Asap rokok adalah aerosol yang heterogen yang merupakan hasil pembakaran taksempurna
dari tembakau. Asap rokok ini terdiri dari fase gas dimana benda-bendapartikel tersebar didalamnya.
Komposisi asap rokok dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis tembakau,suhu
pembakaran, porositas kertas pembungkus, bahan-bahan aditif dalam rokok, sertaada tidaknya filter.
Suhu pada batang rokok bervariasi mulai 30o C pada sisi mulut, sampai 900oCpada sisi yang
terbakar. Pada suhu tertentu, beberapa macam zat akan mengalamidekomposisi akibat panas (Pyrolisis),
zat volatil akan langsung menguap ke dalam asap,sedangkan zat yang tak stabil akan membentuk ikatan-
ikatan baru dengan zat lain(pyrosintesis). Beberapa macam zat yang dapat ditemukan dalam tembakau
dapatditemukan dalam asap rokok dalam bentuk yang tidak berubah karena panas.
Diperkirakan 92-95% asap rokok ada dalam bentuk gas. 85% diantaranya terdiridari gas
Nitrogen, Oksigen, dan Karbondioksida. Sisanya terdiri dari gas dan partikel lainyang umumnya
Telah diketemukan lebih dari 4000 macam bahan kimia yang dapat ditemukanpada tembakau
dan asap rokok. Termasuk diantaranya secara farmakologis bersifat aktif,sitotoksik, mutagenik, dan
karsinogenik. Sifat biologisnya yang luas inilah yangmembuat pengertian akan konsekwensi asap rokok
bagi kesehatan menjadi sangatpenting. Dalam lampiran / dapat kita lihat seluruh bahan kimia yang
pernah ditemukanpada asap rokok. Pada lampiran 2 dapat kita lihat bahan kimia dalam asap rokok
yangdiseleksi.
Sebagai gambaran kita umpamakan, seorang perokok menghabiskan satu pakrokok berisi 12-16
batang rokok sehari. Maka selama iamerokok, ia akan menghirup danmenghembuskan asap rokok
sedikitnya 70.000 kali dalam setahun. Tentu saja selama ini,maka mukosa mulut, pharinx, larinx, trachea,
bronchus dan cabng-cabangnya akanterekspos dengan asap rokok dan segala isinya.
Respon jaringan dan sistem organ terhadap asap rokok bersifat multipeldan sangatkompleks.
Hampir semua penelitian mempelajari efek asap rokok secara keseluruhan,atau zat-zat tertentu yang
dinilai mempunyai potensi paling berbahaya bagi manusiaseperti Nikotin dan Karbonmonoksida.. Boleh
tentang efek masing-masing atau secara individual dari zat-zat berbahaya lain yang ada
dalam asap rokok.
NIKOTIN
Nikotin pertama kali diisolasi dari daun tembakau atau Nicotiana Tabacum olehPosselt dan
Reiman pada tahun 1828. Nikotin adalah zat yang secara farmakologis palingpentingyang terdapat
dalam tembakau. Walaupun sebenarnya nikotin tidak mempunyaimanfaat terapi, namun secara
farmakologis bersifat sangat toksik, dan keberadaannyadalam tembakau, serta dengan adanya efek
ketergantungan fisik terhadap nikotin,membuat zat ini sangat penting dalam ilmu kedokteran.
Nikotin merupakan alkolona yang sangat toksik yang merupakan stimulan,sekaligus depresan
ganglion. Efeknya sangat kompleks dan luas pada tubuh manusia.Presentase nikotin dalam daun
tembakau bervariasi mulai 0,5-8%. Tembakau pada rokokberisi± 1,5% nikotin dan asap yang dihasilkan
FARMAKOKINETIK
Ketika tembakau terbakar selama merokok, nikotin terlepas ke dalam asap danmasuk ke dalam
paru-paru, dimana ia akan diabsorpsi dengan cepat dalam alveoli. Rata-rata nikotin yang ada dalam asap
rokok dihisap ke dalam paru-paru, dan 60-80% nikotinakan diabsorpsi. Setelah diabsorpsi, nikotin akan
didistribusikan ke dalam berbagaijaringan dalam tubuh. Organ yang mempunyai afinitas tertinggi
terhadap nikotin secaraberurutan adalah ginjal, hepar, paru-paru, otak dan jantung, Disusul oleh
jaringan ototdan terakhir jaringan lemak, Nikotin dimetabolisme di hepar menjadi beberapa
FARMAKODINAMIK
Nikotin menyebabkan berbagai efek terhadap mood. Tergantung pada dosis dankeadaan
(toleransi atau putus obat) atau mood awal seseorang, nikotin bisa merangsangnafsu dan kewaspadaan,
untuk meningkatkan intensitas merokoknya. Dalam hal ini wanita lebihsering terpengaruh stress
dibanding pria.
memori, serta meningkatkan fungsi performa sensoris dan motoris. Nikorinmengalami efek toleransi,
dimana untuk menghasilkan efek yang sama seseorangmemerlukan kadar yang lebih tinggi dengan cara
menambah jumlah rokok yang dihisap.Inilah dasar dari ketergantungan fisik terhadap nikotin.
sebagai berikut :
1.Adanya efek psikoaktif yang mempengaruhi mood, perilaku dan atau daya tangkap.
Ketergantungan fisik ditandai terutama dengan timbulnya gejala putus obat bilatidak merokok.
Gejala putus obat ini disebabkan karena nikotin mempunyai sifattoleransi, dimana efek nikotin akan
berkurang setelah pemakaian yang berulang, sehinggauntuk mendapatkan efek yang sama seperti
Gejala putus obat antara lain ditandai dengan adanya rasa marah, rasa cemas,keinginan kuat
untuk merokok, sukar berkonsentrasi, rasa lapar, tidak sabar, perasaanlebih dan tidak bisa beristirahat.
Gejala ini mencapai puncaknya dalam 1-2 hari setelahberhenti merokok, dan kembali normal dalam 3-4
minggu.
Sebagai gambaran, menurut penelitian di USA tahun 1995 kurang lebih 90%perokok, merokok
setiap harinya. Dari mereka yang menghabiskan 1 pak rokok sehari,80% tidak berhasil mengurangi
jumlah rokok yang dihisap. Sedikitnya separuh darimereka yang berhenti merokok mengalami gejala
putus obat. Dari mereka yang berusahakeras berhenti merokok, hanya kurang dari 3% yang berhasil