Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Re-Desain / DED UPPKB Way Urang

BAB

BAB I GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

2.1 Geografi, Administrasi, dan Kondisi Fisik


2.1.1 Letak Kabupaten Lampung Selatan
Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105o
45 Bujur Timur dan 5o 15 sampai dengan 6o Lintang Selatan. Mengingat letak yang
demikian ini, daerah Kabupaten Lampung selatan seperti halnya daerah daerah
lain di Indonesia merupakan daerah tropis. Kabupaten Lampung Selatan bagian
selatan meruncing dan mempunyai sebuah teluk besar yaitu Teluk Lampung. Di
Teluk Lampung terletak sebuah pelabuhan yaitu Pelabuhan Panjang, dimana kapal
kapal dalam dan luar negeri dapat merapat. Secara umum , pelabuhan ini
merupakan faktor yang sangat penting bagi kegiatan ekonomi penduduk Lampung.
Sejak tahun 1982, Pelabuhan Panjang termasuk dalam wilayah Kota Bandar
Lampung.
Daerah Kabupaten Lampung selatan mempunyai daerah daratan kurang lebih
adalah 210.974 Ha, dengan kantor Pusat Pemerintahan di Kota Kalianda, yang
diresmikan menjadi Ibu kota Kabupaten Lampung Selatan oleh Menteri Dalam
Negeri pada tanggal 11 Februari 1982. Berdasarkan undang-undang Nomor 2 tahun
1997 tentang pembentukan Kabupaten Tanggamus, yaitu pemekaran dari wilayah
Kabupaten Lampung Selatan. Pada tahun 2006, terjadi pemekaran Kabupaten
Pesawaran dari wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Kemudian pada tahun 2008,

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan II-


1
LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Re-Desain / DED UPPKB Way Urang


terjadi pemekaran di Kabupaten Lampung Selatan yaitu, Kecamatan Tanjung Sari,
Way Sulan, Way Panji, dan Kecamatan Bakauheni, dengan demikian jumlah
Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan secara eksisting berjumlah 17
kecamatan dan selanjutnya terdiri dari desa-desa dan kelurahan sebanyak 248 desa
dan 3 kelurahan. Diprediksikan dalam waktu dekat akan terjadi pemekaran
kecamatan pada wilayah Kabupaten Lampung Selatan, khususnya pemekaran
Kecamatan Kalianda, Palas, dan Natar.
Secara administrasi Kabupaten Lampung Selatan mempunyai batas batas sebagai
berikut :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan wilayah Kab. Lampung Tengah dan
Lampung Timur
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Selat Sunda;
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kota Bandar Lampung dan Kabupaten
Pesawaran
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Laut Jawa.

Tabel 2.1. Nama I bukota Kecamatan dan Banyaknya Desa/Kelurahan di


Kabupaten Lampung

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan II-


2
LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Re-Desain / DED UPPKB Way Urang

Sumber : Lampung Selatan Dalam Angka, 2014

Pulau pulau yang terdapat di Kabupaten Lampung Selatan antara lain pulau
Krakatau, pulau Sebesi, pulau Sebuku, pulau Legundi, pulau Siuncal, pulau Rimau
dan pulau Kandang. Bila ditinjau dari segi luas dan keadaan alamnya, maka
Kabupaten Lampung Selatan mempunyai masa depan cerah untuk lebih
berkembang. Untuk lebih jelas mengenai wilayah Kabupaten Lampung Selatan dapat
dilihat pada Gambar 2.1

2.1.2 Kondisi Air Tanah


Kondisi Air tanah Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat dari kondisi Cekungan
Air Tanah. Kondisi cekungan air tanah (CAT) Kabupaten Lampung Selatan, termasuk
ke dalam dua cekungan yaitu CAT Metro Kotabumi dan CAT Kalianda. CAT Metro
Kotabumi memiliki rata rata imbuhan air tanah bebas mencapai 11.807.000.000
m3 per tahunnya, dan imbuhan air tanah yang tertekan pada lapisan aquifernya
mencapai 524.000.000 m3 per tahunnya. CAT Metro Kotabumi merupakan CAT
yang dominan di Provinsi Lampung. Sedangkan CAT Kalianda memiliki rata rata
imbuhan air tanah bebas mencapai 128.000.000 m 3 per tahunnya, dan imbuhan air
tanah yang tertekan pada lapisan aquifernya hanya 11.000.000 m 3 per Tahunnya.
CAT Kalianda hanya merupakan CAT yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan
CAT Metro Kotabumi

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan II-


3
LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Re-Desain / DED UPPKB Way Urang


Peta 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Lampung Selatan

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan II- 4


LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Re-Desain / DED UPPKB Way Urang


2.1.3 Kondisi Umum Iklim
Iklim di Kabupaten Lampung Selatan sama halnya dengan daerah lain di Indonesia.
Iklimnya dipengaruhi oleh adanya pusat tekanan rendah dan tekanan tinggi yang
berganti di daratan sentra Asia dan Australia pada bulan Januari dan Juli. Akibat
pengaruh angin Muson, maka daerah Lampung Selatan tidak terasa adanya musim
peralihan (pancaroba) antara musim kemarau dan musim hujan.
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat
tersebut dari permukaan air laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2012, suhu
udara berkisar antara 21,20C sampai 34,10C sedangkan kelembaban relative
berkisar antara 72,00C sampai 86,00C. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
Desember yaitu mencapai 396,6 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada
bulan Agustus 0 m.
Tabel 2.2. Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan di
KabupatenLampung Selatan Tahun 2013

Sumber : Lampung Selatan Dalam Angka, 2014

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan II-


5
LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Re-Desain / DED UPPKB Way Urang


Tabel 2.3. Rata-rata Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan di
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013

Sumber : Lampung Selatan Dalam Angka, 2014

2.1.4 Topografi
Dari segi geologi daerah Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari bagianbagian
sebagai berikut:
Sebagian besar berbatuan endesit, ditutupi turfazam. Batuan endapan meluas
ke timur sampai sekitar jalan kereta api arah menuju Kotabumi, keadaan
tanah bergelombang sampai berbukit.
Pegunungan vulkanis muda.
Daratan bagian timur yang termasuk wilayah Kabupaten Lampung Selatan
tidak begitu luas, berbatuan endesit
Dataran alluvial berawa-rawa dengan pohon Bakau.
Di wilayah Kabupaten Lampung Selatan terdapat beberapa sungai yang penting
antara lain, Way Sekampung, Way Jelai, Way Ketibung, Way Pisang dan Way Gatal.
Pada umumnya, sungai-sungai ini dimanfaatkan untuk mengairi (irigasi) sawah
dengan pembuatan dam-dam.

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan II-


6
LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Re-Desain / DED UPPKB Way Urang


2.1.5 Jenis Tanah
Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, antara lain:
Tanah Latosal
Jenis tanah ini paling banyak terdapat di wilayah Kabupaten Lampung Selatan,
hampir menutupi seluruh wilayah barat dan sebagian besar dari bagian
tengah.Tanah latosal berwarna coklat tua sampai kemerahmerahan adalah hasil
pelapukan bahan induk komplek turfinmedier.Penyebaran pada daerah
bertopografi bergelombang sampai bergunung.

Tanah Podsolid
Jenis tanah ini adalah hasil pelapukan dari bahan induk turfazam sedimen
batuan plotonik yang bersifat asam, tersebar pada wilayah yang bertopografis
berbukit sampai bergunung.Tanah podsolid berwarna merah kuning, juga
terdapat di daerah yang luas, tersebar pada wilayah bagian utara Kabupaten
Lampung Selatan.

Tanah Andosal
Jenis tanah ini adalah pelapukan dari bahan induk komplek turfinmedier dan
basah, berwarna coklat sampai coklat kuning.Penyebarannya terdapat pada
daerah bertopografis bergelombang sampai bergunung.Jenis tanah ini tidak
begitu banyak di wilayah Kabupaten Lampung Selatan.

Tanah Hidromorf
Tanah hidromorf adalah hasil pelapukan dari bahan induk sedimen turfazam
sampai entermedier, berwarna kelabu, terdapat pada daerah datar sampai
berombak.Tersebar di wilayah Kabupaten Lampung Selatan bagian timur.

Tanah Alluvial
Jenis tanah ini adalah hasil pelapukan dari bahan induk endapan marine atau
endapan sungai-sungai, terdapat pada daerah dengan bentuk wilayah
datar.Tersebar di daerah pantai bagian timur

2.1.6 Kondisi Perairan


Kedalaman perairan akan sangat berpengaruh terhadap karakteristik gelombang.
Energi gelombang yang terbangkitkan dengan fletch yang panjangnya dapat
mencapai ribuan kilometer akan habis terendam pada daerah di dekat pantai.

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan II-


7
LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Re-Desain / DED UPPKB Way Urang


Pengubahan energi ini sangat dipengaruhi oleh gesekan dari dasar laut (bottom
friction). Dasar perairan, terutama pada perairan dangkal, juga dapat memperlambat
perambatan gerakan pasang, sehingga suatu tempat dapat memiliki lunitidal interval
yang besar.
Pasang surut didefinisikan sebagai proses naik turunnya muka laut yang hampir
teratur, dibangkitkan terutama oleh gaya tarik bulan dan matahari. Karena posisi
bulan dan matahari terhadap bumi selalu berubah secara hampir teratur, maka
besarnya kisaran pasut juga berubah mengikuti perubahan posisi-posisi tersebut.
Pengelompokan pasut berdasarkan komponennya dapat dibedakan atas: komponen
pasut harian (diurnal), pasut tengah harian (semi diurnal), dan perempat harian
(quarternal). Teluk lampung merupakan perairan dangkal dengan kedalaman sekitar
25 m. di mulut teluk kedalaman rata-rata berkisar pada 35 m dengan kedalaman
maksimum 75 m di sekitar Selat Legundi yang terletak di sebelah barat laut mulut
teluk. Menuju ke arah utara (Teluk Betung) kedalaman perairan mendangkal hingga
isobath 5 m pada jarak yang relatif dekat dengan garis pantai. Kecamatan yang
memiliki kawasan pesisir adalah Kecamatan Ketibung, Sidomulyo, Kalianda,
Rajabasa, Bakauheni, Ketapang dan Kecamatan Sragi, sedangkan panjang garis
pantai Kabupaten Lampung Selatan mencapai 247,76 Km. Kisaran muka laut rata-
rata di Teluk Lampung mencapai sekitar 88,02 cm. Kisaran pasut yang besar terjadi
pada waktu pasut purnama (116,25 cm). Pasut purnama adalah pasang yang
tertinggi dan surut terendah yang dialami oleh suatu perairan yang terjadi pada
waktu bulan purnama ataupun bulan mati. Pada saat pasang purnama tinggi muka
laut di Teluk Lampung dapat mencapai 150 cm dengan rata-rata 141,25 cm. Pasut
perbani terjadi pada saat bulan separuh (bulan tegak lurus terhadap posisi matahari
dan bumi), dimana kisaran pasutnya paling rendah (rata-rata 0 cm).

2.1.7 Daerah Aliran Sungai


Daerah aliran sungai yang ada di Kabupaten Lampung Selatan meliputi DAS Bandar
Lampung-Kalianda dan DAS Sekampung. DAS (daerah aliran sungai) yang ada di
Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari beberapa Sub DAS dan luas area DAS
Bandar Lampung-Kalianda yang berada di Kabupaten Lampung Selatan sebesar
54.260 Ha yang terdiri dari 15 (lima belas) Sub DAS , sedangkan DAS Sekampung
Luas area DAS sebesar 192.380 Ha yang terdiri dari 7 (tujuh) Sub DAS. Untuk lebih

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan II-


8
LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Re-Desain / DED UPPKB Way Urang


jelasnya mengenai DAS Bandar Lampung Kalianda dan DAS Sekampung dapat
dilihata pada tabel 2.4
Tabel 2.4. Sekampung di Kabupaten Lampung Selatan
DAS Sekampung
No. DAS
Sub DAS Area (Ha)
SK-07 Way Sragi 47.740
SK-08 Way Pisang 9.670
SK-09 Way Ketibung 31.990
SK-010 Way Sulan 21.810
SK-011 Way Bekarang 15.660
SK-012 way Galih 21.920
SK-013 Way Kandis Besar 43.590
Jumlah 192.380
Sumber:Balai PSDA Seputih-Sekampung

2.2 Demografi
Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Selatan berdasark an hasil Proyeksi
Penduduk tahun 2013 berjumlah 942.572 jiwa, yang terdiri dari 485.805 jiwa laki-
laki dan 456.767 perempuan. Sex ratio penduduk atau perbandingan jumlah
penduduk laki-laki dengan perempuan 106,36 yang berarti bahwa setiap 100 jiwa
perempuan terdapat 106 laki-laki.
Berdasarkan data yang ada, penduduk Kabupaten Lampung Selatan secara garis
besar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu Penduduk Asli Lampung dan
Penduduk Pendatang. Penduduk Asli Lampung, khususnya sub suku Lampung
Peminggir, umumnya berkediaman di sepanjang pantai pesisir, seperti di Kecamatan
Penengahan, Kalianda, Katibung. Penduduk sub suku Lampung yang lain tersebar di
seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan.
Penduduk yang berdomisili di Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari bermacam-
macam suku dari seluruh Indonesia, seperti dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Bali, Sulawesi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh dan
lain-lain. Dari semua suku tersebut, yang merupakan penduduk pendatang yang
terbesar adalah berasal dari pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Banten dan Yogyakarta). Besarnya penduduk Lampung Selatan yang berasal dari
pulau Jawa dimungkinkan oleh adanya kolonisasi pada zaman penjajahan Belanda,
dan dilanjutkan dengan transmigrasi pada masa setelah kemerdekaan, disamping
perpindahan penduduk secara swakarsa dan spontan.

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan II-


9
LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Re-Desain / DED UPPKB Way Urang

Sumber : Lampung Selatan Dalam Angka, 2014

Kepadatan penduduk di Kabupaten Lampung Selatan masih terkonsentrasi di


wilayah utara yang dekat dengan pusat Kota Bandar Lampung, yaitu di Kecamatan
Natar. Apabila dilihat tingkat kepadatan penduduk, maka kecamatan yang memiliki
kepadatan terbesar di Kabupaten Lampung Selatan terdapat di Kecamatan Natar
sebesar 844,93 jiwa/Km2dan terkecil di Kecamatan Raja Basa sebesar
214,60jiwa/Km2. Sedangkan untuk distribusi penduduk di Kabupaten Lampung
Selatan masih terkonsentrasi di Kecamatan Natar sebesar 19 % dan distribusi
penduduk yang terkecil adalah Kecamatan Way Panji 1,76 % dan Rajabasa, yaitu
2,27%

2.3 Transportasi
Di Kabupaten Lampung Selatan, panjang jalan Kabupaten tercatat sepanjang
1.240,44 km, jalan provinsi 157,51 km dan jalan Negara 159,95 km. Di lihat dari
kondisi jalan kabupaten, 43,31 persen berada dalam kondisi baik sedang sisanya
terdiri dari kondisi sedang, rusak ringan atau rusak berat

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan II-


10
LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Re-Desain / DED UPPKB Way Urang

Tabel 2.6. Panjang Jalan menurut Pemerintahan yang Berwenang di


Kabupaten
Lampung Selatan, Tahun 2010-2013

Sumber : Lampung Selatan Dalam Angka, tahun 2014

2.4 Pendapatan Regional


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun
2013 terjadi kenaikan sebesar 1,82 triliun rupiah jika dibandingkan tahun 2012. Dari
9 sektor, sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar dengan nilai tambah
sebesar 5,92trilyun rupiah disusul sektor transportasi & komunikasi 1,66 trilyun
rupiah dan sektor perdagangan, hotel & restoran 1,66trilyun rupiah. Sedangkan
sektor terkecil sumbangannya adalah sektor listrik & air bersih.
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Selatan dari tahun ke tahun selalu
tumbuh positif, hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan nilai tambah pada
tiap-tiap sektornya. Pada tahun 2013, laju pertumbuhan ekonomi mencapai 6,01
persen.
Tabel 2.7. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Lampung Selatan (Juta Rupiah), 2010-
2013

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan II-


11
LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Re-Desain / DED UPPKB Way Urang

Sumber : Lampung Selatan Dalam Angka, tahun 2014

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan II-


12
LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Re-Desain / DED UPPKB Way Urang


Gambar 2.2 Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Selatan

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan II- 13


LAPORAN PENDAHULUAN

Review Desain terhadap pengembangan UPPKB Way Urang

Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan I - 14

Anda mungkin juga menyukai