Anda di halaman 1dari 44

PPSP

Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH

Kabupaten Lampung Tengah dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun


1999 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Lampung Tengah tanggal 20 April 1999.
Dengan adanya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 maka Kabupaten Lampung
Tengah yang semula mencakup Wilayah Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro
maka Kabupaten Lampung Tengah secara resmi dimekarkan menjadi 3 (tiga)
Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Lampung Timur, Kota Metro dan Kabupaten
Lampung Tengah sendiri. Kemudian pada tahun itu juga terjadi perpindahan Ibu Kota
dari Metro ke Gunung Sugih. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebelum
pemekaran adalah 8.208,52 ha. Setelah pemekaran berdasarkan UU No. 12 tahun 1999
luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah adalah 4.789,82 Km. , yang merupakan
bagian dari Propinsi Lampung. Gambaran umum kondisi Kabupaten Lampung Tengah
sebagaimana tersaji dalam sub bab-sub bab berikut :

2.1. Geografis, Administrasi, dan Kondisi Fisik.

2.1.1. Kondisi Geografis


2.1.1.1. Posisi Geografis
Secara geografis Kabupaten Lampung Tengah terletak di tengah
Propinsi Lampung yaitu antara 104035 105050 Bujur Timur dan
4030 4015 Lintang Selatan, dengan ibukota Kabupaten adalah
Gunung Sugih. Kabupaten yang terdekat dari berbagai arah
dapat dirinci sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung


Utara, Tulang Barang dan Tulang Bawang Barat.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pringsewu,


Tanggamus, Pesawaran, dan Lampung Selatan

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 1
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

dan Kota Metro.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus


dan Kabupaten Lampung Barat.

2.1.2. Topografi dan Kemiringan Lereng


Berdasarkan topografinya Kabupaten Lampung Tengah dapat dibagi
menjadi 5 (lima) bagian yaitu :

Daerah Topografi Berbukit sampai Bergunung


Daerah ini terdapat di Kecamatan Selagai Lingga dengan ketinggian
rata-rata 1.600 m.

Daerah Topografi Berombak sampai Bergelombang


Ciri khusus daerah ini adalah terdapatnya bukit-bukit rendah yang
dikelilingi dataran-dataran sempit, dengan kemiringan antara 8%-15%
dan ketinggian antara 300 m-500 m dpl.

Daerah Dataran Aluvial


Dataran ini sangat luas, meliputi Lampung Tengah sampai mendekati
pantai timur, juga merupakan bagian hilir dari sungai-sungai besar
seperti Way Seputih dan Way Pengubuan. Ketinggian daerah ini
berkisar antara 25 m 75 m dpl dengan kemiringan 0% - 3%.

Daerah Rawa Pasang Surut


Daerah ini terletak di sebelah timur Kabupaten Lampung Tengah,
mempunyai ketinggian antara 0,5 m 1 m dpl.

Daerah River Basin


Kabupaten Lampung Tengah memiliki 2 dari 5 DAS di Provinsi Lampung
yaitu sebagian besar adalah DAS Way Seputih dan sebagian kecil
adalah DAS Way Sekampung di Kecamatan Selanggai Lingga

Keadaan lereng bervariasi, mulai datar, landai, miring, dan terjal, dengan
penggelompokkan sebagai berikut :
Lereng 0-2%, terletak pada ketinggian 50 meter dpl yang hampir
tersebar di seluruh wilayah (92,16%).
Lereng 2-15%, terletak pada ketinggian 50-100 meter dpl yang
tersebar antara lain di Kecamatan Padang Ratu, dan Kalirejo.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 2
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Lereng 15-40%, terletak pada ketinggian 100-500 meter dpl yang


tersebar antara lain di Kecamatan Padang Ratu, dan Kalirejo.
Lereng diatas 40%, terletak pada ketinggian lebih dari 500 meter dpl
yang tersebar hanya di Kecamatan Padang Ratu, dan Kalirejo.

Berdasarkan karakteristik topografi tersebut, maka wilayah tanah usaha di


Kabupaten Lampung Tengah dapat dikelompokkan menjadi 5 golongan
yaitu :
a. Tanah Usaha Khusus I
Tanah usaha ini terletak pada ketinggian 0 7 m dpl yang tersebar di
daerah-daerah pertemuan air.Sebagian besar daerah ini tergenang
air secara periodik atau terus-menerus tergantung pada besar
kecilnya volume air yang tertampung di tempat tersebut.
b. Tanah Usaha Utama IA dan B
Terletak pada ketinggian 7-40 m dpl yang dipergunakan untuk
bendungan-bendungan besar dan pada ketinggian ini sebagian
besar digunakan untuk usaha pertanian sawah.
c. Tanah Usaha Utama IC
Terletak pada ketinggian 50-100 m dpl, yang merupakan daerah
persawahan yang relatif baik, akan tetapi biasanya daerah yang
bisa diairi relatif berkurang.
d. Tanah Usaha Utama ID
Terletak pada ketinggian 100-500 m dpl dengan permukaan yang
sudah agak bergelombang.
e. Tanah Usaha Utama II
Terletak pada ketinggian 500-1000 m dpl yang merupakan daerah
peralihan antara daerah yang beriklim panas dengan yang beriklim
sedang.

2.1.2.1. Posisi Geostrategis


Kabupaten Lampung Tengah berada pada jalur Lintas Tengah
pada Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah sebagai
kawasan lintas tengah penghubung provinsi-provinsi di Pulau
Sumatera memiliki posisi yang strategis dalam konteks
pembangunan wilayah di Provinsi Lampung. Beberapa sarana dan
prasarana strategis nasional maupun provinsi terletak di wilayah

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 3
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Kabupaten Lampung Tengah sehingga menyebabkan


perkembangan pembangunan wilayah dan investasi
pembangunan di Kabupaten Lampung Tengah dalam kurun waktu
10 tahun terakhir telah mengubah wajah Kabupaten Lampung
Tengah sebagai Kabupaten yang mengalami perkembangan
yang cukup pesat khususnya Kawasan Ibukota Kabupaten
Lampung Tengah dan Koridor Trans sumatera.

2.1.3. Geologi
Di Kabupaten Lampung Tengah terdapat aliran asam batuan gunung
berapi yaitu Luffa Lampung yang hampir meliputi seluruh daerah Lampung
Tengah dengan tanah Latosol dan Podsolik. Pada ketinggian 50 500
meter terdapat bahan Luffa Lampung yang semakin kebarat semakin
tinggi letaknya, terdiri dari endapan Gunung Api (Plistosen). Di bagian
utara wilayah ini terdapat formasi Palembang yang lebih didominasi oleh
morfologi dataran rendah, sedangkan bagian barat daya fisiografinya
menjadi daerah berbukit dan pegunungan karena masuk jalur Bukit
Barisan.

Di daerah Kecamatan Kalirejo dan Bangunrejo terdapat batuan


Tasobosan, Granit Kapen dan batuan Metamorf Sakis (Pratersier). Di
daerah ini mempunyai potensi sumber bahan galian batu Gamping. Di
Kabupaten Lampung Tengah, endapan batuan didominasi oleh tuffs with
purniceous dan Coarse grained clastic tuffaceous.

Bagian utara Kabupaten Lampung Tengah lebih didominasi oleh endapan


tuffs dengan purniceous sedangkan bagian selatan lebih didominasi oleh
Coarse grained clastic tuffaceous. Namun begitu formasi-formasi batuan
lainnya tetap ada diantaranya yaitu:

1. Endapan pasir kwarsa, rawa dan alluivium


2. Batuan Gunung Api Kuarter Muda dengan komposisi batuan breksi, lava
dan andesit-basaltis

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 4
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

3. Formasi Lampung. Formasi ini terdiri atas batautan tuff berbatuapung,


batuan pasir tufan dan sisipan tufit yang berumur Plestocin.
4. Formasi Terbanggi yang menjadi dengan formasi Kasai. Komposisi
batuan ini meliputi batuan pasir dengan sisipan batu lempung.
5. Formasi Kasai merupakan perselingan batu pasir tufaan dengan tuf batu
apung, strukturnya yaitu silang siur, sisipan tipis lignis dan kayu terkesikan.
6. Formasi Gumai yang bermumur Miosen Awal-Tengah. Formasi ini
tersusun oleh batuan serpih gamping, napal, batu lempung dan batu
lanau.
7. Formasi Hulu Simpang. Susunan batuan ini terdiri atas batuan breksi
gunung api, lava, tuf bersusunan andesitik basaltik terubah, berurat
kuarsa dan mineral sulfida.
8. Formasi Talangakar yang berumur Oligosen dengan susunan breksi
konglomerat, batupasir kuarsa, batupasir sisipan lignit/batubara dan
batu gamping.
9. Formasi Komplek Gunung Asih dengan susunan batuan malihan seperti
Sekis, Kuarsit, marmer, gneis dan perlit.
10. Batuan terobosan Mesoizoikum akhir.

2.1.4. Hidrologi
2.1.4.1. Air Permukaan dan Wilayah Sungai

Secara Hidrologi sungai-sungai di Kabupaten Lampung Tengah


masuk dalam Wilayah Sungai (WS) Way Seputih dan Way
Sekampung Keadaan hidrologi di Kabupaten Lampung Tengah
dipengaruhi oleh beberapa sungai baik sungai besar maupun
sungai kecil. Salah satu sungai yang menjadi perhatian di
Kabupaten Lampung Tengah adalah sungai Way Seputih yang
membentang sejauh 193 Km dan melintasi 12 kecamatan. Sungai
Way Seputih ini dikategorikan sebagai salah satu dari 7 (tujuh)
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terdapat di Provinsi Lampung.
Luas wilayah DAS Way Seputih sendiri adalah 749.299,201 Ha yang
meliputi 6 (enam) kabupaten dan 1 (satu) kota. Wilayah DAS Way
Seputih terbesar adalah di Kabupaten Lampung Tengah dengan
luas 461.922,201 Ha atau 61,65% dari luas DAS Way Seputih.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 5
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Selain terdapatnya DAS Way Seputih, Kabupaten Lampung


Tengah juga menjadi bagian dari wilayah DAS lainnya seperti DAS
Sekampung di bagian selatan dan DAS Tulang Bawang di bagian
utara. Dengan demikian Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
menjadi jalur wilayah bagi 3 (tiga) DAS di Propinsi Lampung yaitu :

1. DAS Way Seputih.


2. DAS Way Sekampung.
3. DAS Way Tulang Bawang.

Tidak kurang dari 19 (delapan belas) sungai dan anak sungainya


terdapat di Kabupaten Lampung Tengah. Sungai sungai tersebut
membelah dan membentang wilayah Kabupaten Lampung
Tengah dengan total panjang sungai sungai secara keseluruhan
adalah 813 Km melebihi panjang garis keliling Kabupaten
Lampung Tengah (517,077 Km). Beberapa sungai yang mengalir di
Kabupaten Lampung Tengah, adalah :
1. Way Waya
2. Way Ketaya
3. Kali Pasir
4. Way Besi
5. Kali Macas
6. Way Tipo
7. Way Seputih
8. Way Pengakuan
9. Way Tatayan
10. Way Pubian
11. Kali Punggur
12. Way Sekampung
13. Way Raman
14. Way Bening
15. Way Keliwang
16. Way Buring
17. Way Pengubuan
18. Way Pengandungan

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 6
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Dilihat dari kerapatan air, sebagian besar wilayah Kabupaten


Lampung Tengah memiliki kerapatan air antara 0,5 7,5 KM/KM2,
wilayah dengan kerapatan air kurang dari 0,5KM/KM2 hanya
berada di sebagian kecil Kecamatan Rumbia, Putra Rumbia, dan
Bandar Surabaya.

2.1.4.2. Air Tanah


Air Tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan
tanah. Air tanah ditemukan pada akuifer, kecepatan arus air
tanah sangat lambat 10-10 10-3 , dipengaruhi porositas,
permaebilitas dari lapisan tanah, dan pengisian kembali
(recharge). Perbedaan air tanah dan air permukaan adalah
alirannya yang lambat, waktu tinggal yang sangat lama, sehingga
apabila air tanah tercemar sangat sulit untuk kembali ke semula.
Daerah di bawah air tanah yang terisi air disebut daerah saturasi
(zone of saturation), setiap pori tanah dan batuan terisi oleh air
yang merupakan air tanah (ground water).

Kemampuan tanah dan batuan dalam menahan air tergantung


pada sifat porositas dan permaebilitas tanah. Lapisan tanah yang
bersifat porous (mampu menahan air) dan permaeble (mampu
melakukan dan memindahkan air) disebut akuifer. Air tanah dapat
berasal dari air hujan (presipitasi) yang terinfiltrasi secara langsung
maupun infiltrasi dari air sungai, danau, rawa, dan lainnya. Daerah
yang merupakan tempat masuknya air permukaan ke dalam
tanah adalah recharge area, sedangkan tempat keluarnya air
tanah atau tempat pengambilan disebut discharge area. Ruang
Terbuka Hijau (RTH) merupakan recharge area yang dapat
menahan laju limpasan air di permukaan tanah, sehingga air akan
mudah terinfiltrasi dari tanah.

Berdasarkan peta Cekungan Air Tanah Provinsi Lampung dalam


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi 2009 2029,
Kabupaten Lampung Tengah sebagian besarnya merupakan
bagian dari cekungan air tanah (CAT) Metro Kotabumi yang

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 7
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

,meliputi wilayah utara, selatan, dan timur, sedangkan sebagian


kecil wilayah baratnya masuk dalam kategori bukan cekungan air
tanah atau cekungan air tanah tidak potensial. Air tanah di
Lampung Tengah saat ini banyak dimanfaatkan sebagai sumber
air baku bagi PDAM, masyarakat, dan bagi kegiatan industri.

2.1.4.3. Kimatologi
Sebagaimana daerah tropis lainnya, Kabupaten Lampung Tengah
hanya mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim
hujan. Iklim di Kabupaten Lampung Tengah berdasarkan Smith dan
Ferguson termasuk dalam kategori iklim A. Sebagian besar wilayah
bagian timur dan utara Kabupaten Lampung Tengah merupakan
daratan rendah yang mempunyai ketinggian berkisar antara 0 50
meter di atas permukaan laut (dpl), sedangkan pada wilayah
bagian barat merupakan pegunungan dengan Kecamatan
Pubian (Kampung Kota Batu) dengan ketinggian berkisar 1.000
meter di atas permukaan laut (dpl) dan titik terendah berada di
Kecamatan Bandar Surabaya (Kampung Cabang/Sadewa) yang
ketinggiannya hanya 7 meter di atas permukaan laut.

Wilayah dengan jumlah curah hujan tertinggi berada di wiayah


utara sekitar Kecamatan Bandar Mataram dan Terusan Nunyai
dengan curah hujan diatas rata-rata curah hujan tahunan, yaitu
antara 180 260 mm/tahun. Curah hujan rendah atau dibawah
rata-rata berada di sekitar Kecamatan Bekri, Padang Ratu,
Bangunrejo, Kalirejo, dan Anak Tuha yang merupakan kawasan
sentra perkebunan sawit di Kabupaten Lampung Tengah.
Kawasan TERBAGUS (Terbanggi, Bandar Jaya, Gunung Sugih) yang
saat ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi juga memiliki jumlah
hujan dibawah rata-rata, yaitu sekitar 80 100mm.

Kabupaten Lampung Tengah termasuk beriklim tropis basah yang


mendapat pengaruh dari angin musim (Monsoon Asia). Data
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Lampung
menunjukan bahwa temperatur Kabupaten Lampung Tengah

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 8
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

dalam kurun waktu lima tahun terakhir berada pada kisaran 20


280C dengan suhu rata-rata pertahun 26,30C. Temperatur udara di
Kabupaten Lampung Tengah relatif stabil dan tidak pernah
menunjukan perubahan yang ekstrim, hal tersebut dapat
mengindikasikan bahwa kualitas lingkungan di Kabupaten
Lampung Tengah masih cukup baik. Kelembapan udara rata-rata
di wilayah ini bekisar 80 88 persen.

Kabupaten Lampung Tengah yang terletak di bawah garis


khatulistiwa 5 Lintang Selatan beriklim Tropis-Humid dengan angin
laut bertiup dari samudra Indonesia dengan kecepatan angin
rata-rata 5,83 Km/Jam, memiki temperatur rata-rata berkisar
antara 26 C - 28 C pada daerah dataran dengan ketinggian 30-
60 meter. Temperatur maksimum yang sangat jarang dialami
adalah 33 C dan juga temperatur minimum 22 C.

2.1.5. Administrasi.

Kabupaten Lampung Tengah dengan luas wilayah sebesar 4.789,82 Km


yang terdiri dari 28 kecamatan, 294 Kampung dan 10 kelurahan.
Kabupaten Lampung Tengah merupakan kabupaten yang memiliki
wilayah terluas di Provinsi Lampung (13,57 persen dari total luas wilayah
Provinsi Lampung). Kecamatan yang memiliki wilayah terluas di Kabupaten
Lampung Tengah adalah Kecamatan Bandar Mataram dengan luas
sebesar 1.055,28 Km2 sedangkan kecamatan yang memiliki wilayah terkecil
adalah Kecamatan Bumi Ratu Nuban seluas 65,14 Km2. Untuk lebih jelasnya
mengenai luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah per kecamatan
dapat dilihat pada tabel berikut.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 9
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel 2.1
Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Lampung Tengah
Jumlah
Luas Wilayah
No. Kecamatan Ibukota Kampung/Kelurahan
Km2 % Kampung Kelurahan
1 Padang Ratu Haduyang Ratu 204,44 4,27 15 -
2 Anak Ratu Aji Gedung Sari 308,52 6,44 6 -
3 Selagai Lingga Negeri Katon 173,88 3,63 13 -
4 Pubian Negeri Kepayungan 161,64 3,37 19 -
5 Anak Tuha Negara Aji Tua 68,39 1,43 12 -
6 Kalirejo Kalirejo 101,31 2,12 13 -
7 Sendang Agung Sendang Agung 108,89 2,27 9 -
8 Bangun Rejo Bangun Rejo 132,63 2,77 15 -
9 Gunung Sugih Gunung Sugih 130,12 2,72 11 4
10 Bekri Kusumadadi 93,51 1,95 8 -
11 Bumi Ratu Nuban Bulusari 65,14 1,36 10 -
12 Trimurjo Simbarwaringin 68,43 1,43 11 3
13 Punggur Tanggul Angin 118,45 2,47 9 -
14 Kota Gajah Kota Gajah 68,05 1,42 6 -
15 Seputih Raman Rukti Harjo 146,65 3,06 14 -
16 Terbanggi Besar Bandar Jaya 208,65 4,36 7 3
17 Seputih Agung Dono Arum 122,27 2,55 9 -
18 Way Pengubuan Tanjung Ratu Ilir 210,72 4,40 7 -
19 Terusan Nunyai Gunung Batin Ilir 302,05 6,31 7 -
20 Seputih Mataram Kurnia Mataram 120,01 2,51 12 -
21 Bandar Mataram Jati Datar 1.055,28 22,03 12 -
22 Seputih Banyak Tanjung Harapan 145,92 3,05 13 -
23 Way Seputih Suko Binangun 77,84 1,63 6 -
24 Rumbia Reno Basuki 106,09 2,21 8 -
25 Bumi Nabung Bumi Nabung Ilir 108,94 2,27 6 -
26 Putra Rumbia Binakarya Putra 95,02 1,98 10 -
27 Seputih Surabaya Gaya Baru I 144,6 3,02 13 -
28 Bandar Surabaya Surabaya Ilir 142,39 2,97 10 -
Jumlah 4.789,82 100,00 294 10
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah, 2011

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 10
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Peta Administrasi Kabupaten Lampung Tengah

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 11
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

2.2. Demografi.

2.2.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Pada tahun 2010 berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh
Badan Pusat Statistik maka jumlah penduduk Kabupaten Lampung Tengah
adalah sebesar 1.170.048 jiwa dengan tingkat kepadatan 244 jiwa/km2
yang terdiri dari 597.867 laki-laki atau 51,10% dari total penduduk dan
572.181 perempuan atau 48,90% dari total penduduk. Kecamatan dengan
jumlah penduduk yang terbesar adalah Kecamatan Terbanggi Besar
dengan jumlah penduduk sebesar 107.389 jiwa (9,17%) sedangkan
kecamatan yang terkecil adalah kecamatan Anak Ratu Aji dengan jumlah
penduduk 15.370 jiwa (1,31%).

Jika dibandingkan sepuluh tahun yang lalu, maka jumlah penduduk di


Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2010 mengalami peningkatan
sebesar 123.866 jiwa. Artinya pertumbuhan penduduk rata-rata adalah
sebesar 1,13% pertahun. Sehingga jika di proyeksikan hingga tahun 2031
maka jumlah penduduk di Kabupaten Lampung Tengah menjadi 1.432.458
jiwa.

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Tengah
Jumlah Penduduk
No. Kecamatan
2006 2007 2008 2009 2010
1 Padang Ratu 49.270 49.825 50.638 51.188 47.457
2 Anak Ratu Aji 15.773 33.067 33.607 33.972 15.370
3 Selagai Lingga 32.699 41.903 42.587 43.051 31.253
4 Pubian 41.436 34.309 34.869 35.248 40.514
5 Anak Tuha 33.927 15.951 16.211 16.387 35.314
6 Kalirejo 62.128 62.828 63.854 64.548 62.808
7 Sendang Agung 35.309 35.706 36.289 36.684 36.006
8 Bangun Rejo 53.667 54.271 55.157 55.757 55.232
9 Gunung Sugih 60.733 61.417 62.419 63.098 62.043
10 Bekri 25.104 25.386 25.801 26.081 25.077
11 Bumi Ratu Nuban 26.981 27.284 27.730 28.031 28.419
12 Trimurjo 48.738 49.287 50.092 50.637 48.829

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 12
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

13 Punggur 34.487 34.876 35.445 35.830 35.920


14 Kota Gajah 31.604 31.960 32.482 32.835 31.600
15 Seputih Raman 45.293 45.803 46.550 47.056 45.800
16 Terbanggi Besar 101.837 102.984 104.665 105.803 107.389
17 Seputih Agung 43.401 43.890 44.606 45.091 45.925
18 Way Pengubuan 35.054 33.426 33.972 34.341 36.851
19 Terusan Nunyai 46.516 47.040 47.808 48.327 44.362
20 Seputih Mataram 45.338 45.849 46.597 47.103 45.638
21 Bandar Mataram 66.186 66.931 68.024 68.763 72.190
22 Seputih Banyak 40.339 40.794 41.459 41.910 41.627
23 Way Seputih 16.065 16.245 16.511 16.690 16.877
24 Rumbia 49.470 32.828 33.363 33.726 33.501
25 Bumi Nabung 31.153 31.504 32.018 32.366 30.734
26 Putra Rumbia 0 17.199 17.479 17.669 17.243
27 Seputih Surabaya 44.328 44.827 45.559 46.055 44.267
28 Bandar Surabaya 31.306 31.659 32.176 32.526 32.471
Jumlah 1.148.142 1.159.049 1.177.968 1.195.623 1.170.048
Sumber : BPS Lampung Tengah 2011

Dari tahun ke tahun akibat adanya penambahan jumlah penduduk maka


berakibat semakin padatnya wilayah tersebut. Hal ini terjadinya
dikarenakan dengan adanya penambahan jumlah penduduk tidak
diimbangi dengan adanya penambahan pada luas wilayah (tetap) yang
di didiami oleh penduduk. Kecamatan Trimurjo mempunyai tingkat
kepadatan/density yang paling tinggi yaitu 714 jiwa/Km2. Hal ini
dikarenakan luas wilayah di Kecamatan Trimurjo kecil sedangkan jumlah
penduduknya banyak sehingga menyebabkan kepadatan menjadi tinggi.
Dengan wilayah yang berbatasan dengan Kota Metro menjadikan
Kecamatan Trimurjo dipenuhi dengan penduduk yang mencari
penghidupan pada sektor pertanian.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 13
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel 2.3
Kepadatan Penduduk Kabupaten Lampung Tengah
Luas/Area Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
No. Kecamatan
(km2)
2006 2007 2008 2009 2010
1 Padang Ratu 204,44 241 244 248 250 232
2 Anak Ratu Aji 69,39 51 107 109 110 225
3 Selagai Lingga 308,52 188 241 245 248 101
4 Pubian 173,88 256 212 216 218 233
5 Anak Tuha 161,64 496 233 237 240 218
6 Kalirejo 101,31 613 620 630 637 620
7 Sendang Agung 108,89 324 328 333 337 331
8 Bangun Rejo 132,63 405 409 416 420 416
9 Gunung Sugih 130,12 467 472 480 485 477
10 Bekri 93,51 268 271 276 279 268
11 Bumi Ratu Nuban 65,14 414 419 426 430 436
12 Trimurjo 68,43 712 720 732 740 714
13 Punggur 118,45 291 294 299 302 303
14 Kota Gajah 68,05 464 470 477 483 464
15 Seputih Raman 146,65 309 312 317 321 312
16 Terbanggi Besar 208,65 488 494 502 507 515
17 Seputih Agung 122,27 355 359 365 369 376
18 Way Pengubuan 210,72 166 159 161 163 175
19 Terusan Nunyai 302,05 154 156 158 160 147
20 Seputih Mataram 120,01 378 382 388 392 380
21 Bandar Mataram 1055,28 63 63 64 65 68
22 Seputih Banyak 145,92 276 280 284 287 285
23 Way Seputih 77,84 206 209 212 214 217
24 Rumbia 106,09 466 309 314 318 316
25 Bumi Nabung 108,94 286 289 294 297 282
26 Putra Rumbia 95,02 0 181 184 186 181
27 Seputih Surabaya 144,60 307 310 315 318 306
28 Bandar Surabaya 142,39 220 222 226 228 228
Jumlah 4.789,82 240 242 246 249 244
Sumber : BPS Lampung Tengah 2011

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 14
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Distribusi (sebaran) penduduk terdapat pada kecamatan-kecamatan


potensial sebagai simpul pertumbuhan penduduk terhadap keseluruhan
jumlah penduduk di Kabupaten Lampung Tengah hanya terkonstrasi pada
kecamatan-kecamatan tertentu. Sehingga terjadi ketimerataan jumlah
penduduk antara kecamatan yang satu dengan yang lainnya.

Kecamatan yang memiliki konsentrasi penduduk tertinggi terdapat pada


Kecamatan Terbanggi Besar, diikuti oleh Kecamatan Bandar Mataram dan
Kecamatan Kalirejo serta Kecamatan Gunung Sugih. Melihat dari pola
distribusinya terlihat bahwa konsentrasi penduduk tersebut berada pada
jalur lintas penting yang melalui Kabupaten Lampung Tengah yaitu Jalur
Lintas Tengah (Kecamatan Terbanggi Besar dan Kecamatan Gunung
Sugih) dan Jalur Lintas Pantai Timur (Kecamatan Bandar Mataram).
Sedangkan untuk penduduk yang bermukim di Kecamatan Kalirejo
dikarenakan wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Pringsewu
dengan Kecamatan Pringsewu sebagai pusat perekonomian wilayah,
dimana aktivitas perekonomian di Kabupaten ini sangat tinggi sehingga
banyak penduduk di Kecamatan Kalirejo banyak melakukan transaksi dan
memenuhi kebutuhan mereka ke Kecamatan Pringsewu yang aksesnya
lebih dekat dibandingkan bila harus ke Kecamatan Terbanggi Besar.

Di masa mendatang terdapat beberapa kecamatan yang semakin


berkembang jumlah penduduknya seiring dengan perkembangan wilayah
dimasa mendatang. Beberapa kecamatan tersebut adalah Kecamatan
Padang Ratu, Kalirejo, Gunung Sugih, Bumi Ratu Nuban, Kota Gajah,
Terbanggi Besar, Seputih Banyak, dan Seputih Surabaya. Pertumbuhan
penduduk pada kecamatan-kecamatan ini merupakan gambaran dari
keterwakilan dari setiap bagian wilayah pada Kabupaten Lampung
Tengah, yaitu bagian barat, tengah dan timur dan dapat diartikan pula
sebagai simpul dari pertumbuhan penduduk dan perekenomian dimasa
mendatang.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 15
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

2.2.2. Jumlah dan Rasio Jenis Kelamin


Jumlah penduduk Kabupaten Lampung Tengah (hasil survey sosial
ekonomi tahun 2009) berjumlah 1.195.623 jiwa, atau meningkat sebesar
1,49 persen jika dibandingkan dengan tahun 2008 yang berjumlah
1.177.967 jiwa. Sedangkan berdasarkan hasil sensus penduduk yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik maka jumlah penduduk Kabupaten
Lampung Tengah pada tahun 2010 adalah sebesar 1.170.048 jiwa.

Penduduk Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2009 didominasi oleh


penduduk laki-laki yang berjumlah 611.799 jiwa dan penduduk perempuan
583.828 jiwa. Banyaknya penduduk laki-laki tercermin dari rasio jenis
kelamin. Pada tahun 2009 rasio jenis kelamin 105, yang mengandung arti
bahwa di dalam setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk
laki-laki. Sedangkan pada tahun 2010 rasio jenis kelamin adalah 104 yang
artinya bahwa setiap penduduk perempuan terdapat 104 penduduk laki-
laki. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tabel 2.4

Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut

Jenis Kelamin Tahun 2006 2010

Jenis Kelamin Rasio Jenis


Tahun Jumlah
Laki-laki % Perempuan % Kelamin
2006 578.178 50,45 567.963 49,55 1.146.141 102
2007 593.080 51,17 565.968 48,83 1.159.048 102
2008 602.761 51,10 589.265 48,90 1.177.967 105
2009 611.795 51,20 583.828 48,80 1.195.623 105
2010 597.867 51,10 572.181 48,90 1.170.048 104
Sumber : Badan Pusat Statistik Lampung Tengah, 2011

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 16
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

2.2.3. Struktur Umur Penduduk


Struktur umur penduduk biasanya dibedakan menurut kelompok umur
yaitu anak-anak umur 0-14 tahun, kelompok umur produktif umur 15-64
tahun dan kelompok umur tua berumur 65 tahun k eatas.

Persentase jumlah penduduk Kabupaten Lampung Tengah menurut


kelompok umur pada tahun 2009 adalah kelompok umur (0-14) sebesar
30,2 persen, kelompok umur (15-64) sebesar 63,7 persen dan kelompok 65
ke atas sebesar 6 persen. Sedangkan pada tahun 2010 jumlah penduduk
menurut kelompok umur adalah kelompok umur (0-14) sebesar 28,60
persen, kelompok umur (15-64) sebesar 65,48 persen dan kelompok umur
65 ke atas adalah sebesar 5,92 persen.

Tabel 2.5
Persentase penduduk menurut
kelompok umur Tahun 2006 2010

Kelompok umur
Tahun 0-14 15-64 65 ke atas
Jiwa % Jiwa % Jiwa %
2006 342.909 29,9 741.438 64,7 61.794 5,40
2007 337.283 29,10 745.268 64,30 76.497 6,60
2008 343.966 29,20 756.255 64,20 77.746 6,60
2009 361.078 30,20 761.612 63,70 72.933 6,00
2010 334.343 28,60 768.803 65,48 67.571 5,92
Sumber : Badan Pusat Statistik Lampung Tengah, 2011

2.2.4. Migrasi
Meskipun tingkat pertumbuhan relatif stabil, namun apabila jumlah
penduduk selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir dibandingkan maka
trendnya relatif mengalami kenaikan. Hal ini dimungkinkan karena adanya
faktor migrasi baik itu migrasi masuk maupun keluar. Migrasi penduduk
biasanya ditentukan oleh faktor faktor penarik (pull factors) daerah
tujuan dan faktor pendorong (push factors) daerah asal.

Kabupaten Lampung Tengah dijadikan sebagai salah satu daerah tujuan


migran dimungkinkan oleh beberapa faktor seperti jarak geografis
POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2012 II - 17
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Kabupaten Lampung Tengah yang dekat dengan Pulau Jawa, adanya


hubungan famili dengan masyarakat yang sudah lebih dahulu berada di
Kabupaten Lampung Tengah, adat istiadat yang terdapat di daerah
tujuan sama dengan daerah asal dan adanya satu kepercayaan yang
sama.
Berikut adalah grafik jumlah penduduk di Kabupaten Lampung selama
kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir.

Gambar 2.6
Jumlah Penduduk di Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2000-2010

1.170.048

Jumlah Penduduk
1.148.142 1.177.968
1.109.883
1.071.597
1.046.182

Tahun

Meskipun belum ada data secara kuantitatif mengenai banyaknya jumlah


migran yang ada di Kabupaten Lampung Tengah, namun dari hasil
pengamatan banyaknya penduduk dengan suku Jawa maka dapat
diindikasikan bahwa sebagian besar migran berasal dari Pulau Jawa. Di sisi
lain, di Kabupaten Lampung Tengah sendiri juga diindikasikan terjadi
fenomena migrasi keluar dimana banyak penduduk yang bekerja di Pulau
Jawa, khususnya di Jakarta dan Jawa Barat. Berdasarkan pengamatan,
sebagian besar tenaga kerja tersebut bekerja pada sektor industri, pembantu
rumah tangga, dan sebagian lainnya bekerja pada sektor informasi.

Dari gambar diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk tertinggi di


Kabupaten Lampung Tengah berada pada tahun 2008 sebesar 1.177.968
jiwa. Setelah dilaksanakannya sensus penduduk pada oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2010, maka jumlah penduduk Kabupaten Lampung
Tengah terkoreksi dan mengalami penurunan sebesar 7.920 jiwa. Sehingga

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 18
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

jumlah terakhir jumlah penduduk Kabupaten Lampung Tengah sebesar


1.170.048 jiwa.

2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah.


2.3.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Lampung Tengah


merupakan gambaran potensi wilayah Kabupaten Lampung Tengah
sekaligus kemampuan pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dalam
mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu proses produksi.

Berdasarkan harga konstan PDRB Kabupaten Lampung Tengah


mengalami peningkatan, pada tahun 2010 PDRB Kabupaten Lampung
Tengah sebesar Rp. 6.228.793 juta atau meningkat sebesar 12,13 persen
dibanding tahun 2009 yang sebesar Rp 5.553.010 juta.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 19
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel 2.7
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010 (Juta Rupiah)
Kabupaten Lampung Tengah

2006 2007 2008 2009 2010*)


No Sektor
(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

1 Pertanian 2.459.094 49,69 2.577.876 49,05 2.701.045 48,64 2.838.854 48,25 2.972.952 47,72

2 Pertambangan & penggalian 75.395 1,52 77.324 1,47 78.549 1,41 78.703 1,34 82.783 1,32

3 Industri pengolahan 721.205 14,57 769.830 14,65 810.942 14,60 858.495 14,59 899.714 14,44

4 Listrik,gas &air bersih 20.703 0,42 23.999 0,46 24.675 0,44 24.776 0,42 25.391 0,40

5 Kontruksi 295.248 5,97 314.733 5,99 328.795 5,92 345.309 5,87 362.071 5,81

6 Perdagangan,hotel&restoran 704.441 14,24 759.597 14,45 810.779 14,60 869.268 14,78 929.442 14,92

7 Transportasi & komunukasi 114.682 2,32 124.836 2,38 134.835 2,43 158.508 2,69 189.129 3,03

8 Keuangan,sewa,&jasa
224.255 4,53 260.471 4,96 295.861 5,33 331.644 5,64 378.018 6,06
perusahaan

9 Jasa-jasa 333.542 6,74 349.940 6,66 367.528 6,62 377.490 6,42 389.293 6,24

PDRB 4.948.566 100,00 5.255.606 100,00 5.553.009 100,00 5.883.047 100,00 6.228.793 100,00

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Tengah, 2011


Keterangan; 2010*): angka sementara

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 20
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel 2.8
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2006-2010
Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)
Kabupaten Lampung Tengah

2006 2007 2008 2009 2010*)


No Sektor
(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

1 Pertanian 3.527.690 46,00 4.130.129 44,93 5.145.070 46,42 6.649.070 48,76 8.285.064 49,79

2 Pertambangan & penggalian 228.490 2,98 244.552 2,66 275.119 2,48 303.579 2,23 344.408 2,06

3 Industri pengolahan 1.050.115 13,69 1.276.847 13,89 1.464.523 13,21 1.691.980 12,41 2.085.016 12,53

4 Listrik,gas &air bersih 58.257 0,76 79.376 0,86 87.294 0,79 89.830 0,66 101.286 0,60

5 Kontruksi 465.332 6,07 529.461 5,76 563.716 5,09 605.121 4,44 678.765 4,07

6 Perdagangan,hotel&restoran 1.079.331 14,07 1.213.025 13,20 1.416.328 12,78 1.631.197 11,96 1.981.385 11,90

7 Transportasi & Komunukasi 291.743 3,80 395.561 4,30 496.381 4,48 664.217 4,87 871.176 5,23

8 Keuangan,sewa,&jasa
331.087 4,32 385.800 4,20 464.930 4,19 569.529 4,18 746.194 4,48
perusahaan

9 Jasa-jasa 637.613 8,31 938.286 10,21 1.170.369 10,56 1.430.632 10,49 1.546.082 9,29

PDRB 7.669.657 100,00 9.193.036 100,00 11.083.730 100,00 13.635.155 100,00 16.639.376 100,00

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Tengah, 2011


Keterangan; 2010*): angka sementara

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 21
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Berdasarkan harga berlaku PDRB Kabupaten Lampung Tengah mengalami


peningkatan yang cukup menggembirakan. Pada tahun 2010 PDRB
Kabupaten Lampung Tengah sebesar Rp.16.639.376 juta atau meningkat
sebesar 19,38 persen dibanding tahun 2009 yang sebesar Rp 13.635.155
juta.

Berdasarkan data dari Tabel diatas ternyata struktur ekonomi Kabupaten


Lampung Tengah dibentuk oleh sektor pertanian sebagai basis
perekonomian wilayahnya. Sektor ini memberikan kontribusi terbesar
terhadap PDRB Kabupaten Lampung Tengah, terbukti dari tahun 2006-2010
sektor ini cukup dominan dalam memberikan kontribusi terhadap
perekonomian wilayah dibanding sektor lain. Tahun 2010 kontribusi sektor
pertanian mencapai 49,79% (adh berlaku) dan 47,72% (adh konstan 2000).
Walaupun perkembangan / kontribusi sektor pertanian ini cenderung
semakin menurun seiring dengan Teori Ekonomi Wilayah, The Law
Deminishing Of Return yang menyatakan bahwa sektor pertanian memiliki
ambang batas dalam pertumbuhannya sehingga jika telah melewati /
mendekati ambang batas pertumbuhan maka sektor tersebut cenderung
mengalami penurunan, akan tetapi perkembangan sektor pertanian masih
dominan dalam perkembangan ekonomi wilayah Kabupaten Lampung
Tengah. Hal ini menunjukan bahwa Kabupaten Lampung Tengah masih
merupakan daerah agraris (berbasis sektor primer).

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 22
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel 2.9
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2006-2010
Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan 2000 (Hk)
Kabupaten Lampung Tengah

2006 2007 2008 2009 2010*)

No Sektor Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk

% % % % % % % % % %

1 Pertanian 46,00 49,69 44,93 49,05 46,42 48,64 48,76 48,25 49,79 47,72

2 Pertambangan & penggalian 2,98 1,52 2,66 1,47 2,48 1,41 2,23 1,34 2,06 1,32

3 Industri pengolahan 13,69 14,57 13,89 14,65 13,21 14,60 12,41 14,59 12,53 14,44

4 Listrik,gas &air bersih 0,76 0,42 0,86 0,46 0,79 0,44 0,66 0,42 0,60 0,40

5 Kontruksi 6,07 5,97 5,76 5,99 5,09 5,92 4,44 5,87 4,07 5,81

6 Perdagangan,hotel&restoran 14,07 14,24 13,20 14,45 12,78 14,60 11,96 14,78 11,90 14,92

7 Pengangkutan & komunukasi 3,80 2,32 4,30 2,38 4,48 2,43 4,87 2,69 5,23 3,03

8 Keuangan,sewa,&jasa perusahaan 4,32 4,53 4,20 4,96 4,19 5,33 4,18 5,64 4,48 6,06

9 Jasa-jasa 8,31 6,74 10,21 6,66 10,56 6,62 10,49 6,42 9,29 6,29

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Tengah, 2011


Keterangan; 2010*): angka sementara

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 23
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

2.3.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Tingkat perkembangan riil ekonomi makro Kabupaten Lampung Tengah


dapat dilihat dari pencapaian indikator Laju pertumbuhan Ekonomi (LPE),
atas dasar harga konstan maka laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Lampung Tengah pada tahun 2009 sebesar 5,94 persen, dan pada tahun
2010 mencapai pertumbuhan sebesar 5,88 persen.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lampung Tengah dalam kurun


waktu 2006 2010 rata rata sebesar 5,86% (adh konstan 2000) per tahun
atau berada diatas rata rata LPE Provinsi Lampung dalam kurun waktu
yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi wilayah di
Kabupaten Lampung Tengah berjalan cukup pesat terutama pada sektor
industri pengolahan yang perkembangannya dalam kurun waktu tersebut
telah menyamai sektor pertanian sehingga akan memberikan sinyalemen
positif dalam rangka transformasi struktur perekonomian Kabupaten
menuju pengembangan sektor sekunder.

Kondisi tersebut juga didukung dengan perangkat kebijakan


pembangunan wilayah yang sangat mendukung pengembangan sektor
industri pengolahan seperti pengembangan infrastruktur wilayah (Jalan
Trans ASEAN) maupun infrastruktur industri serta pengalokasian
pengembangan kegiatan industri pengolahan skala wilayah yang
tertuang dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 24
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel 2.10
Laju Pertumbuhan Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan
Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Hk) Tahun 2006-2010 (Persen)
Kabupaten Lampung Tengah

2006 2007 2008 2009 2010*)

No Sektor Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk

% % % % % % % % % %

1 Pertanian 15,50 4,76 17,08 4,83 24,57 4,78 29,23 5,10 24,60 4,72

2 Pertambangan & penggalian 29,11 4,96 7,03 2,56 12,50 1,58 10,34 0,20 13,45 5,18

3 Industri pengolahan 28,67 5,72 21,59 6,74 14,70 5,34 15,53 5,86 23,23 4,60

4 Listrik,gas &air bersih 7,79 15,71 36,25 15,92 9,98 2,82 2,90 0,41 12,75 2,48

5 Kontruksi 12,23 7,55 13,78 6,60 6,47 4,47 7,34 5,02 12,17 4,85

6 Perdagangan,hotel&restoran 30,92 6,19 12,39 7,40 16,76 7,16 15,17 7,21 21,47 6,92

7 Transportasi & komunukasi 27,92 5,61 35,59 8,85 25,49 8,01 33,81 17,56 31,16 19,32

Keuangan,sewa,&jasa
8 17,61 15,86 16,53 16,15 20,51 13,59 22,50 12,09 31,02 13,98
perusahaan

9 Jasa-jasa 3,42 5,23 47,16 4,92 25,69 5,03 21,31 2,71 8,07 3,13

PDRB 18,60 5,82 19,86 6,20 20,66 5,66 22,92 5,94 22,03 5,88
Sumber: BPS Kabupaten Lampung Tengah, 2011
Keterangan: 2010*) : angka sementara

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 25
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

2.3.3. Laju Inflasi

Perkembangan ekonomi di Kabupaten Lampung Tengah tidak bisa


dilepaskan dari pergerakan laju inflasi. Inflasi di Kabupaten Lampung
Tengah pada tahun 2010 sebesar 5,0 persen, jika dibandingkan dengan
inflasi yang terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 4,42 persen. Untuk lebih
jelasnya mengenai pertumbuhan inflasi di Kabupaten Lampung Tengah
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.11
Nilai Inflasi Rata-rata Tahun 2006 - 2010
Kabupaten Lampung Tengah

Rata-rata
Uraian 2006 2007 2008 2009 2010*)
pertumbuhan

Inflasi 5,01 7,17 12,02 4,42 5,0 6,72

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Tengah, 2011


Keterangan ; 2010*) : angka sementara

Inflasi di Kabupaten Lampung Tengah mengalami fluktuasi dalam


pertumbuhannya. Hal ini menunjukkan bahwa roda perekonomian di
Kabupaten Lampung Tengah berjalan dengan baik. Dengan adanya
perubahan harga-harga barang / jasa telah mempengaruhi daya beli
masyarakat namun dapat diatasi dan dikendalikan oleh pemerintah
Kabupaten Lampung Tengah sehingga dapat terkendali dengan baik.

2.3.4. Pendapatan Perkapita

Indikator tingkat kesejahteraan masyarakat dilihat dari tingkat pendapatan


per kapita penduduk pada setiap tahunnya. Pendapatan per kapita atas
dasar harga berlaku penduduk kabupaten Lampung Tengah pada tahun
2010 sebesar Rp 12.679.173 atau meningkat 24,62 persen dibanding tahun
2009 sebesar Rp. 10.173.513.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 26
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel 2. 12
Pendapatan Per kapita penduduk Atas Dasar Harga Berlaku dan
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2006 2010

Pendapatan Perkapita
Tahun Atas harga Konstan (Th.
Atas Harga Berlaku
2000)

2006 5.969.490 3.851.595

2007 7.068.448 4.040.991

2008 8.400.571 4.205.340

2009 10.173.513 4.395.897

2010*) 12.679.173 4.746.329


Sumber: BPS Kabupaten Lampung Tengah, 2011
Keterangan ; 2010*) : angka sementara

Pendapatan per kapita atas dasar harga konstan 2000 penduduk


Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2010 sebesar Rp. 4.746.329 atau
meningkat sebesar 3,38 persen jika dibandingkan dengan tahun 2009
sebesar Rp. 4.590.793.

2.4. Tata Ruang Wilayah.


2.4.1. Penataan Ruang
Pembangunan bidang penataan ruang dalam hasil pelaksanaannya
meliputi Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Berupa
penyusunan HSB, Bidang Keciptakaryaan, serta Fasilitasi Penyusunan RTRW
Kabupaten Lampung Tengah tahun 2011-2031.

Secara umum pembangunan bidang penataan ruang dapat dilihat dari


jumlah penerbitan Izin Penggunaan Peruntukan Tanah (IPPT) dan jumlah
penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Pada tahun 2010 dalam upaya mengendalikan tata ruang dan tata guna
tanah telah diterbitkan sebanyak 98 IPPT dan 427 IMB. Penerbitan Izin
Penggunaan Peruntukan Tanah (IPPT) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
pada dasarnya untuk pengendalian pemanfaatan Tata Guna Tanah dan
Lahan sesuai dengan Tata Ruang Wilayah Kabupaten. Penerbitan IPPT dan
IMB hanya dilaksanakan sekali untuk setiap objeknya, kecuali terjadi
POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2012 II - 27
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

perubahan peruntukan tanah dan bangunannya. Secara rinci


perkembangan penerbitan IPPT dan IMB sebagaimana terurai pada tabel
berikut.

Tabel 2.13
Perkembangan Penerbitan Izin Penggunaan
Peruntukan Tanah (IPPT)
Tahun 2006-2010

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010


1 Jumlah
Permohonan 64 124 89 66 98
IPPT
2 Jumlah yang
64 124 89 66 98
diterbitkan
Prosentase 100 100 100 100 100
Sumber : Bappeda Kab. Lampung Tengah, 2011

Tabel 2.14
Perkembangan Penerbitan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB)
Tahun 2006-2010

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010


1 Jumlah 458 596 676 279 427
Permohonan
IMB
2 Jumlah yang 458 596 676 279 427
diterbitkan
Prosentase 100 100 100 100 100
Sumber : Dinas Cipta Karya Kab. Lampung Tengah, 2011

2.4.2. Perencanaan Pembangnan


Secara umum keberhasilan pencapaian sasaran meningkatnya kualitas
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dapat dilihat dari
pencapaian indikator penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD), Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Platfon Anggaran,
Penetapan Kinerja, Laporan Pelaksanaan Kemajuan Pelaksanaan
Program/Kegiatan, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP), dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 28
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Keberhasilan pencapaian indikator penyusunan Rencana Kerja


Pemerintah Daerah (RKPD) dapat dilihat dari dikeluarkannya Peraturan
Bupati Lampung Tengah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2011 merupakan penjabaran
dari RPJM Daerah Tahun 2007-2010, yang memuat rancangan kerangka
Ekonomi Daerah, Prioritas Pembangunan Daerah, Rencana Kerja, dan
Pendanaannya untuk Tahun 2011.

Keberhasilan pencapaian indikator penyusunan KUA dan PPA dapat


dilihat dari disepakatinya Nota Kesepahaman antara Bupati dengan DPRD
Kabupaten Lampung Tengah tentang Kebijakan Umum APBD Tahun
Anggaran 2011 dan Prioritas dan Platfon Anggaran Tahun 2011 sebagai
acuan dalam penyusunan RAPBD Tahun Anggaran 2011.

Keberhasilan pencapaian indikator penyusunan Penetapan Kinerja dapat


dilihat dari ditetapkannya Indikator Kinerja Pemerintah Daerah Tahun 2011
oleh Bupati sebagai dasar evaluasi pencapaian kinerja selama tahun 2011,
yang selanjutnya akan dituangkan dalam LAKIP Tahun 2011.

Keberhasilan pencapaian indikator penyusunan laporan kemajuan


pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilihat dari tersusunnya
dokumen laporan kemajuan pelaksanaan program kegiatan tahun
anggaran 2010 yang dibiayai dari APBD, Dana Alokasi Khusus dan Dana
Tugas Pembantuan (APBN). Laporan tersebut meliputi Laporan Triwulanan
dan Laporan Akhit Tahun, yang harus dikirim kepada Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Pusat.

Keberhasilan pencapaian indikator penyusunan laporan akuntabilitas


kinerja instansi pemerintah (LAKIP) dapat dilihat dari tersusunnya LAKIP
tahun 2010 yang disampaikan kepada Presiden melalui Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi secara tepat
waktu. LAKIP tersebut selanjutnya dievaluasi oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Keberhasilan pencapaian indikator penyusunan Laporan Keterangan


Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati atas pelaksanaan APBD Tahun

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 29
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Anggaran 2009 dan LKPJ Akhir Masa Jabatan Bupati Lampung Tengah
Periode 2005-2010, dapat dilihat dari disampaikannya LKPj Tahun
Anggaran 2009 dan LKPJ AMJ 2010 kepada DPRD. Baik LKPj 2009 maupun
LKPJ AMJ 2010 tersebut telah dibahas dan diparipurnakan oleh DPRD
dengan beberapa catatan dan rekomendasi. Khusus LKPJ 2009, diberikan
catatan dan rekomendasi dengan tujuan untuk dilakukannya perbaikan-
perbaikan dalam pelaksanaan APBD pada tahun-tahun berikutnya dimasa
yang akan datang.

2.4.3. Lingkungan hidup


Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di bidang lingkungan hidup
dapat dilihat dari tingkat pencemaran air sungai, kesadaran perusahaan
terhadap pengelolaan lingkungan hidup dan jumlah kasus lingkungan
hidup.

Berdasarkan hasil sampling analisa kandungan PH, TDS, dan BOD pada 4
(empat) lokasi sungai, pada tahun 2010 kondisi air sungai di Kabupaten
Lampung Tengah dapat digambarkan sebagai berikut :

Kondisi PH rata-rata sebesar 6,45 yang mengandung arti bahwa


kandungan pH tersebut masih dibawah ambang batas toleransi yang
telah ditetapkan yaitu sebesar 6-9. Adapun kandungan TDS rata-rata
sebesar 124,46 dimana kandungan TDS ini masih dibawah ambang batas
toleransi yang telah ditetapkan yaitu sebesar 1.000. Kandungan COD rata-
rata sebesar 25,92 yang merupakan kandungan COD dibawah ambang
batas toleransi yang telah ditetapkan yaitu sebesar 50 sedangkan
kandungan BOD rata-rata sebesar 5,10 merupakan kandungan BOD
dibawah ambang batas toleransi yang telah ditetapkan yaitu sebesar 6.
Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi air sungai yang ada di Kabupaten
Lampung Tengah dapat dilihat pada tabel berikut.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 30
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel : 2.15

Kandungan Parameter Pencemaran Sungai

Tahun 2006-2010

Nama Perio PH TDS COD BOD


No
Sungai de 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

1 Way Mei 6,35 6,31 6,60 - - 53,75 42,80 166,00 - - 28,28 22,00 31,33 - - 9,95 7,73 5,09 - -
Seputih
Sept 7,13 6,76 6,19 6,60 6,74 240,50 158,43 105,00 215,65 182,00 36,00 24,28 23,92 38,70 30,67 15,60 4,09 5,27 6,07 5,69
m

2 Way Mei 6,13 6,13 6,78 - - 59,00 30,00 91,75 - - 35,43 23,40 26,75 - - 24,19 8,68 4,99 - -
Pengubu
Sept 7,18 6,90 6,47 6,66 6,53 113,00 74,00 90,75 141,00 84,00 25,33 26,00 26,61 36,38 18,67 16,33 3,95 5,18 5,67 4,59
an
m

3 Way Mei 6,34 5,95 6,61 - - 99,83 26,40 157,17 - - 48,09 46,00 38,33 - - 15,09 14,69 6,73 - -
Pegadun
Sept 7,01 6,62 6,53 6,54 5,99 339,50 231,50 95,17 154,00 104,83 29,67 33,00 26,95 39,75 26,33 23,40 6,43 5,18 6,18 5,27
gan
m

4 Way Mei 6,32 6,12 6,50 - - 64,00 33,00 73,50 - - 37,61 21,00 26,18 - - 12,02 6,53 5,04 - -
Terusan
Sept 7,21 6,73 6,41 6,54 6,53 36,00 6,12 81,75 116,75 127,00 27,67 20,00 26,45 32,39 28,00 18,67 3,72 4,82 5,39 4,86
m

Rata-rata 6,51 6,44 6,51 6,59 6,45 125,69 75,77 107,64 156,85 124.46 33,51 26,96 28,32 36,98 25,92 7,60 6,98 5,29 5,38 5,10

Sumber : Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup Lampung Tengah, 2011

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 31
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Keberhasilan pencapaian indikator kesadaran perusahaan terhadap


pengelolaan lingkungan hidup dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang
memiliki AMDAL, IPAL dan UKL/UPL.

Sampai dengan tahun 2010 jumlah perusahaan yang memiliki AMDAL


berjumlah 13 perusahaan atau 100 persen dari jumlah perusahaan wajib
memiliki AMDAL. Sedangkan jumlah perusahaan yang memiliki IPAL
berjumlah 58 perusahaan atau 100 persen dari jumlah perusahaan wajib
memiliki IPAL dan jumlah perusahaan yang memiliki UKL/UPL berjumlah 87
perusahaan atau 100 persen dari jumlah perusahaan yang wajib memiliki
UKL/UPL. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesadaran pihak
perusahaan untuk memenuhi persyaratan perusahaan dalam
pengelolaan limbah, serta analisis dampak lingkungan semakin meningkat.
Secara rinci perkembangan perusahaan yang memiliki AMDAL, IPAL dan
UKL/UPL sebagaimana terlihat pada tabel berikut.

Tabel 2.16
Perkembangan Perusahaan Yang Memiliki AMDAL
Tahun 2006-2010

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010


1. Jumlah Perusahaan
12 13 13 13 13
Wajib AMDAL
2. Jumlah Perusahaan
12 12 12 13 13
yang memiliki AMDAL
Prosentase 100,00 92,31 92,31 100,00 100,00
Sumber : Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup Lampung Tengah, 2011

Tabel 2.17
Perkembangan Perusahaan Yang Memiliki IPAL
Tahun 2006-2010

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010


1. Jumlah Perusahaan
57 57 57 56 58
Wajib IPAL
2. Jumlah Perusahaan
57 57 57 56 58
yang memiliki IPAL
Prosentase 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup Lampung Tengah, 2011

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 32
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel 2.18
Perkembangan Perusahaan Yang Memiliki UKL/UPL
Tahun 2006-2010

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010


1. Jumlah Perusahaan
58 76 76 76 87
Wajib UKL/UPL
2. Jumlah Perusahaan
51 76 76 76 87
yang memiliki UKL/UPL
Prosentase 87,93 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup Lampung Tengah, 2011

Selain itu keberhasilan pencapaian indikator ini juga dapat dilihat dari
jumlah kasus pelanggaran lingkungan yang terjadi. Pada tahun 2010
jumlah kasus pelanggaran berjumlah 1 (satu) kasus yaitu kasus
pencemaran lingkungan oleh PT. Budi Sanwa Starch. Kasus tersebut telah
dapat diselesaikan diluar persidangan dengan pemberian peringatan
keras terhadap pihak perusahaan.

Jumlah kasus tersebut apabila dibandingkan dengan jumlah kasus pada


tahun 2009 mengalami peningkatan sebanyak 1 (satu) kasus. Kasus
pelanggaran yang sering terjadi di Kabupaten Lampung Tengah adalah
pencemaran lingkungan oleh industri, hal ini disebabkan ketidaktaatan
industri dalam mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Secara rinci perkembangan kasus pelanggaran lingkungan yang terjadi di
Kabupaten Lampung Tengah dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.19
Perkembangan Jumlah Kasus Pelanggaran Lingkungan
Di Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2006-2010

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010


1. Jumlah Kasus Pelanggaran
2 0 4 0 1
Lingkungan
2. Jumlah Kasus Pelanggaran
Lingkungan yang telah 2 0 4 0 1
diselesaikan
Prosentase 100 0 100 0 100
Sumber : Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup Lampung Tengah, 2011

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 33
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

2.4.4. Wilayah Rawan Bencana


Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang membuat
terobosan dengan menyatakan bahwa kegiatan penataan ruang harus
berbasis mitigasi bencana. Mitigasi bencana merupakan titik tolak utama
dari manajemen penanggulangan bencana. Dengan mitigasi, dilakukan
usaha usaha untuk menurunkan dan / atau meringankan dampak/
korban yang disebabkan oleh suatu bencana pada jiwa manusia, harta
benda dan lingkungan. Mitigasi pada prinsipnya harus dilakukan untuk
segala jenis bencana, baik yang termasuk kedalam bencana alam
(natural disasters) maupun bencana non-alam sebagai akibat atau ulah
manusia (man-made disasters).

Berdasarkan data Sekretariat Penanggulangan Bencana Kabupaten


Lampung Tengah, jenis bencana alam yang terjadi dalam tahun 2009
berupa banjir dan angin puting beliung. Banjir di wilayah ini
mengakibatkatkan terendamnya lahan pertanian sehingga menyebabkan
gagal panen. Luas lahan pertanian yang gagal panen akibat banjir pada
tahun 2009 sekitar 4.484,90 Ha. Gagal panen akibat banjir ini melanda
beberapa kecamatan diantaranya yaitu Bumi Ratu Nuban, Seputih
Mataram, Gunung Sugih, Putra Rumbia, Bandar Surabaya, dan Seputih
Surabaya

Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi


Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesi
mengidentifikasi bahwa Kabupaten Lampung Tengah juga memiliki
potensi gerakan tanah pada lokasi Kecamatan Selagai Lingga dan
Pubian.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 34
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel 2.20

Potensi Kawasan Bencana Alam

Bencana Alam Jumlah korban Tahun


Potensi
No Kecamatan Yang Pernah meninggal Terjadinya
Bencana Alam
Terjadi (jiwa) Bencana Alam
1 Bandar Surabaya Banjir - - -
Banjir dan angin
2 Seputih Surabaya Banjir Tidak ada 2009
puting beliung
3 Rumbia Banjir - - -
Banjir dan angin
4 Way Seputih Banjir Tidak ada 2009
puting beliung
5 Seputih Raman Banjir - - -
Tanah Longsor
6 Selagai Lingga dan Kebakaran - - -
Hutan
Tanah Longsor
7 Pubian dan Kebakaran - - -
Hutan
Tanah Longsor
8 Sendang Agung dan Kebakaran - - -
Hutan
Sumber: BALITBANGDA dan BPPT Provinsi Lampung, 2011
Sekretariat Penanggulangan Bencana Kabupaten Lampung Tengah, 2011

2.5. Sosial dan Budaya.


2.5.1. Pendidikan
2.5.1.1. Sarana Prasarana Sekolah
Pembangunan bidang pendidikan harus didukung oleh
ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan (jumlah sekolah)
dan jumlah tenaga pendidik yang tersedia. Sebagai gambaran
berikut kondisi jumlah sarana dan prasarana dan jumlah tenaga
pendidik (guru) di Kabupaten Lampung Tengah.

Tabel 2.21

Perkembangan Jumlah Tenaga Pendidik (Guru) Tahun 2006 2010

Jumlah Tenaga Pendidik (PNS/CPNS/ Non PNS)


No. Uraian
2006 2007 2008 2009 2010

1. Guru PAUD/ TK 699 699 1.026 1.180 1.961

2. Guru SD/ MI 7.257 9.212 9.512 10.773 11.694

3. Guru SMP/ MTS 4.642 4.135 4.435 5.698 6.283

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 35
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Jumlah Tenaga Pendidik (PNS/CPNS/ Non PNS)


No. Uraian
2006 2007 2008 2009 2010

4. Guru SMA/ SMK/ MA. 2.554 2.956 3.125 3.125 3.527

JUMLAH 15.152 17.002 18.098 20.776 23.465


Sumber : Dinas Pendidikan Lamteng, 2011

Perkembangan guru secara keseluruhan dari jenjang pendidikan


PAUD/TK hingga SMA/SMK/MA mengalami peningkatan, dimana
pada tahun 2009 jumlah guru adalah sebesar 20.776 orang dan
mengalami peningkatan menjadi 23.465 orang atau sebesar
meningkat sebesar 11,46 persen.

Sedangkan sarana penunjang proses belajar mengajar berupa


sekolah dari jenjang pendidikan PAUD/TK hingga SMA/SMK/MA
mengalami peningkatan pula. Pada tahun 2010 jumlah sekolah
adalah sebanyak 1.839 buah yang mengalami peningkatan jika
dibandingkan pada tahun 2009 sebesar 1.799 buah atau
meningkat sebesar 2,18 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa
perkembangan jumlah guru dan sekolah di Kabupaten Lampung
Tengah berjalan dengan sangat baik walaupun belum
sepenuhnya dapat memenuhi kualitas pendidkan yang memadai.

Tabel 2.22
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2006 2010
Kabupaten Lampung Tengah

No Jenjang Pendidikan 2006 2007 2008 2009 2010

1. SD/ MI

Jumlah gedung
1.1.
sekolah 790 796 798 784 784

Jumlah Penduduk
1.2. kelompok usia 7-12 127.764 130.122 144.333 147.638 139.087
tahun

Rasio 61,8 61,2 55,3 53,1 56,4

2. SMP/ MTs.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 36
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Jumlah gedung
2.1.
sekolah 235 241 243 243 243

Jumlah Penduduk
2.2. kelompok usia 13-15 43.651 44.667 49.627 50.704 51.270
tahun

Rasio 53,8 54,0 49,0 47,9 47,4

Sumber : Dinas Pendidikan Lamteng, 2011

Tabel 2.23
Perkembangan Jumlah Sekolah Tahun 2006 2010

Jumlah Sekolah
No. Uraian
2006 2007 2008 2009 2010

1. PAUD 41 41 110 126 165

2. TK/RA 344 344 455 524 524

3. SD/ MI (Negeri + Swasta) 790 796 798 784 784

4. SMP/ MTs (Negeri + Swasta). 235 241 243 243 243

5. SMA/SMK/MAN (Negeri + Swasta) 108 112 116 122 123

6. Pendidikan Tinggi - - - - -

JUMLAH 1.490 1.502 1.722 1.799 1.839


Sumber : Dinas Pendidikan Lamteng, 2011

2.5.1.2. Rasio Guru/Murid


Untuk melihat perbandingan antara ketersediaan tenaga pendidik
(guru) dengan jumlah murid yang ada sebagai gambaran antara
pemenuhan jumlah guru terhadap ketersediaan jumlah anak didik
sehingga terlihat apakan sudah memenuhi atau kah masih
kekurangan. Untuk lebih jelasnya mengenai rasio guru/murid untuk
jenjang pendidikan dasar dapat dlihat pada tabel berikut.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 37
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel 2.24
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun 2006 2010
Kabupaten Lampung Tengah

Jumlah Sekolah/Guru/Murid
No. Jenjang Pendidikan
2006 2007 2008 2009 2010

1. SD/MI

1.1. Jumlah Guru 7.257 9.212 9.512 10.773 11.694

1.2. Jumlah Murid 143.862 144.741 151.451 154.822 145.839

Rasio 0,05 0,06 0,06 0,07 0,08

2. SMP/MTs

2.1. Jumlah Guru 4.642 4.135 4.435 5.698 6.283

2.2. Jumlah Murid 57.892 58.857 61.027 62.305 62.532

Rasio 0,08 0,07 0,07 0,09 0,10

Sumber : Dinas Pendidikan Lamteng, 2011

2.5.2. Keluarga Prasejahtera


Sampai dengan tahun 2010 jumlah keluarga pra sejahtera sebesar 84.735
KK. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 0,28% dibanding tahun
2009 yang berjumlah 84.972 KK.

Secara rinci perkembangan hasil pentahapan keluarga sebagaimana


tebel berikut.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 38
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel 2.25
Perkembangan hasil pentahapan keluarga sejahtera Tahun 2006 2010

Jumlah KK Prosentase KK
No Tahapan
2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

Keluarga
1. 82.350 85.350 86.675 84.972 84.735 28,91 29,27 29,36 28,03 27,29
Prasejahtera

Keluarga
2. 74.328 77.555 73.554 77.619 80.954 26,09 26,60 24,91 25,61 26,00
Prasejahtera I

Keluarga
3. 79.321 78.374 82.709 86.905 90.001 27,84 26,88 28,01 28,67 28,98
Prasejahtera II

Keluarga
4. 45.645 46.976 48.797 49.813 50.781 16,02 16,11 16,53 16,43 16,35
Prasejahtera III

Keluarga
5. Prasejahtera III 3.239 3.312 3.523 3.793 4.048 1,14 1,14 1,19 1,25 1,30
Plus

JUMLAH 284.883 291.567 295.258 303.102 310.519 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Lampung Tengah, 2011

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 39
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah.


Pencapaian pelaksanaan pemerintahan umum sejalan dengan meningkatnya
peran dan fungsi lembaga legislatif, yang tidak terlepas dari keberhasilan
pelaksanaan program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat melalui
peningkatan kapasita sumber daya manusia (SDM) seperti bimbingan teknis,
workshop maupun diklat peraturan perundang-undangan; pembahasan
rancangan peraturan daerah; reses dalam rangka menyerap aspirasi
masyarakat; studi banding dalam rangka mendapatkan informasi dan menggali
potensi yang dapat dikembangkan dan dilaksanakan untuk kemajuan
Kabupaten Lampung Tengah, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan
dengan tugas dan fungsi lembaga perwakilan rakyat.

Selama tahun 2010 DPRD sebagai lembaga legislatif telah membahas dan
menetapkan peraturan daerah sebanyak 7 (tujuh) peraturan daerah. Adapaun
peraturan daerah yang telah ditetapkan selama tahun 2010 sebagaimana tabel
berikut :

Tabel 2.26
Daftar Peraturan Daerah yang Disetujui DPRD
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010

No Nomor Perda Tentang

1 Nomor 1 Tahun 2010 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


Tahun Anggaran 2010

2 Nomor 2 Tahun 2010 Bantuan Keuangan Kepada Partai Pollitik

3 Nomor 3 Tahun 2010 Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2005-2015

4 Nomor 4 Tahun 2010 Perubahan APBD Tahun Anggaran 2010

5 Nomor 5 Tahun 2010 Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD


Tahun 2009

6 Nomor 6 Tahun 2010 Pembentukan 19 Kampung dalam Wilayah


Kabupaten Lampung Tengah

7 Nomor 7 Tahun 2010 Pencabutan 12 Perda

Sumber : Bagian Hukum Lampung Tengah, 2011

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 40
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Selama periode 2006-2010 telah ditetapkan perda sebanyak 68 buah. Dalam


upaya mendukung pelaksanaan dibidang pemerintahan dan pembangunan
pada tahun 2010 maka telah dikeluarkan sebanyak 32 peraturan Bupati
Kabupaten Lampung Tengah. Secara rinci jumlah perda dan peraturan Bupati
Kabupaten Lampung Tengah yang ditetapkan selama tahun 2006 2010 adalah
sebagai berikut :

Tabel 2.27
Jumlah Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati 2006 - 2010

Tahun
No. Uraian
2006 2007 2008 2009 2010

Peraturan
1 16 17 7 21 7
Daerah
Peraturan
2 28 23 42 30 32
Bupati
Sumber : Bagian Hukum Lampung Tengah, 2011

Selain itu dalam upaya efektivtas pelaksanaan pembangunan dan


pemerintahan dilakukan pengawasan Internal secara berkala, pencapaian
sasaran indikator meningkatnya pengawasan pelaksanaan program
peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH yang dilaksanakan melalui pemeriksaan rutin, pemeriksaan khusus
dan pemeriksaan kasus pada objek pemeriksaan.

Selama tahun 2010 telah dilakukan pemeriksaan dalam rangka peningkatan


sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
diantaranya pelaksanaan pengawasan internal secara berkala kepada 45 obyek
pemeriksaan; melaksanakan pemeriksaan khusus terhadap kepala dinas/unit
kerja yang mengakhiri masa jabatannya sebanyak 73 kali; dan pemeriksaan
kasus sebanyak 52 kali. Selain itu telah dilaksanakan kegiatan monitoring dan
pengendalian kegiatan pembangunan melalui laporan realisasi kegiatan setiap
triwulan rutin.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 41
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Sebagai gambaran mengenai perkembangan pelaksanaan pemeriksaan dalam


rangka meningkatkan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.28
Jumlah pemeriksaan internal tahun 2006 - 2010

Tahun
No. Uraian
2006 2007 2008 2009 2010
1 Pemeriksaan Rutin 45 45 45 45 45

2 Pemeriksaan Khusus. 36 36 73 73 73
3 Pemeriksaan Kasus 28 150 72 83 52
JUMLAH 109 231 190 201 170
Sumber : Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah,2011

Secara umum keberhasilan pelaksanaan pembinaan bidang kepegawaian


tahun 2006-2010 dapat dilihat dari diantaranya ditunjukkan meningkatnya
kualitas aparatur pemerintah daerah, yang ditandai dengan meningkatnya
jumlah pegawai yang telah mengikuti pendidikan penjenjangan, meningkatnya
jumlah pegawai yang berpendidikan S1 dan S2, serta meningkatkan sistem
administrasi kepegawaian. Sebagai gambaran berikut disajikan tabel
perkembangan jumlah pegawai yang berkualifikasi pendidikan S1 dan S2, Jumlah
pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan dan perkembangan jumlah pegawai
yang mengikuti pendidikan penjejangan.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 42
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel 2.29
Perkembangan jumlah pegawai yang berkualifikasi
Pendidikan S1 dan S2 Tahun 2006-2010

Tahun
No Golongan
2006 2007 2008 2009 2010

1. Pegawai Berkualifikasi 2.999 3.178 3.377 3.308


2.991
Pendidikan S1

Prosentase 23,00 23,11 23,33 23,15 22,30

2. Pegawai Berkualifikasi 91 95 96 99 256


Pendidikan S2

Prosentase 0,70 0,73 0,70 0,67 1,72

JUMLAH PEGAWAI 13.002 12.979 13.621 14.586 14.832

Ssumber : Badan Kepegawaian Daerah Lampung Tengah, 2011

Pada tahun 2010 jumlah pegawai yang memiliki pendidikan S1 berjumlah 3.308
orang atau 22,30 persen dari jumlah seluruh pegawai yaitu 14.832 orang. Jumlah
tersebut mengalami penurunan sebesar 0,24 persen dibanding dengan tahun
2009 yang berjumlah 3.377 orang. Hal ini disebabkan adanya peningkatan
jenjang pendidikan pegawai berkualifikasi pendidikan S2 dan komitmen
pemerintah daerah untuk senantiasa memberikan kesempatan kepada PNS
untuk meningkatkan pendidikan baik melalui tugas belajar maupun memberikan
izin belajar kepada PNS diluar jam dinas.

Selain itu dalam upaya meningkatkan kompetensi dan pemahaman tugas pokok
dan fungsi sebagai PNS pada tahun 2010 telah dilaksanakan Diklat Prajabatan
kepada 305 CPNS. Jumlah tersebut merupakan CPNS hasil pengangkatan
tenaga honorer maupun hasil test seleksi CPNS.

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 43
PPSP
Percepatan

DFAFF BUKU PUTIH SANITASI Pembangunan


Sanitasi
Permukiman

Tabel 2.30

Perkembangan jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan

Tahun
No Golongan
2006 2007 2008 2009 2010

1 SD/ 440 427 439 392 354


sederajat

2 SLTP/ 265 259 293 289 293


Sederajat

3 SLTA/ 3.955 3.936 4.388 4.308 5.003


Sederajat

4 Diploma I 265 260 247 220 255

5 Diploma II 4.093 4.102 4.041 4.957 4.158

6 Diploma III 902 901 929 944 1.205

7 Diploma IV -- - - -

8 Sarjana (S1) 2.991 2.999 3.188 3.377 3.308

9 Strata 2 (S2) 91 95 96 99 256

10 Strata 3 (S) -- -- - - -

Jumlah 13.002 12.979 13.621 14.586 14.832

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Lampung Tengah,2011

POKJA PPSP KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


TAHUN ANGGARAN 2012 II - 44

Anda mungkin juga menyukai