Anda di halaman 1dari 6

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

[Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) berikut ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK). Apabila terdapat pertentangan maka ketentuan
SSKK lebih tinggi daripada ketentuan SSUK].

Kondisi Ayat Data


Korespondensi 6.1 Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja PPK : Satuan Kerja


Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Wilayah 1 Jawa Timur, Balai Prasarana
Permukiman Wilayah Jawa Timur
Nama : PPK Pengembangan Kawasan
Permukiman
Alamat : Jl. Raya Menganti Wiyung
PO BOX 89/SB-KR
Surabaya 60228
Telepon : 031 - 7525708
Website : www.pu.go.id
Faksimili : 031 - 7525708
e-mail : satkerjatim.wil1@yahoo.com

Penyedia:
Nama : ...................................
Alamat : ...................................
Telepon : ..................................
Website : ..................................
Faksimili : ..................................
e-mail : ..................................
Wakil Sah Para 7.1 Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Pihak Untuk PPK : ……………………………
Untuk Penyedia : ........................................

Pengawas Pekerjaan ..................................... sebagai


wakil sah PPK (akan ditentukan kemudian)

Masa Berlaku 15.1 Kontrak mulai berlaku sejak:


Kontrak ...........................s.d.....................................
Jadwal 15.2 Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan selama:
Pelaksanaan
Pekerjaan 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari kalender
Masa Pemeliharaan 32.7 Masa Pemeliharaan berlaku selama: 180
(Seratus Delapan Puluh) hari kalender
Umur Konstruksi 32.11 Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur
konstruksi: 2 (dua) tahun sejak tanggal
penanda-tanganan Berita Acara penyerahan akhir.
Pedoman 34.1 Gambar ”As-built” dan/atau pedoman
Pengoperasian dan pengoperasian dan perawatan harus diserahkan
Perawatan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal penandatanganan Berita
Acara penyerahan awal.
Tindakan Penyedia 53.1 Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
yang persetujuan PPK adalah:
Mensyaratkan
1. Menambahkan dan/atau mengurangi volume
Persetujuan PPK
pekerjaan yang menimbulkan perubahan nilai
atau Pengawas
kontrak;
Pekerjaan 2. Menambah jenis item pekerjaan baru;
3. Menambah dan/atau mengurangi nilai kontrak;
4. Merubah jadwal pelaksanaan pekerjaan;
5. Persetujuan pembayaran prestasi pekerjaan.
6. adanya pekerjaan yang tidak sesuai dengan
construction drawing

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan


persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah:
1. Merubah dan merevisi spesifikasi teknis;
2. Metode dan izin pelaksanaan pekerjaan;
3. Pengesahan rancangan mutu kerja;
4. Pengujian mutu bahan dan hasil kerja;
5. Pengesahan perbaikan cacat mutu pekerjaan;
6. Pengesahan hasil prestasi pekerjaan di
lapangan.

Penyedia tidak boleh memulai suatu pekerjaan,


termasuk mobilisasi dan / atau kegiatan pra-
konstruksi (misalnya izin terbatas untuk jalan
angkut, akses lokasi dan penyiapan lokasi kerja,
penyelidikan geoteknik atau investigasi untuk
pemilihan lokasi untuk Quarry dan Borrow Pits),
kecuali PPK dapat menerima bahwa langkah-
langkah yang tepat dilakukan untuk mengatasi
risiko dan dampak terhadap Lingkungan, Sosial,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Minimal,
Kontraktor akan menerapkan Strategi Pengelolaan
dan Rencana Pelaksanaan serta Kode Etik, yang
diajukan sebagai bagian dari Penawaran dan
disetujui sebagai bagian dari Kontrak. Penyedia
harus menyerahkan, secara berkelanjutan, dengan
persetujuan terlebih dahulu oleh PPK, Strategi
Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan tambahan
sebagaimana diperlukan untuk mengelola risiko
dan dampak terhadap LSK3 dari pekerjaan yang
sedang berlangsungberdasarkan Environmental
and Social Codes of Practices dan/atau
rekomendasi mitigasi dari hasil kajian lingkungan
dan sosial (ESIA/AMDAL/UKL-
UPL/LARAP/IPP/Social Assessment) yang dilakukan
oleh Pemrakarsa Proyek (lihat Lampiran Syarat-
Syarat Khusus). Strategi Pengelolaan dan Rencana
Pelaksanaan ini secara kolektif terdiri dari Rencana
Kerja Pengelolaan dan Pemantauan (RKPPL). RKPPL
harus disetujui sebelum dimulainya kegiatan
konstruksi (misalnya penggalian, pekerjaan tanah,
pekerjaan jembatan dan struktur, pengalihan aliran
dan jalan serta jalan akses, penggalian atau
ekstraksi bahan, pembuatan beton dan pembuatan
aspal). RKPPL yang disetujui, harus ditinjau secara
berkala (tetapi tidak kurang dari setiap enam (6)
bulan), dan diperbarui secara tepat waktu,
sebagaimana diperlukan, oleh Penyedia untuk
memastikan bahwa itu berisi langkah-langkah yang
sesuai dengan kegiatan Pekerjaan yang akan
dilakukan. . RKPPL yang diperbarui harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari PPK.

“Selain laporan kemajuan, Penyedia juga harus


memberikan laporan tentang matrik Lingkungan,
Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja(LSK3)).
Selain laporan LSK3, Penyedia juga akan segera
memberikan pemberitahuan kepada PPK tentang
insiden dalam kategori berikut. Rincian lengkap
insiden tersebut harus diberikan kepada PPK dalam
jangka waktu yang disepakati dengan PPK.
i. konfirmasi atau kemungkinan pelanggaran
apapun terhadap hukum atau perjanjian
internasional;
ii. setiap kematian atau cedera serius (cacat
total);
iii. efek merugikan yang signifikan atau kerusakan
pada milik pribadi (mis. kecelakaan kendaraan,
kerusakan akibat fly rock, bekerja di luar batas)
iv. polusi utama terhadap sumber air minum atau
kerusakan atau perusakan habitat langka atau
terancam punah (termasuk kawasan lindung)
atau spesies; atau
v. setiap tuduhan pelecehan seksual atau
perilaku seksual yang salah, pelecehan anak,
pencemaran, atau pelanggaran lain yang
melibatkan anak-anak.

Kepemilikan 55.1 Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan


Dokumen dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan
sebagai berikut: penelitian dan riset
Pencairan Jaminan 61 Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara
Fasilitas 63.1 PPK akan memberikan fasilitas berupa : Tidak ada
Sumber Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini
Pembiayaan dibiayai Pemerintah Indonesia IBRD Loan No.
IBRD-8636ID/LN-0004ID
Pembayaran Uang 67.1 Penyedia Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan
Muka uang muka.

Uang muka diberikan sebesar : 15% (Lima belas per


serratus) dari Nilai Kontrak
Pembayaran 67.2 Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan
Tagihan SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran
adalah 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak
tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang
yang tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.
Pembayaran 67.2 Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan
Prestasi Pekerjaan dengan cara: Sertifikat Bulanan

Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas


dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Pembayaran sesuai dengan hasil opname
pekerjaan.

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk


mengajukan tagihan pembayaran prestasi
pekerjaan:
1.15 -Adendum (bila ada);
1.16 -Berita acara prestasi pekerjaan;
1.17 -Perincian kuantitas hasil pekerjaan;
1.18 -Laporan, sertifikat mutu hasil pekerjaan.
1.19 -Dokumentasi Foto dan video.

Batas akhir waktu yang disepakati untuk


penerbitan SPP oleh PPK untuk pembayaran
tagihan angsuran adalah 7 (tujuh) hari kalender
terhitung sejak tagihan dan kelengkapan
dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan
diterima oleh PPK.
Peristiwa 64.1 Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK
Kompensasi mengenai pemberian peristiwa kompensasi
adalah: Tidak ada.

Denda 67.3 Untuk pekerjaan ini, besar denda keterlambatan


untuk setiap hari keterlambatan adalah 1/1000
(satu perseribu) dari harga kontrak (tanpa PPN)

[Penyesuaian 71 Untuk pekerjaan ini tidak ada penyesuaian


Harga] harga

Penyelesaian 78.2 Jika perselisihan Para Pihak mengenai


Perselisihan pelaksanaan Kontrak tidak dapat diselesaikan
secara damai maka Para Pihak menetapkan
lembaga penyelesaian perselisihan tersebut di
bawah sebagai Pemutus Sengketa:

[Pengadilan Republik Indonesia yang


berkompeten/Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI)]

[Jika BANI yang dipilih sebagai Lembaga Pemutus


Sengketa maka cantumkan klausul arbitrase
berikut tepat di bawah pilihan yang dibuat di
atas:
“Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini,
akan diselesaikan dan diputus oleh Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) menurut
peraturan-peraturan administrasi dan
peraturan-peraturan prosedur arbitrase BANI,
yang keputusannya mengikat kedua belah
pihak yang bersengketa sebagai keputusan
tingkat pertama dan terakhir. Para Pihak setuju
bahwa jumlah arbitrator adalah 3 (tiga) orang.
Masing-masing Pihak harus menunjuk seorang
arbitrator dan kedua arbitrator yang ditunjuk
oleh Para Pihak akan memilih arbitrator ketiga
yang akan bertindak sebagai pimpinan
arbitrator.”]

Anda mungkin juga menyukai