Oleh :
ELLYA DWI PURWANINGTYAS
NIM. P 27820505007
Mahasiswa
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pembimbing Lahan
Pembimbing Akademik
2. Fungsi Psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberika identitas keluarga.
3. Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan
datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan dihari tua dan sebagainya.
5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi perananya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
3. Fungsi Perlindungan.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan
yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan meraa aman.
4. Fungsi Perasaan.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif, merasakan perasaan
dasn suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi
antar sesama anggota keluarga sehingga saling pengertian satu sama lain dalam
menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Religius.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan
anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala
keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan setelah didunia ini.
6. Fungsi Ekonomis.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam
memenuhi fungsi-fungsi kehidupan keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja
untuk memperoleh penghasilan, mengatur penghasilan tersebut sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah tidak selalu harus pergi ketempat rekreasi,
tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
keluarga sehingga dapat mencapai keseimbangan kepribadian masing-masing
anggotanya. Rekreasi dapat dilakukan dirumah dengan cara nonton televisi
bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing dan sebagainya.
8. Fungsi Biologis.
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan
sebagai generasi penerus.
1. Karakteristik Rumah
Menjelaskan tentang kondisi rumah yang dapat menimbulkan penyakit asma
dan biasanya terjadi pada rumah yang kotor, kumuh, ventilasi kurang, sumber air
yang tidak bersih dan jarak septic tank dengan rumah dan sumber air yang terlalu
dekat. Apakah rumah dekat dengan lokasi pabrik
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Gambaran diri yang positif, perasaan memiliki dan dihargai serta dihormati
dan dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh penderita asma bronkhiale.
2. Fungsi Sosialisasi
Interaksi atau hubungan dengan keluarga akan dapat memberikan informasi
tentang halhal yang dapat mengakibatkan serangan berulang pada penderita.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Pengetahuan keluarga mengenai perawatan/pengobatan akan dapat mencegah
resiko serangan berulang pada penyakit asma.
4. Fungsi Reproduksi
Apakah penderita mempunyai anak atau tidak.
5. Fungsi Ekonomi
Pemenuhan kebutuhan untuk melakukan perawatan /pengobatan asma.
4. Menonjolkan masalah 2
- berat, segera 1
- ada masalah tapi tidak perlu
segera ditangani 0 1 ?
- masalah tak dirasakan
Intervensi :
1. Kaji pengetahuan keluarga dan klien tentang penyakit asma
R/ : Mengetahui pengetahuan keluarga dan klien tentang penyakit asma
D. PELAKSANAAN
Tindakan Keperawatan terhadap keluarga mencakup 5 tugas kesehatan
keluarga :
1) Menstimulasi kesadaran/penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan.
2) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat.
3) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit.
4) Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat.
5) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
E. EVALUASI
S : hal yang dikemukakan oleh keluarga secara obyektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan.
O : hal yang ditemui perawat secara obyektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan.
A : analisa dari hal yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang
terkait dengan diagnosis.
P : perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga
pada tahapan evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan
keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
BAB II
LAPORAN KASUS
1. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn P
2. Umur : 55 tahun
3. Alamat : Desa Trutup RT.04 RW.02 Kec. Plumpang
4. Pendidikan KK : Tidak Sekolah
5. Pekerjaan KK : Buruh Pabrik Kapur
6. Komposisi Keluarga :
Hubungan Status
No Nama L/P Umur Pendi-dikan Pekerjaan
Dengan KK Kesehatan
1 Tn. P L Suami 55 Th # sekolah buruh pabrik Asma
2 Ny. D P Istri 45 Th # sekolah buruh pabrik Sehat
3 Nn. W P Anak 17 Th SMA pelajar Sehat
7. Genogram
Denah Rumah
Dapur
Ruang
Kandang Kamar Tamu Ruang
Tidur Makan
Teras
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Tn. P mengatakan jika ada keluarga yang sakit anggota keluarganya
yang lain juga ikut merawat.
Tn. P mengatakan jika anaknya bandel dia selalu memarahinya untuk
tidak bandel lagi.
Tn. P selalu mendapat dukungan dan motivasi oleh keluarga terutama
Ny. D apabila dadanya terasa sesak, dan apabila ada anggota
keluarganya yang sakit segera dibawa puskesmas.
2. Fungsi Sosialisasi
Tn. P mengatakan sangat dekat dengan Ny. D dan anak tunggalnya. Interaksi
dan hubungan dalam keluarga baik. Setiap ada masalah Tn. P mengambil
keputusan yang tepat untuk keluarga. Kegiatan keluarga pada waktu senggang
yaitu menonton tv.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
Ny. D mengatakan bahwa suaminya menderita penyakit asma sudah
lama sekitar 20 tahun yang lalu. Tetapi Ny. D tidak mengetahui
tentang pengertian asma, tanda dan gejalanya dari.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat.
Ny. D mengatakan bahwa dia kurang mengerti mengenai tindakan
yang akan dilakukan pada Tn. P apabila penyakitnya kambuh
sehingga Ny. D langsung membawa Tn. P ke puskesmas.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. D mengatakan kurang mengetahui cara perawatan pada penderita
Asma. Tetapi apabila Tn. P merasa sesak disuruh istirahat dan
menghentikan aktivitasnya. Dan apabila sesaknya merasa lebih berat
maka Ny. D segera membawa Tn. P ke puskesmas.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Ny. D mengatakan memelihara ternak disebelah kamar tidurnya dan
apabila siang hari ditempatkan dihalaman depan rumah, Ny. D dan Tn.
P mengatakan untuk menjaga kebersihan rumah setiap hari menyapu
halaman dan membersihkan kandang ternak dilakukan sendiri tiap
pagi hari sebelum berangkat kerja
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
masyarakat.
Tn. P mengatakan bila ada anggota keluarganya yang sakit dibawa
atau diperiksakan dipuskesmas karena biaya gratis dan Tn. P yakin
petugas puskesmas yang memeriksanya.
4. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak Tn. P 1 orang yaitu NN. W. istri Tn. P menggunakan alat
kontrasepsi pil KB.
5. Fungsi Ekonomi
Tn. P mengatakan penghasilannya yang diperoleh tiap harinya Rp.15.000,-
dan Ny. D perharinya Rp.9.000,- dan apabila Tn. P sakit penghasilan tsb
sangat kurang untuk biaya sekolah dan keperluan lainnya. Ny. D mengatakan
makan tiap harinya dengan nasi, ikan (kalau ada), tempe, sayur dan kerupuk.
6. Fungsi Pendidikan
Tn. P mengatakan anaknya sekolah di SMA 1 Plumpang kelas 2 SMA. Bagi
Tn. P pendidikan anaknya sangat penting biarpun dia tidak pernah sekolah.
7. Fungsi Rekreasi
Keluarga Tn. P setiap harinya dirumah dan Tn. P dan Ny. D setiap pagi
bekerja dipabrik kapur sehingga tidak pernah pergi kemana-mana. Hiburan
dirumah menonton tv dan mengobrol dengan tetangga.
VI. Stress dan Koping Keluarga
1. Stresor Jangka Pendek
Sesak yang dialami Tn. P sering kambuh akibat kecapekan bekerja.
Disamping itu Tn. P bekerja dipabrik kapur sehingga beresiko terkena asma.
2. Stresor Jangka Panjang
Ny. D mengatakan apa penyakit Tn. P bisa disembuhkan karena Ny. D takut
terjadi sesuatu pada Tn. P
3. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap stressor/situasi
Ny. D mengatakan apabila Tn. P mengeluh sesak maka langsung dibawa ke
puskesmas.
4. Strategi Koping yang digunakan
Tn. P mengatakan bila menemui masalah dimusyawarahkan dengan istrinya
agar masalahnya dapat terselesaikan.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Tn. P mengatakan bila tidak bisa menyelesaikan masalahnya dia
melampiaskan dengan berdiam diri atau terkadang marah-marah.
- Mulut
Inspeksi = bibir kering
- Leher
Inspeksi = tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran vena
juguralis
- Dada
Inspeksi = dada simetris
Palpasi = tidak ada nyeri tekan
Perkusi = terdengar suara redup
Auskultasi = terdengar suara wheezing
- Jantung
Auskultasi = suara jantung normal
- Abdomen
Inspeksi = perut simetris
Palpasi = tidak terdengar nyeri tekan
Perkusi = tidak kembung
Auskultasi = tidak terdengar bising usus
- Ekstremitas atas/bawah
Tekstur badan lurus
Inspeksi = pada ekstremitas atas dapat digerakkan dengan normal dan pada
ekstremitas bawah kaki sebelah kanan cacat sejak lahir.
- Integument
Kulit sawo matang, tidak ada kelainan pada kulitnya.
ANALISA DATA
Data obyektif
- Ny. D banyak bertanya tentang
pengertian, penyebab, gejala dan tanda,
pengobatan dan perawatan penderita
asma pada petugas kesehatan
Data obyektif
Keluarga bertanya tentang masalah
penyakit yang dialami Tn. P apakah
lingkungan rumahnya kurang
mendukung. Terlihat kandang ternak
dekat dengan kamarnya hanya dibatasi
dengan penyekat kayu papan, jendela
jarang terbuka, ternak ditempatkan
dihalaman rumah
I.
IX. Rumusan Diagnosa Keperawatan
1.Kurangnya pengetahuan keluarga dan klien tentang penyakit Asma yang diderita
Tn. P berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat keluarga yang
sakit.
2.Resiko terjadinya kekambuhan penyakit Asma Tn. P berhubungan dengan
keluarga dalam menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan.
Diagnosa : 2
No Kriteria Skore Bobot Skoring Pembenaran
1 Sifat masalah Keluarga mengatakan belum
- Kurang sehat 3 1 3/3 x 1 = 1 bisa menciptakan lingkungan
yang sehat
2 Kemungkinan Keluarga tidak mampu
masalah dapat mengubah lingkungan rumah
diubah 1 2 1/2 x 2 = 1 dgn cara memberi jendela agar
- Sebagian udara bisa masuk dan sering
membersihkan rumah
3 Potensial masalah Keluarga dapat menerima
untuk dicegah 2 1 2/3 x 1 = 2/3 saran yang diberikan petugas
- Cukup kesehatan
4 Menonjolnya Masalah berat yang harus
masalah ditangani karena lingkungan
2 1 2/2 x 1 = 2/2 yang kurang sehat besar
- Masalah berat kemungkinan penularan
penyakit dapat terjadi
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan Kriteria Evaluasi
No. Diagnosa Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standart
1 Kurangnya Setelah dilakukan Keluarga mampu: Verbal - Keluarga mampu- Kaji pengetahuan keluarga dan klien tentang penyakit
pengetahuan penyuluhan menjelaskan dan klien tentang penyakit asma
keluarga dan klien keluarga dan klien - Menjelaskan pengertian asma
tentang penyakit dapat mengerti dan pengertian penyakit - Berikan keluarga informasi tentang pengertian,
asma yang diderita memahami tentang asma - Keluarga mampu penyebab, tanda dan gejala, serta pengobatan dan
Tn. P b/d penyakit asma, menyebutkan tanda pencegahan penyakit asma
ketidak mampuan serta tepat dalam - Menyebutkan dan gejala penyakit
keluarga merawat mengambil penyebab, tanda asma - Jelaskan akibat yang dapat terjadi dari penyakit
keluarga yang sakitkeputusan secara dan gejala rhematik
tepat jika terjadi - Keluarga dapat
masalah kesehatan - Mengetahui hal-hal menjelaskan cara- Berikan pengertian dan cara melakukan perawatan pada
dalam keluarga yang dapat pencegahan asma penderita asma
memperparah asma
- Keluarga mampu- Berikut pujian atas keputusan yang telah di ambil oleh
- Mengetahui melakukan keluarga.
pencegahan dan perawatan penderita
cara perawatan asma
asma
2. Resiko terjadinya Setelah dilakukan Keluarga mampu: Verbal - Keluarga mampu - Kaji pengetahuan keluarga dan klien tentang
kekambuhan penyuluhan - Menyebutkan akibat menyebutkan akibat lingkungan sehat
penyakit asma Tn. keluarga dan klien yang terjadi dengan yang terjadi dalam - Kaji prilaku keluarga dan klien yang bisa dilakukan
P b/d mampu lingkungan yang lingkungan yang terhadap lingkungan disekitar
ketidakmampuan mengidentifikasi kurang sehat sehat terhadap
keluarga dalam lingkungan yang kesehatan - Kaji sumber-sumber yang dapat menciptakan
terhadap kesehatan lingkungan sehat
menciptakan sehat dan yang - Keluarga mampu
lingkungan yang dapat - Menyebutkan - Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang manfaat
sumber-sumber yang menyebutkan
sehat dan dapat meningkatkan sumber-sumber dan pengaruh lingkungan sehat bagi kesehatan
meningkatan kesehatan dapat digunakan
untuk menciptakan yang dapat - Evaluasi secara singkat pengetahuan keluarga terhadap
kesehatan digunakan untuk
lingkungan yang penyuluhan yang telah disampaikan
sehat menciptakan
- Berikan pujian atas ungkapan/ keputusan klien dalam
lingkungan sehat
- Menyebutkan diskusi
manfaat lingkungan - Keluarga mampu
yang sehat menyebutkan
manfaat lingkungan
sehat bagi
kesehatan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
1. Kurangnya pengatahuan klien dan keluarga 12 Maret 2008 Penyuluhan tentang: S : Keluarga dan klien mengatakan mengerti tentang
tentang penyakit asma yang diderita Tn. P - Pengertian penyakit asma pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta cara
b/d ketidakmampuan keluarga merawat pencegahan dan perawatan penderita asma
anggota yang sakit - Penyebab penyakit asma
O : Keluarga dan klien mengatakan mengerti tentang
- Tanda dan gejala asma informasi yang telah diberikan dan mampu
- Cara pencegahan dan melakukan cara perawatan penderita asma
perawatan penederitaan A : Rencana dihentikan dan masalah teratasi
asma
P : Rencana tindakan dihentikan
2 Resiko terjadinya kekambuhan penyakit 12 Maret 2008 Penyuluhan tentang: S : Keluarga dan klien mengatakan mengerti tentang
asma Tn. P b/d ketidakmampuan keluarga - Akibat yang akan terjadi lingkungan yang sehat, sumber-sumber yang dapat
dalam menciptakan lingkungan yang sehat dengan lingkungan yang menciptakan lingkungan yang sehat, dan manfaat
dan tepat miningkatkan kesehatan kurang sehat dari lingkungan yang sehat
- Sumber-sumber yang O : Keluarga dan klien mengatakan mengerti dan paham
dapat menciptakan tentang informasi yang telah dijalankan melalui
lingkungan sehat penyuluhan yang dilakukan
- Manfaat lingkungan yang A: Rencana berhasil dan masalah teratasi
sehat P : Rencana tindakan dihentikan
PRE PLANNING KONTRAK AWAL
(PRA INTERAKSI/ PENDEKATAN)
I. Latar Belakang
Prainteraksi dimulai sebelum kontak pertama dengan klien. Perawat
mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketekunannya, sehingga kesadaran dan
dipertanggung jawabkan.
Perawat yang sudah berpengalaman dapat menganalisa diri sendiri
serta nilai tambah pengalamannya berguna agar lebih efektif dalam
memberikan asuhan keperawatan.
Pemakaian diri secara terapeutik berarti memaksimalkan pengaruh
kelemahan diri dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien.
Tugas tambahan pada fase ini adalah mendapatkan informasi tentang
klien dan menentukan kontak pertama.
IV. Sasaran
Keluarga TnP di desa Trutup RT. 04/RW. 02 Kecamatan Plumpang
V. Pelaksanaan
Nama : ELLYA DWI PURWANINGTYAS
NIM : P27820505007
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Surabaya Program Studi Keperawatan
Tuban..
VII.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari : Jumat, 29 Februari 2008
Tempat: di rumah Tn. P .Desa Trutup RT.04/RW.02 Kec.Plumpang
VIII. Evaluasi
Keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan bersedia dijadikan
subyek asuhan keperawatan keluarga ditandai dengan adanya kontrak waktu
yang telah disepakati.
PRE PLANNING PENGKAJIAN
I. Latar Belakang
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seseoang perawat
mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang
dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga, perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (yang
digunakan setiap hari), lugas dan sederhana.
IV. Sasaran
Keluarga Tn. P di desa Trutup RT. 04/RW. 02 Kec.Plumpang
V. Pelaksanaan
Nama : ELLYA DWI PURWANINGTYAS
NIM : P27820505007
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Surabaya Program Studi Keperawatan
Tuban..
VI. Strategi Pelaksanaan
I. Latar Belakang
Asma adalah penyakit paru dengan karakteristik. Obstruksi saluran
nafas yang reversible (tetapi tidak lengkap pada beberapa klien) baik secara
spontan dengan pengobatan, inflamasi saluran nafas, peringkatan respon
saluran nafas terhadap berbagai rangsangan. Obstruksi saluran nafas ini
memberikan gejala-gejala seperti: batuk, mengi dan sesak nafas. Penyempitan
saluran nafas ini dapat terjadi secara bertahap, perlahan-lahan dan akan
menetap dengan pengobatan tetapi dapat pula terjadi mendadak, sehingga
menimbulkan kesulitan untuk bernafas yang akut.
IV. Sasaran
Seluruh anggota keluarga Tn. P
V. Media
Media penyuluhan menggunakan: leaflet
VI. Metode
Metode yang digunakan: ceramah, diskusi/tanya jawab
VII.
Strategi Pelaksananan
- Memperkenalkan diri, kontrak waktu, dan menyampaikan tujuan (3
menit)
- Menyampaikan materi asma bronkiale (pengertian, pengobatan dan
perawatan) selama 20 menit
- Melakukan evaluasi (10 menit)
- Kesimpulan dan tindak lanjut (2 menit).
IX. Evaluasi
- Evaluasi Proses
Keluarga tidak meninggalkan tempat
Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
- Evaluasi hasil
Keluarga Tn. P tahu tentang hal-hal yang berhubungan dengan
penyakit asma bronkiale dan cara pencegahan serta perawatannya.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu melakukan
perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit asma bronkiale.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan dapat
- Menyebutkan pengertian asma bronkiale
- Menyebutkan tanda dan gejala asma bronkiale
- Menjelaskan akibat asma bronkiale pada kesehatan umumnya
- Apa yang harus dilakukan bila terdapat serangan atau serangan ulang
3. Sasaran
Seluruh anggota keluarga Tn. P
4. Materi
1. Pengertian asma bronkiale
2. Tanda dan gejala asma bronkiale
3. Akibat asma bronkiale bagi kesehatan umumnya
4. Apa yang harus dilakukan bila terdapat gejala serupa atau gejala kambuhan
5. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya jawab
6. Media
Leaflet : Asma bronkiale
7. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Semua anggota keluarga hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan
- Penyuluhan dilakukan di rumah Tn. P
- Pengorganisasian penyuluha dilakukan hari sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
- Keluarga antusia terhadap materi penyuluhan
- Keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
- Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
- Keluarga mengerti tentang penyakit asma bronkiale, dapat menyebutkan
pengertian, tanda dan gejala, hal-hal yang memperberat penyakit asma
bronkiale.
- Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. Menyebutkan
sumber makanan/minuman yang dapat meningkatkan serangan.
- Menyatakan bersedia berobat ke RSU.
8.
Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan :
- Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan -
penyuluhan Memperhatikan
- Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2 15 menit Pelaksanaan
- Menjelaskan tentang pengertian - Memperhatikan
penyakit asma bronkiale
- Menjelaskan tentang tanda dan
gejala penyakit asma bronkiale - Memperhatikan
- Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya - Bertanya & menjawab
- Menjelaskan hal-hal yang pertanyaan yg diajukkan
berhubungan dengan pencegahan - Memperhatrikan
terjadinya asma bronkiale.
- Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
- Bertanya & menjawab
pertanyaan yg diajukkan
3 10 menit Evaluasi :
- Menanyakan kepada peserta- Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan dan reinforcement
kepada klien yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 Menit Terminasi :
- Mengucapkan terima kasih atas- Mendengarkan
peran serta peserta.
- Mengucapkan salam penutup - Menjawab salam
9. Pengorganisasian
Pembicara / fasilitator : ELLYA DWI PURWANINGTYAS
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dalam asuhan keperawatan keluarga, maka kesimpulannya
adalah sebagai berikut :
a) Faktor penyebab terjadinya serangan asma pada umumnya yaitu
rangsangan alergi, rangsangan bahan toksik dan iritan, infeksi, obat
dan faktor fisik apabila tidak ditangani dengan baik akan mempunyai
resiko besar untuk meninggal karebna rusaknya saluran nafas atau
nafas berhenti.
b) Petugas kesehatan harus mampu menanamkan sikap saling percaya
kepada keluarga dengan masalah keperawatan agar keluarga terbuka
sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan untuk
memecahkan masalah.
c) Keterbatasan pengetahuan keluarga dengan masalah keperawatan
mempengaruhi sikap keluarga dalam memecahkan masalah.
B. Saran
a) Keluarga hendaknya mengenal masalah keluarga.
b) Keluarga hendaknya mampu membuat keputusan tindakan kesehatan
yang tepat.
c) Keluarga hendaknya mampu mempertahankan atau menciptakan
suasana rumah yang sehat.
d) Keluarga sebaiknya memanfaatkan sarana kesehatan yang ada.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma bronkhiale yaitu merupakan suatu klinik yang ditandai adanya kepekaan
yang tinggi dari percabangan saluran pernafasan terhadap berbagai rangsangan
gambaran awal berupa sesak nafas (dispnea) dan nafas berbunyi (wheezing) adalah
keluha yang diakibatkan oleh penyempitan (obstruction) saluran pernafasan,
merupakan gambaran yang khas dari asma bronkhiale (ilmu penyakit paru, 2004)
Klasifikasi didasarkan faktor-faktor etiologi :
Extrinsic asthma (asma ekstrinsik), yaitu juga dinamakan asma alergi pada
umumnya nampak pada usia anak-anak dan dewasa muda. Ciri khas adanya
serangan yang mendadak akibat bronkospasme.
Intrinsic asthma (asma instrinsik), yaitu asma ini timbul pada usia
pertengahan atau dewasa. Faktor imunologi sebagai penyebab perananya
tidak nampak.
Bahaya asma bila tidak ditangani :
Asma bisa bertambah menjadi parah dan menetap atau tidak hilang.
Rusaknya saluran nafas.
Nafas berhenti.
B. Tujuan Penyusunan
a) Tujuan Umum
1. Diperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan
keluarga dengan maslah keperawatan dengan asma bronkhiale.
b) Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi
keluarga dengan asma bronkhiale.
2. Mahasiswa mampu menyusun rencana keperawatan keluarga berdasarkan
masalah yang dihadapi keluarga dengan asma bronkhiale.
3. Mahasiswa mampu mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan sehingga
mempunyai tolak ukur untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan cara
1. Wawancara
2. Observasi
D. Sistem Penyusunan
Adapun sistem penyusunan penulisan Laporan Askep Keluarga sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penyusunan
C. Metode Pengumpulan Data
D. Sistem Penyusunan
BAB II LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
B. Analisa Data
C. Skala Untuk menentukan prioritas
D. Perencanaan
E. Implementasi dan evaluasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran