Anda di halaman 1dari 6

3.

Daya serap kurikulum 2015-2016


Hasil UN SMA/MA tahun 2015-2016

Dari tabel di atas diketahui bahwa terjadi penurunan hasil rerata UN 2015 dan UN 2016 baik
di sekolah negeri maupun swasta. Di sekolah negeri terjadi penurunan sebesar 7,2 %
sedangkan di sekolah swasta mengalami penurunan sebesar 5,31%. Beberapa faktor
penurunan capaian antara lain dikarenakan:
1. tingkat kejujuran yang meningkat,
2. semakin banyak sekolah menggunakan UNBK (tidak dapat berbuat curang),
3. kisi-kisi UN yang tidak lagi rinci sehingga siswa harus menguasai kompetensi,
4. Peningkatan persentase soal kemampuan berpikir orde tinggi (HOTs) menjadi 10%,
5. ada kemungkinan tingkat keseriusan menurun

HASIL UN SMP

Dari tabel di atas diketahui bahwa terjadi penurunan hasil rerata UN 2015 dan UN 2016 baik
di sekolah negeri maupun swasta.
Terjadi koreksi nilai pada semua mata pelajaran, yang paling sedikit mengalami
koreksi yaitu Bahasa Indonesia, dan yang terkoreksi paling besar adalah Matematika. Hampir
di setiap mata pelajaran mengalami penurunan nilai dan matematika mengalami penurunan
yang paling tinggi. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal salah satunya yaitu kisi-kisi UN
yang tidak lagi rinci sehingga siswa harus menguasai kompetensi dan peningkatan persentase
soal kemampuan berpikir orde tinggi (HOTs) menjadi 10%.

42% siswa Indonesia belum mencapai standar yang ditetapkan


oleh Badan Standar Nasional Pendidikan [nilai 55]

DAYA serap

Pencapaian siswa untuk kompetensi Matematika di Kalimantan Barat secara umum


cukup memuaskan dengan daya serap yang melebihi daya serap nasional, kecuali pada materi
logika matematika sebesar 63,86% yang berada dibawah daya serap nasional 66,80%.
Presentase daya serap tertinggi pada materieksponen, barisan dan deret fungsi sebesar
85,19% berada diatas daya serap nasional 71,15% untuk materi yang sama. Materi persamaan
dan pertidaksamaan dengan daya serap sebesar 76,55% merupakan materi yang dikuasai
dengan baik oleh siswa, demikian pula dengan materi statistika dan peluang serta materi
trigonometri dapat dikuasai secara baik, terbukti dengan presentase yang dicapai untuk kedua
materi tersebut berada pada posisi 70,68%

Pencapain Kompetensi Matematika SMP

Contoh soal matematika level cukup (rentang nilai >4-6)

Soal matematika ini mengukur kemampuan recalling. Mengingat kembali konsep bilangan
pangkat dan akar dan digunakan untuk menghitung hasil. Meskipun sederhana, siswa dengan
capaian kompetensi matematika kurang tidak mampu menyelesaikannya karena konsep
bilangan pangkat dan akar yang dimiliki tidak memadai untuk mampu menjawab soal dengan
benar
Contoh Soal Level Baik (rentang nilai >6-8)
Ada 40 peserta yang ikut lomba. Lomba baca puisi dikuti oleh 23 orang. Lomba
baca puisi dan menulis cerpen diikuti 12 orang. Banyak peserta yang mengikuti
lomba menulis cerpen adalah ....
A. 12 orang
B. 28 orang
C. 29 orang
D. 35 orang
Kompetensi yang harus dimiliki siswa dalam menyelesaikan soal ini adalah menggunakan
konsep yang dimiliki mengenai himpunan dan irisan untuk memecahkan permasalahan
sehari-hari. Jika pada soal sebelumnya siswa diminta me-recall konsep, maka pada soal ini
siswa using konsep untuk pemecahan masalah. Hanya mengetahui tanpa tahu bagaimana cara
menggunakannya akan membuat siswa gagal menyelesaikan soal ini.

Contoh soal level sangat baik (rentang nilai >8-10)


Titik R (3, k) terletak pada garis yang melalui titik S (4, 7) dan T (2, 1). Nilai k
adalah ....
A. 21
B. 19
C. 18
D. 3
Pada soal ini siswa diminta untuk berimajinasi mengenai konsep garis dan koordinat cartesius
kemudian
memodelkannya berdasarkan imaginasi tersebut. Kompetensi yang dimiliki tidak hanya
mengingat dan
menggunakan konsep namun bernalar untuk menggambarkan permasalahan yang disajikan.
Kesalahan
dalam memodelkan permasalahan ke dalam diagram cartesius akan menyebabkan siswa gagal
menjawab
benar soal tersebut.
Gambar 115 adalah capaian kompetensi matematika secara nasional. Terlihat Sumatera Utara
menunjukkan capaian luar biasa menonjolpada capaian kompetensinya dibandingkan provinsi
lain. Secara
nasional terlihat juga bahwa hasil capaian kompetensi matematika lebih rendah dibandingkan
bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris namun hal ini tidak berlaku untuk Sumatera Utara.
Gambar 115. Peta capaian kompetensi Matematika siswa SMP/MTs secara nasiona
Distribusi capaian kompetensi matematika DIY dan Bangka Belitung adalah contoh
homogenitas capaian kompetensi antar kabupaten/kota di wilayahnya. Meskipun secara
umum capaian kompetensi di DIY lebih baik dibandingkan Bangka Belitung, namun kedua
provinsi tersebut dapat memiliki satu model perbaikan yang diberlakukan untuk semua
kabupaten/kota di wilayahnya.

Anda mungkin juga menyukai