Gastrulasi
108
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
9.1. Pengertian
109
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
Gambar 9.1. Proses Reorganisasi Sel-sel Blastomer selama Gastrulasi pada Embrio Katak.
Kegiatan sintesis pada gastrulasi makin komplek antara lain sintesis substansi antar
sel sebagai induktor, protein tubulin untuk morfogenesis sel. Bentuk sel berubah dari
bentuk epitel menjadi berbagai bentuk sel. Perubahan bentuk sel yang pertama pada
invaginasi bibir dorsal yaitu sel di dasar invaginasi menjadi kolumner. Pembentukan sel
mesoderm dari epitel menjadi stelat. Bentuk itu disesuaikan karena sel dalam pergerakan
maka ujung sel itu untuk berpegangan satu sama lain bila terdesak gerakan morfogenesis.
Blastocoel merupakan rongga yang memberi kesempatan gerakan sel. Pada akhir gastrulasi
terbentuk rongga archenteron sebagai initial calon sistem pencernaan yang merupakan
calon organ pertama kali terbentuk.
110
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
Gambar 9.2. Proses Gastrulasi pada Embrio Bangsa Burung (contoh pada telur ayam)
111
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
Gastrulasi merupakan proses terjadinya diferensiasi, oleh karena itu gen mulai
berperan dalam menentukan jenis sel yang terbentuk kemudian. Pada tingkat ini terjadi
sintesis protein khusus yang bersifat struktural maupun fungsional. Pada tingkat blastula
hal itu belum terjadi, oleh karena itu tingkat gastrula merupakan tingkatan atau fase yang
kritis, karena tingkat gastrula merupakan penentu dalam perkembangan. Embrio akan
berkembang terus atau mati dalam tingkat ini. Bila ekspresi gen menurut ketata-teraturan
pola perkembangan yang terprogram maka perkembangan akan berjalan terus. Bila tidak
demikian maka terjadi penyimpangan atau abnormalitas, bisa juga terjadi penghentian atau
mati.
112
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
Gambar 9.4. Gambaran Semacam Peta Nasib Perkembangan Bagian-bagian Embrio
(dikaitkan dengan polaritas perkembangan yang disebabkan
oleh keberadaan protein konseptual morfogen)
113
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
Gambar 9.5. Proses Gastrulasi Amphioxus dengan Pergerakan Sel Blastomernya yang khas
114
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
seperti sumbat (yolk plug). Yolk plug lambat laun masuk ke dalam gastrula oleh karena
konstriksi bibir-bibir, akhirnya meninggalkan lubang sebagai blastophorus.
Gambar 9.6. Proses Gastrulasi pada Katak dengan Pergerakan Sel-sel Blastomer Luar ke
arah dalam Rongga Blastula
Struktur dalam gastrula menunjukkan bahwa invaginasi yang pertama kali makin
mendalam membentuk gastrocoel. Rongga ini tumbuh kearah anterior dan mendesak
blastocoel yang akhirnya hilang. Atap gastrocoe1 yang terdiri dari ento-mesoderm
berpotensi sebagai induktor I dalam proses neurulasi. Mesoderm di dorsal
membentuk.jaringan chordamesoderm berfungsi sebgai organizer badan.
Bibir dorsal gastrula katak merupakan bagian penting dalam proses perkembangan.
Transplantasi bibir dorsal kedalam blastocoel dapat menginduksi terbentuknya embrio
pada host. Hasil percobaan tersebut menghasilkan embrio kembar siam, embrio I dari host
dan embio II dari transplant. Sifat bibir dorsal sebagai induktor, berpotensi autonom dan
115
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
sebagai organizer. Diduga cara menginduksi terhadap jaringan lain dengan mengeluarkan
substansi kimia yang masuk ke jaringan yang diinduksi.
Gambar 9.7. Pergerakan Sel bagian Luar Embrio Ayam ke arah dalam pada Proses
Gastrulasi Embrio Bangsa Burung
116
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
Struktur yang terbentuk pada akhir gastrula adalah Stria primitiva terdiri dari alur
dan pematang primitif. Di ujung anterior alur terjadi sumuran kecil (primitif pit) yang
identik dengan blastophorus pada gastrula katak. Di sebelah anterior terjadi penebalan
meso-ectoderm sebagai nodus Hensen, identik dengan labium dorsale pada gastrula
katak. Transplantasi nodus Hensen ke dalam rongga coelom ekstra embrio juga dapat
menginduksi pembentukan embrio yang ke 2 pada host.
117
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
Gambar 9.8. Gastrulasi dan Perkembangan Lanjut Embrio Mammalia
118
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
RINGKASAN
Proses Gastrulasi merupakan suatu proses kelanjutan dari tingkat perkembangan blastula
semenjak invaginasi sehingga terbentuknya gastrocoel (archenteron) dan blastophorus.
Selama gastrulasi terjadi proses perkembangan yang dinamis, di mana daerah-daerah calon pembentuk
organ pada stadium blastula mengalami perubahan susunan dan organisasi yang baru. Hal ini
sejalan dengan pembentukan arsitektur tubuh dari masing-masing species.
Tahap gastrula merupakan suatu tahap perkembangan embrio yang dinamis. Pada tahap ini
terjadi perpindahan sel (migrasi), perubahan bentuk sel dan pengorganisasian embrio dalam suatu
sistem tubular (sumbu / tabung). Sintesis protein sebelum gastrulasi dikendalikan oleh gen-gen
parental, yaitu gen-gen yang secara potensial dibawa oleh sel telur (ovum), sedangkan pada tahap
gastrula dikendalikan oleh inti sel gastrula itu sendiri. Oleh karena itu gastrulasi merupakan tahap
perkembangan embrional yang paling kritis.
Berbagai percobaan yang melibatkan perpaduan unsur antar genera (genus) yang
menghasilkan chimera, hanya dapat berkembang hingga tahap blastula saja, tidak pernah mencapai tahap
gastrula. Hal ini terjadi karena gen parental hanya dapat berfungsi sampai tahap blastula saja. Pada
proses gastrulasi terjadi diferensiasi ectoderm, mesoderm dan entoderm. Masing-masing
dibedakan berdasarkan kualitas RNA.
Nukleus entoderm (endoderm) yang memiliki tRNA aktif ditransplantasikan ke dalam ovum
yang telah diaktivasi. Hasilnya ovum tidak mengalami perkembangan (sintesis) apapun. Hal ini
disebabkan, karena ada hambatan ooplasma. Kondisi inti dalam lingkungan ooplasma tidak sinkron
dengan adanya tingkat perkembangan yang berbeda.
Kebutuhan protein atau enzim pada tahap gastrula disintesis sendiri atau merupakan ekspresi
gen pada sel-sel gastrula, baik itu ectoderm, mesoderm maupun entoderm. RNA yang disintesis
disesuaikan dengan kebutuhan untuk diferensiasi. Secara alamiah hal ini diatur dalam suatu program
ketata-teraturan sekuensi ekspresi gen selama perkembangan. Kegiatan sintesis pada gastrulasi semakin
kompleks. Sintesis substansi antar sel gastrula berfungsi sebagai induktor dan protein tubulin untuk
morfogenesis sel. Bentuk sel berubah dari epitel menjadi berbagai bentuk sel sesuai jaringan
pendukungnya.
Gastrulasi
Adalah suatu proses perkembangan dengan titik berat aktivitas yang berbeda-beda daerah
calon organ embrio tingkat blastula. Embrio yang mengalami tingkat perkembangan ini disebut gastrula.
119
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009
Gerakan sel-sel embrional pada gastrulasi
Pengertian : Yang dimaksud gerakan sel-sel adalah pergeseran sel-sel atau daerah-daerah
calon organ embrio dari lokasi topografis satu ke lokasi lain untuk membentuk struktur gastrula.
a. Epiboly : pergerakan atau pergeseran yang terjadi pada permukaan gastrula. Meliputi perpindahan
dan perluasan epidermal maupun neuroectodermal.
b. Emboly : pergeseran yang terjadi di bagian internal gastrula. Meliputi proses pergerakan ke
arah dalam daerah notochordal, mesodermal, lamina prechordalis dan entodermal.
Emboly sendiri secara rinci dibagi menjadi beberapa gerakan :
- Invaginasi. Peristiwa ini ditandai dengan adanya satu lapisan sel yang secara pasif
tenggelam dan akhirnya menjadi / membentuk dinding rongga gastrocel.
- Involusi dan convergensi. Involusi : sejumlah sel / lapisan sel yang bergerak masuk ke
dalam gastrula. Convergensi : mengumpulnya sel-sel yang jauh dari blastoporus
ke daerah sekitar dekat blastophorus.
- Concrescene. Adalah gerakan sel yang berlawanan arah dan simpang siur di dekat
blastophorus.
- Proliferasi sel. Merupakan penambahan jumlah sel-sel, sehingga mengakibatkan
adanya desakan ke segala arah. Desakan ini mengakibatkan adanya gerakan sel-sel
secara random pada gastrula.
- Poli Invaginasi. Pergeseran / gerakan sekelompok sel yang masuk ke dalam
blastocoel.
- Ingresi. Sel atau kelompok sel terpisah dari lapisan / kelompok lain di dekatnya dan
mengalami migrasi ke dalam blastocoel.
- Delaminasi. Idem dengan Ingresi, namun pada akhirnya akan membentuk suatu
struktur yang jelas.
- Divergensi. Gerakan yang berlawanan dengan convergensi di atas.
Elongasi dan Extensi. Pergerakan memanjang dan meluas daerah calon pembentuk organ yang
letaknya di bagian ventral lapisan epidermal.
Daftar Bacaan
120
Materi E-learning Reproduksi dan Embriologi Hewan
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2009