Anda di halaman 1dari 3

Nomor :

Lampiran :

Kepada yth
Pokja Pekerjaan Konstruksi Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II, ULP
NNT
Di
Tempat

Perihal : SANGGAHAN

Dengan hormat,

Berdasarkan pasal 27 ayat 1 Keppres Nomor 80 tahun 2003 bahwa :

1) Peserta pemilihan penyedia barang/jasa yang merasa dirugikan,


baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lainnya,
dapat mengajukan surat sanggahan kepada pengguna barang/jasa
apabila ditemukan :

1. Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah


ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa;
2. Rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan
yang sehat;
3. Penyalahgunaan wewenang oleh panitia/pejabat pengadaan
dan/atau pejabat yang berwenang lainnya;
4. Adanya unsur KKN di antara peserta pemilihan penyedia
barang/jasa;
adanya unsur KKN antara peserta dengan anggota panitia/
pejabat pengadaan dan/atau dengan pejabat yang berwenang
lainnya.

Atas dasar tersebut diatas, kami membuat sanggahan sebagai berikut :

1. Bahwa sesuai dengan hasil pembukaan dokumen penawaran


pada paket pekerjaan Pembangunan jalan Motaain Silawan
Salore Haliwen Sadi Asumanu Haekesak tanggal
PT. Mutu Utama Konstruksi merupakan penawar
terendah dengan nilai penawaran Rp. 89.173.599.000,00,-.
Tetapi yang ditetapkan sebagai pemenang adalah PT. NINDYA
KARYA (Persero) dengan nilai penawaran Rp. 96.238.000,00,-.

2. Hasil evaluasi penawaran pada paket pekerjaan Pembangunan


jalan Motaain Silawan Salore Haliwen Sadi Asumanu
Haekesak, PT. Mutu Utama Konstruksi tidak memenuhi syarat
Teknis karena :
Dalam metode pelaksanaan pada dokumen penawaran
PT. Mutu Utama Konstruksi pada divisi 6. Perkerasan
beraspal menyebutkan ada 3 tahapan pemadatan yaitu: -
Pemadatan awal dengan menggunakan alat Tandem
Roller - Pemadatan Antara dengan menggunakan alat
Penumatic Tire Roller - Pemadatan akhir dengan
menggunakan alat Penumatic Tire Roller Berdasarkan
Spesifikasi Teknis 2010 Revisi III Divisi 6.3campuran
beraspal (6.3.6)4) menyebutkan bahwa pemadatan harus
terdiri dari 3 operasi yang terpisah yaitu : - Pemadatan
awal dengan menggunakan alat Roda Baja (Tandem
Roller) - Pemadatan Antara dengan menggunakan alat
Roda Karet (Penumatc Tire Roller) - Pemadatan akhir
dengan menggunakan alat Roda Baja (Tandem Roller).

Maka dengan ini kami sampaikan sesuai dengan Spesifikasi Teknik


2010 Revisi III Divisi VI. PERKERASAN ASPAL, (6.3.6)4) menyebutkan
bahwa :

b) Pemadatan campuran beraspal harus terdiri dari tiga


operasi yang terpisah berikut ini :
1. Pemadatan awal
2. Pemadatan antara
3. Pemadatan akhir.

c). Pemadatan awal atau breakdown rolling harus


dilaksanakan baik dengan alat pemadat roda baja. Pemadatan
awal harus dioperasikan dengan roda penggerak berada di
dekat alat penghampar. Setiap titik perkerasan harus
menerima minimum dua lintasan penggilasan awal.
Pemadatan kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat
pemadat roda karet sedekat mungkin dibelakang penggilasan
awal. Pemadatan akhir atau penyelesaian harus dilaksanakan
dengan dengan alat roda baja tanpa penggetar (vibrasi). Bila
hamparan aspal tidak menunjukkan bekas jejak roda
pemadatan setelah pemadatan kedua, pemadatan akhir bisa
tidak dilakukan.

Sesuai dengan yang tertulis di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa


fungsi pemadatan akhir hanya untuk menghilangkan bekas jejak roda
karet (Pneumatic Tire Roller). Sehingga apabila dalam pelaksanaan
Pemadatan Antara yang menggunakan Pneumatic Tire Roller dapat
dilakukan secara maksimal maka jejak roda karet (Pneumatic Tire
Roller) tidak menunjukan bekas, maka tidak perlu menggunakan alat
pemadat roda baja (Tandem Roller) untuk pemadatan akhir.
Demikian surat sanggahan dan pengaduan ini kami sampaikan,
semoga mendapat tanggapan dan respon yang positif, demi
terwujudnya pelayanan publik sesuai dengan asas;
kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak,
keseimbangan hak dan kewajiban, keprofesionalan,
partisipatif, persamaan perlakuan/tidak diskriminatif,
keterbukaan, akuntabilitas, ketepatan waktu dan kecepatan,
kemudahan, dan keterjangkauan

Anda mungkin juga menyukai