Operan Jaga
Operan Jaga
Operan Jaga
mungkin dengan singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
kolaboratif yang sudah dan belum dilakukan serta perkembangan pasien pada saat
itu (Nursalam, 2011). Menurut STEPPS (2006, Friesen et all, 2008) operan jaga
coverage dan shift report, tetapi semuannya memiliki makna sama yaitu transfer
berhubungan dengan operan jaga perawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
perawat perempuan melaksanakan operan pasien dengan baik, jadi lebih banyak
pendidikan yang semakin tinggi akan melaksanakan operan jaga dengan baik,
dukungan pimpinan yang baik maka akan menghasilkan operan jaga yang baik,
pengetahuan dan sikap yang baik akan meningkatkan pelaksanaan operan jaga
baik serta dukungan teman sejawat yang baik akan meningkatkan operan jaga
dengan baik. Faktor yang terkuat dari enam faktor ada empat yaitu jenis kelamin,
penelitian yuliyanto (2005) yang menjelaskan tidak ada hubungan yang bermakna
pelatihan operan jaga, usia, status perkawinan, masa kerja dan umur. Faktor yang
kurangnya pelatihan terkait operan jaga dan faktor manusia dinama emosi
perubahan yang sedang terjadi dan perubahan yang dapat diantisipasi (Cahyono,
2008). Friesen et all (2008) menambahkaan tujuan dilakukan operan jaga adalah
operan pasien dalam pelayanan kesehatan memiliki berbagai bentuk yang saling
berhubungan dengan tujuan meningkatkan keselamatan pasien yang akan didapat
selama dalam perawatan. Joint Commission Resources atau JCS (2007); Cahyono
perawatan lainnya.
shift dalam pelayanan keperawatan seperti pergantian dari dinas pagi ke dinas
sore.
Tahap operan jaga oleh perawat di rumah sakit dilakukan dengan beberapa tahap.
Cahyono (2008) menyebutkan operan jaga diawali pada awal jaga dan akhir
kegiatan jaga perawat terutama pergantian tugas pagi hari, kepala perawat akan
& Hyde (2008, Dewi, 2012); Nursalam (2011) menjelaskan operan jaga memiliki
sudah dan belum dilakukan, serta rencana umum dan persiapan yang perlu
2) Tahap pelaksanaan operan jaga : Perawat yang akan pulang dan perawat shift
tahap ini adalah waktu terjadinya operan jaga itu sendiri yang berupa
validasi terhadap semua informasi yang dioperkan jika kurang jelas. Operan
3) Tahap post operan jaga atau Pengecekan ulang informasi : Pengecekan ulang
informasi dilakukan oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab dan
tugas yang dilimpahkan, pada tahap ini aktivitas perawat yang menerima
operan adalah melakukan pengecekan data informasi pada medical record atau
perawat terbagi atas 3 kegiatan inti yang semuanya mempunyai fungsi masing-
masing yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan terakhir tahap post operan
jaga, semuanya harus dilakukan perawat demi terciptanya perawatan yang akan
diberikan kepada pasien sesuai dengan tujuan dan progran pengobatan yang akan
dijalani pasien selama dalam masa perawatan. secara ringkasnya dapat dilihat
Pasien
Tindakan
Perkembangan (keadaan
pasien)
Masalah:
1. Teratasi
2. Belum teratasi
3. Teratasi sebagian
4. Muncul masalah baru
Sumber: Nursalam (2008)