Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH FREKUENSI PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT II DENGAN MADU NECTAR FLORA TERHADAP LAMA PENYEMBUHAN LUKA A.

Resume jurnal: Nama peneliti Dina Dewi SLI, Sanarto, Barotut taqiyah Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Bulan Oktober 2008 bertempat di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.

Tujuan penelitian Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektifan penyembuan luka bakar derajat II dalam memperpendek waktu penyembuhan luka bersih.

Metode penelitian Jenis penelitian termasuk dalam eksperimental laboratoris (true experimental) dengan menggunakan desain post-test only control design. Teknik sampling menggunakan tehnik random dan didapatkan sebanyak 20 marmut yang dikelompokkan menjadi 5 group yaitu: 1) kelompok kontrol; 2) kelompok madu dengan perawatan 2 hari sekali; 3) kelompok madu dengan perawatan 1 kali per hari; 4) kelompok madu dengan perawatan 2 kali per hari; 5) kelompok madu dengan perawatan 3 kali per hari. Karakteristik sample meliputi: 1) marmut (Cavia porcellus) yang dipilih berdasarkan alasan bahwa struktur kulit dan jaringan organ yang mirip dengan manusia; 2) jenis kelamin betina; 3) usia 2-3 bulan; 4) berat 250-300 gr; 5) dalam kondisi yang sehat yang ditandai dengan gerakan aktif, belum pernah mendapatkan pengobatan (medikasi); 6) aklimatisasi selama proses perawatan luka di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik one way anova.

Hasil penelitian Berdasarkan uji statistik one way anova diperoleh F hitung sebesar 6,992 dengan signifikansi 0,002. Untuk menguji hipotesis dapat dibandingkan dengan tabel, dengan df 1 = 4 dan df 2 = 15 dengan taraf kesalahan yang diambil adalah 0,05. Maka harga F tabel sebesar 3,06. Ketentuan yang digunakan yaitu apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Pada data tersebut F hitung (6,992) > F tabel (3,06), maka terima Ha dan tolak H0. Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara masing-masing perlakuan. Berdasarkan uji BNT, meskipun beberapa kelompok perlakuan tidak memiliki perbedaan yang nyata, tetapi rata-rata lama penyembuhan luka pada masing-masing kelompok tidak sama. Pada gambar 1 dapat terlihat jelas bahwa perawatan luka 3 kali per hari memiliki lama penyembuhan yang paling cepat. Berdasarkan uji BNT, perawatan 3 kali per hari tidak berbeda nyata dengan perawatan 1 kali per hari dan 2 kali per hari. Dengan kata lain, pengaruh dari ketiga kelompok tersebut bisa dikatakan hamper sama. Namun jika dilihat lebih jauh, signifikan perbandingan antara kelompok 5 (perawatan 3 kali per hari) & kelompok 3 (perawatan 1 kali per hari) dengan kelompok 5 (perawatan 3 kali per hari) dan kelompok 4 (perawatan 2 kali per hari) memiliki perbedaan. Perbandingan kelompok 5 dan 3 memiliki signifikan 0,110, sedangkan kelompok 5 dan 4 memiliki signifikan 0,634. Semakin besar p value (signifikan), maka semakin besar kesamaan diantara kedua kelompok tersebut. Jadi kelompok 5 memiliki kesamaan yang lebih besar dengan kelompok 4 daripada dengan kelompok 3. Dengan kata lain perawatan 3 kali per hari memiliki pengaruh yang hampir sama dengan perawatan 2 kali per hari.

Kesimpulan Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1) perawatan luka bakar derajat II dengan menggunakan madu nektar flora yang dilakukan 2 hari sekali memiliki rata-rata lama penyembuhan luka yang hampir sama dengan kelompok kontrol. Sedangkan perawatan yang dilakukan 1 kali per hari lebih efektif dibandingkan dengan perawatan 2 hari sekali secara klinis; 2) perawatan luka yang dilakukan 2 kali per hari memiliki pengaruh yang hampir sama dengan kelompok perawatan 3 kali per hari.

Dengan demikian perawatan luka bakar derajat II dengan menggunakan madu nektar flora yang dilakukan 2-3 kali per hari terbukti paling efektif (secara klinis) dalam mempercepat penyembuhan luka bakar derajat II dibandingkan dengan perawatan luka yang dilakukan 1 kali per hari dan 2 hari sekali, serta perawatan luka dengan tidak menggunakan bahan apapun. Saran penelitian Peneliti menyarankan untuk: 1) dilakukan penelitian lebih lanjut tentang dosis madu nektar flora yang efektif untuk perawatan luka bakar derajat II; 2) perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi secara mikroskopis pada perawatan luka yang menggunakan madu nektar flora; 3) perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang madu jenis lain untuk perawatan luka; 4) perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kegunaan madu untuk perawatan luka yang lain; 5) perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang efektifitas frekuensi perawatan pada luka bakar derajat II dengan madu nektar flora dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam penyembuhan luka; 6) perlu diterapkannya perawatan luka bakar derajat II dengan madu nektar flora yang dilakukan 2-3 kali per hari untuk mempercepat proses penyembuhan luka disesuaikan dengan kondisi lapang. Korelasi isi jurnal dengan kondisi riil Dalam sebuah penelitian di India disebutkan bahwa madu memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam menyembuhkan luka bakar derajat II dibandingkan dengan cara konvensional. Hal ini terutama karena madu memiliki osmolaritas yang tinggi, mengandung hidrogen peroksida, kadar glukosa yang tinggi dan beberapa komponen organik lain. Selain itu kandungan madu juga memiliki komposisi yang sesuai dengan zat yang dibutuhkan oleh manusia sehingga madu tidak dianggap sebagai benda asing. Dengan kandungan tersebut madu memiliki kemampuan untuk membersihkan luka, menyerap cairan edema, memicu granulasi jaringan, epitelialisasi dan peningkatan nutrisi. Penelitian tersebut menggunakan perawatan luka bakar metode tertutup.

B. Analisa Jurnal (critical appraisal)


Critical appraisal Judul Point critical appraisal Apakah judul memenuhi kaidah penulisan judul? Apakah penulisan judul menggunakan tanda tanya(?) Apakah penulisan judul menggunakan tanda seru (!) Apakah nama penulis dicantumkan? Apakah asal institusi penulis dicantumkan? Apakah asal institusi penulis sesuai dengan topik penelitian? Apakah bidang ilmu tercantum dalam judul penelitian? Apakah latar belakang penulis (institusi tempat bekerja) sesuai dengan bidang ilmu topik penulisan? Apakah tujuan penelitian disebutkan? Apakah desain penelitian yang digunakan disebutkan? Apakah desain penelitian sesuai dengan tujuan penelitian? Bagaimana sampel dalam penelitian tersebut dipilih? Dalam bentuk apa hasil penelitian disajikan? Apakah uji statistik yang digunakan? Ya Tidak Keterangan

Penulis

Dina Dewi SLI, Sanarto, Barotut taqiyah

Bidang Ilmu

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Bidang ilmu apa yang terkait? Keperawatan Medical dan bedah : perawatan luka

bakar derajat II
Apa tujuan penelitian? Untuk mengetahui

Metodologi Penelitian

keefektifan penyembuan luka bakar derajat II dalam memperpendek waktu penyembuhan luka bersih
Sampel Tehnik random dan sebanyak 20 marmut yang dikelompokkan menjadi 5 group yaitu: 1) kelompok kontrol; 2) kelompok madu dengan perawatan 2 hari sekali; 3) kelompok madu dengan perawatan 1 kali per hari; 4) kelompok madu dengan perawatan 2 kali per hari; 5) kelompok madu dengan perawatan 3 kali per hari. Apa nama desain penelitian yang digunakan?

Eksperimental laboratoris (true

experimental) dengan menggunakan desain post-test only control design.


Uji statistic yang digunakan : uji One Way Anova Hasil Penelitian Apakah hasil penelitian dapat diimplementasikan di keperawatan? Apakah ada rekomendasi khusus terkait hasil penelitian? Apa rekomendasinya? Peneliti menganjurkan untuk perlu diterapkannya

perawatan luka bakar derajat II dengan madu nektar flora yang dilakukan 2-3 kali per hari untuk mempercepat proses penyembuhan luka disesuaikan dengan kondisi lapang.
Dari mana sumber pustakanya? Buku dan jurnal.

Daftar Pustaka

Apakah daftar pustaka yang digunakan up to date? Apakah daftar pustaka yang digunakan sesuai topik penelitian? Apakah daftar pustaka yang digunakan dari sumber yang terpercaya?

C. Kelemahan dan kekuatan penelitian 1. Kelemahan Penelitian ini bukan merupakan penelitian meta analysis atau systematic review yang menggabungkan hasil penelitian yang relevan untuk mendapatkan estimasi ringkasan atau kesimpulan dari berbagai perbedaan pendapat antar peneliti. 2. Kekuatan Hasil penelitian ini cukup aplikatif untuk perawatan luka bakar derajat II dengan menggunakan madu nektar flora yang dilakukan 2-3 kali per hari terbukti paling efektif (secara klinis) dalam mempercepat penyembuhan

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Disusun Oleh : Ira Wahyuni 20080320115

PROGRAM STUDI CO-NERS FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013

Anda mungkin juga menyukai