Anda di halaman 1dari 2

Penulis : Windry Ramadhina

Editor : Mira Rainayati


Penerbit : PT. Grasindo (www.grasindo.co.id)
Tahun Terbit : 2009
Jumlah Halaman : 331 hal + viii
Kontak Penulis : www.miss-worm.blogspot.com

Satu per satu pemimpin geng mereka terbunuh. Ini bukan merupakan suatu
kebetulan. Seseorang ingin menghancurkan sindikat 12. Skarang tinggal empat
orang bos mafia yang tersisa. Fery Saada, putra seorang Leo Saada, pemimpin
penguasa wilayah 10, tidak terima begitu saja perihal kematian ayahnya.
Bersama dengan Bung Kelinci alias BK alias Toni Brata, Blur, Shox alias Remon
Dilak, dan Soko Galih bertemu disekitar bekas pabrik coklat untuk merundingkan
nasib mereka. Sayangnya, Si Tua Blur menyadari seorang penyusup yang juga
seorang inspektur polisi, Augusta Bram, bersembunyi dibalik kontainer.
Pertemuan itu selesai tanpa hasil. Bram yang dapat masuk ke dalam pabrik
coklat itu disembunyikan oleh Ferry. Anak satu-satunya generasi Saada ini
melakukan hal tersebut bukan tanpa alasan. Bram memiliki bukti-bukti
penyelundupan narkoba yang dapat diserahkannya kepada Ferry jika mau diajak
bekerja sama.
Soko Galih terbunuh mengenaskan. Ia terhempas dari lantai rumahnya dengan
kondisi raga yang remuk. Sebelum terbunuh, ia sempat mengirimkan faks ke
kantor kepolisian yang sebagian isi dari faks tersebut terputus. Hal ini membuat
Erik dan Bram pontang-panting. Ketika meluncur ke TKP, Bram melihat seorang
laki-laki Tionghoa berlari keluar rumah Soko Galih menuju gang-gang sempit.
Bram tidak akan melewatkan begitu saja mangsa empuknya. Akan tetapi, ia
terlambat. Didepannya seorang wanita juga mengejarnya. Ya, Miaa. Mantan
polisi.
Pekerjaannya di kantor polisi bukan tanpa hambatan. Bersama Erik, asistennya
(ia seorang wanita), seringkali mendapat hambatan dari atasannya sendiri,
Burhan. Berkali-kali Burhan menyuruhnya untuk melimpahkan kasus tersebut ke
unit reserse lain. Bukan Bram namanya jika ia menyerah begitu saja.
Sindikat 12 sendiri sudah beroperasi sejak tahun 80an, menguasai peredaran
narkoba wilayah Jakarta. Berjualan narkoba bukan untuk sekedar berbisnis. Ada
rasa harga diri untuk ajang kekuatan pada antar geng.
***
Pub itu bernama Metropolis. Ketika masuk ke dalam, tamu yang mengnginkan
surga dunia malam akan dilayani oleh pelayan-pelayan wanita ala seniorita
dengan iringan musik Amerika Latin. Pun begitu dengan Miaa. Sejak awal
kedatangannya, ia dibuat takjub dengan surga Metropolis. Pada saat pertama
kali ia datang, semua orang di Metropolis memandanginya. Maklum saja,
Metropolis hanya dikunjungi oleh kalangan orang-orang tertentu.
Seorang wanita paruh baya yang tidak luntur pesona kecantikannya, Aretha,
terlihat berbincang-bincang dengan laki-laki Tionghoa yang ia kejar, yang
notabene bernama Dune. Menurut seniorita yang mengajaknya berbicara, kedua
orang tersebut tidak akan menghabiskan waktu yang lama untuk mengobrol.
Miaa membuntuti Aretha. Wanita paruh baya itu berhenti di sebuah flat mewah.
Wanita itu tidak tinggal sendirian. Ia tinggal bersama seorang laki-laki muda
yang sebenarnya pantas berprofesi sebagai artis Asia Timur. Hubungan Aretha
dengan laki-laki ini tidak diketahui. Menurut cleaning service yang diintrogasinya,
tidak ditemukan kondo bekas di tempat sampah maupun sprei yang berbau. Jadi
hubungan mereka bukan layaknya hubungan pasangan.
Keberadaan mia mengusik banyak pihak. Termasuk Ferry Saada. Ia seakan tidak
percaya bahwa Miaa adalah anak haram Saada. Bagaimanapun caranya Ferry
ingin membunuh saudar tirinya itu. Keberadaannya bisa mengancam
eksistensinya. Tindakan gegabah memporak-porandakan kos Miaa berbuah
keuntungan bagi pihak kepolisian. Sebuah laptop, faks, dan printeryang
ditemukan didalam kosnya dapat digunakan sebagai sumber untuk mencari
informasi yang ampuh. Tak terkecuali informasi keberadaan ibu Miaa yang kini
berada di pusat rehabilitasi jiwa.
Miaa terancam. Ferry terus menerus mengancam akan membunuhnya. Aretha
yang mengetahui siapa Miaa sebenarnya menawarkan bantuan. Tentu saja
bantuan itu tidak cuma-cuma. Suatu saat nanti Miaa pasti berguna.
Strategi siap dilaksanakan. Pertumpahan darah akan terjadi. Ferry menghadap
Aretha di gedung itu. Baku tembak terjadi. Sayang, Johan tertembak dan tak
tertolong. Bagaimana dengan Miaa dan Indira?

Anda mungkin juga menyukai