Anda di halaman 1dari 299

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN


GEOGRAFI
(Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota
Tangerang Selatan)

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh
Alfian Novrizal
NIM: 1111015000026

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
ABSTRAK

Alfian Novrizal (NIM: 1111015000026). Pengaruh Penggunaan Media Video


Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian
Quasi Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media video


terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 8 Kota
Tangerang Selatan pada bulan Maret hingga April 2015. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode quasi eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian yang pertama
berjumlah 32 siswa untuk kelas eksperimen dengan menggunakan media video.
Sampel yang kedua berjumlah 32 siswa untuk kelas kontrol dengan menggunakan
metode ceramah. Kategori N-Gain yang diperoleh di kelas eksperimen yaitu
kategori tinggi (0,75) 75%, sedangkan kategori N-Gain yang diperoleh kelas
kontrol yaitu kategori sedang 0,54 (54%). Analisis data proses kedua kelompok
menggunakan uji-t diperoleh hasil thitung 4,84 dan ttabel 1,66 pada taraf signifikan
5%, maka thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
geografi.

Kata Kunci : Media Video, Hasil Belajar Siswa

i
ABSTRACT

Alfian Novrizal (NIM: 1111015000026). Video Media Influence on Student


Results on Geography Subjects (Quasi Eksperiment Research Pada Class of
X at SMAN 8 South Tangerang City).

This study aims to determine the effect of the use of video media on student
learning outcomes. This research was conducted at SMAN 8 South Tangerang
City on March until April 2015. The research method is quasi experiment.
Sampling was taken with purposive sampling technique. The research first sample
were 32 students for experiment class by using video media and the research
second sample were 32 students for control class without video media. The result
of students learning achievement of experiment class (mean = 85,62 and deviation
standart = 7,37) is higger than control class (mean = 77,19 and deviation standart
= 6,61). N-Gain category obtained in experiment class is 0,75 (75%) higher
category. While N-Gain category obtained in control class is 0,54 (54%) middle
category. The result of the processing data taken from both group are 4,84 for test
and 1,66 for ttable at 5% significance level, therefore, ttest > ttable. This shows that
there is influence of an video media on student results on geography subjects.

Keywords : Video Media, Learning Result.

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji Syukur Segala Puji Bagi Allah SWT yang dimana telah
membantu hamba-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan
baik.
Shalawat beserta salam kita curahkan kepada junjungan dan nabi kita semua
yakni Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabat-sahabat, dan para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah syarat akademis untuk
menyelesaikan studi S1 Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di
SMAN 8 Kota Tangerang Selatan).
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang telah sangat
membantu sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan IPS,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Syaripulloh, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si, sebagai dosen pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahannya kepada peneliti dalam
penulisan skripsi ini.

iii
5. Ibu Zaharah, M.Ed, sebagai dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahannya kepada peneliti dalam
penulisan skripsi ini.
6. Bapak Imam Supingi, S.Pd, MM, selaku Kepala Sekolah SMAN 8 Kota
Tangerang Selatan yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian.
7. Bapak Drs. Sudarno, selaku guru mata pelajaran geografi SMAN 8 Kota
Tangerang Selatan yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama
terlaksananya penelitian skripsi.
8. Seluruh keluarga besar SMAN 8 Kota Tangerang Selatan yang telah
bersedia membantu selama penelitian.
9. Ayahanda Sudiharno dan Ibunda Ajeng, yang selalu memberikan
motivasi, semangat, doa dan rasa kasih sayangnya tiada henti kepada
peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada kakak dan adik tercinta (Ivan Leo Riza dan Andita Isviani) yang
tiada hentinya memberikan motivasi, semangat, dan doa kepada peneliti
dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Kepada Dedi Firman Prasetyo, Fikri Abdillah, Nur Ariyani, dan Vina
Viniati Dewi yang telah membantu dan mendukung dalam penelitian
skripsi ini.
12. Teman-teman kursus bahasa perancis, Fakhri Fauzi, Mela Silviana,
Delima Nabila Cahyani, Aqib, Bela, yang masih kompak dan mengisi
waktunya untuk ceria bersama selama di kampus dan memberikan
semangat dalam penulisan skripsi ini.
13. Teman-teman semasa SMP dan SMA, yang selalu memberikan semangat
untuk mengerjakan skripsi ini.
14. Teman-teman Jurusan Pendidikan IPS khususnya prodi Geografi
angkatan 2011.

iv
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca dalam penulisan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penelitian mengenai pendidikan, baik itu sebagai referensi maupun hal-hal yang
lain dalam penelitian.

Jakarta, 29 Juni 2015

Penulis,

Alfian Novrizal

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 4
D. Perumusan Masalah ................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS


A. Deskripsi Teoritik ...................................................................... 7
1. Media .................................................................................. 7
a. Pengertian Media ........................................................... 7
b. Macam-Macam Media ................................................... 8
c. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media ........................... 10
d. Kriteria Pemilihan Media ............................................... 10
e. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran ...................... 11
2. Video ................................................................................... 13
a. Pengertian Video ............................................................ 13
b. Macam-Macam Video .................................................... 14
3. Belajar dan Hasil Belajar .................................................... 16
a. Pengertian Belajar .......................................................... 16

vi
b. Pengertian Hasil Belajar ................................................. 17
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil
Belajar ............................................................................ 18
4. Geografi .............................................................................. 20
a. Pengertian Geografi ....................................................... 20
b. Pengajaran Geografi ....................................................... 21
c. Ruang Lingkup Pengajaran Geografi ............................. 22
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 23
C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 25
D. Hipotesis Penelitian ................................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 29
B. Metode dan Desain Penelitian .................................................. 29
C. Populasi dan Sampel ................................................................. 30
1. Populasi .............................................................................. 30
2. Sampel ................................................................................ 31
D. Variabel Penelitian ................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 32
1. Tes ....................................................................................... 32
2. Angket atau Kuesioner ....................................................... 32
3. Observasi ............................................................................ 34
4. Wawancara ......................................................................... 34
F. Instrumen Penelitian .................................................................. 34
1. Instrumen Tes ...................................................................... 34
2. Instrumen Non Tes ............................................................. 35
G. Teknik Pengolahan Data ............................................................ 39
1. Validitas ............................................................................. . 39
2. Reliabilitas .......................................................................... 40
3. Tingkat Kesukaran Soal ...................................................... 41
4. Daya Pembeda Soal ............................................................ 42

vii
H. Teknik Analisis Data ................................................................ 43
1. Uji Sampel Penelitian .......................................................... 43
a. Uji Normalitas ............................................................. ... 43
b. Uji Homogenitas ............................................................. 44
2. Analisis Data ....................................................................... 46
a. Normalized Gain ............................... ............................. 46
b. Persentase Angket ................................................. ......... 46
c. Uji Hipotesis .................................................................. 47
I. Hipotesis Statistik ..................................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Profil Sekolah ............................................................................ 49
B. Deskripsi Data .......................................................................... 54
C. Analisis Data ............................................................................. 59
D. Pembahasan Hasil Analisis Data Penelitian ............................. 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ................................................................................ 87
B. Saran .......................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian ........................................................................ 30


Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Soal Tes Hasil Belajar Siswa .................... 34
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Angket .................... .................................. 36
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Guru .................... ...... 37
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa ........................ 37
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Guru........................ 38
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Siswa ...................... 39
Tabel 3.8 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda .............................. ........ 43
Tabel 4.1 Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......... . 55
Tabel 4.2 Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 56
Tabel 4.4 Data Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol........................ 58
Tabel 4.6 Data Uji Normalitas Pretest Kedua Kelas .................................. 59
Tabel 4.7 Data Uji Normalitas Posttest Kedua Kelas ................................ 60
Tabel 4.8 Data Uji Homogenitas Pretest Kedua Kelas ............................. . 61
Tabel 4.9 Data Uji Homogenitas Posttest Kedua Kelas ............................ 62
Tabel 4.10 Data Uji Hipotesis Pretest Kedua Kelas ............................. ....... 63
Tabel 4.11 Data Uji Hipotesis Posttest Kedua Kelas ................................... 63
Tabel 4.12 Hasil Observasi Seluruh Siswa Kelas Eksperimen .................... 69
Tabel 4.13 Hasil Observasi Seluruh Siswa Kelas Kontrol ........................... 70
Tabel 4.14 Pernyataan Nomor 1 (Saya Menyukai Mata Pelajaran Geografi)
.................................................................................................... 72
Tabel 4.15 Pernyataan Nomor 2 (Saya Jenuh Dengan Mata Pelajaran
Geografi) .................................................................................... 72
Tabel 4.16 Pernyataan Nomor 3 (Penggunaan Metode Ceramah Membuat
Saya Cenderung Semangat Untuk Belajar) ................................ 73
Tabel 4.17 Pernyataan Nomor 4 (Penggunaan Metode Ceramah Membuat
Saya Merasa Bosan Ketika Belajar) .......................................... 73
Tabel 4.18 Pernyataan Nomor 5 (Saya Dapat Dengan Mudah Memahami
Materi Mengenai Geografi) ........................................................ 74

ix
Tabel 4.19 Pernyataan Nomor 6 (Saya Sulit Dalam Memahami Materi
Mengenai Geografi) ................................................................... 74
Tabel 4.20 Pernyataan Nomor 7 (Saya Suka Belajar Dengan Materi
Mengenai Geografi) ................................................................... 75
Tabel 4.21 Pernyataan Nomor 8 (Saya Tidak Jenuh Dengan Penggunaan
Media Video Dalam Kegiatan Belajar) ..................................... 75
Tabel 4.22 Pernyataan Nomor 9 (Penggunaan Media Video Menjadikan
Suasana Belajar Menjadi Lebih Kondusif) ................................ 76
Tabel 4.23 Pernyataan Nomor 10 (Penggunaan Media Video Membuat
Saya Menjadi Semangat Untuk Belajar) .................................... 76
Tabel 4.24 Pernyataan Nomor 11 (Saya Menyukai Kegiatan Belajar
Dengan Menggunakan Media Video) ....................................... 77
Tabel 4.25 Pernyataan Nomor 12 (Saya Lebih Cepat Fokus Ketika Belajar
Dengan Menggunakan Media Video) ........................................ 78
Tabel 4.26 Pernyataan Nomor 13 (Media Video Mempermudah Saya
Dalam Memahami Materi Geografi) ......................................... 78
Tabel 4.27 Pernyataan Nomor 14 (Saya Lebih Suka Belajar Dengan
Menggunakan Media Video Dibandingkan Dengan Metode
Ceramah) .................................................................................... 79
Tabel 4.28 Pernyataan Nomor 15 (Media Video Yang Digunakan Sesuai
Dengan Materi) .......................................................................... 79
Tabel 4.29 Pernyataan Nomor 16 (Media Video Menjadikan Saya Lebih
Aktif Dalam Belajar) ................................................................. 80
Tabel 4.30 Pernyataan Nomor 17 (Media Video Menjadikan Suasana
Belajar Di Kelas Menjadi Menyenangkan) ............................... 80
Tabel 4.31 Pernyataan Nomor 18 (Dengan Media Video Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Saya) ............................................ 81
Tabel 4.32 Pernyataan Nomor 19 (Dengan Media Video Dapat
Meningkatkan Motivasi Belajar Bagi Saya) .............................. 81
Tabel 4.33 Pernyataan Nomor 20 (Guru Selalu Memberikan Evaluasi
Ketika Pelajaran Akan Berakhir) ............................................... 82

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ........................................................ 27


Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Rata-Rata (Mean) Nilai Pretest dan
Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......................... 57
Gambar 4.5 Persentase Rata-Rata (Mean) N-Gain Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol............................................................................ 59

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen ........................................................... 92


Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol.................................................................. 115
Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal ......................................................................... 138
Lampiran 4 Soal Uji Coba.......................................................................... 140
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ............................................... 151
Lampiran 6 Soal Pretest dan Posttest ........................................................ 152
Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest .............................. 158
Lampiran 8 Uji Validitas Soal ................................................................... 159
Lampiran 9 Uji Reliabilitas ........................................................................ 163
Lampiran 10 Tingkat Kesukaran Soal ......................................................... 165
Lampiran 11 Daya Pembeda Soal ............................................................... 167
Lampiran 12 Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus,
Untuk Skor Hasil Pretest Kelas Eksperimen ........................ 171
Lampiran 13 Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus,
Untuk Skor Hasil Pretest Kelas Kontrol ............................... 175
Lampiran 14 Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus,
Untuk Skor Hasil Posttest Kelas Eksperimen ....................... 179
Lampiran 15 Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus,
Untuk Skor Hasil Posttest Kelas Kontrol ............................. 183
Lampiran 16 Data Hasil Penghitungan N-Gain Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ........................................................................ 187
Lampiran 17 Uji Normalitas Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen ........... 192
Lampiran 18 Uji Normalitas Data Nilai Pretest Kelas Kontrol ................. 194
Lampiran 19 Uji Normalitas Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen ......... 196
Lampiran 20 Uji Normalitas Data Nilai Posttest Kelas Kontrol ................ 198
Lampiran 21 Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Pretest .......................... 200
Lampiran 22 Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Pretest .......................... 201
Lampiran 23 Uji Hipotesis Hasil Nilai Pretest ........................................... 202
Lampiran 24 Uji Hipotesis Hasil Nilai Posttest ......................................... 204

xii
Lampiran 25 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Guru ...................... 206
Lampiran 26 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pada Kelas Eksperimen .. 207
Lampiran 27 Rekap Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Kelas
Eksperimen ............................................................................ 209
Lampiran 28 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pada Kelas Kontrol ........ 215
Lampiran 29 Rekap Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Kelas Kontrol . 217
Lampiran 30 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa (Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol) ............................................ 223
Lampiran 31 Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Kelas Eksperimen) ...... 224
Lampiran 32 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa (Kelas
Eksperimen) .......................................................................... 226
Lampiran 33 Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Kelas Kontrol) ............. 232
Lampiran 34 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa (Kelas Kontrol) ... 234
Lampiran 35 Persentase Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ................................................................. 240
Lampiran 36 Kisi-Kisi Instrumen Angket .................................................. 243
Lampiran 37 Angket Persepsi Siswa Mengenai Pembelajaran
Menggunakan Media Video .................................................. 244
Lampiran 38 Skor Angket Persepsi Siswa Mengenai Pembelajaran
Menggunakan Media Video .................................................. 246
Lampiran 39 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Guru .................. 248
Lampiran 40 Pedoman Wawancara Guru ................................................... 249
Lampiran 41 Hasil Wawancara Guru ......................................................... 250
Lampiran 42 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Siswa ................ 252
Lampiran 43 Pedoman Wawancara Siswa ................................................. 253
Lampiran 44 Hasil Wawancara Siswa ........................................................ 254
Lampiran 45 Hasil Dokumentasi Penelitian ............................................... 264

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita
perhatikan di era yang sedang maju perkembangan teknologinya saat ini.
Proses pendidikan akan sering kita jumpai pada salah satu tempat, yakni
sekolah, dimana pada umumnya terdapat proses pembelajaran.
Di dalam buku Diana Indriana dijelaskan, dalam proses pembelajaran,
terdapat sistem yang harus kita perhatikan dengan baik. Pembelajaran
dikatakan sebagai sistem karena di dalamnya memiliki komponen-
komponen yang saling berkaitan satu sama lain dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Komponen tersebut terdiri atas tujuan,
materi, metode, media, dan evaluasi. Masing-masing komponen tersebut
saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.1

Semua komponen yang dijelaskan sebelumnya merupakan satu kesatuan


yang tidak akan terpisahkan. Jika kita perhatikan pada era yang canggih saat
ini, ada salah satu komponen yang perkembangannya terus maju, dan
komponen tersebut adalah media.
Media dalam pembelajaran merupakan salah satu faktor yang tidak akan
pernah lepas dari proses kegiatan belajar mengajar. Dengan hal tersebut,
proses kegiatan belajar mengajar pun dapat dilaksanakan dengan baik dan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Penggunaan media dalam proses
pembelajaran tersebut tentunya mempermudah para guru dalam kegiatan
mengajarnya, begitu juga dengan para siswanya lebih mudah mengerti dalam
menerima materi yang disampaikan oleh gurunya tersebut. Mengingat bahwa
semua mata pelajaran dapat menggunakan media sebagai langkah dalam
mempermudah proses pembelajaran, ditambah seorang guru diupayakan
menggunakan media yang dirasa paling tepat sesuai dengan materi yang ingin
disampaikan.

1
Diana Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: DIVA Press , 2011),
Cet. 1, h. 20.

1
2

Guru harus menggunakan media yang terbaik untuk memfasilitasi


pembelajaran atau meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan
pelajaran. Sebab, proses komunikasi untuk memfasilitasi pembelajaran
bisa menjadi sebuah proses yang menantang, yang sering kali
membutuhkan usaha-usaha kreatif untuk mencapai sebuah ragam tujuan-
tujuan pengajaran yang implisit.2

Dari paparan yang telah dituliskan di atas, maka sangatlah diperlukan


setiap mata pelajaran yang terdapat di sekolah menggunakan media dalam
proses pembelajarannya, mengingat saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangatlah pesat. Dan salah satu mata pelajaran yang sangat
diperlukan media dalam proses pembelajarannya adalah mata pelajaran
geografi.
Penggunaan media dalam pembelajaran geografi sangat diperlukan
mengingat pembahasan mengenai berbagai materi dalam mata pelajaran
geografi cukup banyak. Diketahui pula bahwa dalam mempelajari materi
berupa teori-teori dan pemahaman konsep pada mata pelajaran geografi tidak
cukup hanya dengan membaca dan mengerjakan soal-soal saja. Ditambah lagi
pada mata pelajaran geografi pada kelas X alokasi waktunya hanya 1 x 45
menit di tiap minggunya.
Dalam buku Iwan Hermawan dijelaskan, luas dan beragamnya sumber
pembelajaran geografi, menuntut guru untuk memiliki kemampuan
dalam menseleksi terhadap berbagai materi tersebut, sehingga dengan
proses penseleksian tersebut diharapkan proses belajar mengajar di kelas
menjadi efektif dan efisien serta mampu menumbuhkan proses kreatif
dan kritis pada siswa. Jika guru telah mampu menumbuhkan sikap kritis
dan kreatif pada diri siswa, maka proses pembelajaran geografi tidak lagi
menjadi kegiatan yang membosankan dan tidak memberi tantangan pada
siswa untuk berfikir kritis, namun dapat menjadi kegiatan pembelajaran
yang efektif, efisien sekaligus menyenangkan bagi siswa dan guru.3

Peneliti telah melakukan observasi dan wawancara singkat dengan salah


satu guru geografi dan beberapa siswa kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang
Selatan sebelum penelitian dilaksanakan, yakni pada tanggal 4-5 Maret 2015.
Dalam kegiatan mengajar, guru geografi masih jarang menggunakan media,
2
Ibid., h. 20.
3
Iwan Hermawan, Geografi: Sebuah Pengantar, (Bandung: Private Publishing, 2009), h.
118.
3

terutama video. Sedangkan pada siswa diperoleh keterangan bahwa mereka


mengatakan belajar di dalam kelas, guru geografi masih jarang menggunakan
media dalam kegiatan mengajarnya. Selain itu, hasil belajar siswa yang
terlihat masih rendah, dimana hal ini dibuktikan pada hasil nilai Ujian Tengah
Semester (UTS) geografi semester genap, tahun pelajaran 2014/2015 yang
nilainya masih di bawah KKM, dimana nilai rata-ratanya adalah 66,5
sedangkan nilai KKM di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan adalah 75.
Dari masalah tersebut, maka diperlukan sebuah jalan untuk proses
kegiatan belajar serta merubah cara belajar siswa dalam memahami materi
pada mata pelajaran geografi tersebut. Hal pertama yang dilakukan adalah
memikirkan bagaimana cara yang tepat agar siswa merasakan kemudahan
dalam kegiatan belajarnya, dan salah satu cara yang tepat yakni dengan
menggunakan bantuan media dalam pembelajarannya. Selain itu, kegiatan
belajar yang demikian juga dapat diharapkan menghilangkan perasaan jenuh
siswa di saat guru mata pelajaran geografi sedang mengajar, terutama pada
materi-materi yang meliputi aspek fisik dalam mempelajarinya. Dan hal yang
kedua untuk dilakukan adalah mengupayakan media tersebut dapat
berpengaruh pada hasil belajar siswa, terutama dapat meningkatkan hasil
belajar siswa itu sendiri.
Kita bisa melihat materi pada mata pelajaran geografi yang cukup dan
banyak melibatkan unsur audio dan visual pada kelas X SMA, khususnya
pada beberapa materi yang bersifat fisik. Dalam penyampaian materi tersebut
tidaklah cukup hanya dengan ceramah saja ataupun dengan media yang hanya
menjelaskan satu aspek penglihatan ataupun pendengaran saja, melainkan
menggunakan bantuan media seperti yang dapat menampilkan gambar gerak
dan suara, yakni video, mengingat pada materi tersebut diperlukan alur yang
benar-benar jelas dalam menyampaikan materinya. Selain itu penyampaian
dengan hanya menggunakan gambar saja yang terdapat pada buku pelajaran
sangatlah tidak cukup. Hal ini dikhawatirkan akan membuat siswa masih
belum paham dengan jelas pada alur yang sempurna mengenai materi
tersebut.
4

Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan penelitian mengenai


kegiatan belajar dengan menggunakan media dalam pembelajarannya, dalam
hal ini media yang digunakan adalah dalam bentuk berupa media tipe audio
visual, yakni video. Alternatif dengan menggunakan media video sebagai
bahan untuk kegiatan belajar mengajar akan memungkinkan siswa lebih cepat
memahami materi dan konsep dalam mata pelajaran geografi, mengingat
materi pada mata pelajaran geografi dibutuhkan penyampaian materi yang
sangat detail dan jelas. Selain itu media video ini diharapkan dapat
menjadikan proses belajar lebih efektif dan efisien.
Sebagaimana yang telah diuraikan dan dipaparkan di atas, maka disini
peneliti mengambil judul penelitian untuk skripsi yang sesuai dengan hal
tersebut, yakni: Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi
Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan).

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan yang telah dipaparkan dalam latar belakang tersebut, maka
hal ini dapat diketahui untuk diidentifikasikan masalahnya seperti berikut:
1. Guru masih jarang menggunakan media dalam kegiatan mengajarnya,
terutama media video.
2. Hasil belajar siswa yang masih kurang dan rendah pada mata pelajaran
geografi.

C. Pembatasan Masalah
Dalam hal ini, mengingat luasnya masalah, maka dilakukan pembatasan
masalah sehingga mendapatkan fokus dari penelitian ini. Dan fokus dalam
penelitian ini adalah tentang penggunaan media video terhadap hasil belajar
pada mata pelajaran geografi di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan.
5

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang dijelaskan pada latar belakang di atas, maka dapat
dikemukakan rumusan masalah dalam melakukan kegiatan penelitian ini. Dan
rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah terdapat pengaruh pada
penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
geografi?"

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilaksanakan ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran geografi di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dari kegiatan penelitian yang dilakukan ini
diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian yang dilakukan ini dapat menambah
pemahaman terhadap penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar, yakni melalui dengan media tipe audio visual berupa
video.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa:
Menjadikan pengalaman baru dalam belajar terutama pada ranah
memahami materi yang telah dipelajarinya,.
b. Bagi guru:
Guru mengetahui penggunaan media video dalam kegiatan
pembelajaran di dalam kelas, serta mendukung untuk lebih mudah
dalam proses penyampaian materi kepada siswa.
c. Bagi SMAN 8 Tangerang Selatan:
Kegiatan dan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi
mengenai manfaat dari penggunaan media pembelajaran berupa
6

video dalam rangka proses kegiatan belajar mengajar di SMAN 8


Kota Tangerang Selatan.
d. Bagi peneliti:
Peneliti mendapatkan serta menambah informasi mengenai
pengalaman dalam pengajaran materi pada mata pelajaran geografi,
terutama dalam rangka mengenai pengaruh media video terhadap
hasil belajar siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik
1. Media
a. Pengertian Media
Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari bahasa
Latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah, media
berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan (a source) dengan
penerima pesan (a receiver). Beberapa hal yang termasuk ke dalam media
adalah film, televisi, diagram, media cetak (printed materials), komputer,
instruktur, dan lain tersebut sebagainya.1
Media merupakan alat yang dapat membantu dalam keperluan dan
aktivitas, yang dimana sifatnya dapat mempermudah bagi siapa saja yang
memanfaatkannya.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal.2
Adanya media dirasakan memang sangat membantu proses belajar
mengajar, hal tersebut dikarenakan guru akan mudah dalam kegiatan
mengajarnya serta dapat meningkatkan perhatian siswa pada kegiatan
belajarnya.
Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education
Association/NEA) dalam buku Arief Sadiman, dkk, media adalah bentuk-
bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.
Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.
Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan
tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

1
Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: DIVA Press , 2011), Cet.
1, h. 13.
2
Azhar Rasyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), Cet. 14, h.
3.

7
8

untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat


merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.3

Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu


yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara pendidik dengan peserta didik.4
Jadi, media bisa disebut juga dengan suatu alat atau segala sesuatu yang
dapat dijadikan sarana penyaluran komunikasi dan pesan. Dalam kegiatan
belajar mengajar, media merupakan sesuatu yang sangat baik dan bermanfaat,
dimana sebagai sesuatu yang bisa menjadi penghubung komunikasi antara
guru dan siswa.

b. Macam-Macam Media Pembelajaran


Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, dari
yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah
ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh
guru.5
Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam media auditif, visual dan
media audiovisual. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan
kemampuan suara saja, seperti radio, cassete recorder, piringan hitam. Media
visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media
visual ini ada yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti
film strip (film serangkai), foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula visual
yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti bisu, film
kartun. Sedangkan media audio visual merupakan media yang mempunyai
unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang
lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang kedua.

3
Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 7.
4
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2007), Cet. 1, h. 65.
5
Ibid., h. 67.
9

Media audio visual terdiri atas audio visual diam, yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound
slides), film rangkai suara. Audio visual gerak, yaitu media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan
video cassette.
Dilihat dari segi keadaannya, media audio visual dibagi menjadi audio
visual murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu
sumber seperti film audio-cassette. Sedangkan audio visual tidak murni yaitu
unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film
bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan
unsur suaranya bersumber dari tape recorder.
Dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi 2 (dua), yaitu pertama,
media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak
terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik
yang banyak dalam waktu yang sama. Kedua, media dengan daya liput yang
terbatas oleh ruang dan tempat. Media ini dalam penggunaannya
membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film
rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.6
Menurut Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, jika dilihat dari bahan
pembuatannya media dibagi atas pertama, media sederhana, yakni media
yang bahan dasarnya mudah diperoleh dengan harga murah, cara
pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit. Kedua, media
kompleks yakni media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah
dibuat dan harga relatif mahal.7

Dari paparan yang dijelaskan dapat diambil kesimpulan, yakni macam-


macam media terbagi menjadi 3 macam, sedangkan dilihat dari daya liputnya,
media dibagi menjadi 2 (dua). Pada media audio visual terbagi menjadi 2
macam, yakni media audio visual dibagi menjadi audio visual murni dan
audio visual tidak murni. Dan pada pembagian jenisnya, media audio visual
adalah yang lebih baik dibandingkan dengan kedua jenis media lainnya. Pada

6
Ibid., h. 67-68.
7
Ibid., h. 68.
10

media ini lebih lengkap yakni dapat dilihat dan didengar, sehingga media
jenis ini dengar, sehingga media jenis ini diharapkan dapat lebih tepat dengan
proses kegiatan belajar mengajar.

c. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran


Beberapa penyebab orang memilih media adalah:
a) Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah
tentang media.
b) Merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang
dosen yang sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi;
c) Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret; dan
d) Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa
dilakukannya, misalnya untuk menarik minat atau gairah belajar
siswa.
Jadi, dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah
sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang
diinginkan atau tidak.8
Media yang dipilih memang didasarkan pertimbangan yang sangat
matang, sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan
secara mudah dan sesuai dengan apa yang diinginkan atau dicapai. Dari
paparan yang dijelaskan di atas, maka dasar pertimbangan pemilihan media
kesimpulannya adalah yang memang secara jelas dapat membuat lebih dari
yang biasa dilakukan, serta mencapai hal dan tujuan yang memang hendak
dicapai. Dan hal ini sangatlah perlu diperhatikan serta diperlukan mengenai
materi pada mata pelajaran geografi

d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran


Kriteria pemilihan media sangatlah perlu untuk dipikirkan dan dilakukan,
terutama dalam proses kegiatan belajar mengajar, dimana hal tersebut
tentunya akan berdampak pada proses pelaksanaan kegiatannya. Selain itu

8
Arief S. Sadiman, dkk, op.cit., h. 84.
11

kemudahan yang didapat seperti penggunaan, kenyamanan, dan lain-lain akan


terlaksana, sehingga menghasilkan suasana kegiatan belajar mengajar yang
nyaman, baik untuk guru maupun siswa.
Menurut Profesor Elly dalam buku Arief S. Sadiman, dkk, mengatakan
bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya
bahwa media merupakan komponen dari sistem instruksional secara
keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui,
faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar mengajar,
organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur
penilaiannya juga perlu dipertimbangkan. Sebagai pendekatan praktis,
beliau menyarankannya untuk mempertimbangkan media apa saja yang
ada, berapa harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya,
dan format apa yang memenuhi selera pemakai (misalnya siswa dan
guru).9

Kriteria pemilihan media sangatlah perlu untuk dipikirkan dan dilakukan,


terutama dalam proses kegiatan belajar mengajar, dimana hal tersebut
tentunya akan berdampak pada proses pelaksanaan kegiatannya. Selain itu
kemudahan yang didapat seperti penggunaan, kenyamanan, dan lain-lain akan
terlaksana, sehingga menghasilkan suasana kegiatan belajar mengajar yang
nyaman, baik untuk guru maupun siswa.
Kesimpulan dari paparan yang di atas adalah bahwa kriteria pemilihan
media yakni media dilihat dan dipertimbangkan berdasarkan harga, waktu
untuk keperluan digunakannya media tersebut, serta hal apa yang memang
menjadikan siswa maupun guru menjadi lebih senang dan tertarik dalam
seleranya terhadap media yang dipilih tersebut.

e. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran


Manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.

9
Ibid., h. 85-86.
12

b. Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih


dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pembelajaran lebih baik.
c. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata bal melalui penuturan
kata-kata bal melalui penuturan kata-kata bal melalui penuturan kata-
kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.10

Manfaat media yang diperoleh tersebut diharapkan dapat membantu


kegiatan belajar mengajar agar lebih baik, hal tersebut dikarenakan adanya
pengaruh pada hasil belajar siswa setelah merasakan aktivitas belajar dengan
menggunakan media.
Menurut Kempt & Dayton dalam buku Rusman, fungsi utama media
pembelajaran adalah:
a. Memotivasi minat dan tindakan, direalisasikan dengan teknik utama
drama atau hiburan.
b. Menyajikan informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi
di hadapan sekelompok siswa.
c. Memberi instruksi, informasi yang terdapat dalam media harus
melibatkan siswa.11

Dari kesimpulan yang diambil pada paparan yang di atas adalah fungsi
dan manfaat dari media pembelajaran diantaranya dapat menjadikan siswa
lebih memahami materi yang disampaikan oleh gurunya, serta media
merupakan sarana agar siswa lebih termotivasi dalam minat, tindakan, serta
belajar.

10
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme
Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 2, h. 164.
11
Ibid., h. 164.
13

2. Video
a. Pengertian Video
Istilah video berasal dari bahasa latin yaitu dari kata vidi atau visum yang
artinya melihat atau mempunyai daya penglihatan.12
Menurut Agnew dan Kellerman dalam buku Munir, mendefinisikan
video sebagai media digital yang menunjukkan susunan atau urutan
gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi pada
gambar yang bergerak. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan
gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan
kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan
frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate,
dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam
kecepatan yang tinggimaka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar
nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.
Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media
digital.13

Video merupakan salah satu media yang bersifat menyeluruh, yang


dmaksudkan disini adalah video merupakan media dengan tipe audio visual.
Dalam kegiatan belajar, para siswa tentunya akan lebih antusias dan lebih
merasa antusias dengan media yang melibatkan penglihatan dan pendengaran.
Video, sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin
lama semakin populer dalam masyarakat kita.14

Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan di atas adalah bahwa


media video merupakan salah satu media yang melibatkan unsur gerak dan
sangat populer dalam masyarakat saat ini. Pesan yang disampaikan salah
satunya bersifat edukatif, dimana hal tersebut sangatlah bermanfaat bagi
kegiatan belajar mengajar.

12
Munir, Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012),
Cet. 1, h. 289.
13
Ibid., h. 290.
14
Arief S. Sadiman, dkk., op.cit., h. 74.
14

b. Macam-Macam Video
Ada beberapa macam video, yaitu:
1. Video Streaming
a. Pengertian Video Streaming
Pengertian video streaming berasal dari pengertian video dan
streaming. Video adalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai
penerima gambar dan suara. Streaming adalah proses
penghantaran data dalam aliran berkelanjutan dan tetap yang
memungkinkan pengguna mengakses dan menggunakan file
sebelum data dihantar sepenuhnya. Dalam kasus, streaming bisa
berarti pengaliran atau mengalirkan. Jadi video streaming adalah
salah satu cara untuk mengetahui informasi atau berita secara
audio maupun visual dari seluruh dunia melalui internet.15
b. Kegunaan Video Streaming
Banyak manfaat yang didapat dari sebuah teleconference
melalui video streaming, antara lain biaya yang dibutuhkan jauh
lebih murah daripada mengunjungi suatu daerah, sehingga
anggaran bisa ditekan lebih rendah. Teleconference membutuhkan
bandwidth yaitu lebar pita akses internet. Bandwidth yang
dibutuhkan harus lebih besar, agar terjadi akses yang baik dan
tidak terjadi noise/gangguan. Semakin besar maka semakin jelas
gambar yang dihasilkan tanpa putus-putus. Untuk gambar
memang dibutuhkan bandwidth jauh lebih besar daripada suara.16

2. Video Conference
a. Pengertian Video Conference
Video conference adalah seperangkat teknologi
telekomunikasi interaktif yang memungkinkan dua pihak atau

15
Munir, op. cit., h. 304.
16
Ibid., h. 305.
15

lebih di lokasi berbeda dapat berinteraksi melalui pengiriman dua


arah audio dan video secara bersamaan.17

b. Kelebihan Video Conference


Video conference mempunyai kelebihan antara lain:
1. Komunikasi menjadi lebih baik.
2. Informasi lebih dimengerti dan saling berbagi.
3. Aliran informasi lebih baik.
4. Bahasa tubuh, ekspresi wajah, sikap dan nada suara dapat
mengungkapkan segalanya.
5. Perangkat kolaborasi dapat digunakan secara simultan.
6. Berbagi presentasi, dokumen dan aplikasi yang berkaitan
dengan agenda meeting atau pertemuan.18

3. Teleconference
a. Pengertian Teleconference
Teleconference adalah penggunaan video/teknologi suara dan
komputer yang memungkinkan orang pada lokasi yang berjauhan
untuk saling melihat, mendengar, dan berbicara satu sama lain.
Dalam konferensi video data yang ditansmisikan dalam bentuk
video atau audiovisual. Video conference adalah telekomunikasi
dengan menggunaka audio dan video sehingga terjadi pertemuan
di tempat yang berbeda-beda. Ini bisa berupa antara dua lokasi
yang berbeda (point-to-point) atau mengikutsertakan beberapa
lokasi sekaligus di dalam satu ruangan konferensi (multi-point).19
b. Cara Kerja Teleconference
Cara kerja teleconference dapat menggunakan voice
activation, continuous presence, atau gabungan dari keduanya.
Penggunaan lain seperti pada saat setiap peserta dalam sebuah
17
Ibid., h. 308.
18
Ibid., h. 309.
19
Ibid., h. 314.
16

panggilan teleconference kemungkinan diminta untuk dial-in ke


sebuah lokasi sentral, baik yang telah ditetapkan, konferensi
bebas pulsa nomor telepon, atau hanya ke nomor di dalam
bisnis.20

Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan adalah video sebagai


media yang termasuk pada media audio visual, yang dimana melibatkan
penglihatan dan pendengaran dalam menyimak media tersebut. Dalam
paparan yang dijelaskan di atas, video memiliki beberapa macam seperti,
yakni video streaming, video conference, dan teleconference. Dan masing-
masing memiliki pengertian, kelebihan, dan kegunaan yang berbeda-beda.

3. Belajar dan Hasil Belajar


a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi
kapan saja dan di mana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang
mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya.21
Belajar memiliki pengertian pada aktivitas dan proses dalam mencari
ilmu pengetahuan, yang dimana hal tersebut dapat membawa pengaruh atau
perubahan besar dalam hidup.
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan
penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sebagian terbesar
perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar.22

20
Ibid.
21
Azhar Arsyad, op. cit., h. 1.
22
Rusman, op. cit., h. 85.
17

Selain pada ranah pembentukan pribadi dan perilaku individu, proses


belajar juga dapat meningkatkan kemampuan perkembangan otak menjadi
lebih baik.
Menurut Howard L. Kingsley dalam buku Syaiful Bahri Djamarah
mengatakan bahwa learning is the process by which behaviour (in the
broader sense) is originated or changed through practice or training.
Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan
atau diubah melalui praktek atau latihan.23

Dalam pandangan konstruktivisme, belajar adalah menyusun


pengetahuan dari pengalaman konkret, aktivitas kolaborasi, dan refleksi serta
interpretasi. Proses belajar pada hakikatnya terjadi dalam diri peserta didik
yang bersangkutan, walaupun prosesnya berlangsung dalam kelompok,
bersama orang lain.24
Dari kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan di atas, yakni belajar
merupakan hal dalam rangka menyusun pengetahuan. Selain itu belajar
merupakan hal yang dapat bahkan sangat berpengaruh dalam pembentukan
pribadi dan perilaku individu.

b. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang
mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar tidak hanya
penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tapi juga penguasaan kebiasaan,
persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-macam
keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan.25
Hasil belajar merupakan suatu hal yang didapatkan setelah dilakukannya
proses belajar. Hasil yang dimaksud dapat berupa pengalaman, pengetahuan,
dan lain-lain yang bisa membentuk karakter dari orang yang mengalami
proses belajar tersebut. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, hasil
belajar dirasakan oleh para siswa, dimana setelah mereka belajar, tentunya

23
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), Cet. 3, h. 13.
24
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2008), Cet.1, h. 62.
25
Ibid., h. 123.
18

akan mendapatkannya dari para guru, baik itu berupa pengetahuan,


pengalaman, dan lain-lainnya.
Hasil belajar juga memiliki suatu indikator. Indikator hasil belajar
merupakan target suatu pencapaian kompetensi yang secara operasional dari
suatu kompetensi yang dimana harus dinilai agar diketahui bagaimana dan
seberapa besar pencapaian kompetensi tersebut. Hal dalam pencapaian itu
diperoleh dari penilaian pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Kesimpulan dari paparan di atas yakni hasil belajar merupakan hal yang
diperoleh oleh siswa berupa sejumlah pengalaman, dan hal itu bisa dalam
bentuk ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar


1. Faktor Internal
a. Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang
prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam
keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan
membantu dalam proses dan hasil belajar. Siswa yang
kekurangan gizi misalnya, ternyata kemampuan belajarnya di
bawah siswa-siswa yang tidak kekurangan gizi, sebab mereka
yang kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat lelah dan
capek, cepat ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam
menerima pelajaran.26
b. Faktor Psikologis
Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor psikologis.
Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi
psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan

26
Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada
(GP) Press, 2010), Cet. 3, h. 24-25.
19

dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan


berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing.27

2. Faktor Eksternal
a. Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil
belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam
dan dapat pula berupa lingkungan sosial.28
b. Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum,
sarana dan fasilitas, dan guru. Berbicara kurikulum berarti
berbicara mengenai komponen-komponennya, yakni tujuan,
bahan atau program, proses belajar mengajar, dan evaluasi.
Kiranya jelas faktor-faktor ini besar pengaruhnya pada proses
dan hasil belajar, misalnya kita lihat dari sisi tujuan kurikulum,
setiap tujuan kurikulum merupakan pernyataan keinginan
tentang hasil pendidikan.29
Tinggi dan rendahnya kualitas siswa dalam belajar berbeda-
beda, hal tersebut dikarenakan setiap dari masing-masing siswa
memiliki kelebihan dan kekurangannya. Faktor-faktor internal
maupun eksternal yang berbeda-beda pada tiap kemampuan,
psikologis, dan lain-lainnya dalam diri siswa memicu terhadap
ranah pada aspek hasil belajarnya masing-masing.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan di atas adalah bahwa


faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar berasal dari faktor internal dan
faktor eksternal, dimana tentunya setiap siswa akan memiliki faktor-faktor
yang tidak sama satu sama lain, yang dimana menyebabkan hasil belajar yang
tidak sama juga.
27
Ibid., h. 26.
28
Ibid., h. 31.
29
Ibid., h. 32.
20

4. Geografi
a. Pengertian Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan
graphein yang berarti lukisan atau tulisan.30
Menurut Elsworth Huntington dalam buku Iwan Hermawan, geografi
adalah studi tentang alam dan persebarannya serta relasi antara
lingkungan alam dengan kualitas/ aktifitas manusia. Batasan ini lebih
menekankan geografi sebagai ilmu tenang ruang (korologi) yang
merupakan hasil berbagai faktor alam dan sosial serta relasi antara
faktor-faktor tersebut.31

Perkembangan istilah geografi terutama di Indonesia perlu diketahui agar


tidak salah dalam menginterpretasinya. Seperti diketahui, kalangan yang
bergerak di bidang pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah bahkan
perguruan tinggi mempergunakan istilah ilmu bumi, untuk mata pelajaran
yang mempelajari bumi, bukan geografi seperti yang dikenal sekarang. Kala
itu pun istilah biologi juga tidak dikenal melainkan ilmu hayat, ilmu yang
mempelajari makhluk hidup. Kedua cabang disiplin ini menjadi bagian dari
publik karena menjadi pelajaran di sekolah rakyat waktu itu setelah
kemerdekaan Republik Indonesia. Sesuai kurikulum yang berlaku pada
jenjang pendidikan sekolah dasar (sekolah rakyat waktu itu), juga di sekolah-
sekolah menengah dan di Perguruan Tinggi. Persoalannya adalah, tepatkah
ilmu bumi diganti dengan istilah geografi?, jawabannya adalah sangat tepat.
Marilah kita coba bandingkan kedua nama ini, ilmu bumi boleh jadi dapat
disejajarkan dengan nama disiplin geologi, secara etimologis kata geo = gea =
bumi, logos artinya ilmu, jadi geologi adalah ilmu tentang bumi, khusus
menyangkut kajian terhadap proses genesis, struktur, jenis, sifat dari batuan
yang membentuk kulit bumi atau litosfer.32

30
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, (Jakarta :
PT Bumi Aksara, 2009), Cet. 2, h. 227.
31
Iwan Hermawan, Geografi: Sebuah Pengantar, (Bandung: Private Publishing, 2009), h.
55.
32
I Gusti Bagus Arjana, Geografi Lingkungan: Sebuah Introduksi, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2013), h. 20-22.
21

Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi atau aspek


kebumian. Di dalamya mempelajari bagaimana bumi itu terbentuk sampai
kepada apa saja isi yang terdapat di dalam bumi tersebut.
Kesimpulan yang dari penjelasan di atas bahwa geografi merupakan ilmu
yang bisa disebut juga dengan ilmu kebumian dan istilah geografi itu juga
merupakan hal yang tepat sebagai istilah penggati nama ilmu bumi.
Mempelajari bumi memanglah diperlukan dalam kegiatan belajar siswa, agar
mereka mengerti proses terbentuknya bumi sampai kepada ranah apa saja
yang terdapat dalam bumi yang kita pijak ini.

b. Pengajaran Geografi
Pengajaran geografi merupakan pengajaran tentang hakikat geografi yang
diajarkan di sekolah dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental
anak pada jenjang pendidikan masing-masing,. Hakekat dari geografi adalah
pengajaran tentang aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan
keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi
kewilayahannya masing-masing.33
Pada pelaksanaan proses pengajaran geografi di sekolah penjabaran
konsep dan pokok bahasannya harus disesuaikan dan diserasikan dengan
tingkat pengalaman serta perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan
tertentu. Sehingga dalam proses pengajarannya diperlukan kesiapan guru
dalam melakukan seleksi akan materi pengajaran serta metode dan
pendekatan yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar tersebut.
Tujuannya, agar siswa memperoleh pengetahuan geografi sesuai dengan
tingkatan usia pada tiap jenjang pendidikan, dengan kata lain pengajaran
geografi dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan perkembangan usia
siswa.34
Kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan di atas bahwa dalam
pengajaran geografi, penjabaran konsep dan pokok bahasannya harus

33
Iwan Hermawan, op. cit., h. 108.
34
Ibid., h. 109-110.
22

disesuaikan dan diserasikan dengan tingkat pengalaman serta perkembangan


mental anak pada jenjang pendidikan tertentu. Pengajaran geografi juga harus
disesuaikan dengan tingkatan usia peserta didiknya, sehingga pengajaran
mata pelajaran geografi menjadi lebih baik dan terarah mencapai tujuan yang
sebenarnya.

c. Ruang Lingkup Pengajaran Geografi


Bagi geografi, manusia dengan segala aktifitasnya dan lingkungan alam
sebagai tempat dimana manusia hidup merupakan ruang lingkup studinya,
termasuk di dalamnya ruang lingkup pembelajarannya di sekolah. Yang
menjadi ruang lingkup geografi secara rinci adalah:35
1. Alam lingkungan yang menjadi sumber daya bagi kehidupan manusia.
2. Penyebaran umat manusia dengan variasi kehidupannya.
3. Interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungan.

Ruang lingkup inilah yang memberikan ciri dan karakteristik terhadap


pengajaran geografi. Apa pun yang diproses dan dipelajari pada pengajaran
geografi, materinya selalu digali dari permukaan bumi pada suatu lokasi
untuk mengungkapkan corak kehidupan manusia. Kondisi tersebut
memberikan ciri khas kepada wilayah tersebut sebagai hasil interaksi faktor-
faktor geografis pada lokasi yang bersangkutan secara bertahap dan makin
lama makin luas serta mendalam. Materi-materi geografi tersebut dalam
proses beiajar-mengajamya tidak keluar dari ruang lingkup pengajaran
geografi yang menjadi ciri khasnya.36
Kesimpulan dari paparan di atas adalah ruang lingkup geografi
pengajaran geografi adalah alam lingkungan yang menjadi sumber daya bagi
kehidupan manusia, penyebaran umat manusia dengan variasi kehidupannya,
dan interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungan. Hal yang

35
Ibid., h. 116.
36
Ibid., h. 117.
23

dipelajari dalam mata pelajaran geografi berupa tentang semua hal dan
fenomena yang terdapat pada permukaan bumi.

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Terdapat penelitian yang relevan mengenai ini, diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Afiatun Nufus, yang berjudul
Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
X Pada Konsep Suhu dan Kalor (Penelitian Kuasi Eksperimen di SMA
Negeri 4 Kota Tangerang Selatan). Hasil penelitian yang dilakukan
menunjukkan dengan kesimpulan bahwa: (1) penggunaan media
pembelajaran video memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar
siswa pada konsep suhu dan kalor. (2) Hasil belajar siswa pada setiap
ranah kognitif (C1-C4) untuk kelas eksperimen dan kontrol keduanya
mengalami peningkatan yang lebih tinggi daripada kelas kontrol. (c)
Semua siswa mengalami peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat dari
nilai N-Gain. Kelas eksperimen lebih mendominasi pada kategori N-Gain
tinggi, sedangkan kelas kontrol lebih mendominasi pada N-Gain kategori
sedang. (d) Hasil angket menunjukkan bahwa siswa merespon positif
penggunaan media pembelajaran video dengan kategori baik.37
2. Penelitian yang dilakukan oleh Sifa Aulia, yang berjudul Pengaruh
Penggunaan Video Pembelajaran Bunyi Terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP Negeri 12 Kota Tangerang Selatan).
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan dengan kesimpulan bahwa
terdapat pengaruh penggunaan video pembelajaran terhadap hasil belajar
fisika siswa pada konsep bunyi di SMP Negeri 12 Tangerang Selatan. Hal
ini dibuktikan dari hasil uji hipotesis Sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu sebesar
0,046. Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih besar dibandingkan
kelas kontrol. Pengaruh dari penggunaan video terlihat pada semua jenjang

37
Eva Afiatun Nufus, Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas X Pada Konsep Suhu dan Kalor (Penelitian Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 4 Kota
Tangerang Selatan), Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Jakarta, h.
66, 2014.
24

kognitif yaitu dari CI hingga C4. Namun, pengaruh tertinggi dari


penggunaan video terlihat jelas pada jenjang kognitif C3. 38
3. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Febriyanti R, yang berjudul Pengaruh
Penggunaan Media Video Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup (Studi Eksperimen Pada
Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2012/2013). Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan
dengan kesimpulan bahwa: (a) Penggunaan media video berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VII MTs
Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi ciri-
ciri makhluk hidup. (b) Penggunaan media video berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VII MTs Negeri 2 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi ciri-ciri makhluk hidup.
(c) Sebagian besar (99%) siswa kelas kelas VII MTs Negeri 2 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 memberikan tanggapan positif
terhadap penggunaan media video.39
4. Penelitian yang dilakukan oleh Alfian Andy Nugraha, yang berjudul
Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Kompetensi Dasar Pengoperasian Mesin Bubut. Hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan dengan kesimpulan bahwa: (a) Hasil belajar siswa
yang menggunakan media video dalam pembelajaran kompetensi dasar
pengoperasian mesin bubut lebih baik daripada hasil belajar siswa yang
melaksanakan pembelajaran konvensional. Ditandai dengan adanya
perbedaan antara nilai rata-rata tes kelompok eksperimen yaitu 79,83 dan
nilai rata-rata kelompok kontrol yaitu 74,71. (b) Terdapat pengaruh positif
dan signifikansi sebesar 0,5720 antara penggunaan media video terhadap

38
Sifa Aulia, Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran Bunyi Terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Jakarta, h. 62,
2013.
39
Eva Febriyanti R, Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas
VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013), Skripsi pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Bandar Lampung, h. 52, 2014.
25

hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran pada kompetensi dasar


pengoperasian mesin bubut. (c) Hasil belajar siswa pada kompetensi dasar
pengoperasian mesin bubut dipengaruhi oleh media video sebesar
32,72%.40
5. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Risqi Citra Primavera, yang berjudul
Pengaruh Media Audia-Visual (Video) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas XI Pada Konsep Elastisitas. Hasil penelitian yang dilakukan
menunjukkan dengan kesimpulan bahwa (a) Pembelajaran menggunakan
media audio-visual (video) terbukti lebih unggul dalam meningkatkan
kemampuan memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4).
Sedangkan pembelajaran di kelas kontrol yang menggunakan
pembelajaran konvensional lebih unggul dalam meningkatkan kemampuan
mengingat (C1). (b) Hasil angket menunjukkan bahwa respon siswa
terhadap pembelajaran menggunakan media audio-visual (video) berada
pada kategori baik.41

C. Kerangka Berpikir
Media dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu hal yang
sangat diperlukan dan digunakan saat-saat ini. Dengan bantuan media
tersebut, pembelajaran yang diharapkan baik, cepat, dan tepat akan terwujud.
Melihat saat ini tidak sedikit jumlah para guru yang masih belum
menggunakan media dalam kegiatan mengajar dan pembelajarannya. Hal
tersebut menyebabkan proses waktu yang lama dalam memahami materi pada
siswanya. Selain itu juga proses yang cukup membosankan, jenuh, dan tidak
menyenangkan dalam belajar bagi para siswa.
Dengan bantuan media dalam kegiatan belajar mengajar, tentunya maka
hasil dari proses tersebut akan berjalan lebih baik dibandingkan dengan yang

40
Alfian Andy Nugraha, Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Kompetensi Dasar Pengoperasian Mesin Bubut, Journal of Mechanical Engineering
Learning, 2014, h. 62.
41
Ika Risqi Citra Primavera, Pengaruh Media Audia-Visual (Video) Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas XI Pada Konsep Elastisitas, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Jakarta, Jakarta, h. 60, 2014.
26

tidak menggunakan media. Ditambah macam-macam media saat ini tipenya


sangat beragam, seperti audio, visual, maupun audio visual. Selain itu dalam
proses belajarpun siswa akan lebih tertarik, antusias, menghilangkan rasa
mengantuk, bahkan senang dengan kegiatan belajar yang memiliki gaya dan
berjalan seperti itu, dibandingkan dengan mereka belajar yang dimana guru
mereka hanya mengajarkan metode-metode yang sudah lama (seperti metode
ceramah saja) dan lama juga dalam meningkatkan hasil belajar siswanya.
Saat ini, teknologi sudah semakin maju perkembangannya, semua
aktivitas yang dilakukan semua orangpun saat ini lebih praktis, mudah, dan
cepat dalam menyelesaikannya, maka tidak salah para pengajar
memanfaatkan serta menggunakan teknologi dan alternatif terbaru lainnya
tersebut sebagai bahan untuk dijadikan media dalam pembelajaran atau dalam
proses dia mengajar kepada siswa.
Jika dalam proses pembelajaran menggunakan bantuan media yang
mendukung, maka hal tersebut dapat membantu siswa lebih semangat dan
senang dalam proses mereka belajar, hal itu dikarenakan adanya
pembelajaran yang baru dan hal ini juga dapat meningkatkan hasil belajar
mereka. Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi yang membuat tipe-tipe
media seperti audio, visual, maupun audio visual lebih hidup dan mudah
dalam menggunakannya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media tipe audio visual
berupa video, dimana media tipe tersebut sangat disenangi oleh mayoritas
siswa saat era teknologi sudah maju dan canggih sekarang ini. Selain itu juga
hal tersebut dikarenakan media dengan tipe tersebut lebih menarik untuk
disimak, yakni bisa dilihat maupun didengar, layaknya sebuah film, berbeda
dengan media tipe audio yang hanya bisa didengar dan media visual yang
hanya bisa dilihat saja.
Jadi, dengan alasan tersebut peneliti menggunakan media tipe audio
visual agar proses pembelajaran yang dilaksanakan lebih menyenangkan dan
menjadikan siswa lebih aktif dan tentunya dapat meningkatkan hasil belajar
melalui pengaruh penggunaan media video dengan tipe audio visual tersebut.
27

Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir

Guru

Masih jarang menggunakan media


atau media yang digunakan kurang
menarik dalam proses mengajarnya.

1. Siswa kurang paham mengenai materi


yang disampaikan guru.
2. Siswa merasa jenuh dan tidak tertarik
dengan metode serta media yang
digunakan oleh gurunya.

Menyebabkan hasil belajar siswa yang rendah

Penggunaan media video


(Audio Visual) dalam kegiatan pembelajaran

Siswa paham dan lebih Siswa tertarik dan


mengerti dengan materi antusias dengan
yang telah disampaikan kegiatan belajar yang
guru. menyenangkan

Menyebabkan hasil belajar siswa menjadi meningkat


28

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hal yang diuraikan sebelumnya mengenai peneliitian ini,
maka hipotesis penelitiannya adalah:
Ho = Tidak terdapat pengaruh dalam penggunaan media video terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi.
Ha = Terdapat pengaruh dalam penggunaan media video terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran geografi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat yang dijadikan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah bertempat
di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan. Waktu yang digunakan dalam
pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester genap, tahun pelajaran
2014/2015, yaitu pada tanggal 18 Maret 16 April 2015.

B. Metode dan Desain Penelitian


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode penelitian quasi eksperimen, dimana metode ini yang sesuai
dengan jenis penelitian yang dilaksanakan.
Tujuan penelitian eksperimental adalah untuk menetapkan hukum sebab-
akibat dengan mengisolasi variabel kausal. Pandangan yang lebih ringan
tentang asumsi-asumsi filosofis di belakang penelitian eksperimental adalah
bahwa kadang-kadang dan dalam cara yang sama, dunia bekerja menurut
hukum-hukum kausal.1
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengetahui hubungan sebab akibat variabel penelitian. Dalam
implementasinya, penelitian eksperimen memerlukan konsep dan variabel
yang terukur. Secara umum, pelaksanaan penelitian ekperimen ini biasanya
dilakukan dengan menyertakan kelompok kontrol (control group) di samping
kelompok yang akan diteliti (treatment group). Namun demikian, penelitian
eksperimen juga sesungguhnya dapat dilakukan tanpa harus menyertakan
kelompok kontrol.2

1
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2008), h. 63.
2
Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2006), h. 17.

29
30

Quasi-experimental design, digunakan karena pada kenyataannya sulit


mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.3
Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti menggunakan desain
penelitian Nonequivalent Control Group Design, dimana desainnya dapat
divisualisasikan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O1 X2 O2

Keterangan:
O1 = Pretest, tes dilakukan sebelum diberikan perlakuan
O2 = Posttest, tes dilakukan setelah diberikan perlakuan
X1 = Perlakuan dengan menggunakan media video
X2 = Perlakuan tanpa menggunakan media video

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek yang menjadi sasaran
penelitian. Secara definitif populasi diartikan sebagai suatu kelompok
manusia, binatang, rumah, buah-buahan, dan semacamnya, yang paling
sedikit memiliki karakteristik atau ciri tertentu yang sama. Pengertian
populasi tersebut harus dideskripsikan dengan jelas dan cermat, sehingga ciri
yang dimilikinya dapat diidentifikasi dengan mudah. Kejelasan deskripsi
populasi akan mempermudah untuk mengetahui keluasan populasi yang
tercakup di dalamnya. Pada dasarnya populasi suatu penelitian dapat dikenali
dari judul atau masalah penelitian, dengan demikian tugas peneliti berkenaan

3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 16, h. 114.
31

dengan populasi tersebut mengenali ciri pokoknya yang seterusnya membuat


deskripsi secara tepat dan jelas.4
Dalam penelitian ini, yang termasuk populasinya adalah seluruh siswa
kelas X tahun pelajaran 2014/2015 di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan,
yakni sebanyak 275 siswa.

2. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang dipilih dengan teknik tertentu
untuk mewakili populasi. Kata dipilih di sini mengandung pengertian
digunakan teknik dan prosedur yang tepat dalam proses pemilihan anggota
sampel. Proses pemilihan sampel disebut teknik sampling.5
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik purposive sampling, dimana berdasarkan adanya pertimbangan tertentu
dan tujuan yang ingin dicapai. Sampel penelitiannya adalah mengambil dua
kelas dari seluruh kelas X yang ada di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan,
dimana kelas X1 sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas X2 sebagai kelas
kontrol. Dan masing-masing kedua kelas tersebut terdapat sebanyak 32 siswa.
Pengambilan sampel tersebut menggunakan purposive sampling dikarenakan
kedua kelas tersebut memiliki kesamaan sifat dan nilai-nilai hasil belajar yang
yang hampir sama, serta memiliki alokasi waktu belajar dan guru yang sama.

D. Variabel Penelitian
Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini, terdapat 2 (dua)
variabel, yakni media video yang disimbolkan dengan huruf X, dimana
variabel tersebut diposisikan sebagai variabel bebas (independen variable).
Sedangkan variabel yang satu lagi adalah hasil belajar, disimbolkan dengan
huruf Y, dimana variabel tersebut diposisikan sebagai variabel terikat
(dependen variable).

4
Sudjarwo dan Basrowi, Manajemen Penelitian Sosial, (Bandung: CV. Mandar Maju, 2009),
h. 255.
5
Ibid., h. 254.
32

E. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk
mengumpulkan data, diantaranya:
1. Tes
Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat
dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.6
Tes adalah suatu teknik pengukuran yang di dalamnya terdapat
berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus
dikerjakan atau dijawab oleh responden.7
Tes yang dilakukan berupa tes awal (pretest) dan tes akhir
(posttest). Tes awal (pretest) diberikan sebelum perlakuan sedangkan
tes akhir (posttest) diberikan sesudah perlakuan. Tes yang diberikan
berupa tes objektif dalam bentuk tes pilihan ganda.

2. Angket atau kuesioner


Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.8
Peneliti menggunakan angket atau kuesioner, lalu disebarkan
kepada semua siswa yang telah melakukan kegiatan belajar dengan
menggunakan media video.

6
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), Cet. 8, h.
170.
7
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), Cet. 1, h. 226.
8
Sugiyono, op.cit., h. 199.
33

3. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.9
Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh data tentang
observasi mengenai kegiatan guru yang disini selaku peneliti (data
diperoleh dari observer, yakni teman sebaya dengan jurusan kuliah yang
sama) dan keaktifan siswa dalam memahami dan mengerti materi pada
mata pelajaran geografi, dimana dalam pembelajarannya, peneliti
menggunakan salah satu media, yakni media video.

4. Wawancara
Semula istilah wawancara (interview) diartikan sebagai tukar
menukar pandangan antara dua orang lebih. Kemudian, istilah ini
diartikan lebih lanjut, yaitu sebagai metode pengumpulan data atau
informasi dengan cara tanya-jawab sepihak, dikerjakan secara sistemik
dan berlandaskan pada tujuan penyelidikan. Tujuan wawancara sendiri
adalah mengumpulkan data atau informasi (keadaan, gagasan/pendapat,
sikap/tanggapan, keterangan dan sebagainya) dari suatu pihak tertentu.10
Metode ini digunakan peneliti untuk menghubungi dan melakukan
wawancara terhadap guru geografi dan siswa kelas X SMAN 8 Kota
Tangerang Selatan, pada guru dilakukan wawancara mengenai kegiatan
dan proses mengajarnya di dalam kelas, khususnya dalam penggunaan
media, sedangkan pada siswa tentang apa yang mereka rasakan setelah
belajar dengan menggunakan media video.

9
Ibid., h. 203.
10
Arief Subiyantoro dan FX. Suwarto, Metode dan Teknik Penelitian Sosial, (Yogyakarta:
CV Andi Offset, 2007), h. 97.
34

F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini berupa tes objektif
pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif (dengan
taksonomi Bloom), yakni C1 (mengingat), C2 (memahami), C3
(menerapkan), dan C4 (menganalisis). Kisi-kisi instrumen tes dapat dilihat
pada tabel 3.2 di bawah ini:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Soal Tes Hasil Belajar Siswa
Aspek Kognitif dan
Kompetensi Jumlah
Indikator Materi Nomor Soal
Dasar Soal
C1 C2 C3 C4
Mendeskrip Penger
sikan tian
pengertian dari 1 1
dari hidros
hidrosfer fer
Penger
Menganalisis Mendeskrip
tian
hidrosfer dan sikan
hidrolo
dampaknya pengertian
gi dan 2 3 2
terhadap hidrologi
siklus
kehidupan di serta siklus
hidrolo
muka bumi hidrologi
gi
Macam
Macam-
-macam 4,
macam
siklus 5*, 3
siklus
hidrolo 6*
hidrologi
gi
35

Menguraika Proses-
n proses- proses 8*,
7*,
proses yang pada 9*,
10*, 7
terdapat siklus 11*,
19
pada siklus hidrolo 12
hidrologi gi
13*,
Jenis-
16,
jenis
17*, 14*,
perai
Mengidenti 18*, 15,
ran
fikasikan 21, 20*, 30,
darat 25,
mengenai 22, 24, 32,
dan 26, 27
jenis-jenis 23, 27*, 33*,
proses 38*
perairan 28*, 31*, 39*
terben
darat 29, 37*,
tuknya
34*, 40*
masing-
35*,
masing
36*
* = Soal-soal Pretest dan Posttest
Jumlah butir soal yang valid terdapat 23 soal dan jumlah soal yang
digunakan untuk pretest dan posttest sebanyak 20 soal.

2. Instrumen Non Tes


Instrumen yang digunakan pada penelitian ini antara lain angket,
observasi, dan wawancara.
a. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui respon atau persepsi siswa
mengenai kegiatan belajar dengan menggunakan media video pada
mata pelajaran geografi. Angket yang digunakan pada penelitian ini
adalah model angket skala Likert yang terdiri dari 20 pernyataan dan
disebarkan kepada siswa. Siswa menjawab pernyataan-pernyataan
36

dengan pilihan: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), R (Ragu-Ragu), TS


(Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Kisi-kisi angket
disajikan pada tabel 3.3 di bawah ini:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Angket

Nomor Jumlah
No. Indikator Angket
Pernyataan Soal

Pernyataan mengenai mata pelajaran


1 1,2,5,6,7 5
geografi
Respon terhadap penggunaan metode
2 ceramah (tidak menggunakan media 3,4,20 3
video) dan guru
Penggunaan media video pada mata 8,9,10,11,12,13,
3 12
pelajaran geografi 14,15,16,17,18,19
Jumlah Soal 20 20
Dari tabel di atas, indikator angket pada kisi-kisi instrumen dibagi
menjadi 3 aspek, sedangkan jumlah pernyataan yang disajikan dalam angket
adalah sebanyak 20 pernyataan.

b. Observasi
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan terhadap
aktivitas guru dan siswa di dalam kelas. Observasi yang dilakukan pada
kedua ranah tersebut diamati pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol. Pada observasi guru, meliputi kegiatan guru saat mengajar di
dalam kelas, sedangkan observasi pada siswa meliputi kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir mereka selama kegiatan belajar di
dalam kelas
Kisi-kisi instrumen observasi terhadap guru dan siswa yang
disajikan dalam tabel 3.4 di bawah ini:
37

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Guru
Nomor Aspek
Jumlah
Observasi
No. Indikator Observasi Butir
Kelas Kelas
Aspek
Eksperimen Kontrol
Kegiatan awal guru saat
5(E) dan
1 melakukan aktivitas mengajar 1-5 1-4
4(K)
di dalam kelas
Kegiatan inti guru saat
7(E) dan
2 melakukan aktivitas mengajar 6-12 5-9
5(K)
di dalam kelas
Kegiatan akhir guru saat
3(E) dan
3 melakukan aktivitas mengajar 13-15 10-12
(K)
di dalam kelas
15(K)
Jumlah 15 12 dan
12(E)
Keterangan:
(E): Kelas Eksperimen (K): Kelas Kontrol

Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa
(Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol)
Jenis Jumlah Aspek
No. Indikator Observasi
Kegiatan Yang Diamati
Sikap siswa saat kegiatan awal sebelum Kegiatan
1 2
belajar di dalam kelas Awal
Aktivitas siswa di saat guru sedang Kegiatan
2 5
menyampaikan materi pelajaran di Inti
38

dalam kelas
Aktivitas siswa saat kegiatan belajar Kegiatan
3 1
akan selesai di dalam kelas Akhir
Jumlah Total 8
Observasi yang dilakukan terhadap aktivitas siswa di dalam kelas
dilaksanakan pada 2 kelas, yakni siswa di dalam kelas eksperimen dan kelas
kontrol dengan jumlah aspek yang diamati masing-masing sebanyak 8 aspek.

c. Wawancara
Instrumen wawancara untuk penelitian ini ditujukan kepada guru
georafi di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan dan siswa. Wawancara ini
merupakan data yang terakhir diperoleh setelah tes, angket, dan
observasi. Kisi-kisi wawancara dapat disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Guru
Nomor Jumlah
No. Indikator Wawancara
Pertanyaan Pertanyaan
Pengalaman mengajar guru selama
1 1 1
mengajar siswa di dalam kelas
Cara mengajar guru selama di dalam
2 2,3,4 3
kelas pada sekolah
Penggunaan media video dalam kegiatan
3 5,6,8,9 4
mengajar di dalam kelas
Pernyataan dan saran penggunaan media
4 7,10 2
video yang dilakukan oleh peneliti
Jumlah 10 10
Kisi-kisi instrumen wawancara yang dilaksanakan terhadap guru dibagi
menjadi 4 ranah dengan semua ranah tersebut terdapat 10 pertanyaan. Ranah
pertama terdapat 1 pertanyaan, ranah kedua terdapat 3 pertanyaan, ranah ketiga
terdapat 4 pertanyaan, dan ranah keempat terdapat 2 pertanyaan.
39

Tabel 3.7
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Siswa
Nomor Jumlah
No. Indikator Wawancara
Pertanyaan Pertanyaan
Pengalaman belajar dengan menggunakan
1 1,2,3 3
media video
Kegiatan belajar dengan menggunakan
2 4,5,6,8,9 5
media video
Respon terhadap peneliti dan saran
3 mengenai media video yang digunakan 7,10 2
oleh peneliti
Jumlah 10 10
Kisi-kisi instrumen wawancara yang dilaksanakan terhadap siswa dibagi
menjadi 3 ranah dengan semua ranah tersebut terdapat 10 pertanyaan. Ranah
pertama terdapat 3 pertanyaan, ranah kedua terdapat 5 pertanyaan, dan ranah
ketiga terdapat 2 pertanyaan.

G. Teknik Pengolahan Data


Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui hasil dan bagaimana kualitas pengumpulan
data. Dan instrumen penelitian tersebut dengan menghitung validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
1. Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid bila instrumen itu, untuk maksud
dan kelompok tertentu, mengukur apa yang semestinya diukur; derajat
ketepatan mengukurnya benar; validitasnya tinggi.11
Pengujian validitas pada instrumen soal menggunakan korelasi
point biserial atau point biserial correlation. Dan rumus korelasi point
biserial adalah:

11
Ruseffendi, Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya,
(Bandung: PT Tarsito Bandung, 2005), h. 148.
40

Keterangan:
rpbis : Koefisian korelasi point biserial
Mp : Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item
yang dicari korelasinya dengan tes.
Mt : Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes).
St : Standar deviasi skor total.
p : Proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut.
q : 1 p.12

Untuk mengetahui valid atau tidak validnya soal, maka rpbi


dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikan () = 0,05. Dimana
jika rpbi > rtabel, maka soal tersebut valid, sedangkan jika rpbi < rtabel,
maka soal tersebut tidak valid. Lalu soal yang valid tersebut digunakan
untuk mengukur hasil belajar. Dari uji coba 40 soal pilihan ganda,
terdapat 23 soal yang valid, yakni soal nomor 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13,
14, 17, 18, 20, 27, 28, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, dan 40.

2. Reliabilitas
Reliabilitas instrumen atau alat evaluasi adalah ketetapan alat
evaluasi dalam mengukur atau ketetapan siswa dalam menjawab alat
evaluasi itu. Kalau alat evaluasi itu reliabel, maka hasil dari dua kali
atau lebih pengevaluasian dengan dua atau lebih alat evaluasi yang
senilai (ekivalen) pada masing-masing pada masing-masing pengetesan
di atas akan sepengetesan di atas akan serupa. Suatu alat evaluasi (tes
atau nontes) dikatakan baik bila, antara lain, reliabilitasnya tinggi.13

12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2013), Cet. 15, h. 326-327.
13
Ruseffendi, op. cit., h. 158-159.
41

Pada penelitian ini, untuk melihat reliabilitas instrumen tes hasil


belajar siswa digunakan rumus Kuder Richardson (K-R 20) sebagai
berikut:

Dengan keterangan:14
= reabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
Vt = varians total
p = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir
(proporsi subjek yang mendapat skor 1).

3. Tingkat Kesukaran Soal


Soal atau tes yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah, dalam
arti soal yang terlalu mudah yaitu soal yang dapat dijawab benar oleh
seluruh siswa sebagai peserta tes, juga soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu sukar, dalam arti soal yang terlalu sukar adalah soal yang
tidak dijawab dengan benar oleh seluruh siswa sebagai peserta tes.15
Bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal disebut
Indeks Kesukaran (Difficulty Index), besarnya indeks kecil karena ini
menunjukkan tingkat kesukaran soal.16
Pada penelitian ini menggunakan indeks kesukaran pada suatu soal
tes, dan rumus indeks kesukaran adalah sebagai berikut:

14
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 231.
15
Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil
Belajar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006), Cet. 1, h. 140.
16
Ibid., h. 141.
42

P=

Dimana:
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan
benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Adapun indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:


- Soal dengan P 0,00 0,30 termasuk soal yang sukar
- Soal dengan P 0,30 0,70 adalah soal sedang
- Soal dengan P 0,70 1,00 adalah soal mudah17

4. Daya Pembeda Soal


Selain mencari taraf kesukaran tiap soal, diperlukan juga dalam
mengetahui daya pembeda di tiap masing-masing soal tersebut. Rumus
untuk mencari daya pembeda pada suatu butir soal adalah:

Dimana:
D = daya pembeda butir.
BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab betul.
BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab betul.
JA = banyaknya subjek kelompok atas.
JB = banyaknya subjek kelompok bawah.18

17
Ibid.
18
Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2014), Cet. 1, h. 241.
43

Untuk menginterpretasikan dari daya pembeda di tiap butir soal


dapat menggunakan kriteria pada tabel sebagai berikut di bawah ini:

Tabel 3.8
Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda19

Nilai Dp Intrepretasi

Dp < 0,00 Sangat Jelek

0,00 < Dp < 0,20 Jelek

0,20 < Dp < 0,40 Cukup

0,40 < Dp < 0,70 Baik

0,70 < Dp < 1,00 Sangat Baik

H. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini yang dilakukan peneliti ini, tidak hanya dalam
proses mengumpulkan data saja, tetapi data yang telah dikumpulkan tersebut
disusun dan di analisa. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan
langkah-langkah, diantaranya:
1. Uji Sampel Penelitian
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan suatu pengujian sekelompok data untuk
mengetahui apakah distribusi data tersebut membentuk kurva normal
atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan kepada setiap kelompok data
yang dimiliki peneliti, misalnya apabila peneliti memiliki dua kelompok
data (dua variabel) maka kedua kelompok data itu harus dilakukan uji
normalitas s uji normalitas secara masing-masing.20

19
Ibid., h. 243.
20
Yusri, Statistika Sosial, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Cet. 2, h. 139.
44

Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan


menggunakan rumus uji Liliefors, dan rumusnya sebagai berikut:21

Lo = F (Zi) S (Zi)

Keterangan:
Lo = Harga mutlak terbesar
F (Zi) = Peluang angka baku
S (Zi) = Proporsi angka baku

Jika Lhitung < Ltabel, maka Ho diterima atau data berdistribusi


normal. Sedangkan jika Lhitung > Ltabel, maka Ho diterima, yang berarti
sempel tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas
Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada
sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan
(homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya
variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.
Pengujian homogenitas sampel menjadi sangat penting apabila peneliti
bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil penelitiannya serta
penelitian yang data penelitiannya diambil dari kelompok-kelompok
terpisah yang berasal dari satu populasi.22
Uji homogenitas yang digunakan peneliti adalah dengan cara
varians terbesar dibandingkan atau dibagi dengan varians terkecil,
dengan menggunakan rumus uji Fisher.

21
Anjayudin, Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar IPS
Pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Amanah Setu Tangerang Selatan, Skripsi pada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Jakarta, h. 49, 2014.
22
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 363-364.
45

Berikut di bawah ini adalah rumus dan langkah-langkah dalam


melakukan perhitungan uji homogenitas:23

F=

Keterangan:
F = nilai yang digunakan untuk menguji homogenitas
varians populasi

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:


1) Tulis Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.
2) Tulis Ha dan Ho dalam bentuk statistik.
3) Cari Fhitung dengan menggunakan rumus:

4) Tetapkan taraf signifikansi ().


5) Hitung Ftabel dengan rumus:

Ftabel = F1/2 (dk varians terbesar 1, dk varians terkecil - 1)

6) Tentukan kriteria pengujian Ho yaitu:


Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima (homogen).
7) Bandingkan Fhitung dengan Ftabel.
8) Buatlah kesimpulannya.24

23
Yusri, op. cit., h. 292.
24
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2008), Cet. 2, h. 133-134.
46

2. Analisis Data
a. Normalized Gain
Untuk melihat hasil tes pemahaman konsep, dapat menggunakan
instrumen tes pretest dan posttest pada soal-soal yang digunakan untuk
penelitian (soal berbentuk pilihan ganda). Pemahaman konsep tersebut
dapat diketahui hasilnya serta dapat dilihat selisih nilainya, yakni
dengan menggunakan rumus Normalized Gain.
Rumus Normalized Gain: 25

g=

Keterangan:
% posttest = skor post-test
% pretest = skor pre-test

Kriteria tingkat gain adalah:


a) g < 0,30 : rendah,
b) 0,30 < g < 0,70 : sedang,
c) 0,70 < g : tinggi.

b. Persentase Angket
Persentase angket dilakukan untuk penghitungan serta mengetahui
seberapa besar respon siswa terhadap media video yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran di sekolah. Dan rumus yang digunakan
adalah:26

25
R. Ariesta, dkk, Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan Laboratorium Fisika
Dasar II Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa, Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia 7, 2011, h. 64.
26
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011),
Cet. 23, h. 43.
47

Keterangan:
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
p = angka persentase

c. Uji Hipotesis
Untuk melihat perbedaan hasil tes antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah dengan melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis
menggunakan uji t, dan rumusnya yaitu: 27

thit =

Keterangan:
thit = Uji-t
= Rata-rata nilai eksperimen
= Rata-rata nilai kontrol
S = Standar Deviasi
n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen
n2 = Jumlah siswa kelas kontrol

Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada beberapa tahap yang harus


dilakukan atau ditempuh, diantaranya:
1. Mengajukan hipotesis
2. Menghitung nilai thitung dengan rumus uji-t
3. Menentukan derajat kebebasan (dk), yakni dengan rumus :
dk = (n1 1) + (n2 1)

27
Hotman Simbolon, Statistika, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Cet.2, h.161.
48

4. Menentukan nilai ttabel dengan taraf kepercayaan = 95% atau = 0,05


5. Melakukan dan menguji hipotesis
Jika thitung < ttabel maka Ho diterima
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak

I. Hipotesis Statistik
Untuk dalam hal mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media
video terhadap hasil belajar pada mata pelajaran geografi, maka dapat
dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:

Ho : 1 = 2
Ha : 1 > 2

Keterangan :
1 = Nilai rata-rata hasil belajar (posttest) kelas eksperimen
2 = Nilai rata-rata hasil belajar (posttest) kelas kontrol
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah
1. Letak Geografis
SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan merupakan penjelmaan
(reinkarnasi) dari SMA Negeri Cireundeu yang pernah berdiri
berdasarkan SK Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Jawa Barat
Tahun 1986. Namun karena ketiadaan lahan, maka SMA Cireundeu
menghilang dan sebagai gantinya berdiri SMA Negeri 2 Ciputat di
Komplek Pamulang Permai II. Namun karena status wilayah Pamulang
yang semula berupa Kemantren berubah menjadi Kecamatan, maka nama
SMA Negeri 2 Ciputat berubah menjadi SMA Negeri 1 Pamulang.
Akhirnya pada tahun 2006 niat masyarakat Cireundeu dan sekitarnya
untuk memiliki SMA Negeri akhirnya tercapai juga setelah berdirinya
SMA Negeri 3 Ciputat pada tanggal 26 April 2006 berdasarkan SK
Bupati Tangerang Nomor 421/Kep.134-Huk/2006, dan sekarang telah
berganti nama menjadi SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
berdasarkan Perwal No. 10 Tanggal 25 Mei 2009.
Secara geografis SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan berada di
Kecamatan Ciputat Timur, dan mempunyai lokasi yang strategis karena
terletak pada jalur lalu lintas utama yang menghubungkan daerah
Provinsi DKI Jakarta dengan Kota Tangerang Selatan yaitu langsung
berbatasan dengan Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta
Selatan dan Kelurahan Limo, Kecamatan Cinere, Kota Depok. Sehingga
sekolah ini diharapkan akan menjadi sekolah kebanggaan masyarakat
Kecamatan Ciputat Timur dan sekitarnya.
Beberapa kepala sekolah yang pernah memimpin SMA Negeri 8
Kota Tangerang Selatan, antara lain :

49
50

No. Nama Masa Jabatan / TMT Keterangan

Promosi dari
Drs. H. Enan Trivansyah 30 Juni 2006 s.d 13
1. SMAN 1
Sastri, M.Si Februari 2008
Ciputat
Mutasi dari
Dra. Hj. Ara Juhara, 13 Februari 2008 s.d
2. SMAN 1
M.M.Pd 18 September 2012
Sepatan
Mutasi dari
18 September 2012
3. Dra. Hj. Yuliani, M.Pd SMAN 5
s.d 17 Oktober 2014
Tangsel

17 Oktober 2014 s.d Plt Kepala


4. Imam Supingi, S.Pd, MM
sekarang Sekolah

2. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
NSS : 301300410011
NPSN : 20613552
Status Sekolah : Negeri
Tahun Mulai Berdiri : 2006
Tahun Mulai Berdiri Sendiri : 2008
Pendirian : SK Bupati Tangerang Nomor
421/Kep.134-Huk/2006
Tahun berdiri : 26 April 2006
SK Perubahan Nama : Perwal Kota Tangsel Tahun 2009
Tahun Perubahan : 25 Mei 2009
Akreditasi :A
No.Akreditasi : 73/BAP-S/M-SK/VIII/2014
Tanggal Akreditasi : 5 Agustus 2014
Alamat : Jl. Cireundeu Raya No. 5 RT.004/01
Kel. Cireundeu Kec. Ciputat Timur
51

No.Telepon/Fax : (021) 7445375 / (021) 7445401


Website : http://sman8tangsel.sch.id
E-mail : sman8tangsel@yahoo.com

3. Visi dan Misi SMAN 8 Kota Tangerang Selatan


a. Visi
Unggul dalam prestasi, terampil, mandiri yang dilandasi iman dan
taqwa

Visi Indikator (Visi)

Unggul dalam prestasi 1. Unggul dalam bahasa


2. Unggul dalam sains
3. Unggul dalam lomba karya ilmiah
4. Unggul dalam lomba seni budaya
5. Unggul dalam lomba olahraga
6. Unggul dalam persaingan melanjutkan ke
jenjang perguruan tinggi favorit lokal
maupun Internasional

Terampil
1. Terampil dalam mengaplikasi-kan alat
musik
2. Terampil mengoperasikan IT

Mandiri 1. Mandiri untuk menentukan pilihan ke


jenjang yang lebih tinggi
2. Mandiri dalam kewirausahaan
3. Mandiri dalam memasuki DUDI

Beriman dan bertaqwa 1. Unggul dalam disiplin

2. Unggul dalam aktivitas keagamaan


3. Unggul dalam kepedulian sosial dan
lingkungan
52

b. Misi

Misi Indikator (Misi)

Menciptakan 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan


lulusan yang secara efektif sehingga peserta didik dapat
kompetitif, dapat berkembang secara optimal
berbudaya 2. Menjadikan/mendorong lulusan yang
berlandaskan iman mandiri dalam bidang kewirausahaan
dan taqwa sehingga dapat diterima di dunia
usaha/dunia industri dan masyarakat
3. Menjadikan/mendorong lulusan yang
terampil dalam mengaplikasikan alat musik
sehingga dapat mengembangkan potensi
dirinya
4. Menjadikan/mendorong lulusan yang siap
bersaing dijenjang pendidikan yang lebih
tinggi baik lokal maupun Internasional
5. Menumbuhkan semangat keunggulan secara
intensif kepada seluruh warga sekolah
6. Menumbuhkan semangat profesionalisme
pendidik dan tenaga kependidikan
7. Mendorong dan membantu setiap peserta
didik untuk mengenali potensi dirinya
sehingga dapat dapat dikembangkan secara
optimal
8. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran
agama yang dianut dan budaya bangsa
sehingga menjadi kearifan kearifan dalam
bertindak
9. Menerapkan manajemen partisipatif dengan
melibatkan seluruh warga sekolah dan
53

kelompok kepentingan yang terkait dengan


sekolah
10. Menyiapkan peserta didik menjadi kader
generasi yang berkwalitas baik moral,
mental, spiritual, intelektual, emosional
maupun fisik dan keterampilan

4. Keadaan Guru, Pegawai / Personil Tahun Pelajaran 2014/2015


a. Keadaan Guru
No Jenis Guru Jumlah Ket
1. Kepala Sekolah 1
2. Guru Negeri 31 PNS
3. Guru Tidak Tetap 13
Jumlah 45

b. Kondisi Guru

Ijasah Jumlah
Tertingi Guru Tetap Guru Tidak Tetap
c.
S.1 27 12
d.
S.2 5 1
e.
D3/D2/D1 - -
f.

c. Keadaan Tata Usaha

No. Jenis Tata Usaha Jumlah Keterangan

1 Tata Usaha Tetap / PNS 1


2 Tata Usaha Tidak Tetap 5
3 Penjaga dan Kebersihan 6

Jumlah 12
54

5. Keadaan Siswa Dan Rombongan Belajar Tahun Pelajaran 2014/2015


Jumlah
Jumlah
No Kelas Rombel Siswa Keterangan
Total
L P
1 X 8 158 117 275
2 XI IPA 4 57 97 154
3 XI IPS 3 59 51 110
4 XII IPA 4 59 68 127
5 XII IPS 3 57 61 118
Jumlah 22 363 420 784

B. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan. Sampel
pada penelitian ini adalah 2 kelas dari seluruh kelas X, yakni kelas X1
sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol, dimana
masing-masing kelas terdapat 32 siswa. Perlakuan dilakukan sebanyak 3
kali pertemuan. Pada kelas eksperimen kegiatan pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan media video, sedangkan pada kelas kontrol
menggunakan media power point slide.
Pelaksanaan tes berupa pretest dan posttest dilakukan di luar perlakuan,
dimana pretest dilakukan sebelum perlakuan dimulai serta posttest
dilakukan setelah 3 pertemuan dengan perlakuan tersebut. Soal-soal pretest
dan posttest terdapat 20 butir soal dalam bentuk pilihan ganda. Tiap-tiap
soal memiliki skor 5 atas jawaban yang benar dan memiliki skor 0 atas
jawaban yang salah.
Penggunaan media video dalam kegiatan belajar ini mempunyai
kelebihan dimana siswa lebih fokus dan tertarik dalam menyimak video
yang sedang diputar dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu
menjadi aktif dan berani mengajukan beberapa pertanyaan mengenai
keingintahuannya pada materi yang disampaikan melalui media video
55

tersebut. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kelas eksperimen hasil


belajarnya lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, dimana hal ini
dapat dilihat pada posttest atau tes akhir hasil belajar mereka, serta hal ini
dapat dilihat juga pada hasil N-Gain kelas eksperimen yang lebih tinggi.
Setelah penghitungan N-Gain, selanjutnya dilakukan pengujian, yakni
uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Pada penelitian ini uji
normalitas menggunakan rumus uji Liliefors, uji homogenitas dengan
menggunakan rumus uji Fisher, sedangkan pada pengujian hipotesis
menggunakan rumus uji-t.

1. Perhitungan Hasil Pretest


Berdasarkan hasil pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
(tes dilakukan sebelum perlakuan), maka dapat diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
Data
Eksperimen Kontrol
Nilai Tertinggi 60 65
Nilai Terendah 30 35
Mean 46,56 50,16
Median 47,85 52,2
Modus 46,85 52,35
Varians 55,37 38,29
Standar Deviasi 7,44 6,19
Jumlah Siswa 32 32

Berdasarkan tabel di atas, pada kelas eksperimen rentang nilainya


adalah 30-60. Lalu terdapat hasil 46,56 pada nilai rata-rata (mean),
47,85 pada nilai median dan 46,85 pada nilai modus. Lalu pada hasil
56

nilai varians dan standar deviasi pada kelas eksperimen, yakni 55,37 dan
7,44.
Sedangkan hasil pada kelas kontrol rentang nilainya adalah 35-65.
Lalu terdapat hasil 50,16 pada nilai rata-rata (mean), 52,2 pada nilai
median dan 52,35 pada nilai modus. Sedangkan pada nilai varians dan
standar deviasi pada kelas eksperimen, yakni 38,29 dan 6,19.

2. Perhitungan Hasil Posttest


Berdasarkan hasil posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
(tes dilakukan setelah perlakuan), maka dapat diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
Data
Eksperimen Kontrol
Nilai Tertinggi 100 95
Nilai Terendah 70 65
Mean 85,62 77,19
Median 87,65 78,95
Modus 87,85 80,33
Varians 54,3 43,73
Standar Deviasi 7,37 6,61
Jumlah Siswa 32 32

Berdasarkan tabel di atas, pada kelas eksperimen rentang nilainya


adalah 70-100. Lalu terdapat hasil 85,62 pada nilai rata-rata (mean),
87,65 pada nilai median dan 87,85 pada nilai modus. Lalu pada hasil
nilai varians dan standar deviasi pada kelas eksperimen, yakni 54,3 dan
7,37.
Sedangkan hasil pada kelas kontrol rentang nilainya adalah 65-95.
Lalu terdapat hasil 77,19 pada nilai rata-rata (mean), 78,95 pada nilai
57

median dan 80,33 pada nilai modus. Sedangkan pada nilai varians dan
standar deviasi pada kelas eksperimen, yakni 43,73 dan 6,61. Berikut ini
data hasil nilai pretest dan posttest yang disajikan dalam bentuk diagram
batang (Mean = Rata-rata):
Gambar 4.3
Diagram Batang Nilai Rata-Rata (Mean) Nilai Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

90
80
70
60
50 Pretest
40 Posttest
30
20
10
0
Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol

3. N-Gain
N-Gain diperoleh setelah dilaksanakannya pretest dan posttest pada
kelas eksperimen maupun kelas kontrol di luar perlakuan, serta tes ini
dalam bentuk soal tipe pilihan ganda sebanyak 20 soal. Hal ini dengan
rincian dimana pretest dilaksanakan sebelum perlakuan, sedangkan
posttest dilaksanakan setelah perlakuan, yakni pada kelas eksperimen,
perlakuan dalam berupa pembelajaran menggunakan media video,
sedangkan pada kelas kontrol perlakuan dalam berupa pembelajaran
dengan tidak menggunakan media video.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 8 Kota
Tangerang Selatan melalui pretest dan posttest, maka diperoleh N-Gain
pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol yang dimana data
pada kedua kelas tersebut disajikan pada tabel 4.4 dengan rincian sebagai
berikut:
58

Tabel 4.4
Data Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Jumlah Sampel 32 32

Rata-Rata N-Gain 0,75 0,54

Kategori dan Kategori dan


Kesimpulan
pemahaman tinggi pemahaman sedang

Dari data pada tabel 4.4 di atas dapat diperoleh N-Gain pada kelas
eksperimen sebesar 0,75 (75%), sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,54
(54%). Dimana pada kelas eksperimen ini, nilai N-Gain termasuk ke dalam
kelompok N-Gain kategori dan peningkatan pemahaman tinggi.
Sedangkan pada kelas kontrol nilai N-Gain termasuk ke dalam kelompok
N-Gain kategori dan peningkatan pemahaman tinggi.
Untuk patokan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) di SMAN 8
Kota Tangerang Selatan yakni 75. Pada hasil pretest kelas eksperimen
maupun kelas kontrol belum ada yang mencapai KKM. Sedangkan pada
hasil posttest, kelas eksperimen sebesar 96,87% yang mencapai KKM dan
kelas kontrol sebesar 71,87% siswa yang mencapai KKM patokan di
SMAN 8 Kota Tangerang Selatan.
Maka kesimpulan dari tabel di atas bahwa hasil N-Gain kelas
eksperimen lebih baik dibandingkan dengan N-Gain kelas kontrol. Dan
penggunaan media video pada kelas eksperimen pada mata pelajaran
geografi lebih tinggi hasil belajarnya dibandingkan kelas kontrol yang
tidak menggunakan media video.
Persentase rata-rata (mean) N-Gain pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat ditunjukkan pada gambar 4.5 sebagai berikut:
59

Gambar 4.5
Persentase Rata-Rata (Mean) N-Gain Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

80%
70%
60%
50%
Kelas Eksperimen
40%
Kelas Kontrol
30%
20%
10%
0%

C. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian dengan menggunakan uji Liliefors.
Hal ini untuk menguji apakah data yang diperoleh berasal dari data
yang berdistribusi normal atau tidak. Taraf signifikan = 0,05, dengan
kriteria sebagai berikut:
Ho diterima jika Lhitung < Ltabel, maka data berdistribusi normal
Ho ditolak jika Lhitung > Ltabel, maka data tidak berdistribusi normal
1. Uji normalitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji
normalitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disajikan
dalam tabel 4.6 sebagai berikut ini:
Tabel 4.6
Data Hasil Uji Normalitas Pretest Kedua Kelas
Pretest
Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Lhitung 0,1356 0,1483
Ltabel 0,1566 0,1566
N 32 32
Kesimpulan Normal Normal
60

Penentuan Lhitung ditentukan dengan cara mengambil nilai


terbesar dari harga-harga mutlak. Dari perhitungan, diperoleh Lo
atau Lhitung pretest kelas eksperimen = 0,1356 dan Lo atau Lhitung
pretest kelas kontrol = 0,1483. Sedangkan Ltabel diperoleh dari
harga kritis Liliefors, dimana Ltabel = 0,1566 untuk kelas
eksperimen maupun kelas kontrol. Dan dari penghitungan data,
diperoleh Lo atau Lhitung kelas eksperimen maupun kelas kontrol
lebih besar dari Ltabel, maka kedua data dua kelas tersebut
berdistribusi normal.

2. Uji normalitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil


uji normalitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
disajikan dalam tabel 4.7 di bawah berikut ini:
Tabel 4.7
Data Hasil Uji Normalitas Posttest Kedua Kelas
Posttest
Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Lhitung 0,1556 0,1003
Ltabel 0,1566 0,1566
N 32 32
Kesimpulan Normal Normal

Penentuan Lo atau Lhitung ditentukan dengan cara mengambil


nilai terbesar dari harga-harga mutlak. Dari perhitungan, diperoleh
Lhitung posttest kelas eksperimen = 0,1556 dan Lo atau Lhitung
posttest kelas kontrol = 0,1003. Sedangkan Ltabel diperoleh dari
harga kritis Liliefors, dimana Ltabel = 0,1566 untuk kelas
eksperimen maupun kelas kontrol. Dan dari penghitungan data,
diperoleh Lo atau Lhitung kelas eksperimen maupun kelas kontrol
lebih besar dari Ltabel, maka kedua data dua kelas tersebut
berdistribusi normal.
61

b. Uji Homogenitas
Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan Uji Fisher.
Kriteria pada pengujian ini adalah:
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
1. Uji homogenitas nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil uji homogenitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dapat disajikan dalam tabel 4.8 di bawah berikut ini:
Tabel 4.8
Data Hasil Uji Homogenitas Pretest Kedua Kelas
Pretest
Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Varians atau S2 55,37 38,29
Fhitung 1,45
Ftabel 1,84
N 32 32
Kesimpulan Homogen Homogen

Penentuan Fhitung ditentukan dari perhitungan Uji Fisher,


dimana varians terbesar dibagi dengan varians terkecil. Dari
perhitungan, diperoleh Fhitung = 1,45. Sedangkan Ftabel diperoleh
1,84 pada taraf signifikansi 5%, dengan derejat kebebasan
pembilangnya = 31 dan derajat kebebasan penyebutnya = 31. Dan
dari penghitungan data, diperoleh Fhitung < Ftabel (1,45 < 1,84),
maka data sampel hasil nilai pretest kedua kelas tersebut berasal
dari populasi yang homogen.

2. Uji homogenitas nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.


Hasil uji homogenitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dapat disajikan dalam tabel 4.9 berikut ini:
62

Tabel 4.9
Data Hasil Uji Homogenitas
Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Posttest
Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
2
Varians atau S 54,3 43,73
Fhitung 1,24
Ftabel 1,84
N 32 32
Kesimpulan Homogen Homogen

Penentuan Fhitung ditentukan dari perhitungan Uji Fisher,


dimana varians terbesar dibagi dengan varians terkecil. Dari
perhitungan, diperoleh Fhitung = 1,24. Sedangkan Ftabel diperoleh
1,84 pada taraf signifikansi 5%, dengan derajat kebebasan
pembilangnya = 31 dan derajat kebebasan penyebutnya = 31. Dan
dari penghitungan data, diperoleh Fhitung < Ftabel (1,24 < 1,84),
maka data sampel hasil nilai pretest kedua kelas tersebut berasal
dari populasi yang homogen.

c. Pengujian Hipotesis
Setelah menguji normalitas dan homogenitas data, maka
selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Pengujian
hipotesis pada penelitian ini menggunakan rumus uji-t. Dengan
kriteria seperti berikut:
Jika thitung < ttabel = Maka Ho diterima
Jika thitung > ttabel = Maka Ho ditolak
1. Uji hipotesis nilai pretest. Hasil uji hipotesis pada kedua kelas
dapat disajikan dalam tabel 4.10 berikut ini:
63

Tabel 4.10
Data Hasil Uji Hipotesis Pretest Kedua Kelas
Pretest
Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Mean (Rata-rata) 46,56 50,16
thitung - 2,34
ttabel 1,66
N 32 32
Tidak terdapat pengaruh dalam penggunaan
Kesimpulan media video terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran geografi

Penentuan thitung ditentukan dari perhitungan rumus uji-t. Dari


perhitungan, diperoleh thitung = - 2,34. Sedangkan untuk ttabel =
1,66 diperoleh pada taraf signifikan 0,05 serta dengan menghitung
derajat kebebasan = 32 + 32 2 = 62. Dengan demikian, maka
dapat diperoleh thitung < ttabel (- 2,34 < 1,66), maka Ho diterima.
Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh dalam
penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran geografi sebelum diberikan perlakuan.

2. Uji hipotesis nilai posttest. Hasil uji hipotesis pada kedua kelas
dapat disajikan dalam tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11
Data Hasil Uji Hipotesis Posttest Kedua Kelas
Posttest
Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Mean (Rata-rata) 85,62 77,19
thitung 4,84
ttabel 1,66
64

N 32 32
Terdapat pengaruh dalam penggunaan media
Kesimpulan video terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran geografi

Penentuan thitung ditentukan dari perhitungan rumus uji-t. Dari


perhitungan, diperoleh thitung = 4,84. Sedangkan untuk ttabel = 1,66
diperoleh pada taraf signifikan 0,05 serta dengan menghitung
derajat kebebasan = 32 + 32 2 = 62. Dengan demikian, maka
dapat diperoleh thitung > ttabel (4,84 > 1,66), maka Ho ditolak.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media
video terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi.

2. Hasil Observasi
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini terdapat 2 macam
observasi, yakni yang pertama observasi terhadap guru, dalam hal ini
peneliti sebagai guru dalam memberikan treatment dan materi dalam
pembelajaran serta yang kedua adalah observasi terhadap siswa. Dalam
hal pelaksanaan observasi terhadap guru, peneliti meminta bantuan
terhadap teman sebaya atau satu angkatan dengan jurusan serta prodi
yang sama sebagai observer terhadap peneliti yang menjadi guru dalam
kegiatan mengajar di dalam kelas.

a. Observasi guru
1. Pengamatan terhadap guru pada kelas eksperimen
Dalam hal ini observer (teman sebaya) melihat kegiatan mengajar
guru (peneliti) dari waktu awal sampai selesai mengajar di dalam
kelas. Observer menilai guru (peneliti) pada kesiapan guru dalam
memulai mengajar serta apersepsi memiliki kemampuan yang baik.
Lalu guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, motivasi
kepada siswa, serta menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan
65

media video memiliki kemampuan yang cukup. Dalam hal media,


kemampuan guru dalam menguasai media yang digunakan untuk
pembelajaran serta media yang digunakan sesuai dengan materi yang
ingin disampaikan memiliki kategori baik.
Pada pengamatan guru terhadap siswa di pertemuan ke-1, pada
ranah pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran
termasuk ke dalam kategori baik, lalu guru memiliki kemampuan yang
baik dalam memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, serta
memiliki kemampuan yang baik dalam menerima respon dari
pertanyaan siswa. Guru memiliki kemampuan yang cukup dalam
memperhatikan dan mengamati siswa yang mengalami kesulitan
dalam memahami materi dan dalam hal memberikan kesempatan
kepada siswa bagi yang ingin berpendapat. Dan pada tahap akhir
pembelajaran guru memiliki kemampuan yang baik dalam
memberikan kesimpulan dari materi yang disampaikan serta memiliki
kemampuan yang baik dalam memberikan evaluasi pembelajaran dan
menutup kegiatan pembelajaran.
Observer menilai guru (peneliti) pada kesiapan guru dalam
memulai mengajar serta apersepsi memiliki kemampuan yang baik.
Lalu guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, motivasi
kepada siswa, serta menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan
media video memiliki kemampuan yang cukup. Dalam hal media,
kemampuan guru dalam menguasai media yang digunakan untuk
pembelajaran serta media yang digunakan sesuai dengan materi yang
ingin disampaikan memiliki kategori baik.
Pada pengamatan guru terhadap siswa di pertemuan ke-2,
observer menilai guru (peneliti) pada kesiapan guru dalam memulai
mengajar serta apersepsi memiliki kemampuan yang baik. Lalu guru
memiliki kemampuan yang cukup dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran dan baik dalam motivasi kepada siswa serta dalam
menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan media video. Dalam
66

hal media, kemampuan guru dalam menguasai media yang digunakan


untuk pembelajaran serta media yang digunakan sesuai dengan materi
yang ingin disampaikan memiliki kategori baik.
Pada ranah pemusatan perhatian siswa terhadap proses
pembelajaran termasuk ke dalam kategori cukup, lalu guru memiliki
kemampuan yang baik dalam memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya, serta memiliki kemampuan yang baik dalam menerima
respon dari pertanyaan siswa. Guru memiliki kemampuan yang baik
dalam memperhatikan dan mengamati siswa yang mengalami
kesulitan dalam memahami materi dan dalam hal memberikan
kesempatan kepada siswa bagi yang ingin berpendapat. Dan pada
tahap akhir pembelajaran guru memiliki kemampuan yang baik dalam
memberikan kesimpulan dari materi yang disampaikan serta memiliki
kemampuan yang baik dalam memberikan evaluasi pembelajaran dan
menutup kegiatan pembelajaran.
Dan di pertemuan ke-3, observer menilai guru (peneliti) pada
kesiapan guru dalam memulai mengajar serta apersepsi memiliki
kemampuan yang baik. Lalu guru memiliki kemampuan yang baik
dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan baik dalam motivasi
kepada siswa serta dalam menjelaskan pembelajaran dengan
menggunakan media video. Dalam hal media, kemampuan guru dalam
menguasai media yang digunakan untuk pembelajaran serta media
yang digunakan sesuai dengan materi yang ingin disampaikan
memiliki kategori sangat baik.
Pada ranah pemusatan perhatian siswa terhadap proses
pembelajaran termasuk ke dalam kategori baik, lalu guru memiliki
kemampuan yang baik dalam memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya, serta memiliki kemampuan yang sangat baik dalam
menerima respon dari pertanyaan siswa. Guru memiliki kemampuan
yang baik dalam memperhatikan dan mengamati siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi dan dalam hal
67

memberikan kesempatan kepada siswa bagi yang ingin berpendapat.


Dan pada tahap akhir pembelajaran guru memiliki kemampuan yang
baik dalam memberikan kesimpulan dari materi yang disampaikan
serta memiliki kemampuan yang baik dalam memberikan evaluasi
pembelajaran dan menutup kegiatan pembelajaran.

2. Pengamatan terhadap guru pada kelas kontrol


Dalam hal ini observer (teman sebaya) melihat kegiatan mengajar
guru (peneliti) dari waktu awal sampai selesai mengajar di dalam
kelas. Observer menilai guru (peneliti) pada kelas kontrol memiliki
kemampuan yang hampir sama dalam mengajar pada kelas
eksperimen.
Pada pengamatan guru terhadap siswa di pertemuan ke-1,
kesiapan guru dalam memulai mengajar serta apersepsi memiliki
kemampuan yang baik, guru memiliki kemampuan yang cukup dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran, dalam motivasi kepada siswa,
dan pada pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran.
Guru memiliki kemampuan yang baik dalam hal memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menerima respon dari
pertanyaan siswa. memiliki kemampuan yang cukup dalam
memperhatikan dan mengamati siswa yang mengalami kesulitan
memahami materi dan memberikan kesempatan kepada siswa bagi
yang ingin berpendapat.
Pada tahap akhir pembelajaran guru memiliki kemampuan yang
cukup dalam memberikan kesimpulan dari materi yang disampaikan
serta dalam memberikan evaluasi pembelajaran. Dan baik dalam
menutup kegiatan pembelajaran.
Di pertemuan ke-2, kesiapan guru dalam memulai mengajar serta
apersepsi memiliki kemampuan yang baik, guru memiliki kemampuan
yang cukup dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan dalam
68

pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran. Baik dalam


motivasi kepada siswa.
Guru memiliki kemampuan yang baik dalam hal memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya, menerima respon dari
pertanyaan siswa, memperhatikan dan mengamati siswa yang
mengalami kesulitan memahami materi serta dalam memberikan
kesempatan kepada siswa bagi yang ingin berpendapat.
Pada tahap akhir pembelajaran guru memiliki kemampuan yang
baik dalam memberikan kesimpulan dari materi yang disampaikan,
memberikan evaluasi pembelajaran, dan baik dalam menutup kegiatan
pembelajaran.
Dan di pertemuan ke-3, guru memliki kemampuan yang baik
dalam kesiapan memulai mengajar, apersepsi, menyampaikan tujuan
pembelajaran, pemusatan perhatian siswa terhadap proses
pembelajaran, motivasi kepada siswa, memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya, memperhatikan dan mengamati siswa
yang mengalami kesulitan memahami materi serta dalam memberikan
kesempatan kepada siswa bagi yang ingin berpendapat. Dan guru
memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menerima respon dari
pertanyaan siswa.
Pada tahap akhir pembelajaran guru memiliki kemampuan yang
baik dalam memberikan kesimpulan dari materi yang disampaikan,
memberikan evaluasi pembelajaran, dan menutup kegiatan
pembelajaran.

b. Observasi Terhadap Aktivitas Siswa


Pada tahap ini guru melihat bagaimana aktivitas siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajarnya di dalam kelas. Observasi yang
dilakukan ini dilakukan terhadap kelas eksperimen maupun kelas
kontrol.
69

Perlakuan pada kelas eksperimen berupa pembelajaran dengan


menggunakan media video, sedangkan perlakuan pada kelas kontrol
tanpa menggunakan media video.
1) Observasi terhadap aktivitas siswa di kelas eksperimen
Berikut ini disajikan tabel 4.12 mengenai data observasi terhadap
aktivitas siswa di dalam kelas eksperimen, dimana pembagian
penilaian dijadikan menjadi 3 ranah. Ranah tersebut diantaranya
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Data pada masing-
masing kelas ditampilkan dan disajikan dalam bentuk persentase.
Tabel 4.12
Hasil Observasi Seluruh Siswa Kelas Eksperimen
Pertemuan di Kelas
No Tahap Pembelajaran Eksperimen
1 2 3

1. Kegiatan Awal 80% 80% 90%

2. Kegiatan Inti 80% 88% 96%

3. Kegiatan Akhir 80% 80% 100%

Rata-Rata 80% 82,67% 95,33%

Berdasarkan data hasil observasi yang telah dilakukan, terlihat


bahwa kegiatan mengajar cukup baik pada kelas eksperimen maupun
kelas kontrol, dimana presentasi dari pertemuan 1 hingga 3 rata-rata
mengalami kenaikan pada kedua kelas tersebut.
Di kelas eksperimen, untuk rata-rata presentasenya yakni
pertemuan ke-1 dengan 80%, pertemuan ke-2 dengan 82,67%, dan
pertemuan ke-3 dengan 95,33%. Secara rinciannya adalah pada
kegiatan awal pertemuan ke-1 sebesar 80%, pertemuan ke-2 sebesar
80%, dan pertemuan ke-3 sebesar 90%. Pada kegiatan inti, pertemuan
ke-1 terlihat pada kegiatan awal sebesar 80%, pertemuan ke-2 sebesar
88%, dan pertemuan ke-3 sebesar 96%. Sedangkan pada pertemuan
70

ke-1 terlihat pada kegiatan awal sebesar 80%, pertemuan ke-2 sebesar
80%, dan pertemuan ke-3 sebesar 100%.
Kesimpulan dari observasi yang dilakukan terhadap aktivitas
siswa di kelas eksperimen adalah aktivitas siswa mulai dari kegiatan
awal, kegiatan inti sampai kegiatan akhir rata-rata persentasenya naik
atau kegiatan belajar yang dilakukan siswa pada kelas eksperimen
mengalami peningkatan.

2) Observasi terhadap aktivitas siswa di kelas kontrol


Observasi terhadap aktivitas siswa pada kelas kontrol disajikan
dalam pembagian penilaian menjadi 3 ranah sama seperti kelas
eksperimen. Ranah tersebut diantaranya kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan akhir. Data ditampilkan dan disajikan dalam bentuk
persentase. Berikut ini data observasi aktivitas siswa pada kelas
kontrol yang disajikan dalam tabel 4.13:
Tabel 4.13
Hasil Observasi Seluruh Siswa Kelas Kontrol
Pertemuan Ke-
No Tahap Pembelajaran
1 2 3

1. Kegiatan Awal 70% 80% 80%

2. Kegiatan Inti 72% 80% 84%

3. Kegiatan Akhir 60% 80% 80%

Rata-Rata 67,33% 80% 81,33%

Di kelas kontrol, untuk rata-rata presentasenya yakni pertemuan


ke-1 dengan 67,33%, pertemuan ke-2 dengan 80%, dan pertemuan
ke-3 dengan 81,33%. Secara rinciannya adalah pada kegiatan awal,
pertemuan ke-1 sebesar 70%, pertemuan ke-2 sebesar 80%, dan
pertemuan ke-3 sebesar 80%. Pada kegiatan inti, pertemuan ke-1
terlihat pada kegiatan awal sebesar 72%, pertemuan ke-2 sebesar
71

80%, dan pertemuan ke-3 sebesar 84%. Sedangkan pada pertemuan


ke-1 terlihat pada kegiatan awal sebesar 60%, pertemuan ke-2 sebesar
80%, dan pertemuan ke-3 sebesar 80%.
Dari persentase yang disajikan pada tabel 4.15 di atas dapat
disimpulkan bahwa rata-rata aktivitas siswa pada kelas kontrol
dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai kegiatan akhir rata-
rata persentasenya naik atau kegiatan belajar yang dilakukan siswa
pada kelas kontrol mengalami peningkatan.

3. Hasil Angket
Hasil angket yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara
menyebarkan secara rata kepada siswa yang termasuk ke dalam kelas
ekperimen, yakni kelas yang menggunakan media video dalam kegiatan
pembelajarannya di dalam kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
informasi mengenai media video yang digunakan dalam mata pelajaran
geografi.
Dalam lembar angket yang dibuat peneliti terdapat 20 butir
pernyataan, yang dimana tiap nomor diisi oleh siswa. Lembar angket
tersebut dalam berupa bentuk format:

SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

Berikut di bawah ini data yang diperoleh dari hasil penyebaran


angket yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa. Data yang disajikan
dalam bentuk tabel, dimana setiap tabel menerangkan masing-masing
persentase dari 20 butir pernyataan yang telah dibuat oleh peneliti.
72

Tabel 4.14
Pernyataan Nomor 1
(Saya Menyukai Mata Pelajaran Geografi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 20 62,5%
3 Ragu-Ragu 12 37,5%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 0%, setuju 62,5%, ragu-ragu 37,5%, tidak setuju
0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa setuju menyukai mata pelajaran geografi.

Tabel 4.15
Pernyataan Nomor 2
(Saya Jenuh Dengan Mata Pelajaran Geografi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 3 9,375%
3 Ragu-Ragu 8 25%
4 Tidak Setuju 20 62,5%
5 Sangat Tidak Setuju 1 3,125%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 0%, setuju 9,375%, ragu-ragu 25%, tidak setuju
62,5%, dan sangat tidak setuju 3,125%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa tidak setuju merasakan jenuh dengan mata pelajaran
geografi.
73

Tabel 4.16
Pernyataan Nomor 3
(Penggunaan Metode Ceramah Membuat Saya Cenderung
Semangat Untuk Belajar)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 3 9,375%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 18 56,25%
5 Sangat Tidak Setuju 1 3,125%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 0%, setuju 9,375%, ragu-ragu 31,25%, tidak
setuju 56,25%, dan sangat tidak setuju 3,125%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa tidak setuju penggunaan metode ceramah
membuat cenderung semangat untuk belajar.

Tabel 4.17
Pernyataan Nomor 4
(Penggunaan Metode Ceramah Membuat Saya Merasa Bosan Ketika
Belajar)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 18 56,25%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 3 9,375%
5 Sangat Tidak Setuju 1 3,125%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 0%, setuju 56,25%, ragu-ragu 31,25%, tidak
setuju 9,375%, dan sangat tidak setuju 3,125%. Hal ini menunjukkan
74

bahwa sebagian besar siswa setuju dimana penggunaan metode ceramah


membuat bosan ketika belajar.

Tabel 4.18
Pernyataan Nomor 5
(Saya Dapat Dengan Mudah Memahami Materi Mengenai Geografi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 1 3,125%
2 Setuju 19 59,375%
3 Ragu-Ragu 12 37,5%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 3,125%, setuju 59,375%, ragu-ragu 37,5%, tidak
setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju dapat dengan mudah memahami materi
mengenai geografi.

Tabel 4.19
Pernyataan Nomor 6
(Saya Sulit Dalam Memahami Materi Mengenai Geografi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 1 3,125%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 20 62,5%
5 Sangat Tidak Setuju 1 3,125%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 0%, setuju 3,125%, ragu-ragu 31,25%, tidak
75

setuju 62,5%, dan sangat tidak setuju 3,125%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa tidak setuju sulit dalam memahami materi
mengenai geografi.

Tabel 4.20
Pernyataan Nomor 7
(Saya Suka Belajar Dengan Materi Mengenai Geografi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 1 3,125%
2 Setuju 18 56,25%
3 Ragu-Ragu 12 37,5%
4 Tidak Setuju 1 3,125%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 3,125%, setuju 56,25%, ragu-ragu 37,5%, tidak
setuju 3,125%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju suka belajar dengan materi mengenai
geografi.

Tabel 4.21
Pernyataan Nomor 8
(Saya Tidak Jenuh Dengan Penggunaan Media Video Dalam
Kegiatan Belajar)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 1 3,125%
2 Setuju 20 62,5%
3 Ragu-Ragu 9 28,125%
4 Tidak Setuju 1 3,125%
5 Sangat Tidak Setuju 1 3,125%
76

Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 3,125%, setuju 62,5%, ragu-ragu 28,125%, tidak
setuju 3,125%, dan sangat tidak setuju 3,125%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa setuju tidak jenuh dengan penggunaan media
video dalam kegiatan belajar.

Tabel 4.22
Pernyataan Nomor 9
(Penggunaan Media Video Menjadikan Suasana Belajar Menjadi
Lebih Kondusif)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
2 Setuju 19 59,375%
3 Ragu-Ragu 3 9,375%
4 Tidak Setuju 2 6,25%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 9,375%, setuju 59,375%, ragu-ragu 9,375%,
tidak setuju 6,25%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa setuju penggunaan media video menjadikan
suasana belajar menjadi lebih kondusif.

Tabel 4.23
Pernyataan Nomor 10
(Penggunaan Media Video Membuat Saya Menjadi Semangat Untuk
Belajar)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
77

2 Setuju 19 59,375%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 9,375%, setuju 59,375%, ragu-ragu 31,25%,
tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju penggunaan media video membuat mereka
menjadi semangat untuk belajar.

Tabel 4.24
Pernyataan Nomor 11
(Saya Menyukai Kegiatan Belajar Dengan Menggunakan Media
Video)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 2 6,25%
2 Setuju 24 75%
3 Ragu-Ragu 6 18,75%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 6,25%, setuju 75%, ragu-ragu 18,75%, tidak
setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju menyukai kegiatan belajar dengan
menggunakan media video.
78

Tabel 4.25
Pernyataan Nomor 12
(Saya Lebih Cepat Fokus Ketika Belajar Dengan Menggunakan
Media Video)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 2 6,25%
2 Setuju 20 62,5%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 6,25%, setuju 62,5%, ragu-ragu 31,25%, tidak
setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju lebih cepat fokus ketika belajar dengan
menggunakan media video.

Tabel 4.26
Pernyataan Nomor 13
(Media Video Mempermudah Saya Dalam Memahami Materi
Geografi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
2 Setuju 19 59,375%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 9,375%, setuju 59,375%, ragu-ragu 31,25%,
tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
79

sebagian besar siswa setuju media video mempermudah mereka dalam


memahami materi geografi.

Tabel 4.27
Pernyataan Nomor 14
(Saya Lebih Suka Belajar Dengan Menggunakan Media Video
Dibandingkan Dengan Metode Ceramah)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
2 Setuju 23 71,875%
3 Ragu-Ragu 4 12,5%
4 Tidak Setuju 2 6,25%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 9,375%, setuju 71,875%, ragu-ragu 12,5%, tidak
setuju 6,25%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju lebih suka belajar dengan menggunakan
media video dibandingkan dengan metode ceramah.

Tabel 4.28
Pernyataan Nomor 15
(Media Video Yang Digunakan Sesuai Dengan Materi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
2 Setuju 23 71,875%
3 Ragu-Ragu 6 18,75%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
80

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang


menjawab sangat setuju 9,375%, setuju 71,875%, ragu-ragu 18,75%,
tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju video yang digunakan sesuai dengan materi.

Tabel 4.29
Pernyataan Nomor 16
(Media Video Menjadikan Saya Lebih Aktif Dalam Belajar)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 1 3,125%
2 Setuju 21 65,625%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 3,125%, setuju 65,625%, ragu-ragu 31,25%,
tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju media video menjadikan mereka lebih aktif
dalam belajar.

Tabel 4.30
Pernyataan Nomor 17
(Media Video Menjadikan Suasana Belajar Di Kelas Menjadi
Menyenangkan)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 1 3,125%
2 Setuju 21 65,625%
3 Ragu-Ragu 8 25%
4 Tidak Setuju 2 6,25%
81

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%


Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 3,125%, setuju 65,625%, ragu-ragu 25%, tidak
setuju 6,25%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju media video menjadikan menjadikan suasana
belajar di kelas menjadi menyenangkan.

Tabel 4.31
Pernyataan Nomor 18
(Dengan Media Video Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Saya)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
2 Setuju 19 59,375%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 9,375%, setuju 59,375%, ragu-ragu 31,25%,
tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju media video dapat meningkatkan hasil
belajar mereka.

Tabel 4.32
Pernyataan Nomor 19
(Dengan Media Video Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Bagi
Saya)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 2 6,25%
82

2 Setuju 19 59,375%
3 Ragu-Ragu 11 34,375%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 6,25%, setuju 59,375%, ragu-ragu 34,375%,
tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju media video dapat meningkatkan motivasi
belajar bagi mereka.

Tabel 4.33
Pernyataan Nomor 20
(Guru Selalu Memberikan Evaluasi Ketika Pelajaran Akan Berakhir)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
2 Setuju 22 68,75%
3 Ragu-Ragu 5 15,625%
4 Tidak Setuju 2 6,25%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 9,375%, setuju 68,75%, ragu-ragu 15,625%,
tidak setuju 6,25%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa setuju dimana guru selalu memberikan
evaluasi ketika pelajaran akan berakhir.

Dari data hasil angket yang disajikan di atas, dapat disimpulkan


dengan mewakili dari semua pernyataan yang terdapat di dalam angket
bahwa sebagian besar siswa menyukai media video dalam kegiatan
belajar mereka di dalam kelas, hal tersebut dikarenakan media video
83

sangat menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran, dimana dapat


meningkatkan hasil belajar dan membuat suasana belajar mereka lebih
menyenangkan, sehingga akan lebih kondusif dan fokus dalam menerima
materi pembelajaran.
Hal tersebut tentunya akan menjadikan mudahnya siswa dalam
menerima dan memahami materi pada mata pelajaran geografi yang telah
dipelajari, dalam kegiatan ini mempelajari tentang materi hidrosfer,
siklus hidrologi, dan perairan darat.

4. Hasil Wawancara
Hasil wawancara merupakan data berupa kualitatif yang menjadi
penunjang bagi data kuantitatif. Wawancara yang dilakukan ini dilakukan
kepada guru mata pelajaran geografi dan siswa sebagai peserta dan
responden mengenai media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
a. Data hasil dari wawancara dengan guru mata pelajaran geografi
Hasil pada wawancara dengan guru mata pelajaran geografi
diantaranya bahwa beliau telah mengajar sejak tahun 2006 atau di
saat SMAN 8 Kota Tangerang Selatan berdiri, sudah 9 tahun, serta
mengajar di kelas X, XI, dan XII. Lalu dikatakan pula siswa
mayoritas tidak mengalami kesulitan selama mempelajari mata
pelajaran geografi. Metode pembelajaran yang biasa dilakukan
selama pembelajaran mata pelajaran geografi mayoritasnya adalah
metode ceramah, lalu disusul dengan diskusi, adanya tugas dan daftar
pustaka. Beliau pernah menggunakan media video dalam kegiatan
pembelajaran namun jarang, serta mengatakan bahwa media video
sangat sebagai media pembelajaran yang efektif.
Pada kelebihan video, beliau mengatakan bisa menggambarkan
keadaan yang sebenarnya, namun untuk kekurangannya mungkin apa
yang sudah ditampilkan dalam media video perlu untuk penjelasan
lagi materinya oleh guru yang bersangkutan. Menurut beliau
84

penggunaan media video yang peneliti gunakan sudah tepat dan baik
serta media video dapat digunakan pada materi lain. Pada tahap akhir,
dikatakan bahwa media video bisa dan dapat berpengaruh dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk saran atau perlunya
peningkatkan mengenai media pembelajaran video yang diterapkan
peneliti ini tidak ada, beliau mengatakan sudah cukup mengena dan
bagus.

b. Data hasil dari wawancara dengan perwakilan siswa


Pada tahap ini, wawancara dilakukan dengan pengambilan
sampel dari perwakilan siswa kelas eksperimen, yakni sebanyak 5
(lima) siswa. Hasil wawancara menunjukkan bahwa kelima siswa
senang dengan pembelajaran geografi dengan menggunakan video,
ini menunjukkan para siswa senang dengan pembelajaran geografi
dengan menggunakan video. 5 (lima) siswa mengatakan belum
pernah melakukan pembelajaran dengan menggunakan video pada
mata pelajaran geografi.
Menurut mereka belajar dengan menggunakan media video lebih
mudah, paham, praktis, cepat masuk ke dalam otak pikiran, dan
mudah dimengerti. Mereka lebih menyukai belajar dengan
menggunakan video dan tidak kesulitan dalam memahami materi
dengan menggunakan media video serta suka dan setuju jika media
video digunakan pada pembahasan materi lain.
Pada kinerja guru (peneliti), mereka mengatakan bahwa guru
(peneliti) sangat membantu dalam memahami materi yang
disampaikan. Kelebihan video mayoritas menyebutkan lebih mudah
dimengerti, dipahami, intensif, fokus, praktis, dan menarik sedangkan
kekurangannya tidak ada. Untuk ketepatan dan cocoknya
pembelajaran dengan media video pada mata pelajaran geografi
semua menjawab sudah tepat dan cocok. Dan saran mengenai
85

pembelajaran yang menggunakan video ini adalah mayoritas


mengatakan ingin durasi videonya lebih lama.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data Penelitian


Hasil analisis data dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan
media video memberikan pengaruh yang lebih besar dan baik terhadap hasil
belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen (menggunakan media video) yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol (tidak menggunakan media video) pada posttest.
Hal ini juga dibuktikan pada hasil N-Gain yang diperoleh pada kelas
eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol, yakni N-Gain =
0,75 pada kelas eksperimen dimana termasuk ke dalam N-Gain kriteria
tinggi sedangkan N-Gain = 0,54 pada kelas kontrol dimana termasuk ke
dalam N-Gain kriteria sedang.
Pada pengujian hipotesis, hal ini dapat dilihat pada hasil belajar dalam
posttest, yang dimana menunjukkan thitung = 4,84 dan untuk ttabel = 1,66
(diperoleh pada taraf signifikan 0,05). Dari data tersebut dapat diperoleh
pengujian hipotesisnya dengan thitung < ttabel (4,84 < 1,66), maka Ho ditolak.
Maka dapat diketahui bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen lebih baik
dibandingkan kelas kontrol.
Hal tersebut disebabkan media video merupakan salah satu media yang
bersifat menyeluruh, yang dimaksudkan disini adalah video merupakan
media dengan menggunakan 2 aspek yang terlihat nyata, yakni audio dan
visual. Selain itu media video juga merupakan jenis media audio visual
murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber,
maka hal ini dapat mempermudah siswa lebih cepat paham akan materi
yang disampaikan dan materi tersebut ditampilkan dengan alur yang lebih
rinci dan jelas.
Pada penggunaan media video ini, diperoleh beberapa temuan, yakni
diantaranya media video dapat membuat suasana belajar menjadi kondusif
serta antusias yang tinggi dari siswa dalam memperoleh materi dari media
86

video tersebut. Ditambah terdapat animasi gerak dan bersuara yang


ditampilkan video pun menjadikan siswa lebih ingin tahu apa saja
selengkapnya mengenai materi tersebut, yakni dengan cara aktis bertanya
kepada guru.
Hal ini berbeda dengan kelas yang tanpa menggunakan media video,
yakni masih terdapat beberapa siswa yang masih mengobrol dengan
temannya. Kemungkinan hal ini tidak menarik bagi siswa dalam kegiatan
belajarnya sehingga antusias dari mereka yang dirasa masih kurang dalam
kegiatan belajar pada mata pelajaran geografi.
Dengan demikian dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa terdapat
pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran geografi. Dan pada penelitian ini menunjukkan hasil belajar kelas
eksperimen yakni kelas yang menggunakan media video lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol yakni kelas yang tidak
menggunakan media video dalam pembelajaran geografi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan hasil data yang telah dilakukan, maka peneliti
dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa melalui posttest pada kelas
yang menggunakan media video (kelas eksperimen) lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan media video (kelas
kontrol). Hal ini dibuktikan dengan hasil penghitungan N-Gain yang
menunjukkan kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,75,
sedangkan pada kelas kontrol memiliki nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,54.
Dan pada pengujian hipotesis dapat ditunjukkan dan terlihat pada hasil
posttest yakni dengan thitung = 4,84 dan untuk ttabel = 1,66 diperoleh pada taraf
signifikan 0,05. Maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran geografi.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dijelaskan sebelumnya di atas, maka
peneliti memiliki beberapa saran, diantaranya:
1. Bagi guru
Guru disarankan lebih banyak menggunakan media dalam kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas, dan salah satu media tersebut adalah media
video.
2. Bagi siswa
Siswa disarankan agar memahami materi pada mata pelajaran geografi
lebih dalam lagi sebagaimana materi yang dijelaskan melalui media video
agar hasil belajar menjadi lebih baik.

87
88

3. Bagi pihak sekolah


Pihak sekolah agar disarankan untuk menyediakan sarana dan prasarana
yang cukup menunjang dalam membantu kegiatan guru dalam mengajar
dengan menggunakan media, dalam hal ini media video.
4. Bagi peneliti lain
Mengingat hasil penelitian yang dilakukan peneliti ini masih sederhana,
belum sempurna, dan bukan merupakan patokan untuk hasil akhir, maka
untuk peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk
penelitian yang selanjutnya atau adanya penelitian lebih lanjut untuk
dikembangkan mengenai media video ini.
89

DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2013.
Arjana, I Gusti Bagus. Geografi Lingkungan: Sebuah Introduksi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2013.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2008.
Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. Strategi Belajar Mengajar: Strategi
Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep
Umum & Konsep Islami, Bandung: PT Refika Aditama, 2007.
Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2014.
Hermawan, Iwan. Geografi: Sebuah Pengantar. Bandung: Private Publishing,
2009.
Indriana, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: DIVA
Press, 2011.
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta,
Cet. 8, 2010.
Munadhi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada (GP) Press, 2010.
Munir. Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung:
Alfabeta, 2012
Rasyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2011.
90

Ruseffendi. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta


Lainnya. Bandung: PT Tarsito Bandung, 2005.
Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta, 2013.
Sadiman, Arief S., dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo, 2007.
Salam, Syamsir., dan Aripin, Jaenal. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2006.
Sapriya, dkk., Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI
Press, 2006.
Simbolon, Hotman. Statistika: Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Subiyantoro, Arief dan Suwarto. FX. Metode dan Teknik Penelitian Sosial.
Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2011.
Sudjarwo dan Basrowi. Manajemen Penelitian Sosial. Bandung: CV. Mandar
Maju, 2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.
Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan
Struktural. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009.
Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady. Pengantar Statistika. Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2008.
Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.
Yusri. Statistika Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
91

Jurnal:
Ariesta, R., dkk., Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan
Laboratorium Fisika Dasar II Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia 7. 2011.
Nugraha, Alfian Andy. Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Pengoperasian Mesin Bubut,
Journal of Mechanical Engineering Learning, 2014.

Skripsi:
Anjayudin. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil
Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Amanah Setu Tangerang
Selatan, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Jakarta, 2014.
Aulia, Sifa. Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran Bunyi Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP Negeri 12 Kota
Tangerang Selatan), Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Jakarta, 2014.
Nufus, Eva Afiatun. Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Suhu dan Kalor (Penelitian Kuasi
Eksperimen di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan), Skripsi pada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, 2014.
Primavera, Ika Risqi Citra. Pengaruh Media Audia-Visual (Video) Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Konsep Elastisitas, Skripsi pada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, 2014.
R, Eva Febriyanti. Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Aktivitas
dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri
2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013), Skripsi pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, 2014.
92

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
Menganalisis unsur-unsur geosfer

B. Kompetensi Dasar
Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan pengertian tentang siklus hidrologi
2. Mengetahui alur proses terjadinya siklus hidrologi

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian tentang siklus hidrologi
2. Siswa mampu mengetahui alur proses terjadinya siklus hidrologi

E. Materi Pembelajaran
1. Materi Pokok:
a. Pengertian siklus hidrologi
b. Proses-proses pada siklus hidrologi
93

2. Uraian materi: Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran
1. Media Presentasi : Video
2. Alat dan Bahan Bantu : LCD proyektor, speaker, dan papan tulis putih
(white board)

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Siswa menjawab salam


Guru memberi salam
yang telah diucapkan oleh Religius
kepada siswa
guru

Siswa mendengar dan


Guru mendata kehadiran
menjawab kehadirannya Jujur
siswa
masing-masing

Guru memberikan motivasi


mengenai materi yang akan Siswa mendengarkan Semangat
dipelajari

B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru menyampaikan
Siswa memperhatikan Semangat dan
kompetensi yang ingin
dengan baik kerja keras
dicapai melalui media video
94

Guru menyajikan materi


Kerja keras, rasa
mengenai pengertian siklus Siswa menyimak dan
ingin tahu,
hidrologi dan alur proses memperhatikan media
semangat, dan
terjadinya siklus hidrologi video yang disajikan
mandiri
melalui media video

B.2 Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan
Siswa menjawab
pertanyaan kepada beberapa Semangat dan
pertanyaan yang diberikan
siswa mengenai materi yang kerja keras
oleh guru
disampaikan
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa Siswa yang bisa dapat Semangat dan
lainnya untuk memberikan memberikan jawabannya kerja keras
jawaban

B.3 Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menjelaskan kembali Siswa menyimak dan Rasa ingin tahu,
materi yang telah mendengarkan dengan semangat, dan
disampaikan melalui media baik kerja keras
video kepada siswa
Guru bertanya kepada siswa Siswa yang belum paham Semangat, rasa
mengenai materi yang bertanya kepada guru ingin tahu, kerja
belum dipahami mengenai materi yang keras, dan
telah dipelajari prestasi
95

C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan Siswa memperhatikan dan Rasa ingin tahu,
kesimpulan mengenai mendengarkan semangat, dan
materi yang telah kerja keras
disampaikan
Guru menyampaikan materi Siswa mendengarkan Rasa ingin tahu
apa yang akan disampaikan dengan baik dan semangat
pada pertemuan berikutnya
dan memberikan penugasan
dalam bentuk PR
Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam Religius
yang disampaikan guru

I. Sumber Belajar
1. Buku paket Geografi untuk SMA/MA kelas X. Karya Yoga Aribowo.
Penerbit Ganeca Exact, Jakarta. Tahun 2007
2. Buku paket Geografi untuk SMA/MA, kelas X. Karya Danang Endarto,
Sarwono, dan Singgih Prihadi. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. Tahun 2009

J. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Menjelaskan pengertian Penugasan PR 1. Apa yang
tentang siklus hidrologi dimaksud dengan
2. Mengetahui alur proses siklus hidrologi?
terjadinya siklus hidrologi 2. Bagaimana alur
proses yang
96

terdapat pada
siklus hidrologi?

Kriteria Penilaian:
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 79
Cukup 2 56 67
Kurang 1 < 55

Tangerang Selatan, Maret 2015

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Drs. Sudarno Alfian Novrizal


NIP: 19960113200701105 NIM: 1111015000026
97

Materi Geografi Kelas X SMA Semester 2

Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer


Kompetensi Dasar : Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
Materi Pokok :
1. Pengertian siklus hidrologi
2. Alur proses terjadinya siklus hidrologi

SIKLUS HIDROLOGI

Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan,
dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air
hujan begitu seterusnya.

ALUR PROSES TERJADINYA SIKLUS HIDROLOGI

Air di bumi yang meliputi air laut, air danau, dan air sungai akan mengalami
penguapan yang disebabkan oleh pemanasan matahari. Penguapan dapat berasal
dari badan air atau dari semua benda yang mengandung air, seperti tumbuhan,
tubuh manusia, dan tubuh hewan. Dalam hidrologi, penguapan dari badan air
secara langsung disebut evaporasi. Penguapan air yang terkandung dalam
tumbuhan disebut transpirasi. Jika penguapan dari permukaan air bersama-sama
dengan penguapan dari tumbuh-tumbuhan disebut evapotranspirasi seperti yang
terjadi pada tanaman padi yang digenangi air di sawah. Penguapan air dari
dedaunan dan batang pohon yang basah disebut intersepsi. Proses intersepsi dapat
terjadi selama berlangsungnya curah hujan dan setelah hujan berhenti.
Uap air hasil evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan intersepsi bergerak
ke atmosfer dan setelah melalui beberapa proses, uap air akan menjadi awan.
98

Akibat proses angin yang berhembus, awan akan dibawa ke puncak-puncak


pegunungan. Sebagian awan yang belum sampai di daerah pegunungan akan
diturunkan sebagai hujan dan sebagian lainnya diturunkan di daerah pegunungan.
Hujan dalam istilah hidrologi disebut presipitasi. Presipitasi adalah tetes air dari
awan yang jatuh ke permukaan tanah.
Hujan yang turun ke permukaan bumi jatuh langsung ke permukaan tanah,
permukaan air danau, sungai, laut, hutan, atau perkebunan. Air yang meresap ke
tanah akan terus sampai ke kedalaman tertentu dan mencapai permukaan air tanah
(ground water) yang disebut perkolasi. Air tanah bergerak terus menuju lereng
yang lebih rendah. Jika aliran air tanah muncul atau keluar akan menjadi mata air
(spring). Mata air yang keluar dengan cara rembesan disebut seepage.
Aliran sungai ada yang langsung menuju danau dan waduk buatan yang
dijadikan irigasi. Adanya penyinaran oleh sinar matahari, terjadilah proses
evaporasi. Air bawah permukaan dan air tanah diserap akar tumbuhan dan
menjadi bagian dari batang, ranting, dan daun pepohonan. Kemudian, terjadilah
proses transpirasi yang disebabkan oleh penyinaran sinar matahari. Hasilnya
menjadi awan dan siap diturunkan kembali menjadi hujan dan begitu seterusnya.

Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk. Berbagai perubahan


bentuk air dalam siklus hidrologi diuraikan sebagai berikut.
1. Proses penguapan air permukaan, seperti air laut, sungai, danau, sawah, dan air
yang terkandung dalam tumbuhan menguap karena terkena sinar matahari.
Proses penguapan tersebut disebut dengan evaporasi, di mana dalam proses ini
terjadi perubahan bentuk air dari cair menjadi uap air atau awan.
2. Uap air dari hasil penguapan pada ketinggian tertentu berubah menjadi awan
dan ada yang terbawa angin naik ke pegunungan, karena pengaruh udara dingin
air berubah menjadi awan. Dalam proses ini terjadi perubahan bentuk air dari
cair menjadi gas (uap) dan berubah lagi menjadi embun bahkan menjadi
kristal-kristal es (benda padat).
3. Awan sampai pada suhu dan ketinggian tertentu akhirnya jatuh ke bumi dalam
bentuk hujan. Dalam proses ini air yang berbentuk padat (kristal es) jatuh ke
99

permukaan bumi menjadi air. Air hujan yang jatuh di permukaan bumi ada
yang mengalir di permukaan tanah (mengalir ke sungai, danau, dan laut) dan
ada pula yang meresap ke dalam tanah. Air yang berada di permukaan tanah
akan menguap lagi menjadi uap air dan awan, kemudian turun menjadi hujan,
begitu seterusnya.
100

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
Menganalisis unsur-unsur geosfer

B. Kompetensi Dasar
Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mengetahui macam-macam siklus hidrologi
2. Menjelaskan masing-masing alur proses dari macam-macam siklus
hidrologi

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengetahui macam-macam siklus hidrologi
2. Siswa mampu menjelaskan masing-masing alur proses dari macam-macam
siklus hidrologi
101

E. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok:
a. Macam-macam siklus hidrologi
b. Alur proses pada macam-macam siklus hidrologi
2. Uraian materi: Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran
1. Media Presentasi : Video
2. Alat dan Bahan Bantu : LCD proyektor, speaker, dan papan tulis putih
(white board)

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Siswa menjawab salam


Guru memberi salam
yang telah diucapkan oleh Religius
kepada siswa
guru

Guru menanyakan siswa Siswa mendengarkan dan


Jujur
yang tidak hadir menjawab

Guru mengulang serta


menguji daya ingat siswa
mengenai materi yang
Siswa menjawab Semangat dan
diajarkan pada pertemuan
pertanyaan dari guru kerja keras
sebelumnya dengan
pertanyaan Apa yang
dimaksud dengan siklus
102

hidrologi?
Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan PR yang Siswa mengumpulkan PR Semangat dan
diberikan pada pertemuan kepada guru kerja keras
sebelumnya

B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru menyampaikan
Siswa mendengarkan Semangat dan
kompetensi yang ingin
dengan baik kerja keras
dicapai melalui media video

Guru menyajikan materi


mengenai macam-macam Kerja keras, rasa
Siswa menyimak dan
siklus hidrologi dan alur ingin tahu,
memperhatikan media
proses dari macam-macam semangat, dan
video yang disajikan
siklus hidrologi melalui mandiri
media video

B.2 Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan tugas,
yakni tugas merangkum
materi mengenai macam- Siswa mengerjakan tugas Kerja keras dan
macam siklus hidrologi yang diberikan oleh guru semangat
maksimal 2 paragraf selama
15 menit.
103

B.3 Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memeriksa dan Siswa bersama guru Rasa ingin tahu,
membahas tugas yang mengoreksi tugas yang semangat, dan
diberikan kepada siswa telah dikerjakan kerja keras
Guru bertanya kepada siswa Siswa yang belum paham Semangat, rasa
apakah ada materi yang bertanya kepada guru ingin tahu, kerja
belum dipahami mengenai materi yang keras, dan
telah dipelajari prestasi

C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru membantu siswa Siswa bersama guru Rasa ingin tahu,
untuk menyimpulkan materi menyimpulkan materi semangat, dan
yang telah telah dipelajari yang telah telah dipelajari kerja keras
Guru mengakhiri pelajaran Siswa menjawab salam Religius
dengan mengucapkan salam yang disampaikan guru

I. Sumber Belajar
1. Buku paket Geografi untuk SMA/MA kelas X. Karya Yoga Aribowo.
Penerbit Ganeca Exact, Jakarta. Tahun 2007
2. Buku paket Geografi untuk SMA/MA, kelas X. Karya Danang Endarto,
Sarwono, dan Singgih Prihadi. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. Tahun 2009

J. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Mengetahui macam-macam Penugasan Tertulis 1. Bagaimana alur
siklus hidrologi proses dari
104

2. Menjelaskan masing-masing macam-macam


alur proses dari macam- siklus hidrologi?
macam siklus hidrologi

Kriteria Penilaian:
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 79
Cukup 2 56 67
Kurang 1 < 55

Tangerang Selatan, Maret 2015

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Drs. Sudarno Alfian Novrizal


NIP: 19960113200701105 NIM: 1111015000026
105

Materi Geografi Kelas X SMA Semester 2

Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer


Kompetensi Dasar : Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
Materi Pokok :
1. Macam-macam siklus hidrologi
2. Alur proses dari macam-macam siklus hidrologi

MACAM-MACAM SIKLUS HIDROLOGI

Macam-macam siklus hidrologi, yaitu sebagai berikut:


1. Siklus pendek
2. Siklus sedang
3. Siklus panjang

ALUR PROSES DARI MACAM-MACAM SIKLUS HIDROLOGI

1. Siklus pendek
Penyinaran matahari pada permukaan laut mengakibatkan
terjadinyapenguapan air laut. Uap air yang terbentuk mengalami pendinginan
(kondensasi), yaitu membentuk titik-titik air yang disebut awan. Titik-titik air
yang saling berhubungan (bergesekan) menimbuljan gaya berat yang lama
kelamaan udara tidak kuat lagi menampung air hingga air jatuh ke laut menjadi
hujan.
2. Siklus sedang
Penyinaran matahari di permukaan laut mengakibatkan terjadinya
penguapan air laut yang bergerak ke daratan karena pengaruh angin dan
bergabung dengan awan di daratan pada saat udara sudah tidak mampu
106

menampung lagi titik-titik air, maka jatuhlah air menjadi hujan. Air berbentuk
awan mengisi air tanah (ground water) sebgaian lagi awan mengalir di atas
permukaan tanah (run off) yang akan menuju ke sungai dan kembali ke laut.
Air yang ada di dalam tanah (ground water). Akhirnya juga bergerak menuju
laut. Proses ini disebut siklus hidrologi sedang.
3. Siklus panjang
Pada siklus ini hujan yang terjadi berupa hujan es dan salju. Hujan salju ini
menumpuk di atas permukaan tanah dan baru akan mencair pada musim semi.
107

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 3
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
Menganalisis unsur-unsur geosfer

B. Kompetensi Dasar
Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mengetahui macam-macam perairan darat
2. Menjelaskan tentang pengertian air pemukaan dan air tanah
3. Mengetahui macam-macam air permukaan dan air tanah

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengetahui macam-macam perairan darat
2. Siswa mampu menjelaskan tentang pengertian air pemukaan dan air tanah
3. Siswa mampu mengetahui macam-macam air permukaan dan air tanah
108

E. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok:
a. Perairan darat
b. Pengertian dan macam-macam air permukaan dan air tanah
2. Uraian materi: Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran
1. Media Presentasi : Video
2. Alat dan Bahan Bantu : LCD proyektor, speaker, dan papan tulis putih
(white board)

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Siswa menjawab salam


Guru memberi salam
yang telah diucapkan oleh Religius
kepada siswa
guru

Guru menanyakan siswa Siswa mendengarkan dan


Jujur
yang tidak hadir menjawab

Guru mengulang serta


menguji daya ingat siswa
mengenai materi yang
Siswa menjawab Semangat dan
diajarkan pada pertemuan
pertanyaan dari guru kerja keras
sebelumnya dengan
pertanyaan Sebutkan
macam-macam siklus
109

hidrologi?

B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru menyampaikan
Siswa mendengarkan Semangat dan
kompetensi yang ingin
dengan baik kerja keras
dicapai melalui media video

Guru menyajikan materi


mengenai macam-macam
Kerja keras, rasa
perairan darat, pengertian Siswa menyimak dan
ingin tahu,
air pemukaan dan air tanah, memperhatikan media
semangat, dan
dan macam-macam air video yang disajikan
mandiri
permukaan serta air tanah
melalui media video

B.2 Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru meminta kepada 4
orang siswa (2 laki-laki dan
2 perempuan) untuk Siswa menjawab Semangat,
mengulas kembali apa yang pertanyaan yang diberikan mandiri, dan
mereka ketahui mengenai isi oleh guru kerja keras
materi dari media video
yang telah disajikan

B.3 Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menjelaskan kembali Siswa menyimak dan Rasa ingin tahu,
materi yang telah mendengarkan dengan semangat, dan
110

disampaikan kepada siswa baik kerja keras


melalui media video
Guru bertanya kepada siswa Siswa yang belum paham Semangat, rasa
mengenai apa yang belum bertanya kepada guru ingin tahu, kerja
dipahami pada materi yang mengenai materi yang keras, dan
telah disampaikan telah disampaikan prestasi

C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan Siswa memperhatikan dan Rasa ingin tahu,
kesimpulan dan motivasi mendengarkan dengan semangat, dan
mengenai materi yang telah baik kerja keras
disampaikan
Guru memberikan Siswa memperhatikan dan Kerja keras dan
penugasan dalam bentuk PR mendengarkan dengan semangat
dan dikumpulkan pada baik
pertemuan berikutnya
Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam Religius
yang disampaikan guru

I. Sumber Belajar
1. Buku paket Geografi untuk SMA/MA kelas X. Karya Yoga Aribowo.
Penerbit Ganeca Exact, Jakarta. Tahun 2007
2. Buku paket Geografi untuk SMA/MA, kelas X. Karya Danang Endarto,
Sarwono, dan Singgih Prihadi. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. Tahun 2009
111

J. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Mengetahui macam-macam Penugasan PR 1. Sebutkan dua
siklus hidrologi macam perairan
2. Menjelaskan masing-masing darat?
alur proses dari macam- 2. Apa yang
macam siklus hidrologi dimaksud dengan
air permukaan
dan air tanah?
3. Sebutkan dan
jelaskan macam-
macam air
permukaan dan
air tanah?

Kriteria Penilaian:
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 79
Cukup 2 56 67
Kurang 1 < 55

Tangerang Selatan, Maret 2015

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Drs. Sudarno Alfian Novrizal


NIP: 19960113200701105 NIM: 1111015000026
112

Materi Geografi Kelas X SMA Semester 2

Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer


Kompetensi Dasar : Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
Materi Pokok :
1. Macam-macam perairan darat
2. Pengertian air pemukaan dan air tanah
3. Macam-macam air permukaan dan air tanah

MACAM-MACAM PERAIRAN DARAT

Perairan darat secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Perairan darat yang berada di bawah permukaan bumi, seperti air tanah
atau ground water.
2. Perairan darat yang ada di permukaan bumi, seperti danau, rawa, dan
sungai.

PENGERTIAN AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH

Air permukaan yaitu wilayah perairan yang terdapat dipermukaan bumi,


sedangkan air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah.
Air tanah (ground water) adalah air yang berada di bawah permukaan tanah
di dalam zona jenuh (saturation). Air tanah tersimpan pada ruang pori-pori antara
butir tanah atau pada celah-celah dan retakan batuan. Sebagian air tanah berasal
dari air hujan yang meresap masuk ke dalam tanah yang merupakan proses siklus
hidrologi. Air tanah tersebut disebut air tanah meteorik.
113

MACAM-MACAM AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH

Macam-macam air permukaan diantaranya:


1. Sungai
Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat
yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke
laut, danau atau sungai yang lebih besar. Arus air di bagian hulu sungai
(umumnya terletak di daerah pegunungan) biasanya lebih deras dibandingkan
dengan arus sungai di bagian hilir. Aliran sungai seringkali berliku-liku
karena terjadinya proses pengikisan dan pengendapan di sepanjang sungai.
2. Danau
Danau adalah cekungan yang merupakan genangan air yang sangat luas
di daratan. Danau dapat dipandang sebagai tempat penampungan (reservoir)
air tawar di darat pada ketinggian tertentu di atas permukaan laut yang
bersumber dari mata air, air hujan, sungai, dan gletser.
3. Rawa
Rawa adalah tanah basah yang sering digenangi air karena letaknya yang
relatif rendah. Rawa biasanya ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang
batangnya lunak atau rumput-rumputan. Ada dua jenis rawa, yaitu rawa di
daerah pedalaman yang berisi air tawar dan rawa yang disebabkan oleh
pasang naik dan pasang turun yang berisi air asin. Rawa-rawa banyak
terdapat di Pantai Sumatra bagian timur dan Pantai Kalimantan bagian
selatan.
4. Gletser
Gletser adalah massa besar es yang terbentuk dari penimbunan salju dan
bergerak menuju ke bawah akibat gravitasi bumi, sambil menguap ataupun
meleleh. Timbunan salju lama kelamaan menjadi sangat tebal, sehingga akan
terbentuk lapisan es di atas permukaan bumi. Lapisan es yang tebal menjadi
materi yang plastis dan mempunyai gaya gravitasi yang sangat besar,
sehingga es tersebut secara perlahan-lahan bergerak menyebar ke daerah yang
114

lebih luas atau turun melalui lereng pegunungan. Massa es yang bergerak
itulah yang disebut gletser.

Macam-macam air tanah diantaranya:


1. Air bawah tanah
Air bawah tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang
tidak kedap air (preatis) dan air tanah dalam yang kedap air (artesis). Contoh
air preatis adalah air sumur.
2. Geiser
Geiser adalah mata air dari dalam tanah yang menyemburkan uap dan air
panas ke atas pada waktu-waktu tertentu. Pemanasan air ini berasal dari
dalam bumi. Air tanah yang mencapai daerah panas bumi akan berubah
menjadi uap air, karena uap air mempunyai kekuatan yang berupa tekanan,
maka jika tekanannya sudah cukup tinggi, akan menyembur lepas ke
permukaan bumi, jika persediaan air tanah dan panas buminya sudah habis,
maka geiser akan berhenti.
3. Travertin
Travertin adalah endapan kalsium karbonat (CaCo3) yang dihasilkan oleh
mata air. Pada umumnya mata air travertin mengandung gamping. Contoh
travertin di Indonesia terdapat di Pegunungan seribu Jawa Tengah dan Ciater
Jawa Barat.
4. Sungai Bawah Tanah
Air hujan yang masuk ke dalam tanah melalui lubang-lubang dan
mengalir di bawah permukaan tanah di daerah kapur (karst) di sebut sungai
bawah tanah. Sungai-sungai ini mengalir dan bermuara di laut.
115

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


KELAS KONTROL

Nama Sekolah : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
Menganalisis unsur-unsur geosfer

B. Kompetensi Dasar
Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan pengertian tentang siklus hidrologi
2. Mengetahui alur proses terjadinya siklus hidrologi

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian tentang siklus hidrologi
2. Siswa mampu mengetahui alur proses terjadinya siklus hidrologi

E. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok:
a. Pengertian siklus hidrologi
b. Proses-proses pada siklus hidrologi
116

2. Uraian materi: Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran
1. Media Presentasi : Media power point
2. Alat dan Bahan Bantu : LCD proyektor dan papan tulis putih (white board)

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Siswa menjawab salam


Guru memberi salam
yang telah diucapkan oleh Religius
kepada siswa
guru

Siswa mendengar dan


Guru mendata kehadiran
menjawab kehadirannya Jujur
siswa
masing-masing

Guru memberikan motivasi


mengenai materi yang akan Siswa mendengarkan Semangat
dipelajari

B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin Siswa memperhatikan Semangat dan
dicapai melalui media dengan baik kerja keras
power point
117

Guru menyajikan materi


Kerja keras, rasa
mengenai pengertian siklus Siswa menyimak dan
ingin tahu,
hidrologi dan alur proses memperhatikan media
semangat, dan
terjadinya siklus hidrologi power point yang disajikan
mandiri
melalui media power point

B.2 Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan
Siswa menjawab
pertanyaan kepada beberapa Semangat dan
pertanyaan yang diberikan
siswa mengenai materi yang kerja keras
oleh guru
disampaikan
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa Siswa yang bisa dapat Semangat dan
lainnya untuk memberikan memberikan jawabannya kerja keras
jawaban

B.3 Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menjelaskan kembali Siswa menyimak dan Rasa ingin tahu,
materi yang telah mendengarkan dengan semangat, dan
disampaikan melalui media baik kerja keras
power point kepada siswa
Guru bertanya kepada siswa Siswa yang belum paham Semangat, rasa
mengenai materi yang bertanya kepada guru ingin tahu, kerja
belum dipahami mengenai materi yang keras, dan
telah dipelajari prestasi
118

C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan Siswa memperhatikan dan Rasa ingin tahu,
kesimpulan mengenai mendengarkan semangat, dan
materi yang telah kerja keras
disampaikan
Guru menyampaikan materi Siswa mendengarkan Rasa ingin tahu
apa yang akan disampaikan dengan baik dan semangat
pada pertemuan berikutnya
dan memberikan penugasan
dalam bentuk PR
Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam Religius
yang disampaikan guru

I. Sumber Belajar
1. Buku paket Geografi untuk SMA/MA kelas X. Karya Yoga Aribowo.
Penerbit Ganeca Exact, Jakarta. Tahun 2007
2. Buku paket Geografi untuk SMA/MA, kelas X. Karya Danang Endarto,
Sarwono, dan Singgih Prihadi. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. Tahun 2009

J. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Menjelaskan pengertian Penugasan PR 1. Apa yang
tentang siklus hidrologi dimaksud dengan
2. Mengetahui alur proses siklus hidrologi?
terjadinya siklus hidrologi 2. Bagaimana alur
proses yang
terdapat pada
119

siklus hidrologi?

Kriteria Penilaian:
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 79
Cukup 2 56 67
Kurang 1 < 55

Tangerang Selatan, Maret 2015

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Drs. Sudarno Alfian Novrizal


NIP: 19960113200701105 NIM: 1111015000026
120

Materi Geografi Kelas X SMA Semester 2

Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer


Kompetensi Dasar : Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
Materi Pokok :
1. Pengertian siklus hidrologi
2. Alur proses terjadinya siklus hidrologi

SIKLUS HIDROLOGI

Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan,
dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air
hujan begitu seterusnya.

ALUR PROSES TERJADINYA SIKLUS HIDROLOGI

Air di bumi yang meliputi air laut, air danau, dan air sungai akan mengalami
penguapan yang disebabkan oleh pemanasan matahari. Penguapan dapat berasal
dari badan air atau dari semua benda yang mengandung air, seperti tumbuhan,
tubuh manusia, dan tubuh hewan. Dalam hidrologi, penguapan dari badan air
secara langsung disebut evaporasi. Penguapan air yang terkandung dalam
tumbuhan disebut transpirasi. Jika penguapan dari permukaan air bersama-sama
dengan penguapan dari tumbuh-tumbuhan disebut evapotranspirasi seperti yang
terjadi pada tanaman padi yang digenangi air di sawah. Penguapan air dari
dedaunan dan batang pohon yang basah disebut intersepsi. Proses intersepsi dapat
terjadi selama berlangsungnya curah hujan dan setelah hujan berhenti.
Uap air hasil evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan intersepsi bergerak
ke atmosfer dan setelah melalui beberapa proses, uap air akan menjadi awan.
121

Akibat proses angin yang berhembus, awan akan dibawa ke puncak-puncak


pegunungan. Sebagian awan yang belum sampai di daerah pegunungan akan
diturunkan sebagai hujan dan sebagian lainnya diturunkan di daerah pegunungan.
Hujan dalam istilah hidrologi disebut presipitasi. Presipitasi adalah tetes air dari
awan yang jatuh ke permukaan tanah.
Hujan yang turun ke permukaan bumi jatuh langsung ke permukaan tanah,
permukaan air danau, sungai, laut, hutan, atau perkebunan. Air yang meresap ke
tanah akan terus sampai ke kedalaman tertentu dan mencapai permukaan air tanah
(ground water) yang disebut perkolasi. Air tanah bergerak terus menuju lereng
yang lebih rendah. Jika aliran air tanah muncul atau keluar akan menjadi mata air
(spring). Mata air yang keluar dengan cara rembesan disebut seepage.
Aliran sungai ada yang langsung menuju danau dan waduk buatan yang
dijadikan irigasi. Adanya penyinaran oleh sinar matahari, terjadilah proses
evaporasi. Air bawah permukaan dan air tanah diserap akar tumbuhan dan
menjadi bagian dari batang, ranting, dan daun pepohonan. Kemudian, terjadilah
proses transpirasi yang disebabkan oleh penyinaran sinar matahari. Hasilnya
menjadi awan dan siap diturunkan kembali menjadi hujan dan begitu seterusnya.

Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk. Berbagai perubahan


bentuk air dalam siklus hidrologi diuraikan sebagai berikut.
1. Proses penguapan air permukaan, seperti air laut, sungai, danau, sawah, dan air
yang terkandung dalam tumbuhan menguap karena terkena sinar matahari.
Proses penguapan tersebut disebut dengan evaporasi, di mana dalam proses ini
terjadi perubahan bentuk air dari cair menjadi uap air atau awan.
2. Uap air dari hasil penguapan pada ketinggian tertentu berubah menjadi awan
dan ada yang terbawa angin naik ke pegunungan, karena pengaruh udara dingin
air berubah menjadi awan. Dalam proses ini terjadi perubahan bentuk air dari
cair menjadi gas (uap) dan berubah lagi menjadi embun bahkan menjadi
kristal-kristal es (benda padat).
3. Awan sampai pada suhu dan ketinggian tertentu akhirnya jatuh ke bumi dalam
bentuk hujan. Dalam proses ini air yang berbentuk padat (kristal es) jatuh ke
122

permukaan bumi menjadi air. Air hujan yang jatuh di permukaan bumi ada
yang mengalir di permukaan tanah (mengalir ke sungai, danau, dan laut) dan
ada pula yang meresap ke dalam tanah. Air yang berada di permukaan tanah
akan menguap lagi menjadi uap air dan awan, kemudian turun menjadi hujan,
begitu seterusnya.
123

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


KELAS KONTROL

Nama Sekolah : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
Menganalisis unsur-unsur geosfer

B. Kompetensi Dasar
Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mengetahui macam-macam siklus hidrologi
2. Menjelaskan masing-masing alur proses dari macam-macam siklus
hidrologi

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengetahui macam-macam siklus hidrologi
2. Siswa mampu menjelaskan masing-masing alur proses dari macam-macam
siklus hidrologi
124

E. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok:
a. Macam-macam siklus hidrologi
b. Alur proses pada macam-macam siklus hidrologi
2. Uraian materi: Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran
1. Media Presentasi : Media power point
2. Alat dan Bahan Bantu : LCD proyektor dan papan tulis putih (white board)

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Siswa menjawab salam


Guru memberi salam
yang telah diucapkan oleh Religius
kepada siswa
guru

Guru menanyakan siswa Siswa mendengarkan dan


Jujur
yang tidak hadir menjawab

Guru mengulang serta


menguji daya ingat siswa
mengenai materi yang
diajarkan pada pertemuan Siswa menjawab Semangat dan
sebelumnya dengan pertanyaan dari guru kerja keras
pertanyaan Apa yang
dimaksud dengan siklus
hidrologi
125

Guru meminta siswa untuk


mengumpulkan PR yang Siswa mengumpulkan PR Semangat dan
diberikan pada pertemuan kepada guru kerja keras
sebelumnya

B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin Siswa mendengarkan Semangat dan
dicapai melalui media dengan baik kerja keras
power point
Guru menyajikan materi
mengenai macam-macam Kerja keras, rasa
Siswa menyimak dan
siklus hidrologi dan alur ingin tahu,
memperhatikan media
proses dari macam-macam semangat, dan
power point yang disajikan
siklus hidrologi melalui mandiri
media power point

B.2 Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan tugas,
yakni tugas merangkum
materi mengenai macam- Siswa mengerjakan tugas Kerja keras dan
macam siklus hidrologi yang diberikan oleh guru semangat
maksimal 2 paragraf selama
15 menit.
126

B.3 Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memeriksa dan Siswa bersama guru Rasa ingin tahu,
membahas tugas yang mengoreksi tugas yang semangat, dan
diberikan kepada siswa telah dikerjakan kerja keras
Guru bertanya kepada siswa Siswa yang belum paham Semangat, rasa
apakah ada materi yang bertanya kepada guru ingin tahu, kerja
belum dipahami mengenai materi yang keras, dan
telah dipelajari prestasi

C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru membantu siswa Siswa bersama guru Rasa ingin tahu,
untuk menyimpulkan materi menyimpulkan materi semangat, dan
yang telah telah dipelajari yang telah telah dipelajari kerja keras
Guru mengakhiri pelajaran Siswa menjawab salam Religius
dengan mengucapkan salam yang disampaikan guru

I. Sumber Belajar
1. Buku paket Geografi untuk SMA/MA kelas X. Karya Yoga Aribowo.
Penerbit Ganeca Exact, Jakarta. Tahun 2007
2. Buku paket Geografi untuk SMA/MA, kelas X. Karya Danang Endarto,
Sarwono, dan Singgih Prihadi. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. Tahun 2009

J. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Mengetahui macam-macam Penugasan Tertulis 1. Bagaimana alur
siklus hidrologi proses dari
127

2. Menjelaskan masing-masing macam-macam


alur proses dari macam- siklus hidrologi?
macam siklus hidrologi

Kriteria Penilaian:
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 79
Cukup 2 56 67
Kurang 1 < 55

Tangerang Selatan, Maret 2015

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Drs. Sudarno Alfian Novrizal


NIP: 19960113200701105 NIM: 1111015000026
128

Materi Geografi Kelas X SMA Semester 2

Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer


Kompetensi Dasar : Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
Materi Pokok :
1. Macam-macam siklus hidrologi
2. Alur proses dari macam-macam siklus hidrologi

MACAM-MACAM SIKLUS HIDROLOGI

Macam-macam siklus hidrologi, yaitu sebagai berikut:


1. Siklus pendek
2. Siklus sedang
3. Siklus panjang

ALUR PROSES DARI MACAM-MACAM SIKLUS HIDROLOGI

1. Siklus pendek
Penyinaran matahari pada permukaan laut mengakibatkan
terjadinyapenguapan air laut. Uap air yang terbentuk mengalami pendinginan
(kondensasi), yaitu membentuk titik-titik air yang disebut awan. Titik-titik air
yang saling berhubungan (bergesekan) menimbuljan gaya berat yang lama
kelamaan udara tidak kuat lagi menampung air hingga air jatuh ke laut menjadi
hujan.
2. Siklus sedang
Penyinaran matahari di permukaan laut mengakibatkan terjadinya
penguapan air laut yang bergerak ke daratan karena pengaruh angin dan
bergabung dengan awan di daratan pada saat udara sudah tidak mampu
129

menampung lagi titik-titik air, maka jatuhlah air menjadi hujan. Air berbentuk
awan mengisi air tanah (ground water) sebgaian lagi awan mengalir di atas
permukaan tanah (run off) yang akan menuju ke sungai dan kembali ke laut.
Air yang ada di dalam tanah (ground water). Akhirnya juga bergerak menuju
laut. Proses ini disebut siklus hidrologi sedang.
3. Siklus panjang
Pada siklus ini hujan yang terjadi berupa hujan es dan salju. Hujan salju ini
menumpuk di atas permukaan tanah dan baru akan mencair pada musim semi.
130

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


KELAS KONTROL

Nama Sekolah : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 3
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
Menganalisis unsur-unsur geosfer

B. Kompetensi Dasar
Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mengetahui macam-macam perairan darat
2. Menjelaskan tentang pengertian air pemukaan dan air tanah
3. Mengetahui macam-macam air permukaan dan air tanah

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengetahui macam-macam perairan darat
2. Siswa mampu menjelaskan tentang pengertian air pemukaan dan air tanah
3. Siswa mampu mengetahui macam-macam air permukaan dan air tanah
131

E. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok:
a. Perairan darat
b. Pengertian dan macam-macam air permukaan dan air tanah
2. Uraian materi: Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran
1. Media Presentasi : Media power point
2. Alat dan Bahan Bantu : LCD proyektor dan papan tulis putih (white board)

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Siswa menjawab salam


Guru memberi salam
yang telah diucapkan oleh Religius
kepada siswa
guru

Guru menanyakan siswa Siswa mendengarkan dan


Jujur
yang tidak hadir menjawab

Guru mengulang serta


menguji daya ingat siswa
mengenai materi yang
diajarkan pada pertemuan Siswa menjawab Semangat dan
sebelumnya dengan pertanyaan dari guru kerja keras
pertanyaan Sebutkan
macam-macam siklus
hidrologi?
132

B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin Siswa mendengarkan Semangat dan
dicapai melalui media dengan baik kerja keras
power point
Guru menyajikan materi
mengenai macam-macam
Kerja keras, rasa
perairan darat, pengertian Siswa menyimak dan
ingin tahu,
air pemukaan dan air tanah, memperhatikan media
semangat, dan
dan macam-macam air power point yang disajikan
mandiri
permukaan serta air tanah
melalui media power point

B.2 Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru meminta kepada 4
orang siswa (2 laki-laki dan
2 perempuan) untuk Siswa menjawab Semangat,
mengulas kembali apa yang pertanyaan yang diberikan mandiri, dan
mereka ketahui mengenai isi oleh guru kerja keras
materi dari media power
point yang telah disajikan

B.3 Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menjelaskan kembali Siswa menyimak dan Rasa ingin tahu,
materi yang telah mendengarkan dengan semangat, dan
disampaikan kepada siswa baik kerja keras
133

melalui media power point


Guru bertanya kepada siswa Siswa yang belum paham Semangat, rasa
mengenai apa yang belum bertanya kepada guru ingin tahu, kerja
dipahami pada materi yang mengenai materi yang keras, dan
telah disampaikan telah disampaikan prestasi

C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan Siswa memperhatikan dan Rasa ingin tahu,
kesimpulan dan motivasi mendengarkan dengan semangat, dan
mengenai materi yang telah baik kerja keras
disampaikan
Guru memberikan Siswa memperhatikan dan Kerja keras dan
penugasan dalam bentuk PR mendengarkan dengan semangat
dan dikumpulkan pada baik
pertemuan berikutnya
Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam Religius
yang disampaikan guru

I. Sumber Belajar
1. Buku paket Geografi untuk SMA/MA kelas X. Karya Yoga Aribowo.
Penerbit Ganeca Exact, Jakarta. Tahun 2007
2. Buku paket Geografi untuk SMA/MA, kelas X. Karya Danang Endarto,
Sarwono, dan Singgih Prihadi. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. Tahun 2009

J. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Mengetahui macam-macam Penugasan PR 1. Sebutkan dua
134

siklus hidrologi macam perairan


2. Menjelaskan masing-masing darat?
alur proses dari macam- 2. Apa yang
macam siklus hidrologi dimaksud dengan
air permukaan
dan air tanah?
3. Sebutkan dan
jelaskan macam-
macam air
permukaan dan
air tanah?

Kriteria Penilaian:
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 79
Cukup 2 56 67
Kurang 1 < 55

Tangerang Selatan, Maret 2015

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Drs. Sudarno Alfian Novrizal


NIP: 19960113200701105 NIM: 1111015000026
135

Materi Geografi Kelas X SMA Semester 2

Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer


Kompetensi Dasar : Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
Materi Pokok :
1. Macam-macam perairan darat
2. Pengertian air pemukaan dan air tanah
3. Macam-macam air permukaan dan air tanah

MACAM-MACAM PERAIRAN DARAT

Perairan darat secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Perairan darat yang berada di bawah permukaan bumi, seperti air tanah
atau ground water.
2. Perairan darat yang ada di permukaan bumi, seperti danau, rawa, dan
sungai.

PENGERTIAN AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH

Air permukaan yaitu wilayah perairan yang terdapat dipermukaan bumi,


sedangkan air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah.
Air tanah (ground water) adalah air yang berada di bawah permukaan tanah
di dalam zona jenuh (saturation). Air tanah tersimpan pada ruang pori-pori antara
butir tanah atau pada celah-celah dan retakan batuan. Sebagian air tanah berasal
dari air hujan yang meresap masuk ke dalam tanah yang merupakan proses siklus
hidrologi. Air tanah tersebut disebut air tanah meteorik.
136

MACAM-MACAM AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH

Macam-macam air permukaan diantaranya:


1. Sungai
Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat
yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke
laut, danau atau sungai yang lebih besar. Arus air di bagian hulu sungai
(umumnya terletak di daerah pegunungan) biasanya lebih deras dibandingkan
dengan arus sungai di bagian hilir. Aliran sungai seringkali berliku-liku
karena terjadinya proses pengikisan dan pengendapan di sepanjang sungai.
2. Danau
Danau adalah cekungan yang merupakan genangan air yang sangat luas
di daratan. Danau dapat dipandang sebagai tempat penampungan (reservoir)
air tawar di darat pada ketinggian tertentu di atas permukaan laut yang
bersumber dari mata air, air hujan, sungai, dan gletser.
3. Rawa
Rawa adalah tanah basah yang sering digenangi air karena letaknya yang
relatif rendah. Rawa biasanya ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang
batangnya lunak atau rumput-rumputan. Ada dua jenis rawa, yaitu rawa di
daerah pedalaman yang berisi air tawar dan rawa yang disebabkan oleh
pasang naik dan pasang turun yang berisi air asin. Rawa-rawa banyak
terdapat di Pantai Sumatra bagian timur dan Pantai Kalimantan bagian
selatan.
4. Gletser
Gletser adalah massa besar es yang terbentuk dari penimbunan salju dan
bergerak menuju ke bawah akibat gravitasi bumi, sambil menguap ataupun
meleleh. Timbunan salju lama kelamaan menjadi sangat tebal, sehingga akan
terbentuk lapisan es di atas permukaan bumi. Lapisan es yang tebal menjadi
materi yang plastis dan mempunyai gaya gravitasi yang sangat besar,
sehingga es tersebut secara perlahan-lahan bergerak menyebar ke daerah yang
137

lebih luas atau turun melalui lereng pegunungan. Massa es yang bergerak
itulah yang disebut gletser.

Macam-macam air tanah diantaranya:


1. Air bawah tanah
Air bawah tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang
tidak kedap air (preatis) dan air tanah dalam yang kedap air (artesis). Contoh
air preatis adalah air sumur.
2. Geiser
Geiser adalah mata air dari dalam tanah yang menyemburkan uap dan air
panas ke atas pada waktu-waktu tertentu. Pemanasan air ini berasal dari
dalam bumi. Air tanah yang mencapai daerah panas bumi akan berubah
menjadi uap air, karena uap air mempunyai kekuatan yang berupa tekanan,
maka jika tekanannya sudah cukup tinggi, akan menyembur lepas ke
permukaan bumi, jika persediaan air tanah dan panas buminya sudah habis,
maka geiser akan berhenti.
3. Travertin
Travertin adalah endapan kalsium karbonat (CaCo3) yang dihasilkan oleh
mata air. Pada umumnya mata air travertin mengandung gamping. Contoh
travertin di Indonesia terdapat di Pegunungan seribu Jawa Tengah dan Ciater
Jawa Barat.
4. Sungai Bawah Tanah
Air hujan yang masuk ke dalam tanah melalui lubang-lubang dan
mengalir di bawah permukaan tanah di daerah kapur (karst) di sebut sungai
bawah tanah. Sungai-sungai ini mengalir dan bermuara di laut.
138

Lampiran 3

Kisi-Kisi
Soal Tes Hasil Belajar Siswa

Nama Sekolah : SMAN 8 Tangerang Selatan


Mata Pelajaran : Geografi
Jumlah Soal : 40 Soal
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

Aspek Kognitif dan Nomor Soal Jumlah


Kompetensi Dasar Indikator Materi
C1 C2 C3 C4 Soal

Mendeskripsikan
Pengertian dari
pengertian dari 1 1
3.3 Menganalisis hidrosfer hidrosfer
hidrosfer
dan dampaknya terhadap
Mendeskripsikan
kehidupan di muka bumi Pengertian hidrologi
pengertian hidrologi 2 3 2
dan siklus hidrologi
serta siklus hidrologi
139

Macam-macam siklus Macam-macam siklus


4, 5*, 6* 3
hidrologi hidrologi
Menguraikan proses-
Proses-proses pada 8*, *9, 7*, 10*,
proses yang terdapat 7
siklus hidrologi 11*, 12 19
pada siklus hidrologi
13*, 16,
Jenis-jenis perairan 17*, 18*, 14*, 15,
Mengidentifikasikan
darat dan proses 21, 22, 23, 20*, 24, 25, 26, 30, 32,
mengenai jenis-jenis 27
terbentuknya masing- 28*, 29, 27*, 31*, 38* 33*, 39*
perairan darat
masing 34*, 35*, 37*, 40*
36*

Keterangan:
= Soal-soal Pretest dan Posttest
140

Lampiran 4

SOAL UJI COBA

Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran Geografi
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar pada huruf a, b, c,
d, atau e!

1. Hidrosfer ialah ....


a. Lapisan tanah yang ada di permukaan bumi
b. Lapisan air yang ada di permukaan bumi
c. Lapisan batuan yang ada di permukaan bumi
d. Lapisan kehidupan yang ada di permukaan bumi
e. Lapisan gas yang ada di atas permukaan bumi

2. Ilmu yang mempelajari air di daratan disebut ....


a. Hidrologi
b. Meteorologi
c. Oseanografi
d. Klimatologi
e. Geologi

3. 1 Pergerakan dan perubahan air di dalam hidrosfer


2 Pergerakan dan perubahan gas di dalam atmosfer
3 Pergerakan dan perubahan tanah di dalam pedosfer
4 Pergerakan dan perubahan batuan di dalam litosfer
5 Pergerakan dan perubahan angin di dalam atmosfer
141

Yang merupakan pengertian siklus hidrologi terdapat pada nomor ....


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

4. Di bawah ini yang merupakan 3 macam siklus hidologi ialah ....


a. Siklus pendek, siklus panjang, dan siklus besar
b. Siklus pendek, siklus lebar, dan siklus panjang
c. Siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang
d. Siklus sedang, siklus lebar, dan siklus besar
e. Siklus sedang, siklus besar, dan siklus rapat

5. Air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air membentuk awan, kemudian
terjadi hujan, dan kembali ke laut lagi. Proses tersebut merupakan ....
a. Siklus pendek
b. Siklus sedang
c. Siklus panjang
d. Siklus lebar
e. Siklus besar

6. Siklus dimana hujan terjadi berupa es dan salju. Hujan salju ini menumpuk di
atas permukaan tanah dan baru akan mencair pada musim semi. Dalam siklus
hidrologi, hal tersebut merupakan ....
a. Siklus pendek
b. Siklus sedang
c. Siklus panjang
d. Siklus lebar
e. Siklus luar
142

7. Di bawah ini merupakan bagian-bagian dari proses dalam siklus hidrologi,


kecuali ....
a. Infiltrasi
b. Evaporasi
c. Evapotranspirasi
d. Kapilarisasi
e. Presipitasi

8. Proses penguapan yang terkandung dalam tumbuhan disebut ....


a. Evaporasi
b. Intersepsi
c. Evapotranspirasi
d. Presipitasi
e. Transpirasi

9. Di dalam siklus hidrologi terdapat salah satu proses yang merupakan nama
lain dari peristiwa hujan, yakni proses ....
a. Evaporasi
b. Transpirasi
c. Intersepsi
d. Presipitasi
e. Evapotranspirasi

10. Proses pada siklus hidrologi yang dimana penguapan air permukaan, seperti
air laut, sungai, danau, sawah, dan air yang terkandung dalam tumbuhan
menguap karena terkena sinar matahari merupakan proses ....
a. Evaporasi
b. Transpirasi
c. Evapotranspirasi
d. Intersepsi
e. Presipitasi
143

11. Alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan disebut ....
a. Anemometer
b. Termometer
c. Barometer
d. Ombrometer
e. Seismograf

12. Proses pembentukan awan pada siklus hidrologi dapat disebut juga dengan ....
a. Evaporasi
b. Evapotranspirasi
c. Presipitasi
d. Intersepsi
e. Kondensasi

13. Air tanah dapat disebut juga dengan ....


a. Ground water
b. Effluent
c. Influent
d. Spring
e. Soil water

14. Air tanah dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu ....


a. Air tanah dalam dan air tanah luar
b. Air tanah dalam dan air tanah hujan
c. Air tanah dalam dan air tanah gravitasional
d. Air tanah dangkal dan air tanah dalam
e. Air tanah dangkal dan air tanah luar
144

15. 1 Influent
2 Effluent
3 Ground Water
4 Soil Water
5 Spring

Dari tabel di atas, yang merupakan pengertian dari peristiwa sungai yang
mengisi air tanah terdapat pada nomor ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

16. Air tanah yang terletak di atas lapisan impermeabel ialah ....
a. Air tanah dalam
b. Air tanah hujan
c. Air tanah gravitasional
d. Air tanah luar
e. Air tanah dangkal

17. Air tanah yang terletak diantara 2 lapisan tanah yang impermeabel ialah ....
a. Air tanah dalam
b. Air tanah hujan
c. Air tanah gravitasional
d. Air tanah luar
e. Air tanah dangkal

18. Mata air yang keluar dengan cara rembesan ialah ....
a. Seepage
b. Ground water
145

c. Influent
d. Effluent
e. Spring

19. Berikut ini merupakan pembagian air tanah berdasarkan akan bergantungnya
kepada sifat batuan terutama teksturnya, kecuali ....
a. Akuifer
b. Akuiklud
c. Akuiflug
d. Akuitar
e. Spring

20. Bila akuifer terpotong oleh lembah maka air tanah akan keluar sebagai ....
a. Influent
b. Air kapiler
c. Air higroskopis
d. Mata air (spring)
e. Effluent

21. Lapisan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat meloloskan air dalam
jumlah yang terbatas disebut ....
a. Akuifer bebas
b. Akuifer tertekan
c. Akuiklud
d. Akuifug
e. Akuitar

22. Air gravitasional ialah ....


a. Air yang jatuh ke bawah karena pengaruh gaya gravitasi
b. Air yang dapat diserap oleh akar tanaman
c. Air yang terbentuk karena pencairan es
146

d. Air yang terletak di atas lapisan impermeabel


e. Air yang terletak diantara dua lapisan tanah yang impermeabel

23. Danau ialah ....


a. Suatu cekungan (basin) di permukaan bumi yang digenangi air dalam
jumlah yang relatif banyak
b. Bagian dari muka bumi yang karena sifatnya menjadi tempat air mengalir
c. Genangan air di daratan pada cekungan yang relatif dangkal
d. Lapisan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat meloloskan air
dalam jumlah yang terbatas
e. Perairan yang luas dan dikelilingi oleh beberapa benua

24. Danau yang terbentuk akibat letusan gunung api, letusan tersebut dapat
menghilangkan sebagian kerucut dan membentuk kawah ialah ....
a. Danau alami
b. Danau tektonik
c. Danau vulkanik
d. Danau karst
e. Danau ladam

25. Membramo yang terdapat di Papua merupakan salah satu jenis perairan darat
berupa ....
a. Sungai
b. Danau
c. Rawa
d. Laut
e. Akifer

26. Danau toba merupakan danau jenis vulkano-tektonik yang terletak pada
provinsi ....
a. Sumatera Utara
147

b. Sumatera Barat
c. Sumatera Selatan
d. Riau
e. Lampung

27. 1 Danau sebagai pembangkit listrik


2 Danau sebagai tempat rekreasi
3 Danau sebagai tempat perikanan darat
4 Danau sebagai tempat pelapukan makhluk hidup
5 Danau sebagai pengendali banjir

Yang merupakan manfaat danau terdapat pada nomor ....


a. 1, 2, 3
b. 1, 2, 3, 4
c. 1, 2, 3, 5
d. 2, 3, 5
e. 2, 3, 4, 5

28. Sungai konsekuen ialah ....


a. Sungai yang alirannya mengikuti kemiringan batuan
b. Sungai yang arah alirannya sejajar dengan lurus lapisan batuan
c. Sungai yang arah alirannya berlawanan dengan curah kemiringan lapisan
batuan
d. Sungai yang arah alirannya searah dengan sungai konsekuen dan alirannya
masuk ke sungai subsekuen
e. Sungai yang arah alirannya miring terhadap sungai konsekuen atau lurus
batuan

29. Sungai yang airnya bersumber hanya dari air hujan ialah ....
a. Sungai mata air
b. Sungai hujan
148

c. Sungai gletser
d. Sungai campuran
e. Sungai subsekuen

30. Sungai yang airnya bersumber dari pencairan es atau salju serta sungai ini
hanya ada di daerah lintang tinggi atau di puncak gunung yang tinggi.
Paparan tersebut merupakan ke dalam jenis sungai ....
a. Mata air
b. Hujan
c. Gletser
d. Campuran
e. Subsekuen

31. Selain sungai yang berada di permukaan, terdapat pula sungai bawah
permukaan, yang disebut ....
a. Sungai bawah tanah
b. Sungai hujan
c. Sungai campuran
d. Sungai perenial
e. Sungai insekuen

32. Berikut di bawah ini merupakan ciri-ciri daerah hulu pada sungai, kecuali ....
a. Arus sungai deras
b. Erosi ke dasar sungai besar
c. Lembah sungai curam
d. Lembah berbentuk V
e. Kecepatan sungai melambat

33. Di bawah ini merupakan nama pola-pola sungai, kecuali ....


a. Pola aliran dendritik
b. Pola aliran paralel
149

c. Pola aliran trellis


d. Pola aliran menimpang
e. Pola aliran memusat

34. Pola aliran sungai berbentuk dendritik ialah ....


a. Pola aliran sungai yang tidak teratur, terdapat di dataran rendah dan pantai
dan batuannya homogen
b. Pola aliran sungai yang aliran sungai induknya sejajar dengan anak sungai
yang bermuara pada sungai induk
c. Pola aliran sungai yang memusat ke suatu daerah biasanya terdapat di
daerah pegunungan atau lembah
d. Pola aliran sungai yang membentuk sudut siku-siku
e. Pola aliran sungai yang berpencar, tetapi sungai orde satu berpusat pada
sungai orde dua yang melingkar

35. Pola aliran yang dicirikan dengan percabangan anak-anak sungai pada sungai
utama yang membentuk sudut siku-siku ialah ....
a. Pola aliran dendritik
b. Pola aliran paralel
c. Pola aliran trellis
d. Pola aliran menyebar
e. Pola aliran memusat

36. Pola aliran yang memusat pada suatu lahan tertentu disebut ....
a. Pola aliran dendritik
b. Pola aliran paralel
c. Pola aliran trellis
d. Pola aliran menyebar
e. Pola aliran memusat
150

37. Genangan air secara alamiah yang terjadi terus menerus atau musiman akibat
drainase alamiah yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara
fisik, kimiawi, dan biologis ialah ....
a. Danau
b. Rawa
c. Sungai
d. Laut
e. Waduk

38. Rawa Pening merupakan salah satu jenis rawa yang terdapat pada provinsi ....
a. Jawa Barat
b. Jawa Tengah
c. Jawa Timur
d. DKI Jakarta
e. Banten

39. Danau Lais Da Rims di negara Swiss merupakan salah satu yang termasuk ke
dalam bagian danau yang karst, hal ini disebabkan karena ....
a. Terjadi pada daerah kapur, terbentuk akibat proses pelarutan batuan kapur
oleh hujan
b. Terjadi akibat letusan gunung api
c. Terbentuk oleh tenaga endogen
d. Terbentuk dari gabungan proses vulkanik dan tektonik
e. Terbentuk karena es mencair

40. Danau bendungan, merupakan nama lain dari istilah ....


a. Danau Tektonik
b. Danau Ladam
c. Waduk
d. Danau karst
e. Danau gletser
151

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. b 21. e
2. a 22. a
3. a 23. a
4. c 24. c
5. a 25. a
6. c 26. a
7. d 27. c
8. e 28. a
9. d 29. b
10. a 30. c
11. d 31. a
12. e 32. e
13. a 33. d
14. d 34. a
15. a 35. c
16. e 36. e
17. a 37. b
18. a 38. b
19. e 39. a
20. d 40. c

Anda mungkin juga menyukai