Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Alfian Novrizal
NIM: 1111015000026
i
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the use of video media on student
learning outcomes. This research was conducted at SMAN 8 South Tangerang
City on March until April 2015. The research method is quasi experiment.
Sampling was taken with purposive sampling technique. The research first sample
were 32 students for experiment class by using video media and the research
second sample were 32 students for control class without video media. The result
of students learning achievement of experiment class (mean = 85,62 and deviation
standart = 7,37) is higger than control class (mean = 77,19 and deviation standart
= 6,61). N-Gain category obtained in experiment class is 0,75 (75%) higher
category. While N-Gain category obtained in control class is 0,54 (54%) middle
category. The result of the processing data taken from both group are 4,84 for test
and 1,66 for ttable at 5% significance level, therefore, ttest > ttable. This shows that
there is influence of an video media on student results on geography subjects.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Puji Syukur Segala Puji Bagi Allah SWT yang dimana telah
membantu hamba-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan
baik.
Shalawat beserta salam kita curahkan kepada junjungan dan nabi kita semua
yakni Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabat-sahabat, dan para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah syarat akademis untuk
menyelesaikan studi S1 Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di
SMAN 8 Kota Tangerang Selatan).
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang telah sangat
membantu sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan IPS,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Syaripulloh, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si, sebagai dosen pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahannya kepada peneliti dalam
penulisan skripsi ini.
iii
5. Ibu Zaharah, M.Ed, sebagai dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahannya kepada peneliti dalam
penulisan skripsi ini.
6. Bapak Imam Supingi, S.Pd, MM, selaku Kepala Sekolah SMAN 8 Kota
Tangerang Selatan yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian.
7. Bapak Drs. Sudarno, selaku guru mata pelajaran geografi SMAN 8 Kota
Tangerang Selatan yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama
terlaksananya penelitian skripsi.
8. Seluruh keluarga besar SMAN 8 Kota Tangerang Selatan yang telah
bersedia membantu selama penelitian.
9. Ayahanda Sudiharno dan Ibunda Ajeng, yang selalu memberikan
motivasi, semangat, doa dan rasa kasih sayangnya tiada henti kepada
peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada kakak dan adik tercinta (Ivan Leo Riza dan Andita Isviani) yang
tiada hentinya memberikan motivasi, semangat, dan doa kepada peneliti
dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Kepada Dedi Firman Prasetyo, Fikri Abdillah, Nur Ariyani, dan Vina
Viniati Dewi yang telah membantu dan mendukung dalam penelitian
skripsi ini.
12. Teman-teman kursus bahasa perancis, Fakhri Fauzi, Mela Silviana,
Delima Nabila Cahyani, Aqib, Bela, yang masih kompak dan mengisi
waktunya untuk ceria bersama selama di kampus dan memberikan
semangat dalam penulisan skripsi ini.
13. Teman-teman semasa SMP dan SMA, yang selalu memberikan semangat
untuk mengerjakan skripsi ini.
14. Teman-teman Jurusan Pendidikan IPS khususnya prodi Geografi
angkatan 2011.
iv
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca dalam penulisan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penelitian mengenai pendidikan, baik itu sebagai referensi maupun hal-hal yang
lain dalam penelitian.
Penulis,
Alfian Novrizal
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 4
D. Perumusan Masalah ................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
vi
b. Pengertian Hasil Belajar ................................................. 17
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil
Belajar ............................................................................ 18
4. Geografi .............................................................................. 20
a. Pengertian Geografi ....................................................... 20
b. Pengajaran Geografi ....................................................... 21
c. Ruang Lingkup Pengajaran Geografi ............................. 22
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 23
C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 25
D. Hipotesis Penelitian ................................................................... 28
vii
H. Teknik Analisis Data ................................................................ 43
1. Uji Sampel Penelitian .......................................................... 43
a. Uji Normalitas ............................................................. ... 43
b. Uji Homogenitas ............................................................. 44
2. Analisis Data ....................................................................... 46
a. Normalized Gain ............................... ............................. 46
b. Persentase Angket ................................................. ......... 46
c. Uji Hipotesis .................................................................. 47
I. Hipotesis Statistik ..................................................................... 48
viii
DAFTAR TABEL
ix
Tabel 4.19 Pernyataan Nomor 6 (Saya Sulit Dalam Memahami Materi
Mengenai Geografi) ................................................................... 74
Tabel 4.20 Pernyataan Nomor 7 (Saya Suka Belajar Dengan Materi
Mengenai Geografi) ................................................................... 75
Tabel 4.21 Pernyataan Nomor 8 (Saya Tidak Jenuh Dengan Penggunaan
Media Video Dalam Kegiatan Belajar) ..................................... 75
Tabel 4.22 Pernyataan Nomor 9 (Penggunaan Media Video Menjadikan
Suasana Belajar Menjadi Lebih Kondusif) ................................ 76
Tabel 4.23 Pernyataan Nomor 10 (Penggunaan Media Video Membuat
Saya Menjadi Semangat Untuk Belajar) .................................... 76
Tabel 4.24 Pernyataan Nomor 11 (Saya Menyukai Kegiatan Belajar
Dengan Menggunakan Media Video) ....................................... 77
Tabel 4.25 Pernyataan Nomor 12 (Saya Lebih Cepat Fokus Ketika Belajar
Dengan Menggunakan Media Video) ........................................ 78
Tabel 4.26 Pernyataan Nomor 13 (Media Video Mempermudah Saya
Dalam Memahami Materi Geografi) ......................................... 78
Tabel 4.27 Pernyataan Nomor 14 (Saya Lebih Suka Belajar Dengan
Menggunakan Media Video Dibandingkan Dengan Metode
Ceramah) .................................................................................... 79
Tabel 4.28 Pernyataan Nomor 15 (Media Video Yang Digunakan Sesuai
Dengan Materi) .......................................................................... 79
Tabel 4.29 Pernyataan Nomor 16 (Media Video Menjadikan Saya Lebih
Aktif Dalam Belajar) ................................................................. 80
Tabel 4.30 Pernyataan Nomor 17 (Media Video Menjadikan Suasana
Belajar Di Kelas Menjadi Menyenangkan) ............................... 80
Tabel 4.31 Pernyataan Nomor 18 (Dengan Media Video Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Saya) ............................................ 81
Tabel 4.32 Pernyataan Nomor 19 (Dengan Media Video Dapat
Meningkatkan Motivasi Belajar Bagi Saya) .............................. 81
Tabel 4.33 Pernyataan Nomor 20 (Guru Selalu Memberikan Evaluasi
Ketika Pelajaran Akan Berakhir) ............................................... 82
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
Lampiran 25 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Guru ...................... 206
Lampiran 26 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pada Kelas Eksperimen .. 207
Lampiran 27 Rekap Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Kelas
Eksperimen ............................................................................ 209
Lampiran 28 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pada Kelas Kontrol ........ 215
Lampiran 29 Rekap Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Kelas Kontrol . 217
Lampiran 30 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa (Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol) ............................................ 223
Lampiran 31 Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Kelas Eksperimen) ...... 224
Lampiran 32 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa (Kelas
Eksperimen) .......................................................................... 226
Lampiran 33 Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Kelas Kontrol) ............. 232
Lampiran 34 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa (Kelas Kontrol) ... 234
Lampiran 35 Persentase Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ................................................................. 240
Lampiran 36 Kisi-Kisi Instrumen Angket .................................................. 243
Lampiran 37 Angket Persepsi Siswa Mengenai Pembelajaran
Menggunakan Media Video .................................................. 244
Lampiran 38 Skor Angket Persepsi Siswa Mengenai Pembelajaran
Menggunakan Media Video .................................................. 246
Lampiran 39 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Guru .................. 248
Lampiran 40 Pedoman Wawancara Guru ................................................... 249
Lampiran 41 Hasil Wawancara Guru ......................................................... 250
Lampiran 42 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Siswa ................ 252
Lampiran 43 Pedoman Wawancara Siswa ................................................. 253
Lampiran 44 Hasil Wawancara Siswa ........................................................ 254
Lampiran 45 Hasil Dokumentasi Penelitian ............................................... 264
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Diana Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: DIVA Press , 2011),
Cet. 1, h. 20.
1
2
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan yang telah dipaparkan dalam latar belakang tersebut, maka
hal ini dapat diketahui untuk diidentifikasikan masalahnya seperti berikut:
1. Guru masih jarang menggunakan media dalam kegiatan mengajarnya,
terutama media video.
2. Hasil belajar siswa yang masih kurang dan rendah pada mata pelajaran
geografi.
C. Pembatasan Masalah
Dalam hal ini, mengingat luasnya masalah, maka dilakukan pembatasan
masalah sehingga mendapatkan fokus dari penelitian ini. Dan fokus dalam
penelitian ini adalah tentang penggunaan media video terhadap hasil belajar
pada mata pelajaran geografi di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan.
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang dijelaskan pada latar belakang di atas, maka dapat
dikemukakan rumusan masalah dalam melakukan kegiatan penelitian ini. Dan
rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah terdapat pengaruh pada
penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
geografi?"
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilaksanakan ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran geografi di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dari kegiatan penelitian yang dilakukan ini
diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian yang dilakukan ini dapat menambah
pemahaman terhadap penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar, yakni melalui dengan media tipe audio visual berupa
video.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa:
Menjadikan pengalaman baru dalam belajar terutama pada ranah
memahami materi yang telah dipelajarinya,.
b. Bagi guru:
Guru mengetahui penggunaan media video dalam kegiatan
pembelajaran di dalam kelas, serta mendukung untuk lebih mudah
dalam proses penyampaian materi kepada siswa.
c. Bagi SMAN 8 Tangerang Selatan:
Kegiatan dan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi
mengenai manfaat dari penggunaan media pembelajaran berupa
6
A. Deskripsi Teoretik
1. Media
a. Pengertian Media
Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari bahasa
Latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah, media
berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan (a source) dengan
penerima pesan (a receiver). Beberapa hal yang termasuk ke dalam media
adalah film, televisi, diagram, media cetak (printed materials), komputer,
instruktur, dan lain tersebut sebagainya.1
Media merupakan alat yang dapat membantu dalam keperluan dan
aktivitas, yang dimana sifatnya dapat mempermudah bagi siapa saja yang
memanfaatkannya.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal.2
Adanya media dirasakan memang sangat membantu proses belajar
mengajar, hal tersebut dikarenakan guru akan mudah dalam kegiatan
mengajarnya serta dapat meningkatkan perhatian siswa pada kegiatan
belajarnya.
Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education
Association/NEA) dalam buku Arief Sadiman, dkk, media adalah bentuk-
bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.
Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.
Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan
tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
1
Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: DIVA Press , 2011), Cet.
1, h. 13.
2
Azhar Rasyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), Cet. 14, h.
3.
7
8
3
Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 7.
4
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2007), Cet. 1, h. 65.
5
Ibid., h. 67.
9
Media audio visual terdiri atas audio visual diam, yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound
slides), film rangkai suara. Audio visual gerak, yaitu media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan
video cassette.
Dilihat dari segi keadaannya, media audio visual dibagi menjadi audio
visual murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu
sumber seperti film audio-cassette. Sedangkan audio visual tidak murni yaitu
unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film
bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan
unsur suaranya bersumber dari tape recorder.
Dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi 2 (dua), yaitu pertama,
media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak
terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik
yang banyak dalam waktu yang sama. Kedua, media dengan daya liput yang
terbatas oleh ruang dan tempat. Media ini dalam penggunaannya
membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film
rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.6
Menurut Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, jika dilihat dari bahan
pembuatannya media dibagi atas pertama, media sederhana, yakni media
yang bahan dasarnya mudah diperoleh dengan harga murah, cara
pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit. Kedua, media
kompleks yakni media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah
dibuat dan harga relatif mahal.7
6
Ibid., h. 67-68.
7
Ibid., h. 68.
10
media ini lebih lengkap yakni dapat dilihat dan didengar, sehingga media
jenis ini dengar, sehingga media jenis ini diharapkan dapat lebih tepat dengan
proses kegiatan belajar mengajar.
8
Arief S. Sadiman, dkk, op.cit., h. 84.
11
9
Ibid., h. 85-86.
12
Dari kesimpulan yang diambil pada paparan yang di atas adalah fungsi
dan manfaat dari media pembelajaran diantaranya dapat menjadikan siswa
lebih memahami materi yang disampaikan oleh gurunya, serta media
merupakan sarana agar siswa lebih termotivasi dalam minat, tindakan, serta
belajar.
10
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme
Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 2, h. 164.
11
Ibid., h. 164.
13
2. Video
a. Pengertian Video
Istilah video berasal dari bahasa latin yaitu dari kata vidi atau visum yang
artinya melihat atau mempunyai daya penglihatan.12
Menurut Agnew dan Kellerman dalam buku Munir, mendefinisikan
video sebagai media digital yang menunjukkan susunan atau urutan
gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi pada
gambar yang bergerak. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan
gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan
kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan
frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate,
dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam
kecepatan yang tinggimaka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar
nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.
Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media
digital.13
12
Munir, Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012),
Cet. 1, h. 289.
13
Ibid., h. 290.
14
Arief S. Sadiman, dkk., op.cit., h. 74.
14
b. Macam-Macam Video
Ada beberapa macam video, yaitu:
1. Video Streaming
a. Pengertian Video Streaming
Pengertian video streaming berasal dari pengertian video dan
streaming. Video adalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai
penerima gambar dan suara. Streaming adalah proses
penghantaran data dalam aliran berkelanjutan dan tetap yang
memungkinkan pengguna mengakses dan menggunakan file
sebelum data dihantar sepenuhnya. Dalam kasus, streaming bisa
berarti pengaliran atau mengalirkan. Jadi video streaming adalah
salah satu cara untuk mengetahui informasi atau berita secara
audio maupun visual dari seluruh dunia melalui internet.15
b. Kegunaan Video Streaming
Banyak manfaat yang didapat dari sebuah teleconference
melalui video streaming, antara lain biaya yang dibutuhkan jauh
lebih murah daripada mengunjungi suatu daerah, sehingga
anggaran bisa ditekan lebih rendah. Teleconference membutuhkan
bandwidth yaitu lebar pita akses internet. Bandwidth yang
dibutuhkan harus lebih besar, agar terjadi akses yang baik dan
tidak terjadi noise/gangguan. Semakin besar maka semakin jelas
gambar yang dihasilkan tanpa putus-putus. Untuk gambar
memang dibutuhkan bandwidth jauh lebih besar daripada suara.16
2. Video Conference
a. Pengertian Video Conference
Video conference adalah seperangkat teknologi
telekomunikasi interaktif yang memungkinkan dua pihak atau
15
Munir, op. cit., h. 304.
16
Ibid., h. 305.
15
3. Teleconference
a. Pengertian Teleconference
Teleconference adalah penggunaan video/teknologi suara dan
komputer yang memungkinkan orang pada lokasi yang berjauhan
untuk saling melihat, mendengar, dan berbicara satu sama lain.
Dalam konferensi video data yang ditansmisikan dalam bentuk
video atau audiovisual. Video conference adalah telekomunikasi
dengan menggunaka audio dan video sehingga terjadi pertemuan
di tempat yang berbeda-beda. Ini bisa berupa antara dua lokasi
yang berbeda (point-to-point) atau mengikutsertakan beberapa
lokasi sekaligus di dalam satu ruangan konferensi (multi-point).19
b. Cara Kerja Teleconference
Cara kerja teleconference dapat menggunakan voice
activation, continuous presence, atau gabungan dari keduanya.
Penggunaan lain seperti pada saat setiap peserta dalam sebuah
17
Ibid., h. 308.
18
Ibid., h. 309.
19
Ibid., h. 314.
16
20
Ibid.
21
Azhar Arsyad, op. cit., h. 1.
22
Rusman, op. cit., h. 85.
17
23
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), Cet. 3, h. 13.
24
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2008), Cet.1, h. 62.
25
Ibid., h. 123.
18
26
Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada
(GP) Press, 2010), Cet. 3, h. 24-25.
19
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil
belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam
dan dapat pula berupa lingkungan sosial.28
b. Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum,
sarana dan fasilitas, dan guru. Berbicara kurikulum berarti
berbicara mengenai komponen-komponennya, yakni tujuan,
bahan atau program, proses belajar mengajar, dan evaluasi.
Kiranya jelas faktor-faktor ini besar pengaruhnya pada proses
dan hasil belajar, misalnya kita lihat dari sisi tujuan kurikulum,
setiap tujuan kurikulum merupakan pernyataan keinginan
tentang hasil pendidikan.29
Tinggi dan rendahnya kualitas siswa dalam belajar berbeda-
beda, hal tersebut dikarenakan setiap dari masing-masing siswa
memiliki kelebihan dan kekurangannya. Faktor-faktor internal
maupun eksternal yang berbeda-beda pada tiap kemampuan,
psikologis, dan lain-lainnya dalam diri siswa memicu terhadap
ranah pada aspek hasil belajarnya masing-masing.
4. Geografi
a. Pengertian Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan
graphein yang berarti lukisan atau tulisan.30
Menurut Elsworth Huntington dalam buku Iwan Hermawan, geografi
adalah studi tentang alam dan persebarannya serta relasi antara
lingkungan alam dengan kualitas/ aktifitas manusia. Batasan ini lebih
menekankan geografi sebagai ilmu tenang ruang (korologi) yang
merupakan hasil berbagai faktor alam dan sosial serta relasi antara
faktor-faktor tersebut.31
30
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, (Jakarta :
PT Bumi Aksara, 2009), Cet. 2, h. 227.
31
Iwan Hermawan, Geografi: Sebuah Pengantar, (Bandung: Private Publishing, 2009), h.
55.
32
I Gusti Bagus Arjana, Geografi Lingkungan: Sebuah Introduksi, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2013), h. 20-22.
21
b. Pengajaran Geografi
Pengajaran geografi merupakan pengajaran tentang hakikat geografi yang
diajarkan di sekolah dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental
anak pada jenjang pendidikan masing-masing,. Hakekat dari geografi adalah
pengajaran tentang aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan
keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi
kewilayahannya masing-masing.33
Pada pelaksanaan proses pengajaran geografi di sekolah penjabaran
konsep dan pokok bahasannya harus disesuaikan dan diserasikan dengan
tingkat pengalaman serta perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan
tertentu. Sehingga dalam proses pengajarannya diperlukan kesiapan guru
dalam melakukan seleksi akan materi pengajaran serta metode dan
pendekatan yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar tersebut.
Tujuannya, agar siswa memperoleh pengetahuan geografi sesuai dengan
tingkatan usia pada tiap jenjang pendidikan, dengan kata lain pengajaran
geografi dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan perkembangan usia
siswa.34
Kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan di atas bahwa dalam
pengajaran geografi, penjabaran konsep dan pokok bahasannya harus
33
Iwan Hermawan, op. cit., h. 108.
34
Ibid., h. 109-110.
22
35
Ibid., h. 116.
36
Ibid., h. 117.
23
dipelajari dalam mata pelajaran geografi berupa tentang semua hal dan
fenomena yang terdapat pada permukaan bumi.
37
Eva Afiatun Nufus, Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas X Pada Konsep Suhu dan Kalor (Penelitian Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 4 Kota
Tangerang Selatan), Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Jakarta, h.
66, 2014.
24
38
Sifa Aulia, Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran Bunyi Terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Jakarta, h. 62,
2013.
39
Eva Febriyanti R, Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas
VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013), Skripsi pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Bandar Lampung, h. 52, 2014.
25
C. Kerangka Berpikir
Media dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu hal yang
sangat diperlukan dan digunakan saat-saat ini. Dengan bantuan media
tersebut, pembelajaran yang diharapkan baik, cepat, dan tepat akan terwujud.
Melihat saat ini tidak sedikit jumlah para guru yang masih belum
menggunakan media dalam kegiatan mengajar dan pembelajarannya. Hal
tersebut menyebabkan proses waktu yang lama dalam memahami materi pada
siswanya. Selain itu juga proses yang cukup membosankan, jenuh, dan tidak
menyenangkan dalam belajar bagi para siswa.
Dengan bantuan media dalam kegiatan belajar mengajar, tentunya maka
hasil dari proses tersebut akan berjalan lebih baik dibandingkan dengan yang
40
Alfian Andy Nugraha, Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Kompetensi Dasar Pengoperasian Mesin Bubut, Journal of Mechanical Engineering
Learning, 2014, h. 62.
41
Ika Risqi Citra Primavera, Pengaruh Media Audia-Visual (Video) Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas XI Pada Konsep Elastisitas, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Jakarta, Jakarta, h. 60, 2014.
26
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir
Guru
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hal yang diuraikan sebelumnya mengenai peneliitian ini,
maka hipotesis penelitiannya adalah:
Ho = Tidak terdapat pengaruh dalam penggunaan media video terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi.
Ha = Terdapat pengaruh dalam penggunaan media video terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran geografi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2008), h. 63.
2
Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2006), h. 17.
29
30
Keterangan:
O1 = Pretest, tes dilakukan sebelum diberikan perlakuan
O2 = Posttest, tes dilakukan setelah diberikan perlakuan
X1 = Perlakuan dengan menggunakan media video
X2 = Perlakuan tanpa menggunakan media video
3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 16, h. 114.
31
2. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang dipilih dengan teknik tertentu
untuk mewakili populasi. Kata dipilih di sini mengandung pengertian
digunakan teknik dan prosedur yang tepat dalam proses pemilihan anggota
sampel. Proses pemilihan sampel disebut teknik sampling.5
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik purposive sampling, dimana berdasarkan adanya pertimbangan tertentu
dan tujuan yang ingin dicapai. Sampel penelitiannya adalah mengambil dua
kelas dari seluruh kelas X yang ada di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan,
dimana kelas X1 sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas X2 sebagai kelas
kontrol. Dan masing-masing kedua kelas tersebut terdapat sebanyak 32 siswa.
Pengambilan sampel tersebut menggunakan purposive sampling dikarenakan
kedua kelas tersebut memiliki kesamaan sifat dan nilai-nilai hasil belajar yang
yang hampir sama, serta memiliki alokasi waktu belajar dan guru yang sama.
D. Variabel Penelitian
Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini, terdapat 2 (dua)
variabel, yakni media video yang disimbolkan dengan huruf X, dimana
variabel tersebut diposisikan sebagai variabel bebas (independen variable).
Sedangkan variabel yang satu lagi adalah hasil belajar, disimbolkan dengan
huruf Y, dimana variabel tersebut diposisikan sebagai variabel terikat
(dependen variable).
4
Sudjarwo dan Basrowi, Manajemen Penelitian Sosial, (Bandung: CV. Mandar Maju, 2009),
h. 255.
5
Ibid., h. 254.
32
6
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), Cet. 8, h.
170.
7
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), Cet. 1, h. 226.
8
Sugiyono, op.cit., h. 199.
33
3. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.9
Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh data tentang
observasi mengenai kegiatan guru yang disini selaku peneliti (data
diperoleh dari observer, yakni teman sebaya dengan jurusan kuliah yang
sama) dan keaktifan siswa dalam memahami dan mengerti materi pada
mata pelajaran geografi, dimana dalam pembelajarannya, peneliti
menggunakan salah satu media, yakni media video.
4. Wawancara
Semula istilah wawancara (interview) diartikan sebagai tukar
menukar pandangan antara dua orang lebih. Kemudian, istilah ini
diartikan lebih lanjut, yaitu sebagai metode pengumpulan data atau
informasi dengan cara tanya-jawab sepihak, dikerjakan secara sistemik
dan berlandaskan pada tujuan penyelidikan. Tujuan wawancara sendiri
adalah mengumpulkan data atau informasi (keadaan, gagasan/pendapat,
sikap/tanggapan, keterangan dan sebagainya) dari suatu pihak tertentu.10
Metode ini digunakan peneliti untuk menghubungi dan melakukan
wawancara terhadap guru geografi dan siswa kelas X SMAN 8 Kota
Tangerang Selatan, pada guru dilakukan wawancara mengenai kegiatan
dan proses mengajarnya di dalam kelas, khususnya dalam penggunaan
media, sedangkan pada siswa tentang apa yang mereka rasakan setelah
belajar dengan menggunakan media video.
9
Ibid., h. 203.
10
Arief Subiyantoro dan FX. Suwarto, Metode dan Teknik Penelitian Sosial, (Yogyakarta:
CV Andi Offset, 2007), h. 97.
34
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini berupa tes objektif
pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif (dengan
taksonomi Bloom), yakni C1 (mengingat), C2 (memahami), C3
(menerapkan), dan C4 (menganalisis). Kisi-kisi instrumen tes dapat dilihat
pada tabel 3.2 di bawah ini:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Soal Tes Hasil Belajar Siswa
Aspek Kognitif dan
Kompetensi Jumlah
Indikator Materi Nomor Soal
Dasar Soal
C1 C2 C3 C4
Mendeskrip Penger
sikan tian
pengertian dari 1 1
dari hidros
hidrosfer fer
Penger
Menganalisis Mendeskrip
tian
hidrosfer dan sikan
hidrolo
dampaknya pengertian
gi dan 2 3 2
terhadap hidrologi
siklus
kehidupan di serta siklus
hidrolo
muka bumi hidrologi
gi
Macam
Macam-
-macam 4,
macam
siklus 5*, 3
siklus
hidrolo 6*
hidrologi
gi
35
Menguraika Proses-
n proses- proses 8*,
7*,
proses yang pada 9*,
10*, 7
terdapat siklus 11*,
19
pada siklus hidrolo 12
hidrologi gi
13*,
Jenis-
16,
jenis
17*, 14*,
perai
Mengidenti 18*, 15,
ran
fikasikan 21, 20*, 30,
darat 25,
mengenai 22, 24, 32,
dan 26, 27
jenis-jenis 23, 27*, 33*,
proses 38*
perairan 28*, 31*, 39*
terben
darat 29, 37*,
tuknya
34*, 40*
masing-
35*,
masing
36*
* = Soal-soal Pretest dan Posttest
Jumlah butir soal yang valid terdapat 23 soal dan jumlah soal yang
digunakan untuk pretest dan posttest sebanyak 20 soal.
Nomor Jumlah
No. Indikator Angket
Pernyataan Soal
b. Observasi
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan terhadap
aktivitas guru dan siswa di dalam kelas. Observasi yang dilakukan pada
kedua ranah tersebut diamati pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol. Pada observasi guru, meliputi kegiatan guru saat mengajar di
dalam kelas, sedangkan observasi pada siswa meliputi kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir mereka selama kegiatan belajar di
dalam kelas
Kisi-kisi instrumen observasi terhadap guru dan siswa yang
disajikan dalam tabel 3.4 di bawah ini:
37
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Guru
Nomor Aspek
Jumlah
Observasi
No. Indikator Observasi Butir
Kelas Kelas
Aspek
Eksperimen Kontrol
Kegiatan awal guru saat
5(E) dan
1 melakukan aktivitas mengajar 1-5 1-4
4(K)
di dalam kelas
Kegiatan inti guru saat
7(E) dan
2 melakukan aktivitas mengajar 6-12 5-9
5(K)
di dalam kelas
Kegiatan akhir guru saat
3(E) dan
3 melakukan aktivitas mengajar 13-15 10-12
(K)
di dalam kelas
15(K)
Jumlah 15 12 dan
12(E)
Keterangan:
(E): Kelas Eksperimen (K): Kelas Kontrol
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa
(Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol)
Jenis Jumlah Aspek
No. Indikator Observasi
Kegiatan Yang Diamati
Sikap siswa saat kegiatan awal sebelum Kegiatan
1 2
belajar di dalam kelas Awal
Aktivitas siswa di saat guru sedang Kegiatan
2 5
menyampaikan materi pelajaran di Inti
38
dalam kelas
Aktivitas siswa saat kegiatan belajar Kegiatan
3 1
akan selesai di dalam kelas Akhir
Jumlah Total 8
Observasi yang dilakukan terhadap aktivitas siswa di dalam kelas
dilaksanakan pada 2 kelas, yakni siswa di dalam kelas eksperimen dan kelas
kontrol dengan jumlah aspek yang diamati masing-masing sebanyak 8 aspek.
c. Wawancara
Instrumen wawancara untuk penelitian ini ditujukan kepada guru
georafi di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan dan siswa. Wawancara ini
merupakan data yang terakhir diperoleh setelah tes, angket, dan
observasi. Kisi-kisi wawancara dapat disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Guru
Nomor Jumlah
No. Indikator Wawancara
Pertanyaan Pertanyaan
Pengalaman mengajar guru selama
1 1 1
mengajar siswa di dalam kelas
Cara mengajar guru selama di dalam
2 2,3,4 3
kelas pada sekolah
Penggunaan media video dalam kegiatan
3 5,6,8,9 4
mengajar di dalam kelas
Pernyataan dan saran penggunaan media
4 7,10 2
video yang dilakukan oleh peneliti
Jumlah 10 10
Kisi-kisi instrumen wawancara yang dilaksanakan terhadap guru dibagi
menjadi 4 ranah dengan semua ranah tersebut terdapat 10 pertanyaan. Ranah
pertama terdapat 1 pertanyaan, ranah kedua terdapat 3 pertanyaan, ranah ketiga
terdapat 4 pertanyaan, dan ranah keempat terdapat 2 pertanyaan.
39
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Siswa
Nomor Jumlah
No. Indikator Wawancara
Pertanyaan Pertanyaan
Pengalaman belajar dengan menggunakan
1 1,2,3 3
media video
Kegiatan belajar dengan menggunakan
2 4,5,6,8,9 5
media video
Respon terhadap peneliti dan saran
3 mengenai media video yang digunakan 7,10 2
oleh peneliti
Jumlah 10 10
Kisi-kisi instrumen wawancara yang dilaksanakan terhadap siswa dibagi
menjadi 3 ranah dengan semua ranah tersebut terdapat 10 pertanyaan. Ranah
pertama terdapat 3 pertanyaan, ranah kedua terdapat 5 pertanyaan, dan ranah
ketiga terdapat 2 pertanyaan.
11
Ruseffendi, Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya,
(Bandung: PT Tarsito Bandung, 2005), h. 148.
40
Keterangan:
rpbis : Koefisian korelasi point biserial
Mp : Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item
yang dicari korelasinya dengan tes.
Mt : Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes).
St : Standar deviasi skor total.
p : Proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut.
q : 1 p.12
2. Reliabilitas
Reliabilitas instrumen atau alat evaluasi adalah ketetapan alat
evaluasi dalam mengukur atau ketetapan siswa dalam menjawab alat
evaluasi itu. Kalau alat evaluasi itu reliabel, maka hasil dari dua kali
atau lebih pengevaluasian dengan dua atau lebih alat evaluasi yang
senilai (ekivalen) pada masing-masing pada masing-masing pengetesan
di atas akan sepengetesan di atas akan serupa. Suatu alat evaluasi (tes
atau nontes) dikatakan baik bila, antara lain, reliabilitasnya tinggi.13
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2013), Cet. 15, h. 326-327.
13
Ruseffendi, op. cit., h. 158-159.
41
Dengan keterangan:14
= reabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
Vt = varians total
p = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir
(proporsi subjek yang mendapat skor 1).
14
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 231.
15
Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil
Belajar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006), Cet. 1, h. 140.
16
Ibid., h. 141.
42
P=
Dimana:
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan
benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Dimana:
D = daya pembeda butir.
BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab betul.
BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab betul.
JA = banyaknya subjek kelompok atas.
JB = banyaknya subjek kelompok bawah.18
17
Ibid.
18
Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2014), Cet. 1, h. 241.
43
Tabel 3.8
Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda19
Nilai Dp Intrepretasi
19
Ibid., h. 243.
20
Yusri, Statistika Sosial, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Cet. 2, h. 139.
44
Lo = F (Zi) S (Zi)
Keterangan:
Lo = Harga mutlak terbesar
F (Zi) = Peluang angka baku
S (Zi) = Proporsi angka baku
b. Uji Homogenitas
Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada
sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan
(homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya
variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.
Pengujian homogenitas sampel menjadi sangat penting apabila peneliti
bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil penelitiannya serta
penelitian yang data penelitiannya diambil dari kelompok-kelompok
terpisah yang berasal dari satu populasi.22
Uji homogenitas yang digunakan peneliti adalah dengan cara
varians terbesar dibandingkan atau dibagi dengan varians terkecil,
dengan menggunakan rumus uji Fisher.
21
Anjayudin, Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar IPS
Pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Amanah Setu Tangerang Selatan, Skripsi pada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Jakarta, h. 49, 2014.
22
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 363-364.
45
F=
Keterangan:
F = nilai yang digunakan untuk menguji homogenitas
varians populasi
23
Yusri, op. cit., h. 292.
24
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2008), Cet. 2, h. 133-134.
46
2. Analisis Data
a. Normalized Gain
Untuk melihat hasil tes pemahaman konsep, dapat menggunakan
instrumen tes pretest dan posttest pada soal-soal yang digunakan untuk
penelitian (soal berbentuk pilihan ganda). Pemahaman konsep tersebut
dapat diketahui hasilnya serta dapat dilihat selisih nilainya, yakni
dengan menggunakan rumus Normalized Gain.
Rumus Normalized Gain: 25
g=
Keterangan:
% posttest = skor post-test
% pretest = skor pre-test
b. Persentase Angket
Persentase angket dilakukan untuk penghitungan serta mengetahui
seberapa besar respon siswa terhadap media video yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran di sekolah. Dan rumus yang digunakan
adalah:26
25
R. Ariesta, dkk, Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan Laboratorium Fisika
Dasar II Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa, Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia 7, 2011, h. 64.
26
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011),
Cet. 23, h. 43.
47
Keterangan:
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
p = angka persentase
c. Uji Hipotesis
Untuk melihat perbedaan hasil tes antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah dengan melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis
menggunakan uji t, dan rumusnya yaitu: 27
thit =
Keterangan:
thit = Uji-t
= Rata-rata nilai eksperimen
= Rata-rata nilai kontrol
S = Standar Deviasi
n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen
n2 = Jumlah siswa kelas kontrol
27
Hotman Simbolon, Statistika, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Cet.2, h.161.
48
I. Hipotesis Statistik
Untuk dalam hal mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media
video terhadap hasil belajar pada mata pelajaran geografi, maka dapat
dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:
Ho : 1 = 2
Ha : 1 > 2
Keterangan :
1 = Nilai rata-rata hasil belajar (posttest) kelas eksperimen
2 = Nilai rata-rata hasil belajar (posttest) kelas kontrol
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah
1. Letak Geografis
SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan merupakan penjelmaan
(reinkarnasi) dari SMA Negeri Cireundeu yang pernah berdiri
berdasarkan SK Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Jawa Barat
Tahun 1986. Namun karena ketiadaan lahan, maka SMA Cireundeu
menghilang dan sebagai gantinya berdiri SMA Negeri 2 Ciputat di
Komplek Pamulang Permai II. Namun karena status wilayah Pamulang
yang semula berupa Kemantren berubah menjadi Kecamatan, maka nama
SMA Negeri 2 Ciputat berubah menjadi SMA Negeri 1 Pamulang.
Akhirnya pada tahun 2006 niat masyarakat Cireundeu dan sekitarnya
untuk memiliki SMA Negeri akhirnya tercapai juga setelah berdirinya
SMA Negeri 3 Ciputat pada tanggal 26 April 2006 berdasarkan SK
Bupati Tangerang Nomor 421/Kep.134-Huk/2006, dan sekarang telah
berganti nama menjadi SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
berdasarkan Perwal No. 10 Tanggal 25 Mei 2009.
Secara geografis SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan berada di
Kecamatan Ciputat Timur, dan mempunyai lokasi yang strategis karena
terletak pada jalur lalu lintas utama yang menghubungkan daerah
Provinsi DKI Jakarta dengan Kota Tangerang Selatan yaitu langsung
berbatasan dengan Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta
Selatan dan Kelurahan Limo, Kecamatan Cinere, Kota Depok. Sehingga
sekolah ini diharapkan akan menjadi sekolah kebanggaan masyarakat
Kecamatan Ciputat Timur dan sekitarnya.
Beberapa kepala sekolah yang pernah memimpin SMA Negeri 8
Kota Tangerang Selatan, antara lain :
49
50
Promosi dari
Drs. H. Enan Trivansyah 30 Juni 2006 s.d 13
1. SMAN 1
Sastri, M.Si Februari 2008
Ciputat
Mutasi dari
Dra. Hj. Ara Juhara, 13 Februari 2008 s.d
2. SMAN 1
M.M.Pd 18 September 2012
Sepatan
Mutasi dari
18 September 2012
3. Dra. Hj. Yuliani, M.Pd SMAN 5
s.d 17 Oktober 2014
Tangsel
2. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
NSS : 301300410011
NPSN : 20613552
Status Sekolah : Negeri
Tahun Mulai Berdiri : 2006
Tahun Mulai Berdiri Sendiri : 2008
Pendirian : SK Bupati Tangerang Nomor
421/Kep.134-Huk/2006
Tahun berdiri : 26 April 2006
SK Perubahan Nama : Perwal Kota Tangsel Tahun 2009
Tahun Perubahan : 25 Mei 2009
Akreditasi :A
No.Akreditasi : 73/BAP-S/M-SK/VIII/2014
Tanggal Akreditasi : 5 Agustus 2014
Alamat : Jl. Cireundeu Raya No. 5 RT.004/01
Kel. Cireundeu Kec. Ciputat Timur
51
Terampil
1. Terampil dalam mengaplikasi-kan alat
musik
2. Terampil mengoperasikan IT
b. Misi
b. Kondisi Guru
Ijasah Jumlah
Tertingi Guru Tetap Guru Tidak Tetap
c.
S.1 27 12
d.
S.2 5 1
e.
D3/D2/D1 - -
f.
Jumlah 12
54
B. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan. Sampel
pada penelitian ini adalah 2 kelas dari seluruh kelas X, yakni kelas X1
sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol, dimana
masing-masing kelas terdapat 32 siswa. Perlakuan dilakukan sebanyak 3
kali pertemuan. Pada kelas eksperimen kegiatan pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan media video, sedangkan pada kelas kontrol
menggunakan media power point slide.
Pelaksanaan tes berupa pretest dan posttest dilakukan di luar perlakuan,
dimana pretest dilakukan sebelum perlakuan dimulai serta posttest
dilakukan setelah 3 pertemuan dengan perlakuan tersebut. Soal-soal pretest
dan posttest terdapat 20 butir soal dalam bentuk pilihan ganda. Tiap-tiap
soal memiliki skor 5 atas jawaban yang benar dan memiliki skor 0 atas
jawaban yang salah.
Penggunaan media video dalam kegiatan belajar ini mempunyai
kelebihan dimana siswa lebih fokus dan tertarik dalam menyimak video
yang sedang diputar dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu
menjadi aktif dan berani mengajukan beberapa pertanyaan mengenai
keingintahuannya pada materi yang disampaikan melalui media video
55
nilai varians dan standar deviasi pada kelas eksperimen, yakni 55,37 dan
7,44.
Sedangkan hasil pada kelas kontrol rentang nilainya adalah 35-65.
Lalu terdapat hasil 50,16 pada nilai rata-rata (mean), 52,2 pada nilai
median dan 52,35 pada nilai modus. Sedangkan pada nilai varians dan
standar deviasi pada kelas eksperimen, yakni 38,29 dan 6,19.
median dan 80,33 pada nilai modus. Sedangkan pada nilai varians dan
standar deviasi pada kelas eksperimen, yakni 43,73 dan 6,61. Berikut ini
data hasil nilai pretest dan posttest yang disajikan dalam bentuk diagram
batang (Mean = Rata-rata):
Gambar 4.3
Diagram Batang Nilai Rata-Rata (Mean) Nilai Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
90
80
70
60
50 Pretest
40 Posttest
30
20
10
0
Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol
3. N-Gain
N-Gain diperoleh setelah dilaksanakannya pretest dan posttest pada
kelas eksperimen maupun kelas kontrol di luar perlakuan, serta tes ini
dalam bentuk soal tipe pilihan ganda sebanyak 20 soal. Hal ini dengan
rincian dimana pretest dilaksanakan sebelum perlakuan, sedangkan
posttest dilaksanakan setelah perlakuan, yakni pada kelas eksperimen,
perlakuan dalam berupa pembelajaran menggunakan media video,
sedangkan pada kelas kontrol perlakuan dalam berupa pembelajaran
dengan tidak menggunakan media video.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 8 Kota
Tangerang Selatan melalui pretest dan posttest, maka diperoleh N-Gain
pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol yang dimana data
pada kedua kelas tersebut disajikan pada tabel 4.4 dengan rincian sebagai
berikut:
58
Tabel 4.4
Data Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Jumlah Sampel 32 32
Dari data pada tabel 4.4 di atas dapat diperoleh N-Gain pada kelas
eksperimen sebesar 0,75 (75%), sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,54
(54%). Dimana pada kelas eksperimen ini, nilai N-Gain termasuk ke dalam
kelompok N-Gain kategori dan peningkatan pemahaman tinggi.
Sedangkan pada kelas kontrol nilai N-Gain termasuk ke dalam kelompok
N-Gain kategori dan peningkatan pemahaman tinggi.
Untuk patokan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) di SMAN 8
Kota Tangerang Selatan yakni 75. Pada hasil pretest kelas eksperimen
maupun kelas kontrol belum ada yang mencapai KKM. Sedangkan pada
hasil posttest, kelas eksperimen sebesar 96,87% yang mencapai KKM dan
kelas kontrol sebesar 71,87% siswa yang mencapai KKM patokan di
SMAN 8 Kota Tangerang Selatan.
Maka kesimpulan dari tabel di atas bahwa hasil N-Gain kelas
eksperimen lebih baik dibandingkan dengan N-Gain kelas kontrol. Dan
penggunaan media video pada kelas eksperimen pada mata pelajaran
geografi lebih tinggi hasil belajarnya dibandingkan kelas kontrol yang
tidak menggunakan media video.
Persentase rata-rata (mean) N-Gain pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat ditunjukkan pada gambar 4.5 sebagai berikut:
59
Gambar 4.5
Persentase Rata-Rata (Mean) N-Gain Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol
80%
70%
60%
50%
Kelas Eksperimen
40%
Kelas Kontrol
30%
20%
10%
0%
C. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian dengan menggunakan uji Liliefors.
Hal ini untuk menguji apakah data yang diperoleh berasal dari data
yang berdistribusi normal atau tidak. Taraf signifikan = 0,05, dengan
kriteria sebagai berikut:
Ho diterima jika Lhitung < Ltabel, maka data berdistribusi normal
Ho ditolak jika Lhitung > Ltabel, maka data tidak berdistribusi normal
1. Uji normalitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji
normalitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disajikan
dalam tabel 4.6 sebagai berikut ini:
Tabel 4.6
Data Hasil Uji Normalitas Pretest Kedua Kelas
Pretest
Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Lhitung 0,1356 0,1483
Ltabel 0,1566 0,1566
N 32 32
Kesimpulan Normal Normal
60
b. Uji Homogenitas
Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan Uji Fisher.
Kriteria pada pengujian ini adalah:
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
1. Uji homogenitas nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil uji homogenitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dapat disajikan dalam tabel 4.8 di bawah berikut ini:
Tabel 4.8
Data Hasil Uji Homogenitas Pretest Kedua Kelas
Pretest
Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Varians atau S2 55,37 38,29
Fhitung 1,45
Ftabel 1,84
N 32 32
Kesimpulan Homogen Homogen
Tabel 4.9
Data Hasil Uji Homogenitas
Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Posttest
Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
2
Varians atau S 54,3 43,73
Fhitung 1,24
Ftabel 1,84
N 32 32
Kesimpulan Homogen Homogen
c. Pengujian Hipotesis
Setelah menguji normalitas dan homogenitas data, maka
selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Pengujian
hipotesis pada penelitian ini menggunakan rumus uji-t. Dengan
kriteria seperti berikut:
Jika thitung < ttabel = Maka Ho diterima
Jika thitung > ttabel = Maka Ho ditolak
1. Uji hipotesis nilai pretest. Hasil uji hipotesis pada kedua kelas
dapat disajikan dalam tabel 4.10 berikut ini:
63
Tabel 4.10
Data Hasil Uji Hipotesis Pretest Kedua Kelas
Pretest
Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Mean (Rata-rata) 46,56 50,16
thitung - 2,34
ttabel 1,66
N 32 32
Tidak terdapat pengaruh dalam penggunaan
Kesimpulan media video terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran geografi
2. Uji hipotesis nilai posttest. Hasil uji hipotesis pada kedua kelas
dapat disajikan dalam tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11
Data Hasil Uji Hipotesis Posttest Kedua Kelas
Posttest
Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Mean (Rata-rata) 85,62 77,19
thitung 4,84
ttabel 1,66
64
N 32 32
Terdapat pengaruh dalam penggunaan media
Kesimpulan video terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran geografi
2. Hasil Observasi
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini terdapat 2 macam
observasi, yakni yang pertama observasi terhadap guru, dalam hal ini
peneliti sebagai guru dalam memberikan treatment dan materi dalam
pembelajaran serta yang kedua adalah observasi terhadap siswa. Dalam
hal pelaksanaan observasi terhadap guru, peneliti meminta bantuan
terhadap teman sebaya atau satu angkatan dengan jurusan serta prodi
yang sama sebagai observer terhadap peneliti yang menjadi guru dalam
kegiatan mengajar di dalam kelas.
a. Observasi guru
1. Pengamatan terhadap guru pada kelas eksperimen
Dalam hal ini observer (teman sebaya) melihat kegiatan mengajar
guru (peneliti) dari waktu awal sampai selesai mengajar di dalam
kelas. Observer menilai guru (peneliti) pada kesiapan guru dalam
memulai mengajar serta apersepsi memiliki kemampuan yang baik.
Lalu guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, motivasi
kepada siswa, serta menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan
65
ke-1 terlihat pada kegiatan awal sebesar 80%, pertemuan ke-2 sebesar
80%, dan pertemuan ke-3 sebesar 100%.
Kesimpulan dari observasi yang dilakukan terhadap aktivitas
siswa di kelas eksperimen adalah aktivitas siswa mulai dari kegiatan
awal, kegiatan inti sampai kegiatan akhir rata-rata persentasenya naik
atau kegiatan belajar yang dilakukan siswa pada kelas eksperimen
mengalami peningkatan.
3. Hasil Angket
Hasil angket yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara
menyebarkan secara rata kepada siswa yang termasuk ke dalam kelas
ekperimen, yakni kelas yang menggunakan media video dalam kegiatan
pembelajarannya di dalam kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
informasi mengenai media video yang digunakan dalam mata pelajaran
geografi.
Dalam lembar angket yang dibuat peneliti terdapat 20 butir
pernyataan, yang dimana tiap nomor diisi oleh siswa. Lembar angket
tersebut dalam berupa bentuk format:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Tabel 4.14
Pernyataan Nomor 1
(Saya Menyukai Mata Pelajaran Geografi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 20 62,5%
3 Ragu-Ragu 12 37,5%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 0%, setuju 62,5%, ragu-ragu 37,5%, tidak setuju
0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa setuju menyukai mata pelajaran geografi.
Tabel 4.15
Pernyataan Nomor 2
(Saya Jenuh Dengan Mata Pelajaran Geografi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 3 9,375%
3 Ragu-Ragu 8 25%
4 Tidak Setuju 20 62,5%
5 Sangat Tidak Setuju 1 3,125%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 0%, setuju 9,375%, ragu-ragu 25%, tidak setuju
62,5%, dan sangat tidak setuju 3,125%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa tidak setuju merasakan jenuh dengan mata pelajaran
geografi.
73
Tabel 4.16
Pernyataan Nomor 3
(Penggunaan Metode Ceramah Membuat Saya Cenderung
Semangat Untuk Belajar)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 3 9,375%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 18 56,25%
5 Sangat Tidak Setuju 1 3,125%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 0%, setuju 9,375%, ragu-ragu 31,25%, tidak
setuju 56,25%, dan sangat tidak setuju 3,125%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa tidak setuju penggunaan metode ceramah
membuat cenderung semangat untuk belajar.
Tabel 4.17
Pernyataan Nomor 4
(Penggunaan Metode Ceramah Membuat Saya Merasa Bosan Ketika
Belajar)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 18 56,25%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 3 9,375%
5 Sangat Tidak Setuju 1 3,125%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 0%, setuju 56,25%, ragu-ragu 31,25%, tidak
setuju 9,375%, dan sangat tidak setuju 3,125%. Hal ini menunjukkan
74
Tabel 4.18
Pernyataan Nomor 5
(Saya Dapat Dengan Mudah Memahami Materi Mengenai Geografi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 1 3,125%
2 Setuju 19 59,375%
3 Ragu-Ragu 12 37,5%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 3,125%, setuju 59,375%, ragu-ragu 37,5%, tidak
setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju dapat dengan mudah memahami materi
mengenai geografi.
Tabel 4.19
Pernyataan Nomor 6
(Saya Sulit Dalam Memahami Materi Mengenai Geografi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 1 3,125%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 20 62,5%
5 Sangat Tidak Setuju 1 3,125%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 0%, setuju 3,125%, ragu-ragu 31,25%, tidak
75
setuju 62,5%, dan sangat tidak setuju 3,125%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa tidak setuju sulit dalam memahami materi
mengenai geografi.
Tabel 4.20
Pernyataan Nomor 7
(Saya Suka Belajar Dengan Materi Mengenai Geografi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 1 3,125%
2 Setuju 18 56,25%
3 Ragu-Ragu 12 37,5%
4 Tidak Setuju 1 3,125%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 3,125%, setuju 56,25%, ragu-ragu 37,5%, tidak
setuju 3,125%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju suka belajar dengan materi mengenai
geografi.
Tabel 4.21
Pernyataan Nomor 8
(Saya Tidak Jenuh Dengan Penggunaan Media Video Dalam
Kegiatan Belajar)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 1 3,125%
2 Setuju 20 62,5%
3 Ragu-Ragu 9 28,125%
4 Tidak Setuju 1 3,125%
5 Sangat Tidak Setuju 1 3,125%
76
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 3,125%, setuju 62,5%, ragu-ragu 28,125%, tidak
setuju 3,125%, dan sangat tidak setuju 3,125%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa setuju tidak jenuh dengan penggunaan media
video dalam kegiatan belajar.
Tabel 4.22
Pernyataan Nomor 9
(Penggunaan Media Video Menjadikan Suasana Belajar Menjadi
Lebih Kondusif)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
2 Setuju 19 59,375%
3 Ragu-Ragu 3 9,375%
4 Tidak Setuju 2 6,25%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 9,375%, setuju 59,375%, ragu-ragu 9,375%,
tidak setuju 6,25%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa setuju penggunaan media video menjadikan
suasana belajar menjadi lebih kondusif.
Tabel 4.23
Pernyataan Nomor 10
(Penggunaan Media Video Membuat Saya Menjadi Semangat Untuk
Belajar)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
77
2 Setuju 19 59,375%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 9,375%, setuju 59,375%, ragu-ragu 31,25%,
tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju penggunaan media video membuat mereka
menjadi semangat untuk belajar.
Tabel 4.24
Pernyataan Nomor 11
(Saya Menyukai Kegiatan Belajar Dengan Menggunakan Media
Video)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 2 6,25%
2 Setuju 24 75%
3 Ragu-Ragu 6 18,75%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 6,25%, setuju 75%, ragu-ragu 18,75%, tidak
setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju menyukai kegiatan belajar dengan
menggunakan media video.
78
Tabel 4.25
Pernyataan Nomor 12
(Saya Lebih Cepat Fokus Ketika Belajar Dengan Menggunakan
Media Video)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 2 6,25%
2 Setuju 20 62,5%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 6,25%, setuju 62,5%, ragu-ragu 31,25%, tidak
setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju lebih cepat fokus ketika belajar dengan
menggunakan media video.
Tabel 4.26
Pernyataan Nomor 13
(Media Video Mempermudah Saya Dalam Memahami Materi
Geografi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
2 Setuju 19 59,375%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 9,375%, setuju 59,375%, ragu-ragu 31,25%,
tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
79
Tabel 4.27
Pernyataan Nomor 14
(Saya Lebih Suka Belajar Dengan Menggunakan Media Video
Dibandingkan Dengan Metode Ceramah)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
2 Setuju 23 71,875%
3 Ragu-Ragu 4 12,5%
4 Tidak Setuju 2 6,25%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 9,375%, setuju 71,875%, ragu-ragu 12,5%, tidak
setuju 6,25%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju lebih suka belajar dengan menggunakan
media video dibandingkan dengan metode ceramah.
Tabel 4.28
Pernyataan Nomor 15
(Media Video Yang Digunakan Sesuai Dengan Materi)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
2 Setuju 23 71,875%
3 Ragu-Ragu 6 18,75%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
80
Tabel 4.29
Pernyataan Nomor 16
(Media Video Menjadikan Saya Lebih Aktif Dalam Belajar)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 1 3,125%
2 Setuju 21 65,625%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 3,125%, setuju 65,625%, ragu-ragu 31,25%,
tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju media video menjadikan mereka lebih aktif
dalam belajar.
Tabel 4.30
Pernyataan Nomor 17
(Media Video Menjadikan Suasana Belajar Di Kelas Menjadi
Menyenangkan)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 1 3,125%
2 Setuju 21 65,625%
3 Ragu-Ragu 8 25%
4 Tidak Setuju 2 6,25%
81
Tabel 4.31
Pernyataan Nomor 18
(Dengan Media Video Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Saya)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
2 Setuju 19 59,375%
3 Ragu-Ragu 10 31,25%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 9,375%, setuju 59,375%, ragu-ragu 31,25%,
tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju media video dapat meningkatkan hasil
belajar mereka.
Tabel 4.32
Pernyataan Nomor 19
(Dengan Media Video Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Bagi
Saya)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 2 6,25%
82
2 Setuju 19 59,375%
3 Ragu-Ragu 11 34,375%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 6,25%, setuju 59,375%, ragu-ragu 34,375%,
tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa setuju media video dapat meningkatkan motivasi
belajar bagi mereka.
Tabel 4.33
Pernyataan Nomor 20
(Guru Selalu Memberikan Evaluasi Ketika Pelajaran Akan Berakhir)
Nomor Pernyataan Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 3 9,375%
2 Setuju 22 68,75%
3 Ragu-Ragu 5 15,625%
4 Tidak Setuju 2 6,25%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 9,375%, setuju 68,75%, ragu-ragu 15,625%,
tidak setuju 6,25%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa setuju dimana guru selalu memberikan
evaluasi ketika pelajaran akan berakhir.
4. Hasil Wawancara
Hasil wawancara merupakan data berupa kualitatif yang menjadi
penunjang bagi data kuantitatif. Wawancara yang dilakukan ini dilakukan
kepada guru mata pelajaran geografi dan siswa sebagai peserta dan
responden mengenai media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
a. Data hasil dari wawancara dengan guru mata pelajaran geografi
Hasil pada wawancara dengan guru mata pelajaran geografi
diantaranya bahwa beliau telah mengajar sejak tahun 2006 atau di
saat SMAN 8 Kota Tangerang Selatan berdiri, sudah 9 tahun, serta
mengajar di kelas X, XI, dan XII. Lalu dikatakan pula siswa
mayoritas tidak mengalami kesulitan selama mempelajari mata
pelajaran geografi. Metode pembelajaran yang biasa dilakukan
selama pembelajaran mata pelajaran geografi mayoritasnya adalah
metode ceramah, lalu disusul dengan diskusi, adanya tugas dan daftar
pustaka. Beliau pernah menggunakan media video dalam kegiatan
pembelajaran namun jarang, serta mengatakan bahwa media video
sangat sebagai media pembelajaran yang efektif.
Pada kelebihan video, beliau mengatakan bisa menggambarkan
keadaan yang sebenarnya, namun untuk kekurangannya mungkin apa
yang sudah ditampilkan dalam media video perlu untuk penjelasan
lagi materinya oleh guru yang bersangkutan. Menurut beliau
84
penggunaan media video yang peneliti gunakan sudah tepat dan baik
serta media video dapat digunakan pada materi lain. Pada tahap akhir,
dikatakan bahwa media video bisa dan dapat berpengaruh dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk saran atau perlunya
peningkatkan mengenai media pembelajaran video yang diterapkan
peneliti ini tidak ada, beliau mengatakan sudah cukup mengena dan
bagus.
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan hasil data yang telah dilakukan, maka peneliti
dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa melalui posttest pada kelas
yang menggunakan media video (kelas eksperimen) lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan media video (kelas
kontrol). Hal ini dibuktikan dengan hasil penghitungan N-Gain yang
menunjukkan kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,75,
sedangkan pada kelas kontrol memiliki nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,54.
Dan pada pengujian hipotesis dapat ditunjukkan dan terlihat pada hasil
posttest yakni dengan thitung = 4,84 dan untuk ttabel = 1,66 diperoleh pada taraf
signifikan 0,05. Maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran geografi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dijelaskan sebelumnya di atas, maka
peneliti memiliki beberapa saran, diantaranya:
1. Bagi guru
Guru disarankan lebih banyak menggunakan media dalam kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas, dan salah satu media tersebut adalah media
video.
2. Bagi siswa
Siswa disarankan agar memahami materi pada mata pelajaran geografi
lebih dalam lagi sebagaimana materi yang dijelaskan melalui media video
agar hasil belajar menjadi lebih baik.
87
88
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2013.
Arjana, I Gusti Bagus. Geografi Lingkungan: Sebuah Introduksi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2013.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2008.
Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. Strategi Belajar Mengajar: Strategi
Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep
Umum & Konsep Islami, Bandung: PT Refika Aditama, 2007.
Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2014.
Hermawan, Iwan. Geografi: Sebuah Pengantar. Bandung: Private Publishing,
2009.
Indriana, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: DIVA
Press, 2011.
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta,
Cet. 8, 2010.
Munadhi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada (GP) Press, 2010.
Munir. Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung:
Alfabeta, 2012
Rasyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2011.
90
Jurnal:
Ariesta, R., dkk., Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan
Laboratorium Fisika Dasar II Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia 7. 2011.
Nugraha, Alfian Andy. Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Pengoperasian Mesin Bubut,
Journal of Mechanical Engineering Learning, 2014.
Skripsi:
Anjayudin. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil
Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Amanah Setu Tangerang
Selatan, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Jakarta, 2014.
Aulia, Sifa. Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran Bunyi Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP Negeri 12 Kota
Tangerang Selatan), Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Jakarta, 2014.
Nufus, Eva Afiatun. Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Suhu dan Kalor (Penelitian Kuasi
Eksperimen di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan), Skripsi pada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, 2014.
Primavera, Ika Risqi Citra. Pengaruh Media Audia-Visual (Video) Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Konsep Elastisitas, Skripsi pada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, 2014.
R, Eva Febriyanti. Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Aktivitas
dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri
2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013), Skripsi pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, 2014.
92
Lampiran 1
A. Standar Kompetensi
Menganalisis unsur-unsur geosfer
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian tentang siklus hidrologi
2. Siswa mampu mengetahui alur proses terjadinya siklus hidrologi
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Pokok:
a. Pengertian siklus hidrologi
b. Proses-proses pada siklus hidrologi
93
F. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab
G. Media Pembelajaran
1. Media Presentasi : Video
2. Alat dan Bahan Bantu : LCD proyektor, speaker, dan papan tulis putih
(white board)
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menyampaikan
Siswa memperhatikan Semangat dan
kompetensi yang ingin
dengan baik kerja keras
dicapai melalui media video
94
B.2 Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan
Siswa menjawab
pertanyaan kepada beberapa Semangat dan
pertanyaan yang diberikan
siswa mengenai materi yang kerja keras
oleh guru
disampaikan
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa Siswa yang bisa dapat Semangat dan
lainnya untuk memberikan memberikan jawabannya kerja keras
jawaban
B.3 Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menjelaskan kembali Siswa menyimak dan Rasa ingin tahu,
materi yang telah mendengarkan dengan semangat, dan
disampaikan melalui media baik kerja keras
video kepada siswa
Guru bertanya kepada siswa Siswa yang belum paham Semangat, rasa
mengenai materi yang bertanya kepada guru ingin tahu, kerja
belum dipahami mengenai materi yang keras, dan
telah dipelajari prestasi
95
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan Siswa memperhatikan dan Rasa ingin tahu,
kesimpulan mengenai mendengarkan semangat, dan
materi yang telah kerja keras
disampaikan
Guru menyampaikan materi Siswa mendengarkan Rasa ingin tahu
apa yang akan disampaikan dengan baik dan semangat
pada pertemuan berikutnya
dan memberikan penugasan
dalam bentuk PR
Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam Religius
yang disampaikan guru
I. Sumber Belajar
1. Buku paket Geografi untuk SMA/MA kelas X. Karya Yoga Aribowo.
Penerbit Ganeca Exact, Jakarta. Tahun 2007
2. Buku paket Geografi untuk SMA/MA, kelas X. Karya Danang Endarto,
Sarwono, dan Singgih Prihadi. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. Tahun 2009
J. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Menjelaskan pengertian Penugasan PR 1. Apa yang
tentang siklus hidrologi dimaksud dengan
2. Mengetahui alur proses siklus hidrologi?
terjadinya siklus hidrologi 2. Bagaimana alur
proses yang
96
terdapat pada
siklus hidrologi?
Kriteria Penilaian:
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 79
Cukup 2 56 67
Kurang 1 < 55
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan,
dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air
hujan begitu seterusnya.
Air di bumi yang meliputi air laut, air danau, dan air sungai akan mengalami
penguapan yang disebabkan oleh pemanasan matahari. Penguapan dapat berasal
dari badan air atau dari semua benda yang mengandung air, seperti tumbuhan,
tubuh manusia, dan tubuh hewan. Dalam hidrologi, penguapan dari badan air
secara langsung disebut evaporasi. Penguapan air yang terkandung dalam
tumbuhan disebut transpirasi. Jika penguapan dari permukaan air bersama-sama
dengan penguapan dari tumbuh-tumbuhan disebut evapotranspirasi seperti yang
terjadi pada tanaman padi yang digenangi air di sawah. Penguapan air dari
dedaunan dan batang pohon yang basah disebut intersepsi. Proses intersepsi dapat
terjadi selama berlangsungnya curah hujan dan setelah hujan berhenti.
Uap air hasil evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan intersepsi bergerak
ke atmosfer dan setelah melalui beberapa proses, uap air akan menjadi awan.
98
permukaan bumi menjadi air. Air hujan yang jatuh di permukaan bumi ada
yang mengalir di permukaan tanah (mengalir ke sungai, danau, dan laut) dan
ada pula yang meresap ke dalam tanah. Air yang berada di permukaan tanah
akan menguap lagi menjadi uap air dan awan, kemudian turun menjadi hujan,
begitu seterusnya.
100
Lampiran 1
A. Standar Kompetensi
Menganalisis unsur-unsur geosfer
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengetahui macam-macam siklus hidrologi
2. Siswa mampu menjelaskan masing-masing alur proses dari macam-macam
siklus hidrologi
101
E. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok:
a. Macam-macam siklus hidrologi
b. Alur proses pada macam-macam siklus hidrologi
2. Uraian materi: Terlampir
F. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab
G. Media Pembelajaran
1. Media Presentasi : Video
2. Alat dan Bahan Bantu : LCD proyektor, speaker, dan papan tulis putih
(white board)
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
hidrologi?
Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan PR yang Siswa mengumpulkan PR Semangat dan
diberikan pada pertemuan kepada guru kerja keras
sebelumnya
B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menyampaikan
Siswa mendengarkan Semangat dan
kompetensi yang ingin
dengan baik kerja keras
dicapai melalui media video
B.2 Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan tugas,
yakni tugas merangkum
materi mengenai macam- Siswa mengerjakan tugas Kerja keras dan
macam siklus hidrologi yang diberikan oleh guru semangat
maksimal 2 paragraf selama
15 menit.
103
B.3 Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memeriksa dan Siswa bersama guru Rasa ingin tahu,
membahas tugas yang mengoreksi tugas yang semangat, dan
diberikan kepada siswa telah dikerjakan kerja keras
Guru bertanya kepada siswa Siswa yang belum paham Semangat, rasa
apakah ada materi yang bertanya kepada guru ingin tahu, kerja
belum dipahami mengenai materi yang keras, dan
telah dipelajari prestasi
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru membantu siswa Siswa bersama guru Rasa ingin tahu,
untuk menyimpulkan materi menyimpulkan materi semangat, dan
yang telah telah dipelajari yang telah telah dipelajari kerja keras
Guru mengakhiri pelajaran Siswa menjawab salam Religius
dengan mengucapkan salam yang disampaikan guru
I. Sumber Belajar
1. Buku paket Geografi untuk SMA/MA kelas X. Karya Yoga Aribowo.
Penerbit Ganeca Exact, Jakarta. Tahun 2007
2. Buku paket Geografi untuk SMA/MA, kelas X. Karya Danang Endarto,
Sarwono, dan Singgih Prihadi. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. Tahun 2009
J. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Mengetahui macam-macam Penugasan Tertulis 1. Bagaimana alur
siklus hidrologi proses dari
104
Kriteria Penilaian:
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 79
Cukup 2 56 67
Kurang 1 < 55
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
1. Siklus pendek
Penyinaran matahari pada permukaan laut mengakibatkan
terjadinyapenguapan air laut. Uap air yang terbentuk mengalami pendinginan
(kondensasi), yaitu membentuk titik-titik air yang disebut awan. Titik-titik air
yang saling berhubungan (bergesekan) menimbuljan gaya berat yang lama
kelamaan udara tidak kuat lagi menampung air hingga air jatuh ke laut menjadi
hujan.
2. Siklus sedang
Penyinaran matahari di permukaan laut mengakibatkan terjadinya
penguapan air laut yang bergerak ke daratan karena pengaruh angin dan
bergabung dengan awan di daratan pada saat udara sudah tidak mampu
106
menampung lagi titik-titik air, maka jatuhlah air menjadi hujan. Air berbentuk
awan mengisi air tanah (ground water) sebgaian lagi awan mengalir di atas
permukaan tanah (run off) yang akan menuju ke sungai dan kembali ke laut.
Air yang ada di dalam tanah (ground water). Akhirnya juga bergerak menuju
laut. Proses ini disebut siklus hidrologi sedang.
3. Siklus panjang
Pada siklus ini hujan yang terjadi berupa hujan es dan salju. Hujan salju ini
menumpuk di atas permukaan tanah dan baru akan mencair pada musim semi.
107
Lampiran 1
A. Standar Kompetensi
Menganalisis unsur-unsur geosfer
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengetahui macam-macam perairan darat
2. Siswa mampu menjelaskan tentang pengertian air pemukaan dan air tanah
3. Siswa mampu mengetahui macam-macam air permukaan dan air tanah
108
E. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok:
a. Perairan darat
b. Pengertian dan macam-macam air permukaan dan air tanah
2. Uraian materi: Terlampir
F. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab
G. Media Pembelajaran
1. Media Presentasi : Video
2. Alat dan Bahan Bantu : LCD proyektor, speaker, dan papan tulis putih
(white board)
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
hidrologi?
B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menyampaikan
Siswa mendengarkan Semangat dan
kompetensi yang ingin
dengan baik kerja keras
dicapai melalui media video
B.2 Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru meminta kepada 4
orang siswa (2 laki-laki dan
2 perempuan) untuk Siswa menjawab Semangat,
mengulas kembali apa yang pertanyaan yang diberikan mandiri, dan
mereka ketahui mengenai isi oleh guru kerja keras
materi dari media video
yang telah disajikan
B.3 Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menjelaskan kembali Siswa menyimak dan Rasa ingin tahu,
materi yang telah mendengarkan dengan semangat, dan
110
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan Siswa memperhatikan dan Rasa ingin tahu,
kesimpulan dan motivasi mendengarkan dengan semangat, dan
mengenai materi yang telah baik kerja keras
disampaikan
Guru memberikan Siswa memperhatikan dan Kerja keras dan
penugasan dalam bentuk PR mendengarkan dengan semangat
dan dikumpulkan pada baik
pertemuan berikutnya
Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam Religius
yang disampaikan guru
I. Sumber Belajar
1. Buku paket Geografi untuk SMA/MA kelas X. Karya Yoga Aribowo.
Penerbit Ganeca Exact, Jakarta. Tahun 2007
2. Buku paket Geografi untuk SMA/MA, kelas X. Karya Danang Endarto,
Sarwono, dan Singgih Prihadi. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. Tahun 2009
111
J. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Mengetahui macam-macam Penugasan PR 1. Sebutkan dua
siklus hidrologi macam perairan
2. Menjelaskan masing-masing darat?
alur proses dari macam- 2. Apa yang
macam siklus hidrologi dimaksud dengan
air permukaan
dan air tanah?
3. Sebutkan dan
jelaskan macam-
macam air
permukaan dan
air tanah?
Kriteria Penilaian:
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 79
Cukup 2 56 67
Kurang 1 < 55
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Perairan darat secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Perairan darat yang berada di bawah permukaan bumi, seperti air tanah
atau ground water.
2. Perairan darat yang ada di permukaan bumi, seperti danau, rawa, dan
sungai.
lebih luas atau turun melalui lereng pegunungan. Massa es yang bergerak
itulah yang disebut gletser.
Lampiran 2
A. Standar Kompetensi
Menganalisis unsur-unsur geosfer
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian tentang siklus hidrologi
2. Siswa mampu mengetahui alur proses terjadinya siklus hidrologi
E. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok:
a. Pengertian siklus hidrologi
b. Proses-proses pada siklus hidrologi
116
F. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab
G. Media Pembelajaran
1. Media Presentasi : Media power point
2. Alat dan Bahan Bantu : LCD proyektor dan papan tulis putih (white board)
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin Siswa memperhatikan Semangat dan
dicapai melalui media dengan baik kerja keras
power point
117
B.2 Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan
Siswa menjawab
pertanyaan kepada beberapa Semangat dan
pertanyaan yang diberikan
siswa mengenai materi yang kerja keras
oleh guru
disampaikan
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa Siswa yang bisa dapat Semangat dan
lainnya untuk memberikan memberikan jawabannya kerja keras
jawaban
B.3 Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menjelaskan kembali Siswa menyimak dan Rasa ingin tahu,
materi yang telah mendengarkan dengan semangat, dan
disampaikan melalui media baik kerja keras
power point kepada siswa
Guru bertanya kepada siswa Siswa yang belum paham Semangat, rasa
mengenai materi yang bertanya kepada guru ingin tahu, kerja
belum dipahami mengenai materi yang keras, dan
telah dipelajari prestasi
118
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan Siswa memperhatikan dan Rasa ingin tahu,
kesimpulan mengenai mendengarkan semangat, dan
materi yang telah kerja keras
disampaikan
Guru menyampaikan materi Siswa mendengarkan Rasa ingin tahu
apa yang akan disampaikan dengan baik dan semangat
pada pertemuan berikutnya
dan memberikan penugasan
dalam bentuk PR
Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam Religius
yang disampaikan guru
I. Sumber Belajar
1. Buku paket Geografi untuk SMA/MA kelas X. Karya Yoga Aribowo.
Penerbit Ganeca Exact, Jakarta. Tahun 2007
2. Buku paket Geografi untuk SMA/MA, kelas X. Karya Danang Endarto,
Sarwono, dan Singgih Prihadi. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. Tahun 2009
J. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Menjelaskan pengertian Penugasan PR 1. Apa yang
tentang siklus hidrologi dimaksud dengan
2. Mengetahui alur proses siklus hidrologi?
terjadinya siklus hidrologi 2. Bagaimana alur
proses yang
terdapat pada
119
siklus hidrologi?
Kriteria Penilaian:
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 79
Cukup 2 56 67
Kurang 1 < 55
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan,
dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air
hujan begitu seterusnya.
Air di bumi yang meliputi air laut, air danau, dan air sungai akan mengalami
penguapan yang disebabkan oleh pemanasan matahari. Penguapan dapat berasal
dari badan air atau dari semua benda yang mengandung air, seperti tumbuhan,
tubuh manusia, dan tubuh hewan. Dalam hidrologi, penguapan dari badan air
secara langsung disebut evaporasi. Penguapan air yang terkandung dalam
tumbuhan disebut transpirasi. Jika penguapan dari permukaan air bersama-sama
dengan penguapan dari tumbuh-tumbuhan disebut evapotranspirasi seperti yang
terjadi pada tanaman padi yang digenangi air di sawah. Penguapan air dari
dedaunan dan batang pohon yang basah disebut intersepsi. Proses intersepsi dapat
terjadi selama berlangsungnya curah hujan dan setelah hujan berhenti.
Uap air hasil evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan intersepsi bergerak
ke atmosfer dan setelah melalui beberapa proses, uap air akan menjadi awan.
121
permukaan bumi menjadi air. Air hujan yang jatuh di permukaan bumi ada
yang mengalir di permukaan tanah (mengalir ke sungai, danau, dan laut) dan
ada pula yang meresap ke dalam tanah. Air yang berada di permukaan tanah
akan menguap lagi menjadi uap air dan awan, kemudian turun menjadi hujan,
begitu seterusnya.
123
Lampiran 2
A. Standar Kompetensi
Menganalisis unsur-unsur geosfer
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengetahui macam-macam siklus hidrologi
2. Siswa mampu menjelaskan masing-masing alur proses dari macam-macam
siklus hidrologi
124
E. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok:
a. Macam-macam siklus hidrologi
b. Alur proses pada macam-macam siklus hidrologi
2. Uraian materi: Terlampir
F. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab
G. Media Pembelajaran
1. Media Presentasi : Media power point
2. Alat dan Bahan Bantu : LCD proyektor dan papan tulis putih (white board)
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin Siswa mendengarkan Semangat dan
dicapai melalui media dengan baik kerja keras
power point
Guru menyajikan materi
mengenai macam-macam Kerja keras, rasa
Siswa menyimak dan
siklus hidrologi dan alur ingin tahu,
memperhatikan media
proses dari macam-macam semangat, dan
power point yang disajikan
siklus hidrologi melalui mandiri
media power point
B.2 Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan tugas,
yakni tugas merangkum
materi mengenai macam- Siswa mengerjakan tugas Kerja keras dan
macam siklus hidrologi yang diberikan oleh guru semangat
maksimal 2 paragraf selama
15 menit.
126
B.3 Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memeriksa dan Siswa bersama guru Rasa ingin tahu,
membahas tugas yang mengoreksi tugas yang semangat, dan
diberikan kepada siswa telah dikerjakan kerja keras
Guru bertanya kepada siswa Siswa yang belum paham Semangat, rasa
apakah ada materi yang bertanya kepada guru ingin tahu, kerja
belum dipahami mengenai materi yang keras, dan
telah dipelajari prestasi
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru membantu siswa Siswa bersama guru Rasa ingin tahu,
untuk menyimpulkan materi menyimpulkan materi semangat, dan
yang telah telah dipelajari yang telah telah dipelajari kerja keras
Guru mengakhiri pelajaran Siswa menjawab salam Religius
dengan mengucapkan salam yang disampaikan guru
I. Sumber Belajar
1. Buku paket Geografi untuk SMA/MA kelas X. Karya Yoga Aribowo.
Penerbit Ganeca Exact, Jakarta. Tahun 2007
2. Buku paket Geografi untuk SMA/MA, kelas X. Karya Danang Endarto,
Sarwono, dan Singgih Prihadi. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. Tahun 2009
J. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Mengetahui macam-macam Penugasan Tertulis 1. Bagaimana alur
siklus hidrologi proses dari
127
Kriteria Penilaian:
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 79
Cukup 2 56 67
Kurang 1 < 55
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
1. Siklus pendek
Penyinaran matahari pada permukaan laut mengakibatkan
terjadinyapenguapan air laut. Uap air yang terbentuk mengalami pendinginan
(kondensasi), yaitu membentuk titik-titik air yang disebut awan. Titik-titik air
yang saling berhubungan (bergesekan) menimbuljan gaya berat yang lama
kelamaan udara tidak kuat lagi menampung air hingga air jatuh ke laut menjadi
hujan.
2. Siklus sedang
Penyinaran matahari di permukaan laut mengakibatkan terjadinya
penguapan air laut yang bergerak ke daratan karena pengaruh angin dan
bergabung dengan awan di daratan pada saat udara sudah tidak mampu
129
menampung lagi titik-titik air, maka jatuhlah air menjadi hujan. Air berbentuk
awan mengisi air tanah (ground water) sebgaian lagi awan mengalir di atas
permukaan tanah (run off) yang akan menuju ke sungai dan kembali ke laut.
Air yang ada di dalam tanah (ground water). Akhirnya juga bergerak menuju
laut. Proses ini disebut siklus hidrologi sedang.
3. Siklus panjang
Pada siklus ini hujan yang terjadi berupa hujan es dan salju. Hujan salju ini
menumpuk di atas permukaan tanah dan baru akan mencair pada musim semi.
130
Lampiran 2
A. Standar Kompetensi
Menganalisis unsur-unsur geosfer
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengetahui macam-macam perairan darat
2. Siswa mampu menjelaskan tentang pengertian air pemukaan dan air tanah
3. Siswa mampu mengetahui macam-macam air permukaan dan air tanah
131
E. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok:
a. Perairan darat
b. Pengertian dan macam-macam air permukaan dan air tanah
2. Uraian materi: Terlampir
F. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab
G. Media Pembelajaran
1. Media Presentasi : Media power point
2. Alat dan Bahan Bantu : LCD proyektor dan papan tulis putih (white board)
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin Siswa mendengarkan Semangat dan
dicapai melalui media dengan baik kerja keras
power point
Guru menyajikan materi
mengenai macam-macam
Kerja keras, rasa
perairan darat, pengertian Siswa menyimak dan
ingin tahu,
air pemukaan dan air tanah, memperhatikan media
semangat, dan
dan macam-macam air power point yang disajikan
mandiri
permukaan serta air tanah
melalui media power point
B.2 Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru meminta kepada 4
orang siswa (2 laki-laki dan
2 perempuan) untuk Siswa menjawab Semangat,
mengulas kembali apa yang pertanyaan yang diberikan mandiri, dan
mereka ketahui mengenai isi oleh guru kerja keras
materi dari media power
point yang telah disajikan
B.3 Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru menjelaskan kembali Siswa menyimak dan Rasa ingin tahu,
materi yang telah mendengarkan dengan semangat, dan
disampaikan kepada siswa baik kerja keras
133
C. Penutup
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru memberikan Siswa memperhatikan dan Rasa ingin tahu,
kesimpulan dan motivasi mendengarkan dengan semangat, dan
mengenai materi yang telah baik kerja keras
disampaikan
Guru memberikan Siswa memperhatikan dan Kerja keras dan
penugasan dalam bentuk PR mendengarkan dengan semangat
dan dikumpulkan pada baik
pertemuan berikutnya
Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam Religius
yang disampaikan guru
I. Sumber Belajar
1. Buku paket Geografi untuk SMA/MA kelas X. Karya Yoga Aribowo.
Penerbit Ganeca Exact, Jakarta. Tahun 2007
2. Buku paket Geografi untuk SMA/MA, kelas X. Karya Danang Endarto,
Sarwono, dan Singgih Prihadi. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. Tahun 2009
J. Penilaian
Indikator Pencapaian Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Mengetahui macam-macam Penugasan PR 1. Sebutkan dua
134
Kriteria Penilaian:
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 79
Cukup 2 56 67
Kurang 1 < 55
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Perairan darat secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Perairan darat yang berada di bawah permukaan bumi, seperti air tanah
atau ground water.
2. Perairan darat yang ada di permukaan bumi, seperti danau, rawa, dan
sungai.
lebih luas atau turun melalui lereng pegunungan. Massa es yang bergerak
itulah yang disebut gletser.
Lampiran 3
Kisi-Kisi
Soal Tes Hasil Belajar Siswa
Mendeskripsikan
Pengertian dari
pengertian dari 1 1
3.3 Menganalisis hidrosfer hidrosfer
hidrosfer
dan dampaknya terhadap
Mendeskripsikan
kehidupan di muka bumi Pengertian hidrologi
pengertian hidrologi 2 3 2
dan siklus hidrologi
serta siklus hidrologi
139
Keterangan:
= Soal-soal Pretest dan Posttest
140
Lampiran 4
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran Geografi
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar pada huruf a, b, c,
d, atau e!
5. Air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air membentuk awan, kemudian
terjadi hujan, dan kembali ke laut lagi. Proses tersebut merupakan ....
a. Siklus pendek
b. Siklus sedang
c. Siklus panjang
d. Siklus lebar
e. Siklus besar
6. Siklus dimana hujan terjadi berupa es dan salju. Hujan salju ini menumpuk di
atas permukaan tanah dan baru akan mencair pada musim semi. Dalam siklus
hidrologi, hal tersebut merupakan ....
a. Siklus pendek
b. Siklus sedang
c. Siklus panjang
d. Siklus lebar
e. Siklus luar
142
9. Di dalam siklus hidrologi terdapat salah satu proses yang merupakan nama
lain dari peristiwa hujan, yakni proses ....
a. Evaporasi
b. Transpirasi
c. Intersepsi
d. Presipitasi
e. Evapotranspirasi
10. Proses pada siklus hidrologi yang dimana penguapan air permukaan, seperti
air laut, sungai, danau, sawah, dan air yang terkandung dalam tumbuhan
menguap karena terkena sinar matahari merupakan proses ....
a. Evaporasi
b. Transpirasi
c. Evapotranspirasi
d. Intersepsi
e. Presipitasi
143
11. Alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan disebut ....
a. Anemometer
b. Termometer
c. Barometer
d. Ombrometer
e. Seismograf
12. Proses pembentukan awan pada siklus hidrologi dapat disebut juga dengan ....
a. Evaporasi
b. Evapotranspirasi
c. Presipitasi
d. Intersepsi
e. Kondensasi
15. 1 Influent
2 Effluent
3 Ground Water
4 Soil Water
5 Spring
Dari tabel di atas, yang merupakan pengertian dari peristiwa sungai yang
mengisi air tanah terdapat pada nomor ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
16. Air tanah yang terletak di atas lapisan impermeabel ialah ....
a. Air tanah dalam
b. Air tanah hujan
c. Air tanah gravitasional
d. Air tanah luar
e. Air tanah dangkal
17. Air tanah yang terletak diantara 2 lapisan tanah yang impermeabel ialah ....
a. Air tanah dalam
b. Air tanah hujan
c. Air tanah gravitasional
d. Air tanah luar
e. Air tanah dangkal
18. Mata air yang keluar dengan cara rembesan ialah ....
a. Seepage
b. Ground water
145
c. Influent
d. Effluent
e. Spring
19. Berikut ini merupakan pembagian air tanah berdasarkan akan bergantungnya
kepada sifat batuan terutama teksturnya, kecuali ....
a. Akuifer
b. Akuiklud
c. Akuiflug
d. Akuitar
e. Spring
20. Bila akuifer terpotong oleh lembah maka air tanah akan keluar sebagai ....
a. Influent
b. Air kapiler
c. Air higroskopis
d. Mata air (spring)
e. Effluent
21. Lapisan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat meloloskan air dalam
jumlah yang terbatas disebut ....
a. Akuifer bebas
b. Akuifer tertekan
c. Akuiklud
d. Akuifug
e. Akuitar
24. Danau yang terbentuk akibat letusan gunung api, letusan tersebut dapat
menghilangkan sebagian kerucut dan membentuk kawah ialah ....
a. Danau alami
b. Danau tektonik
c. Danau vulkanik
d. Danau karst
e. Danau ladam
25. Membramo yang terdapat di Papua merupakan salah satu jenis perairan darat
berupa ....
a. Sungai
b. Danau
c. Rawa
d. Laut
e. Akifer
26. Danau toba merupakan danau jenis vulkano-tektonik yang terletak pada
provinsi ....
a. Sumatera Utara
147
b. Sumatera Barat
c. Sumatera Selatan
d. Riau
e. Lampung
29. Sungai yang airnya bersumber hanya dari air hujan ialah ....
a. Sungai mata air
b. Sungai hujan
148
c. Sungai gletser
d. Sungai campuran
e. Sungai subsekuen
30. Sungai yang airnya bersumber dari pencairan es atau salju serta sungai ini
hanya ada di daerah lintang tinggi atau di puncak gunung yang tinggi.
Paparan tersebut merupakan ke dalam jenis sungai ....
a. Mata air
b. Hujan
c. Gletser
d. Campuran
e. Subsekuen
31. Selain sungai yang berada di permukaan, terdapat pula sungai bawah
permukaan, yang disebut ....
a. Sungai bawah tanah
b. Sungai hujan
c. Sungai campuran
d. Sungai perenial
e. Sungai insekuen
32. Berikut di bawah ini merupakan ciri-ciri daerah hulu pada sungai, kecuali ....
a. Arus sungai deras
b. Erosi ke dasar sungai besar
c. Lembah sungai curam
d. Lembah berbentuk V
e. Kecepatan sungai melambat
35. Pola aliran yang dicirikan dengan percabangan anak-anak sungai pada sungai
utama yang membentuk sudut siku-siku ialah ....
a. Pola aliran dendritik
b. Pola aliran paralel
c. Pola aliran trellis
d. Pola aliran menyebar
e. Pola aliran memusat
36. Pola aliran yang memusat pada suatu lahan tertentu disebut ....
a. Pola aliran dendritik
b. Pola aliran paralel
c. Pola aliran trellis
d. Pola aliran menyebar
e. Pola aliran memusat
150
37. Genangan air secara alamiah yang terjadi terus menerus atau musiman akibat
drainase alamiah yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara
fisik, kimiawi, dan biologis ialah ....
a. Danau
b. Rawa
c. Sungai
d. Laut
e. Waduk
38. Rawa Pening merupakan salah satu jenis rawa yang terdapat pada provinsi ....
a. Jawa Barat
b. Jawa Tengah
c. Jawa Timur
d. DKI Jakarta
e. Banten
39. Danau Lais Da Rims di negara Swiss merupakan salah satu yang termasuk ke
dalam bagian danau yang karst, hal ini disebabkan karena ....
a. Terjadi pada daerah kapur, terbentuk akibat proses pelarutan batuan kapur
oleh hujan
b. Terjadi akibat letusan gunung api
c. Terbentuk oleh tenaga endogen
d. Terbentuk dari gabungan proses vulkanik dan tektonik
e. Terbentuk karena es mencair
Lampiran 5
1. b 21. e
2. a 22. a
3. a 23. a
4. c 24. c
5. a 25. a
6. c 26. a
7. d 27. c
8. e 28. a
9. d 29. b
10. a 30. c
11. d 31. a
12. e 32. e
13. a 33. d
14. d 34. a
15. a 35. c
16. e 36. e
17. a 37. b
18. a 38. b
19. e 39. a
20. d 40. c