KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam karena dengan taufik dan hidayah-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-sebaiknya dalam waktu yang telah
ditentukan.
Di dalam makalah ini, akan dipaparkan mulai dari Sejarah Dinamika Kelompok hingga
keunggulan dan kelemahan kelompok.. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan
pembaca dapat belajar dengan baik dan benar mengenai Karbohidrat
Semoga dengan adanya makalahini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan
kemajuan ilmu pengetahuan
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Sejarah Dinamika Kelompok 2
2.2 Definisi Dinamika Kelompok 4
2.3 Fungsi Dinamika Kelompok 5
2.4 Jenis-jenis Dinamika Kelompok 6
2.5 Pertumbuhan dan Perkembangan Dinamika Kelompok 7
2.6 Keunggulan dan Kelemahan Kelompok 9
BAB III PENUTUP 11
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11
Daftar Pustaka 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.
Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, merupakan suatu konsesus mutlak dan
tertanam dalam benak setiap insan manusia sehingga ini bisa dikatakan bahwa manusia tidak
mampu bertahan hidup sendiri. Sejak dilahirkan ke dunia sampai meninggal dunia, manusia
selalu terlibat dalam interaksi. Oleh karena itu manusia cenderung melakukan interaksi dan
kerjasama satu dengan yang lainnya untuk mempermudah mencapai tujuan.
Kumpulan manusia yang memiliki tujuan bersama, harapan bersama, kegiatan bersama,
norma yang disepakati bersama secara umum disebut dengan kelompok. Kelompok adalah
sekumpulan orang atau individu yang terorganisir, dengan kesamaan kegiatan dan tujuan yang
sama sehingga tujuan dari kelompok ditentukan bersama-sama. Sedangkan dinamika kelompok
merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan untuk meningkatkan nilai kerjasama
kelompok untuk menumbuhkan dan membangun kelompok semula terdiri dari kumpulan
individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan
tujuan, satu norma, dan cara penyampaian yang disepakati bersama.
1.2 RUMUSAN MASALAH
- Bagaimana sejarah terbentuknya dinamika kelompok?
- Apa yang dimaksud dengan dinamika kelompok?
- Apa fungsi dari dinamika kelompok?
- Apa saja jenis dinamika kelompok?
- Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan kelompok?
- Apa keunggulan dan kelemahan kelompok?
1.3 TUJUAN
- Mengetahui sejarah terbentuknya dinamika kelompok
- Mengetahui definisi dari dinamika kelompok
- Mengetahui fungsi dari dinamika kelompok
- Mengetahui jenis-jenis dinamika kelompok
- Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kelompok
- Mengetahui keunggulan dan kelemahan kelompok
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH TERBENTUKNYA DINAMIKA KELOMPOK
Sejarah munculnya dinamika kelompok dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Zaman Yunani
Pada masa ini berkembang ajaran Plato, bahwa daya-daya pada individu tercermin dalam
struktur masyarakat dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Masing-masing struktur
masyarakat tersebut merupakan kelompok yang terpisah satu sama lain dan tiap-tiap golongan
memiliki norma yang berfungsi sebagai pemersatu dan pedoman dalam interaksi sosial antar
anggota masing-masing golongan. Pada masa ini ikatan persatuan dan interaksi sosial terjalin
dengan kuat, sehingga masing-masing golongan dapat mempertahankan kesatuannya dan tidak
terpecah-pecah dalam kelompok/golongan yang lebih kecil.
2) Zaman Liberalisme
Pengaruh cara berfikir bebas mengakibatkan individu bebas menentukan segala sesuatu bagi
dirinya dan tiap individu tidak bisa menetukan individu lain dalam kehidupan. Kebebasan ini
justru membawa malapetaka pada individu, karena individu merasa tidak mempunyai pedoman
dalam kehidupan, sehingga mereka merasa tidak memiliki kepastian. Kondisi tersebut membuat
individu merasa ketakutan, sehingga berbagai cara mereka tempuh untuk untuk menghilangkan
ketakutan dan memperoleh pedoman dalam menjalani hidup. Gagasan individu yang muncul
pada saat itu adalah mengadakan perjanjian social antara sesamanya dan hal tersebut dirumuskan
dalam Leviathan atau Negara yang diharapkan dapat menjamin hidup mereka.
3) Zaman Ilmu Jiwa Bangsa-bangsa
Pada masa ini Moritz Lazarus dan Stanley Hall memelopori untuk mengadakan suatu
penyelidikan terhadap bangsa primitive yang memiliki ciri khas di dalam kehidupannya.
Penyelidikan dilakukan terhadap adat dan bahasa rakyat dan hubungannya dengan tingkah laku
masyarakat primitif. Hasil penyelidikan, pengaruh adat dan bahasa menimbulkan homogenitas
pada masyarakat sehingga setiap sikap dan tingkah laku anggota masyarakat tidak berbeda satu
sama lain. Hal ini disebabkan karena adat dan bahasa rakyat menimbulkan kesamaan psikologi,
dan ini tercermin dalam tingkah laku. Terori ini berkembang, bahwa setiap masyarakat yang
mempunyai kesamaan psikologi menjadi suku bangsa tertentu, lengkap dengan kepribadian
masing-masing.
4) Zaman Gerakan Massa
Adanya bentuk pemerintahan otokrasi dengan segala bentuk penekanannya mengakibatkan
masyarakat menunjukkan pergolakan untuk membebaskan diri dan membentuk pemerintahan
yang diinginkan. Gerakan massa ini mendorong Gustave Le Bon melakukan penyelidikan secara
intensif dan mendalam pada gerakan massa. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa dalam
gerakan massa tiombul apa yang dinamakan sugesti, yang mengakibatkan gerakan massa
tersebut dala setiap individu kehilangan control diri terhadap mereka. Apabila ditinjau, massa
yang memiliki gerakan sedemikian hebat, tentu massa tersebut mempunyai anggota, norma,
pimpinan dan tujuan yang hal ini tidak ubahnya seperti bentuk suatu kelompok.
5) Zaman Psikologi Sosial
Penyelidikan terhadap massa memberikan motivasi kepada ahli untuk mengadakan penyelidikan
lebih mendalam terhadap massa, meskipun risikonya besar. Pada abad ke-20, para ahli mengubah
arah penyelidikannya dan mereka lebih tertarik untuk mengadakan penyelidikan terhadap gejala-
gejala psikis dalam situasi tertentu. Edward A. Ross mengadakan penyelidikan terhadap
hubungan psikis antara individu dengan lingkungannya. Dalam meninjau situasi sosial maka
situasi tersebut adalah situasi yang mengakibatkan berkumpulnyasejumlah individu pada saat
tertentu. Hal ini tidak berbeda dengan anggapan bahwa situasi sosial berarti membawa pula
adanya kelompok.
6) Zaman Dinamika Kelompok
Erich Fromm mengawali kegiatan penyelidikannya yang disusun dalam buku Escape From
Freedom untuk menunjukkan perlunya individu bekerja sama dengan individu lain, hingga
timbul solidaritas dalam kehidupannya. Hal ini disebabkan karena terdorong oleh adanya
keinginan individu untuk memperoleh kepastian dalam kehidupan ketika hasrat kepastian ini
hanya diperoleh apabila masing-masing individu memiliki rasa solidaritas. Moreno
mengemukakan bahwa perlunya kelompok-kelompok kecil seperti keluarga, regu kerja, regu
belajar, ketika di dalam kelompok itu terdapat suasana saling menolong, hingga kohesi menjadi
kuat, dan kelompok yang makin kuat kohesinya, makin kuat moralnya. Kurt Lewin
menyimpulkan bahwa tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh kelompok yang menjadi
anggotanya. Jadi jelaslah bahwa kelompok itu memang benar-benar mempunyai pengaruh
terhadap kehidupan individu.
Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak
anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung
dalam situasi yang dialami
Kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah
kelompok. Fungsi dari kelompok itu antara lain:
1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.
2. Memudahkan segala pekerjaan
3. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
4. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban
pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesian. Kelompok
sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi
sosial agara ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada.Berdasarkan pengertian tersebut
kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa, antara lain:
1. Kelompok Primer
2. Kelompok Sekunder
3. Kelompok Formal
4. Kelompok Informal
3.2 SARAN
Pentingnya dinamika kelompok dikarenakan individu tidak mungkin hidup sendiri di
dalam masyarakat, individu tidak dapat bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupan. Dalam
masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan
baik masyarakat yang demoksratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja
dengan efektif. Dinamika kelompok menjadi bahan persaingan dari para ahli psikologi, ahli
sosiologi, ahli psikologi sosial, maupun ahli yang menganggap dinamika kelompok sebagai
eksperimen. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap pendekatan-pendekatan yang ada dalam
dinamika kelompok.
DAFTAR PUSTAKA