Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DASAR PERAWAT ORTHOPEDI DAN

TRAUMATOLOGI

I. LATAR BELAKANG

Prevalensi penyakit osteophorosis yang merupakan salah satu


penyebab terjadinya patah tulang, juga mengalami peningkatan dari 23%
pada usia 50-80 tahun, menjadi 55 % pada usia 70-80 tahun. WHO
menunjukan bahwa 50% patah tulang pada paha atas ini akan
menimbulkan kecacatan seumur hidup dan menyebabkan kematian
mencapai 30% pada tahun pertama akibat komplikasi imobilisasi. Data ini
belum termasuk patah tulang belakang dan lengan bawah serta yang tidak
memperoleh perawatan medis di Rumah Sakit.

Penyebab terjadinya patah tulang, selain akibat osteophorosis yang


paling tinggi adalah akibat kecelakaan. Semakin banyaknya kecelakaan
dijalan raya, contohnya jumlah korban lalu lintas tahun 2010 sebanyak
104.824 kasus (KORLANTAS. 2012, KEMKES. 2012) memberikan resiko
meningkatnya kejadian patah tulang. Data riskesdas tahun 2013
menunjukan prevalensi cedera nasional sebanyak 8,2%, dan untuk
kejadian patah tulang sebanyak 5,8% dengan penyebab cedera tinggi
adalah akibat kecelakaan dijalan raya, yaitu sebanyak 42,8%.

Melihat uraian kasus diatas diperlukan tenaga perawat handal dan


mampu untuk memberikan layanan Keperawatan yang professional
dibidang musculosckeletal, sehingga dirasa perlu perawat bedah RS TMC
untuk mengikuti seminar dan pelatihan dalam bidang managemen trauma
musculoskeletal untuk meningkatkan pengetahuan mengenai orthopedic
dan traumatologi.

II. TUJUAN

Tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini adalah :


1. Mempunyai pengetahuan tentang etika dan legal Keperawatan
2. Mampu melakukan pengkajian umum musculoskeletal
3. Mempunyai keterampilan mengklarifikasi fraktur dan prinsip
manajemen fraktur tertutup
4. Mampu menguasai basic orthopedic
5. Mampu menguasai basic skill 1
6. Mampu menguasai basic skill 2

III. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Hari/ tanggal : Jumat s/d Minggu, 2-4 Desember 2016


Waktu : 07.00 selesai
Tempat : HOTEL MEGA MATRA
Jl. Matraman Raya no. 115 Jakarta Timur

IV. MATERI PELATIHAN

1. Tanggung jawab perawat kekhususan bedah orthopedic


2. Safety patient in surgery
3. Principle of orthopaedic emergency
4. Perawatan luka pada eksternal fiksasi
5. Pengkajian musculoskeletal
6. Penggunaan tourniquet
7. Infection and prevention control
8. Keselamatan pasien dikamar operasi
9. Keperawatan orthopaedi
10. Manajemen keperawatan perioperative trauma system musculoskeletal
11. Care and maintenance of orthopedic instrument
12. Intraoperative positioning & drapping procedure
13. Kegawatdaruratan orthopedic dan traumatology
14. Manajemen keperawatan perioperative trauma system musculoskeletal
15. Instrument dasar orthopedic
16. Implant orthopedic
17. Radiation safety
18. Anatomi dan fisiologi
19. Casting and splinting
20. Care of patient with cast and the different technique of casting

V. PENUTUP

Demikian laporan ini kami buat sebagai wujud pertanggungjawaban


kami atas tugas yang diberikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan
terimakasih atas semua dukungan. Semoga bermanfaat.
Tasikmalaya, 15 Desember 2016

Mengetahui, Ketua Tim Diklat


Wakil Direktur Pelayanan

Dr. M.Ihsan Ramdani MARS,AAAK Ai Diana Puspawati, S.Kep., Ners.

Catatan :

Anda mungkin juga menyukai