Anda di halaman 1dari 6

A.

KEWENANGAN PESERTA DIDIK


Tindakan klinik yang dilakukan oleh peserta didik, dilakukan selama masih
memenuhi persyaratan :
1. Berbagai tindakan medis yang dilakukan merupakan bagian dari proses
pendidikan yang ditargetkan pada sarana atau institusi pendidikan.
2. Segala tindakan yang dilakukan oleh peserta didik harus menurut petunjuk
pedidik klinik dan berada dibawah supervisi staff klinis.
3. Staff klinik yang ditunjuk memiliki kewenangan klinik yang masuk dalam lingkup
kompetensi target dari peserta didik binaannya.
4. Peserta didik wajib mematuhi segala aturan yang yang berlaku dan aturan –
aturan tambahan lainnya.6

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan Supervisi klinik bagi seluruh peserta
didik yang melakukan preaktik klinik di RSUD dr. Loekmono Hadi.
2. Tujuan Khusus
a. Menumbuhkan keinginan pendidik klinik untuk membimbing dengan penuh
tanggung jawab.
b. Memberikan arahan bbagi pendidik klinik untuk selalu memperbaiki.
c. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
d. Memudahkan pendidik klinik mengidentifikasi dan menganalisa masalah
selama proses pembelajaran.
e. Memberikan gambaran bagi pembimbing untuk dapat menemukan cara
pemecahan masalah selama proses pembelajaran.
f. Membantu pendidik klinik untuk dapat mengembangkan diri dengan sikap
positif.
g. Agar pendidik dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan.
RUANG LINGKUP

A. SASARAN
Sasaran pada kegiatan supervisi ini adalah seluruh peserta didik.

B. WAKTU
Pelaksanaan Supervisi klinik dilakukan setiap kesempatan pendidik klinik dan atau
staff dokter/perawat/ nakes lainnya an atau tenaga non nakes melakukan
pendampingan dan bimbingan.

C. PELAKSANA
Pelaksana Supervisi Peserta Didik adalah Pendidik Klinik.

D. PENGATUR
Tim Koordinasi Pendidikan sebagai Tim yang mengatur dan mengelola peserta
didik, memeiliki kewenangan membagi dan mengkategorikan jenis tingkat supervisi
peserta didik.

1. Jenis Tingkat Supervisi


a. Supervisi Tinggi
Kriteria Peserta didik dengan kriteria tingkat supervisi Tinggi adalah peserta
didik dengan :
1) Kemampuan asesmen belum sahih.
2) Keputusannya menentukan diagnosa dan merencana asuhan harus
dilakukan oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) bagi peserta
didik Kedokteran dan PPJP/ BPJP bagi peserta didik keperawatan.
3) Tindakan operatif hanya boleh dilakukan oleh Dokter Penanggung Jawab.
4) Pencatatan pada berkas rekam medis harus dilakukan oleh DPJD bagi
peserta didik Kedokteran dan PPJP/ BPJP bagi peserta didik
keperawatan.
b. Supervisi Moderat Tinggi
Kewenangan Peserta didik dengan kriteria ini :
1) Kemampuan asesmen peserta didik sudah dianggap sahih, tetapi
kemampuan membuat keputusan belum sahih
2) Rencana asuhan yang dibuat peserta didik harus disupervisi oleh Dokter
Penanggungjawan Pasien.
3) Tindakan medis dan operatif dapat dikerjakan oleh peserta didik, tetapi
harus dengan supervisi langsung (on site) oleh Dokter Penanggungjawab
Pasien (DPJP). bagi peserta didik Kedokteran dan PPJP/ BPJP bagi
peserta didik keperawatan.
4) Pencatatan pada lembar rekam medis dapat dilakukan oleh peserta didik
dan diverifikasi dan divalidasi oleh Dokter Penanggungjawab Pasien
(DPJP) bagi peserta didik Kedokteran dan PPJP/ BPJP bagi peserta didik
keperawatan.
c. Supervisi Moderat.
Peserta didik jenis ini, memiliki tingkat kewenangan:
1) Kemampuan melakukan asesmen sudah sahih, tetapi kemampuan
membuat keputusan belum sahih.
2) Keputusan rencana asuhan harus mendapat persetujuan DPJP sebelum
dijalankan, kecuali pada kasus gawat darurat bagi peserta didik
Kedokteran dan PPJP/ BPJP bagi peserta didik keperawatan.
3) Tindakan medis dan operatif dapat dilaksanakan oleh peserta didik
dengan superuisi tidak langsung oleh DPJP bagi peserta didik Kedokteran
dan PPJP/ BPJP bagi peserta didik keperawatan.
4) Peserta didik dapat melaporkan tindakan yang telah dilakukan setelah
pelaksanaan.
5) Peserta didik dapat melaksanakan pencatatan pada berkas rekam medis
dengan verifikasi dan validasi oleh DPJP bagi peserta didik Kedokteran
dan PPJP/ BPJP bagi peserta didik keperawatan.
d. Supervisi Rendah
Peserta didik jenis ini diberi kewenangan:
1) Telah mampu melakukan asesmen dan mengambil keputusan dengan
benar.
2) Dapat mendiagnosis dan menyusun rencana asuhan, namun tetap harus
melalui DPJP karena belum memiliki legitimasi.
3) Diperbolehkan melakukan tindakan medis dan operatif dan dilakukan
dengan supervisi tidak langsung oleh DPJP bagi peserta didik Kedokteran
dan PPJP/ BPJP bagi peserta didik keperawatan.
4) Pencatatan pada berkas rekam medis dapat dilakukan oleh peserta didik
dengan validasi oleh DPJP bagi peserta didik Kedokteran dan PPJP/
BPJP bagi peserta didik keperawatan.

2. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan dalam membagi tingkat Supervisi
a. Membuat pembedaan kewenangan klinik masing-masing peserta didik.
b. Penandaan perbedaan kewenangan klinis/tingkat supervisi dengan
memberikan perbedaan pada warna id card peserta didik.
c. Perbedaan warna ini menunjukkan tingkat level supervisi.

A. PELAKSANAAN SUPERVISI
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang direncanakan (disepakati sejak awal)
1. Jenis Supervisi
Jenis proses pelaksanaan Supervisi klinis, terdiri dari :
a. Supervisi terhadap pengelolaan
b. Supervisi terhadap jumlah kasus/case load
c. Clinical audit
d. Mentoring/ preceptorship
2. Bentuk kegiatan pelaksanaan Supervisi
a. Laporan jaga
b. Tutorial.
c. Presentasi kasus
B. PROSEDUR
1. Peserta didik melakukan registrasi.
2. Tim Kordik mengkategorikan tingkat supervisi peserta didik berdasarkan
kompetensi yang dimiliki
3. Tim Kordik melakukan Sosialisasi kepada peserta didik.
4. Tim Kordik melakukan orientasi dan pembekalan.
5. Peserta didik diberi penjelasan mengenai tingkat supervisi yang diberikan
kepadanya.
6. Supervisi Klinik terhadap peserta didik disesuaikan dengan tingkat supervisi
tinggi hingga tingkat supervisi rendah.
7. Supervisi dilakukan oleh staf klinis / Dokter penanggungjawab pasien (DPJP) /
Clinical Instructur (Cl) yang memberikan pendidikan klinis.
8. Evaluasi kompetensi peserta didik dengan menggunakan perangkat evaluasi
pendidikan yang dibuat oleh institusi pendidikan dan dimiliki oleh semua peserta
didik dari Institusi Pendidikannya.
9. Peserla didik undergraduate (DllI, DIV: Keperawatan / Nakes lainnya) tidak
melakukan pelayanan terhadap pasien.
10. Pembagian konversi yang ditetapkan sebagaimana kompetensi yang diberikan
oleh Mitra atau Institusi Pendidikan.
Supervisi klinis untuk konversi kompetensi
Tingkat supervisi
NO Kategori Jenis Peserta Didik Semester
I II III IV V VI VII VIII
1 PPA Dokter Muda Merah -
(profesional Profesi Ners MR R
pemberi Kuning hijau
Asuhan) Profesi Fisioterapi MR R
kuning hijau
Pendidikan Profesi MR R
lainnya kuning hijau
2 Non PPA Strata II Kesehatan R R
hijau hijau
DIII Keperawatan- T T MT MT MT MT MT MT
Kebidanan merah merah kuning kuning kuning kuning kuning kuning
DIV Keperawatan- MR MR MR MR MR MR MR MR
Kebidanan Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning

C. EVALUASI
Evaluasi terhadap peserta didik dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Bed site teaching;
b. Mini-clinical evaluation exercise for trainee (Mini-CEX,
c. Direct obseNalion of procedure and supeNisian (DOPS);
d. Case base discussion (CBD);
e. Pottofolio dan buku Log.

Anda mungkin juga menyukai