Anda di halaman 1dari 4

Nomor

Revisi Ke
Berlaku Tgl

Standard Oprasional Prosedur (SOP)


Penatalaksanaan Cholchain/Rantai Dingin
di UPTD Puskesmas Blora

Ditetapkan Kepala UPTD


Puskesmas Blora

dr.Nur Betsia Bertawati


NIP: 19790707 200604 2 023

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA

UPTD PUSKESMAS BLORA


Jln. Nusantara No.23 Blora Telp. (0296) 531005
Penatalaksanaan Cholchain/rantai dingin di UPTD
Puskesmas Blora
No. Dok :

No. Revisi :

Tgl. Terbit :
UPTD
PUSKESMAS
SOP Halaman :1
BLORA

Ditetapkan Tanda Tangan :


Kepala UPTD Puskesmas Dr. Nur Betsia Bertawati
Blora NIP. 19790707 200604 2 023

1.Pengertian Cholchain/rantai dingin adalah tempat/alat dengan sistem rantai dingin untuk
menyimpan vaksin di UPTD Puskesmas.
2.Tujuan Sebagai acuhan dalam penerapan langkah dalam proses penatalaksanaan
cholchain/rantai dingin

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor :../SK/.2016 Tentang


Penatalaksanaan Cholchain/rantai dingin di Puskesmas.
4.Referensi Sesuai peraturan yang dipakai untuk membuat SK/Referensi apa...
5.Prosedur A. Pemelihraan Cholchain / Rantai Dingin
a. Perawatn Harian
- Periksa dan catat suhu lemari 2 x sehari pagi dan siang.
- Periksa kondisi Freeze-Tag.
- Hindarkan seringnya buka tutup pada lemari es.
- Bila suhu sudah stabil antara 2-8 oC pada lemari es atau -15 s/d
-25 oC pada freezer. Posisi termostat jangan diubah-ubah dan agar
diberi selotip.
b. Perawatan Mingguan
- Periksa kestabilan bunga es pada dinding bagian dalam lemari es.
- Bersihkan bagian luar lemari es untuk menghindari karat.
- Periksa steker listrik pada stop kontak, jangan sampai kendor.
c. Perawatan Bulanan
- Bersihkan bagian dalam lemari es.
- Bersihkan kerapatan karet pintu.
- Bersihkan engsel pintu, bila perlu diberi pelumas.
- Bersihkan karet pintu, bila perlu beri bedak.

B. Pencairan Bunga Es
- Dilakukan apabila ketebalan bunga es mencapai 0,5 cm.
- Pindahkan vaksin ke dalam kotak vaksin atau lemari es lain.
- Cabut stop kontak lemari es/freezer (jangan mematikan lemari
es/freezer dengan memutar termostat).
- Selama pencairan bunga es, pintu lemari es/freezer harus tetap
terbuka.
- Biarkan posisi tersebut sampai bunga es mencair semuanya.
- Pencairan dapat dipercepat dengan menyiram air hangat ke dalam
lemari es.
- Jangan menggunakan pisau atau benda tajam lainnya untuk
mencongkel bunga es. Setelah cair, bersihkan embun/uap air yang
menempel pada dinding bagian dalam lemari es.
C. Penanganan Vaksin Bila Listrik Padam
- Jangan membuka pintu lemari es/freezer.
- Periksa termometer, pastikan suhu masih diantara 2 oC s/d 8 oC untuk
lemari Es (chiller) atau -15o s/d -25 oC untuk freezer.
- Hidupkan generator.
- Apabila suhu lemari es/chiller mendekati +8 oC masukkan coolpack
secukupnya.
- Apabila suhu freezer mendekati -15 o
C masukkan cold pack
secukupnya.
- Tindakan ini hanya berlaku 2 x 24 jam.
- Selanjutnya setelah 2 x 24 jam selamatkan vaksin dengan mengirim
ke tempat lain yang bisa menyimpan vaksin.
D. Penyimpanan Dan Penataan Vaksin
- Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8 C
- Penataan Vaksin, Vaksin yg sifatnya freeze sensitive ( DPT-HB, TT,
DT) diletakkan jauh dari evaporator dan Heat sensitive (Campak,
Polio, BCG) didekatkan dengan evaporator.
- Menata dan menggunakan sesuai metode FIFO
- Pelarut vaksin BCG dan Campak dimasukkan dalam kulkas 12 jam
sebelum dipakai untuk pelayanan.
- Vaksin yang sudah dipakai disimpan sampai 4 minggu untuk vaksin
DPT-HB dan TT, dan 2 minggu untuk vaksin Polio (Pelayanan di
dalam gedung).
E. Pengelolaan Vaksin Expired Date atau Rusak
- Bila ditemukan vaksin yang ED atau rusak VVMnya segera
melaporan ke DKK dan mengirim/mengembalikan vaksin ke DKK.
6.Unit Terkait - Pelaksana KIA
- Pelaksana P2
7. Rekaman Historis

NO HALAMAN YANG DIRUBAH PERUBAHAN DIBERLAKUKAN TGL

Anda mungkin juga menyukai