Pendahuluan
Kompresi Korda Spinalis akibat Metastasis (MSCC) terjadi pada 3-5% pasien
dengan kanker. 15-20% dari kasus terjadi pada kanker prostat, kanker payudara
dan kanker paru; 10 % dari kasus terjadi pada limfoma, myeloma dan kanker sel
ginjal dan sisanya akibat konker kolorektal, sarcoma dan kanker yang belum
diketahui asalnya. Meskipun lebih sering terjadi pada pasien dengan keganasan
yang diketahui, MSCC adalah gejala yang dikeluhkan pada 20 % pasien tanpa
diagnosis kanker sebelumnya, terutama kanker paru.
Etiologi
1. Perluasan langsung tumor kedalam ruang epidural dari masa vertebral atau
paravertebral.
2. Penyebaran melalui aliran darah ke tulang belakang yang menyebabkan
kolaps dan kompresi.
3. Deposit langsung dari sel tumor di dalam korda spinalis.
Metastasis korda spinalis dapat dibedakan menjadi tiga tipe berdasarkan lokasi
deposit tumor:
Ekstradural terjadi pada lebih dari 90% kasus, biasanya akibat dari
perluasan langsung dari metastasis pada tulang belakang, 75 % disebabkan
karena perluasan dari jaringan lunak dan 25% akibat kolaps tulang dan
kompresi dari fragmen tulang.
Intradural extramedullary terjadi pada 5% dari kasus dan diakibatkan
oleh deposit melalui ruang CSF.
Intramedullary (0,5-3,5 %) lebih sering dikaitkan dengan metastasis otak
dan penyakit leptomeningeal dan dapat terjadi di kanker paru, kanker
payudara dan kanker sel ginjal, limfoma dan myeloma.
Gejala klinis
Nyeri punggung merupakan gejala pertama yang paling sering dikeluhkan (95%),
yang biasanya mendahului diagnosis MSCC hingga 3 bulan pada pasien dengan
kanker yang diketahui dan hingga 5 bulan pada pasien tanpa keganasan yang
diketahui. Nyeri dapat terlokalisir atau bersifat neurogenik dan khasnya adalah
nyeri lebih buruk saat pasien terlentang.
Kelemahan tungkai adalah gejala nomor dua yang sering dikeluhkan. Hingga 85%
pasien akan mengalami keluhan berupa kekuatan tungkai yang abnormal, yang
tergantung pada level neurologis dari kompresi.
Disfungsi otonomik adalah komplikasi akhir yang terjadi pada 50% pasien dengan
MSCC. Gejala yang paling sering terjadi berupa impotensi, disfungsi kandung
kemih dan usus, dan konstipasi.
Terdapat dua variasi klinis dari MSCC, yang memerlukan indentifikasi awal yaitu:
Pemeriksaan
MRI pada seluruh tulang belakang adalah pemeriksaan yang sarankan pada pasien
dengan kecurigaan MSCC. CT scan hanya dilakukan saat terjadi kontraindikasi
MRI. Penyaringan menggunakan pencitraan sagital pada seluruh tulang belakang
dengan T1 dan short T1 inversion recovery (STIR) disarankan dilakukan untuk
memastikan tidak ada kompresi pada beberapa tingkatan yang luput saat
pemeriksaan dan juga untuk menemukan adanya metastasis yang asimtomatik. T2
weighted images dapat membantu untuk mendeteksi derajat kompresi oleh
komponen jaringan lunak dan lesi intrameduler. (Gambar 23.1)
Gambar 23.1 Pencitraan pada kompresi korda. Terdapat kompresi korda spinalis
pada MRI akibat tulang belakang yang kolaps (A,B) dan metastasis intrameduler
dari kanker paru (C)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan awal
Semua pasien dengan suspek MSCC, kecuali pasien tanpa kanker yang diketahui
atau pasien yang kemungkinan besar memiliki limfoma, pada awalnya diberikan
deksametason oral 16mg/hari setelah evaluasi. Dosis dari steroid ini dilanjutkan
sampai pengobatan definitif, dimana setelah itu steroid akan disapih secepatnya
sampai gejala neurologis dapat ditoleransi.
Disarankan untuk melakukan kontrol nyeri yang optimal dan penggunaan cervical
collar pada pasien dengan suspek keterlibatan tulang belakang servikal.
Penatalaksanaan spesifik
Radioterapi adalah pengobatan yang paling sering digunakan dan paling efektif
pada pasien dengan tumor yang radiosensitif yang masih dapat berjalan pada awal
pengobatan. Pada pasien tanpa nyeri mekanis atau instabilitas struktural,
radioterapi dapat memperbaiki kontrol nyeri dan fungsi neurologis secara
signifikan. Regimen dosis yang paling sering digunakan adalah 20 Gy dalam lima
fraksi (lebih cocok pada pasien dengan survival rate yang pendek) atau 30 Gy
dalam 10 fraksi (Kotak 23.3). Beberapa pasien yang mengalami perburukan
kondisi selama radioterapi dapat diberikan peningkatan dosis steroid atau pasien
mungkin dianggap dapat dilakukan pembedahan jika memungkinkan.
*dengan kompresi korda yang hanya mengenai satu titik dan tidak adanya
paraplegia total selama lebih dari 48 jam
Gambar 23.2 Radioterapi pada kompresi korda spinalis petunjuk anatomis dan
poin rekomendasi dosis radioterapi yang ditentukan sendiri.
Kemoterapi tunggal bukan merupakan pilihan terapi, bahkan pada tumor yang
kemosensitif karena respon terhadap terapi biasanya lambat dan tidak dapat
diprediksi. Oleh karena itu, MSCC pada tumor yang kemosensitif diobati dengan
kombinasi dari radioterapi dan kemoterapi.
Penatalaksanaan suportif
Perawatan suportif memerlukan penanganan tim yang multidisipliner. Diperlukan
optimalisasi analgesia dan diberikan profilaksis untuk mencegah tromboemboli
vena. Penggunaan dari kateter urin atau suprapubik dapat dipertimbangkan dan
ketidakmampuan mengontrol pengeluaran feses harus dikontrol menggunakan
pelunak feses dan supositoria setiap 2-3 hari. Pada pasien dengan metastasis pada
tulang, tidak terdapat bukti bahwa bifosfonat dapat menurunkan risiko dari
kompresi korda.
Prognosis