Anda di halaman 1dari 3

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI RUMAH

Pada hari ini, Senin, tanggal 06 Maret 2017, yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Evi Krisyanti
Alamat : Bendul Merisi Selatan Blok AA-2/19, Surabaya
No. KTP : 3576065205910003
Pekerjaan : Wiraswasta
No. Telepon : 085335987230
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya akan disebut Pihak
Pertama sebagai Penjual.
Nama : Khusnul Khotimah
Alamat : Kutisari Selatan VII/28 B, Surabaya
No. KTP : 3522216305970001
Pekerjaan : Wiraswasta
No. Telepon : 081331982235
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya akan disebut Pihak
Kedua sebagai Pembeli.
Kedua belah pihak yang bersangkutan diatas dengan ini menyatakan bahwa Pihak Pertama
(Penjual) menjual kepada Pihak Kedua (Pembeli) berupa bangunan rumah dan tanah dengan
keterangan sebagai berikut:
Alamat Rumah : Margorejo Indah Blok H-23, Surabaya
Tipe (LB/LT) : 60 m2 / 80 m2
Status Rumah : Sertifikat Hak Milik atas nama Evi Krisyanti
Nomor IMB : 92 012537890 / IMB / BPPT / 2014
Nomor SHM : 606078
Harga Jual : Rp. 923.000.000
NOP (SPPT PBB) : 35 76 065 H23 003 0017 0
Dan kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian ini dengan syarat-
syarat sebagai berikut :

Pasal 1
(1) Pihak Pertama menjual rumah tersebut kepada Pihak Kedua seharga Rp. 923.000.000,- dengan
uang muka sebesar Rp. 55.000.000,- dengan rincian sebagai berikut :
a. Uang Tanda Jadi sebesar Rp. 5.000.000,- tunai dibayarkan pada saat penandatanganan surat
perjanjian ini ;
b. Uang Muka (Down Payment) Termin I sebesar Rp. 25.000.000,- tunai dibayarkan pada saat
penandatanganan Akta Jual Beli (Akad Kredit) ;
c. Uang Muka (Down Payment) Termin II sebesar Rp. 25.000.000,- tunai akan dibayarkan
paling lambat 1 bulan setelah penandatanganan Akta Jual Beli (Akad Kredit) ;
d. Sisanya sebesar Rp. 868.000.000,- akan dibayarkan setelah pengajuan KPR (Kredit
Pemilikan Rumah) disetujui sepenuhnya (Rp. 868.000.000,-) oleh bank terkait setelah
dikurangi dengan Outstanding Pokok dan Biaya Penalti atas pelunasan dipercepat pada bank
CIMB Niaga (bank sebelumnya).
(2) Apabila Pihak Pertama membatalkan Perjanjian Jual Beli Rumah ini, maka uang Tanda Jadi
akan dikembalikan kepada Pihak Kedua sebesar Rp. 10.000.000,-.
(3) Apabila Pihak Kedua membatalkan Perjanjian Jual Beli Rumah ini yang dikarenakan oleh
kegagalan pengajuan KPR (disetujui bank kurang dari Rp. 868.000.000,-), maka uang Tanda
Jadi akan dikembalikan kepada Pihak Kedua sebesar Rp. 5.000.000,- dan akan dibayarkan
paling lama 1 bulan setelah surat pemberitahuan hasil analisis permohonan pembiayaan dari
bank terkait diterbitkan.
(4) Apabila Pihak Kedua membatalkan Perjanjian Jual Beli Rumah dengan alasan selain yang
disebutkan pada Pasal 1 ayat (3) diatas, maka uang Tanda Jadi tidak akan dikembalikan kepada
Pihak Kedua.
(5) Pihak Pertama menanggung Outstanding Pokok yang tersisa ditambah Biaya Penalti atas
pelunasan dipercepat pada Bank CIMB Niaga (bank sebelumnya) melalui mekanisme Take
Overpada bank yang ditunjuk oleh Pihak Kedua.
(6) Pembayaran dianggap lunas apabila pembayaran sudah mencapai nilai Rp. 923.000.000,-.

Pasal 2
(1) Pihak Pertama berkewajiban membayar Pajak Penghasilan (Pajak Penjual).
(2) Pihak Kedua berkewajiban membayar Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan atau
BPHTB (Pajak Pembeli).
(3) Pihak Pertama bersepakat untuk membayar biaya Akta Jual Beli.
(4) Pihak Kedua bersepakat untuk membayar biaya-biaya selain biaya yang dibayarkan oleh Pihak
Pertama sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 2 ayat (1) dan (3).
(5) Pihak Pertama berkewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun 2014 dan
tahun-tahun sebelumnya.

Pasal 3
(1) Segala kondisi yang ada pada rumah saat ini akan menjadi tanggung jawab dari Pihak Pertama
(Penjual) sampai dengan rumah berpindah status kepemilikannya secara penuh kepada Pihak
Kedua (Pembeli) setelah penandatanganan Akta Jual Beli (Akad Kredit).
(2) Pihak Pertama menjamin kepada Pihak Kedua dalam Surat Perjanjian Jual Beli Rumah ini
bahwa Pihak Kedua tidak akan mendapatkan tuntutan dan/atau gugatan dari pihak lain yang
menyatakan mempunyai hak atas tanah dan bangunan tersebut.

Pasal 4
(1) Segala ketentuan yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur selanjutnya
dalam addendum/amendemen yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Surat Perjanjian
Jual Beli Rumah ini dan akan diputuskan secara bersama.
(2) Apabila Pihak Pertama memberikan keterangan/data yang tidak benar, dan di kemudian hari
diketahui, baik pada setiap tahapan perjanjian jual beli rumah, maupun setelah perjanjian
jual beli rumah, Pihak Kedua berhak menggugurkan perjanjian tersebut
dan/atau menghentikan jual beli rumah, menuntut ganti rugi atas kerugian Pihak Kedua yang
terjadi akibat keterangan yang tidak benar tersebut, dan melaporkan sebagai tindak pidana ke
pihak yang berwajib, karena telah memberikan keterangan palsu.
(3) Apabila di kemudian hari terjadi sengketa terhadap isi dan pelaksanaan atas Surat Perjanjian
Jual Beli Rumah ini, maka kedua belah pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah
untuk mufakat.
(4) Apabila penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat tidak berhasil, maka kedua belah
pihak sepakat untuk memilih menyerahkan pada pihak yang berwenang.
(5) Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian Jual Beli Rumah ini.
Pada waktu pelaksanaan jual beli tanah dan bangunan ini baik Pihak Pertama (Penjual) maupun
Pihak Kedua (Pembeli) juga saksi-saksi semuanya menyatakan satu sama lain dalam keadaan
sehat, baik jasmani maupun rohani, dan segala sesuatu diambil dan diputuskan dengan iktikad
baik. Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditandatangani oleh kedua belah pihak
dengan dihadiri saksi-saksi yang dikenal oleh kedua belah pihak, serta dibuat dalam rangkap
dua bermeterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan sama.
Semoga ikatan perjanjian ini membawa berkah bagi semua pihak.

Pihak Pertama (Penjual) Pihak Kedua (Pembeli)

MATERAI 6000

Evi Krisyanti Khusnul Khotimah

Saksi-Saksi:
1. Ajeng Febrianti

2. Siti Romlah

3. Sella Andika

Anda mungkin juga menyukai