KATA PENGANTAR
Rumah Sakit Umum Daerah Suliki berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun
2012 berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad Darwis (RSUD dr.
Achmad Darwis). Rumah Sakit dr. Achmad Darwis merupakan satu-satunya rumah sakit di
Kabupaten Lima Puluh Kota dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor HK.03.05/I/2233/12 tahun 2012 ditetapkan menjadi rumah sakit Kelas C.
Peraturan Daerah no 5 tahun 2007 menyatakan bahwa RSUD Suliki (RSUD dr. Achmad
Darwis) dinyatakan sebagai lembaga teknis daerah.
Sejak dioperasionalkan tahun 1986 dan ditetapkan sebagai rumah sakit Kelas D
tahun 1994 hingga menjadi Kelas C pada tahun 2012 RSUD Dr. Achmad Darwis telah
mengalami perkembangan yang cukup berarti dimana pada awalnya hanya memberikan
pelayanan spesialistik sekali seminggu, saat ini telah meningkat menjadi layanan
spesialistik setiap hari untuk 3 layanan spesialis dasar dan untuk pelayanan spesialis anak
baru dilakukan 3 kali seminggu. Disamping itu juga terdapat layanan spesialis penunjang
seperti penyakit paru, THT, Penyakit syaraf (Neurologi) dan penyakit mata. Jumlah tempat
tidur tahun 2012 ini telah meningkat menjadi 101 TT. Tahun 2011 RSUD dr Achmad
Darwis mendapatkan akreditasi penuh untuk 5 pelayanan yaitu Instalasi gawat darurat,
pelayanan keperawatan, pelayanan medis, rekam medis dan manajemen administrasi .
Dari sisi pemanfaatan layanan maka RSUD Dr. Achmad Darwis telah mengalami
peningkatan layanan yang cukup pesat sejak 5 tahun belakangan. Dengan bertambahnya
tenaga dokter ahli dan cukup banyaknya dokter RSUD Dr. Achmad Darwis yang saat ini
dalam program pendidikan dokter spesialis maka diperkirakan akan diikuti oleh
peningkatan layanan kepada masyarakat dalam lima tahun kedepan.
Dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang ada maka tim perencanaan RSUD
Dr. Achmad Darwis mencoba menyusun Rencana Strategi Rumah Sakit Umum Daerah dr
Achmad Darwis periode 2013-2017 ini yang diharapkan dapat memberikan gambaran
posisi RSUD Dr. Achmad Darwis dan langkah-langkah strategi yang akan dijadikan pedoman
dalam menjalankan program dan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
penganggaran tahunan dan pelaksanaan evaluasi kinerja RSUD Dr. Achmad Darwis.
Executive Summary
Bila dilihat kinerja RSUD Dr. Achmad Darwis tahun 2012 sejak adanya 4
dokter spesialis yang melayani setiap hari dibandingkan tahun sebelumnya terlihat
adanya peningkatan yaitu :
Berdasarkan hasil analisa matrik Internal eksternal dan matrik SWOT maka
RSUD Dr. Achmad Darwis berada pada posisi pertumbuhan dengan koordinat pada
kuadran 3 dan pada sel ke V pada matrik IE dengan rekomendasi tingkatkan
pelayanan dengan layanan unggulan dan benahi kelemahan yang ada serta
kembangkan layanan inovatif. Kabupaten Lima Puluh Kota dengan penduduk usia
lanjut cukup dominan menjadi salah satu daya ungkit untuk menjadikan RSUD Dr.
Achmad Darwis sebagai Rumah Sakit dengan unggulan layanan geriatrik. Disamping
itu pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan prioritas yang utama dalam
rangka mencapai MDG,s bersamaan dengan usaha pelayanan geriatrik dalam rangka
peningkatan mutu hidup bagi usia lanjut.
Pencapaian target pendapatan RSUD Dr. Achmad Darwis sampai tahun 2017
diprediksi dengan peningkatan kinerja sebagai berikut ;
a. Pelayanan rawat inap dibuktikan dengan BOR 53,1% tahun 2011 dengan 60
TT menjadi 60% dengan 100 TT pada tahun 2017 (proyeksi kenaikan
iii
10%/tahun) dengan 100 Tempat Tidur bila ada layanan inovatif. Apabila
strategi RSUD Dr. Achmad Darwis berupa strategi defensif maka proyeksi
kenaikan hanya 5,7% pertahun.
b. Pelayanan rawat jalan 16.689 orang pada tahun 2011 kunjungan dan
diperkirakan proyeksi kenaikan 13%/tahun dengan strategi kembangkan
layanan inovatif atau bila strategi yang diterapkan bersifat defensif maka
proyeksi kenaikan hanya 7,1%/th.
c. Kunjungan gawat darurat 4476 orang tahun 2011 kunjungan meningkat
menjadi 5147 kunjungan tahun 2017 (proyeksi kenaikan 7 %/tahun) atau
dengan strategi defensif 5315 kunjungan (proyeksi kenaikan 3% pertahun).
d. Pendapatan fungsional Rp 3.830.157.575,57,- (3,8 M) tahun 2011 hingga Rp
4,8 M pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp 15,3 M tahun 2017 (proyeksi
kenaikan 35%/tahun) termasuk bila dilakukan perluasan pasar menjadi
divisi Sarilamak dan divisi Pangkalan. Apabila tidak ada terobosan strategi
atau hanya bersifat defensif maka proyeksi pendapatan tahun 2017 hanya
meningkat 5% hingga 8% setahun dengan pendapatan fungsional antara 6,0
M hingga 6,5 M.
Berbagai isu stratejik yang dihadapi dan perlu segera diimplementasi adalah:
Sistem Menjaga Mutu (Continues Quality Improvement terutama di bidang
pelayanan), pelayanan Masyarakat miskin melalui jamkesmas, jamkesda dan
Jamkesos; Manajemen Rekam Medik & Biaya Pelayanan Berbasis Kinerja, Mutu &
Efisiensi (Case Mix-CBGs); Implementasi fleksibelitas dengan penerapan PPK-
BLUD; Sarana Fisik & Prasarana; Integrasi Sistem Informasi dalam berbagai aspek
serta Manajemen Aset Rumah Sakit.
Upaya pengembangan manajemen dititikberatkan pada pembelajaran dan
pengembangan sumber daya manusia, memperkuat proses bisnis internal,
pendekatan pada kepuasan pelanggan dan effektivitas pengelolaan keuangan.
Pendekatan 4 perspektif ini dimaksudkan agar dengan sumber daya manusia yang
berkompeten dan berkomitmen tinggi pada organisasi akan mampu dan mau
meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja manfaat.
RSUD dr Achmad Darwis dalam menyusun Program Strategis 5 tahun
berdasarkan Arah Kebijakan sesuai RPJMD Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu:
1. Upaya peningkatan mutu pelayanan dengan menekankan pada penurunan angka
kematian dan penyempurnaan sistem pelayanan yang mengacu pada
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
2. Pengembangan akses pelayanan kesehatan dengan peningkatan cakupan, jenis
dan kemampuan pelayanan yang didukung pengembangan organisasi dan
manajemen rumah sakit
3. Pengembangan dan perbaikan sistem pelayanan yang berbasis pada kepuasan
pasien.
iv
DAFTAR ISI
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi RSUD dr. Achmad Darwis .. 36
4.2 Tujuan dan sasaran Jangka Menengah .. 37
4.3 Strategi dan Kebijakan 38
4.4 Indikator/Tolok Ukur Pencapaian sasaran . 47
4.5 Upaya Pencapaian Standar Pelayanan Minimal .. 47
LEMBAR PENGESAHAN
ALIS MARAJO
BAB I
PENDAHULUAN
Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Darwis Tahun
2013 2017 adalah dokumen perencanaan sebagai arah dan acuan sekaligus kesepakatan
bagi seluruh unsur pelayanan di RSUD Dr. Achmad Darwis dalam mewujudkan cita-cita
dan tujuan sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan yang
disepakati bersama. Dengan demikian Rencana Strategis Bisnis RSUD Dr. Achmad Darwis
Kabupaten Lima Puluh Kota mensinergikan perencanaan pembangunan kesehatan
Nasional dan daerah melalui program program kesehatan dan merupakan satu kesatuan
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota.
Penyusunannya dilakukan melalui satu proses berkelanjutan dari pembuatan keputusan
dengan mengacu kepada RPJP dan RPJM Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota dan
mensinergikan dengan Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota
serta rencana bisnis dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelayanan dalam
Badan Layanan Umum Daerah RSUD dr. Achmad Darwis.
Rencana strategis bisnis RSUD Dr. Achmad Darwis berfungsi sebagai pedoman
dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan atau Rencana Bisnis Anggaran Tahunan Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Darwis dalam rangka pelaksanaan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum daerah. Disamping itu juga sebagai dasar penilaian
kinerja Lembaga Teknis Daerah Badan Layanan Umum Daerah RSUD Dr. Achmad Darwis
dan menjadi acuan penyusunan LAKIP RSUD Dr. Achmad Darwis Kabupaten Lima Puluh
Kota. Disamping itu juga dapat berfungsi sebagai bahan evaluasi yang penting agar
pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada
penyelesaian masalah mendasar yang dihadapi Kabupaten Lima Puluh kota, khususnya
dibidang Pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Achmad Darwis.
Adapun proses penyusunan Rencana strategis RSUD ini menggunakan lima (5)
pendekatan perencanaan sesuai yang diamanatkan dalam UU no 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu :
1) Politik
2) Teknokratik
3) Partisipatif
4) Atas-bawah (top-down)
a. Pasal 28 A : setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dan kehidupannya.
b. Pasal 28 B ayat (2) : setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang.
c. Pasal 28 C ayat (1) : setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
d. Pasal 28 H ayat (1) : setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan, dan ayat (3); setiap orang berhak atas jaminan
sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia
yang bermartabat.
Maksud penyusunan Rencana Strategis Bisnis RSUD Dr. Achmad Darwis Tahun 2013
2017 adalah :
Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Bisnis RSUD Dr. Achmad Darwis
tahun 2013 2017 adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis RSUD Dr. Achmad Darwis Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun
2013 2017 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang perlunya Rencana Strategis. Disamping itu
dilengkapi dengan landasan hukum penyusunan Rencana Strategis, maksud dan tujuan,
hubungan Rencana Strategis dengan dokumen perencanaan yang lain serta sistimatika
penulisan Rencana Strategis.
BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD
Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Struktur Organisasi RSUD dr Achmad Darwis saat ini dalam usulan perubahan
sehubungan dengan adanya perubahan kelas Rumah sakit menjadi Kelas C. Berdasarkan
DIREKTUR
Bangunan RSUD dr Achmad Darwis terdiri dari ruang rawat inap, rawat jalan,
ruang rawat darurat, kamar operasi, kamar bersalin dan bangunan penunjang lainnya.
Bangunan penunjang terdiri dari gedung laboratorium, gedung radiologi, gedung apotik
atau farmasi dan gedung gizi.
Sarana penunjang pelayanan lainnya seperti perkantoran, pemeliharaan sarana
prasarana rumah sakit, kamar mandi umum dan WC, gudang, musholla, laundry, ambulans,
mobil dinas kantor, generator set, Instalasi Pembuangan Air Limbah, incenerator, garasi,
rumah dinas direktur, kantin, areal parkir dan taman.
Pelayanan yang tersedia di RSUD dr Achmad Darwis adalah :
1. Laboratorium.
2. Radiologi.
3. UTDRS 24 jam
4. Pemeriksaan Ultrasanography (USG)
5. Pemeriksaan Elektro Cardiography (ECG)
6. Konsultasi Gizi.
7. Instalasi Perbaikan Sarana Rumah Sakit
8. Loundry
9. KIR Kesehatan, tiap hari kerja.
10. Pelayanan pemeriksaan narkoba.
11. Pelayanan konseling ruhani Islam ( Konseris ) tiap hari kerja.
12. Ambulance Rujukan 24 jam
Ketersediaan sumber daya manusia RSUD dr Achmad Darwis terdiri dari tenaga
PNS, PTT, tenaga sukarela dan dokter tamu yang bekerja secara periodik dan berasal dari
rumah sakit lain. Dokter Spesialis yang ada di RSUD dr Achmad Darwis adalah dokter
spesialis Penyakit Bedah, Penyakit Dalam, Kebidanan dan Penyakit kandungan, Penyakit
Paru serta dokter spesialis Mata. Dokter spesialis THT dan Penyakit Anak merupakan
dokter reveral dari RSUD Adnan WD Payakumbuh dan 1 orang lagi kontrak. Dokter
Radiologi reveral dari RSAM Bukittinggi dua kali sebulan dan dokter spesialis penyakit
syaraf dari RSSN Bukittinggi.
Berikut ini dipaparkan data tenaga kepegawaian di RSUD dr Achmad Darwis Tahun
2012 adalah :
A. KETENAGAAN
I. PNS
B. PARAMEDIS PERAWAT/BIDAN
A. SARJANA KESEHATAN
Kinerja pelayanan medik dapat dilihat dari kunjungan pelayanan rawat jalan dan rawat
inap. Kinerja pelayanan rawat jalan dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut :
Tabel 2.1 Kunjungan Rawat Jalan RSUD dr. Achmad Darwis tahun 2008-2012
865 Meningkat
Poli gigi 689 733 718 701
Fisioth, 1801
778 739 598 1172 Meningkat
gizi,paru
Dari data diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan kunjungan rawat jalan baik
pelayanan penyakit dalam, penyakit bedah, obgyn, penyakit mata, penyakit THT, dan
pelayanan fisioterapi. Pelayanan penyakit anak mengalami kenaikan setelah tahun
sebelumnya menurun. Hal ini disebabkan karena peningkatan kunjungan dokter spesialis
menjadi 3 kali seminggu dan kunjungan dokter PPDS Penyakit anak setiap hari kerja.
Kunjungan poli umum menurun disebabkan sebagian pasien poli umum lebih memilih
pelayanan spesialistik sejalan dengan status RSUD dr. Achmad Darwis sebagai pusat
rujukan di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Secara umum kunjungan rawat jalan tahun 2012 dibandingkan tahun sebelumnya
meningkat sebesar 13,8 % dan bila dibandingkan dengan rerata 4 tahun terakhir
mengalami peningkatan sebesar 30,89 %. Rerata kunjungan dalam 5 tahun ini adalah
15411 orang dengan trend kenaikan sebanyak 1100 orang pertahun atau 7,1%. Tren
pelayanan rawat jalan dan potensi pasar rawat jalan kedepan dapat dilihat pada tabel 2.2
berikut :
Dibandingkan dengan kunjungan tahun 2007 dan tahun 2008 total kunjungan tahun
2010 menurun. Hal ini disebabkan tahun 2010 jenis pelayanan spesialistik dan frekwensi
kunjungan spesialistik juga menurun. Dalam 2 tahun terakhir telah terjadi peningkatan
kunjungan kunjungan rawat jalan seiring dengan meningkatnya kunjungan dokter
spesialis. Kinerja pelayanan rawat inap dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut :
Tabel 2.3 Kinerja Pelayanan Rawat Inap RSUD dr. Achmad Darwis th 2008-2012
Dari tabel diatas terlihat jumlah pasien yang dirawat tahun 2012 meningkat
sebesar 10,4%, dibandingkan rerata pasien dalam 4 tahun terakhir dan bila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya meningkat 2,6%. Hal ini antara lain karena kunjungan dokter
spesialis telah meningkat menjadi setiap hari. Pelayanan rawat inap bangsal anak dan
obgyn tahun 2012 mengalami kenaikan yang cukup berarti. Angka kunjungan pasien obgyn
Tbl 2.4 : Trend Potensi Pasar Pelayanan Rawat Inap RSUD dr. Achmad Darwis
Dari tabel diatas diketahui bahwa dalam 5 tahun terakhir rata- rata hari lama rawat
seluruh pasien adalah 47140/5 = 9428 hari dengan kecendrungan terjadi penurunan lama
pasien dirawat inap tiap tahun sebanyak 536 hari (Total XY/5) atau turun 5,7 % pertahun
(Total XY/total Y). Hal ini dimungkinkan karena peningkatan mutu layanan serta pola
tariff INA CBGs memotivasi manajemen pelayanan dilaksanakan secara lebih efisien dan
efektif.
Bila dilihat jumlah pasien yang dirawat pada tahun 2012 maka terjadi peningkatan
sebesar 10,4% dibandingkan rata-rata 4 tahun sebelumnya. Untuk peningkatan
pemanfaatan RSUD atau jumlah kunjungan pasien maka dibutuhkan suatu strategi yang
baik berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal RSUD dr. Achmad Darwis.
Trend atau kecendrungan jumlah kunjungan pasien rawat inap RSUD dr. Achmad Darwis
tahun 5 tahun terakhir adalah seperti terlihat pada tabel 2.5 berikut :
Tbl 2.5: Trend Potensi Pasar Pelayanan Rawat Inap RSUD dr. Achmad Darwis
Fore cast atau perkiraan pasar rawat inap 5 tahun kedepan dapat dihitung
kecendrungannya dengan rumus berikut :
Y = a + bX
Dari tabel terlihat diperkirakan ada terjadi kenaikan jumah kunjungan pasien 5 tahun
kedepan. Akan tetapi peningkatan ini masih relative kecil yaitu 5,9 %. Untuk itu diperlukan suatu
analisis yang mendalam tentang potensi pasar RSUD dr. Achmad Darwis dan kekuatan yang
dimiliki agar dapat meraih peluang dengan peningkatan mutu layanan serta inovasi bisnis untuk
meningkatkan cakupan pelayanan di RSUD dr. Achmad Darwis.
Dari tabel diatas tren kinerja pelayanan penunjang menurun kecuali kinerja
laboratorium. Hal ini disebabkan terjadinya peningkatan yang cukup berarti pada pasien
rawat penyakit dalam tahun 2012. Penurunan jumlah resep yang dilayani disebabkan
resep pasien askes sejak tahun 2010 tidak lagi dikelola RSUD dr Achmad Darwis akan
tetapi dikelola oleh koperasi Pegawai. Jumlah kunjungan pelayanan penunjang
mencerminkan efisiensi tambahan pemeriksaan untuk penunjang diagnostik sehingga
besar kecilnya capaian pelayanan penunjang bukan gambaran naik atau turunnya kinerja
pelayanan.
Kinerja pelayanan gawat darurat dan kamar operasi terlihat pada tabel 2.8 berikut :
Tabel 2.8. Kinerja Layanan Gawat Darurat & Kamar Operasi th 2008-2012
Dari data diatas terlihat peningkatan jumlah kunjungan operasi sebesar 33,1%,
terutama tindakan operasi persalinan terjadi peningkatan sebesar 174% dibandingkan
tahun sebelumnya. Untuk operasi besar terlihat peningkatan kunjungan sebesar 18,1%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan pelayanan spesialis bedah dan
obgyn dilaksanakan 24 jam sehari.
Perkiraan kunjungan Instalasi Gawat Darurat dapat dilihat pada tabel 2.9 berikut :
Tbl 2.9 Trend Potensi Pasar Pelay. Gawat Darurat RSUD dr. Achmad Darwis
Tahun X Y (X) XY
2008 -2 3899 4 -7798
2009 --1 4082 1 -4082
2010 0 3977 0 0
2011 1 4476 1 4476
2012 2 4403 4 8806
N= 5 0 20837 10 1402
Fore cast atau perkiraan pasar rawat jalan 5 tahun kedepan dapat dihitung
kecendrungannya dengan rumus berikut :
Y = a + bX
Rata-rata jumlah kunjungan rawat jalan dalam 5 tahun terakhir adalah 4167 kunjungan,
sedangkan rata-rata penambahan jumlah kunjungan 5 tahun kedepan adalah 140
kunjungan atau 3,36 % atau 3,4%. Fore cast (perkiraan kedepan) kunjungan layanan
gawat darurat dapat dilihat pada tabel 2.10 berikut.
T 2.10 Fore Cast Potensi Pasar Pelay. Gawat Darurat RS dr. Achmad Darwis
a b x Y = a+bX Trend
4167 140 3 ( tahun 2013) 4587 Meningkat 3,4%
4167 140 4 ( tahun 2014) 4727
4167 140 5 ( tahun 2015) 4867
4167 140 6 ( tahun 2016) 5007
4167 140 7 ( tahun 2017) 5147
Data diatas memperlihatkan secara umum mutu pelayanan RSUD dr Achmad Darwis
telah baik terutama untuk pelayanan pasien kurang mampu, kecepatan respon di IGD dan
waktu tunggu operasi elektif. Waktu tunggu pelayanan rawat jalan belum baik karena
tenaga dokter spesialis baru 1 orang sehingga harus menunggu selesai visite pasien rawat
inap sebelum melayani pasien di ruang rawat jalan. Indikator mutu pelayanan belum
seluruhnya dievaluasi seperti terlihat pada kotak tabel yang kosong diatas.
E. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan RSUD dr Achmad Darwis dapat dilihat pada tabel 2.12 berikut :
Tabel 2.12 Kinerja Keuangan RSUD dr Achmad Darwis tahun 2009-2012
Tantangan bagi RSUD dr Achmad Darwis secara umum adalah mengenai akses
atau jarak yang relatif susah dan jauh dibandingkan dengan rumah sakit di Payakumbuh
terutama bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Disamping itu fasilitas yang
dimiliki oleh RSUD dr Achmad Darwis belum mampu menyaingi atau masih kalah
dibandingkan dengan rumah sakit di Payakumbuh. Masyarakat yang mampu tentunya
cenderung memilih rumah sakit dengan fasilitas fisik yang baik dan memadai.
Peluang yang dimiliki RSUD dr Achmad Darwis adalah bahwa sebagai satu-satunya
rumah sakit di kabupaten Lima Puluh Kota tentunya secara regulasi memungkinkan
rujukan pasien diutamakan ke RSUD dr Achmad Darwis. Disamping itu dengan adanya
jaminan asuransi bagi seluruh masyarakat yang ditargetkan tahun 2014 maka peluang
pemanfaatan layanan kesehatan di RSUD dr Achmad Darwis akan meningkat.
Untuk menyikapi program pemerintah sejalan dengan Undang-Undang BPJS maka
dibutuhkan fasilitas rumah sakit yang memadai. Bila dilihat jumlah tempat tidur rawatan
yang diperlukan untuk masyarakat kabupaten Lima Puluh Kota sesuai standar WHO 1 :
1000 maka masih dibutuhkan pengembangan rumah sakit Suliki di wilayah strategis
dengan kapasitas minimal 240 tempat tidur.
Berikut ini analisis lingkungan Eksternal yang menghasilkan peluang dan
tantangan RSUD dr Achmad Darwis.
1. Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia kabupaten Lima Puluh Kota berada pada
urutan ke 12 di propinsi Sumatera Barat dan secara nasional menduduki peringkat
nomor 238. Survei yang diadakan BPS mengatakan bahwa penduduk kabupaten Lima
Puluh Kota rata-rata lama sekolah adalah 7,8 tahun (setingkat SLTP) dan hanya sekitar
20,6 penduduk yang mempunyai tingkat pendidikan minimal SLTA. Tingkat
pendidikan masyarakat yang rendah disepakati sebagai ancaman atau tantangan bagi
RSUD dr Achmad Darwis karena kurang pengetahuan dan kesadaran untuk berobat ke
rumah sakit.
2. Jarak yang cukup jauh dibandingkan ke rumah sakit pesaing merupakan ancaman bagi
RSUD dr Achmad Darwis yang belum mempunyai layanan unggulan. Survei pelanggan
RSUD dr. Achmad Darwis di kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2011 memperlihatkan
58,8% responden menyatakan pilihan lokasi strategis RSUD adalah bukan di Suliki .
Jarak tempuh yang cukup jauh merupakan alasan yang disampaikan sebagian besar
responden.
3. Sebaran kepadatan penduduk yang dominan disekitar rumah sakit pesaing di
Payakumbuh menjadi ancaman bagi pemanfaatan layanan RSUD dr Achmad Darwis.
Dari sebaran penduduk kabupaten Lima Puluh Kota tersebut 59,4% penduduk
mempunyai jarak yang lebih dekat ke RS di kota Payakumbuh dibandingkan ke RSUD
dr. Achmad Darwis.
4. Kedekatan adat dan budaya dengan masyarakat Payakumbuh dapat menjadi daya tarik
pelanggan memilih RS pesaing dan ancaman bagi RSUD dr Achmad Darwis.
5. Perkembangan Teknologi serta sarana prasarana yang lebih memadai pada RS pesaing
menyebabkan RSUD dr Achmad Darwis ketinggalan dibandingkan dengan rumah sakit
lain. Kondisi ruangan perawatan penyakit dalam kelas III berukuran 6x4 m untuk 5
tempat tidur pasien. Ruangan kelas I,Kelas II dan Kelas Utama belum memadai baik
dari segi jumlah maupun fasilitas. Ruangan VIP yang layak belum tersedia.
PDAM tahun ini sudah dapat berfungsi dengan mutu air yang keruh dan berlumpur bila
hujan. Sementara air sumur gali tidak mencukupi. Hal ini sering menyebabkan pasien
pulang paksa. Bila dilihat sarana listrik, frekwensi padam listrik PLN juga tinggi yaitu
antara 3 sampai 7 jam setiap hari pada tahun 2011 dan tahun 2012 masih sering
listrik padam. Hal ini mengakibatkan kegiatan operasi sering menggunakan genset
sebagai sumber listrik dan menyebabkan kerusakan alat medis dan peralatan elektrik
lainnya. Sarana peralatan medis bila dibandingkan rumah sakit lain dan kebutuhan
pelayanan masih terdapat kekurangan.
Faktor pendorong :
1. Adanya dukungan dana dan kebijakan dari pemerintah pusat maupun
daerah untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dan untuk
perlindungan hukum.
2. Adanya dukungan dari mitra RSUD dr. Achmad Darwis antara lain PT
Askes, Fakultas Kedokteran Universitas andalas dan Rumah Sakit dan
puskesmas terdekat untuk membantu dalam pengelolaan pendanaan,
tenaga ahli dan rujukan pasien ke RSUD dr. Achmad Darwis.
3. Peraturan perundangan yang mendorong RSUD dr. Achmad Darwis
untuk menjalankan tugas dan fungsinya antara lain :
Undang-Undang dan peraturan berikut merupakan factor pendorong
bagi RSUD dr. Achmad Darwis untuk menjalankan tugas dan fungsinya :
1. Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah.
Visi merupakan pandangan yang jauh kedepan, kemana dan bagaimana instansi
pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten, eksis, antisipatif, inovatif
serta produktif. Visi juga merupakan gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Visi
daerah sebagai mana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Lima Puluh Kota adalah :
Terwujudnya Kebersamaan, Kemakmuran dan Kesejahteraan di Lima Puluh
Kota yang bernuansa Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terkait dengan visi daerah tersebut maka visi RSUD dr. Achmad Darwis berhubungan
dengan unsur kesejahteraan. Didalam unsur kesejahteraan disebutkan sasarannya yaitu
terpenuhinya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Salah satu
layanan kesehatan yaitu rumah sakit sebagai layanan kesehatan rujukan yang harus dapat
diakses oleh masyarakat dan mempunyai kualitas yang baik. Dengan mengacu kepada
batasan diatas maka visi RSUD dr. Achmad Darwis dirumuskan sebagai berikut :
Terwujudnya pelayanan rumah sakit yang cepat, tepat dan memuaskan bagi
masyarakat
Makna yang terkandung dalam visi RSUD dr. Achmad Darwis diatas adalah :
1. Terwujud, artinya terlaksana atau tercipta pelayanan rumah sakit yang cepat, tepat
dan memuaskan bagi masyarakat.
2. Pelayanan rumah sakit, artinya pelayanan medis, pelayanan keperawatan,
pelayanan penunjang medis dan pelayanan umum lainnya di rumah sakit.
3. Cepat, artinya pelayanan yang diberikan tidak melebihi standar waktu atau tidak
lambat sesuai dengan standar waktu yang telah ditetapkan.
4. Tepat, artinya pelayanan yang diberikan tepat waktu, tepat sasaran, sesuai indikasi
medis dan kaedah ilmu pengetahuan.
5. Memuaskan, artinya pelayanan yang diberikan sesuai bahkan melebihi harapan
masyarakat.
Untuk mewujudkan visi RSUD dr. Achmad Darwis maka disusunlah misi. Adapun
misi merupakan langkah-langkah 5 tahun kedepan yang diambil dalam rangka mencapai
visi. Misi harus disusun dalam kalimat operasional yang merupakan jabaran dari visi. Oleh
sebab itu misi mesti terkait langsung dengan visi, sehingga misi benar-benar
b.. Mewujudkan kompetensi SDM sesuai standar nasional dengan efektif dan efisien.
4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RSUD dr. ACHMAD DARWIS
Berdasarkan visi dan misi maka ditetapkanlah tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
oleh RSUD dr. Achmad Darwis. Tujuan yang akan dicapai oleh RSUD dr. Achmad Darwis
adalah agar:
SASARAN
Dari tujuan yang telah dirumuskan maka ditetapkan sasaran-sasaran yang hendak
dicapai oleh RSUD dr. Achmad Darwis. Sasaran tersebut adalah :
Dari visi, misi, tujuan dan sasaran maka perlu disusun strategi untuk mencapai tujuan
dan sasaran. Untuk itu perlu dilakukan analisis lingkungan berupa lingkungan internal dan
lingkungan eksternal RSUD dr. Achmad Darwis.
A. Analisis Lingkungan Internal
Analisis faktor lingkungan internal dituangkan menjadi kekuatan dan kelemahan yang
dilakukan melalui CDMG (Concencus Decision Making Group). Hasil analisis faktor
lingkungan internal RSUD dr. Achmad Darwis adalah seperti tertera pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Analisis Faktor Lingkungan Internal RSUD dr. Achmad Darwis
5 Keuangan
a. Ketersediaan anggaran Kelemahan
b. Penyusunan tarif Kelemahan
c. Pola pengelolaan keuangan Kelemahan
6 Fasilitas fisik
a. Sarana fisik bangunan Kelemahan
b. Sarana air bersih Kelemahan
c. Sarana listrik Kelemahan
d. Sarana peralatan medis Kelemahan
Analisis lingkungan eksternal RSUD dr. Achmad Darwis juga dapat dilakukan dengan
membandingkan dengan Rumah sakit terdekat lainnya. Tabel 4.3 memperlihatkan hasil
diskusi group terfokus di RSUD dr. Achmad Darwis (CDMG) tentang perbandingan
kemampuan yang dimiliki oleh RSUD dr. Achmad Darwis dan 2 Rumah sakit terdekat
lainnya.
Dari tabel diatas terlihat bahwa RSUD dr. Achmad Darwis berada pada posisi paling
lemah dibandingkan dengan 2 rumah sakit lainya . Skor RSUD dr. Achmad Darwis adalah
1,84 dan RSI Yarsi 2,35. Posisi RSUD Adnan WD menduduki tempat tertinggi dengan skor
3,14. RSUD dr. Achmad Darwis mempunyai kelemahan dibanding pesaingnya pada akses,
keuangan, penerapan manajemen dan sarana fisik. Kekuatan RSUD dr. Achmad Darwis
adalah pada tarif yang relatif lebih murah, proses layanan yang lebih cepat serta loyalitas
pelanggan.
Dengan menggunakan matrik SWOT didapatkan beberapa strategi alternatif untuk
RSUD dr. Achmad Darwis. Selanjutnya pencocokan alternatif strategi model matrik internal
eksternal (IE) dengan matrik SWOT melahirkan alternatif strategi sebagai berikut :
1. Strategi pertumbuhan dengan konsentrasi melalui integrasi horizontal dan strategi
stability merekomendasikan :
a. Penambahan atau peningkatan kualitas produk dan jasa,
b. Mengembangkan produk baru atau inovasi produk layanan unggulan berdasarkan
pola penyakit terbanyak dan
Mengatasi kelemahan
Turn around integrasi vertikal
Likuidasi diversifikasi konglomerat
Internal II I eksternal
(Tinjau sumber daya perusahaan) (akuisisi/ merger)
-0,04
Gambar 1 . Posisi RSUD dr. Achmad Darwis berdasarkan Matrik Grand Strategy
Posisi pada kuadran III diatas memberikan rekomendasi untuk strategi induk
RSUD dr. Achmad Darwis agar konsentrasi pada produk layanan yang ada dengan
melakukan pengembangan dan peningkatan kualitas produk layanan dan
menciptakan inovasi-inovasi produk layanan serta melakukan pengembangan pasar
yang sudah ada
1. Peningkatan kualitas produk layanan yang ada dengan inovasi berdasarkan kebutuhan
pelanggan,
2. Peningkatan promosi dan pengemasan produk layanan yang ada menjadi layanan
Familys hospital yaitu memberikan layanan penuh kekeluargaan dan penuh kasih
sayang untuk meningkatkan loyalitas pelanggan yang sudah ada,
3. Pengembangan produk layanan dengan pelayanan unggulan geriatrik dan pelayanan
kesehatan ibu dan anak,
4. Peningkatan jumlah dan kualitas SDM dengan standar hasil kerja berdasarkan protap-
protap yang berlaku,
5. Peningkatan jumlah sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan mutu layanan,
6. Peningkatan status RSUD dr. Achmad Darwis menjadi Rumah Sakit tipe C dengan pola
pengelolaan keuangan berbentuk Badan Layanan Umum Daerah,
7. Peningkatan kerjasama operasional dan pelayanan dengan system jejaring,
8. Pengembangan sistem informasi rumah sakit (SIM RS),
9. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan biaya dan keuangan,
10. Penetapan Nama RSUD dr. Achmad Darwis menjadi Rumah Sakit dr Achmad Darwis,
11. Perluasan jangkauan masyarakat dengan penambahan akses layanan berupa Rumah
Sakit dr Achmad Darwis divisi Suliki untuk wilayah Barat, divisi Sarilamak untuk
wilayah Selatan dan divisi Pangkalan untuk wilayah Timur kabupaten Lima Puluh Kota
dan sekitarnya.
Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah digariskan diperlukan
kebijakan-kebijakan. Kebijakan RSUD dr. Achmad Darwis adalah : Peningkatan mutu
layanan dan perbaikan sistem melalui peningkatan kualitas dan kuantitas SDM, sarana
prasarana, sistem manajemen, sistem jejaring dan kemitraan.
Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah digariskan diperlukan kebijakan-
kebijakan. Kebijakan-kebijakan perbagian adalah :
Sebagaimana suatu corporate, dalam Rencana Strategi Bisnis BLUD-RS ini disusun
seperangkat indikator performance kinerja yang mencakup 4 perspektif, yaitu : learning
and growth (SDM), internal busslnes process (pelayanan), customer satisfaction
(Pelanggan) dan financing (Keuangan), yang lazim digunakan oleh suatu corporate dalam
menyusun strateginya. Indikator kinerja atau tolok ukur pencapaian sasaran dapat dilihat
dari 4 aspek sebagai berikut :
a. Perspective learning and growth :
Perspektif ini menggambarkan kemampuan karyawan (SDM), kualitas sistem
informasi didalam rumah sakit, dan kemampuan organisasi didalam mencapai tujuan
rumah sakit.
b. Perspective Internal Business Process:
Perspektif ini mempunyai fokus pada proses bisnis internal rumah sakit yang
diupayakan dapat memberikan keberhasilan keuangan dan kepuasan semua pihak
yang berkepentingan dengan RS
c. Perspective Customer Satisfaction:
Perspektif ini mempunyai fokus pada terpenuhinya kebutuhan dan keinginan pelanggan
RS baik eksternal maupun internal.
d. Perspective Financing:
Perspektif ini berfokus pada terpenuhinya efektifitas dan efisiensi kegiatan RS
sehingga tercapai kondisi keuangan RS yang sehat.
Indikator Batas
Standar waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
Pelayanan pencapaian
Minimal (tahun)
1. Pemberi
100% Dokter
pelayanan di
Spesialis di 3 70% 80% 90% 95%
Poliklinik
Poliklinik
Spesialis
2. Ketersediaan 100 %
Pelayanan 35% 50% 70% 100%
1. Klinik Anak 2
Rawat Jalan
2. Klinik
Penyakit - 100% 100% 100% 100%
Dalam
3. Klinik
- 100% 100% 100% 100%
Kebidanan
4. Klinik
- 100% 100% 100% 100%
Bedah
5. Klinik
- 100% 100% 100% 100%
Umum
6. Klinik Gigi - 100% 100% 100% 100%
3. Jam Buka
Pelayanan
08.00 s/d
13.00 Setiap
100 % - 100% 100% 100% 100%
Hari Kerja
Kecuali Jumat
: 08.00 s/d
11.00
4. Waktu 100 % 3
Tunggu Di 120
100 80 60
Rawat Jalan mnt
60 Menit
5. Kepuasan 90 % 3
60% 70% 80% 90%
Pelanggan
Indikator Batas
Standar waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
Pelayanan pencapaian
Minimal (tahun)
1. Pemberi a. Dokter
2 75% 90% 100% 100%
Pelayanan di Spesialis
Rawat Inap
a. Dokter - 100% 100% 100% 100%
Umum
c. Perawat
minimal - 100% 100% 100% 100%
pendidikan
D3
2. Dokter
Penanggung
100 % - 100% 100% 100% 100%
jawab Pasien
Rawat Inap
3. Ketersediaan
Pelayanan
Rawat Inap
a. Anak 5 tahun 35 % 50% 70 % 80 %
b. Penyakit
3 tahun 70% 80% 90% 100%
Dalam
100 %
c.
Kebidan 3 tahun 70% 80% 90% 100%
an
d. Bedah 3 tahun 70% 80% 90% 100%
e. Mata 3 tahun 70% 80% 90% 100%
Upaya yang dilaksanakan untuk pencapaian SPM pelayanan rawat inap adalah :
1. Melengkapi tenaga SDM terutama dokter spesialis dan tenaga kesehatan lainnya.
2. Melengkapi sarana prasarana untuk perawatan pasien di rawat inap, antara lain
tempat tidur pasien yang mempunyai pembatas, alat kedokteran dan peralatan rumah
sakit.
3. Melengkapi sarana air bersih.
4. Menyusun prosedur pelayanan, clinical pathway (alur klinis pasien rawat inap) dan
program pengendalian mutu RS.
Batas waktu
INDIKATOR SPM Standar 2012 2013 2014
pencapaian
(tahun)
1. Waktu tunggu
hasil pelayanan 3 jam 2jam 2jam 1,5jam
1 tahun
thorax foto
3. Kejadian 10% 25 % 20 % 15 %
kegagalan
3 tahun
pelayanan
Rontgen
4. Tidak adanya
kesalahan
pemberian hasil 100 % 2 95% 98% 100% 100%
pemeriksaan
laboratorium
5. Kalibrasi alat
laboratorium 100 % 3 0% 50% 70% 100%
tepat waktu
6. Kepuasan 80 %
2 70% 75% 80%
pelanggan 80 %
2 Tidak adanya 1
kejadian kesalahan 100 % 100%
100% 100% 100%
tindakan
rehabilitasi medik
1.Pemenuhan
kebutuhan
Indikator Batas
Standar waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
Pelayanan pencapaian
Minimal (tahun)
1. Baku Mutu BOD <
a. BOD < 30
Limbah Cair 3 - - - 30
mg/l
mg/l
COD <
b. COD < 80
3 - - - 80
mg/l
mg/l
TSS <
c. TSS < 30 mg/l 3 - - - 30
mg/l
7. Ketepatan Waktu
Penyusunan
100 % 4 70% 80% 90% 95%
Laporan
Keuangan
8. Kecepatan Waktu
Pemberian
Informasi
2 Jam 2 tahun 80% 85% 90% 100%
Tentang Tagihan
Pasien Rawat
Inap
5. Kegiatan surveilans 2
50% 60% 80% 100%
infeksi
nosokomial/HAl
5. 100%
(Health care
associated infection)
di RS (min 1
parameter )
2.
Meningkatnya Pelayanan RS Peningkatan Diklat, Bimtek, Upaya peningkatan
kualitas SDM dilaksanakan oleh Kapasitas Sumber magang, workshop kualitas SDM
melalui : Petugas yang telah Daya Aparatur dan dan lokalatih bidang dengan cara :
memenuhi standar manajemen dan melanjutkan
Peningkatan kompetensi Pengembangan Tipe fungsional. pendidikan
pengetahuan SDM Rumah sakit berjenjang 20 %
dengan cara pertahun ( 5 orang
pendidikan dan pertahun )
pelatihan pejabat
structural dan Upaya peningkatan
fungsional, kualitas SDM
dengan mengikuti
Pengembangan pelatihan/ bimtek
SDM dengan cara manajemen dan
analisa jabatan, SIM fungsional
kepegawaian, berjenjang 20 %
pemetaan pertahun (20 0rang
kebutuhan dan dalam 5 tahun)
penempatan SDM, Upaya memberikan
penghargaan
Pemberdayaan SDM kepada karyawan
dengan cara berprestasi yang
pemberian reward termasuk 3 besar
dan dalam 10 kriteria
pembinaan rutin. penilaian.
Upaya peningkatan
2. Meningkatnya Terpenuhinya Pelayanan RS Analisa pekerjaan, kapabilitas
kapabilitas sistem system manajemen dilaksanakan oleh jabatan dan rentang manajemen melalui
manajemen yang lebih Petugas yang telah kendali organisasi :
dalam terstandar, memenuhi standar tahun 2012-2013
pengelolaan terstruktur dan kompetensi
rumah sakit terukur meliputi :
secara
keseluruhan. Ditetapkannya UU RS no 44 th 2009 Penataan struktur Revisi struktur Evaluasi dan revisi
Revisi struktur Permenkes No 1045 organisasi RSUD dr. organisasi dan struktur organisasi
Organisasi RS 1045/PER/XI/2006 Achmad Darwis penetapan pejabat
tentang Pedoman sesuai struktur th
Organisasi RS di 2013
Lingk. Depkes.
pengembangan Pengembangan
Meningkatnya layanan divisi inovasi pelayanan Upaya pengendalian
jumlah kunjungan Pangkalan dengan Antara lain : mutu layanan
pelayanan gawat unggulan layanan Layanan tim dengan evaluasi dan
darurat menjadi : gawat darurat . spesialistik geriatric, koreksi secara
4431 Tahun 2012 Kelompok pasien kontinu.
4552 Tahun 2013 DM terpadu
4673 Tahun 2014 dan unit bisnis
4794 Tahun 2015 inovatif lainnya
4915 Tahun 2017 antara lain :
parkir
kafe
gizi keluarga
.
TUJUAN SASARAN INDIKATOR CARA MENCAPAI KEGIATAN KETERANGAN
TUJUAN DAN
SASARAN
KEBIJAKAN PROGRAM
B.
Terselenggaranya Meningkatnya Meningkatnya Peningkatan Penyampaian Upaya Pencapaian
sistem jejaring rujukan dan kuantitas rujukan kerjasama dengan informasi dan penigkatan
dalam pelayanan pemanfaatan puskesmas, dokter puskesmas, RS sosialisasi ke jejaring kunjungan melalui :
kesehatan secara layanan RS melalui praktek, RS sekitar sekita r dan tenaga th 2012-2013 peningkatan
menyeluruh dalam jejaring puskesmas dan tenaga lainnya : lainnya dalam kerjasama dan
rangka peningkatan dan jejaring lainnya. Tahun 2012 rangka peningkatan Kerjasama dengan Promosi dengan
pemanfaatan Tahun 2013 rujukan ke RS. jejaring dalam jejaring secara
layanan di RSUD dr. Tahun 2014 rangka survei bertahap 10 %
Achmad Darwis dan Tahun 2015 Peningkatan kebutuhan pertahun mulai
peningkatan mutu Tahun 2017 kerjasama dengan pelanggan dan tahun 2012
serta RS rujukan dan evaluasi pelayanan upaya peningkatan
profesionalisme Bertambahnya FKUA untuk RS tahun 2013 layanan informasi
pelayanan pada tenaga dokter penambahan tenaga dan promosi RS
masyarakat. spesialis /layanan dokter spesialis Perpanjangan dan melalui penyediaan
residen 24 jam /residen Peningkatan sarana informasi
Kerjasama dengan dan promosi tahun
Meningkatnya Penyediaan fasilitas RS Jejaring dan 2012
promosi layanan RS informasi & FKUA
melalui jejaring promosi serta Tahun 2012-2017 pengadaan fasilitas
system umpan balik iinternet tahun
Terbinanya umpan secara manual Pembuatan 2013.
balik pelayanan maupun internet kesepakatan jalur
RSUD melalui kotak rujukan puskesmas
saran, survey dan tenaga lain
eksternal maupun wilayah kab. Lima
kontak person Puluh Kota tahun
bagian informasi 201-2017
dan promosi RS.
Pengadaan dan
peningkatan fasilitas
promosi, informasi
internal tahun 2012
dan internet th 2015
C.
Terselenggaranya Meningkatnya Meningkatnya UU no 36 tahun 2009 Pengadaan kegiatan Pelatihan yang Upaya pencapaian
pendidikan dan pelaksanaan kuantitas pasal 25 tentang peningkatan mutu menunjang utk PPK kualitas dan
pelatihan serta pendidikan, pendidikan dan sumber daya bidang SDM melalui BLUD th 2012-2013 kuantitas
pengembangan pelatihan serta pelatihan sejalan Kesehatan pelatihan dan pendidikan dan
dalam rangka pengembangan dengan pendidikan Pelatihan yang pelatihan baik
mewujudkan produk inovatif di meningkatnya Hospital by Laws menunjang utk berupa work shop,
pelayanan inovatif RSUD dr. Achmad anggaran untuk RSUD dr. Achmad pelayanan ICU dan inhouse training,
di RSUD dr. Achmad Darwis. peningkatan mutu Darwis IGD tahun 2013- pelatihan eksternal
Darwis. SDM 2014 dsb.
Pendidikan/
Pelatihan yang
menunjang utk
manajemen RS
Tahun 2013-2014
Pendidikan utk
standar minimal D3
bagi tenaga perawat
dan bidan tahun
2012-2017
D.
Terwujudnya Meningkatnya Meningkatnya Pelayanan Peningkatan Pembentukan Upaya
layanan unggulan pemanfaatan pelayanan dengan komprehensif pencapaian kelompok penderita pengembangan
geriatrik dan layanan termasuk dibentuknya produk diberikan dalam kwantitas dan DM tahun 2014- produk layanan
terselenggaranya layanan unggulan layanan baru berupa rangka menjamin kualitas produk 2015 menjadi produk
layanan ibu dan geriatrik dan : keselamatan pasien layanan dalam layanan inovatif baik
anak yang bermutu layanan prioritas a. sesuai dengan rangka Pembentukan penyakit dalam,
dalam rangka ibu dan anak di Pembentukan grup semangat patient meningkatkan produk layanan Penyakit anak,
meningkatkan RSUD dr. Achmad pasien tertentu safety dan standar utilitas pelayanan geriatric terpadu Obgyn dan
kualitas kesehatan Darwis. (DM,MCI) kepuasan pelanggan dan meningkatkan tahun 2013-2014 Pelayanan geriatric.
pasien. b. (patient satisfaction). pendapatan
pelayanan geriatric Pembentukan
terpadu. layanan konseling
c. KIA tahun 2014-
pelayanan wisata 2015
kesehatan.
d. Pengembangan
pelayanan tumbuh layanan wisata
kembang anak. kesehatan tahun
e. 2016-2017
Pelayanan
konseling ibu hamil Pengembangan
untuk layanan unggulan
perkembangan bayi gawat darurat di
dan persiapan Pangkalan tahun
melahirkan 2017
Dalam mengemban visi dan misi, rumah sakit dihadapkan pada tantangan berat
seperti pergeseran pola penyakit, demografi-epidemiologi, peningkatan mutu, pemenuhan
tuntutan masyarakat, kompetisi ketat, melaksanakan fungsi sosial, menghadapi implikasi
globalisasi dan ekskalasi biaya kesehatan. Di sisi lain rumah sakit dihadapkan pada suatu
keadaan keterbatasan, yaitu subsidi pemerintah yang terbatas dan pola pengelolaan yang
masih diwarnai suasana birokratis dan kaku. Selain itu produktivitas, komitmen dan
integritas Sumber Daya Manusia juga belum optimal, sehingga rumah sakit harus dapat
lebih mandiri dalam pembiayaan operasional pelayanan.
Oleh karenanya dalam pengelolaan rumah sakit diperlukan tata kelola keuangan
yang fleksibel dan responsif yang dapat menjawab permasalahan-permasalahan
pengelolaan rumah sakit pada umumnya. Salah satu program yang yang diprioritaskan
dalam menjawab tantangan diatas adalah terselenggaranya PPK BLUD di RSUD dr. Achmad
Darwis. Selanjutnya dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
maka akan dilanjutkan dengan melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut :
a. Program Untuk Pelayanan Rawat Jalan :
Menetapkan prosedur layanan rawat jalan yang mudah,
Meningkatkan sistem informasi pada pelanggan,
Menempatkan SDM yang professional dan bertanggung jawab,
Membuat layanan rawat jalan inovatif.
b. Program Untuk Pelayanan Rawat Inap:
Menetapkan ratio jumlah perawat ruangan dengan jumlah tempat tidur,
Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan asuhan medis,
Melaksanakan pengendalian infeksi nosokomial,
Melakukan penataan ruangan rawat inap sesuai standar tipe C,
Menyelenggarakan pelayanan ICU sesuai standar RS tipe C,
Kegiatan :
Program pengembangan atau layanan inovatif yang direncanakan akn dilaksanakan per
unit bisnis adalah seperti terlihat pada tabel berikut.
Program Pengembangan Produk layanan Unit Bisnis RSUD dr. Achmad Darwis
Kondisi Kinerja Pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondi Kinerja
No Indikator
Tahun 0 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015 Pada akhir RPJMD
1 Tingkat hunian RS (BOR / %) 55.04 60 65 70 75 80 80
2 Lama Hari Rawat (Av. LOS /hari) 4.1 5 6 7 8 9 9
3 Rata-rata 1 tempat tidur terpakai (BTO /kali) 50.16 50 60 60 60 60 60
4 1 Tempat tidur tidak dipakai (TOI /hari) 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1
5 Angka Kematian bersentuhan dg RS Kurang 48 jam (GDR ) 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8
6 angka kematian pasien yg sdg dirawat di RS lebih dari 48 jam
(NDR ) 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2
7 Kunjungan rawat inap 3.010,00 3500 4000 4500 5000 5500 3.010,00
8 Rata-rata pasien dirawat sehari 33 35 40 45 50 60 33
9 Kunjungan rawat jalan 21.479,00 21750 22000 22250 22500 22750 22750
10 Kunjungan IGD 3.971,00 4000 4100 4200 4300 4500 4500
11 Laboratorium 5.736,00 5800 5900 6000 6100 6200 6200
12 Farmasi 17.257,00 17500 17750 17500 17300 17400 17.257,00
13 Kamar Operasi 336,00 350 375 400 425 450 336,00
14 Radiologi 2.769,00 3000 3200 3500 3700 4000 4000
15 Rehabiliasi medik 587,00 600 700 800 900 1000 587,00
16 Konsultasi Gizi 72,00 80 85 90 95 100 100
17 UTDRS 320,00 350 400 450 500 550 550
KESIMPULAN
VISI RSUD dr. Achmad Darwis adalah terwujudnya pelayanan rumah sakit yang
cepat, tepat dan memuaskan bagi masyarakat yang merupakan penjabaran dari unsur
Kesejahteraan pada visi daerah Lima Puluh Kota. Dari visi kemudian dijabarkan menjadi
misi RSUD dr. Achmad Darwis yang berkaitan dengan misi ke 9 daerah yaitu menjadikan
masyarakat dan lingkungan hidup yang sehat. Misi RSUD dr. Achmad Darwis adalah :
Misi RSUD dr. Achmad Darwis adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pelayanan secara profesional, fokus pada kepuasan pelanggan dan
penuh kasih sayang.
b.. Mewujudkan kompetensi SDM sesuai standar nasional dengan efektif dan efisien.
Dari visi dan misi kemudian ditentukan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
dalam 5 tahun kedepan. Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal maka
ditentukan grand strategi RSUD dr. Achmad Darwis yaitu meningkatkan jangkauan
pelayanan dengan layanan unggulan, layanan inovatif dan penambahan akses
Pencapaian grand strategi untuk jangka waktu 2013 hingga 2017 diatas
dilaksanakan secara bertahap dengan memenuhi kebutuhan akan :
a. Peningkatan komitment untuk memberikan layanan bermutu melalui
pengembangan produk layanan unggulan geriatric terpadu dengan prioritas
layanan kesehatan ibu dan anak melalui pemahaman visi, misi dan nilai-nilai
yang dianut dan peningkatan kerjasama serta kemitraan untuk pengelolaan dan
pelayanan kesehatan.
b. SDM yang cukup dan bermutu melalui kegiatan diklat, bimbingan teknik dan
kegiatan magang yang mencakup semua bagian pelayanan yang dilaksanakan
secara bertahap.
c. Perbaikan Sistem Manajemen yang berkualitas melalui system informasi
terpadu Rumah sakit, pelaksanaan pelayanan berdasarkan protap, pelaksanaan
PPK BLUD, Peningkatan Tipe, system tarif berdasarkan unit cost dan acceptance
pricing, pelaksanaan remunerasi, pencapaian Standar Pelayanan Minimal dan
sebagainya.
d. Pengembangan layanan RSUD divisi Sarilamak dan Pangkalan dengan
perubahan nama RSUD dr. Achmad Darwis menjadi RSUD dr Achmad Darwis.
SARAN
a. Dibutuhkan dukungan yang kuat dari pemerintah dan masyarakat agar RSUD dr.
Achmad Darwis dapat tumbuh dan berkembang sesuai rencana yang telah
dirumuskan.
b. Dukungan dana yang kuat dan pembinaan yang terus menerus baik dari pemerintah
pusat, pemerintah daerah maupun pihak swasta sangat diperlukan untuk
mewujudkan visi, misi dan strategi yang telah ditetapkan. Hal ini terkait dengan
kelemahan RSUD dr. Achmad Darwis saat ini lebih kepada dukungan dana atau
keuangan, sarana prasarana dan peralatan medis.
c. Dukungan agar masyarakat memanfaatkan layanan RSUD serta jejaring agar terus
meningkatkan rujukannya dan memberikan umpan balik atas pelayanan untuk
perbaikan mutu dimasa yang akan datang.
NO INDIKATOR 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 BOR
55.3% 45.36% 56.9% 53.8% 55.50% 42.10% 53.10% 53% 35 %/100 TT 40 %/100TT 45%/100TT 56%/100TT 60%/100TT
( Angka penggunaan TT dalam jangka
Waktu Tertentu
2 Av. LOS
( Rata - rata lama rawatan seorang 5.35 hari 4,8 Hari 4,5 hari 4,2 hari 3,9 Hari 3,7 Hari 3,6 Hari 3,8 hari 3.8 hari 3,9 Hari 3,9 Hari 3,9 Hari 3,9 hari
pasien )
3 BTO
34 kali 34 kali 45,4 kali 45,8 kali 52 Kali 42,9 Kali 51,8 Kali 52,7 kali 31,8 kali 33,2 Kali 35 Kali 45,8 Kali 48,7 kali
( Frekwensi pemakaian Tempat Tidur
)
4 TOI
4.27 hari 5,8 hari 3,5 hari 3,7 Hari 2,5 Hari 4,9 Hari 3,3 Hari 3,3 hari 3,7 Hari 2,5 Hari 2.5 Hari 2.5 Hari 2.4 hari
( Rata - rata hari TT tidak ditempati
pasien )
Catatan :
. Angka BOR yang baik antara 60 % - 85 %
. Av. LOS yang baik adalah antara 6 - 9 hari
. Angka ideal BTO adalah antara 40 - 50 kali.
. Angka TOI yang baik adalah 1 - 3 hari.
DATA KEGIATAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP
TAHUN 2005 S/D 2017
NO KEGIATAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 KUNJUNGAN RAWAT JALAN 17579 org 21064 org 23419 org 14650 Org 14414 Org 12304Org 16689 Org 18999 Org 22060 Org 23053 Org 24122 Org 25740 Org 26560 Org
2 KUNJUNGAN RAWAT INAP 1748 org 2016 org 2872 org 2727 org 3124 Org 2568 Org 3146 Org 3197 org 3385 org 3425 Org 3590 Org 4025 Org 4275 Org
5 PENDAPATAN RUMAH SAKIT Rp 338.782.950 Rp310,025,650 Rp458,348,750 600.000.000,-an879.778.850,- 2.693.808.191,- 3.830.157,575,- 4.830.157.575,- Rp 5,7 M Rp 6,9 M Rp 8,2 M Rp 9,8 M Rp 12 M
Dr.Hj. Rahmawati,MARS
NIP : 19660809 200212 2 003
PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Jln. Pahlawan No. 5 Payakumbuh Telp. ( 0752 ) 92033
TENTANG
i
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Nagara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
9. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4594);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Pelaporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4124 Tahun 2007, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4124);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Urusan Pemerintah, Pemerintahan
Daerah provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);
ii
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
15. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 Tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 4 Tahun
2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lima
Puluh Kota Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Teknis Lainnya
(Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Tahun 2011 Nomor 4);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 10 Tahun
2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Lima Puluh Tahun 2011 Nomor 10);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 14 Tahun
2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah
Kabupaten Lima Puluh Tahun 2011 Nomor 14);
21. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 140 Tahun 2011 Tentang
Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lima
Puluh Kota (Berita Daerah Kabupaten Lima Puluh Tahun 2011
Nomor 140).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2010-2015 sebagaimana
tercantum pada Lampiran yang merupakan satu kesatuan yang utuh
dengan Keputusan ini.
KEDUA : Rencana Strategis sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU
berisikan :
I. Pendahuluan, yang berisi penjelasan tentang latar belakang
penyusunan Renstra Bappeda, landasan hukum, maksud dan
tujuan, serta sistematika penulisan.
iii
II. Gambaran Pelayanan Bappeda sebagai pelayan aparatur dan
publik, yang memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi)
Bappeda dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,
mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki
Bappeda dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,
mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan
melalui pelaksanaan Renstra Bappeda periode sebelumnya,
mengemukakan capaian program prioritas Bappeda yang telah
dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya.
III. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi, yang berisikan
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bappeda, Telaahan terhadap Renstra Bappeda Provinsi,
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis, serta Penentuan Isu-isu Strategis.
IV. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan, yang
menguraikan visi, misi, kebijakan dan strategi yang akan
dilakukan Bappeda ke depan.
V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif, yang berisi matrik program
lima tahun dan matrik program/kegiatan tahunan.
VI. Indikator Kinerja Bappeda yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD, yang secara langsung menunjukkan kinerja
yang akan dicapai oleh Bappeda dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD.
VII. Penutup, yang berisi ketentuan penutup.
KETIGA : Rencana Strategis sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU
merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja serta
pedoman untuk pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan Bappeda untuk lima tahun kedepan.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Payakumbuh
Pada Tanggal : 2012
KEPALA BAPPEDA
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
iv
Lampiran : Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
Nomor : /SK/I/Bappeda-LK/2012
Tentang : Rencana Strategis Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Lima
Puluh Kota Tahun 2010-2015
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ I-1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... I-1
1.2 Landasan Hukum ................................................................... I-2
1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................... I-4
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................ I-4
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... IV-1
4.1 Visi dan Misi ........................................................................... IV-1
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ................................ IV-7
4.3 Strategi dan Kebijakan .......................................................... IV-11
v
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, V-1
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF .............
vi