Anda di halaman 1dari 96

DOKUMEN

RENCANA STRATEGIS BISNIS


TAHUN 2013-2017

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
DR. ACHMAD DARWIS
i

KATA PENGANTAR

Rumah Sakit Umum Daerah Suliki berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun
2012 berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad Darwis (RSUD dr.
Achmad Darwis). Rumah Sakit dr. Achmad Darwis merupakan satu-satunya rumah sakit di
Kabupaten Lima Puluh Kota dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor HK.03.05/I/2233/12 tahun 2012 ditetapkan menjadi rumah sakit Kelas C.
Peraturan Daerah no 5 tahun 2007 menyatakan bahwa RSUD Suliki (RSUD dr. Achmad
Darwis) dinyatakan sebagai lembaga teknis daerah.

Sejak dioperasionalkan tahun 1986 dan ditetapkan sebagai rumah sakit Kelas D
tahun 1994 hingga menjadi Kelas C pada tahun 2012 RSUD Dr. Achmad Darwis telah
mengalami perkembangan yang cukup berarti dimana pada awalnya hanya memberikan
pelayanan spesialistik sekali seminggu, saat ini telah meningkat menjadi layanan
spesialistik setiap hari untuk 3 layanan spesialis dasar dan untuk pelayanan spesialis anak
baru dilakukan 3 kali seminggu. Disamping itu juga terdapat layanan spesialis penunjang
seperti penyakit paru, THT, Penyakit syaraf (Neurologi) dan penyakit mata. Jumlah tempat
tidur tahun 2012 ini telah meningkat menjadi 101 TT. Tahun 2011 RSUD dr Achmad
Darwis mendapatkan akreditasi penuh untuk 5 pelayanan yaitu Instalasi gawat darurat,
pelayanan keperawatan, pelayanan medis, rekam medis dan manajemen administrasi .

Dari sisi pemanfaatan layanan maka RSUD Dr. Achmad Darwis telah mengalami
peningkatan layanan yang cukup pesat sejak 5 tahun belakangan. Dengan bertambahnya
tenaga dokter ahli dan cukup banyaknya dokter RSUD Dr. Achmad Darwis yang saat ini
dalam program pendidikan dokter spesialis maka diperkirakan akan diikuti oleh
peningkatan layanan kepada masyarakat dalam lima tahun kedepan.

Demi memenuhi kebutuhan masyarakat terutama masyarakat kabupaten Lima


Puluh Kota akan pelayanan rujukan spesialistik serta sejalan dengan rencana
pembangunan jangka panjang (RPJMD) dan rencana pembangunan jangka menengah
(RPJM) Kabupaten Lima Puluh Kota maka tentunya dibutuhkan perencanaan strategis yang
baik oleh RSUD Dr. Achmad Darwis. Hal ini sejalan dengan tugas dan fungsi yang diemban
oleh RSUD Dr. Achmad Darwis. Perencanaan strategis tentunya harus berlandaskan
pengkajian-pengkajian yang cermat terhadap faktor-faktor internal dan eksternal rumah
sakit.

Dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang ada maka tim perencanaan RSUD
Dr. Achmad Darwis mencoba menyusun Rencana Strategi Rumah Sakit Umum Daerah dr
Achmad Darwis periode 2013-2017 ini yang diharapkan dapat memberikan gambaran
posisi RSUD Dr. Achmad Darwis dan langkah-langkah strategi yang akan dijadikan pedoman
dalam menjalankan program dan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
penganggaran tahunan dan pelaksanaan evaluasi kinerja RSUD Dr. Achmad Darwis.

Suliki, 30 Desember 2012


Direktur RSUD Dr. Achmad Darwis

Dr. Hj. Rahmawati, MARS


NIP : 196608092002122003
ii

Executive Summary

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Darwis merupakan satu-satunya


rumah sakit di kabupaten Lima Puluh Kota. Sejarah RSUD Dr. Achmad Darwis
merupakan rumah sakit yang didirikan sebagai tanda penghargaan bagi masyarakat
Suliki dan sekitarnya yang pertama kali mengibarkan sang Merah Putih di
kabupaten Lima Puluh Kota pada saat kemerdekaan serta perjuangan masyarakat
Suliki dan sekitarnya yang gigih membantu dalam mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Jenis pelayanan yang diadakan meliputi pelayanan penyakit dalam, penyakit


bedah, kebidanan dan penyakit kandungan serta pelayanan penyakit anak.
Disamping itu juga tersedia pelayanan penyakit THT, penyakit Mata, penyakit Paru
dan penyakit Syaraf. Tahun 2011 RSUD dr Achmad Darwis mendapatkan akreditasi
penuh untuk 5 pelayanan yaitu Instalasi gawat darurat, pelayanan keperawatan, pelayanan
medis, rekam medis dan manajemen administrasi.

Pelayanan spesialistik penunjang terdiri dari pelayanan reveral dokter


spesialis Radiologi dan spesialis Patologi Klinik. Layanan unggulan yang
direncanakan adalah layanan kesehatan ibu dan anak serta layanan geriatrik yang
menyangkut pelayanan komprehensif pada masyarakat usia lanjut baik layanan
kesehatan fisik, psikis dan perawatan untuk usia lanjut.

Bila dilihat kinerja RSUD Dr. Achmad Darwis tahun 2012 sejak adanya 4
dokter spesialis yang melayani setiap hari dibandingkan tahun sebelumnya terlihat
adanya peningkatan yaitu :

a. Kunjungan IGD meningkat 7,2 %


b. Kunjungan rawat inap terutama rawat inap penyakit dalam, bedah dan obgyn
meningkat 10,4 %
c. Kunjungan rawat jalan meningkat 13,8%
d. Tindakan operasi bedah umum meningkat 33,1 %
e. Pendapatan rumah sakit meningkat 26 %

Berdasarkan hasil analisa matrik Internal eksternal dan matrik SWOT maka
RSUD Dr. Achmad Darwis berada pada posisi pertumbuhan dengan koordinat pada
kuadran 3 dan pada sel ke V pada matrik IE dengan rekomendasi tingkatkan
pelayanan dengan layanan unggulan dan benahi kelemahan yang ada serta
kembangkan layanan inovatif. Kabupaten Lima Puluh Kota dengan penduduk usia
lanjut cukup dominan menjadi salah satu daya ungkit untuk menjadikan RSUD Dr.
Achmad Darwis sebagai Rumah Sakit dengan unggulan layanan geriatrik. Disamping
itu pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan prioritas yang utama dalam
rangka mencapai MDG,s bersamaan dengan usaha pelayanan geriatrik dalam rangka
peningkatan mutu hidup bagi usia lanjut.

Pencapaian target pendapatan RSUD Dr. Achmad Darwis sampai tahun 2017
diprediksi dengan peningkatan kinerja sebagai berikut ;

a. Pelayanan rawat inap dibuktikan dengan BOR 53,1% tahun 2011 dengan 60
TT menjadi 60% dengan 100 TT pada tahun 2017 (proyeksi kenaikan
iii

10%/tahun) dengan 100 Tempat Tidur bila ada layanan inovatif. Apabila
strategi RSUD Dr. Achmad Darwis berupa strategi defensif maka proyeksi
kenaikan hanya 5,7% pertahun.
b. Pelayanan rawat jalan 16.689 orang pada tahun 2011 kunjungan dan
diperkirakan proyeksi kenaikan 13%/tahun dengan strategi kembangkan
layanan inovatif atau bila strategi yang diterapkan bersifat defensif maka
proyeksi kenaikan hanya 7,1%/th.
c. Kunjungan gawat darurat 4476 orang tahun 2011 kunjungan meningkat
menjadi 5147 kunjungan tahun 2017 (proyeksi kenaikan 7 %/tahun) atau
dengan strategi defensif 5315 kunjungan (proyeksi kenaikan 3% pertahun).
d. Pendapatan fungsional Rp 3.830.157.575,57,- (3,8 M) tahun 2011 hingga Rp
4,8 M pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp 15,3 M tahun 2017 (proyeksi
kenaikan 35%/tahun) termasuk bila dilakukan perluasan pasar menjadi
divisi Sarilamak dan divisi Pangkalan. Apabila tidak ada terobosan strategi
atau hanya bersifat defensif maka proyeksi pendapatan tahun 2017 hanya
meningkat 5% hingga 8% setahun dengan pendapatan fungsional antara 6,0
M hingga 6,5 M.

Berbagai isu stratejik yang dihadapi dan perlu segera diimplementasi adalah:
Sistem Menjaga Mutu (Continues Quality Improvement terutama di bidang
pelayanan), pelayanan Masyarakat miskin melalui jamkesmas, jamkesda dan
Jamkesos; Manajemen Rekam Medik & Biaya Pelayanan Berbasis Kinerja, Mutu &
Efisiensi (Case Mix-CBGs); Implementasi fleksibelitas dengan penerapan PPK-
BLUD; Sarana Fisik & Prasarana; Integrasi Sistem Informasi dalam berbagai aspek
serta Manajemen Aset Rumah Sakit.
Upaya pengembangan manajemen dititikberatkan pada pembelajaran dan
pengembangan sumber daya manusia, memperkuat proses bisnis internal,
pendekatan pada kepuasan pelanggan dan effektivitas pengelolaan keuangan.
Pendekatan 4 perspektif ini dimaksudkan agar dengan sumber daya manusia yang
berkompeten dan berkomitmen tinggi pada organisasi akan mampu dan mau
meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja manfaat.
RSUD dr Achmad Darwis dalam menyusun Program Strategis 5 tahun
berdasarkan Arah Kebijakan sesuai RPJMD Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu:
1. Upaya peningkatan mutu pelayanan dengan menekankan pada penurunan angka
kematian dan penyempurnaan sistem pelayanan yang mengacu pada
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
2. Pengembangan akses pelayanan kesehatan dengan peningkatan cakupan, jenis
dan kemampuan pelayanan yang didukung pengembangan organisasi dan
manajemen rumah sakit
3. Pengembangan dan perbaikan sistem pelayanan yang berbasis pada kepuasan
pasien.
iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i


EXECUTIVE SUMMARY . ii
DAFTAR ISI . iv
BAB I PENDAHULUAN ..... 1
1.1 Latar Belakang ..... 1
1.2 Landasan Hukum .... 2
1.3 Maksud dan Tujuan . 4
1.4 Sistematika Penulisan ...... 5

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN RSUD dr. ACHMAD DARWIS . 7


2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD dr Achmad Darwis ............. 7
2.2 Sumber Daya RSUD dr. Achmad darwis 11
2.3 Kinerja Pelayanan RSUD dr. Achmad darwis . 16
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan 24

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI


3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok Dan Fungsi . 27
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala daerah Terpilih .. 27
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra RSUD . 33
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah . 34
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis .... 35

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi RSUD dr. Achmad Darwis .. 36
4.2 Tujuan dan sasaran Jangka Menengah .. 37
4.3 Strategi dan Kebijakan 38
4.4 Indikator/Tolok Ukur Pencapaian sasaran . 47
4.5 Upaya Pencapaian Standar Pelayanan Minimal .. 47

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK


SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN


SASARAN RPJMD

BAB VII : PENUTUP


LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran I : Matriks Program Lima Tahunan
Lampiran II : Matriks Program Tahunan.
Lampiran III : Rencana Pencapaian Program 5 Tahunan
Lampiran IV : Proyeksi Laporan Keuangan 5 Tahunan
v

LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA STRATEGIS BISNIS INI


TELAH DISETUJUI OLEH :

BUPATI LIMA PULUH KOTA

ALIS MARAJO
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Darwis Tahun
2013 2017 adalah dokumen perencanaan sebagai arah dan acuan sekaligus kesepakatan
bagi seluruh unsur pelayanan di RSUD Dr. Achmad Darwis dalam mewujudkan cita-cita
dan tujuan sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan yang
disepakati bersama. Dengan demikian Rencana Strategis Bisnis RSUD Dr. Achmad Darwis
Kabupaten Lima Puluh Kota mensinergikan perencanaan pembangunan kesehatan
Nasional dan daerah melalui program program kesehatan dan merupakan satu kesatuan
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota.
Penyusunannya dilakukan melalui satu proses berkelanjutan dari pembuatan keputusan
dengan mengacu kepada RPJP dan RPJM Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota dan
mensinergikan dengan Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota
serta rencana bisnis dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelayanan dalam
Badan Layanan Umum Daerah RSUD dr. Achmad Darwis.

Rencana strategis bisnis RSUD Dr. Achmad Darwis berfungsi sebagai pedoman
dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan atau Rencana Bisnis Anggaran Tahunan Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Darwis dalam rangka pelaksanaan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum daerah. Disamping itu juga sebagai dasar penilaian
kinerja Lembaga Teknis Daerah Badan Layanan Umum Daerah RSUD Dr. Achmad Darwis
dan menjadi acuan penyusunan LAKIP RSUD Dr. Achmad Darwis Kabupaten Lima Puluh
Kota. Disamping itu juga dapat berfungsi sebagai bahan evaluasi yang penting agar
pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada
penyelesaian masalah mendasar yang dihadapi Kabupaten Lima Puluh kota, khususnya
dibidang Pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Achmad Darwis.

Adapun proses penyusunan Rencana strategis RSUD ini menggunakan lima (5)
pendekatan perencanaan sesuai yang diamanatkan dalam UU no 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu :

1) Politik
2) Teknokratik
3) Partisipatif
4) Atas-bawah (top-down)

RSB RSUD dr. AD Page 1


5) Bawah-atas (bottom-up)

Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Presiden/Kepala Daerah adalah


proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan
program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Presiden/Kepala
Daerah. Oleh karena itu, Renstra RSUD Dr. Achmad Darwis mengacu kepada rencana
pembangunan Jangka Panjang dan Jangka Menengah Kabupaten Lima Puluh Kota.

Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan


metoda dan kerangka berpikir ilmiah oleh RSUD Dr. Achmad Darwis. Perencanaan dengan
pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders) terhadap pelayanan di RSUD Dr. Achmad Darwis. Pelibatan
mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan
pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut
jenjang pemerintahan.

Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah


yang dilaksanakan baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa.
Untuk RSUD Dr. Achmad Darwis pendekatan mendapatkan aspirasi dari Bawah - Atas di
dapatkan melalui antara lain melalui survey pelanggan yang dilakukan minimal sekali satu
tahun dan kesepakatan pelaksana kegiatan di Rumah sakit.

1.2. Landasan Hukum


1.2.1. Landasan idiil, yaitu Pancasila,
1.2.2. Landasan konstitusional, yaitu UndangUndang Dasar 1945, khususnya:

a. Pasal 28 A : setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dan kehidupannya.
b. Pasal 28 B ayat (2) : setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang.
c. Pasal 28 C ayat (1) : setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
d. Pasal 28 H ayat (1) : setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan, dan ayat (3); setiap orang berhak atas jaminan
sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia
yang bermartabat.

RSB RSUD dr. AD Page 2


e. Pasal 34 ayat (2); negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan, dan ayat (3); negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

1.2.3. Landasan Operasional yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonom


Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Tahun
1956 Nomor 25);
2. UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. UndangUndang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) UndangUndang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;
5. UndangUndang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
6. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
7. UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
8. UndangUndang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Provinsi Sebagai Daerah Otonom;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota;
11. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang
Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 228/Menkes/SK/ /III/2002 Tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang wajib
dilaksanakan daerah;
14. Keputusan Menteri Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
15. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/Menkes/SK/V/2008 tentang Juknis
SPM;

RSB RSUD dr. AD Page 3


16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 457/Menkes/SK/V/2008 tentang 17
Sasaran Departemen Kesehatan;
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 189/2009 tentang Sistem Kesehatan
Nasional;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 6 Tahun 2005 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun
2006-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 6);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 3 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 6 Tahun
2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran
Daerah Tahun 2011 Nomor 3);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 14 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lima Puluh
Kota 2011 2015;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 4 Tahun 2012 Tentang
Perubahan Nama RSUD Suliki menjadi RSUD dr. Achmad Darwis;
22. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 83 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi dan Uraian Tugas Eselon IV pada Rumah Sakit Umum Daerah dr Achmad
Darwis.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis Bisnis RSUD Dr. Achmad Darwis Tahun 2013
2017 adalah :

a. Sebagai penjabaran upaya RSUD Dr. Achmad Darwis untuk mewujudkan


kesejahteraan rakyat dalam bidang kesehatan dengan ketersediaan pelayanan
rujukan yang terjangkau, bermutu dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b. Mewujudkan keterpaduan arah kebijakan dan strategis serta keselarasan program
dan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMD) Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2010 - 2015 dan;
c. Merumuskan perencananaan, pemilihan program dan kegiatan prioritas Kabupaten
Lima Puluh Kota di Bidang Kesehatan khususnya Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Achmad Darwis dalam rangka penerapan praktek bisnis yang sehat dengan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Bisnis RSUD Dr. Achmad Darwis
tahun 2013 2017 adalah sebagai berikut :

RSB RSUD dr. AD Page 4


a. Menjabarkan visi, misi dan program Rumah Sakit Umum Daerah dr Achmad
Darwis ke dalam program dan kegiatan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
(tahun 2013 2017)
b. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan atau Rencana
Bisnis Anggaran tahunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) RSUD
Dr. Achmad Darwis dan rencana kerja lima tahunan dalam rangka pelaksanaan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
c. Memberikan pedoman dalam penyusunan instrument pengendalian,
pengawasan dan evaluasi pembangunan.

1.4. Sistematika Penulisan

Rencana Strategis RSUD Dr. Achmad Darwis Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun
2013 2017 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang perlunya Rencana Strategis. Disamping itu
dilengkapi dengan landasan hukum penyusunan Rencana Strategis, maksud dan tujuan,
hubungan Rencana Strategis dengan dokumen perencanaan yang lain serta sistimatika
penulisan Rencana Strategis.

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN RSUD DR. ACHMAD DARWIS


Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) RSUD Dr. Achmad
Darwis Kabupaten Lima Puluh Kota dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,
mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Rumah Sakit Umum Suliki
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting
yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya,
mengemukakan capaian program prioritas RSUD Dr. Achmad Darwis yang telah dihasilkan
melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan
utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra RSUD Dr. Achmad
Darwis ini.

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Bab ini menguraikan tentang identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas Pokok
dan Fungsi RSUD Dr. Achmad Darwis telaahan visi, misi dan program Bupati dan Wakil
Bupati Lima Puluh Kota tentang permasalahan yang dihadapi; telaahan Renstra
Kementerian Kesehatan, Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat dan Renstra
Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota; telaahan Rencana Tata Ruang dan Wilayah

RSB RSUD dr. AD Page 5


dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta penentuan isu-isu strategis Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Achmad Darwis.

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN


Bab ini memuat rumusan Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad
Darwis ; Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad
Darwis serta strategis dan kebijakan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad Darwis .

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran, dan pendanaan indikatif (Perumusan rencana program, kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif).

BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD
Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII : PENUTUP


LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran I : Matrik Program Lima Tahunan
Lampiran II : Matrik Program Tahunan.
Lampiran III : Matrik Proyeksi Neraca Lima Tahunan
Lampiran IV : Matrik Proyeksi Pendapatan Lima Tahunan
Lampiran V : Matrik Proyeksi Pembiayaan Operasional Lima Tahunan

RSB RSUD dr. AD Page 6


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSUD DR ACHMAD DARWIS

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD dr Achmad Darwis


2.1.1. Tugas Pokok
Tugas pokok RSUD dr Achmad Darwis sebagaimana disebutkan dalam Undang-
Undang nomor 44 tahun 2009 yaitu memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna. Fungsi RSUD dr Achmad Darwis adalah :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
Menurut Peraturan Bupati RSUD dr Achmad Darwis mempunyai tugas pokok
membantu Bupati dalam penyelenggaraan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasilguna, dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
dilkasanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.2. Fungsi Rumah Sakit


Dalam menyelenggarakan tugas tersebut RSUD dr Achmad Darwis mempunyai
fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dalam urusan pelayanan kesehatan
2. Penyelenggara pelayanan medis, asuhan keperawatan, penunjang medis dan non
medis serta pelayanan rujukan.
3. Pelaksana pendidikan dan pelatihan
4. Pelaksana penelitian dan pengembangan.
5. Pengelola administrasi ketatausahaan dan keuangan rumah sakit.
6. Pelaksana tugas lainnya yang diberikan oleh bupati sesuai dengan ruang lingkup
bidang tugasnya.

2.1.3. Struktur Organisasi RSUD dr Achmad Darwis

Struktur Organisasi RSUD dr Achmad Darwis saat ini dalam usulan perubahan
sehubungan dengan adanya perubahan kelas Rumah sakit menjadi Kelas C. Berdasarkan

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 7


Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 7 Tahun 2008, Struktur organisasi
RSUD dr Achmad Darwis seperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar 1 : Struktur Organisasi RSUD dr Achmad Darwis

DIREKTUR

Jabatan fungsional KASUB AG. TATA USAHA

KASIE PELAYANAN MEDIK KASIE PENUNJANG


DAN KEPERAWATAN MEDIK

Direktur dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 3 pejabat struktural yang


terdiri dari kepala sub bagian tata usaha dan 2 orang kepala seksi. Disamping itu direktur
juga dibantu oleh pejabat yang memangku jabatan fungsional melalui surat keputusan
direktur. Tugas Pokok dan Fungsi serta uraian tugas dari masing masing pejabat struktural
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Direktur dalam
menjalankan teknis administrasi, kegiatan rekam medik serta penyelenggaraan
ketatausahaan Rumah Sakit. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut Kepala Sub Bagian
Tata Usaha mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
1. Mengelola surat menyurat, Kearsipan, Keprotokolan, Rumah Tangga, ketertiban,
keamanan, penyelenggaraan rapat dan perjalanan dinas
2. Pengelolaan barang dan perlengkapan
3. Pengelolaan urusan kepegawaian
4. Pengelolaan urusan keuangan
5. Pengelolaan kelembagaan dan prosedur operasional standar
6. Pengelolaan urusan hukum
7. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan aparatur
8. Pengelolaan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang
undangan yangf berlaku

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 8


9. Pengelolaan penataan dan pelayanan terhadap sub unit kerja dinas dibidang sarana
dan prasarana
10. Penyelenggaraan koordinasi intern dinas serta koordinasi antar unit kerja/sub unit
kerja serta organisasi lain yang terkait dalam bidang tugasnya
11. Pengaturan pendistribusian dan pemanfaatan sarana dan prasarana inter Rumah
Sakit
12. Pengaturan, perumusan rencana kebutuhan sarana dan prasarana rumah sakit
13. Pengkoordiniran penyusunan dan perencanaan anggaran Rumah Sakit meliputi
rencana anggaran rutin, anggaran pembangunan serta rencana penerimaan Rumah
Sakit dari sumber penerimaan Rumah Sakit
14. Pengkoordiniran pengendalian serta pemberdayaan staf , dan penyusunan rincian
tugas
15. Pengkoordiniran penghimpunan hasil penyusunan strandar pelayanan perizinan dari
masing masing bidang
16. Pengkoordiniran penghimpunan hasil penyusunan indek kepuasan masyarakat atas
pelayanan kepada masyarakat
17. Melakukan koordinasi dalam pengelolaan dan pembinaan dalam bidang perencanaan
18. Melakukan koordinasi dalam pengelolaan penyediaan pencatatan medik,
pengumpulan berkas pencatatan medik , dan penyimpanan pencatatan medik
19. Melakukan koordinasi dalam pengelolaan pengisian identitas pasien, kelengkapan
pencatatan medik dan koordinasi dalam pengelolaan penyusunan laporan statistik
rumah sakit
20. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidangnya

b. Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan


Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai tugas membantu
direktur dalam menjalankan kegiatan dibidang Pelayanan Medik dan Keperawatan. Dalam
melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Pelayanan Medis dan
Keperawatan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
1. Membuat kebijakan tentang peningkatan mutu pelayanan medik dan keperawatan
2. Penyusunan dan perencanaan kebutuhan tenaga medik dan keperawatan
3. Penyusunan dan perencanaan kebutuhan peralatan kesehatan dan kedokteran pada
instansi rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat
4. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kebutuhan alat alat kesehatan dan
kedokteran pada instalasi rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat
5. Pelaksanaan administerasi dan inventarisasi peralatan kesehatan dan kedokteran
pada instalasi rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 9


6. Perumusan kebijakan tentang penerimaan dan pemulangan pasien serta jenis jenis
pelayanan
7. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian tentang penerimaan dan pemulangan
pasien
8. Pelaksanaan pengembangan dan peningkatan mutu staf seksi pelayanan medik dan
keperawatan melalui pendidikan dan pelatihan
9. Pelaksanaan kerjasama dengan komite medis dalam perumusan standar pelayanan
medis
10. Pelaksanaan kerjasama dengan komite keperawatan dan perumusan standar
pelayanan keperawatan
11. Pengawasan terhadap standar pelayanan medis dan standar pelayanan keperawatan
termasuk masalah medikolegal
12. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh Direktur

c. Kepala Seksi Penunjang Medik


Kepala Seksi Penunjang Medik mempunyai tugas membantu Direktur dalam bidang
Penunjang Medik. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi
Penunjang Medik mempunyai uraian tugas :
1. Melakukan pengelolaan dan pendistribusian tenaga Seksi Penunjang Medik
2. Melakukan pengelolaan pengembangan pendidikan dan pelatihan tenaga di Seksi
Penunjang Medik
3. Melakukan pengelolaan proses administrasi penegakkan disiplin dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sesuai wewenang
4. Penyelenggaraan Penunjang Medik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
5. Melakukan pengaturan perumusan rencana kebutuhan sarana dan prasarana di
Rumah Sakit
6. Melakukan pengkoordiniran penghimpunan Standar Pelayanan Penunjang Medik di
Rumah Sakit
7. Melakukan pengkoordiniran penghimpunan Standar Operasional Prosedur Pelayanan
Penunjang Medik Rumah Sakit
8. Melakukan penyelenggaraan koordinasi internal Seksi Penunjang Medik dengan Seksi
dan Sub Bagian yang terkait;
9. Melaksanakan koordinasi dalam pengelolaan pelayanan Laboratorium
10. Melaksanakan koordinasi dalam pengelolaan pelayanan Radiologi
11. Melaksanakan koordinasi dalam pengelolaan pelayanan Ambulance
12. Melaksanakan koordinasi dalam pengelolaan pelayanan Farmasi
13. Melaksanakan koordinasi dalam pengelolaan pelayanan Gizi

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 10


14. Melaksanakan koordinasi dalam pengelolaan pelayanan Kesling
15. Melaksanakan koordinasi dalam pengelolaan pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah
Sakit
16. Melaksanakan koordinasi dalam pengelolaan pelayanan Fisioterapi
17. Melaksanakan koordinasi dalam pengelolaan pelayanan Konseris / PKMRS
18. Pengelolaan Tugas lain yang diberikan Direktur.

2.2. Sumber Daya RSUD dr Achmad Darwis


2.2.1. Sarana dan prasarana

Bangunan RSUD dr Achmad Darwis terdiri dari ruang rawat inap, rawat jalan,
ruang rawat darurat, kamar operasi, kamar bersalin dan bangunan penunjang lainnya.
Bangunan penunjang terdiri dari gedung laboratorium, gedung radiologi, gedung apotik
atau farmasi dan gedung gizi.
Sarana penunjang pelayanan lainnya seperti perkantoran, pemeliharaan sarana
prasarana rumah sakit, kamar mandi umum dan WC, gudang, musholla, laundry, ambulans,
mobil dinas kantor, generator set, Instalasi Pembuangan Air Limbah, incenerator, garasi,
rumah dinas direktur, kantin, areal parkir dan taman.
Pelayanan yang tersedia di RSUD dr Achmad Darwis adalah :

A. Bagian Pelayanan Medik

1. Pelayanan Rawat Jalan


1) Pelayanan poliklinik spesialis :
a. Spesialis Anak, tiap hari Senin, Rabu, Sabtu.
b. Spesialis Penyakit dalam setiap hari kerja.
c. Spesialis Bedah, setiap hari kerja.
d. Spesialis Kebidanan dan penyakit kandungan, setiap hari kerja.
e. Spesialis Penyakit Paru tiap hari Senin sampai Kamis.
f. Spesialis Radiologi khusus untuk membaca hasil foto rontgen 2 kali seminggu
dan kunjungan dokter ke RSUD dr Achmad Darwis tiap kamis minggu I.
g. Spesialis Mata, tiap hari Senin, Kamis, Jumat dan Sabtu.
h. Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT), tiap hari Kamis
i. Spesialis penyakit syaraf, tiap hari Sabtu.
2. Pelayanan gawat darurat (emergency) 24 jam.
3. Pelayanan poliklinik umum, tiap hari kerja.
4. Pelayanan poliklinik gigi, tiap hari kerja
5. Pelayanan rawat inap :
a. Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam, 22 tempat tidur terdiri dari :

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 11


- Kelas I sebanyak dua ruangan dengan masing masing 2 tempat tidur
- Kelas II sebayak dua ruangan dengan masing-masing 3 tempat tidur
- Kelas III sebanyak dua ruangan dengan masing masing 6 tempat tidur
b. Ruang Rawat Inap Bedah, 22 tempat tidur terdiri dari :
- Kelas I sebanyak dua ruangan dengan masing masing 2 tempat tidur, ditambah
dan satu ruangan dengan 1 tempat tidur
- Kelas III sebayak dua ruangan dengan masing-masing 5 dan 6 tempat tidur
- Kelas III rawat khusus pasien mata sebayak dua ruangan dengan 6 tempat tidur
c. Ruang Rawat Inap Kebidanan 22 tempat tidur, terdiri dari :
- Kelas I sebanyak 1 ruangan dengan 1 tempat tidur.
- Kelas III
- Ginekologi 8 tempat tidur
- Post Operasi 7 tempat tidur
- Post Partus 7 tempat tidur
- Ruang Pelayanan Persalinan.
d. Ruang Rawat Inap Anak dan perinatologi 30 tempat tidur terdiri dari :
- Kelas I sebanyak dua ruangan dengan masing masing 2 tempat tidur.
- Kelas II sebanyak dua ruangan dengan masing-masing 3 tempat tidur
- Kelas III rawat sebayak 9 tempat tidur.
- Perawatan bayi baru lahir 11 tempat tidur.
e. Ruang Rawat Inap ICU, 5 tempat tidur terdiri dari :
- Kelas Utama rawat sebayak 3 tempat tidur
- Kelas I rawat sebayak 2 tempat tidur
B. Bagian Pelayanan Penunjang

1. Laboratorium.
2. Radiologi.
3. UTDRS 24 jam
4. Pemeriksaan Ultrasanography (USG)
5. Pemeriksaan Elektro Cardiography (ECG)
6. Konsultasi Gizi.
7. Instalasi Perbaikan Sarana Rumah Sakit
8. Loundry
9. KIR Kesehatan, tiap hari kerja.
10. Pelayanan pemeriksaan narkoba.
11. Pelayanan konseling ruhani Islam ( Konseris ) tiap hari kerja.
12. Ambulance Rujukan 24 jam

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 12


Upaya peningkatan pelayanan kesehatan diberikan kepada pasien rawat inap dan
rawat jalan yang datang ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Achmad Darwis atau rujukan
puskesmas, dokter atau bidan yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota.

2.2.2. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

Ketersediaan sumber daya manusia RSUD dr Achmad Darwis terdiri dari tenaga
PNS, PTT, tenaga sukarela dan dokter tamu yang bekerja secara periodik dan berasal dari
rumah sakit lain. Dokter Spesialis yang ada di RSUD dr Achmad Darwis adalah dokter
spesialis Penyakit Bedah, Penyakit Dalam, Kebidanan dan Penyakit kandungan, Penyakit
Paru serta dokter spesialis Mata. Dokter spesialis THT dan Penyakit Anak merupakan
dokter reveral dari RSUD Adnan WD Payakumbuh dan 1 orang lagi kontrak. Dokter
Radiologi reveral dari RSAM Bukittinggi dua kali sebulan dan dokter spesialis penyakit
syaraf dari RSSN Bukittinggi.

Berikut ini dipaparkan data tenaga kepegawaian di RSUD dr Achmad Darwis Tahun
2012 adalah :

A. KETENAGAAN

I. PNS

A. SARJANA ( MEDIS & KESEHATAN )


NO KUALIFIKASI FUL PART JUMLAH
TIME TIME
1 DOKTER SPESIALIS 5 4 9
2 DOKTER UMUM 8 8
3 DOKTER GIGI 1 1
4 APOTEKER 3 3
5 SARJANA KEPERAWATAN/ 10 10
NERS
6 SARJANA KES.MASYARAKAT 3 3
7 TUGAS BELAJAR / PPDS 10
(DOKTER)

B. PARAMEDIS PERAWAT/BIDAN

NO KUALIFIKASI FUL TIME PART JUMLAH


TIME
1 D IV KEBIDANAN 1 1
2 D III KEBIDANAN / D I 12 12
BIDAN
3 D III KEPERAWATAN / SPK 49 49
4 D III PERAWAT ANASTESI 3 3

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 13


C. TENAGA KESEHATAN NON MEDIS

NO KUALIFIKASI FUL TIME PART JUMLAH


TIME
1 D III KESLING 1 1
2 D III FARMASI / AA 6 6
3 D III GIZI 3 3
4 D III FISIOTERAFI 2 2
5 D III ANALIS /SMAK 7 7
6 D III PENATA RONTGEN 4 4
7 D III REKAM MEDIS 3 3
8 D III REFRAKSI OPTISI 1 1
9 D III PERAWAT GIGI/SPRG 2 2
10 D III TEKNIK ELEKTRO 2 2
MEDIK
11 D III ADMINISTRASI RS 1 1

D. TENAGA NON KESEHATAN

NO KUALIFIKASI FUL TIME PART JUMLAH


TIME
1 SARJANA AGAMA 1 1
2 D III TATA BOGA 1 1
3 D III AKUNTANSI 1 1
4 STAF 9 9
ADMINISTRASI/SMK/SMA
6 STAF UMUM 2 2
7 PETUGAS KEBERSIHAN 4 4

II. NON PNS / PTT/ TENAGA HONORER/SUKARELA

A. SARJANA KESEHATAN

NO KUALIFIKASI FUL TIME PART JUMLAH


TIME
1 DOKTER SPESIALIS 3 1 4
2 DOKTER UMUM 4 4
3 DOKTER GIGI 2 2

B. PARA MEDIS PERAWAT/BIDAN

NO KUALIFIKASI FUL TIME PART JUMLAH


TIME
1 D III KEBIDANAN/ D I 2 2
BIDAN
2 D III KEPERAWATAN / SPK 23 23

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 14


C. TENAGA KESEHATAN NON MEDIS
D.
NO KUALIFIKASI FUL TIME PART JUMLAH
TIME
1 FARMASI / AA 1 1
2 REKAM MEDIS 1 1
3 REFRAKSI OPTISIONIS 2 2

E. TENAGA NON KESEHATAN

NO KUALIFIKASI FUL PART JUMLAH


TIME TIME
1 SARJANA AGAMA 1 1
2 SARJANA AKUNTANSI 1 1
3 D III TATA BOGA 1 1
4 STAF ADMINISTRASI/ 6 6
SMK/SMA
5 SOPIR 2 2
6 PETUGAS KEBERSIHAN 8 8
7 PETUGAS MASAK 4 4

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 15


2.3. Kinerja Pelayanan RSUD dr Achmad Darwis
A. Kinerja Pelayanan Medik

Kinerja pelayanan medik dapat dilihat dari kunjungan pelayanan rawat jalan dan rawat
inap. Kinerja pelayanan rawat jalan dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut :

Tabel 2.1 Kunjungan Rawat Jalan RSUD dr. Achmad Darwis tahun 2008-2012

Kunjungan 2008 2009 2010 2011 2012 Trend 2012

Peny. Dalam 817 821 2160 4192 4743 Meningkat

Peny. Bedah 785 1278 1700 2195 2375 Meningkat

Obgyn 819 881 1060 1787 1985 Meningkat

Peny. Mata 605 571 815 1470 1849 Meningkat

Peny THT 368 565 737 885 883 Stabil

Poli umum 7664 6167 3326 3235 2412 Menurun

Peny. Anak 2125 2013 1190 1052 2086 Meningkat

865 Meningkat
Poli gigi 689 733 718 701

Fisioth, 1801
778 739 598 1172 Meningkat
gizi,paru

Total kunjungan 14650 14414 12304 16689 MENINGKAT


18999 13,8 %

Sumber : data MR RSUD dr. Achmad Darwis 2012

Dari data diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan kunjungan rawat jalan baik
pelayanan penyakit dalam, penyakit bedah, obgyn, penyakit mata, penyakit THT, dan
pelayanan fisioterapi. Pelayanan penyakit anak mengalami kenaikan setelah tahun
sebelumnya menurun. Hal ini disebabkan karena peningkatan kunjungan dokter spesialis
menjadi 3 kali seminggu dan kunjungan dokter PPDS Penyakit anak setiap hari kerja.
Kunjungan poli umum menurun disebabkan sebagian pasien poli umum lebih memilih
pelayanan spesialistik sejalan dengan status RSUD dr. Achmad Darwis sebagai pusat
rujukan di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Secara umum kunjungan rawat jalan tahun 2012 dibandingkan tahun sebelumnya
meningkat sebesar 13,8 % dan bila dibandingkan dengan rerata 4 tahun terakhir
mengalami peningkatan sebesar 30,89 %. Rerata kunjungan dalam 5 tahun ini adalah
15411 orang dengan trend kenaikan sebanyak 1100 orang pertahun atau 7,1%. Tren
pelayanan rawat jalan dan potensi pasar rawat jalan kedepan dapat dilihat pada tabel 2.2
berikut :

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 16


Tabel 2.2 Perkiraan Kunjungan Rawat Jalan RSUD dr Achmad Darwis

a b x Y = a+bX Fore cast


tahun ke x
15411 1100 Tahun 2013 (3) 15411 +3300 18711
15411 1100 Tahun 2014 (4) 15411 + 4400 19811
15411 1100 Tahun 2015 (5) 15411 + 5500 20911
15411 1100 Tahun 2016 (6) 15411 +6600 22011
15411 1100 Tahun 2017 (7) 15411 +7700 23111

Dibandingkan dengan kunjungan tahun 2007 dan tahun 2008 total kunjungan tahun
2010 menurun. Hal ini disebabkan tahun 2010 jenis pelayanan spesialistik dan frekwensi
kunjungan spesialistik juga menurun. Dalam 2 tahun terakhir telah terjadi peningkatan
kunjungan kunjungan rawat jalan seiring dengan meningkatnya kunjungan dokter
spesialis. Kinerja pelayanan rawat inap dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut :

Tabel 2.3 Kinerja Pelayanan Rawat Inap RSUD dr. Achmad Darwis th 2008-2012

Kegiatan 2008 2009 2010 2011 2012 Trend th


2012
Lama rwt Peny. 5574 5777 4447 4516 4227 Menurun
Dalam/ peny. paru
Lama rawat Peny. 1324 2133 1431 1554 1400 Menurun
Bedah
Lama rawat Peny 1732 1815 1009 697 736 Meningkat
Anak
Lama rawat Obgyn 1276 1183 1038 1996 3275 Meningkat
Total lama rawat 9906 10908 7925 8763 9638 Meningkat

BOR 53,8 55,5 42,1 53,1 31 Turun-naik

LOS 4,2 3,9 3,7 3,6 3,6 Memendek


TOI 3,7 23,1 4,9 3,,3 3,3

BTO 45,8 52 42,9 51,8 52,7


GDR 36 2,5 2,4 2,57 1,23

NDR 24 1,5 0,66 1,03 0.85


Jml Pasien 2749 3124 2574 3110 3191 Meningkat
10,4%
Jlh TT 60 60 60 60 102 Saat ini 101
TT

Sumber: Data MR RSUD dr. Achmad Darwis tahun 2012

Dari tabel diatas terlihat jumlah pasien yang dirawat tahun 2012 meningkat
sebesar 10,4%, dibandingkan rerata pasien dalam 4 tahun terakhir dan bila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya meningkat 2,6%. Hal ini antara lain karena kunjungan dokter
spesialis telah meningkat menjadi setiap hari. Pelayanan rawat inap bangsal anak dan
obgyn tahun 2012 mengalami kenaikan yang cukup berarti. Angka kunjungan pasien obgyn

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 17


meningkat cukup tinggi sebesar 65,7 %. Perkiraan jumlah kunjungan pasien rawat inap 5
tahun kedepan seperti terlihat tabel 2.4 berikut :

Tbl 2.4 : Trend Potensi Pasar Pelayanan Rawat Inap RSUD dr. Achmad Darwis

Tahun X Y (lama rawat) (X) XY


2008 -2 9906 4 -19812
2009 -1 10908 1 -10908
2010 0 7925 0 0
2011 1 8763 1 8763
2012 2 9638 4 19276
N=5 0 47140 10 -2681

Dari tabel diatas diketahui bahwa dalam 5 tahun terakhir rata- rata hari lama rawat
seluruh pasien adalah 47140/5 = 9428 hari dengan kecendrungan terjadi penurunan lama
pasien dirawat inap tiap tahun sebanyak 536 hari (Total XY/5) atau turun 5,7 % pertahun
(Total XY/total Y). Hal ini dimungkinkan karena peningkatan mutu layanan serta pola
tariff INA CBGs memotivasi manajemen pelayanan dilaksanakan secara lebih efisien dan
efektif.

Bila dilihat jumlah pasien yang dirawat pada tahun 2012 maka terjadi peningkatan
sebesar 10,4% dibandingkan rata-rata 4 tahun sebelumnya. Untuk peningkatan
pemanfaatan RSUD atau jumlah kunjungan pasien maka dibutuhkan suatu strategi yang
baik berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal RSUD dr. Achmad Darwis.
Trend atau kecendrungan jumlah kunjungan pasien rawat inap RSUD dr. Achmad Darwis
tahun 5 tahun terakhir adalah seperti terlihat pada tabel 2.5 berikut :

Tbl 2.5: Trend Potensi Pasar Pelayanan Rawat Inap RSUD dr. Achmad Darwis

Tahun X Y (jumlah pasien) (X) XY


2008 -2 2749 4 -5498
2009 -1 3124 1 -3124
2010 0 2574 0 0
2011 1 3110 1 3110
2012 2 3191 4 6382
N=5 0 14748 10 870

Fore cast atau perkiraan pasar rawat inap 5 tahun kedepan dapat dihitung
kecendrungannya dengan rumus berikut :

Y = a + bX

a = Total Y / n = 14748/5 = 2950

b = Total XY /Total (X) = 870/10 = 87


Rata-rata jumlah kunjungan rawat inap dalam 5 tahun terakhir adalah 2950 kunjungan,
sedangkan rata-rata penambahan jumlah kunjungan 5 tahun kedepan adalah 87 kunjungan

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 18


atau 5,9 %. Perkiraan jumlah kunjungan pasien rawat inap 5 tahun kedepan adalah seperti
terlihat tabel 2.6 berikut :

Tabel 2.6 : Perkiraan Jumlah Kunjungan Rawat Inap Th 2012-2016


a b X Y = a+bX Fore cast
tahun ke x
2950 87 Tahun 2013 (3) 2950 + 261 3211
2950 87 Tahun 2014 (4) 2950 + 348 3298
2950 87 Tahun 2015 (5) 2950 + 435 3385
2950 87 Tahun 2016 (6) 2950 + 524 3474
2950 87 Tahun 2017 (7) 2950 + 609 3559

Dari tabel terlihat diperkirakan ada terjadi kenaikan jumah kunjungan pasien 5 tahun
kedepan. Akan tetapi peningkatan ini masih relative kecil yaitu 5,9 %. Untuk itu diperlukan suatu
analisis yang mendalam tentang potensi pasar RSUD dr. Achmad Darwis dan kekuatan yang
dimiliki agar dapat meraih peluang dengan peningkatan mutu layanan serta inovasi bisnis untuk
meningkatkan cakupan pelayanan di RSUD dr. Achmad Darwis.

B. Kinerja Pelayanan Penunjang

Kinerja pelayanan penunjang dapat dilihat dari kunjungan pelayanan laboratorium,


radiologi dan pelayanan farmasi seperti tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.7 Kunjungan Penunjang Medis RSUD dr Achmad Darwis


Th 2008- 2012

Kinerja keg. 2008 2009 2010 2011 2012 Trend

Kunj. 3901 4416 1518 5603 Meningkat


laboratorium

Kunj. Radiologi 1678 1879 3960 1879 Menurun

Jlh R/ farmasi 39048 42626 Meningkat

Pem EKG 1703 675 725 Menurun

Sumber : data MR RSUD dr Achmad Darwis tahun 2012

Dari tabel diatas tren kinerja pelayanan penunjang menurun kecuali kinerja
laboratorium. Hal ini disebabkan terjadinya peningkatan yang cukup berarti pada pasien
rawat penyakit dalam tahun 2012. Penurunan jumlah resep yang dilayani disebabkan
resep pasien askes sejak tahun 2010 tidak lagi dikelola RSUD dr Achmad Darwis akan
tetapi dikelola oleh koperasi Pegawai. Jumlah kunjungan pelayanan penunjang
mencerminkan efisiensi tambahan pemeriksaan untuk penunjang diagnostik sehingga
besar kecilnya capaian pelayanan penunjang bukan gambaran naik atau turunnya kinerja
pelayanan.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 19


C. Kinerja Pelayanan Gawat Darurat dan Kamar Operasi

Kinerja pelayanan gawat darurat dan kamar operasi terlihat pada tabel 2.8 berikut :

Tabel 2.8. Kinerja Layanan Gawat Darurat & Kamar Operasi th 2008-2012

Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012 Trend


keg.
Kunj IGD 3899 4082 3977 4476 4403 Meningkat 7,2%
dibanding rerata 4 th
sebelumnya
Op. Besar 108 116 106 414 489 Meningkat
18,1%
Dibandingkan dg thn
sebelumnya
Op. Sedang 136 134 187 137 148 Meningkat

Op. Kecil 81 64 47 59 42 Menurun

Sectio 53 47 26 113 310 Meningkat174 %


Caesaria Dibandingkan dg thn
sebelumnya
TOTAL 325 314 340 510 679 Meningkat
operasi 33,1%,
Dibandingkan dg thn
sebelumnya
Sumber : data MR RSUD dr Achmad Darwis tahun 2011

Dari data diatas terlihat peningkatan jumlah kunjungan operasi sebesar 33,1%,
terutama tindakan operasi persalinan terjadi peningkatan sebesar 174% dibandingkan
tahun sebelumnya. Untuk operasi besar terlihat peningkatan kunjungan sebesar 18,1%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan pelayanan spesialis bedah dan
obgyn dilaksanakan 24 jam sehari.

Perkiraan kunjungan Instalasi Gawat Darurat dapat dilihat pada tabel 2.9 berikut :

Tbl 2.9 Trend Potensi Pasar Pelay. Gawat Darurat RSUD dr. Achmad Darwis

Tahun X Y (X) XY
2008 -2 3899 4 -7798
2009 --1 4082 1 -4082
2010 0 3977 0 0
2011 1 4476 1 4476
2012 2 4403 4 8806
N= 5 0 20837 10 1402

Fore cast atau perkiraan pasar rawat jalan 5 tahun kedepan dapat dihitung
kecendrungannya dengan rumus berikut :

Y = a + bX

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 20


a = Total Y / n = 20837/5 = 4167,4

b = Total XY Total /Total (X) = 1402 /10 = 140,24

Rata-rata jumlah kunjungan rawat jalan dalam 5 tahun terakhir adalah 4167 kunjungan,
sedangkan rata-rata penambahan jumlah kunjungan 5 tahun kedepan adalah 140
kunjungan atau 3,36 % atau 3,4%. Fore cast (perkiraan kedepan) kunjungan layanan
gawat darurat dapat dilihat pada tabel 2.10 berikut.

T 2.10 Fore Cast Potensi Pasar Pelay. Gawat Darurat RS dr. Achmad Darwis

a b x Y = a+bX Trend
4167 140 3 ( tahun 2013) 4587 Meningkat 3,4%
4167 140 4 ( tahun 2014) 4727
4167 140 5 ( tahun 2015) 4867
4167 140 6 ( tahun 2016) 5007
4167 140 7 ( tahun 2017) 5147

Dari tabel diatas terlihat perkiraan kecendrungan peningkatan kunjungan layanan


gawat darurat tahun-tahun mendatang hanya sebesar 3,4 %. Dibutuhkan suatu strategi jitu
tertentu agar terjadi lompatan kunjungan IGD yang lebih berarti.

D. Penilaian Mutu Pelayanan


Penilaian mutu pelayanan RSUD dr Achmad Darwis belum dievaluasi secara
keseluruhan. Tabel 2.11 berikut beberapa penilaian yang telah dilakukan di RSUD dr
Achmad Darwis tahun 2011 dan 2012.

Tabel 2. 11 Penilaian Mutu Pelayanan RSUD dr Achmad Darwis


No INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI
RIIL
A. MUTU PELAYANAN
1 Emergency response time 3 < 8 menit 3
2 Angka Kematian IGD 3 0.08%
3 Angka Kematian Netto 3 5% 3
4 % pasien RRI yg dirujuk 3 0,37% 3
5 Post operative death rate 3 0,41 % 3
6 Angka infeksi nosokomial 3 0-2%
7 Kec. layanan Rs/obat jadi 3 10 3
menit/Resep
8 Wkt tunggu operasi elektif 3 < 24 jam 3
B. KEPEDULIAN PADA MASY.
1 Pembinaan pd puskesmas atau 1 0,25 0,25
masyarakat
2 Penyuluhan kesehatan RS 1 0,50 0,50

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 21


3 Rasio TT Kelas 3 1 50% 0,50
4 Pemanfaatan TT/ BOR kls 3 1 60% 0,60
5 Proporsi pelayanan tidak 1 25% 0,25
mampu di rawat jalan
C KEPUASAN PELANGGAN
1 Penanganan complain 2 1,50 3
2 Waiting time di rawat jalan 2 2 Jam
3 Kemudahan pelayanan 2
D KEPEDULIAN PADA
LINGKUNGAN
1 Kebersihan Lingkungan 2,5
2 Uji Amdal 2,5
JUMLAH

Data diatas memperlihatkan secara umum mutu pelayanan RSUD dr Achmad Darwis
telah baik terutama untuk pelayanan pasien kurang mampu, kecepatan respon di IGD dan
waktu tunggu operasi elektif. Waktu tunggu pelayanan rawat jalan belum baik karena
tenaga dokter spesialis baru 1 orang sehingga harus menunggu selesai visite pasien rawat
inap sebelum melayani pasien di ruang rawat jalan. Indikator mutu pelayanan belum
seluruhnya dievaluasi seperti terlihat pada kotak tabel yang kosong diatas.

E. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan RSUD dr Achmad Darwis dapat dilihat pada tabel 2.12 berikut :
Tabel 2.12 Kinerja Keuangan RSUD dr Achmad Darwis tahun 2009-2012

Rincian Realisasi th 2009 Realisasi th 2010 Realisasi th 2011 Realisasi th 2012

Pendapatan 879.778,000- 2.693.808,000- 3.830.157,575,- 4.830.157.575,-

Total Belanja 6.346.961,000- 8.762.672.000,- 11.872.985.460,- 16.231.712.821,-

Belanja 4.162.385.000,- 5.682.565.000,- 7.606.363.510,- 8.687.520.254,


pegawai/gaji

Belanja operasional 2.184.575.000,- 3.080.107.000,- 2.476.003.450,- 3.504.876.835,-


Belanja modal/ 1.790.618.550,- 3.612.322.450,-
dana DAK - -

Surplus / defisit Defisit Defisit Surplus Surplus


dari biaya
operasional 1.304.796.000,- 386.298.000,- 1.354.154.175,- 1.326.280.740,-
Surplus 31,7% Surplus 18,6 %
%tase pendapatan
dari total belanja
diluar gaji/honor 87 %
89,9% 68%
pegawai

Sumber : data MR RSUD dr Achmad Darwis Tahun 2012

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 22


Dari tabel diatas terlihat peningkatan pendapatan RSUD dr Achmad Darwis tahun
2012 dibandingkan tahun 2011 sebesar 16%. Hal ini belum termasuk penerimaan dari
klaim obat pasien askes. Pada tahun 2010 pendapatan dibandingkan pembiayaan selain
gaji dan honor pegawai telah mencapai 80%. Tahun 2011 pendapatan dibandingkan
pembiayaan operasional adalah surplus 31,7% dan dibandingkan total belanja selain gaji
89,9%. Tahun 2012 jumlah pendapatan dibandingkan biaya operasional adalah surplus
18,6% dan pendapatan dibandingkan total belanja selain gaji adalah 68%. Penurunan
persentase biaya operasional dibandingkan pendapatan pada akhir 2012 karena
persediaan untuk triwulan pertama dilakukan pada akhir tahun untuk mencegah antisipasi
keterlambatan pengadaan obat, bahan habis pakai dan logistic rumah sakit pada awal
tahun. Hal ini menunjukkan pencapaian keuangan dan efisiensi yang cukup baik.
Dilihat dari pengelolaan investasi maka sumber dana APBD untuk investasi sangat
terbatas. Tahun 2009 anggaran untuk investasi dibayarkan dengan dana hasil pendapatan
pasien askes dan jamkesmas dan tahun 2010 dana yang dapat disediakan untuk investasi
melalui dana APBD sebesar Rp 100.000.000,-. Sejak tahun 2009 barulah tahun 2011 RSUD
dr Achmad darwis mendapat bantuan dana alokasi khusus dari pemerintah pusat untuk
investasi fisik sebesar Rp 1.8 Milyar, tahun 2012 sebesar Rp 2,5 M dan tahun 2013 Rp1,5 M.
Dilihat dari efisiensi biaya di RSUD dr Achmad Darwis besaran belanja barang dan
jasa tahun 2012 meningkat dibandingkan tahun 2011. Hal ini sejalan dengan meningkatnya
kunjungan baik rawat jalan maupun rawat inap yang diikuti peningkatan kebutuhan biaya
operasional seperti obat, bahan habis pakai dan logistic rumah sakit.
Ketentuan tarif di RSUD dr Achmad Darwis yang ada saat ditetapkan berdasarkan
Peraturan Daerah nomor tahun 2011. Penyusunan tarif ini memakai sistem melihat tarif
pesaing atau tarif rumah sakit yang dianggap sebagai panutan (acceptance pricing)
digabungkan dengan mempertimbangkan isu sosial untuk masyarakat miskin dan tidak
mampu. Penghitungan unit cost (full cost pricing system) belum ada dilakukan.
Untuk pasien asuransi pentarifan memakai sistem kontrak (contract and cost-plus).
Tarif pasien askes mengacu pada sistem pentarifan dari PT Askes begitu pula untuk pasien
jamkesmas mengikuti sistem INA DRGs yang dirubah menjadi INA CBGs. Akan tetapi tarif
dari PT Askes ini belum memperhitungkan unit cost dan masih mengacu kepada tarif
umum berdasarkan Perda Tarif. Secara keseluruhan sistem tarif ini perlu direvisi kembali
berdasarkan unit cost (full cost pricing system) digabungkan dengan system tarif pesaing
(acceptance pricing).

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 23


F. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal RSUD dr Achmad Darwis
Standar Pelayanan Minimal (SPM) RSUD dr Achmad Darwis mengacu kepada
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Kondisi
pencapaian SPM saat ini dapat dilihat pada upaya pencapaian SPM bab IV.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Tantangan bagi RSUD dr Achmad Darwis secara umum adalah mengenai akses
atau jarak yang relatif susah dan jauh dibandingkan dengan rumah sakit di Payakumbuh
terutama bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Disamping itu fasilitas yang
dimiliki oleh RSUD dr Achmad Darwis belum mampu menyaingi atau masih kalah
dibandingkan dengan rumah sakit di Payakumbuh. Masyarakat yang mampu tentunya
cenderung memilih rumah sakit dengan fasilitas fisik yang baik dan memadai.
Peluang yang dimiliki RSUD dr Achmad Darwis adalah bahwa sebagai satu-satunya
rumah sakit di kabupaten Lima Puluh Kota tentunya secara regulasi memungkinkan
rujukan pasien diutamakan ke RSUD dr Achmad Darwis. Disamping itu dengan adanya
jaminan asuransi bagi seluruh masyarakat yang ditargetkan tahun 2014 maka peluang
pemanfaatan layanan kesehatan di RSUD dr Achmad Darwis akan meningkat.
Untuk menyikapi program pemerintah sejalan dengan Undang-Undang BPJS maka
dibutuhkan fasilitas rumah sakit yang memadai. Bila dilihat jumlah tempat tidur rawatan
yang diperlukan untuk masyarakat kabupaten Lima Puluh Kota sesuai standar WHO 1 :
1000 maka masih dibutuhkan pengembangan rumah sakit Suliki di wilayah strategis
dengan kapasitas minimal 240 tempat tidur.
Berikut ini analisis lingkungan Eksternal yang menghasilkan peluang dan
tantangan RSUD dr Achmad Darwis.

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL RSUD DR ACHMAD DARWIS


A. Peluang
1. Jumlah penduduk kabupaten Lima Puluh Kota yang cukup besar adalah peluang
peningkatan pasar sasaran bagi RSUD dr Achmad Darwis. Tahun 2010 jumlah
penduduk adalah sebanyak 340.010 jiwa (BPS 2010).
Dari data BPS tahun 2010 dinyatakan kecamatan yang tertinggi jumlah penduduknya
adalah kecamatan Harau (42.574 jiwa), selanjutnya kecamatan Guguak (33.825 jiwa)
dan kecamatan Lareh Sago Halaban (33.240 jiwa). 3 kecamatan ini relatif lebih dekat
kekota Payakumbuh dibandingkan ke Suliki. Peluang pasar ini perlu diraih dan
dimanfaatkan dengan menciptakan layanan unggulan.
Data BPS (2010) menyatakan terdapat peningkatan jumlah penduduk dan angka
harapan hidup setiap tahunnya. Angka Harapan hidup tahun 2009 adalah 68,95 tahun.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 24


Angka ini meningkat dari tahun 2008 yaitu 68,80 tahun dan tahun 2007 yaitu 68,81
tahun. Dengan melihat pada kecendrungan ini diperkirakan sampai tahun 2017 jumlah
penduduk akan terus meningkat.
2. Berdasarkan kelompok umur penduduk kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2010 maka
kelompok umur yang paling besar jumlahnya adalah kelompok umur 60 tahun keatas
yaitu sebanyak 37.502 (11,2%). Kelompok umur kedua terbanyak adalah umur 0-4
tahun yaitu 36.837 jiwa (11,0%). Angka kelahiran kasar tahun 2010 adalah sebesar
22,52. Dominannya penduduk pada kelompok umur beresiko terhadap penyakit
merupakan peluang bagi RSUD dr Achmad Darwis untuk mengemas produk layanan
unggulan yaitu didominasi oleh penduduk usia 60 tahun keatas dan usia anak balita (0-
5 tahun).
3. Kepesertaan asuransi kesehatan masyarakat baik jamkesmas, jamkesda maupun
jamkessos sejalan dengan undang-undang tentang jaminan sosial nasional merupakan
peluang untuk kemudahan pembiayaan sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan
layanan ke RSUD dr Achmad Darwis.
4. Adanya Pola penyakit terbanyak merupakan faktor yang dapat dikemas menjadi
layanan unggulan RSUD dr Achmad Darwis. Kelompok penyakit terbanyak di RSUD dr
Achmad Darwis secara umum hampir sama setiap tahunnya, hanya terdapat
perbedaan pada peringkatnya saja. Kelompok penyakit jantung, hipertensi dan
kelompok gastritis, duodenitis dan dyspepsia dan penyakit gangguan saluran nafas
merupakan 3 kelompok kasus penyakit dalam yang utama. Disamping itu kasus
persalinan dengan penyulit sejak adanya dokter spesialis kebidanan dan penyakit
kandungan dan adanya jaminan persalinan gratis dikelas III menjadi kelompok
penyakit keempat terbanyak untuk rawat inap. Grup diskusi menyepakati kelompok
penyakit terbanyak ini merupakan peluang besar yang dapat dimanfaatkan agar RSUD
dr Achmad darwis berkembang.
5. Perbandingan tarif dimana tarif RSUD dr. Achmad darwis lebih rendah dari Rumah
sakit Adnan WD dan RSI Yarsi Payakumbuh salah satu daya tarik pelanggan memilih
RSUD dr Achmad Darwis.
6. Dukungan dana dan komitmen dari pemerintah merupakan peluang yang diperlukan
untuk membiayai pengembangan RSUD dr Achmad Darwis. Selama ini investasi untuk
sarana fisik dan peralatan medis terutama berasal dari APBN dan sebagian dari APBD.
7. Loyalitas pelanggan, adalah peluang utama untuk peningkatan pemanfaatan layanan
RSUD dr Achmad Darwis. Ratio pasien baru dibandingkan pasien lama di RSUD dr.
Achmad Darwis tahun 2012 berkisar 49/100 sampai 64/100 dengan rata-rata 57/100.
Hal Ini memperlihatkan bahwa lebih banyak pasien lama dibandingkan pasien baru. Ini
menunjukkan bahwa pasien cukup loyal dan kembali berobat ulang.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 25


B. Tantangan

1. Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia kabupaten Lima Puluh Kota berada pada
urutan ke 12 di propinsi Sumatera Barat dan secara nasional menduduki peringkat
nomor 238. Survei yang diadakan BPS mengatakan bahwa penduduk kabupaten Lima
Puluh Kota rata-rata lama sekolah adalah 7,8 tahun (setingkat SLTP) dan hanya sekitar
20,6 penduduk yang mempunyai tingkat pendidikan minimal SLTA. Tingkat
pendidikan masyarakat yang rendah disepakati sebagai ancaman atau tantangan bagi
RSUD dr Achmad Darwis karena kurang pengetahuan dan kesadaran untuk berobat ke
rumah sakit.
2. Jarak yang cukup jauh dibandingkan ke rumah sakit pesaing merupakan ancaman bagi
RSUD dr Achmad Darwis yang belum mempunyai layanan unggulan. Survei pelanggan
RSUD dr. Achmad Darwis di kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2011 memperlihatkan
58,8% responden menyatakan pilihan lokasi strategis RSUD adalah bukan di Suliki .
Jarak tempuh yang cukup jauh merupakan alasan yang disampaikan sebagian besar
responden.
3. Sebaran kepadatan penduduk yang dominan disekitar rumah sakit pesaing di
Payakumbuh menjadi ancaman bagi pemanfaatan layanan RSUD dr Achmad Darwis.
Dari sebaran penduduk kabupaten Lima Puluh Kota tersebut 59,4% penduduk
mempunyai jarak yang lebih dekat ke RS di kota Payakumbuh dibandingkan ke RSUD
dr. Achmad Darwis.
4. Kedekatan adat dan budaya dengan masyarakat Payakumbuh dapat menjadi daya tarik
pelanggan memilih RS pesaing dan ancaman bagi RSUD dr Achmad Darwis.
5. Perkembangan Teknologi serta sarana prasarana yang lebih memadai pada RS pesaing
menyebabkan RSUD dr Achmad Darwis ketinggalan dibandingkan dengan rumah sakit
lain. Kondisi ruangan perawatan penyakit dalam kelas III berukuran 6x4 m untuk 5
tempat tidur pasien. Ruangan kelas I,Kelas II dan Kelas Utama belum memadai baik
dari segi jumlah maupun fasilitas. Ruangan VIP yang layak belum tersedia.
PDAM tahun ini sudah dapat berfungsi dengan mutu air yang keruh dan berlumpur bila
hujan. Sementara air sumur gali tidak mencukupi. Hal ini sering menyebabkan pasien
pulang paksa. Bila dilihat sarana listrik, frekwensi padam listrik PLN juga tinggi yaitu
antara 3 sampai 7 jam setiap hari pada tahun 2011 dan tahun 2012 masih sering
listrik padam. Hal ini mengakibatkan kegiatan operasi sering menggunakan genset
sebagai sumber listrik dan menyebabkan kerusakan alat medis dan peralatan elektrik
lainnya. Sarana peralatan medis bila dibandingkan rumah sakit lain dan kebutuhan
pelayanan masih terdapat kekurangan.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 26


BAB III
ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi


Pelayanan RSUD dr. Achmad Darwis

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad Darwis berdasarkan tugas


pokok dan fungsinya sebagai penyelenggara pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai standar pelayanan rumah sakit menghadapi
beberapa permasalahan dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya.
Permasalahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Sarana prasarana baik fisik bangunan maupun peralatan medis
masih kurang. Demikian juga dengan sumber air bersih dan
pengelolaan limbah rumah sakit yang merupakan persyaratan
dasar rumah sakit masih belum sesuai dengan standar. Hal ini
menyebabkan keterbatasan rumah sakit dalam melaksanakan
pelayanan yang sesuai standar kepada masyarakat.
2. Sumber daya manusia saat ini secara kuantitas maupun kualitas
masih belum optimal. Hal ini ditandai dengan masih adanya
kekurangan tenaga dokter dan perawat dan bidan yang PNS atau
PTT. Demikian juga tenaga kesehatan lainnya seperti tenaga
farmasi, tenaga pengelola keuangan masih belum mencukupi.
Dari segi kualitas SDM di RSUD masih ada yang belum mempunyai
sertifikat keahlian tertentu yang dipersyaratkan untuk pelayanan
yang diberikannya seperti sertifikat keahlian BCLS, sertifikat
keahlian perawat kamar operasi dan lainnya.
3. Pembiayaan untuk operasional maupun investasi sangat terbatas
menyebabkan RSUD dr. Achmad Darwis hanya dapat bertahan
untuk kelansungan pelayanan dan kurang mampu untuk
mengembangkan pelayanannya. Kesulitan lain yang timbul karena
kurangnya pembiayaan ini adalah terbatasnya kesempatan untuk

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 27


pelatihan karyawan, pembelian obat, alat kesehatan, peralatan
medis dan bahan habis pakai lainnya.
4. Pengelolaan manajemen yang belum baik menyebabkan
pelaksanaan perencanaan, pengorganisasian pengendalian dan
pengawasan belum dapat optimal. Hal ini antara lain dalam
perbekalan obat dan sejenisnya, pola pengelolaan keuangan yang
masih belum dapat dikelola secara lansung dan lemahnya
penyelenggaraan reward dan funishment. Disamping itu kebijakan
dan prosedur pelayanan belum semua dapat dibuat secara tertulis
sebagai pedoman pelaksanaan.

3.2 Telaahan Visi, Misi Dan Program Kepala Daerah Terpilih

Berdasarkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Daerah Kabupaten lima puluh kota Tahun 2010-2015 dijabarkan Visi, misi
tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, program dan indikator kinerja
daerah. Visi sebagai mana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kabupaten Lima Puluh Kota adalah :
Terwujudnya Kebersamaan, Kemakmuran dan Kesejahteraan di Lima
Puluh Kota yang bernuansa Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Agar visi menjadi realistis dan dapat dicapai maka dilakukan
pembatasan ruang lingkup pada indikator-indikator berikut ini:
1) Pendapatan perkapita masyarakat Rp. 22.765.193 pada tahun 2015
2) Pertumbuhan ekonomi mencapai 7,16% pada tahun 2015
3) Angka kemiskinan tidak melebihi 6,08% diahkir periode perencanaan
4) Angka pengangguran terbuka dibawah 4,03%
5) Indeks Pembangunan Manusia diatas 73,95
6) Angka Harapan Hidup diatas 70 tahun
Untuk mewujudkan visi yang berintikan kebersamaan, kemakmuran
dan kesejahteraan tersebut diperlukan adanya misi-misi yang harus
dilaksanakan selama 5 tahun ke depan. Adapun misi merupakan langkah-

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 28


langkah yang diambil dalam rangka mencapai visi. Untuk itu agar visi diatas
dapat diwujudkan dengan baik, maka dicapai melalui 9 misi sebagai berikut :
1) Mewujudkan pemerintah yang bersih dan berwibawa
2) Mewujudkan masyarakat yang demokratis, menghargai hak azazi
manusia (HAM) penegakan hukum yang berkeadilan dengan
pengamalan Pancasila sebagai Ideologi Negara.
3) Mewujudkan nagari yang berbasis adat dan syara.
4) Mewujudkan dinamisasi gerak pembangunan sektor agraris
5) Mewujudkan pembangunan infrastruktur, penataan ruang dan
lingkungan hidup.
6) Mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis
sektor riil dengan investasi yang kondusif.
7) Mewujudkan lingkungan sosial yang smart (smart society).
8) Mewujudkan masyarakat yang cinta pendidikan.
9) Mewujudkan masyarakat dan lingkungan yang sehat.
Visi dan misi kepala daerah ini dijabarkan secara teknokratis dan
partisipatif ke dalam tujuan dan sasaran. Sesuai dengan misi ke 9
mewujudkan masyarakat dan lingkungan yang sehat maka terkait dengan
RSUD dr. Achmad Darwis tujuan dan sasarannya sebagai berikut :
1) Terwujudnya peningkatan kemitraan pelayanan kesehatan .
Sasaran : a) Meningkatnya kualitas kemitraan pelayanan
kesehatan
2) Terwujudnya Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Sasaran : a) Meningkatnya kualitas pendidikan dan keterampilan
aparatur.
3) Terwujudnya upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
termasuk masyarakat miskin
Sasaran : a) Tersedianya pelayanan kesehatan bagi setiap pasien
kurang mampu
b) Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan
kesehatan

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 29


4) Terwujudnya penyedian sarana dan prasarana kesehatan serta tenaga
medis yang profesional
Sasaran ; a) Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rujukan
b) Meningkatnya kualitas tenaga medis dan non medis
dalam pelayanan kesehatan.
Terkait dengan dengan visi dan misi, serta tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai dalam bidang kesehatan, maka Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Achmad Darwis mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah di
bidang kesehatan.
Untuk menyelesaikan tugas tersebut maka Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Achmad Darwis berfungsi :
1) Perumusan kebijakan teknis dalam urusan kesehatan
2) Pelayanan medis, asuhan keperawatan, penunjang medis dan non
medis serta rujukan
3) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
4) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan
5) Pengelolaan administrasi dan keuangan rumah sakit
6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
ruang lingkup bidang tugas
RSUD dr. Achmad Darwis dalam mencapai visi dan misi daerah yaitu
visi untuk kesejahteraan dan misi mewujudkan masyarakat dan lingkungan
yang sehat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong dan faktor
penghambat. Adapun faktor tersebut adalah :
Faktor penghambat :
1. Lokasi RSUD dr. Achmad Darwis yang kurang strategis menyebabkan
hambatan bagi sebagian besar masyarakat Kabupaten Lima Puluh
Kota untuk mendapatkan layanan kesehatan rujukan di RSUD dr.
Achmad Darwis.
2. Keterbatasan sarana dan prasarana serta peralatan medis yang
memadai menyebabkan hambatan bagi RSUD dr. Achmad Darwis
untuk dapat meningkatkan mutu layanannya.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 30


3. Keterbatasan dana untuk pembiayaan operasional dan investasi
peralatan medis lainnya menyebabkan kurang optimalnya pelayanan
kepada masyarakat termasuk bagi masyarakat tidak mampu.
4. SDM di RSUD dr. Achmad Darwis yang masih kurang baik secara
kuantitas maupun kualitas disamping keterbatasan dana untuk
pendidikan atau pelatihan menyebabkan hambatan pencapaian
sumber daya yang berkualitas dalam rangka mencapai peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.
5. Sistem manajemen pola pengelolaan keuangan yang belum berbentuk
badan layanan umum serta belum tertatanya sistim informasi Rumah
sakit (SIMRS) menyebabkan manajemen penyediaan obat, sediaan
farmasi serta alat kesehatan dan non kesehatan lainnya kurang akurat
dan fleksibel. RSUD dr. Achmad Darwis dengan struktur organisasi
masih kelas D walaupun sudah ditetapkan menjadi kelas C
menyebabkan hambatan dalam meningkatkan system layanan yang
optimal karena struktur organisasi jabatan struktural untuk RS kelas
D sangat terbatas. Hal ini menghambat kelancaran peningkatan mutu
sistem layanan RSUD dr. Achmad Darwis.

Faktor pendorong :
1. Adanya dukungan dana dan kebijakan dari pemerintah pusat maupun
daerah untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dan untuk
perlindungan hukum.
2. Adanya dukungan dari mitra RSUD dr. Achmad Darwis antara lain PT
Askes, Fakultas Kedokteran Universitas andalas dan Rumah Sakit dan
puskesmas terdekat untuk membantu dalam pengelolaan pendanaan,
tenaga ahli dan rujukan pasien ke RSUD dr. Achmad Darwis.
3. Peraturan perundangan yang mendorong RSUD dr. Achmad Darwis
untuk menjalankan tugas dan fungsinya antara lain :
Undang-Undang dan peraturan berikut merupakan factor pendorong
bagi RSUD dr. Achmad Darwis untuk menjalankan tugas dan fungsinya :
1. Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 31


2. Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
3. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan antara lain
pasal 5 ayat 3 tentang hak setiap orang untuk menentukan sendiri
pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya, pasal 15 dan pasal
20 ayat 1 tentang tanggung jawab pemerintah untuk ketersediaan
fasilitas fisik dan sumber daya kesehatan dan tanggung jawab atas
penyelenggaraan sistem jaminan jaminan sosial nasional bagi upaya
kesehatan perorangan, pasal 58 ayat 1 tentang hak setiap orang atas
ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan
yang diterimanya, pasal 171 ayat 1, 2, 3 tentang minimal besaran
alokasi anggaran untuk kesehatan.
4. Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 yang mengatur tentang Rumah
Sakit antara lain pasal 7 tentang persyaratan rumah sakit meliputi
persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia,
peralatan dan kefarmasian, pasal 30 tentang hak rumah sakit untuk
mempromosikan layanannya, dan pasal 51 tentang pendapatan rumah
sakit harus digunakan seluruhnya secara langsung untuk operasional
rumah sakit dan tidak dapat dijadikan pendapatan Negara atau
pemerintah daerah dan pasal 34 bahwa kepala rumah sakit harus
seorang tenaga medis yang mempunyai keahlian dan kemampuan
dibidang perumah sakitan.
5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen, Bab II pasal 3 tentang tujuan perlindungan konsumen, Bab
III pasal 4 tentang hak konsumen untuk mendapatkan ganti rugi dan
pasal 7 tentang kewajiban pelaku usaha untuk menjamin mutu
produk.
6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan sosial
Nasional dan Surat keputusan Menteri Kesehatan no
1241/Menkes/SK/XI/2004 tentang pengelolaan jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin. Begitu juga dengan
adanya peraturan tentang jaminan persalinan (jampersal).

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 32


7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 tentang Badan Layanan Umum
dan Badan layanan Umum Daerah.
8. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek kedokteran.
9. Peraturan daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 10 Tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Lima Puluh Kota Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2011
Nomor 10).
Dengan adanya Undang-Undang dan Peraturan tersebut dapat
menjadi pendorong untuk memacu upaya pencapaian visi dan misi daerah
terkait dengan pelayanan di RSUD dr. Achmad Darwis.

3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra RSUD dr.


Achmad Darwis
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor HK. 03.01/160/I/2010 tentang rencana strategis kementerian
kesehatan maka permasalahan pelayanan di rumah sakit ditinjau dari
sasaran jangka menengah kementerian kesehatan adalah :
1. Belum meratanya akses masyarakat kepusat layanan kesehatan
rujukan antara lain karena masalah geografis.
2. Masih kurangnya ketersediaan tempat tidur rumah sakit untuk
perawatan masyarakat tidak mampu.
3. Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang masih dibawah standar.
Masih banyak rumah sakit yang pelayanan obstetri neonatus
emergensi komprehensif (PONEK) nya belum sesuai standar.
4. Tingginya masyarakat yang belum dilindungi oleh jaminan
kesehatan sehingga pelayanan kesehatan menimbulkan biaya
tinggi dan menyebabkan kemiskinan.
5. Masih banyak harga obat yang sulit dijangkau oleh masyarakat.
6. Komitmen pemerintah daerah untuk pembiayaan operasional
masih kurang.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 33


7. Sistim informasi dan manajemen pengelolaan rumah sakit yang
belum tertata dengan baik sehingga perencanaan dan
penganggaran belum dilaksanakan secara optimal.
Dari permasalahan yang diuraikan dalam rencana strategi
kementerian kesehatan tersebut maka permasalahan utama RSUD dr.
Achmad Darwis difokuskan pada peningkatan kualitas dan utilitas layanan
rumah sakit melalui peningkatan pemberdayaan SDM, penambahan jumlah
tempat tidur dan sarana lainnya, pembiayaan operasional yang memadai
dengan penyusunan penganggaran secara efektif dan efisien, peningkatan
ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan lainnya dengan harga
terjangka, peningkatan layanan kepada pelanggan jamkesmas, jamkesda dan
askessos serta peningkatan kualitas sistem manajemen dan informasi Rumah
sakit.

3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah


Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak dapat berlansung apabila
hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja akan tetapi perlu ditunjang oleh
sektor terkait lainnya. Demikian juga dengan peningkatan kualitas layanan
dan peningkatan utilitas rumah sakit sebagai layanan rujukan tidak dapat
dicapai hanya oleh dinas kesehatan dan RSUD dr. Achmad Darwis saja akan
tetapi memerlukan sinkronisasi dengan bidang lainnya. Sinkronisasi
tersebut untuk RSUD dr. Achmad Darwis antara lain untuk :
1. Pemenuhan sarana air bersih dan pengelolaan limbah rumah sakit
disamping sarana kedokteran dan sarana lainnya yang diperlukan
untuk menunjang pelayanan.
2. Peningkatan akses masyarakat untuk optimalisasi utilitasasi rumah
sakit memerlukan pengembangan sarana rujukan berupa
pengembangan rumah sakit ke daerah dan wilayah strategis dan
wilayah yang mudah diakses terutama oleh masyarakat yang tidak
mampu antara lain wilayah sekitar Sarilamak dan wilayah sekitar
Pangkalan.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 34


3. Penyediaan tenaga kesehatan yang kompeten, dokter spesialis
maupun dokter residen dan tenaga lainnya yang kompeten di RSUD
dr. Achmad Darwis.
4. Pembiayaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin agar
pemanfaatan layanan kesehatan di RSUD dr. Achmad Darwis dapat
meningkat.

3.4 Penentuan Isu-Isu Strategis


Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat sejalan dengan
upaya agar tercapai sasaran peningkatan kualitas layanan kesehatan serta
kualitas SDM di RSUD dr. Achmad Darwis maka perlu disikapi beberapa hal
yang menjadi isu strategis. Isu-isu strategis tersebut antara lain adalah :
1. Kualitas dan kuantitas SDM yang belum memadai.
2. Pembiayaan operasional layanan maupun pemeliharaan sarana
yang terbatas.
3. Persyaratan bangunan RS yang belum terpenuhi antara lain sarana
sumber air bersih dan pengelolaan limbah.
4. Masih lemahnya sistem manajemen baik pola pengelolaan
keuangan RS maupun tipe RS yang berpengaruh terhadap struktur
organisasi RS dan pembiayaan jaminan kesehatan pemerintah.
5. Budaya organisasi yang masih lemah dan belum cukup
mendukung untuk proses pembelajaran dan pertumbuhan untuk
meningkatkan kinerja layanan.
6. Keterbatasan sarana, prasarana dan peralatan kedokteran sesuai
perkembangan teknologi serta jarak yang cukup jauh bagi
sebagian besar masyarakat menyebabkan RSUD dr. Achmad
Darwis kalah bersaing dibandingkan rumah sakit lain.
7. Belum adanya daya tarik layanan unggulan atau pemasaran
produk layanan yang cukup kuat untuk mendorong masyarakat
memanfaatkan layanan di RSUD dr. Achmad Darwis.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 35


BAB IV.

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 VISI dan MISI RSUD dr. ACHMAD DARWIS

Visi merupakan pandangan yang jauh kedepan, kemana dan bagaimana instansi
pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten, eksis, antisipatif, inovatif
serta produktif. Visi juga merupakan gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Visi
daerah sebagai mana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Lima Puluh Kota adalah :
Terwujudnya Kebersamaan, Kemakmuran dan Kesejahteraan di Lima Puluh
Kota yang bernuansa Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terkait dengan visi daerah tersebut maka visi RSUD dr. Achmad Darwis berhubungan
dengan unsur kesejahteraan. Didalam unsur kesejahteraan disebutkan sasarannya yaitu
terpenuhinya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Salah satu
layanan kesehatan yaitu rumah sakit sebagai layanan kesehatan rujukan yang harus dapat
diakses oleh masyarakat dan mempunyai kualitas yang baik. Dengan mengacu kepada
batasan diatas maka visi RSUD dr. Achmad Darwis dirumuskan sebagai berikut :
Terwujudnya pelayanan rumah sakit yang cepat, tepat dan memuaskan bagi
masyarakat
Makna yang terkandung dalam visi RSUD dr. Achmad Darwis diatas adalah :
1. Terwujud, artinya terlaksana atau tercipta pelayanan rumah sakit yang cepat, tepat
dan memuaskan bagi masyarakat.
2. Pelayanan rumah sakit, artinya pelayanan medis, pelayanan keperawatan,
pelayanan penunjang medis dan pelayanan umum lainnya di rumah sakit.
3. Cepat, artinya pelayanan yang diberikan tidak melebihi standar waktu atau tidak
lambat sesuai dengan standar waktu yang telah ditetapkan.
4. Tepat, artinya pelayanan yang diberikan tepat waktu, tepat sasaran, sesuai indikasi
medis dan kaedah ilmu pengetahuan.
5. Memuaskan, artinya pelayanan yang diberikan sesuai bahkan melebihi harapan
masyarakat.
Untuk mewujudkan visi RSUD dr. Achmad Darwis maka disusunlah misi. Adapun
misi merupakan langkah-langkah 5 tahun kedepan yang diambil dalam rangka mencapai
visi. Misi harus disusun dalam kalimat operasional yang merupakan jabaran dari visi. Oleh
sebab itu misi mesti terkait langsung dengan visi, sehingga misi benar-benar

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 36


mencerminkan upaya-upaya pencapaian visi. Disamping itu misi RSUD dr. Achmad Darwis
juga harus berkaitan dengan misi daerah. Dalam hal ini misi RSUD dr. Achmad Darwis
terkait dengan misi ke 9 RSUD dr. Achmad Darwis yaitu : Mewujudkan masyarakat dan
lingkungan hidup yang sehat.
Misi RSUD dr. Achmad Darwis adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pelayanan secara profesional, fokus pada kepuasan pelanggan dan
penuh kasih sayang.

b.. Mewujudkan kompetensi SDM sesuai standar nasional dengan efektif dan efisien.

c. Meningkatkan mutu dan penggunaan sarana prasarana rumah sakit

d. Meningkatkan kualitas manajemen berbasis teknologi informasi.

e. Mengembangkan program kemitraan dalam menunjang pelayanan.

4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RSUD dr. ACHMAD DARWIS

Berdasarkan visi dan misi maka ditetapkanlah tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
oleh RSUD dr. Achmad Darwis. Tujuan yang akan dicapai oleh RSUD dr. Achmad Darwis
adalah agar:

1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang profesional, dapat dipercaya dalam arti


dapat dipertanggungjawabkan dan penuh kasih sayang dalam rangka meningkatkan
kepuasan masyarakat.
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga medis, paramedis dan penunjang lainnya
dalam rangka mewujudkan layanan yang tepat dan berkualitas.
3. Terwujudnya jumlah dan kualitas serta utisasi sarana prasarana yang optimal dalam
rangka mencapai layanan kesehatan yang berkualitas.
4. Terselenggaranya manajemen pengelolaan rumah sakit yang berkualitas dalam rangka
mencapai layanan yang cepat, tepat dan memuaskan.
5. Terselenggaranya peningkatan kemitraan rumah sakit dalam pengelolaan dan
pelayanan kesehatan dalam rangka peningkatan pemanfaatan layanan dan peningkatan
mutu serta profesionalisme layanan.

SASARAN

Dari tujuan yang telah dirumuskan maka ditetapkan sasaran-sasaran yang hendak
dicapai oleh RSUD dr. Achmad Darwis. Sasaran tersebut adalah :

1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM).

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 37


2. Meningkatnya kuantitas dan utilitas sarana dan prasarana.
3. Meningkatnya kapabilitas sistem manajemen dalam pengelolaan rumah sakit secara
keseluruhan berbasis Sistem Informasi Rumah sakit (SIMRS) secara teknologi terkini.
4. Meningkatnya rujukan dalam pemanfaatan layanan RS melalui jejaring puskesmas dan
lainnya.
5. Meningkatnya kerjasama dengan mitra rumah sakit untuk pengelolaan dan pelayanan
kesehatan.
6. Meningkatnya pelaksanaan pendidikan, pelatihan untuk pengembangan layanan yang
inovatif di RSUD dr. Achmad Darwis.
7. Meningkatnya pemanfaatan layanan termasuk layanan unggulan geriatrik dan layanan
prioritas ibu dan anak di RSUD dr. Achmad Darwis.

4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN RSUD dr. ACHMAD DARWIS

Dari visi, misi, tujuan dan sasaran maka perlu disusun strategi untuk mencapai tujuan
dan sasaran. Untuk itu perlu dilakukan analisis lingkungan berupa lingkungan internal dan
lingkungan eksternal RSUD dr. Achmad Darwis.
A. Analisis Lingkungan Internal

Analisis faktor lingkungan internal dituangkan menjadi kekuatan dan kelemahan yang
dilakukan melalui CDMG (Concencus Decision Making Group). Hasil analisis faktor
lingkungan internal RSUD dr. Achmad Darwis adalah seperti tertera pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Analisis Faktor Lingkungan Internal RSUD dr. Achmad Darwis

No Faktor Lingkungan Internal Kesepak atan


Kekuatan Kelemahan
1 Visi & Misi
a. Kesesuaian pernyataan visi Kekuatan
b. Kesesuaian pernyataan misi Kekuatan

2 Struktur Organisasi & Manajemen


a. Struktur organisasi Kekuatan
b. Kesesuaian latar belakang SDM Kelemahan
dengan jabatan struktural
c. Pelaksanaan manajemen Kelemahan

3 Budaya Organisasi & kepemimpinan


a. Budaya organisasi Kelemahan
b. Kepemimpinan manajerial Kelemahan

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 38


4 Operasional Produk
a. Ketersediaan produk layanan Kelemahan
b. Pencapaian kinerja produk Kelemahan
c. Proses layanan (mutu layanan) Kekuatan
d. Informasi/komunikasi layanan Kelemahan
e. Design produk (lay.unggulan) Kelemahan
f. Tata letak dan kondisi ruangan Kelemahan

5 Keuangan
a. Ketersediaan anggaran Kelemahan
b. Penyusunan tarif Kelemahan
c. Pola pengelolaan keuangan Kelemahan
6 Fasilitas fisik
a. Sarana fisik bangunan Kelemahan
b. Sarana air bersih Kelemahan
c. Sarana listrik Kelemahan
d. Sarana peralatan medis Kelemahan

7 Sumber Daya Manusia


a. Kecukupan tenaga dokter spesialis Kekuatan
dan prospek 3 tahun yad
b. Jumlah tenaga paramedis & tenaga Kekuatan
lainnya
c. kompetensi tenaga lain (perawat, Kelemahan
bidan dll)
8 Pemasaran
a. Pasar sasaran Kelemahan
b. Segmentasi Pasar Kelemahan
c. Pengembangan produk kompetitif Kelemahan
d. Pengelolaan bauran pemasaran Kelemahan
e. Promosi produk layanan Kelemahan
9 Sistem Informasi RS
a. Sarana fisik SIMRS Kelemahan
b. SDM pelaksanan SIMRS Kelemahan
c. Manajemen informasi RS Kelemahan
10 Pendidikan SDM, Pelatihan SDM,
Pengembangan SDM.
a. Ketersediaan anggaran diklatbang Kelemahan
b. Perencanaan dan prosedur diklat Kelemahan

B. Analisis Lingkungan Eksternal

Analis faktor lingkungan ekternal menetapkan apakan faktor tersebut merupakan


peluang atau ancaman bagi RSUD dr. Achmad Darwis melalui CDMG. Tabel 4.2 berikut
merupakan hasil CDMG analisis faktor eksternal menjadi peluang dan ancaman RSUD dr.
Achmad Darwis.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 39


Tabel 4.2 Analisis Faktor Eksternal Peluang Dan Ancaman RSUD dr. Achmad Darwis

No Faktor Eksternal Kesepakatan


Peluang Ancaman
1 Geografi :
a. Akses/ jarak Ancaman
b. Lokasi Ancaman
2 Demografi :
a. Jumlah Penduduk Peluang
b. Sebaran/kepadatan Ancaman
c. Tingkat pendidikan Ancaman
d. Kelomp. umur terbanyak Peluang
3 Sosio Budaya
a. Kedekatan adat & budaya Ancaman
dengan kota Payakumbuh
b. Pola menu makanan Peluang
c. Suka merantau dan rasa Peluang
kekerabatan
d. Kepercayaaan pada dukun atau Ancaman
pengobatan alternative
e. Trend berobat keluar negeri Ancaman
4 Regulasi
a. UU no 36 tahun 2009 Peluang
b. UU no 44 tahun 2009 Peluang
c. UU no 8 tahun 1999 Ancaman
d. UU no 40 tahun 2004 Peluang
e. PP no 23 tahun 2005 dan Peluang
Permendagri no 61 th 2007
f. UU no 29 tahun 2004 Peluang
g. Peraturan Daerah no 2 th 2008 Ancaman
h. Perda no 6 tahun 2005 Peluang
5 Ekonomi
a. Mata pencaharian utama Ancaman
b. Kepesertaan asuransi kesehatan Peluang
c. Pendapatan Perkapita / PDRB Ancaman
6 Teknologi
a. Perkembangan teknologi Ancaman
kedokt.

Analisis lingkungan eksternal RSUD dr. Achmad Darwis juga dapat dilakukan dengan
membandingkan dengan Rumah sakit terdekat lainnya. Tabel 4.3 memperlihatkan hasil
diskusi group terfokus di RSUD dr. Achmad Darwis (CDMG) tentang perbandingan
kemampuan yang dimiliki oleh RSUD dr. Achmad Darwis dan 2 Rumah sakit terdekat
lainnya.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 40


Tabel 4.3 Perbandingan Matrik Profil Kompetitif antara RSUD dr. Achmad Darwis,
RSUD Adnan WD dan RSI Yarsi Payakumbuh

RSUD dr. Achmad


Faktor Bobot Darwis RSUD Adnan WD RSI Yarsi PYK
bobot bobot bobot
Strategis rating skor rating skor rating skor

Akses 0.08 1 0.08 4 0.32 4 0.32

Tarif 0.08 3 0.24 2 0.16 2 0.16

Keuangan 0.12 1 0.12 3 0.36 2 0.24


Loyalitas
Pelanggan 0.05 3 0.15 2 0.10 3 0.15

Teknologi 0.08 2 0.16 3 0.24 2 0.16


Ketersediaan
jenis Layanan 0.06 2 0.12 3 0.18 2 0.12
Penerapan
Manajemen 0.13 1 0.13 4 0.52 2 0.26

Proses Layanan 0.04 3 0.12 2 0.08 3 0.12

Sarana Fisik RS 0.10 2 0.20 4 0.40 3 0.30


SDM (dokter)
spesialis 0.11 2 0.22 3 0.33 2 0.22

Pangsa pasar 0.05 2 0.10 3 0.15 2 0.10

Promosi 0.04 2 0.08 3 0.12 2 0.08


Tingkat
kunjungan
Rawat Inap
/RJ 0.06 2 0.12 3 0.18 2 0.12

Total 1,00 1,84 3,14 2,35

Dari tabel diatas terlihat bahwa RSUD dr. Achmad Darwis berada pada posisi paling
lemah dibandingkan dengan 2 rumah sakit lainya . Skor RSUD dr. Achmad Darwis adalah
1,84 dan RSI Yarsi 2,35. Posisi RSUD Adnan WD menduduki tempat tertinggi dengan skor
3,14. RSUD dr. Achmad Darwis mempunyai kelemahan dibanding pesaingnya pada akses,
keuangan, penerapan manajemen dan sarana fisik. Kekuatan RSUD dr. Achmad Darwis
adalah pada tarif yang relatif lebih murah, proses layanan yang lebih cepat serta loyalitas
pelanggan.
Dengan menggunakan matrik SWOT didapatkan beberapa strategi alternatif untuk
RSUD dr. Achmad Darwis. Selanjutnya pencocokan alternatif strategi model matrik internal
eksternal (IE) dengan matrik SWOT melahirkan alternatif strategi sebagai berikut :
1. Strategi pertumbuhan dengan konsentrasi melalui integrasi horizontal dan strategi
stability merekomendasikan :
a. Penambahan atau peningkatan kualitas produk dan jasa,
b. Mengembangkan produk baru atau inovasi produk layanan unggulan berdasarkan
pola penyakit terbanyak dan

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 41


c. Meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas.
d. Bertahan dengan kondisi sekarang dan hindari kerugian baik dari segi penjualan
produk (tingkat kunjungan) dan profit (laba atau keuntungan).
2. Strategi SO merekomendasikan agar diciptakan produk layanan yang cepat dengan
harga yang terjangkau dan inovatif.
3. Strategi ST merekomendasikan agar meningkatkan akses ke penduduk yang padat serta
meningkatkan jenis produk layanan dan teknologi.
4. Strategi WO merekomendasikan kerjasama dengan puskesmas jejaring untuk rujukan
peserta askes dan jamkesmas ke RSUD dr. Achmad Darwis.
5. Strategi WT merekomendasikan agar RSUD dr. Achmad Darwis fokus pada pangsa
pasar umum disekitar RS dan segmentasi pasien jamkesmas, jamkesda dan jamkesnag
di seluruh wilayah kabupaten.
Bila dilakukan penetapan posisi RSUD dr. Achmad Darwis matrik Grand Strategy
maka didapatkan nilai koordinat sebagai berikut :
a. Sumbu X = total nilai Kekuatan (0,82) total nilai Kelemahan (1,78) = - 0,04
b. Sumbu Y = total nilai Peluang (1,32) Total Nilai Ancaman (1,59) = - 0,13
Dengan demikian didapatkan posisi RSUD dr. Achmad Darwis pada koordinat (-0,04
; -0,13). Bila digambarkan kedalam kuadran matrik grand strategy terletak pada kuadran
III seperti terlihat berikut ini :

Mengatasi kelemahan
Turn around integrasi vertikal
Likuidasi diversifikasi konglomerat

Internal II I eksternal
(Tinjau sumber daya perusahaan) (akuisisi/ merger)
-0,04

Konsentrasi Integrasi horizontal


Pengembangan produk diversifikasi konsentrik
dan pasar joint venture
Inovasi -0,13
III IV

Gambar 1 . Posisi RSUD dr. Achmad Darwis berdasarkan Matrik Grand Strategy

Posisi pada kuadran III diatas memberikan rekomendasi untuk strategi induk
RSUD dr. Achmad Darwis agar konsentrasi pada produk layanan yang ada dengan
melakukan pengembangan dan peningkatan kualitas produk layanan dan
menciptakan inovasi-inovasi produk layanan serta melakukan pengembangan pasar
yang sudah ada

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 42


c. Penentuan Strategi Terpilih
Dari alternatif strategi yang telah dirumuskan maka dilakukan penentuan strategi
terpilih. Penentuan strategi terpilih dilakukan melalui CDMG dengan menggunakan model
matrik QSPM (Quantitatif Strategic Panning Matric). Dari model matrik tersebut
didapatkan strategi terpilih adalah Menciptakan layanan yang cepat dan terjangkau di
RSUD dr. Achmad Darwis dengan unggulan kesehatan Ibu dan Anak (kombinasi strategi
pertumbuhan melalui konsentrasi horizontal dan strategi SO) dan Menciptakan produk
layanan unggulan pelayanan geriatrik di RSUD dr. Achmad Darwis (kombinasi strategi
pertumbuhan melalui konsentrasi horizontal dan strategi SO).
Dari 2 strategi terpilih tersebut dibuatlah rumusan grand strategic RSUD dr.
Achmad Darwis 5 tahun ini sebagai berikut :
RSUD dr. Achmad Darwis dengan unggulan layanan geriatrik dengan tetap
memberi prioritas pada layanan ibu dan anak

d. KEY SUCCES FACTOR (FAKTOR KUNCI SUKSES)

1. Peningkatan kualitas produk layanan yang ada dengan inovasi berdasarkan kebutuhan
pelanggan,
2. Peningkatan promosi dan pengemasan produk layanan yang ada menjadi layanan
Familys hospital yaitu memberikan layanan penuh kekeluargaan dan penuh kasih
sayang untuk meningkatkan loyalitas pelanggan yang sudah ada,
3. Pengembangan produk layanan dengan pelayanan unggulan geriatrik dan pelayanan
kesehatan ibu dan anak,
4. Peningkatan jumlah dan kualitas SDM dengan standar hasil kerja berdasarkan protap-
protap yang berlaku,
5. Peningkatan jumlah sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan mutu layanan,
6. Peningkatan status RSUD dr. Achmad Darwis menjadi Rumah Sakit tipe C dengan pola
pengelolaan keuangan berbentuk Badan Layanan Umum Daerah,
7. Peningkatan kerjasama operasional dan pelayanan dengan system jejaring,
8. Pengembangan sistem informasi rumah sakit (SIM RS),
9. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan biaya dan keuangan,
10. Penetapan Nama RSUD dr. Achmad Darwis menjadi Rumah Sakit dr Achmad Darwis,
11. Perluasan jangkauan masyarakat dengan penambahan akses layanan berupa Rumah
Sakit dr Achmad Darwis divisi Suliki untuk wilayah Barat, divisi Sarilamak untuk
wilayah Selatan dan divisi Pangkalan untuk wilayah Timur kabupaten Lima Puluh Kota
dan sekitarnya.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 43


KEBIJAKAN-KEBIJAKAN RSUD DR. ACHMAD DARWIS

Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah digariskan diperlukan
kebijakan-kebijakan. Kebijakan RSUD dr. Achmad Darwis adalah : Peningkatan mutu
layanan dan perbaikan sistem melalui peningkatan kualitas dan kuantitas SDM, sarana
prasarana, sistem manajemen, sistem jejaring dan kemitraan.

Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah digariskan diperlukan kebijakan-
kebijakan. Kebijakan-kebijakan perbagian adalah :

1. KEBIJAKAN DAN PROGRAM PELAYANAN MEDIK DAN KEPERAWATAN


a. Kebijakan Untuk Pelayanan Rawat Jalan
Meningkatkan mutu layanan dan mutu SDM serta memperbaiki sistem. .
b. Kebijakan Untuk Pelayanan Rawat Inap
Menempatkan perawat ruangan sesuai standar dan melaksanakan asuhan keperawatan
yang bermutu serta meningkatkan mutu dan pemanfaatan layanan.
c. Kebijakan Untuk Pelayanan Gawat Darurat
Mengembangkan system pelayanan gawat darurat yang bermutu serta komprehensif.
d. Kebijakan Untuk Pelayanan Kamar Operasi
Meningkatkan mutu layanan kamar operasi dan melaksanakan pelayanan kamar
operasi 24 jam perhari.
e. Kebijakan Untuk Layanan Unggulan dan Layanan Prioritas
Mengadakan layanan unggulan dan layanan prioritas secara baik dan bermutu.

2. KEBIJAKAN PELAYANAN PENUNJANG MEDIK


a. Meningkatkan pemanfaatan dan mutu layanan laboratorium, Unit transfusi
darah, farmasi, radiologi, rehabilitasi medik, gizi, konseris serta ambulans.
b. Meningkatkan mutu pengawasan dan pengendalian pemeliharaan sarana medis,
non medis, sumber air bersih dan lingkungan rumah sakit serta melakukan
pengelolaan limbah sesuai standar dilengkapi pencatatan yang terukur.

3. KEBIJAKAN UMUM DAN KEUANGAN


a. Meningkatkan Tempat Tidur (TT) RS sesuai perkembangan pemanfaatan
layanan RS,
b. Mengembangkan kualitas SDM dengan pendidikan dan pelatihan SDM baik
formal maupun informal.
c. Mengembangkan sistem pelayanan kepegawaian, pengendalian dan
pendayagunaan SDM,

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 44


d. Mengembangkan sistem pengelolaan keuangan sesuai kebutuhan user yang
efektif dan efisien,
e. Mengembangkan system akuntasi keuangan sesuai kebutuhan publik dan
perkembangan zaman serta peraturan yang berlaku,
f. Mengembangkan sistem perbendaharaan keuangan, barang dan logistik
lainnya sesuai kebutuhan user dengan efektif dan efisien,
g. Mengembangkan sistem pemasaran dan promosi sesuai kebutuhan pelayanan
masyarakat secara efektif dan efisien.
h. Mengembangkan system manajemen pembelajaran dan pertumbuhan.

4.4 INDIKATOR / TOLOK UKUR PENCAPAIAN SASARAN

Sebagaimana suatu corporate, dalam Rencana Strategi Bisnis BLUD-RS ini disusun
seperangkat indikator performance kinerja yang mencakup 4 perspektif, yaitu : learning
and growth (SDM), internal busslnes process (pelayanan), customer satisfaction
(Pelanggan) dan financing (Keuangan), yang lazim digunakan oleh suatu corporate dalam
menyusun strateginya. Indikator kinerja atau tolok ukur pencapaian sasaran dapat dilihat
dari 4 aspek sebagai berikut :
a. Perspective learning and growth :
Perspektif ini menggambarkan kemampuan karyawan (SDM), kualitas sistem
informasi didalam rumah sakit, dan kemampuan organisasi didalam mencapai tujuan
rumah sakit.
b. Perspective Internal Business Process:
Perspektif ini mempunyai fokus pada proses bisnis internal rumah sakit yang
diupayakan dapat memberikan keberhasilan keuangan dan kepuasan semua pihak
yang berkepentingan dengan RS
c. Perspective Customer Satisfaction:
Perspektif ini mempunyai fokus pada terpenuhinya kebutuhan dan keinginan pelanggan
RS baik eksternal maupun internal.
d. Perspective Financing:
Perspektif ini berfokus pada terpenuhinya efektifitas dan efisiensi kegiatan RS
sehingga tercapai kondisi keuangan RS yang sehat.

4.5 UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan


tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 45


diperoleh setiap warga secara minimal atau ketentuan tentang spesifikasi teknis tentang
tolok ukur layanan minimal yang diberikan oleh Rumah Sakit kepada masyarakat.
SPM dimaksudkan sebagai panduan bagi rumah sakit dalam melaksanakan
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelengaraan pelayanan di rumah sakit. SPM bertujuan untuk meningkatkan dan
menjamin mutu pelayanan kepada masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan rumah sakit
harus memenuhi SPM dimana penyusunan rencana bisnis, anggaran, target, serta upaya
dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan harus berdasarkan SPM.
Setiap unit kerja pelayanan dan administrasi manajemen Rumah Sakit mestinya
menyusun rencana bisnis, anggaran, target, serta upaya dan pelaksanaan peningkatan
mutu pelayanan tahunan rumah sakit berdasarkan SPM. Upaya peningkatan mutu
pelayanan berdasarkan SPM di RSUD dr. Achmad Darwis adalah :

1. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Gawat Darurat


STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS TARGET PER TAHUN
WAKTU
PENCAPAIA
INDIKATOR NILAI N
( TAHUN ) 2012 2013 2014 2015
1. Kemampuan
Menangani Life 100 % 3 70% 70% 80% 90%
Saving
2. Jam Buka
Pelayanan 24 Jam 100% 100% 100% 100%
Gawat Darurat
3. Pemberi
Pelayanan
Kegawatdarurat
an yang
bersertifikat 100 % 3 % 70% 80% 90%
yang masih
berlaku
ATLS/BTLS/ACL
S/PPGD
4. Waktu Tanggap
Pelayanan 10 8 6 5
100 % 3
Dokter di Gawat menit menit menit menit
Darurat 5 menit
5. Kepuasan
Pelanggan pada 80 % 2 70% 75% 85% 88%
Gawat Darurat
6. Kematian Pasien
2 - 2% 2% 2% 2%
24 Jam
7. Tidak adanya
pasien yang
diharuskan 100 % - 100% 100% 100% 100%
membayar uang
muka.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 46


Upaya yang dilakukan untuk memenuhi SPM pelayanan gawat darurat adalah :
1. Pelatihan petugas IGD untuk meningkatkan kemampuan menangani upaya
penyelamatan nyawa manusia antara lain dengan pelatihan penanganan gawat darurat
(PPGD), ACLS, ATLS, BCLS dan sebagainya.
2. Penyediaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana sesuai standar
penyelenggaraan rumah sakit kelas C untuk pelayanan gawat darurat.
3. Membuat sistem dan prosedur pelayanan untuk meningkatkan mutu pelayanan gawat
darurat.
2. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Rawat Jalan

Indikator Batas
Standar waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
Pelayanan pencapaian
Minimal (tahun)
1. Pemberi
100% Dokter
pelayanan di
Spesialis di 3 70% 80% 90% 95%
Poliklinik
Poliklinik
Spesialis
2. Ketersediaan 100 %
Pelayanan 35% 50% 70% 100%
1. Klinik Anak 2
Rawat Jalan
2. Klinik
Penyakit - 100% 100% 100% 100%
Dalam
3. Klinik
- 100% 100% 100% 100%
Kebidanan
4. Klinik
- 100% 100% 100% 100%
Bedah
5. Klinik
- 100% 100% 100% 100%
Umum
6. Klinik Gigi - 100% 100% 100% 100%

7. Klinik Mata 2 50% 70% 80% 100%

3. Jam Buka
Pelayanan
08.00 s/d
13.00 Setiap
100 % - 100% 100% 100% 100%
Hari Kerja
Kecuali Jumat
: 08.00 s/d
11.00
4. Waktu 100 % 3
Tunggu Di 120
100 80 60
Rawat Jalan mnt
60 Menit
5. Kepuasan 90 % 3
60% 70% 80% 90%
Pelanggan

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 47


6. Pasien Rawat
Inap 100 % -
tuberkulosis
yang
100% 100% 100% 100%
ditangani
dengan
strategis
DOTS

Upaya Pencapaian SPM Rawat Jalan adalah :


1. Melengkapi tenaga SDM dokter spesialis dan tenaga lainnya yang dibutuhkan melalui
program reveral dokter spesialis, perekrutan tenaga harian lepas atau tenaga kontrak
untuk melengkapi kekurangan SDM.
2. Melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana medis dan non medis rawat jalan.
3. Meningkatkan kompetensi SDM yang ramah, santun dan professional melalui
bimbingan teknis dan orientasi pelayanan prima.
4. Menjalankan sistem pencatatan dan pelaporan yang cepat, tepat berdasarkan sistem
informasi rumah sakit yang baik.
5. Melakukan pengendalian mutu pelayanan melalui program pelayanan berfokus pasien.

3. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Rawat Inap

Indikator Batas
Standar waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
Pelayanan pencapaian
Minimal (tahun)
1. Pemberi a. Dokter
2 75% 90% 100% 100%
Pelayanan di Spesialis
Rawat Inap
a. Dokter - 100% 100% 100% 100%
Umum
c. Perawat
minimal - 100% 100% 100% 100%
pendidikan
D3
2. Dokter
Penanggung
100 % - 100% 100% 100% 100%
jawab Pasien
Rawat Inap
3. Ketersediaan
Pelayanan
Rawat Inap
a. Anak 5 tahun 35 % 50% 70 % 80 %
b. Penyakit
3 tahun 70% 80% 90% 100%
Dalam
100 %
c.
Kebidan 3 tahun 70% 80% 90% 100%
an
d. Bedah 3 tahun 70% 80% 90% 100%
e. Mata 3 tahun 70% 80% 90% 100%

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 48


4. Jam Visite
Dokter
Spesialis :
100 % - 100% 100% 100% 100%
08.00 s/d
14.00 setiap
hari kerja
5. Kejadian
Infeksi Pasca 1,5 % 4 8% 8% 5% 1,5%
Operasi
6. Angka
kejadian 1,5 %
4 10% 8% 5% 1,5%
Infeksi
Nosokomial
7. Tidak adanya
kejadian 100 % 4 70% 80% 90% 95%
Pasien Jatuh
8. Kematian
Pasien > 48 0,24 % 4 5% 3% 1% 0.25%
jam
9. Kejadian
5% 4 10% 9% 7% 6%
Pulang Paksa
10. Kepuasan
90 % 4 70% 75% 80% 85%
Pelanggan

Upaya yang dilaksanakan untuk pencapaian SPM pelayanan rawat inap adalah :
1. Melengkapi tenaga SDM terutama dokter spesialis dan tenaga kesehatan lainnya.
2. Melengkapi sarana prasarana untuk perawatan pasien di rawat inap, antara lain
tempat tidur pasien yang mempunyai pembatas, alat kedokteran dan peralatan rumah
sakit.
3. Melengkapi sarana air bersih.
4. Menyusun prosedur pelayanan, clinical pathway (alur klinis pasien rawat inap) dan
program pengendalian mutu RS.

4. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Kamar Bedah atau Kamar Operasi


Indikator Standar Batas
No Pelayanan Minimal waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
pencapaian
(tahun)
1 Waktu tunggu operasi 2 hari 2 tahun 4 2 3 1
elektif
2 Kejadian Kematian di 0% 2 2% 1,5% 1% 1%
meja operasi
3 Tidak adanya kejadian 100% 1 95% 100% 100% 100%
operasi salah sisi
4 Tidak adanya kejadian 100% - 100% 100% 100% 100%
operasi salah orang
5 Tidak adanya kejadian
salah tindakan pada 100% 1 95 % 100% 100% 100%
operasi
6 Tidak adanya kejadian 100% 1
tertinggalnya benda 95 % 100% 100% 100%
asing/lain pada tubuh
pasien setelah operasi
7 Komplikasi anestesi 6 % 1
karena overdosis, 6% 5% 5% 5%

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 49


reaksi anestesi, dan
salah penempatan
endotracheal tube

Upaya pencapaian SPM kamar operasi antara lain adalah :


1. Melengkapi tenaga SDM dokter spesialis dan tenaga lainnya yang dibutuhkan melalui
program reveral dokter spesialis, perekrutan tenaga harian lepas untuk melengkapi
SDM yang kekurangan.
2. Melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana medis dan non medis pelayanan kamar
operasi antara lain peralatan bedah, peralatan anestesi, peralatan kelansungan hidup
(live support) dsb.
3. Meningkatkan kompetensi SDM yang trampil dan professional melalui bimbingan
teknis dan orientasi keselamatan pasien (patient safety).
4. Menjalankan sistem komunikasi, pencatatan dan pelaporan yang cepat, tepat
berdasarkan sistem informasi rumah sakit yang baik
5. Menyusun dan menjalankan sistem dan prosedur pelayanan, clinical pathway (alur
klinis pasien operasi) dan program pengendalian mutu RS.
6. Melakukan pengendalian mutu pelayanan melalui program pelayanan berfokus
keselamatan pasien (patient safety) .

5. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Persalinan dan Perinatologi


Indikator Standar Batas waktu
No Pelayanan Standar pencapaian 2012 2013 2014 2015
Minimal (tahun)
1 kejadian kematian a.Perdarahan 1 3 1% 1% 1% 1%
ibu karena %
persalinan Pre-eklampsia 1 30% 30% 30% 30%
30 %

Sepsis 0,2 % 1 0,2% 0,2% 0,2% 0,2%

2 Pemberi Dokter Sp.OG 1 10% 10% 10% 10%


pelayanan Dokter umum 3 0% 5% 10% 20%
persalinan normal terlatih (APN)
Bidan 2 90% 85% 80% 70%
3 Pemberi Dokter Spesialis
pelayanan Obgyn 3 90% 95% 97% 100%
persalinan dengan
penyulit

4 Pemberi a. Dokter Sp.OG 3 90% 95% 97% 100%


pelayanan b. Dokter Sp.A 3 0% 0% 20% 50%
persalinan dengan c. Dokter Sp.An 5 0% 0% 0% 50%
tindakan operasi
5 Kemampuan 100 % 3 70% 80% 90% 100%
menangani BBLR
1500 gr

6 Pertolongan Maksimal 20 % 3 50% 40% 30% 20%


Persalinan melalui
seksio cesaria

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 50


7 Kepuasan 80 % 3 70 % 75 % 80 % 80 %
Pelanggan

Upaya Pencapaian SPM persalinan dan perinatologi adalah :


1. Melengkapi tenaga SDM dokter spesialis dan tenaga lainnya yang dibutuhkan melalui
program reveral dokter spesialis, perekrutan tenaga harian lepas untuk melengkapi
SDM yang kekurangan.
2. Melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana medis dan non medis pelayanan
persalinan dan perinatal.
3. Meningkatkan kompetensi SDM yang trampil, dan professional melalui bimbingan
teknis dan orientasi keselamatan pasien (patient safety).
4. Menjalankan sistem komunikasi, pencatatan dan pelaporan yang cepat, tepat
berdasarkan sistem informasi rumah sakit yang baik
5. Menyusun prosedur pelayanan, clinical pathway (alur klinis pasien rawat inap) dan
program pengendalian mutu RS.
6. Melakukan pengendalian mutu pelayanan melalui program pelayanan berfokus pasien.

6. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Rawatan Intensif


INDIKATOR SPM. Batas
STANDAR 2012 2013 2014 2015
tahun
pencapaian
1. Rata-rata Pasien yang
kembali ke perawatan
intensif dengan kasus 30 %
4 50% 40% 35% 30%
yang sama < 72 jam

2. Pemberi pelayanan 100%


Unit Intensif 4 50% 40% 35% 30%

Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai SPM pelayanan Intensif adalah :


1. Melengkapi SDM yang mahir ICU, dokter spesialis anestesi, jantung dan lain yang
terkait.
2. Melengkapi sarana prasarana ICU baik bangunan yang sesuai dengan standar ICU,
peralatan kesehatan, peralatan kedokteran dan sarana non medis lainnya.
3. Menyusun dan melaksanakan manajemen pelayanan yang berfokus keselamatan pasien
antara lain penyusunan alur klinis, penyediaan bahan dan obat yang memadai secara
cepat dan tepat.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 51


7. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Radiologi

Batas waktu
INDIKATOR SPM Standar 2012 2013 2014
pencapaian
(tahun)
1. Waktu tunggu
hasil pelayanan 3 jam 2jam 2jam 1,5jam
1 tahun
thorax foto

2. Pelaksana 1 minggu 2 mg 1 mg 5 hari


3 tahun
ekspertisi

3. Kejadian 10% 25 % 20 % 15 %
kegagalan
3 tahun
pelayanan
Rontgen

4. Kepuasan 80% 70% 70% 75%


pelanggan

Upaya yang dilakukan untuk mencapai SPM pelayanan Radiologi adalah :


1. Penyediaan sumber air bersih untuk sarana pencucian film
2. Kerjasama dengan dokter spesialis radiologi dan mengirim tenaga dokter umum
untuk pendidikan dokter spesialis,
3. Penyediaan sarana pemrosesan film rontgen yang lebih baik.

8. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Laboratorium


Indikator Standar Batas waktu
Pelayanan Standar pencapaian 2012 2013 2014 2015
Minimal (tahun)
1. Waktu tunggu Maks. 140
hasil pelayanan menit
210 180 150 140
laboratorium. (kimia darah 5
menit menit menit menit
dan darah
rutin)
2. Pelaksana
ekspertisi Dokter Sp.PK 3 0 0 50 70
2. Kejadian
Kegagalan
pelayanan 0,5 % 2 1% 0,8% 0,5% 0,5%
laboratorium

4. Tidak adanya
kesalahan
pemberian hasil 100 % 2 95% 98% 100% 100%
pemeriksaan
laboratorium
5. Kalibrasi alat
laboratorium 100 % 3 0% 50% 70% 100%
tepat waktu
6. Kepuasan 80 %
2 70% 75% 80%
pelanggan 80 %

Upaya Pencapaian SPM Laboratorium adalah :

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 52


1. Pengadaan sarana pemeriksaan laboratorium sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan standar rumah sakit kelas C.
2. Peningkatan kompetensi SDM melalui bimtek, magang dan sebagainya.

9. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Rehabilitasi Medik


Indikator Standar Batas
No Pelayanan waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
Minimal pencapaian
(tahun)

Kejadian Drop Out 50 % 70%


3 60% 50% 45%
1 pasien terhadap
pelayanan
Rehabilitasi Medik
yang direncanakan

2 Tidak adanya 1
kejadian kesalahan 100 % 100%
100% 100% 100%
tindakan
rehabilitasi medik

3 kepuasan 80 % 3 70% 75% 80% 85%


Pelanggan

Upaya Pencapaian SPM Rehab Medis adalah :


1. Pengadaan sarana peralatan rehabilitasi medis sesuai kebutuhan pelayanan antara lain
alat fisioterapi untuk rheumatoid arthritis, sakit jantung, stroke, alat tumbuh kembang
anak dan sebagainya.
2. Pengadaan ruang fisio terapi yang lebih memadai sesuai standar.
3. Peningkatan kompetensi SDM melalui bimtek, magang dan sebagainya.

10. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Farmasi


Indikator Standar Batas
Pelayanan waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
Minimal pencapaian
(tahun)
1. Waktu Tunggu
Pelayanan Obat 30 menit 2 Tahun 40 35 30 20
Jadi
2. Waktu Tunggu
Pelayanan Obat 60 menit 2 Tahun 70 65 60 50
Racikan
3.
Tidak Adanya
100 % 3 Tahun 90% 95% 98% 100%
Kesalahan
Pemberian Obat
4. Penulisan Resep
Sesuai 100 % 3 70% 80% 90% 100%
Formularium

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 53


5. Kepuasan 80 % 2 70% 75% 80% 85%
pelanggan

Upaya Pencapaian SPM Farmasi adalah :


1. Peningkatan sarana gedung farmasi yang nyaman sesuai dengan kebutuhan masyarakat
untuk ruang tunggu dan kenyamanan petugas untuk ruang peracikan dan
penyimpanan.
2. Pengadaan alat penunjang farmasi anatara lain kulkas, alat pembungkus sediaan obat
pulvis (obat tumbuk), lemari obat, pendingain udara untuk pengatur suhu ruangan obat
dan sebagainya.
3. Peningkatan kompetensi SDM melalui bimtek, magang dan sebagainya dalam bidang
manajemen obat dan pelayanan farmasi.

11. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Gizi


Indikator Standar Batas
Pelayanan waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
Minimal pencapaian
(tahun)
1. Ketepatan
Waktu
Pemberian 90 % 1 85% 90% 95% 95%
Makanan
Kepada Pasien
2. Sisa Makanan
Yang Tidak
Maks. 20 % 3 50% 40% 30% 20%
Termakan Oleh
Pasien
3. Tidak Adanya
Kejadian
100 % 2 95% 98% 100% 100%
Kesalahan
Pemberian Diet

Upaya Pencapaian SPM Pelayanan gizi adalah :


1. Rehab sarana gedung gizi sehingga memenuhi syarat kesehatan dan tersedia runag
pelayanan konsultasi gizi yang menarik, nyaman dan mudah dijangkau oleh pasien.
2. Penyediaan sarana alat masak dan alat hidang yang menarik, praktis dan higienis.
3. Peningkatan kompetensi SDM melalui bimtek, magang dan sebagainya untuk pelayanan
konsultasi gizi, penyusunan menu, cara peracikan dan penghidangan yang menarik.

12. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Tranfusi Darah


INDIKATOR STANDAR Batas 2012 2013 2014 2015
SPM pencapaian
(tahun)

1.Pemenuhan
kebutuhan

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 54


darah bagi 5 70% 90% 95%
setiap 1. 100 % 80%
pelayanan Terlayani
transfuse
2 0,05% 0,01% 0,01%
0,03
2. Kejadian 2. 0,01 % %
reaksi
transfusi

Upaya Pencapaian SPM pelayanan transfusi darah adalah :


1. Pengadaan sarana pemeriksaan dan pengolahan darah antara lain sentrifuge, kulkas
penyimpan darah, alat pengolahan sediaan darah merah, trombosit dan sebagainya.
2. Rekruitmen tenaga untuk memenuhi kebutuhan pelayanan 24 jam dan kebutuhan
pasien.
3. Peningkatan kompetensi SDM melalui bimtek, magang dan sebagainya untuk menjamin
keamanan dan mutu pelayanan.

13. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Masyarakat Miskin


Indikator SPM Batas
2012 2013 2014 2015
Standar waktu
Pelayanan pencapaian
Terhadap Pasien
GAKIN Yang
Datang Ke 100 %
80% 85% 90% 95%
Rumah Sakit Terlayani 4 Tahun
Pada Setiap Unit
Pelayanan

Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Masyarakat Miskin adalah :


1. Pengadaan sarana gedung rawatan kelas dan peralatan medis/non medis yang lebih
memadai, sesuai standar kebutuhan masyarakat dan standar rumah sakit kelas C.
2. Mengusulkan penambahan dana subsidi APBD maupun APBN untuk pembiayaan
layanan kesehatan rujukan seluruh masyarakat tidak dan kurang mampu.
3. Peningkatan kompetensi SDM melalui bimtek, magang dan sebagainya.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 55


14. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Rekam Medis
Indikator Standar Batas
Pelayanan waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
Minimal pencapaian
(tahun)
1. Kelengkapan
Pengisian Rekam
Medik 1 X 24 Jam 100 % 4 50% 70% 80% 90%
Setelah Selesai
Pelayanan
2. Kelengkapan
Informed Concent
Setelah
100 % 2 90% 95% 100% 100%
Mendapatkan
Informasi Yang
Jelas
3. Waktu Penyediaan
Dokumen Rekam Lama lama: lama:
lama:40
Medik Pelayanan 10 :30 20. 15
3 baru:
Rawat Jalan menit baru: baru:
20
15 10 baru:1
0
4. Waktu Penyediaan
Dokumen Rekam 15
3 Tahun 30 25 20 15
Medik Pelayanan menit
Rawat Inap

Upaya Pencapaian SPM Rekam Medis adalah :


1. Pengadaan sarana gedung pelayanan rekam medis dan penyimpanan rekam medis
sesuai standar rumah sakit kelas C.
2. Pengadaan sarana penyimpanan seperti rak status, kotak penyimpanan, komputer dan
perlengkapannya, sistem informasi elektronik (billing system) dan sebagainya.
3. Rekruitmen tenaga untuk memenuhi kebutuhan pelayanan 24 jam dan kebutuhan
system informasi RS.
4. Peningkatan kompetensi SDM melalui bimtek, magang dan sebagainya.

15. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Kesehatan Lingkungan RSUD

Indikator Batas
Standar waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
Pelayanan pencapaian
Minimal (tahun)
1. Baku Mutu BOD <
a. BOD < 30
Limbah Cair 3 - - - 30
mg/l
mg/l
COD <
b. COD < 80
3 - - - 80
mg/l
mg/l
TSS <
c. TSS < 30 mg/l 3 - - - 30
mg/l

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 56


PH
d. PH 6 9 3 - - -
69
2. Pengelolaan
Limbah
Padat
Infeksius 100 % 4 80% 85% 90% 95%
Sesuai
dengan
Aturan

Upaya Pencapaian SPM Keslling RS adalah :


1. Pengadaan sarana IPAL dan sarana air bersih standar rumah sakit kelas C.
2. Rehab gedung RS antara lain toilet, westafel, loteng, atap yang rusak.
3. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan uji baku mutu terhadap limbah RS secara
periodik.
4. Peningkatan kompetensi SDM melalui bimtek, magang dan sebagainya.

16. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Administrasi dan Manajemen


Indikator Standar Batas
Pelayanan waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
Minimal pencapaian
(tahun)
1. Tindak Lanjut
Penyelesaian
100 % 4 80% 85% 90% 95%
Hasil Pertemuan
Direksi
2. Kelengkapan
Laporan
100 % 3 80% 90% 95% 100%
Akuntabilitas
Kinerja
3. Ketepatan Waktu
Pengusulan 100 % 3 70% 80% 90% 100%
Kenaikan Pangkat
4. Ketepatan Waktu
Pengurusan Gaji 100 % 3 70% 80% 90% 100%
Berkala
5. Karyawan Yang
Mendapat
60 % 5 5% 10% 20% 40%
Pelatihan Minimal
20 Jam Setahun
6. Cost
Recovery 40 % 2 30% 35% 40% 50%

7. Ketepatan Waktu
Penyusunan
100 % 4 70% 80% 90% 95%
Laporan
Keuangan
8. Kecepatan Waktu
Pemberian
Informasi
2 Jam 2 tahun 80% 85% 90% 100%
Tentang Tagihan
Pasien Rawat
Inap

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 57


9. Ketepatan Waktu
Pemberian
Imbalan (Insentif)
100 % 3 30% 50% 70% 100%
Sesuai
Kesepakatan
Waktu

Upaya Pencapaian SPM administrasi dan manajemen RS adalah :


1. Penataan manajemen kepegawaian yang lebih baik melalui peningkatan mutu SDM,
pembuatan prosedur administrasi kepegawaian, pengawasan dan pengendalian yang
kebih tepat melalui diklat, peningkatan kedisiplinan dengan reward dan funishment
yang efektif dan kontrol oleh atasan lansung secara berjenjang.
2. Penataan manajemen keuangan dan pembiayaaan yang efisien melalui pengontrolan
pengeluaran dan penataan prosedur pengawasan.
3. Pelaksanaan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).
4. Mengatur jadwal insentif dan penunjukan tim penyusun dan pembagi insentif .

17. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Ambulans / mobil jenazah


Indikator Standar Batas
Pelayanan Minimal waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
pencapaian
(tahun)
1. Waktu Pelayanan
Ambulance / Mobil 24 Jam 2 tahun 80% 90% 95% 100%
Jenazah
2. Kecepatan
Memberikan
Pelayanan Maks. 30 95
2 80% 90% 100%
Ambulance / Mobil menit %
Jenazah di Rumah
Sakit
3. Waktu Tanggap
Pelayanan
Ambulance oleh Maks. 1 Jam 2 80% 90% 100% 100%
Masyarakat Yang
Membutuhkan

Upaya Pencapaian SPM pelayanan Ambulans / mobil jenazah RS adalah :


1. Penyediaan sarana ambulans siap pakai; cukup BBM, kondisi ambulans baik melalui
penyediaan dana untuk pemeliharaan rutin.
2. Penambahan tenaga sopir, pelatihan sopir ambulans, penyediaan insentif sopir yang
wajar.
3. Penyusunan dan penerapan prosedur ambulans dan pemulangan jenazah.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 58


18. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Pemulasaran Jenazah
Indikator Standar Batas
Pelayanan Minimal waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
pencapaian
(tahun)
Waktu Tanggap
Pelayanan
Maks. 2 Jam 2 90% 95% 100% 100%
Pemulasaraan
Jenazah

Upaya Pencapaian SPM pelayanan Pemulasaran Jenazah RS adalah :


1. Penyediaan kamar jenazah dan perlengkapannya sesuai standar antara lain meja mayat,
kulkas mayat, meja untuk penyelenggaraan jenazah dan sebagainya.
2. Penyediaan mobil jenazah apabila memungkinkan.
3. Pelatihan atau bimbingan penyelenggaraan jenazah.

19. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Pemeliharaan sarana Medis


Indikator Standar Batas
Pelayanan Minimal waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
pencapaian
(tahun)
1. Kecepatan Waktu
Menanggapi 80 % 5 70% 80% 85% 90%
Kerusakan Alat
2. Ketepatan Waktu
100 % 5 70% 80% 85% 90%
Pemeliharaan Alat
3. Peralatan
Laboratorium,
Elektromedik, Alkes
Lain Dan Alat Ukur
Yang Digunakan 100 % 3 30% 50% 7A0% 100%
Dalam Pelayanan
Terkalibrasi Tepat
Waktu Sesuai
Ketentuan Kalibrasi

Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Pemeliharaan Sarana Medis adalah :


1. Penambahan tenaga pelaksana pemeliharaan sarana Medis dengan rekruitment THL.
2. Penyusunan prosedur pemeliharaan dan penerapan serta memperkuat pengawasan
dan pengendalian pemeliharaan sarana medis.
3. Penambahan peralatan yang mendukung untuk pemeliharaan antara lain pengadaan
UPS, stabilizer.
4. Penambahan daya listrik sesuai kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan rumah
sakit.
5. Penyediaan dana untuk pemeliharaan dan pembelian suku cadang.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 59


20. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Laundry
Indikator Standar Batas
Pelayanan Minimal waktu
Standar 2012 2013 2014 2015
pencapaian
(tahun)
1. Tidak Adanya
Kejadian Linen Yang 100 % 3 70% 80% 85% 90%
Hilang
2. Ketepatan Waktu
Untuk Penyediaan
100 % 3 70% 80% 90% 100%
Linen Untuk Ruang
Rawat Inap

Upaya Pencapaian SPM pelayanan Pelayanan Laudry RS adalah :


1. Penambahan peralatan mesin cuci kapasitas yang sesuai kebutuhan RS.
2. Penyediaan atau rehab sarana cuci dan jemur.
3. Penyediaan trolley laundry kotor dan trolley untuk laundry yang bersih.
4. Penyusunan dan penerapan manajemen laundry antara lain prosedur untuk
pengambilan dan penyerahan kain, prosedur pencucian kain yang sangat kotor,
infeksious dan sebagainya.

21. Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Nosokomial

INDIKATOR SPM STANDAR Batas 2012 2013 2014 2015


waktu
pencapaian
1. Angka kejadian Infeksi 1. 1,5% 4 8% 5% 3% 1,5%
Nosokimial

2. Ada pengurus komite 2. Anggota


PPI Komite PPI 2 0% 100% 100% 100%
(SK Direktur RS ttg yang
struktur Org PPI) terlatih
100%

3. Ada anggota Tim PPI 4


3. Anggota 0% 20% 50% 100%
yang terlatih
Tim PPI
yang
4. Tersedia Alat terlatih
5 20% 40% 60% 80%
Pelindung Diri (APD) 100%
di setiap instalasi /
departemen 4. 100 %

5. Kegiatan surveilans 2
50% 60% 80% 100%
infeksi
nosokomial/HAl
5. 100%
(Health care
associated infection)
di RS (min 1
parameter )

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 60


Upaya Pencapaian SPM Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial
adalah :
1. Pembentukan tim pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.
2. Pelatihan dan bimtek untuk tim PPI.
3. Penyediaan APD, antara lain masker, sarung tangan, baju skor dan sebagainya.
4. Penyediaan sarana air bersih yang memadai.
5. Pemeriksaan uji kultur secara rutin untuk memantau faktor resiko infeksi.
6. Penyusunan dan penerapan prosedur perawatan dan tindakan yang hygienis antara
lain kebiasaan cuci tangan, kebiasaan memakai handscoon dan sebagainya.
7. Bimbingan kepada pasien tentang cara hidup sehat antara lain kebersihan badan,
tangan, kuku, tempat pemasangan infus dan sebagainya.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis Page 61


RENCANA STRATEGIS BISNIS RSUD DR. ACHMAD DARWIS TAHUN 2012-2017

TUJUAN SASARAN INDIKATOR CARA MENCAPAI PROGRAM KEGIATAN KETERANGAN


TUJUAN DAN
SASARAN /
KEBIJAKAN

A. 1. Meningkatnya 1. Jumlah SDM 495/Menkes/IV/2005 Peningkatan Kemitraan Upaya peningkatan


Terselenggaranya kualitas dan sesuai standar Pelaksanaan Kemitraan peningkatan kualitas kualitas SDM
pelayanan kuantitas baik melalui rekruitment pegawai pelayanan dokter dan dilakukan secara
kesehatan di RSUD sumber daya rekruitment PNS berdasarkan pelayanan paramedic dengan berjenjang 20% tiap
dr. Achmad Darwis manusia (SDM). atau kontrak tdd : ketentuan yang kesehatan rincian : tahun mulai dari
melalui peningkatan a. Tenaga medis PNS berlaku tahun 2012 2017.
dan pengembangan dokter spesialis Rekruitmen pegawai
SDM, sarana 10 orang Permendagri No 61 Kontrak :
prasarana, serta b. dokter umum tahun 20017
system manajemen PNSD 9 orang 20 % Thn 2012
dalam c. Tenaga perawat, 20 % Thn 2013 20 %
meningkatkan mutu bidan PNS dan Thn 2014
layanan di RSUD dr. Kontrak 100 20 % Thn 2015 20 %
Achmad Darwis. orang Thn 2017
d. tenaga kesehatan
non perawat
e. Tenaga non
kesehatan

2.
Meningkatnya Pelayanan RS Peningkatan Diklat, Bimtek, Upaya peningkatan
kualitas SDM dilaksanakan oleh Kapasitas Sumber magang, workshop kualitas SDM
melalui : Petugas yang telah Daya Aparatur dan dan lokalatih bidang dengan cara :
memenuhi standar manajemen dan melanjutkan
Peningkatan kompetensi Pengembangan Tipe fungsional. pendidikan
pengetahuan SDM Rumah sakit berjenjang 20 %
dengan cara pertahun ( 5 orang
pendidikan dan pertahun )
pelatihan pejabat
structural dan Upaya peningkatan
fungsional, kualitas SDM
dengan mengikuti
Pengembangan pelatihan/ bimtek
SDM dengan cara manajemen dan
analisa jabatan, SIM fungsional
kepegawaian, berjenjang 20 %
pemetaan pertahun (20 0rang
kebutuhan dan dalam 5 tahun)
penempatan SDM, Upaya memberikan
penghargaan
Pemberdayaan SDM kepada karyawan
dengan cara berprestasi yang
pemberian reward termasuk 3 besar
dan dalam 10 kriteria
pembinaan rutin. penilaian.

Upaya peningkatan
2. Meningkatnya Terpenuhinya Pelayanan RS Analisa pekerjaan, kapabilitas
kapabilitas sistem system manajemen dilaksanakan oleh jabatan dan rentang manajemen melalui
manajemen yang lebih Petugas yang telah kendali organisasi :
dalam terstandar, memenuhi standar tahun 2012-2013
pengelolaan terstruktur dan kompetensi
rumah sakit terukur meliputi :
secara
keseluruhan. Ditetapkannya UU RS no 44 th 2009 Penataan struktur Revisi struktur Evaluasi dan revisi
Revisi struktur Permenkes No 1045 organisasi RSUD dr. organisasi dan struktur organisasi
Organisasi RS 1045/PER/XI/2006 Achmad Darwis penetapan pejabat
tentang Pedoman sesuai struktur th
Organisasi RS di 2013
Lingk. Depkes.

Tercapainya SPM PP no 65 tahun 2005 Pencapaian SPM RS Pelaksanaan dan Tercapainya


tentang pedoman evaluasi SPM . Penerapan SPM
penyusunan dan
penerapan SPM. . Penyusunan Protap
baru dan evaluasi
protap.
Meningkatnya Permendagri no 61 Penerapan pola Persiapan dan Pelaksanaan PPK
efisiensi dan tahun 2007 tentang layanan BLUD pelaksanaan PPK BLUD th 2013
efektifitas pola pedoman teknis BLUD th 2012-2013 Peningkatan Tipe RS
pengelolaan pengelolaan menjadi tipe C
keuangan. keuangan daerah tahun 2012

Terlaksananya Peraturan Bupati Penerapan dan Evaluasi dan revisi Pelaksanaan


hospital by laws tentang Hospital by Evaluasi penerapan protap yang ada dan hospital by laws
Bertambahnya Laws hosp by laws penyusunan protap
jumlah protap RS sesuai kebutuhan

Meningkatnya Pengadaan dan Pengadaan dan Pengadaan dan


efisiensi dan peningkatan SIM RS pelatihan SIM RS peningkatan sistim
efektifitas SIM RS berbasis billing informasi RS
system th 2014 menjadi SIM RS
2014

Terciptanya pola Permenkes tentang Penghitungan unit Ditetapkannya tariff


tariff yang Ketentuan Tarif cost dan Analisa unit cost dan baru RS th 2013 dan
kompetitif Penyusunan tariff penyusunan tariff th
berdasarkan unit berdasarkan unit 2013
cost. cost dan tariff
pesaing (acceptance
Pricing).

Meningkatnya Permenkeu no Penyusunan dan


kinerja keuangan 10/PMK.02/2006 pelaksanaan Penyusunan system Penetapan
melalui system tentang pedoman remunerasi remunerasi th 2013 remunerasi tahun
renumerasi penetapan 2014
keuangan. Remunerasi bagi
pejabat pengelola
Dewas dan Peg BLU.

3. Meningkatnya Terpenuhinya SK Menkes tentang Pemenuhan Pengadaan dan Upaya pencapaian


kuantitas dan kebutuhan sarana standar peralatan kebutuhan peningkatan sarana pemenuhan TT dan
utilitas sarana dan prasarana medis, dan fisik bangunan peralatan RS prasarana dan peralatan RS sesuai
prasarana non medis maupun RS tipe C no : tahun minimal sesuai peralatan medis non standar tipe C tahun
fisik RS berupa : 2007 standar tipe C medis dengan 2012-2017.
prioritas pada :
Penambahan TT
20 TT th 2012 Peningkatan dan Penambahan jumlah Upaya pemenuhan
40 TT th 2013 optimalisasi TT berdasarkan Th 2012 IGD dan standar sarana fisik
pemakaian TT dan kelas Perawatan Rawat inap RS serta standar
sarana pelayanan RJ Tipe C 100 TT di peralatan kesehatan
serta Layanan Gawat Sulik tahun 2012. dengan :
darurat. Th 2013 alkes
Penambahan sarana layanan Rawat jalan Upaya
peralatan ICU dan & ICU serta IPAL dan pembangunan IPAL
Layanan RS 24 jam RRI tahun 2012 dan SAB. dan Sarana Air
dilaksanakan secara 2013 Bersih
professional. Penambahan sarana penambahan
gedung Poliklinik sarana bangunan Upaya penambahan
Tahun 2014-2015 layanan rawat jalan TT tahun 2012 dan
Pelaksanan KSO tahun 2014
dalam pengadaaan Pembangunan Upaya pemenuhan
barang dan fisik gedung ICU dan sarana alkes, dan
bangunan alkes Tahun 2015- Penambahan non alkes lainnya
2017 bangunan ICU dan 2012-2017
ambulans serta
kendaraan
operasional tahun
2015
Upaya
Tersedianya sarana Perluasan akses ke Pembangunan th 2016-2017 KSO pengembangan RS
pelayanan rawat wilayah jauh dan sarana pelayanan di pengembangan ke Pangkalan dg
jalan spesialistik dan pasar potensil Sarilamak tahun layanan wisata penambahan TT
IGD di Sarilamak 2017 kesehatan di mulai tahun 2016
tahun 2016 dan di Penambahan TT di Sarilamak dg
Pangkalan tahun Peningkatan wilayah potensil dan penambahan 20 TT
2017 optimalisasi utilitas jauh 50 TT Upaya
sarana medis untuk Tahun 2017 pengembangan
efektifitas pelayanan pengembanga n unit layanan unggulan
Penambahan alat dan keuangan Peningkatan sarana layanan gawat wisata Kesehatan
medis dan non tempat tinggal darurat di di Sarilamak tahun
medis : tenaga medis Pangkalan dg 2016
20 % tahun 2012 tambahan kapasitas
30 % tahun 2013 Perjanjian RRI : 10 TT. Upaya
20 % tahun 2014 Fisik bangunan kerjasama pengembangan
15 % tahun 2015 berdasarkan standar penyediaan Pelaksanaan layanan unggulan
15 % tahun 2017 keselamatan . peralatan medis Rehabilitasi gawat darurat di
dengan pihak ketiga /pengadaan Pangkalan tahun
Perbaikan Peningkatan Poliklinik, ICU/RRI / 2017
performans fisik RS Performance RS Penambahan Instalasi penunjang
15 % tahun 2012 untuk menjamin investasi pada / rumah dinas Upaya pemenuhan
30 % tahun 2013 kepuasan pelanggan peralatan medis dan dokter di Suliki th kebutuhan
25 % tahun 2014 non medis 2014-2017 bangunan RS dan
15 % tahun 2015 Konsep RSUD Sarilamak tahun sarana tempat
15 % tahun 2017 modern Green Standarisasi 2016 tinggal dokter.
Hospital ketersediaan Pangkalan tahun
peralatan sesuai 2017
pelayanan Upaya peningkatan
mutu pelayanan
Standarisasi KSO hematologi dan melalui
pemakaian alat kimia klinik th 2012. pemenuhan dan
berdasarkan peningkatan
diagnosis Pengadaan ketersedian
Peralatan ICU & IGD peralatan medis dan
PONEK tahun 2013- non medis penyakit
2015 dalam, penyakit
Anak, Obgyn, Bedah
Penambahan alat Jantung, Paru dan
ICU dan penunjang mata serta syaraf
layanan geriatrik secara bertahap dari
terpadu tahun 2013- tahun 2012 2017
2015. tdd :
Upaya Pengadaan
serta peningkatan
peralatan medis dan
non medis sesuai
standar tipe C thn
2013-2015

Penambahan Upaya pengadaan


peralatan di peralatan medis dan
Sarilamak tahun penunjang medis
2016-2017 untuk untuk mendukung
menunjang layanan unit layanan di
wisata kesehatan Sarilamak dan
dan Pangkalan tahun
2013-2017
Penambahan
peralatan di
Pangkalan tahun
2017 untuk
meningkatkan
layanan gawat
darurat.

Pemeliharaan dan Perbaikan kamar Upaya peningkatan


perbaikan bangunan mandi dan ruang maintenance,
. rawat inap tahun performance dan
Standarisasi 2012 -2014 usaha menuju green
kebutuhan hospital tahun
keselamatan dan Perbaikan IPAL dan 2012- 2017 baik di
keamanan gedun SPAL tahun 2013 Suliki, Sarilamak dan
Pangkalan.
Pemeliharaan Pelaksanaan green
(maintenance) hospital tahun 20
peralatan, sarana, Pengembangan
prasarana secara pasar dan
berkelanjutan pengadaan sarana
(continue) dan pelayanan RS di
efisien. Sarilamak th 2016
dan di Pangkalan th
2017

4. Meningkatnya Peningkatan mutu Peningkatan layanan Penyusunan Upaya peningkatan


Meningkatnya jumlah kunjungan dan promosi layanan PONEK dengan prosedur pelayanan mutu layanan dan
kuantitas dan pasien rawat inap Berdasarkan nilai dan mudah, cepat dan PONEK dan layanan peningkatan
kualitas pelayanan menjadi : moto pelayanan terjangkau unggulan lainnya utilitisasi layanan
di RSUD dr. Achmad familys Hospital dengan cara :
Darwis 2975 Tahun 2012 pelayanan yang inovasi layanan Optimalisasi dan
3034 Tahun 2013 bernuansa geriatric terpadu evaluasi pembuatan
3093 Tahun 2014 kekeluargaan pelaksanaan prosedur
3152 Tahun 2015 pengukuran prosedur pelayanan.
3211 Tahun 2017 Pengembangan efektifitas dan mutu pengembangan
produk layanan layanan Evaluasi dan layanan unggulan
Meningkatnya inovatif dan peningkatan
jumlah kunjungan pengembangan kepuasan penambahan divisi
pelayanan rawat Pengembangan layanan divisi pelanggan. dan jangkauan
jalan menjadi : produk layanan Sarilamak pelayanan
16743 Thn 2012 unggulan dg unggulan wisata Evaluasi dan
17880 Thn 2013 kesehatan minimalisasi tingkat pengembangan
19017 Thn 2014 Optimalisasi waktu dan kualitas layanan inovatif dan
20154 Thn 2015 pelayanan komplain pasien layanan unit bisnis
21291 Thn 2017 inovatif.

pengembangan Pengembangan
Meningkatnya layanan divisi inovasi pelayanan Upaya pengendalian
jumlah kunjungan Pangkalan dengan Antara lain : mutu layanan
pelayanan gawat unggulan layanan Layanan tim dengan evaluasi dan
darurat menjadi : gawat darurat . spesialistik geriatric, koreksi secara
4431 Tahun 2012 Kelompok pasien kontinu.
4552 Tahun 2013 DM terpadu
4673 Tahun 2014 dan unit bisnis
4794 Tahun 2015 inovatif lainnya
4915 Tahun 2017 antara lain :
parkir
kafe
gizi keluarga

.
TUJUAN SASARAN INDIKATOR CARA MENCAPAI KEGIATAN KETERANGAN
TUJUAN DAN
SASARAN
KEBIJAKAN PROGRAM
B.
Terselenggaranya Meningkatnya Meningkatnya Peningkatan Penyampaian Upaya Pencapaian
sistem jejaring rujukan dan kuantitas rujukan kerjasama dengan informasi dan penigkatan
dalam pelayanan pemanfaatan puskesmas, dokter puskesmas, RS sosialisasi ke jejaring kunjungan melalui :
kesehatan secara layanan RS melalui praktek, RS sekitar sekita r dan tenaga th 2012-2013 peningkatan
menyeluruh dalam jejaring puskesmas dan tenaga lainnya : lainnya dalam kerjasama dan
rangka peningkatan dan jejaring lainnya. Tahun 2012 rangka peningkatan Kerjasama dengan Promosi dengan
pemanfaatan Tahun 2013 rujukan ke RS. jejaring dalam jejaring secara
layanan di RSUD dr. Tahun 2014 rangka survei bertahap 10 %
Achmad Darwis dan Tahun 2015 Peningkatan kebutuhan pertahun mulai
peningkatan mutu Tahun 2017 kerjasama dengan pelanggan dan tahun 2012
serta RS rujukan dan evaluasi pelayanan upaya peningkatan
profesionalisme Bertambahnya FKUA untuk RS tahun 2013 layanan informasi
pelayanan pada tenaga dokter penambahan tenaga dan promosi RS
masyarakat. spesialis /layanan dokter spesialis Perpanjangan dan melalui penyediaan
residen 24 jam /residen Peningkatan sarana informasi
Kerjasama dengan dan promosi tahun
Meningkatnya Penyediaan fasilitas RS Jejaring dan 2012
promosi layanan RS informasi & FKUA
melalui jejaring promosi serta Tahun 2012-2017 pengadaan fasilitas
system umpan balik iinternet tahun
Terbinanya umpan secara manual Pembuatan 2013.
balik pelayanan maupun internet kesepakatan jalur
RSUD melalui kotak rujukan puskesmas
saran, survey dan tenaga lain
eksternal maupun wilayah kab. Lima
kontak person Puluh Kota tahun
bagian informasi 201-2017
dan promosi RS.
Pengadaan dan
peningkatan fasilitas
promosi, informasi
internal tahun 2012
dan internet th 2015
C.
Terselenggaranya Meningkatnya Meningkatnya UU no 36 tahun 2009 Pengadaan kegiatan Pelatihan yang Upaya pencapaian
pendidikan dan pelaksanaan kuantitas pasal 25 tentang peningkatan mutu menunjang utk PPK kualitas dan
pelatihan serta pendidikan, pendidikan dan sumber daya bidang SDM melalui BLUD th 2012-2013 kuantitas
pengembangan pelatihan serta pelatihan sejalan Kesehatan pelatihan dan pendidikan dan
dalam rangka pengembangan dengan pendidikan Pelatihan yang pelatihan baik
mewujudkan produk inovatif di meningkatnya Hospital by Laws menunjang utk berupa work shop,
pelayanan inovatif RSUD dr. Achmad anggaran untuk RSUD dr. Achmad pelayanan ICU dan inhouse training,
di RSUD dr. Achmad Darwis. peningkatan mutu Darwis IGD tahun 2013- pelatihan eksternal
Darwis. SDM 2014 dsb.

Pendidikan/
Pelatihan yang
menunjang utk
manajemen RS
Tahun 2013-2014

Pendidikan utk
standar minimal D3
bagi tenaga perawat
dan bidan tahun
2012-2017
D.
Terwujudnya Meningkatnya Meningkatnya Pelayanan Peningkatan Pembentukan Upaya
layanan unggulan pemanfaatan pelayanan dengan komprehensif pencapaian kelompok penderita pengembangan
geriatrik dan layanan termasuk dibentuknya produk diberikan dalam kwantitas dan DM tahun 2014- produk layanan
terselenggaranya layanan unggulan layanan baru berupa rangka menjamin kualitas produk 2015 menjadi produk
layanan ibu dan geriatrik dan : keselamatan pasien layanan dalam layanan inovatif baik
anak yang bermutu layanan prioritas a. sesuai dengan rangka Pembentukan penyakit dalam,
dalam rangka ibu dan anak di Pembentukan grup semangat patient meningkatkan produk layanan Penyakit anak,
meningkatkan RSUD dr. Achmad pasien tertentu safety dan standar utilitas pelayanan geriatric terpadu Obgyn dan
kualitas kesehatan Darwis. (DM,MCI) kepuasan pelanggan dan meningkatkan tahun 2013-2014 Pelayanan geriatric.
pasien. b. (patient satisfaction). pendapatan
pelayanan geriatric Pembentukan
terpadu. layanan konseling
c. KIA tahun 2014-
pelayanan wisata 2015
kesehatan.
d. Pengembangan
pelayanan tumbuh layanan wisata
kembang anak. kesehatan tahun
e. 2016-2017
Pelayanan
konseling ibu hamil Pengembangan
untuk layanan unggulan
perkembangan bayi gawat darurat di
dan persiapan Pangkalan tahun
melahirkan 2017

Suliki, 31 Desember 2012


Direktur RSUD dr. Achmad Darwis

Dr. Hj. Rahmawati, MARS


NIP : 19660809 200212 2 003
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1 Rencana Program Dan Kegiatan

Dalam mengemban visi dan misi, rumah sakit dihadapkan pada tantangan berat
seperti pergeseran pola penyakit, demografi-epidemiologi, peningkatan mutu, pemenuhan
tuntutan masyarakat, kompetisi ketat, melaksanakan fungsi sosial, menghadapi implikasi
globalisasi dan ekskalasi biaya kesehatan. Di sisi lain rumah sakit dihadapkan pada suatu
keadaan keterbatasan, yaitu subsidi pemerintah yang terbatas dan pola pengelolaan yang
masih diwarnai suasana birokratis dan kaku. Selain itu produktivitas, komitmen dan
integritas Sumber Daya Manusia juga belum optimal, sehingga rumah sakit harus dapat
lebih mandiri dalam pembiayaan operasional pelayanan.
Oleh karenanya dalam pengelolaan rumah sakit diperlukan tata kelola keuangan
yang fleksibel dan responsif yang dapat menjawab permasalahan-permasalahan
pengelolaan rumah sakit pada umumnya. Salah satu program yang yang diprioritaskan
dalam menjawab tantangan diatas adalah terselenggaranya PPK BLUD di RSUD dr. Achmad
Darwis. Selanjutnya dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
maka akan dilanjutkan dengan melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut :
a. Program Untuk Pelayanan Rawat Jalan :
Menetapkan prosedur layanan rawat jalan yang mudah,
Meningkatkan sistem informasi pada pelanggan,
Menempatkan SDM yang professional dan bertanggung jawab,
Membuat layanan rawat jalan inovatif.
b. Program Untuk Pelayanan Rawat Inap:
Menetapkan ratio jumlah perawat ruangan dengan jumlah tempat tidur,
Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan asuhan medis,
Melaksanakan pengendalian infeksi nosokomial,
Melakukan penataan ruangan rawat inap sesuai standar tipe C,
Menyelenggarakan pelayanan ICU sesuai standar RS tipe C,

RSB RSUD dr. Achmad Darwis page62


Melakukan pemantauan kepuasan pasien,
Melakukan pengendalian keselamatan pasien (patient safety).
c. Program Untuk Pelayanan Gawat Darurat :
Menetapkan prosedur layanan kegawat daruratan yang tepat,
Menempatkan SDM yang cakap dalam pelayanan gawat darurat,
Menyelenggarakan layanan gawat darurat komprehensif terutama bagi ibu
melahirkan dan bayi.

d. Program Untuk Pelayanan Kamar Operasi :


Menempatkan tenaga perawat kamar operasi yang terlatih, disiplin dan
bertanggung jawab,
Kerjasama dengan RS jejaring untuk dokter anestesi,
Menambah tenaga perawat anestesi
Meningkatkan pengendalian mutu layanan operasi.
Meningkatkan mutu dan jenis sarana prasarana kamar operasi.
e. Program Untuk Layanan Unggulan dan Layanan Prioritas :
Menyelenggarakan layanan unggulan geriatik penyakit dalam, penyakit bedah,
Mata, obgyn, syaraf, dan THT.
Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang layanan geriatrik
dan PONEK (pelayanan obstetri neonates emergensi komprehensif).
Meningkatkan profesionalisme SDM dalam pelayanan geriatrik.
f. Program Pelayanan Penunjang Medik
Menambah peralatan laboratorium, UTDRS rehab medik dan radiologi,
Meningkatkan pengendalian dan jumlah resep dan meningkatkan kepatuhan
terhadap formularium RS.
Mengembangkan sistem layanan ambulans yang cepat dari dan ke RSUD dr.
Achmad Darwis,
Meningkatkan pengembangan layanan gizi dan konseris dan sistem informasi
RS,
Menambah sarana dan prasarana pemeliharaan sarana RS, kesehatan
lingkungan dan mengembangkan sistem penyediaan air bersih RS, listrik,
RSB RSUD dr. Achmad Darwis page63
Meningkatkan pengelolaan limbah RS,
Meningkatkan profesionalisme SDM dan status kepegawaian SDM.
g. Program Umum Dan Keuangan :
Meningkatkan kemampuan pengelolaan manajemen RS melalui pelaksanaan
SIM RS, hospital by laws dan penetapan prosedur tetap,
Meningkatkan ketepatan waktu dalam sistem pencatatan dan pelaporan.
Melaksanakan persiapan BLUD dalam pengelolaan keuangan secara efektif,
efisien transparan dan akuntabel.
Melaksanakan penyesuaian manajemen dan peningkatan sarana prasarana
sesuai tipe RS yang telah menjadi tipe C,
Melaksanakan pengawasan disiplin dan peningkatan kinerja SDM,
Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaksanaan diklat SDM,
Pelaksanaan system reward dan funishment yang layak dan proporsional,
Membina dan mengembangkan kerjasama dengan mitra kerjasama baik
dengan pusat layanan kesehatan, pusat pendidikan, penyedia barang atau alat
kesehatan lainnya dan stake holder,
Melaksanakan sistem tarif berdasarkan unit cost,
Melaksanakan perbaikan gedung rawat inap, IGD, poliklinik, ICU, ruang
administrasi, lapangan parkir dan lain-lain,
Pengoptimalan efisiensi operasional sarana dan prasarana,
Penyempurnaan pengelolaan keuangan dan case mix,
Peningkatan promosi dan pengadaan fasilitas promosi rumah sakit melalui
internet.

Kegiatan :

Membuat SPO pelaporan

Program pengembangan atau layanan inovatif yang direncanakan akn dilaksanakan per
unit bisnis adalah seperti terlihat pada tabel berikut.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis page64


Tabel 5.1 :

Program Pengembangan Produk layanan Unit Bisnis RSUD dr. Achmad Darwis

No KEGIATAN Pelayanan yang Rencana Pangsa Pasar baru


ada Pengembangan
1 Pelayanan Penyakit Pelayanan rawat Pelayanan DM Pasien DM setiap
Dalam jalan, rawat inap, terpadu, pelayanan tingkat dan usia
konsultasi geriatrik (jantung, lanjut
paru, penyakit (2013)
dalam, syaraf dan
rehabilitasi)
2 Pelayanan Penyakit Pelayanan Pelayanan PONEK, Pasangan usia
Obgyn kesehatan fisik dan Klinik fertility subur yang susah
ibu hamil, in mendapatkan anak
partu dan nifas. (2015) serta ibu
yang sedang hamil
(2013)
3 Pelayanan Penyakit Pelayanan rawat Pelayanan tumbuh Bayi dan balita
Anak jalan, rawat inap, kembang anak gangguan tumbuh
konsultasi dan kembang (2015)
4 Pelayanan Penyakit Pelayanan rawat Pelayanan Penderita BPH
Bedah jalan, rawat inap, penangan BPH pola (2014)
konsultasi geriatric
5 Pelayanan Penyakit Pelayanan rawat Pelayanan kasus Pelanggan Usia
Syaraf jalan, rawat inap, geriatik dgn smart lanjut (2014)
konsultasi (santun,bermutu,
aman, cepat dan
terjangkau

RSB RSUD dr. Achmad Darwis page65


6 Pelayanan Penyakit Pelayanan rawat Pelayanan katarak Penderita katarak
Mata jalan, rawat inap, terkini
konsultasi
7 Pelayanan Penyakit Pelayanan rawat Pelayanan alat Penderita gangguan
THT jalan, rawat inap, bantu gangguan pendengaran
konsultasi pendengaran

5.2 Indikator Kinerja dan Kelompok Sasaran

Dari keempat perspektif untuk menetapkan standar pengukuran maka disusunlah


indikator kinerja dan sasaran RS sebagai berikut :
1. Kinerja layanan (sasaran pelanggan)
a. Utilisasi atau kunjungan rawatan pasien periode tahun 2013-2017
b. Kunjungan pelayanan rawat jalan periode tahun 2013-2017
c. Kunjungan pelayanan IGD periode tahun 2013-2017
d. Jumlah Tempat Tidur pasien RRI periode tahun 2013-2017
e. Penambahan alat medis periode tahun 2013-2017
f. Perbaikan performance/rehabilitasi gedung periode tahun 2013-2017
2. Kinerja Keuangan (sasaran sistem keuangan RS)
a. Tersusunnya tarif berdasarkan unit cost dan acceptance pricing
b. Terlaksananya sistem remunerasi.
c. Meningkatnya kegiatan dan penganggaran diklat periode tahun 2013-2017
d. Meningkatnya cost recovery rate dan terlaksananya system case mix.
3. Kinerja Manfaat (sasaran pelanggan eksternal dan internal RS)
a. Jumlah dan % tase SDM yang memenuhi persyaratan kompetensi periode 2013
sampai dengan 2017
b. Penyempurnaan dan penambahan protap periode tahun 2013-2017
c. Pelaksanaan BLUD dan tindak lanjut peningkatan Tipe RS menjadi tipe C
d. Terlaksananya Hospital by Laws dan pelaksanaan SIM RS serta penataan Standar
Prosedur Operasional.
e. Tercapainya target standar pelayanan Minimal

RSB RSUD dr. Achmad Darwis page66


f. Meningkatnya rujukan dan kerjasama dari dan dengan jejaring periode tahun
2013-2017
g. Penambahan produk layanan unggulan dan layanan inovatif periode tahun
2013-2017
h. Terlaksananya pelayanan rumah sakit divisi Sarilamak dan divisi Pangkalan

5.3 Pendanaan Indikatif


Pendanaan untuk kegiatan pengembangan RSUD dr. Achmad Darwis dapat dilihat pada
tabel 5.2 berikut :
Tabel 5.2 : Rencana Pembiayaan Pengembangan Produk layanan Unit Bisnis RSUD
dr. Achmad Darwis
No Rencana Pengembangan Rencana Pengadaan Rencana Biaya Total
Unit bisnis Pengmbangan
1 Pelayanan PONEK (2013) Incubator transport 450.000.000,- 2014
Infant warmer 350.000.000,- 2014
Nurse station 20.000.000,- 2014
Pelatihan GDON 20.000.000,- 2014
Pelatihan APN 20.000.000,- 2014
Suction bayi elektrik 50.000.000,- 2014

2 ICU/NICU (2014) Bangunan ICU/NICU 1.500.000.000,- DAK 2014


DC shock 2 set 400.000.000,- 2013,2014
Ventilator 650.000.000,- 2015
CPAP 150.000.000,- 2013
Alat analisa gas 600.000.000,- 2014
darah
Neo Puff 120.000.000,- 2014
Oksigen sentral 100.000.000,- 2014
Infusion pump 30.000.000,-
Syringe pump 30.000.000.,-
Alat Resusitasi 200.000.000,-
Suction 2 set 100.000.000,-

RSB RSUD dr. Achmad Darwis page67


4 Klinik gastroenterology Endoskopi 1.500.000.000,- 2014
(2014)
Bangunan Poliklinik 2.500.000.000,- 2014

5 Klinik Diabetes (setiap hari Pelatihan petugas 10.000.000,- 2014


Rabu) (2013) konseling DM
Konseling DM Alat deteksi
2015
neuropathy perifer
Perawatan kaki DM
6 Pusat pelayanan Ketesediaan CO2 2013
Laparoskopi mantap rawat
jalan (2013)

7 Klinik Fertilisasi Dasar USG 1.100.000.000,- 2015


(2015) Pelatihan bagi dr SpOG 10.000.000,- 2015
Pelatihan bagi Bidan 10.000.000,- 2015
dan petugas
8 Klinik geriatric Kalibrasi Spirometri 25.000.000,- 2014
(penyakit dalam, jantung, Echocardiography 1.500.000.000,- 2015
paru, neurologi, gizi,
Feco set 1.500.000.000,- 2015
konseris, jiwa, penyakit
mata, bedah, fisioterapi), CT scan 5.000.000.000,- 2017
(2014) USG 1.500.000.000,- 2016
EKG 25.000.000,- 2014
Infra Red Teraphy 60.000.000,- 2014
Pelatihan geriatric 10.000.000,- 2014
untuk dokter umum,
General X Ray
1.500.000.000,- 2016

9 Rawat inap kelas utama,/ Bangunan rawat inap 2.500.000.000,- 2015


VIP (2015)
Aerosol Room
Sterilizer
120.000.000,- 2015

RSB RSUD dr. Achmad Darwis page68


BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja RSUD dr Achmad Darwis dalam penyusunan Program Strategis 5


tahun berdasarkan Arah Kebijakan sesuai RPJMD Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu:
1. Upaya peningkatan mutu pelayanan dengan menekankan pada penurunan angka
kematian dan penyempurnaan sistem pelayanan yang mengacu pada pemenuhan
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
2. Pengembangan akses pelayanan kesehatan dengan peningkatan cakupan, jenis dan
kemampuan pelayanan yang didukung pengembangan organisasi dan manajemen
rumah sakit
3. Pengembangan dan perbaikan sistem pelayanan yang berbasis pada kepuasan pasien.

RSB RSUD dr. Achmad Darwis page69


Indikator Kinerja SKPD
SKPD : RSUD dr. Achmad Darwis

Kondisi Kinerja Pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondi Kinerja
No Indikator
Tahun 0 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015 Pada akhir RPJMD
1 Tingkat hunian RS (BOR / %) 55.04 60 65 70 75 80 80
2 Lama Hari Rawat (Av. LOS /hari) 4.1 5 6 7 8 9 9
3 Rata-rata 1 tempat tidur terpakai (BTO /kali) 50.16 50 60 60 60 60 60
4 1 Tempat tidur tidak dipakai (TOI /hari) 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1 3.1
5 Angka Kematian bersentuhan dg RS Kurang 48 jam (GDR ) 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8
6 angka kematian pasien yg sdg dirawat di RS lebih dari 48 jam
(NDR ) 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2
7 Kunjungan rawat inap 3.010,00 3500 4000 4500 5000 5500 3.010,00
8 Rata-rata pasien dirawat sehari 33 35 40 45 50 60 33
9 Kunjungan rawat jalan 21.479,00 21750 22000 22250 22500 22750 22750
10 Kunjungan IGD 3.971,00 4000 4100 4200 4300 4500 4500
11 Laboratorium 5.736,00 5800 5900 6000 6100 6200 6200
12 Farmasi 17.257,00 17500 17750 17500 17300 17400 17.257,00
13 Kamar Operasi 336,00 350 375 400 425 450 336,00
14 Radiologi 2.769,00 3000 3200 3500 3700 4000 4000
15 Rehabiliasi medik 587,00 600 700 800 900 1000 587,00
16 Konsultasi Gizi 72,00 80 85 90 95 100 100
17 UTDRS 320,00 350 400 450 500 550 550

Suliki, 20 Mei 2012


Direktur RSUD Suliki

dr. Hj. Rahmawati, MARS


NIP 19660809 200212 2 003
BAB VII
PENUTUP

KESIMPULAN
VISI RSUD dr. Achmad Darwis adalah terwujudnya pelayanan rumah sakit yang
cepat, tepat dan memuaskan bagi masyarakat yang merupakan penjabaran dari unsur
Kesejahteraan pada visi daerah Lima Puluh Kota. Dari visi kemudian dijabarkan menjadi
misi RSUD dr. Achmad Darwis yang berkaitan dengan misi ke 9 daerah yaitu menjadikan
masyarakat dan lingkungan hidup yang sehat. Misi RSUD dr. Achmad Darwis adalah :
Misi RSUD dr. Achmad Darwis adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pelayanan secara profesional, fokus pada kepuasan pelanggan dan
penuh kasih sayang.

b.. Mewujudkan kompetensi SDM sesuai standar nasional dengan efektif dan efisien.

c. Meningkatkan mutu dan penggunaan sarana prasarana rumah sakit

d. Meningkatkan kualitas manajemen berbasis teknologi informasi.

e. Mengembangkan program kemitraan dalam menunjang pelayanan.

Dari visi dan misi kemudian ditentukan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
dalam 5 tahun kedepan. Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal maka
ditentukan grand strategi RSUD dr. Achmad Darwis yaitu meningkatkan jangkauan
pelayanan dengan layanan unggulan, layanan inovatif dan penambahan akses
Pencapaian grand strategi untuk jangka waktu 2013 hingga 2017 diatas
dilaksanakan secara bertahap dengan memenuhi kebutuhan akan :
a. Peningkatan komitment untuk memberikan layanan bermutu melalui
pengembangan produk layanan unggulan geriatric terpadu dengan prioritas
layanan kesehatan ibu dan anak melalui pemahaman visi, misi dan nilai-nilai
yang dianut dan peningkatan kerjasama serta kemitraan untuk pengelolaan dan
pelayanan kesehatan.
b. SDM yang cukup dan bermutu melalui kegiatan diklat, bimbingan teknik dan
kegiatan magang yang mencakup semua bagian pelayanan yang dilaksanakan
secara bertahap.
c. Perbaikan Sistem Manajemen yang berkualitas melalui system informasi
terpadu Rumah sakit, pelaksanaan pelayanan berdasarkan protap, pelaksanaan
PPK BLUD, Peningkatan Tipe, system tarif berdasarkan unit cost dan acceptance
pricing, pelaksanaan remunerasi, pencapaian Standar Pelayanan Minimal dan
sebagainya.
d. Pengembangan layanan RSUD divisi Sarilamak dan Pangkalan dengan
perubahan nama RSUD dr. Achmad Darwis menjadi RSUD dr Achmad Darwis.

SARAN
a. Dibutuhkan dukungan yang kuat dari pemerintah dan masyarakat agar RSUD dr.
Achmad Darwis dapat tumbuh dan berkembang sesuai rencana yang telah
dirumuskan.
b. Dukungan dana yang kuat dan pembinaan yang terus menerus baik dari pemerintah
pusat, pemerintah daerah maupun pihak swasta sangat diperlukan untuk
mewujudkan visi, misi dan strategi yang telah ditetapkan. Hal ini terkait dengan
kelemahan RSUD dr. Achmad Darwis saat ini lebih kepada dukungan dana atau
keuangan, sarana prasarana dan peralatan medis.
c. Dukungan agar masyarakat memanfaatkan layanan RSUD serta jejaring agar terus
meningkatkan rujukannya dan memberikan umpan balik atas pelayanan untuk
perbaikan mutu dimasa yang akan datang.

Suliki, 4 Januari 2013


DIREKTUR

Dr. Hj. Rahmawati, MARS


NIP : 19660809 200212 2 003
DATA INDIKATOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULIKI
DARI TAHUN 2005 S/D 2017

NO INDIKATOR 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 BOR
55.3% 45.36% 56.9% 53.8% 55.50% 42.10% 53.10% 53% 35 %/100 TT 40 %/100TT 45%/100TT 56%/100TT 60%/100TT
( Angka penggunaan TT dalam jangka
Waktu Tertentu

2 Av. LOS

( Rata - rata lama rawatan seorang 5.35 hari 4,8 Hari 4,5 hari 4,2 hari 3,9 Hari 3,7 Hari 3,6 Hari 3,8 hari 3.8 hari 3,9 Hari 3,9 Hari 3,9 Hari 3,9 hari
pasien )

3 BTO
34 kali 34 kali 45,4 kali 45,8 kali 52 Kali 42,9 Kali 51,8 Kali 52,7 kali 31,8 kali 33,2 Kali 35 Kali 45,8 Kali 48,7 kali
( Frekwensi pemakaian Tempat Tidur
)

4 TOI
4.27 hari 5,8 hari 3,5 hari 3,7 Hari 2,5 Hari 4,9 Hari 3,3 Hari 3,3 hari 3,7 Hari 2,5 Hari 2.5 Hari 2.5 Hari 2.4 hari
( Rata - rata hari TT tidak ditempati
pasien )

Catatan :
. Angka BOR yang baik antara 60 % - 85 %
. Av. LOS yang baik adalah antara 6 - 9 hari
. Angka ideal BTO adalah antara 40 - 50 kali.
. Angka TOI yang baik adalah 1 - 3 hari.
DATA KEGIATAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP
TAHUN 2005 S/D 2017

NO KEGIATAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 KUNJUNGAN RAWAT JALAN 17579 org 21064 org 23419 org 14650 Org 14414 Org 12304Org 16689 Org 18999 Org 22060 Org 23053 Org 24122 Org 25740 Org 26560 Org

2 KUNJUNGAN RAWAT INAP 1748 org 2016 org 2872 org 2727 org 3124 Org 2568 Org 3146 Org 3197 org 3385 org 3425 Org 3590 Org 4025 Org 4275 Org

RATA - RATA PASIEN DIRAWAT


3 28 org 27 org 34 org 32,3 org 33,3 Org 25,3 Org 32 Org 32 Org 35 org 40 Org 45 Org 56 Org 60 Org
SEHARI

RATA -RATA PASIEN POLIKLINIK


4 58 org 52 org 64 org 49 Org 48,2 Org 41,7 Org 55 Org 58 Org 62 Org 66 Org 75 Org 84 Org 87 Org
SEHARI

5 PENDAPATAN RUMAH SAKIT Rp 338.782.950 Rp310,025,650 Rp458,348,750 600.000.000,-an879.778.850,- 2.693.808.191,- 3.830.157,575,- 4.830.157.575,- Rp 5,7 M Rp 6,9 M Rp 8,2 M Rp 9,8 M Rp 12 M

SULIKI, Maret 2013


DIREKTUR RSUD SULIKI

Dr.Hj. Rahmawati,MARS
NIP : 19660809 200212 2 003
PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Jln. Pahlawan No. 5 Payakumbuh Telp. ( 0752 ) 92033

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

NOMOR : /SK/I/Bappeda-LK/ 2012

TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2010-2015

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54


Tahun 2010 tentang Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, setelah ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib
menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah;
b. bahwa dengan ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2010-2015 perlu
dijabarkan ke dalam Rencana Strategis Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2010-
2015;
c. bahwa Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2010-2015 memuat Visi,
Misi, Tujuan, Kebijakan dan Strategi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah yang menjabarkan Visi dan Misi Bupati Lima
Puluh Kota 2010-2015;
d. bahwa untuk mewujudkan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b,
dan c di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 Tentang Pembentukan
Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera
Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor
25);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4286);

i
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Nagara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
9. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4594);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Pelaporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4124 Tahun 2007, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4124);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Urusan Pemerintah, Pemerintahan
Daerah provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);

ii
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
15. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 Tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 4 Tahun
2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lima
Puluh Kota Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Teknis Lainnya
(Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Tahun 2011 Nomor 4);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 10 Tahun
2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Lima Puluh Tahun 2011 Nomor 10);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 14 Tahun
2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah
Kabupaten Lima Puluh Tahun 2011 Nomor 14);
21. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 140 Tahun 2011 Tentang
Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lima
Puluh Kota (Berita Daerah Kabupaten Lima Puluh Tahun 2011
Nomor 140).

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2010-2015 sebagaimana
tercantum pada Lampiran yang merupakan satu kesatuan yang utuh
dengan Keputusan ini.
KEDUA : Rencana Strategis sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU
berisikan :
I. Pendahuluan, yang berisi penjelasan tentang latar belakang
penyusunan Renstra Bappeda, landasan hukum, maksud dan
tujuan, serta sistematika penulisan.

iii
II. Gambaran Pelayanan Bappeda sebagai pelayan aparatur dan
publik, yang memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi)
Bappeda dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,
mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki
Bappeda dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,
mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan
melalui pelaksanaan Renstra Bappeda periode sebelumnya,
mengemukakan capaian program prioritas Bappeda yang telah
dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya.
III. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi, yang berisikan
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bappeda, Telaahan terhadap Renstra Bappeda Provinsi,
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis, serta Penentuan Isu-isu Strategis.
IV. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan, yang
menguraikan visi, misi, kebijakan dan strategi yang akan
dilakukan Bappeda ke depan.
V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif, yang berisi matrik program
lima tahun dan matrik program/kegiatan tahunan.
VI. Indikator Kinerja Bappeda yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD, yang secara langsung menunjukkan kinerja
yang akan dicapai oleh Bappeda dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD.
VII. Penutup, yang berisi ketentuan penutup.
KETIGA : Rencana Strategis sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU
merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja serta
pedoman untuk pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan Bappeda untuk lima tahun kedepan.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Payakumbuh
Pada Tanggal : 2012

KEPALA BAPPEDA
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Ir. H. NOVYAN BURANO


NIP. 19571110 199911 1 002

iv
Lampiran : Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
Nomor : /SK/I/Bappeda-LK/2012
Tentang : Rencana Strategis Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Lima
Puluh Kota Tahun 2010-2015

DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ I-1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... I-1
1.2 Landasan Hukum ................................................................... I-2
1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................... I-4
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................ I-4

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA ......................................... II-1


2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda ................. II-1
2.2 Sumber Daya ........................................................................ II-14
2.3 Kinerja Pelayanan ................................................................. II-17
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ............ II-29

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN


III-1
FUNGSI .........................................................................................
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi III-1
Pelayanan Bappeda ........... .................................................
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil III-2
Kepala Daerah Terpilih .........................................................
3.3 Telaahan RPJMD Provinsi Sumatera Barat .......................... III-5
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian III-8
Lingkungan Hidup Strategis ..................................................
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis .................................................. III-13

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... IV-1
4.1 Visi dan Misi ........................................................................... IV-1
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ................................ IV-7
4.3 Strategi dan Kebijakan .......................................................... IV-11

v
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, V-1
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF .............

BAB VI : INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA VI-1


TUJUAN DAN SASARAN RPJMD .................................................

BAB VII : PENUTUP ..................................................................................... VII-1

vi

Anda mungkin juga menyukai