PENDAHULUAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari United States Cancer Statistics pada
tahun 2007 terdapat 142.672 orang yang didiagnosa menderita tumor rektum di
Amerika Serikat, dengan rincian 72.755 pria dan 69.917 wanita. Sementara itu
penelitian yang dilakukan di Hemorrhoid Care Medical Clinic didapatkan hasil
bahwa sebanyak 90% pasien tumor rektum juga menderita hemorrhoid.
Selain kedua hal di atas, kebiasaan duduk terlalu lama juga merupakan
faktor penyebab kejadian hemorrhoid. Hal tersebut dapat dicegah dengan
melakukan aktivitas fisik ringan seperti berolahraga, karena dapat melemaskan
dan mengurangi ketegangan otot. Sebuah penelitian di Australia pada tahun 2004
menunjukkan bahwa sebanyak 43% orang dewasa tidak gemar berolahraga. Hal
tersebut dapat meningkatkan risiko terhadap masalah kesehatan, salah satunya
adalah hemorrhoid.
Namun sekarang ini terjadi perubahan pola hidup manusia. Perubahan ini
meliputi perubahan pola makan yang cenderung lebih menyukai makanan siap saji
yang tinggi lemak, garam dan rendah serat serta kurangnya aktivitas fisik
manusia, terlebih lagi pada usia produktif (21-30 tahun). Usia produktif adalah
usia ketika seseorang masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu. Sehingga
dalam rentang usia tersebut seseorang akan cenderung aktif bekerja dan rentan
terjadi perubahan pola hidup seperti yang telah diuraikan di atas. Hal tersebut
tentunya juga dapat memicu terjadinya hemorrhoid.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hemoroid
1. Definisi
Hemoroid berasal dari kata haima yang berarti darah dan rheo
yang berarti mengalir, sehingga pengertian hemoroid secara harfiah
adalah darah yang mengalir. Namun secara klinis diartikan sebagai
pelebaran vasa/vena didalam pleksus hemoroidalis yang tidak
merupakan keadaan patologik. tetapi akan menjadi patologik apabila
tidak mendapat penanganan/pengobatan yang baik. Hemoroid tidak
hanya sekedar pelebaran vasa saja, tetapi juga diikuti oleh penambahan
jaringan disekitar vasa atau vena.
3. Klasifikasi
a. Derajat I
Sama dengan derajat II, hanya saja prolapsus tidak dapat kembali
secara spontan dan harus didorong (reposisi manual).
d. Derajat IV
4. Patofisiologi
Hemoroid adalah bagian normal dari anorektal manusia dan berasal dari
bantalan jaringan ikat subepitelial di dalam kanalis analis. Sejak berada
didalam kandungan, bantalan tersebut mengelilingi dan
mendukung anastomosis distal antara a. rectalis superior dengan v.
rectalis superior, media, dan inferior. Bantalan tersebut sebagian besar
disusun oleh lapisan otot halus subepitelial. Jaringan hemoroid normal
menimbulkan tekanan didalam anus sebesar 15-20 % dari keseluruhan
tekanan anus pada saat istirahat (tidak ada aktivitas apapun) dan
memberikan informasi sensoris penting yang memungkinkan anus untuk
dapat memberikan presepsi berbeda antara zat padat, cair, dan gas.
5. Manifestasi klinis
b. Nyeri
6. Diagnosis
7. Diagnosis Banding
a. Perdarahan
8. Komplikasi
Perdarahan akut pada umumnya jarang, hanya terjadi apabila yang pecah
adalah pembuluh darah besar. Hemoroid dapat membentuk pintasan
portal sistemik pada hipertensi portal dan apabila hemoroid semacam ini
mengalami perdarahan maka darah dapat sangat banyak. Perdarahan
akut semacam ini dapat menyebabkan syok hipovolemik. Sedangkan
perdarahan kronis menyebabkan terjadinya anemia, karena jumlah
eritrosit yang diproduksi tidak bisa mengimbangi jumlah yang keluar.
Sering pasien datang dengan Hb 3-4. pada pasien ini penanganannya
tidak langsung operasi tetapi ditunggu sampai Hb pasien menjadi 10.
prolaps hemoroid interna dapat menjadi ireponibel, terjadi inkarserasi
( prolaps & terjepit diluar ) kemudian diikuti infeksi sampai terjadi
sepsis. Sebelum terjadi iskemik dapat terjadi gangren dulu dengan
bau yang menyengat.
9. Terapi
a. Terapi konservatif
2) Medikamentosa
1) Skleroterapi
1) Hemoroidektomi
10. Prognosis
Dengan terapi yang sesuai, pasien yang simptomatik akan
menjadi asimptomatik. Dengan melakukan terapi operatif dengan
hemoroidektomi hasilnya sangat baik, namun bisa muncul kembali
(rekuren) dengan angka kejadian rekuren sekitar 2-5%. Terapi non
operatif seperti ligasi cincin karet (rubber band ligation) menimbulkan
kejadian rekuren sekitar 30-50% antara kurun waktu 5-10 tahun
kedepan. Akan tetapi, hemoroid rekuren ini biasanya dapat ditangani
dengan terapi non operatif. Hingga saat ini belum ada penelitian yang
menunjukkan keberhasilan terapi dengan PPH. Setelah sembuh,
penderita tidak boleh sering mengejan dan dianjurkan makan makanan
yang berserat tinggi.
11. Pencegahan
b. Usahakan tinja / kotoran tidak keras sehingga pada saat BAB tidak
perlu mengejan.
c. Jangan terlalu lama jongkok di kloset.