Anda di halaman 1dari 10

Obat Sakit Tipes Tradisional

1. Buah Sawo Muda

Obat sakit tipes tradisional yang pertama bisa dibuat menggunakan bahan alami
buah sawo muda. Jika biasanya Anda lebih suka menikmati sawo yang matang, buah sawo
yang masih muda ternyata bisa digunakan untuk mengobati sakit tipes. Sebelum mulai
membuat obat tradisionalnya, Anda siapkan dulu lima buah sawo muda yang sudah dicuci
sampai bersih. Setelah itu Anda parut buah sawonya sampai benar-benar halus. Kemudian
peras parutan sawonya dengan campuran air matang. Bagaimana? Mudah sekali, bukan?
Untuk penggunaannya, anak-anak bisa minum satu kali sehari selama dua hari. Sedangkan
untuk orang dewasa, takarannya satu kali sehari selama empat hari.

2. Mentimun Segar

Selama ini mentimun mungkin lebih dikenal sebagai obat tekanan darah tinggi
atau hipertensi. Namun siapa sangka, kalau makanan sehat yang biasa dijadikan menu
lalapan ini juga bisa menjadi obat sakit tipes. Dengan bahan alami ini Anda bisa membuat
ramuan tradisional yang bisa dikonsumsi selama beberapa hari. Sebelumnya persiapkan
dulu dua buah timun segar yang sudah diparut sampai lembut. Kemudian Anda peras
parutan timunnya, dan saring airnya. Untuk obat alami penyakit tipes yang satu ini bisa
diminum tiga kali dalam sehari oleh orang dewasa dan anak-anak. Minum obat tradisional
ini secara rutin sampai demam turun.

3. Kunyit

Selain bisa dijadikan bumbu dapur, kunyit ternyata bisa juga menjadi obat sakit
tipes yang cukup manjur. Bahkan kunyit juga bermanfaat untuk melancarkan peredaran
darah di dalam tubuh. Cara pembuatan ramuan tradisional dari bumbu dapur kunyit ini
juga tidak sulit. Adapun yang sebelumnya harus Anda siapkan adalah dua ruas jari kunyit,
20 lembar daun pegagan dan 11 lembar daun sambiloto. Pertama cuci kunyitnya sampai
bersih, lalu iris tipis-tipis. Begitu pula dengan daun pegagan dan daun sambilotonya, cuci
sampai bersih. Rebus semua bahan-bahan tersebut dengan empat gelas air sampai
mendidih menjadi tiga gelas air. Minum ramuan ini sebanyak tiga kali sehari sampai
sembuh.

4. Cacing Tanah

Mendengar dari namanya saja mungkin Anda sudah geli dan jijik. Meskipun
demikian, obat-obatan tipes yang diolah secara modern pun banyak yang memanfaatkan
cacing tanah sebagai bahan dasarnya. Hanya saja obat tersebut sudah diolah sedemikian
rupa sehingga bentuk dan rasanya tidak lagi menjijikkan. Untuk obat sakit tipes
tradisional, yang perlu Anda siapkan adalah 10 ekor cacing tanah yang sudah dicuci
bersih dan dibuang isi perutnya. Rebus cacing-cacing tersebut dengan 500 cc air selama
10 menit sampai airnya mendidih. Biarkan sampai hangat dan minum obat alami penyakit
tipes tersebut tiga kali sehari.

5. Buah Pepaya
Buah pepaya mengandung serat tinggi dan sangat baik untuk menjaga kelancaran
sistem pencernaan. Selain rasanya yang manis, ternyata buah yang dagingnya berwarna
oranye ini juga bisa dijadikan obat sakit tipes. Bahan yang Anda perlukan adalah pepaya
muda atau yang masih setengah matang. Parut daging buahnya sampai halus, lalu peras
dan ambil airnya. Konsumsi ramuan tradisional ini setiap hari sampai gejala sakit tipes
yang Anda rasakan mulai menghilang. Tapi jangan lupa juga untuk tetap mengontrol
kondisi Anda ke dokter untuk mengetahui apakah kondisi Anda sudah membaik atau
belum.

6. Minum Cuka Sari Apel

Biasanya penderita tipes memang tidak diperbolehkan minum atau mengkonsumsi


makanan yang terlalu asam dan pedas. Namun minum larutan cuka sari apel bisa
membantu penyembuhan agar menjadi lebih cepat. Cuka sari apel bisa mengurangi suhu
tubuh yang terlalu tinggi. Selain itu, cuka sari apel akan mengurangi diare dan mual atau
muntah. Caranya adalah dengan mencampurkan setengah sendok cuka sari apel ke dalam
satu gelas air minum hangat.

Anda juga bisa menambahkan madu untuk membuat minuman menjadi tidak
terlalu asam. Anda juga bisa mencampurkan cuka sari apel ke dalam air dingin untuk
mengompres. Jika gejala menjadi lebih buruk sebaiknya perawatan ini dihentikan karena
mungkin tidak cocok.

7. Makan Bawang Putih

Bawang putih memang sudah dipercaya bisa meningkatkan kesehatan penderita


tipes. Bawang putih mengandung bahan sulfur dan glukosinates yang akan meningkatkan
kekebalan tubuh. Bahkan bawang putih bisa mengeluarkan racun dari dalam tubuh,
menurunkan suhu demam yang terlalu tinggi dan membuat tipes menjadi lebih cepat
pulih. Cara ini dilakukan dengan makan dua atau satu siung bawang putih ketika perut
masih kosong.

Jika Anda merasa tidak suka dengan rasa yang terlalu kuat maka rebus beberapa
siung bawang putih ke dalam beberapa gelas air mineral, lalu minum airnya. Meskipun
bawang putih sangat baik untuk penderita tipes namun cara ini tidak bisa dilakukan untuk
ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak.

8. Minum Rebusan Air Cengkeh

Cengkeh merupakan salah satu bahan alami yang bisa mengobati tipes hingga
sembuh total. Cengkeh mengandung bahan antibiotik alami yang bisa mengurangi
aktifitas bakteri penyebab tipes. Bahkan cengkeh akan membantu mengobati penderita
tipes yang juga terkena diare, mual dan muntah yang parah. Umumnya cengkeh banyak
digunakan untuk cara mengobati tipes secara alami karena tidak memiliki efek samping.
Cara yang bisa dilakukan adalah dengan merebus antara 5 hingga 7 cengkeh kering atau
cengkeh yang masih segar ke dalam beberapa gelas air minum.
Kemudian rebus dengan api kecil hingga tersisa air yang lebih sedikit. Setelah
itu saring dan minum selama beberapa kali dalam sehari. Umumnya perawatan ini akan
menyembuhkan tipes selama 3 hingga 5 hari. Namun cara ini tidak sesuai untuk anak-
anak, wanita hamil dan ibu menyusui.

9. Makan Pisang

Salah satu buah yang sangat baik untuk menyembuhkan tipes adalah buah
pisang. Buah pisang tidak hanya memiliki tekstur yang sangat lembut tapi juga rasa
yang sangat manis. Makan pisang dipercaya bisa meningkatkan tenaga dan mengurangi
efek tubuh yang terlalu lemah karena demam. Khasiat buah pisang bisa menyembuhkan
demam akibat tipes dan membantu memperbaiki penyerapan cairan dalam usus. Makan
pisang sebanyak 2 buah setiap hari akan menyembuhkan pisang secara alami.

Anda bisa makan pisang secara langsung atau membuat bubur pisang yang
dicampur dengan madu. Pisang merupakan makanan yang mengandung kalium yang
sangat baik untuk mengganti cairan yang hilang dan memperbaiki kerja jantung.

10. Makan Telur Rebus

Tipes akan membuat penderita merasa sangat lemah. Demam dan diare akan
membuat kondisi tubuh menjadi lebih buruk. Karena kondisi tubuh sangat menurun
maka biasanya tubuh akan lebih cepat terkena penyakit lain. Untuk memulihkan kondisi
tubuh maka bisa mengkonsumsi telur rebus. Anda bisa memilih jenis telur ayam
kampung atau telur yang diperkaya dengan gizi tambahan seperti omega. Telur rebus
merupakan makanan yang mengandung protein dan kalori yang sangat tinggi. Kedua
sumber kebutuhan nutrisi manusia ini, sangat penting untuk membantu tubuh lebih
cepat pulih. Sebaiknya telur hanya direbus saja tanpa menggunakan bahan tambahan
lain.

11. Minum Jus Jambu Merah

Banyak penderita tipes yang merasa sangat lemah karena kehilangan cairan yang
sangat banyak. Kondisi bisa menjadi sangat parah jika penderita juga mual dan diare.
Untuk menggantikan cairan yang sudah keluar tubuh dan menjaga keseimbangan
elektrolit maka bisa mengkonsumsi jus jambu merah. Jus jambu merah tanpa tambahan
gula akan membantu memenuhi cairan tubuh dan memulihkan kondisi tubuh.
Kandungan buah yang mengandung vitamin C, menjadi sumber makanan yang
mengandung antioksidan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Obat Penyakit Tipes Sesuai Arahan Tim Medis

Penyebab penyakit tipes adalah infeksi bakteri Salmonella typhi yang masuk kedalam
tubuh memalui berbagai cara. Biasanya bakteri salmonella ini masuk bersama makanan atau
minuman yang terkontaminasi. Berhubung penyebab tipes adalah bakteri, kita bisa
melakukan pengobatan penyakit tipes menggunakan antibiotik. Lalu bagaimana dengan
resistensi karena pengobatan menggunakan obat ? Itulah mengapa anda tidak boleh
menggunakan obat sembarangan apalagi tanpa resep dari dokter. Berikut ini beberapa obat
yang membantu anda melawan bakteri salmonella typhi :

a. Chloramphenicol

Kloramfenikol (Chloromycetin) Mengikat 50S ribosomal subunit-bakteri dan


menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis protein. Efektif
terhadap bakteri gram negatif dan gram positif. Sejak diperkenalkan pada 1948, telah
terbukti sangat efektif untuk seluruh dunia demam enterik. Untuk strain sensitif,
masih paling banyak digunakan antibiotik untuk mengobati demam tifoid. Pada tahun
1960, S typhi strain dengan plasmid-mediated resistensi terhadap kloramfenikol mulai
muncul dan kemudian menjadi tersebar luas di negara-negara endemik di Amerika
dan Asia Tenggara, menyoroti kebutuhan untuk agen alternatif.
Menghasilkan peningkatan yang cepat dalam kondisi umum pasien, diikuti oleh
penurunan suhu badan sampai yg normal dalam 3-5 d. Mengurangi preantibiotic era
fatalitas kasus tarif dari 10% -15% menjadi -4% 1%. Cures sekitar 90% pasien.
Diperintah PO kecuali pasien adalah diare atau mengalami mual, dalam kasus
tersebut, IV rute harus digunakan pada awalnya. IM rute harus dihindari karena dapat
menyebabkan darah tidak memuaskan, menunda penurunan suhu badan sampai yg
normal.
Menurut Dr. Zulfiqar Bhutta, Chloramphenicol masih menjadi obat yang
memiliki tingkat kesembuhan efektif yang membantu kesembuhan pasien penyakit
tipes. Beliau menyarankan penggunaan obat ini dengan catatan anda harus membatasi
penggunaan obat lain seperti fluoroquinolones agar tidak terjadi resistensi obat yang
berkelanjutan.

b. Amoxicillin(Trimox, Amoxil, Biomox)

Amoxilin merupakan obat penyakit tipes yang penggunaanya cukup fleksibel,


yaitu bisa dikonsumsi langsung atau menggunakan metode suntik ke dalam pembuluh
vena. Amoxicillin merupakan obat yang efektif dengan kisaran kekambuhan hanya
sekitar 4 hingga 8 persen. Amoxicillin juga terkenal sebagai obat yang aman atau
ditoleransi terhadap terjadinya resistensi. Dr Bhutta juga merekomendasikan
penggunaan obat ini dengan resep dokter.
Amoksisilin (Trimox, Amoxil, Biomox) Mengganggu sintesis dinding sel
mucopeptides selama multiplikasi aktif, sehingga aktivitas bakterisidal terhadap
bakteri rentan. Setidaknya seefektif kloramfenikol dalam percepatan penurunan suhu
badan sampai yg normal dan tingkat kambuh. Kereta pemulihan lebih jarang terjadi
dibandingkan dengan agen lain ketika organisme sepenuhnya rentan. Biasanya
diberikan PO dengan dosis harian 75-100 mg / kg tid selama 14 d.

c. Trimethoprim-Sulfamethoxazole

Mungkin Trimethoprim-Sulfamethoxazole atau TMP-SMX namanya agak


asing bagi anda. Jenis obat ini biasanya digunakan untuk membantu mengobati pasien
penyakit tipes yang sudah kronis. Penggunaan obat selama 6 minggu mampu
mengobati gejala kronis dan menghindarkan pasien dari akibat tipes yang lebih
berbahaya. WHO melaporkan bahwa pengobatan menggunakan TMP-SMX bisa
sangat membantu namun dengan catatan memperoleh resep dokter.

d. Fluoroquinolones

Fluoroquinolones adalah obat penyakit tipes pada anak dan orang dewasa yang
dianggap sebagai obat pilihan menurut WHO. Fluoroquinolones termasuk
ciprofloxacin, levofloxacin dan norfloksasin. Ciprofloxacin yang merupakan jenis
Fluoroquinolones dilaporkan dapat membersihkan bakteri salmonella hingga 80
persen pada beberapa kasus yang dilaporkan oleh WHO. Anda mungkin akan
memerlukan perbincangan dengan dokter karena penggunaan Fluoroquinolones
mungkin tidak akan cocok bila digunakan bersama Chloramphenicol.

e. Ceftriaxone

Ceftriaxone mungkin menjadi alternatif yang diberikan oleh dokter


dibandingkan dengan penggunaan Fluoroquinolones yang memiliki tingkat resistensi
obat yang lebih tinggi. Ceftriaxone merupakan antibiotik injeksi yang menjadi pilihan
lain seperti halnya penggunaan sefalosporin. Efek samping yang biasanya ditimbulkan
oleh penggunaan obat ini adalah alergi dan penyakit kuning. Oleh sebab itu anda perlu
rekomendasi dokter mengenai obat mana yang cocok dengan kondisi anda.

f. Azithromycin

Azithromycin hampir sama dengan Ceftriaxone yang merupakan jenis obat


penyakit tipes yang menjadi pilihan agar tidak mengalami resistensi saat penggunaan
obat tipes seperti fluoroquinolones. Obat ini juga efektif untuk mengobati penyakit
tipes terlebih pada anak-anak maupun orang dewasa.

g. Ciprofloxacin (Cipro)

Fluorokuinolon dengan aktivitas terhadap pseudomonad, streptokokus,


MRSA, Staphylococcus epidermidis, dan sebagian gram negatif organisme namun
tidak ada aktivitas terhadap anaerob. Menghambat sintesis DNA bakteri dan,
akibatnya, pertumbuhan. Teruskan pengobatan untuk minimal 2 d (7-14 d khas)
setelah tanda dan gejala hilang. Terbukti sangat efektif untuk tifoid dan demam
paratifoid. Penurunan suhu badan sampai yg normal terjadi pada 3-5 d, dan kereta
sembuh dan kambuh jarang terjadi. Kuinolon lain (misalnya, ofloksasin, norfloksasin,
pefloxacin) biasanya efektif. Jika muntah atau diare hadir, harus diberikan IV.
Fluoroquinolones sangat efektif terhadap strain multiresisten dan memiliki aktivitas
antibakteri intraseluler.

Tidak direkomendasikan untuk digunakan pada anak-anak dan wanita hamil


karena potensi diamati untuk menyebabkan kerusakan tulang rawan pada hewan
berkembang. Namun, arthropathy belum dilaporkan pada anak-anak setelah
penggunaan asam nalidiksat (sebuah kuinolon sebelumnya dikenal untuk
menghasilkan kerusakan sendi yang sama pada hewan muda) atau pada anak dengan
fibrosis kistik, meskipun dosis tinggi pengobatan.

h. Sefotaksim (Claforan)

Penangkapan dinding sel bakteri sintesis, yang menghambat pertumbuhan


bakteri. Generasi ketiga sefalosporin dengan spektrum gram negatif. Lebih rendah
efikasi terhadap organisme gram positif. Sangat baik dalam kegiatan vitro terhadap S
typhi dan salmonella lain dan memiliki khasiat yang dapat diterima pada demam
tifoid. Hanya IV formulasi yang tersedia. Baru-baru munculnya negeri diperoleh
ceftriaxone tahan infeksi Salmonella telah dijelaskan.

i. Cefoperazone (Cefobid)
Dihentikan di Amerika Serikat. Generasi ketiga sefalosporin dengan spektrum
gram negatif. Lebih rendah efikasi terhadap organisme gram positif

j. Ofloksasin (Floxin)

Suatu asam turunan piridin karboksilat dengan spektrum luas efek bakterisidal.

k. Levofloksasin (Levaquin)

Untuk infeksi pseudomonas dan infeksi karena resistan terhadap organisme


gram negatif.

l. Deksametason (Decadron)

Pemberian dosis tinggi deksametason mengurangi mortalitas pada pasien


dengan demam tifoid berat tanpa meningkatnya insiden komplikasi, menyatakan
pembawa, atau kambuh antara korban.
Rekomendasi Antibiotik sesuai negara dan severitasnya

Negara Severitas First-Line Second-Line


Antibiotik Antibiotik
South Asia, East Asia Uncomplicated Cefixime PO Azithromycin PO
Complicated Ceftriaxone IV or Aztreonam IV or
Cefotaxime IV Imipenem IV
Eastern Europe, Middle East, sub-Uncomplicated Ciprofloxacin PO Cefixime PO or
Saharan Africa, South America or Amoxicillin PO or
Ofloxacin PO TMP-SMZ PO
or Azithromycin
PO
Complicated Ciprofloxacin IV Ceftriaxone IV or
or Cefotaxime IV or
Ofloxacin IV Ampicillin IV
or
TMP-SMZ IV
Unknown geographic origin or Uncomplicated Cefixime PO plus Azithromycin PO*
Southeast Asia Ciprofloxacin PO
or
Ofloxacin PO
Complicated Ceftriaxone IV or Aztreonam IV or
Cefotaxime IV, Imipenem IV, plus
plus Ciprofloxacin IV
Ciprofloxacin IV or
or Ofloxacin IV
Ofloxacin IV
Kombinasi dari azitromisin dan fluoroquinolones tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan perpanjangan QT dan relatif kontraindikasi.

Obat Tipes Pada Anak dengan Tepat


Beberapa obat berikut merupakan obat tipes anak yang dapat digunakan, namun
penggunaannya harus sesuai dengan anjuran yang diberikan dokter. Obat tersebut antara lain:

a. Kloramfenikol atau Tiamfenikol dengan dosis 50 100 mg/kgBB/hari yang dibagi


menjadi 4 dosis dapat diberikan secara oral atau melalui suntikan intravena selama 10
14 hari.
b. Apabila kloramfenikol tidak dapat diberikan, tablet amoksisilin dengan dosis 100
mg/kgBB/hari, atau suntikan ampisilin secara intravena, atau tablet cotrimoxazol
dengan dosis 48 mg/kgBB/hari yang dibagi menjadi dua dosis dapat diberikan selama
10 hari sebagai pengganti kloramfenikol.
c. Apabila setelah menggunakan obat di atas secara klinis tidak ada perbaikan maka
dapat digunakan obat sefalosporin generasi ketiga seperti seftriakson dengan dosis 80
mg/kg yang disuntikkan sekali sehari secara Intravena selama 5 -7 hari atau obat
sefiksim tablet dengan dosis 20 mg/kgBB/hari yang dibagi menjadi dua dosis selama
10 hari.

Penanganan pada anak :


a. Klorampenikol : 50 100 mg/Kg BB/ dibagidalam 4 dosis sampai 3 hari
bebas/minimal 14 hari pada bayi.
b. Kontrimoksasol : 8 20 mg/kg BB/hari dalam 2 dosis sampai 5 panas/minimal 10
hari.
c. Bila terjadi ikterus dan hepatomeli : salain kloramfenikol diterapi dengan
ampisilin 100 mg/kg BB/hari selama 14 hari dibagi dalam 4 dosis
d. Bila dengan upaya upaya tesebut pasa tidak turun juga, rujuk ke RSUD

Obat Tipes Pada Ibu hamil

Penyakit tipes ini tidak terlalu parah, namun sangat mengganggu aktifitas. Yang
sangat dibutuhkan adalah istirahat total selama beberapa minggu bahkan bulan.Bagi
orang yang sangat aktif, hal ini sangat menderita.Yang perlu diperhatikan pasca terkena
tipes adalah pola makan yang benar. Misalnya harus lunak, terapkan makan lunak sampai
batas yang telah ditentukan dokter, kemudian makanan yang berminyak, pedas, asam,
spicy hindari. Kurangi kegiatan yang terlalu menguras tenaga. Kemudian untuk menjaga
stamina bisa diberikan Kapsul Tapak (sesuai ketentuan dokter) Liman 3 x 2 Kaps/hr, Kaps
Daun sendok 3 x 2 Kaps.hr, dan Patikan Kebo 3 x 1 Kaps/hr,(untuk membantu
mempercepat penyembuhan luka diusus akibat Typus).

Pengobatan pada penderita ini meliputi tirah baring, diet rendah serat tinggi
kalori dan protein, obat-obatan berupa antibiotika, serta pengobatan terhadap komplikasi
yang mungkin timbul. Obat untuk penyakit Types adalah antibiotika golongan
Chloramphenikol, Thiamphenikol, Ciprofloxacin dll,yang diberikan selama 7 10 hari.
Lamanya pemberian antibiotika ini harus cukup sesuai resep yg dokter berikan. Jangan
dihentikan bila gejala demam atau lainnya sudah reda selama 3-4 hari minum obat. Obat
harus diminum sampai habis ( 7 10 hari ). Bila tidak, maka bakteri Tipes yg ada di
dalam tubuh pasien belum mati semua dan kelak akan kambuh kembali
Penatalaksanaan

1. Bed rest total (tirah baring absolut) sampai minimal 7 hari bebas panas atau selama 14
hari, lalu mobilisasi secara bertahap, mulai dari duduk, berdiri, sampai Jalan pada 7
hari bebas panas
2. Diet tetap makan nasi, tinggi kalori dan protein (rendah serat medikamentosa)
3. Anti piretik(parasetamol setiap 4-6 jam)
4. Roborantia (Becom-C, dll)
5. Antibiotika
6. Kloramfenikol, Thiamfenikol : 4 x 500 mg, jika sampai 7 hari panas tidak turun (obat
diganti)
7. Amoksilin/ ampisilin : 1 gr/6 jam selama gase demam. Bila demam turun >750 mg 6
jam sampai 7 hari bebas panas
8. Kotrimoksasol : 2 x 960 mg selama 14 hari atau 7 hari bebas panas. Jika terjadi
leukopeni (obat diganti)
9. Golongan sefalospurin generasi III (mahal)
Catatan :
Kortikosterroid : khusus untuk penderita yang sangat toksik (panas tinggi tidak turun
turun kesadaran menurun dan gelisah / sepsis) :
Hari ke 1 : Kortison 3 x 100 mg im atau prednisone 3 x 10 mg oral
Hari ke 2 : kortison 2 x 100 mg im atau prednisone 2 x 10 mg oral
Hari ke 3 : Kortison 3 x 50 mg im atau prednisone 3 x 5 mg oral
Hari ke 4 : Kortison 2 x 50 mg im atau prednisone 2 x5 mg oral
Hari ke 5 : Kortison 1 x 50 mg im atau prednisone 1 x 5 mg oral
Perhatian :
Jangan mudah memberi golongan quinolon, bila dengan obat lain masi biasa diatasi
Jangan mudah memberi Kloramfenikol bagi kasus demam yang belum pasti. Demam
Tifoid, mengingat komplikasi Agranulositotis tidak semua demam dengan leukopeni
adalah demam tifoid
Penatalaksanaan Kedua
Terdiri dari 3 bagian yaitu :
a. Perawatan
b. Tirah baring absolut sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih
selama 14 hari
c. Posisi tubuh harus diubah setiap dua jam untuk mencegah dekubitus
d. Mobilisasi sesua dengan kondisi
e. Diet
f. Makanan diberi secara bertahap sesuai dengan keadaan penyakitnya
g. Makanan mengandung cukup cairan,,kalori, dan tinggi protein, tidak boleh
menandung banyak serat, tidak merangsang mauppun menimbulkan banyak gas.
Obat
1. Antimikroba :
a. Kloramfenikol
b. Tiamfenikol
c. Co-trimoksazol (kombinasi trimetropim dan sulkametoksazol)
2. Obat symtomatik
a. Antipiretik
b. Kartikosteroid, diberikan pada pasien yang toksis
c. Supportif : vitamin vitamin

Anda mungkin juga menyukai