Sirkulasi sistemik adalah bagian dari sistem kardiovaskular yang membawa darah kaya
oksigen dari jantung, tubuh, dan mengembalikan darah yang miskin oksigen kembali ke jantung.
Darah yang kaya oksigen meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta. Kemudian bergerak ke organ-
organ tubuh dan jaringan. Jaringan dan organ menyerap oksigen melalui pembuluh kapiler. Darah
yang miskin oksigen dikumpulkan dari jaringan dan organ oleh pembuluh darah kecil, yang kemudian
mengalir ke pembuluh darah besar, dan, akhirnya, ke dalam vena cava inferior dan vena kava
superior. Ini menyelesaikan sirkulasi sistemik. Darah melepaskan karbon dioksida dan mendapat lebih
banyak oksigen dalam sirkulasi paru-paru sebelum kembali ke sirkulasi sistemik. vena kava Inferior
mengembalikan darah dari tubuh. Vena kava superior mengembalikan darah dari kepala[1]. Adapun
dalam peredaran darah tidak terlepas dari tekanan darah. Dimana tekanan darah merujuk kepada
tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh
anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur
seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri
akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole (tekanan darah pada saat
terjadi kontraksi otot jantung). Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di
antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole (tekanan darah pada saat jantung sedang berelaksasi
atau beristirahat).Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-
anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah
juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, di mana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan
Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Praktikum Teknik Biomedis STEI ITB 1
lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu
pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari [2]. Metode auskultasi dengan
menggunakan sphygmomanometer merkuri dianggap sebagai 'standar emas' dalam pengukuran
tekanan darah dengan lokasi standar adalah di arteri brakialis. Metode tersebut menggunakan teknik
suara dari Korotkoff. Korotkoff menjelaskan ada lima jenis suara dalam pemeriksaan tekanan darah.
Suara Korotkoff pertama adalah suara pertama kali didengar yang menunjukan tekanan sistolik. Suara
ini jelas terdengar dan berulang selama setidaknya dua denyut, kedua adalah suara murmur yang
terdengar antara tekanan sistolik dan diastolik, ketiga digambarkan sebagai suara yang keras dan jelas,
keempat merupakan suara yang menghentak kemudian merendam. Suara ini menunjukan tekanan
darah 10 mmHg di atas tekanan darah diastolik dan kelima dari Korotkoff adalah suara diam sejalan
dengan tekanan manset yang turun di bawah tekanan darah diastolik. Hilangnya suara dianggap
sebagai tekanan darah diastolik dikurangi 2 mmHg setelah suara terakhir terdengar. [3]
Bunyi jantung adalah bunyi yang disebabkan oleh proses membuka dan menutupnya katup
jantung akibat adanya getaran pada jantung dan pembuluh darah besar. Bunyi jantung dikenal juga
sebagai suara jantung. Bunyi jantung normal pada dasarnya dapat dibedakan menjadi bunyi jantung
pertama (S1) dan bunyi jantung kedua (S2). Bunyi jantung pertama (S1) muncul akibat 2 penyebab
yaitu : penutupan katub atrioventrikular (katub mitral dan trikuspidalis) dan kontraksi otot-otot
jantung. Bunyi jantung kedua disebabkan dari penutupan katub semilunaris (katub aorta dan
pulmonal). Bunyi jantung pertama memiliki frekuensi yang lebih rendah dan waktu yang sedikit lebih
lama dibandingkan dengan bunyi jantung kedua. Bunyi jantung kedua memiliki frekuensi nada yang
lebih tinggi dan memiliki intensitas yang maksimum di daerah aorta[4].
III. Metodologi
a) Tekanan Darah
Naikkan tekanan cuff Lakukan hal ini untuk
Pemasangan elektroda,
hingga 160, buka cuff menentukan sistol dan
cuff, serta stetoskop pada
perlahan, sambil diastol di kedua
subject sesuai procedure
dengarkan bunyi yang tangan subject(duduk,
L16, untuk cuff perhatikan
dihasilkan oleh telentang,
tanda left atau right
stetoskop exercice(right arm))
b) Suara Jantung
Dengarkan suara jantung Dengarkan suara jantung
di keempat terkuat dan lakukan
Pasang elektroda dan stetoskop
titik(P,A,T,M) serta perekaman sinyal dengan
sesuai procedure L17, kalibrasi
bandingkan menahan stetoskop di
alat
suaranya(kondisi subject titik tersebut(subject
duduk) duduk setelah exercise)
Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Praktikum Teknik Biomedis STEI ITB 2
IV. Diskusi dan Analisis
a. Tekanan Darah
Dalam percobaan tekanan darah ini, pertama akan dibandingkan antara pengukuran tekanan
darah secara audibly dan microphone detected, dimana menurut hasil yang didapatkan dalam keadaan
jantung sistolik dan diastolic(Tabel 16.2, 16.2.1, 16.3, 16.3.1)didua pengukuran tersebut mengalami
delay antara audibly dan mikropon nya, hal ini bisa terjadi dengan berbagai asumsi, pertama setiap
orang dalam hal ini pendengar(yang memakai stetoskop) memiliki sensitifitas pendengaran dan
respon waktu yang berbeda, kemudian pada hasil pengukuran didapatkan banyak noise dari mikropon,
sehingga ada beberapa menyerupai suara atau hasil. Adapun dari pengamatan saya terhadap hasil
rekaman stetoskop adalah suara korotkoff memang tepat berada pada range gelombang T pada sinyal
EKG subject. Kemudian dari hasil tekanan darah dalam sistolik dan diastolic terdapat perbedaan
dalam tiap kondisi, seharusnya tekanan sistolik akan lebih besar bila heart rate subjek meningkat,
begitu pun dengan diastolic, namun dari data yang kami dapatkan, pada saat exercise didapatkan nilai
sistolik yang lebih rendah dari saat duduk(left arm seated, right arm exercise), namun bila
dibandingkan dengan right arm seated memang sistolik lebih besar saat exercise. Heart rate sangat
mempengaruhi besarnya tekanan darah seseorang, dimana saat jantung memompa lebih kencang
maka akan sebanding dengan tekanan darah yang terjadi, semua itu berhubungan dengan peredaran
darah sistemik pada tubuh manusia. Adapun saat subject dalam kondisi terlentang, heart rate lebih
kecil, dan sinyal EKG semakin renggang, dan hasil tekanan sistolik dan diastolic yang didapatkan
lebih kecil bila dibandingkan dengan pada saat subject dalam keadaan duduk dan exercise. Dari hasil
percobaan sistolik dan diastolic juga ditemukan perbedaan antara tangan kanan dan tangan kiri,
dimana tekanan sistolik dan diastolic tangan kiri subject kami lebih besar daripada tangan kanannya,
sama halnya dengan sebagian besar kelompok lain mendapatkan hal yang sama(Lampiran data
kelompok lain), menurut saya hal ini mungkin dipengaruhi oleh letak jantung yang berada pada/agak
kekiri sehingga tekanan yang dihasilkan lebih besar. Dari tekanan sistolik dan diastolic juga akan
dihitung MAP subjek, dimana menurut hasil kami, untuk sistolik dalam keadaan normal, namun untuk
diastolic nya dibawah batas diastolic normal, yakni dibawah 84 mmHg(untuk usia 19), sehingga
subject mengalami tekanan darah rendah, dari data kempok lain juga (Lampiran) banyak subject yang
memiliki range diastolic 60-an mmHg, sehingga dapat dikatakan sebagian besar mengalami tekanan
darah rendah(Hipotensi). Namun nilai MAP yang didapatkan keseluruhan berada pada range normal
(70-100 mmHg) kecuali subject kelompok A1. Adapun wave velocity dari time R-wave ECG yang
dihasilkan adalah 173.75887 cm/sec. adapun dalam pengambilan data kami menemui banyak noise
pada sinyal korotkof yang kami dapatkan, hal ini mungkin terjadi karena saat pengukuran stetoskop
tidak ditempatkan secara fixed atau diam, oleh karena itu terdapat banyak garis yang menyerupai
suara korotkoff, ada juga pengaruh dari sinyal lain yang ikut terdeteksi yakni EMG artifact, dimana
Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Praktikum Teknik Biomedis STEI ITB 3
subjek kami merupkan orang yang memang memiliki otot yang bear, jadi artifact yang dihasilkan juga
besar.
b. Suara Jantung
Dengan menggunakan stetoskop, akan dilakukan deteksi suara jantung di keempat valve
jantung yang ada yakni aortic, pulmonic, tricuspid, serta mitral. Adapun menurut data yang kami
dapatkan saat subjek dalam kedaan relax urutan kekuatan suara dari terbesar hingga terkecil adalah P
M T A, pada saat exercise adalah M T P A, padahal menurut sumber yang saya cari[4] suara jantung
lebih kuat didaerah P dan A dimana memilki frekuensi nada yang tinggi dan intensitas maksimum
dibandingkan M dan T, sedangkan hasil yang kami dapatkan berbeda antara exercise dan relax,
mungkin hal ini dipengaruhi oleh sensitifitas pendengaran oranng yang mendeteksi, namun asumsi
saya adalah saat melakukan aktivitas yang berat ataupun berolahraga katup atrioventricular akan lebih
cepat tertutup daripada semilunaris, dimana pernafasan seseorang akan lebih cepat terjadi( cepat terus
menerus), dan produksi gula otot dibutuhkan lebih cepat, darah yang diperlukan banyak, pompa darah
semakin kuat, katup atrioventricular pun akan lebih cepat buka tutup dibanding semilunaris, hal ini
juga dibuktikan dengan interval heart sound dan R-wave yang lebih kecil saat berolahraga, semakin
naik heart reart, maka detak jantung yang dihasilkan akan semakin banyak, dimana sinyal EKG yang
dihasilkan juga akan semakin rapat. Suara jantung juga dipengaruhi oleh individual manusia itu
sendiri, berbeda dengan subjek, saya sendiri cenderung memilki suara jantung yang tidak beraturan,
kadang cepat dan kadang lambat, hal ini karena saya memang memiliki riwayat penyakit jantung
lemah, dan obesitas. Sehingga suara jantung juga dipengaruhi oleh penyakit, gender, usia seseorang.
Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Praktikum Teknik Biomedis STEI ITB 4
[1] http://www.sridianti.com/sirkulasi-paru-dan-sirkulasi-sistemik.html , 30 Maret 2017, 22.00 PM
[2] https://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah , 30 Maret 2017, 22.05 PM
[3] http://dokudok.com/ilmu-dasar/suara-korotkoff/ , 30 Maret 2017, 22.15 PM
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Bunyi_jantung , 30 Maret 2017, 22.28 PM
VII. Lampiran
L16 DATA REPORT
Students Name: Betty,Marvel,Septasia
Lab Section: Robovis
Date: 24th March 2017
I. Data and Calculations
Subject Profile
Name: Marvel Sugi Height: 172 cm Weight: 64,5 kg
Gender: Male Age: 19 Time:
Note: This Data Report assumes that all lesson recordings were performed, which may not be the
case for your lab. Please disregard any references to excluded recordings.
A. Systolic Measurements
Complete Table 16.2 with the systolic measurements for all data recordings. Note the pressure
measurement at the event marker insertion point (where Director audibly detected and marked
systolic) and where the first Korotkoff sound was detected with the stethoscope microphone.
Calculate the Delta difference () between the trials for each condition, the trial average pressure,
and the Delta difference between the event marker and stethoscope microphone average pressure
measurements.
B. Diastolic Measurements
Complete Table 16.3 with the Diastolic measurements for all data recordings. Note the pressure
measurement at the event marker insertion point (where Director audibly detected and marked
diastolic) and where the Korotkoff sound disappeared from the stethoscope microphone. Calculate
the Delta difference () between the trials for each condition, the trial average pressure, and the
Delta difference between the event marker and stethoscope microphone average pressure
measurements.
C. BPM Measurements
Complete Table 16.4 with the BPM measurements from three cycles of each of the seven data
recordings and calculate the mean BPM for each recording.
* Cycle measurements: If ECG was recorded, use ; if ECG was not recorded, use
Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Praktikum Teknik Biomedis STEI ITB 7
OR
Table 16.5
Timing of Sounds
Condition Trial 1 Trial 2 Mean (calculation)
Left arm, sitting up 0.27400 0.28999 0.28200
Right arm, sitting up 0.27400 0.28799 0.27400
Right arm, lying down 0.26600 0.28599 0.26600
Right arm, after exercise 0.20800 -------- 0.20800
Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Praktikum Teknik Biomedis STEI ITB 8
II. Questions:
1. Note the difference in systolic pressure value between when the sound actually began, was detected
by the stethoscope transducer, and was recorded, and the time when the observer first heard the
sound and pressed the event marker keystroke. (Example: 141 mmHg 135 mmHg = 6 mmHg).
What factors could account for this difference? Would the observed difference be the same if
measured by another observer? Explain your answer.
Jawaban : adapun delay yang dihasilkan antara mikropon dan stetoskop dipengaruhi oleh orang yang
menggunakan stetoskop dimana setiap orang memiliki sensitifitas pendengaran yang berbeda, ada
juga pengaruh dari jala-jala atau delay alat itu sendiri saat perekaman sinyal dilakukan.
2. a) Does your systolic and/or diastolic arterial pressure change as your heart rate increases?
Jawaban : sistolik dan diastolic akan meningkat seiring meningkatnya heart rate, hal ini terjadi karena
saat heart rate meningkat, pompa jantung juga meningkat.
b) How does this change affect your pulse pressure?
Jawaban : bila sistolik dan diastolic nya meningkat, otomatis pulse pressure juga meningkat, karena
PP adalah selisih dari sistolik dan diastolik
c) How would you expect the systolic, diastolic and pulse pressures to change in a normal
healthy individual as their heart rate increases?
Jawaban : saat heart rate meningkat maka pompa jantung meningkat pula, sehingga valve jantung
bekerja lebih cepat, tekanan yang dihasilkan juga akan meningkat, namun akan menurun secara
beratur saat subjek melakukan pemulihan diri setelah exercise(relax kembali)
3. Give three sources of error in the indirect method of determining systemic arterial blood pressure.
Jawaban :
* penempatan stetoskop pada subject yang tidak berada dalam keadaan diam maka aka nada noise
*penempatan cuff yang kurang tepat
*pelepasan angin cuff yang tidak teratur
7. Why is mean arterial pressure not equal to (systolic pressure diastolic pressure)/2?
Jawaban : Pada tingkat jantung di bawah 95 sampai 100 bpm, jantung menghabiskan lebih banyak
waktu di diastol daripada di sistol; dengan demikian, kurva tekanan arteri selama satu siklus jantung
tidak berbentuk lonceng, dan memiliki lebih daerah di bawah bagian diastolik kurva. Oleh karena itu,
tekanan rata-rata terletak di bawah titik tengah antara tekanan sistolik dan diastolik.
8. Define pulse pressure. Explain, in terms of changes in systolic and diastolic pressures, why pulse
pressure increases during exercise.
Jawaban : Pulse Pressure = Sistolik - Diastolik
Bila sistolik dan diastolic meningkat maka selisih kedua tekanan juga meningkat, oleh karena itu
pulse pressure meningkat
Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Praktikum Teknik Biomedis STEI ITB 9
End of Lesson 16 Data Report
BSL 4.0 DRL16-02242012
Subject Profile
Name: Marvel Sugi Height: 172 cm Weight: 64,5 kg
Gender: Male Age: 19
Note: This Data Report assumes that all lesson recordings were performed, which may not be the
case for your lab. Please disregard any references to excluded recordings.
Notes for Aortic position: Urutan heart sound dari yang paling kuat :
1. P
2. M
3. T
4. A
Table 17.1
Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Praktikum Teknik Biomedis STEI ITB 1
0
B. Description of Heart Sounds Note: You may copy and paste descriptions from
the Lesson 17 journal here. .
Describe the sounds of each of the following heart valves in terms of intensity (loudness), pitch
(frequency) and duration (length). Begin with the aortic valve and compare others to it. This is a
subjective description.
1. Aortic:
*relaxed : terdengar jelas namun lebih pelan dibandingkan pulmonic
*exercise : samar-samar terdengar
2. Pulmonic:
*relaxed :terdengar sangat kuat bila dibandingkan posisi lainnya
*exercise : terdengar jelas namun lebih kecil dibandingkan mitral
3. Tricuspid:
*relaxed : samar-samar terdengar
*exercise : terdengar jelas namun masih lebih pelan dibandingkan mitral
4. Mitral:
*relaxed : terdengar jelas namun masih lebih pelan dibandingkan pulmonic
*exercise : sangat kuat terdengar bila dibandingkan dengan posisi lain nya
II. Questions
1. Relative to the electrical and mechanical events of the cardiac cycle, what do each of the
measurements in Table 17.1 represent?
BPM: Suara jantung pada denyut per menit berdasarkan sampling hanya satu interval R-R di
setiap segmen data tertentu.
T R-gelombang ke suara pertama: Perkiraan waktu dari depolarisasi ventrikel ke AV
penutupan.
T R-gelombang ke suara kedua: Perkiraan waktu dari depolarisasi ventrikel ke semilunar
penutupan katup.
T pertama yang kedua: Durasi sistol ventrikel.
T suara kedua untuk suara pertama berikutnya: Durasi distole ventrikel.
p-p suara pertama: Amplitudo (kenyaringan) dari suara jantung pertama.
p-p suara kedua: Amplitudo (kenyaringan) dari suara jantung kedua
2. Note whether the measured values in Table 17.1 increased, decreased or did not change from the
resting value when heart rate increased.
11. Briefly characterize the relationship between the electrical events and the mechanical events of the
cardiac cycle.
Jawaban :
Peristiwa Electrical dari siklus jantung selalu mendahului peristiwa mekanik siklus jantung.
Pada grafik EKG, P merupakan atrium depolarisasi / kontraksi, QRS merupakan depolarisasi
ventrikel dan kontraksi, selama ini repolarisasi atrium bertopeng, T mewakili repolarisasi
ventrikel. Diastole terjadi dari P- Tepat setelah R dan terjadi lagi di puncak T. Systole yang
terjadi tepat pada S sampai puncak T.
End of Lesson 17 Data Report
BSL 4.0 DRL17-02242012
Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Praktikum Teknik Biomedis STEI ITB 1
2
B1 Marvel Sugi 19 L 172 64,5
B2 Rayhan Bintang 19 L 176 54
B3 Lavita N 19 P 168 55
B4 Akhmad dyma 20 L 160 47
C1 Hugi Reyhandani 19 L 178 78
C2 Adam P. 19 L 178 59
C3 Abdul Gani 20 L 172 58
L16
Tabel 2.1 : Systolic
Posisi
Right Right Right Right
Pengukuran Left Left audi mic audi mic AfterExc
Kelompok (mmHg) audi mic seated seated lying lying audi AfterExc m
Mean 121,82 124,14 110,77 113,38 123,04 124,78 104,24 105,92
Average 122,98 112,07 123,91 105,08
A1 Delta 2,32 2,612 1,74 -
Mean 96 98 103,51 106,56 103,5 106,56 112,14 115,72
Average 97 105,04 105,04 113,94
A2 Delta 11,82 6,99 0,69 1,48 5,1 7,32 - -
Mean 58,92 122,5 114,84 118,86 113,25 113,685 120,45 125,37
Average 90,71 116,85 113,46 122,91
A3 Delta 2,37 1,71 6 4,08 1,44 2,31 - -
Mean 90,82 92,66 88,64 88,5 95,15 95,56 91,45 93,75
Average 91,74 88,57 95,36 92,6
A4 Delta 0,91 1,27 16,59 11,79 4,26 7,73 - -
Mean 94,000 97,900 95,300 102,330 97,150 103,020 117,500 116,400
Average 95,95 98,81 100,09 116,95
B2 Delta 3,9 7,02 5,86 1,100
Mean 106,51 108,06 108,95 113 112,74 117,8 115,01 117,80
Avg (audio-
mic) 107,29 110,97 115,27 116,41
B3 Delta 10,19 10,27 0,19 3,58 13,33 11,21 - -
Mean 107,9 109,23 122,78 123,36 99,58 120,01 104,2 107,27
Avg (audio-
mic) 108,565 123,07 109,795 105,735
B4 Delta 0,04 0,03 0,03 0,03 0,04 0,04 - -
Mean 91,11 106,75 88,31 97,63 89,59 108,18 124,16 130,09
Avg (audio-
mic) 98,93 92,97 98,89 127,1
C1 Delta 2,86 6,14 1,16 2,46 3,18 4,6 - -
C2 Mean 118,45 121,85 111,7 114,6 107,1 110,1 125,8 126,4
Avg (audio- 120,15 113,15 108,6 126,1
Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Praktikum Teknik Biomedis STEI ITB 1
3
mic)
Delta 0,5 1,3 0,4 2,6 2,2 2 - -
Mean 115,44 114,15 55,39 54,4 107,49 103,59 122,46 121,42
Avg 114,79 54,89 105,54 121,94
C3 Delta 5,25 6 110,79 108,81 5,31 7,68 - -
102,19
B2 95,953 75,292 6 20,661 82,179
B3 106,505 88,43 98,465 18,075 94,455
B4 108,565 80,84 92,09 27,725 90,082
98,9346 66,5721 87,759 32,3625 77,693
C1 5
118.5 mmHg 77.8 mmHg 72.2 40.7 91.4mmHg
C2 BPM mmHg
C3 114,795 88,814 92,174 25,981 97,474
A1 112,074 82,51 34,34 93,957
82,530
A2 105,036 83,1947 8 21,8414 90,475
A3 116,85 88,4025 84,526 28,4475 97,885
88,6447 63,0997 78,623 25,545
A4 1 71,615
78,623
B2 98,814 78,34 1 20,474 85,165
B3 108,945 85,122 101,09 23,823 93,06
B4 123,07 74,8275 86,475 48,2425 90,908
C1 92,9696 69,274 88,735 23,6956 77,173
111.7 mmHg 76.6 mmHg 73.9 35.1mmHg 88.3mmHg
C2 BPM
Right Arm, Seated C3 - - 89,344 - -
Right Arm, Supine A1 123,91 75,86 48,05 91,877
A2 113,936 79,0865 79,694 34,8499 90,703
A3 113,468 68,4375 73,718 45,03 83,448
53,064
A4 95,1561 67,0875 7 28,0687 76,444
L17
Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Praktikum Teknik Biomedis STEI ITB 1
8
B4 0,214 0,176 0,132 0,204
C1 0,278 0,314 0,312 0,322
C2 0,316 0,310 0,314 0,218
C3 0,274 0,308 0,287 0,268
Average 0,343 0,400 0,346 0,288
A1 0,280 0,280 0,270 0,250
A2 0,276 0,746 0,278 0,230
A3 0,250 0,260 0,262 0,230
A4 0,272 0,284 0,284 0,238
Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Praktikum Teknik Biomedis STEI ITB 2
0