Anda di halaman 1dari 8

Maret 2017 Baharini Rahma Dinni

Buku, Wirausaha dan Jejaring Sosial


Studi kasus terhadap akun instagram littlenlocal

Baharini Rahma Dinni


Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjajaram
Email: Baharinirahma.d@gmail.com

LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi dan digital membawa dampak perubahan yang besar.
Segala sesuatu bisa didapat melalui gadget yang tentunya memudahkan seseorang
untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Begitupula dengan keinginan seseorang
akan kebutuhan informasi dan juga kebutuhan untuk membaca. Buku, merupakan
salah satu perantara untuk memenuhi kebutuhan informasi, sebagai hiburan melalui
koleksi buku yang bersifat rekreasi, menambah pengetahuan, meningkatkan imajinasi,
menumbuhkan inspirasi dan motivasi, dan lain sebagainya.
Salah satu contoh perubahan akibat perkembangan teknologi yaitu toko buku.
Dulu, setiap orang yang hendak membeli buku harus datang ke toko buku. Namun,
dengan perkembangan teknologi kini setiap orang yang hendak membeli buku dapat
mencari dan mendapatkannya melalui gadget. Dengan membuka website seperti
bukukita.com atau bukabuku.com, lalu aplikasi e-commerce seperti Lazada, Elevenia,
Tokopedia, BukaLapak, hingga sosial media seperti Instagram, Facebook, atau
Twitter. Beberapa diantaranya juga memiliki toko fisiknya, contohnya Gramedia, jika
dulu gramedia hanya memiliki toko fisik hingga akhirnya melakukan perubahan
mengikuti perubahan teknologi dengan membuat website online sehingga
memudahkan pembeli untuk mendapatkan buku yang diinginkan tanpa harus pergi ke
toko buku fisik.
Sosial media yang menjadi sarana untuk berinteraksi juga dapat dimanfaatkan
sebagai tempat berwirausaha, salah satunya sebagai jual beli buku, baik itu buku
bekas maupun baru. Contohnya dalam aplikasi sosial media Instagram. Instagram
Maret 2017 Baharini Rahma Dinni

merupakan salah satu dari sekian banyak jejaring sosial yang memuat foto atau hasil
dokumentasi seseorang yang kemudian disebarluaskan melalui akun instagramnya.
Jejaring sosial ini juga terlihat bertambah fungsi menjadi tempat strategis pebisnis
untuk memasarkan barang dagangannya. penjual atau pemilik online shop buku
misalnya, yang biasanya menjual buku dengan mengunggah cover dari buku tersebut
dengan dilengkapi review dan sinopsis dari buku tersebut. Dalam hal ini, bagaimana
seseorang berfikir untuk menjadikan sosial media sebagai salah satu sarana untuk
menjual buku menjadi pembahasan lebih lanjut.

PEMBAHASAN
Instagram merupakan salah satu dari sekian banyak jejaring sosial yang memuat
foto atau hasil dokumentasi seseorang yang kemudian disebarluaskan melalui akun
instagramnya. Jejaring sosial ini juga terlihat bertambah fungsi menjadi tempat
strategis pebisnis untuk memasarkan barang dagangannya. Dalam sebuah studi yang
dilakukan Simply Measured, bahwa 54 persen perusahaan dengan brand ternama
dunia kini menggunakan instagram, walaupun jika dibandingkan dengan Facebook
dan Twitter yang menjadi akun jejaring sosial wajib, instagram masih kalah. Namun,
ditempat selanjutnya Google+, Pinterest dan Instagram bersaing ketat. Tingginya
minat para pengguna Instagram yang cukup mengejutkan, karena fitur di Instagram
memang tidak selengkap fitur jejaring sosial lain. Namun, terdapat kemudahan utama
yang mampu menarik pengguna yaitu melalui sharing secra langsung ke Twitter
ataupun Facebook. Simply Measured menemukan bahwa 60 persen foto Instagram di
sharing secara langsung ke Twitter. Jumlah ini bahkan mencapai 90 persen di
Facebook.1
Pelaku bisnis yang membuat akun instagram untuk mempromosikan barang
dagangan biasanya lebih mudah menawarkan produk kepada calon pembelinya,
karena biasanya sasaran pertama pembelinya adalah orang yang dekat dengannya.
Diawali melalui obrolan mulut ke mulut sambil menunjukkan akun online shop yang
dimaksud. Dengan instagram tentunya semakin mudah penjualan barang karena dapat
menunjukkan foto barang dagangannya dengan ringkas, apalagi tampilan instagram
menjadikan foto-foto yang diunggah layaknya katalog barang.2
Maret 2017 Baharini Rahma Dinni

Salah satu akun instagram yang memanfaatkan instagram sebagai media jual beli
atau pemasaran adalah @littlenlocal.

Akun ini sudah menjual berbagai jenis koleksi buku baik buku baru atau buku
bekas sejak akhir tahun 2015. Pemilik akun ini, Yuliani Astuti (19) mengaku dirinya
tidak sengaja membuat online shop dengan buku sebagai objek yang dijualnya.
Berawal dari tugas kuliah yang mengharuskannya membeli buku, ia kemudian
mendatangi bazar buku untuk membantu menyelesaikan tugasnya. Namun, selain itu
ia juga menemukan beberapa buku yang dipamerkan dengan harga yang sangat murah,
padahal pengarangnya cukup terkenal. Alhasil, selain membeli buku yang dibutuhkan,
ia juga memutuskan untuk membeli buku-buku tersebut karena kebetulan genre dari
buku-buku murah tersebut merupakan genre yang biasa ia baca dan cocok untuk
dikoleksi. Ia juga mengaku iseng membuat akun instagram yang memuat foto cover
dari buku-buku yang ia beli, namun ternyata ada yang berminat untuk membelinya. Ia
mengaku memilih instagram sebagai media pemasarannya karena mudah dikelola,
jejaring sosial populer dikalangan anak muda dan banyak yang menganggap bahwa
instagram merupakan jejaring sosial wajib Akhirnya, ia serius untuk menekuni online
shop dan diberi nama littlenlocal. Nama littlenlocal ini konon terinspirasi dari
permainan The Sims 2 Open for Bussiness yang didalamnya terdapat community lot
yang bernama little and local. Selain buku baru yang didapat dari bazar, littlenlocal
juga menjual buku bekas yang merupakan koleksi pribadi dari pemiliknya yang
sebagian besar bertemakan kidlit atau picture books. Selain itu juga ada yang
bertemakan young adult dan buku motivasi. Selain buku, littlenlocal juga menjual
berbagai jenis kartu pos. Berawal dari menemukan 5 kartu pos yang disimpannya
sejak masih sekolah dasar, akhirnya sang owner mengikuti komunitas postcrossing. Ia
Maret 2017 Baharini Rahma Dinni

kemudian membeli untuk koleksi sendiri dan selanjutnya membeli 2 set yang memang
direncanakan untuk dijual dan ternyata laku keras dipasaran. Harga kartu pos yang
dijual cukup murah yaitu sekitar 7500 rupiah per kartu pos nya.

Masalah yang dihadapi


Menjadikan instagram sebagai sarana untuk memasarkan produk bukan tanpa
hambatan, menurut pemilik dari littlenlocal ia seringkali mendapatkan calon pembeli
yang hit and run. Artinya, calon pembeli tersebut sudah bertanya bahkan menawar
sangat jauh dari harga yang ditawarkan namun setelah deal, calon pembeli kemudian
menghilang. Ini tentunya cukup merugikan penjual. Selain itu, karena kesibukan lain
sehingga pemiliknya jarang mengecek stock kepada supplier sehingga instagramnya
jarang update koleksi baru. Lalu, tidak semua orang gemar membaca, apalagi menurut
survei UNESCO bahwa minat baca orang Indonesia adalah 0,001 persen.2 Artinya,
hanya 1 dari 1000 orang yang gemar membaca, maka sebagai penjual buku ia cukup
kesulitan untuk menarik pembeli.

Menarik pembeli

Isi dari akun instagram tentu menjadikan seseorang melihat akun instagram lain,
ketika foto-foto yang di upload menarik, maka itu dapat menarik calon pembeli. Hal
ini diterapkan oleh pemilik littlenlocal dengan merapikan isi atau feeds dari instagram
littlenlocal untuk menarik calon pembeli. Selain itu, akun ini juga sering memberi
Maret 2017 Baharini Rahma Dinni

diskon tertentu atau pemberian hadiah dalam minimal pembelian tertentu yang bisa
menjadi daya tarik tersendiri.

KESIMPULAN
Perkembangan teknologi dan digital membawa dampak perubahan yang besar.
Segala sesuatu bisa didapat melalui gadget yang tentunya memudahkan seseorang
untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Perubahan akibat teknologi ini salah satunya
terjadi pada toko buku. Jika dulu ketika seseorang ingin membeli buku, yang harus
dilakukan tentu adalah pergi ke toko buku, namun kini buku bisa didapat dengan
membeli melalui gadget salah satunya dengan menggunakan jejaring sosial Instagram.
Instagram merupakan salah satu situs jejaring sosial yang cukup populer terutama
dikalangan anak muda. Instagram, yang dengan bermacam kelebihannya dinilai cukup
efektif untuk memasarkan produk dan menarik pelanggan melalui foto dan video.
Maret 2017 Baharini Rahma Dinni

Dokumentasi Hasil Wawancara


Maret 2017 Baharini Rahma Dinni
Maret 2017 Baharini Rahma Dinni

REFERENSI
www.beritateknologi.com (diakses 19 Maret 2017)
1

Dewi Rahmawati. 2016. Pemilihan dan Pemanfaatan Instagram sebagai Media


2

Komunikasi Pemasaran Online. Yogyakarta: tidak diterbitkan. (hlm.6-7)


Hasil Wawancara dengan pemilik littlenlocal, Yuliani Astuti. (19 Maret 2017)

Anda mungkin juga menyukai