32 57 1 SM PDF
32 57 1 SM PDF
ABSTRAK
ABSTRACT
Gravity measurements are conducted in the field within a certain period in order to
detect changes in the earth's surface conditions. We conducted gravity measurements
in Jakarta to detect changes in hydrologic conditions in connection to salt water
intrusion phenomena. The data processing performed in the two periods, the first
period is September 2006 and the second one is November-December 2007. The
highest gravity anomalies are in central and western parts of Jakarta. This implies the
occurrence of mass subsidence and void due to the exploitation of ground water and
the pressure from a number of high buildings based on the area. The lowest gravity
anomaly takes place in the northwest of Jakarta. This condition is corresponding to the
highest concentrations and show that there is salt water intrusion. The intrusion caused
by Connate water that infiltrated the groundwater aquifer due to ground water
overexploitation. The relationship between river flow patterns and salt concentration
show that there is influence of groundwater aquifer of the river, but the influence is
insignificant to deep aquifer.
39
ANALISA PERBANDINGAN ANOMALY GRAVITASI DENGAN PERSEBARAN INTRUSI AIR ASIN
(STUDI KASUS JAKARTA 2006-2007)
Litanya Octonovrilna dan I Putu Pudja
1. PENDAHULUAN cukup besar, sehinggga terjadi proses intrusi
yang telah dijelaskan sebelumnya. Menurut
1.1 Latar Belakang Prof Dr Ir Hadi S Alikodra, staf peneliti dan
dosen Fakultas Kehutanan IPB, Sebagai
Bumi kita lebih dari 80% terdiri dari air, negara maritim terbesar di dunia dengan luas
namun hanya 2% yang dianggap sebagai air laut 5.8 juta kilometer persegi dan terdiri dari
tanah, sisanya merupakan lautan, juga berupa 17.508 pulau beserta pantai sepanjang 81 ribu
air permukaan. Dua persen inilah yang dipakai kilometer, Indonesia rawan terhadap masalah
oleh seluruh penduduk bumi sebagai yang terjadi di wilayah pesisir, seperti banjir
pemenuhan kebutuhan primer. rob, abrasi, intrusi (penyusupan) air laut, dan
pencemaran.
Berdasarkan siklus hidrologi disebutkan Masalah lain adalah pada atas
bahwa jumlah presentasi air akan selalu tetap, permukaan terdapat bangunan pencakar langit
namun seiring dengan berjalannya waktu, yang bobotnya sangat besar menekan lapisan
terjadi perubahan-perubahan yang berdampak tanah ke bawah, sedangkan bagian bawahnya
negatif pada siklus hidrologi tersebut, telah kosong, sehingga terjadi subsidense atau
ketinggian air laut semakin bertambah penurunan ketinggian permukaan tanah
diakibatkan pencairan es di kutub karena terhadap permukaan laut, kelama-lamaan
pemanasan global, kemudian bertambahnya subsidensi tersebut akan terus berlangsung
populasi manusia, sehingga bertambah pula diiringi dengan kenaikan air laut akibat
kebutuhan akan air bersih dari tanah, ditambah pemanasan global, sehingga dapat
lagi dengan kurangnya daerah resapan air menyebabkan tenggelamnya kota tersebut.
akibat hutan kayu yang telah berubah menjadi
hutan beton oleh manusia. Hal ini 1.2 Permasalahan
menyebabkan semakin berkurangnya
persentase air tanah. Berdasarkan hukum Jakarta merupakan kota yang berada
dinamika fluida, dimana suatu fluida akan ditepi pantai, dimana memiliki struktur geologi
mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi yang cukup unik berupa cekungan yang berisi
ketempat yang bertekanan rendah. Pada saat bermacam endapan. Pada jaman Holosen
suatu daratan telah menderita kekosongan sepanjang pantai utaranya pernah tertutup
massa yang cukup besar akibat tingginya lautan sehingga mengendapkan sedimen laut
pengambilan debit air tanah secara besar- dangkal yang memiliki salinitas tinggi, serta
besaran, sedangkan air hujan yang turun tidak sekumpulan air yang terjebak dalam proses
dapat masuk akibat tidak adanya daerah geologi yang disebut Conate Water (air
resapan, maka suatu fluida asing akan purba). Sekumpulan air ini memiliki
menyusup mengisi lapisan-lapisan yang konsentrasi kegaraman yang sangat tinggi,
memiliki porositas tinggi, sehingga terjadi serta tekanan yang tinggi.
kemungkinan bawa air tanah tersebut akan Eksploitasi air tanah yang berlebihan
bercampur dengan fluida asing yang masuk, dari aquifer memaksa conate water tersebut
hal ini disebut dengan intrusi. Jenis fluida yang keluar menggantikan air tanah tawar
mengisi kekosongan massa ini memiliki massa menyebabkan intrusi laut terjadi. Efek lanjutan
jenis yang lebih tinggi dan berasal dari tekanan dari eksplotasi air tanah ini ialah subsidensi
tinggi. Sebagai contoh air laut, juga limbah- yang terjadi dengan adanya kontribusi dari
limbah yang terbuang ke sungai. penekanan bobot gedung bertingkat terhadap
lapisan tanah.
Jakarta, kota megapolitan berpenduduk Sampai saat ini belum ada penelitian
7.871.215 Jiwa, dimana banyak terdapat yang dapat mendeteksi percepatan intrusi air
perumahan, pencakar langit, dan apartemen asin yang terjadi dalam bawah permukaan
yang menyedot air tanah dalam jumlah sangat tanah dan seberapa luas persebarannya. Karena
besar. Untuk memperoleh air tanah tersebut, itu tulisan ini mencoba untuk mendeteksi arah
Manusia membuat sumur bor hingga mencapai pergerakan dari intrusi air asin tersebut, juga
kedalaman tertentu, dimana terdapat aliran air seberapa besar nilai kepayauan air di berbagai
bawah tanah, kemudian memompakan ke titik di Jakarta, melalui pemetaan nilai
permukaan untuk dikonsumsi. Pada lapisan gravitasi dari waktu ke waktu juga dengan
bawah tanah ini maka akan terjadi kekosongan pemetaan nilai klorin air sumur di Jakarta.
40
JURNAL METEOROLOGI DAN GEOFISIKA VOLUME 10 NOMOR 1 TAHUN 2009: 39 57
ISSN : 1411-3082
41
ANALISA PERBANDINGAN ANOMALY GRAVITASI DENGAN PERSEBARAN INTRUSI AIR ASIN
(STUDI KASUS JAKARTA 2006-2007)
Litanya Octonovrilna dan I Putu Pudja
Koreksi apungan muncul karena gravity meter
selama digunakan untuk melakukan g s GM s
ra
s 3
3
2
s
r
3 cos 2 1 GM s a4
pengukuran akan mengalami goncangan,
sehingga akan menyebabkan bergesernya 5 cos 3 cos
2
.....( 6 )
pembacaan titik nol pada alat tersebut. Koreksi dengan :
ini dilakukan dengan cara melakukan P = Titik amat di permukaan bumi
pengukuran dengan metode looping, yaitu Z = Zenith di permukaan bumi
dengan pembacaan ulang pada titik ikat (base gM = Komponen tegak pasang surut
station) dalam satu kali looping, sehingga nilai akibat bulan
penyimpangannya diketahui. Besarnya koreksi gs = Komponen tegak pasang surut
Drift dirumuskan sebagai berikut : akibat matahari
g A ' g A ra = Jarak pusat bumi dan bulan
DC= (tn t A ) .....(4) s = Jarak pusat bumi dan matahari
t A 't A G = Konstanta gravitasi universal
dengan : Mm = Massa bulan
DC = koreksi drift pada titik acuan Ms = Massa matahari
pengamatan R = Jarak titik pengamatan ke
gA = harga gravitasi di titik acuan pada pusat bumi
waktu tA = Sudut zenith bulan
gA = harga gravitasi di titik acuan pada = Sudut zenith matahari
waktu tA (pada saat penutupan)
tA = waktu pengamatan di titik acuan Sudut zenith bulan adalah :
saat awal
cos sin sin I Bulan sin lm
tA = waktu pengamatan di titik acuan
saat penutupan kitaran cosl m x cosl m x
tn = waktu pengamatan di titik
cos cos 2 I Bulan sin
2 2
pengamatan n
.......(7)
2.2.2. Koreksi Pasang Surut (Tidal
Sudut zenith matahari adalah :
Correction)
cos sin sin I Matahari sin ls
Koreksi ini adalah untuk menghilangkan 2 cosl s x cosl s x ..(8)
cos cos I Matahari sin
gaya tarik yang dialami bumi akibat bulan dan 2 2
matahari, sehingga di permukaan bumi akan
dengan :
mengalami gaya tarik naik turun. Hal ini akan
= bujur tempat pengamatan
menyebabkan perubahan nilai medan gravitasi
= sudut geosentris Matahari
di permukaan bumi secara periodik. Koreksi
= sudut geosentris Bulan
pasang surut juga tergantung dari kedudukan
IMatahari = inklinasi Matahari
bulan dan matahari terhadap bumi. Koreksi
IBulan = inklinasi Bulan
tersebut dihitung berdasarkan perumusan
ls = bujur orbit Matahari
Longman (1965) yang telah dibuat dalam
lm = bujur orbit Bulan
sebuah paket program komputer. Koreksi ini
x = right ascention
selalu ditambahkan terhadap nilai pengukuran,
dari koreksi akan diperoleh nilai medan
Sehingga besarnya harga pasang surut
gravitasi di permukaan topografi yang
bumi komponen tegak secara total adalah:
terkoreksi drift dan pasang surut, secara
metematis dapat dituliskan sebagai berikut : g g m g s (9)
2
ra 3 r
g M GM m 3
3 cos 2 1 GM m a4 2.3 Intrusi Air Asin
r 2 r
5 cos 3 cos
2
...( 5 ) Intrusi air asin adalah suatu peristiwa
penyusupan air asin ke dalam aquifer di mana
air asin menggantikan atau tercampur dengan
air tanah tawar yang ada di dalam akuifer.
Istilah intrusi air asin (saline/salt water)
42
JURNAL METEOROLOGI DAN GEOFISIKA VOLUME 10 NOMOR 1 TAHUN 2009: 39 57
ISSN : 1411-3082
sebetulnya mencakup hal yang lebih luas A. Sungai Effluent (Effluent Stream).
dibandingkan pengertian dari istilah intrusi air
laut (sea water intrusion/encroachment) Jenis sungai ini adalah permukaan air
karena air asin tidak hanya berupa/berasal dari sungai lebih rendah daripada permukaan air
air laut. Intrusi air asin dapat terjadi di mana tanah (water table). Dengan kata lain, sumur-
saja, bahkan di daerah pedalaman (inland). sumur penduduk yang berada di sekitar sungai
memberikan airnya ke sungai tersebut akibat
Air asin adalah semua air yang gaya gravitasi, sehingga jenis sungai yang
mempunyai kadar kegaraman yang tinggi. tidak mencemari sumur-sumur penduduk.
Tingkat kegaraman biasanya dicerminkan dari
total kandungan zat terlarut (total dissolved B. Sungai Inffluent (Influent Stream).
solids -TDS). Air tanah tawar mempunyai
TDS kurang dari 1000 mg/l. Sementara air Sungai influent adalah sungai mencemari
tanah payau/asin TDSnya lebih dari 1000 sumur-sumur penduduk, karena sungai ini
mg/l. Kandungan unsur Cl- yang tinggi memberikan kontribusi/imbuhan kepada
umumnya didapati pada air asin. Air asin sumur-sumur disekitarnya. Atau dengan kata
adalah pencemaran yang paling umum ke lain permukaan air sungai lebih tinggi daripada
dalam air tanah. permukaan air tanah (water table).
43
ANALISA PERBANDINGAN ANOMALY GRAVITASI DENGAN PERSEBARAN INTRUSI AIR ASIN
(STUDI KASUS JAKARTA 2006-2007)
Litanya Octonovrilna dan I Putu Pudja
alat Autograv Scintrex CG5 pada tahun 2006 untuk gedung-gedung bertingkat. Data tersebut
dan Autograv Scintrex CG3 pada tahun 2007, dibuat pada tahun 2008 dan tersebar diseluruh
perbedaan penggunaan alat pada tiap tahun wilayah Jakarta, terdiri dari 100 titik yang
tidak menjadi masalah, karena telah dilakukan terbagi rata dimasing-masing wilayah kota
kalibrasi pada kedua alat. madya DKI Jakarta. Penulis menggunakan
Dalam pengolahan data penulis data tersebut, kemudian diolah menggunakan
menggunakan Microsoft Excel 2007 untuk Microsoft excel, diklasifikasikan dalam tingkat
mempermudah perhitungan, sehingga tidak payau, payau ringan, payau sedang,
diperoleh selisih dari kedua data g Observasi. payau berat, berdasarkan komposisi yang
Namun terlihat keganjilan pada satu nilai g tercantum dalam hasil laboratorium.
Observasi pada tahun 2006, dimana nilai
selisihnya terlalu besar, mencapai nilai 2, 3.2 Data Penunjang
sedangkan rata-rata selisih hanya berkisar 0.4
sd -0.01 mgal. Hal ini diperkirakan Data penunjang yang dipakai berfungsi
dikarenakan adanya kesalahan human error, sebagai bahan pendukung serta pembanding
atau juga terjadi kondisi-kondisi diluar normal terhadap analisa yang dilakukan oleh dalam
pada saat pengamatan, karena itu pada satu tugas akhir ini, data penunjangnya adalah
titik tersebut ditiadakan, dengan alasan berupa data geologi, data topografi, serta data
akurasi. Kemudian hasil pengolahan data geografi yang berasal dari internet. Hal ini
tersebut, yang terdiri data g obsevasi 2006 dan dilakukan dengan tujuan agar tugas akhir ini
2007, juga selisih dari 2007-2006. dibuat memiliki pembuktian yang pasti akan
dalam suatu peta kontur dengan Software analisanya.
Surfer8.
3.2.1 Data Topografi
3.1.2 Data Laboratorium Kepayauan Air
Jakarta Dilihat keadaan topografinya wilayah
DKI Jakarta dikatagorikan sebagai daerah
Data ini berasal dari Dinas datar dan landai. Ketinggian tanah dari pantai
Pertambangan DKI Jakarta, berupa kumpulan sampai ke banjir kanal berkisar antara 0 m
catatan Laboratorium kualitas air para sampai 10 m di atas permukaan laut diukur
perusahaan konsumen pengguna air tanah dari titik nol Tanjung Priok
44
JURNAL METEOROLOGI DAN GEOFISIKA VOLUME 10 NOMOR 1 TAHUN 2009: 39 57
ISSN : 1411-3082
45
ANALISA PERBANDINGAN ANOMALY GRAVITASI DENGAN PERSEBARAN INTRUSI AIR ASIN
(STUDI KASUS JAKARTA 2006-2007)
Litanya Octonovrilna dan I Putu Pudja
Satuan Endapan Pematang Pantai (Qbr),
disusun oleh batupasir halus-kasar dengan
cangkang moluska, terdapat menyebar di
bagian Utara yang hampir sejajar garis
pantai mulai tangerang hingga Bekasi.
Satuan Aluvial (Qa), disusun oleh
lempung-pasir, kerikil, kerakal, dan
bongkah, fraksi kasar umumnya menempati
Gambar 5. Stratigrafi umum cekungan Jakarta alur-alur sungai (Selatan) sedangkan fraksi
(Lambok. M. Hutasoit, 2002 ) halus di daerah dataran Jakarta dengan
tambahan adanya sisa-sisa tumbuhan pada
b. Kelompok Endapan Permukaan kedalaman tertentu
Gambar 6. Peta geologi struktur DKI Jakarta (Fachri dan Harsolumakso, 2003)
Satuan Volkanik G. Salak (Qvsl), disusun bergerak relatif naik terhadap blok bagian
oleh aliran lava bersifat andesit dan basalt. selatan, dan sesar turun yang melalui daerah
Satuan Volkanik G. Pangrango (Qvpo), Pasar Rebo dengan blok bagian selatan
disusun oleh lahar dan lava dengan bergerak relatif turun terhadap blok bagian
mineral utama plagioklas dan mineral utara, sedangkan sesar turun yang berarah
mafik. timur laut-barat daya melalui tenggara
Satuan Volkanik G. Pangrango (Qvpy), Cilangkap dan Cibubur dengan blok bagian
disusun oleh lahar dengan bongkah barat laut bergerak relatif turun terhadap blok
bersifat andesit. bagian tenggara
Adanya struktur sesar di wilayah Jakatra Konsentrasi gedung tinggi terjadi di tujuh
juga diprediksi berdasarkan penafsiran landsat kecamatan yang saling berbatasan dan berada
dan penampang seismik yaitu berupa sesar di bagian tengah letak geografis Jakarta,
turun berarah barat- timur dan timur laut dengan Wilayah dengan gedung tinggi
barat daya. terbanyak, secara berurutan :
Kecamatan Setia Budi : 97 gedung
Struktur sesar mendatar memanjang Kecamatan Menteng : 44 gedung
melalui daerah Kebayoran hingga Petamburan Gambir : 43 gedung
pada bagian barat dan pada bagian timur Tanah Abang : 41 gedung
terdiri atas tiga sistem sesar mendatar yaitu Grogol Petamburan : 32 gedung
melalui daerah Pasar rebo Halim Perdana Sawah Besar dan K. Baru : 31 gedung
Kusumah- Klender, daerah Cijantung-Lubang
Buaya, dan daerah Cibubur sebelah timur Setia Budi, Menteng dan Gambir
TMII. merupakan kecamatan yang berurut dari
selatan ke utara mengikut jalur Jalan Thamrin
Struktur sesar Barat-Timur juga dan Jalan Rasuna Said. Sedangkan kecamatan
terdiri atas tiga sistim sesar yaitu sesar naik Tanah Abang yang merupakan tertinggi ke
yang melalui daerah Lebak Bulus dengan blok empat berada sejajar di arah barat dari
bagian Utara bergerak relatif naik terhadap Menteng. Keempatnya ini semua bertetangga
blok bagian selatan, melalui daerah Lenteng dengan Menteng sebagai titik tengahnya.
Agung dengan blok bagian utara yang juga
47
ANALISA PERBANDINGAN ANOMALY GRAVITASI DENGAN PERSEBARAN INTRUSI AIR ASIN
(STUDI KASUS JAKARTA 2006-2007)
Litanya Octonovrilna dan I Putu Pudja
3.2.5. Data Aquifer Jakarta base untuk mereduksi efek pasang surut. Nilai
gravitasi observasi didapatkan dari hasil
Aquifer Jakarta merupakan aquifer pengukuran gravitasi relatif di lapangan yang
berlapis banyak yang terdiri dari selingan telah dikoreksi dengan koreksi drift dan
aquifer, aquitard (lapisan perlambat) dan koreksi pasang surut, ditambah dengan nilai
aquiklud (lapisan kedap air). Batuan akuifer gravitasi absolut ini. Perhitungan g Observasi
tersebut merupakan endapan kwarter, yang ini dilakukan masing-masing pada data tahun
terdiri dari pasir, kerikil, dan lempung. 2006 dan tahun 2007.
Sebagai lapisan aquitard adalah batuan tersier
yang mempunyai kelulusan yang sangat kecil. 4.1 Pembuatan Peta Kontur
Beberapa peneliti sebelumnya menganggap
bahwa daerah resapan pengisi aquifer Data g Observasi yang telah didapat
cekungan Jakarta berada di wilayah Bogor. masing-masing tahun kemudian diselisihkan,
Namun penelitian lebih lanjut dikemukakan sehingga didapatkan selisih nilai anomali g
bahwa air tanah dari Bogor menuju Jakarta Observasi. Ketiga data tersebut, kemudian
terhalang oleh formasi batuan Bojongmanik dibuatkan peta kontur menggunakan Surfer8,
dan Kelapa Dua yang usianya lebih tua dari berdasarkan data lintang, bujur serta nilai g
lapisan batuan dibawah Jakarta. Halangan Observasi, sehingga dapat terlihat pemetaan
formasi batuan tersebut menyebabkan air anomalinya.
tanah yang mengalir ke Jakarta keluar menjadi
air permukaan di kawasan timur Jakarta. 3.3.2. Pengolahan Data Kepayauan Air
Limpahan itu bersamaan dengan hujan, yang
kemudian berdampak banjir. Data yang didapat berasal dari ini
Subdinas Air Bawah Tanah Dinas
Menurut Sukardi (1982), lapisan akuifer Pertambangan DKI Jakarta ini, ialah berupa
cekungan Jakarta dikelompokkan menjadi 3 data laboratorium kualitas air dari perusahaan
kelompok, yaitu : konsumen pengguna air tanah pada tahun
Aquifer tak tertekan (unconfined 2006, yang tersebar di wilayah DKI Jakarta,
aquifer), terdapat pada kedalaman 0 data ini kemudian dibuat kedalam excel, dan
40 meter. dibuat peta persebarannya menggunakan
Surfer 8.
Aquifer tertekan atas (upper confined
aquifer), terdapat pada kedalaman 40 3.3.3. Perbandingan Hasil
140 meter.
Aquifer tertekan bawah (lower confined Dari overlay peta kontur selisih g
aquifer), terdapat pada kedalaman Observasi dengan hasil pengolahan data
antara 140 300 meter. kepayauan air, sehingga didapatkan
kesimpulannya tentang kaitan selisih anomali
3.3. Metode Analisa gravitasi dengan fenomena intrusi air laut serta
subsidensi. Diagram alir pemrosesan data
Dalam pengolahan dan analisa data dapat dilihat pada gambar 8.
gravitasi dalam penulisan ini ada beberapa
tahap, yaitu:
48
JURNAL METEOROLOGI DAN GEOFISIKA VOLUME 10 NOMOR 1 TAHUN 2009: 39 57
ISSN : 1411-3082
Koreksi
drift
Koreksi
pasang
surut
Selisih g Observasi
2007-2006
50
JURNAL METEOROLOGI DAN GEOFISIKA VOLUME 10 NOMOR 1 TAHUN 2009: 39 57
ISSN : 1411-3082
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa 7. Beberapa hal yang mempengaruhi intrusi
dari data gravitasi di wilayah Jakarta, maka air asin:
didapat kesimpulan dari studi ini adalah : - Tipe sungai
- Kondisi geologi, air purba (Conate
1. Anomali gravitasi dapat dijadikan sebagai water)
indikator persebaran intrusi air asin di - Kenaikan muka air laut
Jakarta. - Porositas batuan
- Perubahan ketinggian muka air tanah
2. Anomali tinggi mengindikasikan adanya
subsidensi, perubahan kondisi bawah 6. DAFTAR PUSTAKA
tanah, dan dinamika fluida. Anomali ini
terdapat di kawasan Cilincing, 1. Anonim. 2005. Sumur Injeksi Untuk
Pulogadung dan Kelapa gading, dimana Pengendalian Banjir dan Konservasi Air
merupakan daerah banjir terbesar di Tanah.
Jakarta, dan memiliki tingkat kepayauan http://balimining.com/readartikel.php?Dir
air yang cukup tinggi melebihi standar =Artikel/SUMUR_INJEKSI_UNTUK
baku mutu air bersih. Anomali tinggi PENGENDALIAN/
lainnya terdapat pada daerah Setia Budi,
dan sebagian besar Jakarta Pusat serta 2. Djaja, Rochman. Land Subsidence Of
memanjang ke arah barat, dimana Jakarta Metropolitan Area.
merupakan daerah dengan jumlah gedung http://www.fig.net/pub/jakarta/papers/ts_0
tinggi yang paling banyak, 6/ts_06_4_djajaetal.pdf.ni
mengindikasikan terjadinya subsidensi
didaerah tersebut, namun pengaruh intrusi 3. Luthfi, Achmad., 2005. Air Tanah Jakarta
belum terlalu signifant. Diperkirakan Jika Terancam Minimnya Suplai. RE: [IAGA-
proses ini terjadi terus menerus, maka net-I]
intrusi air laut akan semakin meluas ke
daerah tersebut dengan waktu yang cukup 4. Riyadi, Mochammad., 1996. Pemodelan
singkat. Gaya Berat Tiga Dimensi untuk
Melokalisir Jebakan Timah di Daerah
3. Anomali rendah yang terdapat di selatan Pemali-Bangka. Jakarta: Tesis S2 FMIPA
Jakarta membuktikan adanya Universitas Indonesia.
pengurangan massa bawah permukaan
bumi akibat eksploitasi air tanah tanpa 5. Sativa, Oriza., 2008. Pemodelan Dua
disertai adanya subsidensi. Dimensi Data Gravitasi Cekungan Jakarta
Menggunakan Metode Talwani. Jakarta :
4. Pada daerah sekitar sungai hanya sedikit Tugas Akhir Akademi Meteorologi dan
mempengaruhi komposisi air bawah Geofisika.
tanahnya diduga karena kontrol tekanan
air tanah dan air sungai masih terjaga. 6. Soetrisno S., 2001. Jakarta Bebas Dari
Intrusi Air Laut?.
5. Intrusi air asin yang terjadi di Jakarta http://www.geocities.com
sebagian besar penyebabnya adalah /eureka/gold/157/jkt_intrusi.html
keberadaan conate water (air purba) yang
mempengaruhi salinitas air tanah
sekitarnya. Pengaruh intrusi akibat air laut
pada aquifer air tanah juga terjadi
sepanjang pesisir pantai utara Jakarta.
51
ANALISA PERBANDINGAN ANOMALY GRAVITASI DENGAN PERSEBARAN INTRUSI AIR ASIN
(STUDI KASUS JAKARTA 2006-2007)
Litanya Octonovrilna dan I Putu Pudja
Lampiran 1
DAFTAR NILAI GRAVITASI
Stasiun Lat Long g Obs Selisih g Obs
2006 2007
439B 106.7942 -6.12096 978150.488 978150.347 -0.141217919
52
JURNAL METEOROLOGI DAN GEOFISIKA VOLUME 10 NOMOR 1 TAHUN 2009 : 39 57
ISSN : 1411-3082
Lampiran 2
53
ANALISA PERBANDINGAN ANOMALY GRAVITASI DENGAN PERSEBARAN INTRUSI AIR ASIN (STUDI
KASUS JAKARTA 2006-2007)
Litanya Octonovrilna dan I Putu Pudja
Lampiran 3
54
JURNAL METEOROLOGI DAN GEOFISIKA VOLUME 10 NOMOR 1 TAHUN 2009 : 39 57
ISSN : 1411-3082
Lampiran 4
55
ANALISA PERBANDINGAN ANOMALY GRAVITASI DENGAN PERSEBARAN INTRUSI AIR ASIN (STUDI KASUS
JAKARTA 2006-2007)
Litanya Octonovrilna dan I Putu Pudja
Lampiran 5
56
JURNAL METEOROLOGI DAN GEOFISIKA VOLUME 10 NOMOR 1 TAHUN 2009 : 39 57
ISSN : 1411-3082
Lampiran 6
57
ANALISA PERBANDINGAN ANOMALY GRAVITASI DENGAN PERSEBARAN INTRUSI AIR ASIN (STUDI KASUS
JAKARTA 2006-2007)
Litanya Octonovrilna dan I Putu Pudja