Ir Osce Mata
Ir Osce Mata
KOMPETENSI 3B
Kelopak Mata Laserasi Kelopak Mata
Glaukoma Glaukoma Akut
KOMPETENSI 3A
Kelopak Mata Kalazion
Konjungtiva Pterigium
Kornea Keratitis Xerophtalmia
Sklera Skleritis
COA (bilik anterior) Hifema Hipopion
Iris dan Korpus Iritis Iridosklitis
Siliaris
Akomodasi dan Anisometropia pada dewasa
Refraksi
Glaukoma Glaukoma lainnya
Apparatus Dakrioadenitis Dakrosistitis
Lakrimalis
KONJUNGTIVITIS
Tatalaksana
1. Edukasi:
a. Jangan dikucek
b. Jangan pegang mata
c. Jangan bergantian handuk
d. Bersihkan sekret
e. Cuci tangan habis membersihkan/oles salep
f. Kompres air hangat tiap pagi agar tidak lengket
g. Pakai Kacamata (untuk melindungi dari kotoran)
h. Jika alergi hindari alergen dan kompres dengan air dingin untuk hilangkan
edema
i. Jaga kebersihan lingkungan
j. Rujuk jika ada komplikasi (keratokonjungtivitis), tidak sembuh (bakteri 1 minggu,
viral dan alergi 2 minggu)
2. Medikamentosa:
a. Bakteri
b. Virus
c. Alergi
Diagnosis Banding
d. Konjungtivitis GONOCOCCAL
R/Kloramfenikol ED fl No I
S gtt I per jam ODS
R/Injeksi Kloramfenikol 50.000 unit/kg BB tiap hari sampai tidak ada kuman GO
TAMBAHAN:
Cendo Fenicol 0.25% dan 1% Isi kloramfenikol
Flarex 0.1% = Flurometholon steroid
Cendo xytrol Dexametason 0.1%; Neomisin sulfat, Polimiksin B sulfat
Indikasi: Infeksi bakteri pada neomisin dan polimiksin, blefaritis tidak
bernanah,konjungtivitis tidak bernanah, skleritis, tukak kornea, dan keratitis
SUBKONJUNGTIVAL BLEEDING
Komponen air mata: Lipid, Aqueous, dan Musin defisiensi komponen musin
Etiologi:
1. Defisiensi lemak air mata blefaritis kronis
2. Defisiensi kelenjar sindrom syogen, usia tua, alakrimia, penguapan berlebihan,
jaringan parut pada kornea
Keluhan
- Gatal
- Mata seperti berair
- Silau
- Kabur
- Mata merah
- Nrocos
- Sekresi mukus meningkat (karena adanya respon kelenjar lakrimalis untuk
produksi air mata)
- Sulit menggerakkan kelopak mata
- Mata kering
- Erosi kornea
- Sensasi terbakar
- Perih
Pemeriksaan Fisik
1. Visus menurun atau normal
2. Segmen anterior:
- Konjungtiva bulbi: edema, hiperemi, menebal, dan kusam
- Kadang terdapat benang mukus kekuningan pada forniks konjungtiva bagian
bawah (foamy tears pada konjungtiva)
3. Tes Schrimmer: Normal jika resapan air mata < 5 menit
Komplikasi: Ulkus kornea, infeksi sekunder, neovaskularisasi kornea, keratitis
Terapi:
1. Medikamentosa
R/ Cendo Lyteers ED fl No I
S 6 dd gtt I ODS (ada yang pernah nulis 4 dd gtt I ODS)
2. Air mata buatan Karboksi metil selulosa
Rujuk jika muncul komplikasi (keratitis, penipisan kornea, infeksi sekunder,
neovaskularisasi kornea mesti terus pemberian air mata buatan)
Edukasi:
1. Menahun dan total pemulihan sukar, rujuk jika ada komplikasi
2. Jangan lama-lama di depan TV atau laptop
3. Jangan memakai kontak lensa
4. Jangan dikucek
CORPUS ALIENUM KONJUNGTIVA
Definisi: Radang kelopak mata dan tepi kelopak, akibat kurang menjaga kebersihan
Gejala
- Bengkak
- Gatal pada tepi kelopak mata
- Bersisik putih
- Kadang bulu mata rontok (madarosis)
- Eksudat lengket mata sulit membuka setelah tidur
- Epifora
- Seperti mengganjal
- Nyeri, panas,
Pemeriksaan Fisik
1. Visus Normal
2. Segmen Anterior
- Margo palpebra oedema hiperemis
- Madarosis
- Skuama krusta di margo palpebra, apabila diangkat akan berdarah
- Ulkus di margo palpebra
Penyulit: Konjungtivitis, Keratitis, Hordeolum, Kalazion, dan Madarosis
Blefaritis
- Infeksi
o Virus: herpes zooster, herpes simpleks
o Bakteri: streptococcus, pseudomonas, pneumococcus (supefisialis, seboroik,
ulseratif, angularis, dan skuamosa)
o Jamur
- Alergi: debu, asap, bahan kronis
Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
R/Siprofloksasin tab mg 500 No X R/Sulfonamid EO tube No I
S 2 dd tab I S 4 dd ue ODS
R/ Gentamisin ED fl No I R/Tertrasiklin tab mg 250 No XX
S 3 dd gtt I ODS S 4 dd tab I
R/Cendo Lyteers ED fl No I atau
S 4 dd gtt I ODS
R/ Natrium diklofenak tab mg 50 No X
S 2 dd tab I
Atau
R/ Cendo Mycos EO tube No I
S 3 dd ue palpebra ODS
Cendo Mycos: Hidrokortison asetat 0.5% dan Kloramfenikol 0.2% apabila ada
konjungtivitis
2. Edukasi
- Kompres air hangat 5-10 menit sebanyak 3x/ Bersihkan kelopak mata dengan
cotton bud hangat 5-10 menit
- Bersihkan dengan shampo bayi 2x
- Jaga kebersihan dan jangan dikucek
- Kontrol 3 hari
HORDEOLUM
Definisi:
Peradangan supuratif akut pada kelenjar kelopak ata, biasanya oleh karena
stafilokokus. Kelenjar kelopak mata: Internum (kelenjar meibom) lebih besar
oedemnya, dan Eksternum (kelenjar Zeiss dan Moll) lebih kecil oedemnya
Gejala
- Onset akut
- Benjolan: telokalisir, lokasi, jumlah benjolan, buat menunduk sakit?
- Kelopak mata bengkak
- Merah (+)
- Nyeri (+) terutama saat menunduk
- Sakit dan mengganjal
- Perih pada kelopak mata
- Terlokalisir dan mengkilat
Pemeriksaan Fisik:
1. Cuci Tangan
2. Pemeriksaan Visus Normal
3. Pemeriksaan segmen anterior:
- Benjolan
- Hiperemi
- Eksternum/Internum
- Kesejajaran mata
- Daerah sekitar mata (palpebra, air mata, bulu mata, alis)
- Konjungtiva eversi
- Kornea dan sensibilitas kornea
- COA
- Kejernihan lensa
- Reflek pupil dan konvergensi
- Oedem palpebra
- Pseudoptosis
- Nyeri tekan
4. Cuci Tangan
Diagnosis Banding: Kalazion, Blefaritis, Selulitis Presipital, Insect bite, Granuloma
pyogenik, Meibomitis
Komplikasi: Abses, Selulitis
Penatalaksanaan
1. Edukasi:
- Jaga kebersihan
- Bersihkan dengan shampo/sabun bayi
- Jangan pakai alat make up/contact lens karena akan menyebar ke kornea
- Jangan ditusuk/ditekan hordeolumnya
- Nanah 2 minggu tidak sembuh periksa ke dokter
- Kompres hangat 10-15 menit, 3-4x untuk drainase
2. Medikamentosa
R/Siprofloksasin tab mg 500 No X
S 2 dd tab I
R/Na diklofenak tab mg 50 No X
S 2 dd tab I
R/Cendo Tobrason ED fl No I *Cendo Tobrason: Tobramisin
S 4 dd gtt I ODS dan Dexametason
Atau
R/Kloramfenikol 1% EO No I atau R/Kloramfenikol 0.5% ED fl No I
S 3 dd ue (oles pada palpebra) ODS S 12 dd gtt I ODS
R/Eritromisin tab mg 500 No X
S 2 dd tab I
2. Hipermetropi
- Definisi: cahaya jatuh di belakang retina, rabun saat melihat dekat dan jauh; Mata
lelah dan sakit karena terus menerus berakomodasi untuk lihat dan fokus; Melihat
dan memfokuskan bayangan yang terletak di belakang makula agar terletak di
makula lutea (astenopsia akomodasi)
- Macam
1. Manifestasi: dapat dikoreksi dengan kacamata (+) maksimal
Fakultatif: dapat diimbangi dengan akomodasi
Absolut: tidak dapat diimbangi dengan akomodasi dan memerlukan lensa (+)
untuk melihat jauh
2. Laten: kelainan refraksi diimbang seluruhnya dengan akomodasi, tanpa
sikloplegia atau dengan obat yang melemahkan akomodasi
3. Total: hipermetropia yang ukurannya didapat setelah diberi siklopegia
- Keluhan:
o Penglihatan dekat dan jauh kabur
o Sakit kepala
o Silau
o Juling/lihat ganda
o Mata lelah (karena terus akomodasi)
o Esotropia juling ke dalam karena melakukan konvergensi
- Terapi: Lensa spheris (+) terkuat atau lensa (+) terbesar yang memberikan visus
maksimal
3. Astigmatisme
- Berkas sinar tidak difokuskan pada satu titik dengan tajam pada retina, tapi pada 2
garis titik api yang saling tegak lurus. Terjadi akibat kelainan kelengkungan
kornea
- Astigmatisme: reguler dan irreguler
- Keluhan: Pusing
- Terapi: kacamata lensa silindris
Presbiopi
- Definisi: gangguan akomodasi usia lanjut, karena kelemahan otot akomodasi atau
lensa mata tidak kenyal/elastisitasnya berkurang karena sklerosis lensa. Rabun
hanya saat melihat dekat.
- Gejala: rabun hanya saat melihat dekat, mata lelah, berair, sering terasa pedas
- Terapi: lensa addisi (+). Kacamata baca: kacamata jauh + add (+)
Afakia
- Definisi: Mata dengan hipermetropia tinggi akibat mata tidak mempunya lensa
- Karena pasien memerlukan lensa tebal, keluhan:
o Benda terlihat > 25%
o Efek prisma tebal, benda terlihat melengkung
o Badut dalam kotak/ jack in box, bagian yang jelas terlihat hanya bagian
sentral, bagian tepi kabur
BUTA SENJA
KALAZION
DEFINISI
Peradangan granulomatosa kelenjar Meibom yang tersumbat, akibat infeksi kronis
GEJALA
Benjolan pada kelopak mata biasanya keras
Tidak ada hiperemi
Tidak ada tanda peradangan
Tidak nyeri tekan
PEMERIKSAAN FISIK
1. Cuci tangan
2. Px. Visus normal
3. Px. Segmen anterior
Benjolan
Tidak hiperemis
Nyeri tekan (-)
Pseudoptosis
KGB preaurikuler tidak membesar
PENATALAKSANAAN
R/ ciprofloxacin tab mg 500 no. X
2 dd tab I
R/ Natrium diklofenak tab mg 50 no. VI
2 dd tab I p.c
R/ xytrol ED no. I
4 dd gtt I OD/OS/ODS
Rujuk Sp. M ekskokleasi
EDUKASI
Kompres hangat 3-4 x / hari @ 10-15 menit 3-5hari
Bisa hilang/ sembuh sendiri karena diabsorpsi
DIAGNOSIS BANDING
Hordeolum internum
Blefaritis
Meibomitis
DEFINISI
Entropion : Margo palpebra mengarah ke dalam bola mata sehingga bulu mata
menyentuh ke dalam mata
Trikiasis : Bulu mata tumbuh kea lam sehingga menyentuh bola mata
Trikiasis belum tentu entropion
GEJALA
Mata seperti ada yang mengganjal
Nyeri (+)
Nyocok atau tertusuk2 (+)
Perih (+)
Pedes (+)
Nrocos (+)
PEMERIKSAAN FISIK
1. Cuci tangan
2. Visus
3. Segmen anterior : kelopak mata melipat ke dalam ; bulu mata tumbuh ke
dalam
PENATALAKSANAAN
Entropion :
a. Rujuk Sp. M
b. Operasi membuang kulit yang berlebihan di kelopak mata (blepharoplasty?)
Trikiasis :
EKTOPION
DEFINISI
Melipatnya kelopak mata bawah keluar atau konjungtiva tarsal berhubungan langsung
dengan dunia luar
GEJALA
- Nrocos
- Iritasi/ merah
- Kering karena terpapar
PEMERIKSAAN FISIK
1. Cuci tangan
2. Visus
3. Segmen anterior
- Kelopak mata keluar
- Bulu mata tampak berair
- Konjungtiva palpebral merah
PENATALAKSANAAN
R/ cendolyteers ED fl no. I
6 dd gtt I OD
+ antibiotik u/ cegah infeksi ?
Diagnosis Banding
Corpal, lagoftalmus
HIFEMA
DEFINISI Darah di COA
GEJALA
- Nyeri post trauma (+)
- Pandangan kabur, visus turun
- Epifora (sumbatan di saccus lacrimalis)
- Blefarospasme
PX FISIK
- Cuci tangan
- Visus turun
- Segmen anterior : oedem, darah di COA
- Fluoresence test : defek kornea (+/-)
- TIO meningkat
PENATALAKSANAAN
1. Rawat inap, tidur dengan posisi elevasi kepala 30-40
2. R/ gentamycin 0,3% ED no. I
6 dd gtt I ODS
R/ Asam tranexamat tab mg 500 no. VIII
2 dd tab II
R/ Glaucon tab mg 250 No. VII
2 dd tab
R/ Sulfas Atropin 1% ED fl no. I
1 dd gtt I ODS
R/ Vasacon ED fl No. I
2 dd gtt I ODS
Dosis asam tranexamat
Tab 1000-1500 mg 2-3 tab per hari
Kapsul : 250 mg ; 1-2 kapsul 3-4 x/ hari
Tablet salut selaput : 500 mg ; -1 tablet 3-4x / hari
Injeksi : 250 mg/5 ml atau 500mg/ 5ml ; 250-500 mg terbagi
dalam 1-2 dosis/hari IM/IV
DDx
Subkonjungtiva bleeding, ablatio retina
PINGUEKULA
DEFINISI
Penebalan selaput lendir, penonjolan berwarna putih, kuning, atau kehijauan
hipertrofi
ETIOLOGI
Panas, debu, sinar UV, udara kering (iritasi)
GEJALA
- Seperti ada benda asing
- Penonjolan di bola mata
- Mata gatal, kering, ngganjel
PX FISIK
1. Cuci tangan
2. Visus N/ turun
3. Segmen anterior : penonjolan warna putih, kuning, keabuan, degenerasi hyalin
& konjungtiva
PENATALAKSANAAN
R/ Tobroson ED fl no. I
4 dd gtt I ODS
R/ methyl prednisolone tab mg 4 no. X
2 dd tab 1
R/ Amoxicillin tab mg 500 no. XII
3 dd tab 1
DDx
Pterygium
PTERYGIUM
DEFINISI
Duplikasi konjungtiva bulbi berbentuk segitiga yang menutup kornea dengan basis di
limbus dan puncak di sentral
Tipe I : kecil, di limbus atau tepi kornea
Tipe II : primer advance, invasi kornea
Tipe III : primer rekuren, zona optik
GEJALA
- Ganjel, Ngeres
- Pandangan kabur
- Pannus perdarahan
- Ada daging tumbuh (biasanya bilateral)
ANAMNESIS
Serig terpapar sinar matahari? Angin? Debu? Mengganggu aktivitas? RPD
rekuren
PX FISIK
1. Cuci tangan
2. Visus
3. Segmen anterior :
- konjungtiva bulbi (normal/ merah? Jar. Fibrovaskular?)
- kornea (normal/ sikatrik)
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan / ekstirpasi pterygium rujuk Sp. M
2. R/ cendo lyteers ED fl no. I
6 dd gtt I ODS
R/ Vasacon ED no. I
6 dd gtt I ODS
R/ cendo xytrol ED fl no. I
4 dd gtt I ODS
NB : bila radang steroid + air mata buatan
EDUKASI
- Hindari paparan sinar matahari&debu
- Pakai kacamata jika berpergian
DDx
Pseudopterygium, pinguekula, pannus, flikten
Prognosis
Sembuh, residif/ rekuren
PSEUDOPTERYGIUM
DEFINISI
Perlekatan konjungtiva bulbi dgn kornea curiga keganasan
ETIOLOGI
Trauma kornea (+)
ANAMNESIS
Trauma pada mata
PX FISIK
1. Cuci tangan
2. Visus
3. Segmen anterior : Jar. Fibrosa putih, pucat, berbentuk tidak teratur
DDx
Pterygium, pinguekula
KERATITIS
DEFINISI
Peradangan pada kornea, superficialis (epitel) / profunda
GEJALA
- Mata merah
- Visus turun
- Pandangan kabur
- Nrocos
- Injeksi siliaris
- Merasa kelilipan
MACAM
Bacterial, jamur, virus, alergi
ETIOLOGI
- Penurunan produksi air mata
- Keracunan obat
- Reaksi alergi
- Konjungtivitis menahun
PX FISIK
1. Cuci tangan
2. Visus turun/normal
3. Segmen anterior
- Kornea keruh
- Virus : infiltrate halus berbintik di depan kornea (bilateral), tes sensibilitas
turun, ulkus berupa dendrit
- Bakteri : infiltrate putih
- Jamur : lesi satelit, infiltrate abu-abu, hipopion, peradangan, r. trauma pd
kornea (ranting, daun, tumbuhan) e.c hifa
PENATALAKSANAAN
1. Rujuk Sp. M
2. Bila dalam, tidak diberi steroid krn lesi bisa semakin dalam (steroid
menghambat pertumbuhan epitel), lesi superficialis boleh menggunakan
kortikosteroid
DDx
- Glaukoma akut
- Uveitis anterior
- Keratokonjungtivitis
- Endoftalmitis (peradangan di bag. dalam mata, termasuk rongga sentral mata yg
berisi cairan vitreus)
- Panoftalmitis ( peradangan seluruh bola mata, termasuk sclera & kapsul tenon
sehingga bola mata merupakan ronggaabses)
KOMPLIKASI
Endoftalmitis
ULKUS KORNEA
DEFINISI
Hilangnya sebagian permukaan kornea e.c kematian jaringan kornea
TANDA DAN GEJALA
- Mata terasa nyeri
- Visus turun
- Mata merah
- Fotofobi
- Nrocos
- Sekret (+), ngganjel
- RPD R. trauma pd mata
PX FISIK
1. Cuci tangan
2. Visus
3. Segmen anterior defek jaringan
Kornea ulkus: infiltrate, warna putih keabuan, erosi (tidak putih),
penipisan kornea
Hipopion, hifema, sinekia posterior
4. Fluorescence test (+) warna hijau
(+) : kornea tidak intak, rusaknya epitel kornea
PENATALAKSANAAN
1. Rujuk Sp. M
2. R/ ciprofloxacin 0,3% EO tube no.I
4 dd gtt I ODS
R/ natrium diklofenak tab mg 10 no. X
2 dd tab I
Jika ada sikloplegi +sulfas atropine
DDx
Endoftalmitis
Abses kornea
Leukoma
Panoftalmitis
Keratitis
RESEP KATARAK , PSEUDOFAKIA, KEKERUHAN BADAN KACA
Pseudofakia
R/ polydex ED fl No. I
4 dd gtt II OD
R/ methyl prednisolone tab mg 4 no. X
1-1-0
Katarak
R/ Catarlent ED fl No. I
3 dd gtt II ODS
Kekeruhan badan kaca
R/ Vitrolenta ED fl No. I
??? gtt ??? ODS