(RPP)
:
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Akademik
1. Siswa dapat memahami dan melakukan proses dasar produksi.
2. Siswa mampu mengopersionalkan mesin-mesin produksi
3. Siswa memiliki berbagai macam wawasan tentang mesin produksi.
1
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. MEMAHAMI DASAR PEMESINAN
2
1 ton = 0,22481lb
1 lb = 0.45359237 kg = 7000 grain
1 slug = 32.174 lb = 14.5939 kg = 444.800 dyne
4 4
Momen kelembaman dan Cm , mm
momen tahanan
2 2 2
Tegangan/Tekanan Kg/m , kg/cm , kg/mm
2 2
1 kPa = 1000 N/m = 20.886 df/ft
2
1 atm = 760 torr = 1.01325 x 105 N/m
2
1pa = 1 N/m
1 bar = . 105.pa =0,9869 atm
1 torr = 1 mm Hg
2 2 -2
1 Joule = 1 kgm /detik =1.933 x 10 psi
2
1 mm Hg = 0.01934 lbf/in = 107 erg
1 erg = 1 dyne.cm
1 Btu = 252.16 ka.
2
1 in Hg 0.491 bf/in =1.05504 kJ
1 ft.lbf = 13558 J
Usaha (kg.m)
Daya ( kg.m / detik),daya mesin dan pesawat-pesawat
tenaga,daya dinyatakan dalam tenaga kuda (tk) atau
horse power (hp) 1 tk 75 kgm/detik.
Daya listrik Volt x Ampere = V.A
1 V.A disebut 1 Watt (W)
1 Kw = 1 KVA = 1000 W
Usaha Listrik Joule (J)
1 Joule = daya 1 watt bekerja 1 detik
1000 Joule = daya 1 Kw bekerja 1 detik
1 Kwh = daya 1 Kw bekerja 1 jam
1 dyne /cm = 10-1 N/cm2
-19
1 ev = 1.602 x 10 J
1w = 1 J/sec
Satun-satuan listrik mempunyai persamaan
(equivalent).
1 kgm = 9,8 Joule
1 kgm / detik = 9,8 Joule/detik = 9,8 Watt
1 tk = 75 x 9,8 Watt = 736 Watt
1 Kw = 1,36 tk
1 Kwh = 1,36 tk.jam
3
Pada umumnya gambar kerja yang ditunjukkan pada embar pengerjaan (Job
Sheet) dapat berupa gambar perspektif atau gambar proyeksi.Gambar perspektif
merupakan gambar yang menunjukkan suatu benda dengan 3 (tiga)
dimensi,sedangkan gambar proyeksi merupakan gambar yang menunjukkan satu sisi
pandang dari benda yang akan dikerjakan,gambar proyeksi ini ebih sering
ditampilkan mengingat lebih tepat menunjukkan ukuran-ukuran dari setiap bagian
benda.
Beberapa hal dasar dalam gambar kerja yang harus dipahami antara lain:
a. Garis-garis gambar
Gris berpotongn
Garis ukur
Tipis kontinu Garis proyeksi
Garis penunjukan
Garis arsir
Garis ulir
Garis sumbu pendek
4
Garis strip titik tipis Garis (bidang) potong
yang ujung dan
sudutnya tebal
Toleransi
Dalam pengerjaan pengepasan,bagian-bagian benda yang satu dengan yang
lainnya harus dapat dipasang-pasang menjadi suatu susunan benda jadi yang
lengkap.Ukuran masing-masing benda tersebut mempunyai ukuran toleransi,yakni
batas ukuran yang menyimpang dari ukuran nominal yang dipersyaratkan.
Beberapa pengertian mengenai ukuran toleransi ini adalah :
Ukuran Norma (N) : Ukuran yang tertulis pada gambar yang dibaca tanpa
toleransi.
Toleransi (T) : Batasan penyimpangan ukuran dri ukuran nominal,penyimpangan
tersebut dapat membesar atau mengecil dari ukuran nominal.
Penyimpangan mengecil (L) : Batasan ukuran terkecil yang diperbolehkan dari
ukuran nominal.
5
Penyimpangan membesar (U) : Batasan ukuran terbesar yang diperbolehkan
dari ukuran nominal.
Garis penunjukan dasar : Semua stsndard suaian menggunakan dasar pada
garis batas dasar yaitu garis nol yang dinyatakan dengan ukuran nominal 0,000.
Ukuran sesungguhnya : adalah ukuran yang diperbolehkan dari hasil
pengukuran setelah benda kerja selesai dikerjakan.
TANDA PENGERJAAN
Simbol-simbol tanpa perintah tambahan
Simbol dasar yang tidak mempunyai arti untuk
pengerjaan,bagian benda yang tidak perlu dikerjakan.
6
Memahami Material yang akan digunakan
Bagan berikut menunjukkan kelompok dan jenis bahan;
Bahan
Logam Bukan
Logam
Beberapa faktor dalam memilih material atau bahan yang akan digunakan adalah;
a. Bentuk komponen yang akan dibentuk
b. Toleransi ukuran benda
c. Sifat mekanik
d. Harga bahan
e. Harga processing
Sedangkan pemillihan bahan untuk kebutuhan khusus harus mempertimbangkan,
a. Kemampuan bahan saat dipakai
b. Cara pembentukan
c. Harga keseluruhan dari bahan dan pembentukan
7
MESIN BUBUT KONVENSIONAL
1. PENGERTIAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL
Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas yang dalam
proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong
pahat (tools) sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut.Mesin bubut
merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk benda
kerja silindris.Pada prosesnya benda kerja terlebih dahulu dipasang pada chuuck
(pencekam) yang terpasang pada spindel mesin,kemudian spindel dan benda kerja
diputar dengan kecepatan sesuai perhitungan.Alat potong (pahat) yag dipakai untuk
membentuk benda kerja akan akan disayatkan pada benda kerja yang
berputar.Umumnya pahat bubut dalam keadaan diam,pada perkembangannya ada
jenis mesin bubut yang berputar alat potongnya,sedangkan benda kerjanya
diam.Dalam kecepatan putar sesuai perhitungan,alat potong akan mudah memotong
benda kerja sehingga benda kerja mudah dibentuk sesuai yang diinginkan.
Dikatakan konvensional karena untuk membedakan dengan mesin-mesin
yang dikontrol dengan komputer (Computer Numerically Controlled) ataupun Control
numerik (Numerical Control) dan karena jenis mesin konvensional mutlak diperlukan
keterampilan manual dari operatornya.Pada kelompok mesin bubut konvensional
juga terdapat bagian-bagian otomatis dalam pergerakannya bahkan ada juga yang
dilengkapi dengan layanan otomatis,baik yang dilayani dengan sistem
hidrolik,pneumatik,ataupun elektrik.Ukuran mesinnyapun tidak semata-mata kecil
karena tidak sedikit mesin bubut konvensional yang dipergunakan untuk
mengerjakan pekerjaan besar seperti yang dipergunakan pada industri perkapalan
dalam membuat atu merawat poros baling-baling kapal yang diameternya mencapai
1000 mm.
8
gigi untuk berbagai jenis pembubutan letak/posisinya berbeda.Demikian juga cara
pengoperasiannya karena memiliki fasilitas yang sama juga tidak jauh berbeda.
1.1. Sumbu Utama (Main Spindel)
Merupakan suatu sumbu utama mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan
chuck (cekam),plat pembawa,kolet,senter tetap,dan lain-lain.
1.2. Meja Mesin (Bed)
Berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas,eretan,penyangga diam
(steady rest),penyangga jalan (follow rest),dan merupakan tumpuan gaya
pemakanan waktu pembubutan.
1.3. Eretan (Carriage)
Terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang bergerak
sepanjang alas mesin,eretan melintang (cross cariage) yang bergerak melintang alas
mesin,dan eretan atas ( top cariage) yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan
diatas eretan melintang.
2.1.4. Kepala Lepas ( Tail Stock)
Digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada
saat pembubutan,dudukan bor tangkai tirus,dan cekam bor sebagai penjepit bor.
1.5. Tuas Pengatur Transporter dan Sumbu Pembawa.
Digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter dan sumbu
pembawa.
1.6. Pelat Tabel
Adalah tabel besarnya kecepatan yang ditempel pada mesin bubut yang
menyatakan besarnya perubahan antara hubungan roda-roda gigi didalam kotak roda
gigi ataupun terhadap roda pulley didalam kepala tetap (head stock).
1.7. Tuas Penguibah Pembalik Transporter dan Sumbu Pembawa.
Digunakan untuk membalikkan arah putaran sumbu utama,hal ini diperlukan
bilamana hendak melakukan pengerjaan penguliran,pengkartelan ataupun membubut
permukaan.
1.8. Pelat tabel Kecepatan Sumbu Utama.
Menunjukkan angka-angka besaran kecepatan sumbu utama yang dapat
dipilih sesuai dengan pekerjaan pembubutan.
1.9. Tuas-tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama.
Berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin sesuai hasil dari
perhitungan atau pembacaan dari tabel putaran.
2.1.10. Penjepit Pahat (Tools Post).
Digunakan untuk menjepit atau memegang pahat,dapat dipasang sekaligus
empat macam pahat yang masing masing sudah distel.
1.11. Tuas Penghubung.
9
Digunakan untuk menghubungkan roda gigi yang terdapat pada eretan
dengan poros transporter sehingga eretan akan dapat berjalan secara otomatis
sepanjang alas mesin.
10
d = diameter pisau atau benda kerja.
11
Perlengkapan mesin frais
1. Ragum (catok)
Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit
dengan kuat agar posisi tidak berubah pada waktu difrais.Berdasarkan
gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis,antara lain: ragum biasa,ragum
berputar, ragum universal.
a. Ragum biasa.
Ragum biasa digunakan untukmenjepit benda kerja yang bentuknya
sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar
saja.
b. Ragum berputar.
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus
membentuk sudut terhadap spindle.Bentuk ragum ini seperti ragum biasa
tetapi pada bagian bawahnya terdpat alas yang dapat diputar hingga sudut
360o.Bagan tengahnya terdapat skala nonius yang dapat digunakan untuk
menentukan sudut putaran yang dikehendaki.
c. Ragum Universal.
Ragum ini mempunyai dua sumbu putaran,sehingga dapat diatur
letaknya baik secara horizontal maupun vertikal.Ragum universal dapat mengatur
sudut benda kerja yang akan dikerjakan dalam berbagai posisi.Sehingga
12
pengerjaan benda kerja dapat dari arah vertikal maupun
horizontal.
Kepala Pembagi (Dividing Head)
Kepala pembagi adalah peralatan mesin yang digunakan untuk
membentuk segi beraturan pada poros yang panjang.Pada peralatan ini
biasanya dilengkapi dengan plat pembagi yang berfungsi untuk membantu
pembagian yang tidak dapat dilakukan dengan pembagian langsung.
Kepala pembagi terdiri dari dua bagian utama yaitu;roda gigi cacing
dan ulir cacing.Perbandingan antar jumlah gigi cacing dengan ulir cacingnya
disebut ratio.Ratio dividing head ada jenis 1 : 40 dan 1 : 60,tetapi yang paling
banyak diakai 1 : 40
Posisi kedudukan dividing head dapat diputar 90o sehingga juga dapat
berfungsi sebagai rotary table.Dalam pelaksanannya untuk membuat segi-
segi ke n,jika tidak dapat digunakan pembagian secara
langsung,pembagiannya ini menggunakan bantuan plat pembagi.
Contoh:
Jika kita akan membentuk benda segi 7 beraturan.Karena 7 adalah
bilangan prima maka hal ini tidak dapat dibagi langsung,melainkan harus
menggunakan bantuan plat pembagi,yang mana penghitungan putaran
engkolnya dapat dihitung dengan rumus
i 40 5 15
Nc = = =5 =5 i = ratio
Z 7 7 21 z = jumlah
Dengan demikian untukmembentuk benda tersebut tiap satu permukaan
harus diputar 5 putaran tambah 15 lubang pada plat berlubang (sektor) 21.
13
d. Kepala lepas.
Kepala lepas digunakan untuk menyangga benda kerja yang
dikerjakan dengan dividing head.Sehingga waktu disayat benda kerja tidak
terangkat atau tertekan kebawah.
Kepala lepas
e. Rotary table.
Rotary table digunakan untuk membagi segi-segi beraturan
misalnya,kepala baut.Disamping itu juga dapat digunakan untuk membagi
jarak-jarak lubang yang berpusat pada satu titik misalnya,membagi lubang
baut pengikat pada flendes.Dapat digunakan untuk membagi jarak suatu
bentuk benda dalam satuan derajat sampai ketelitian detik.
Contoh:
Bila kita membuat suatu sprocket dengan jumlah gigi 27 jarak antara
gigi yang satu dengan sebelahnya adalah:
360o 360o
14
Nc = = = 13o1958,8
Z 27
Jadi jarak antara gigi yang satu dengan yang sebelahnya membentuk
sudut 13o 19 58,8
Stub Arbor.
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum
dipasang pada sarung tirus pada sumbu utama.
15
Arbor.
Pisau pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor yang posisinya
diatur dengan pemasangan ring arbornya.Arbor jenis ini biasanya digunakan
untuk mesin frais horizontal saja.
16
b. Pisau Alsur (Slot milling cutter)
Untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja.Jenisnya
ada beberapa macam,penggunaanya disesuaikan dengan kebutuhan,antara
lain :
-Pisau alur mata sayat satu sisi.
-Pisau alur dua mata sayat yaitu muka dan sisi.
-Pisau alur dua mata sayat yaitu muka dan sisi dengan mata sayat silang.
17
Satu set cutter (8 buah) nomor pisau sistem modul
Untuk
Nomor
No memotong gigi
Pisau
berjumlah
01 1 12 13
02 2 14 16
03 3 17 20
04 4 21 25
05 5 26 34
06 6 35 54
07 7 55 134
08 8 135 Keatas
Gigi rack
18
135 Tak terhingga (gigi
15 8
rack)
19
h. Pisau jari (Endmill cutter)
Ukurannya sangat bervariasi mulai dari ukuran kecil sampai
besar,biasanya dipakai untuk membuat alur pada bidang datar atau pasak.
20
k. Pisau frais gergaji (Slitting saw)
Digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja,juga untuk
membuat alur kecil.
MESIN SEKRAP
Mesin sekrap adalah salah satu jenis mesin perkakas potong,yang mempunyai
gerakan utama lurus maju mundur,sehingga menghasilkan pemotongan berupa
garis-garis lurus mendatar.Mesin ini lebih umum digunakan untuk membentuk bidang
datar,meskipun dapat digunakan untuk membentuk alur persegi,alur T,alur ekor
burung dan lain-lain.
1. Mekanisme gerak utama.
Gerak utama adalah gerak lengan yang merupakan panjang langkah
penyayatan,ini dapat diatur dengan menggeser kedudukan blok engkol sepanjang
alur yang tersedia pada engkolnya.Semakin menjauh dari sumbu poros roda gigi
penggerak akan semakin panjang langkah yang dihasilkan,sebaliknya semakin
mendekat akan semakin pendek panjang langkahnya.Pengaturan panjang langkah
ini dapat dengan memutar poros pengatur langkah yang menggerakkan roda gigi
kerucut sehingga batang berulir akan berputar dan mekanisme blok engkol akan
bergerak mendekat atau menjauh dsumbu poros utama.
2. Mekanisme gerak ingsut
21
Gerak ingsut adalah gerakan yang dihasilkan dari gerak putar poros utama
(poros roda gigi penggerak) menjadi gerak lurus periodik meja pembawa benda
kerja.Melalui roda gigi beralur yang berhubungan dengan gerakan pasak,sehingga
dapat menggerakkan roda pasak yang berhubungan dengan poros ulir meja,gerakan
periodik roda pasak menyebabkan meja beringsut.Kecepatan ingsut ini tergantung
dari pengaturan jarak pena engkol sepanjang alur roda gigi,semakin menjauh dari
sumbu putar roda gigi beralur akan mengakibatkan semakin cepatnya gerak ingsut
meja pembawa benda kerja.
Langkah penyekrapan harus disesuaikan dengan kedudukan kepala
sekrap,kedudukan pahat dan jenis pahat.Pada umumnya bentuk pahat sekrap sama dengan
pahat bubut,hanya sudut bebasnya tidak boleh melebihi 4 derajat.
2. TEKNIK LAS
Prinsip-prinsip pengelasan
Pada awal pengembangan teknologi las, pengelasan hanya dipergunakan untuk
sambungan-sambungan permanen dan reparasi-reparasi yang kurang penting.
Setelah melewati pengalaman praktek yang cukup lama, maka sekarang ini
penggunaan teknologi las dapat menjangkau pada hampir semua pekerjaan yang
menggunakan bahan baku logam. Mengelas berarti Penyambungan dua benda padat
dengan cara mencairkan dan memadukan keduanya menggunakan panas,
penyambungan dapat langsung atau dengan bahan pengisi.
Elektroda
Las tak
Las TIG atau las wolfram gas
terumpan
Las
gas OAW
22
Keselamatan kerja waktu mengelas
Mengetahui dan menguasai cara-cara menjaga keselamatan waktu bekerja
merupakan syarat penting bagi seorang operator las. Apalagi pada pekerjaan-
pekerjaan las, kemungkinan timbul bahaya sangat besar bila tidak berhati-hati serta
tidak mengindahkan peraturan tentang keselamatan kerja. Kecelakaan yang terjadi di
bengkel las biasanya karena kecerobohan, maka dari itu ingatlah kegunaan masing-
masing alat dan cara pemeliharaannya. Kesalahan menggunakan peralatan dan
berbuat ceroboh akan menimbulkan kerusakan dan bahaya baik bagi peralatannya
maupun bagi operator las itu sendiri. Alat-alat keselamatan kerja las antara lain:
a) Kacamata las
Di dalam proses pengelasan terdapat sinar yang membahayakan terhadap
anggota badan terutama pada bagian mata dan kulit. Untuk itu diperlukan kaca mata
las pelindung dari bahaya sinar pengelasan. Fungsi kacamata las:
- Untuk melindungi mata dari sinar ultraviolet, inframerah dan cahaya tampak yang
dipancarkan oleh nyala
- Untuk melindungi mata dari percikan api dan nyala api las yang berintensitas tinggs
23
c) Sepatu las
sepatu ini terbuat dari kulit yang pada ujungnya terjadap logam pelindung dengan
kapasitas 2 ton. sepatu ini akan melindungi juru las dari sengatan listrik, kejatuhan
benda, benda-benda yang panas dan benda-benda yang tajam.
24
pemotongan logam. Untuk penyambungan digunakan pembakar (Torch) sedang untuk
memotong digunakan pembakaran pemotong (Cutting Torch)
Bahan bakar gas yang biasa dipergunakan pada pengelasan gas ialah asetilin
atau gas karbit (C2H2), hidrogen dan gas mapp (stabilized methyla cetylene
propadiene), ialah gas asetilin yang telah distabilkan. Dari bermacam-macam bahan
bakar, maka asetilin adalah yang paling banyak dipergunakan, karena:
- Asetilin dapat mudah dibuat melalui generator asetilin.
- Asetilin dengan oksigen menghasilkan suhu nyala api paling tinggi
dibandingkan nyala api oksigen dengan bahan bakar lain.
Gas asetilin dibuat dengan jalan mencampur karbit (calsium carbida) dengan air.
Oksigen (O2)
5
6
4 7
8
3 9
10
1
2
11
12
26
Keterangan:
1. Laci karbid 7. Keran penghubung gas ke waterlock
2. Plat pengaman laci 8. Pipa pengaman waterlock
3. Keran pengisi air 9. Saluran gas ke pembakar (torch)
4. Badan pesawat 10. Badan waterlock
5. Pipa pengaman ruang gas 11. Keran penduga
6. Pengisi waterlock (kunci air) 12. Tutup untuk pemeriksaan
Cara pemakaian:
1. Isi tangki dengan air setinggi batas air yang ada
1. Isi waterlock dan kerangan penduga / cerat penduga dalam keadaan
terbuka, sehingga air akan keluar kalau air sudah cukup isinya
2. Isi laci karbid dengan gumpalan karbid sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan, kemudian tutup kembali rapat-rapat
3. Buka kran pengisi air, kalau air dalam tangki sudah naik, buka kran
penghubung gas dan generator asetilen sudah siap dipakai
27
Gambar 9. Api carburizing
Api yang dihasilkan oleh campuran yang terlalu banyak acetylene atau
kekurangan oksigen, tanda-tandanya Bentuk kerucut nyala tumpul di sekitar
kerucutnya terlihat kabut putih pemakaian Untuk mengelas permukaan yang
dikeraskan dengan memakai bahan tambah.
Nyala api oksidasi adalah nyala kelebihan oksigen tanda-tandanya kerucut nyala
meruncing dan pendek Warna nyala inti putih kemilau keunguan bersuhu sekitar
6000 F pemakaian Untuk mengelas potong
28
4. Setelah selesai digunakan, pembakar las sebaiknya disimpan pada tempat
yang aman untuk menghindari kerusakan yang mungkin terjadi
Flens tunggal
Rigi las, las buildup Untuk las buildup, letakkan dua simbol ini
bersisian
Titik, Proyeksi, Lapisan Simbol ini menyatakan las-lasan dengan
pengelasan sambungan tumpang, las busur
listrik, pengelasan elektron dsb. Tidak
termasuk pengelasan sudut. Untuk
pengelasan lapisan, letakkan dua simbol ini
bersisian
29
Gambar 12. Sambungan tumpul / Butt joint Gambar 13. Sambungan T / Fillet joint
Las Listrik
Las listrik adalah cara penjelasan dengan menggunakan tenaga listrik sebagai
sumber panasnya. Beberapa macam proses las yang termasuk kelompok las
listrik.
1. Las listrik dengan elektroda karbon
2. Las listrik dengan elektroda berselaput
3. Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas)
4. Las listrik MIG (Metal Inert Gas)
5. Las listrik Submerged
30
Alat-alat utama las busur listrik
1. Kabel tenaga
Pemilihan kabel tenaga yang digunakan untuk menginstal disesuaikan dengan
bebannya (trafo las nya) berupa ampere dan tegangan input trafo las. Hal ini
menyangkut ukuran kawat, panjang kabel, dan jenis kawatnya (serabut/tidak).
Selanjutnya dalam menginstall harus kuat dan tidak mudah lepas, sehingga aliran
listrik dapat mengalir maksimal dan tidak panas.
2. Trafo las
Pemilihan trafo las pada saat akan membeli, harus dipertimbangkan tentang
kebutuhan maksimal (beban pekerjaan yang akan dikenakan kepada trafo las
tersebut. Apabila beban pekerjaannya besar maka langkah pemilihannya adalah
dapat dipertimbangkan tentang tegangan input: 3PH, 2PH atau 1PH; Ampere output,
dipertimbangkan dari diameter elektroda yang akan digunakan. dan yang paling
penting adalah duty cycle dari trafo tersebut. dalam hal ini pilihlah trafo las yang
memiliki duty cycle yang tinggi untuk ampere yang tinggi, misal duty cycle 100%
untuk arus sampai dengan 200 A. langkah berikutnya gunakan tang ampere untuk
mengecek kesesuaian out put arus pengelasan pada indikator dengan kenyataannya
yang terlihat pada tang ampere. Jenis trafo las juga perlu dipertimbangkan apakah
trafi AC atau DC. hal ini terkait dengan jenis elektroda yang akan digunakan. jika
menggunakan multi electrode, pilihlah trafo DC. Cara mengoperasikan trafo las
terlebih dahulu harus dilihat instalasinya. kabel tenaga ke trafo las, kabel massa,
kabel elektroda dan kondisi trafo sendiri, apakah pada tempat yang kering atau
basah. setelah diketahui instalasinya baik, maka saklar utama pada kabel tenaga di
on kan, selanjutnya saklar pada trafo las di on kan. pastikan kabel massa dan kabel
31
elektroda tidak dalam kondisi saling berhubungan. atur arus pengelasan yang
dibutuhkan dan selanjutnya gunakan untuk mengelas. Apabila proses pengelasan
telah selesai, trafo las dimatikan kembali.
32
pembuatan instrumen dan perhasan yang rapuh.Sebagai akibatnya,metal working
mencakup banyak keahlian dan penggunaan berbagai macam peralatan.
33
membiayai hal ini terdorong oleh keuntungan yang dapat diperoleh dari tiap ons
ekstrksi logam mulia dan harga tinggi pasar emas selama ini yang telah terjadi
selama ini.
Pengolahan logam sangat tergantung pada ekstraksi dari logam mulia untuk
membuat perhiasan,membuat mesin elektronik yang lebih efisien,untuk kebutuhan
industri dan aplikasi teknologi mulai dari konstruksi sampai kontainer,rel dan alat
transportasi udara.Tanpa logam,barang-barang dan jasa akan berhenti bergerak
diseluruh dunia.Banyk orang kemudian belajar cara pengolahan logam sebagai hal
kreatif dalam bentuk pembuatan perhiasan,hoby mengoleksi pesawat dan
mobil,belajar menjadi pande besi,serta dalam bentuk seni lain.Seolah-olah
perindustrian terus mengajarkan pencetakan dalam segala bentuk dan terdapat
juga sekolah khusus untuk pembuatan perhiasan pada awal abad ke -21.
Proses Pengerjaan Panas
Guna membentuk logam menjadi bentuk yang lebih bermanfaat biasanya
dibutuhkan proses pengerjaan mekanik dimana logam tersebut akan mengalami
deformasi plastis dan perubahan bentuk.Salah satu pengerjaan itu adalah
pengerjaan panas.Pada proses ini hanya membutuhkan daya deformasi yang
rendah dan perubahan sifat mekanik yang terjadi juga kecil.Pengerjaan panas
logam dlakukan diatas suhu rekristalisasi atau diatas daerah pengerasan
kerja.Pada waktu proses pengerjaan panas berlangsung,logam berada dalam
keadaan plastis dan mudah dibentuk oleh tekanan.Proses ini juga memiliki
keuntungan antara lain :
a. Porositas dalam logam dapat dikurangi
b. Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar
dalam logam.
c. Butir yang kasar dn berbentuk kolom diperhalus.
d. Sifat-sifat fisik meningkat.
e. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk logam
dalam keadaan plastis lebih rendah.
Namun demikian ,pada proses pengerjaan ini juga ada kerugiaanya,yaitu
pada suhu yang tinggi terjadi oksidasi dan pembentukan kerak pada permukaan
logam sehingga penyelesaian permukaan tidak bagus.Hal itu akan berakibat pada
toleransi dari benda tersebut menjadi tidk ketat.
Pengerolan (Rolling)
Batangan baja yang membara,diubah bentuknya menjadi produk berguna
melalui pengerolan.Salah satu akibat dari proses pengerolan adalah,penghalusan
34
butir yang disebabkan rekristalisasi.Struktur yang kasar ,kembali menjadi struktur
memanjang akibat pengaruh penggilingan.
Pada proses pengerolan suatu logam mengalami deformasi
terbanyak.Adapun lebarnya hanya bertambah sedikit.Pada operasi
pengerolan,keseragaman suhu sangat penting karena berpengaruh pada aliran
logam dan plastisitas.Proses pengerjaan panas dengan pengerolan ini biasanya
digunakan untuk membuat rel,bentuk profil,pelat dan batang.
Penempaan (Forging)
35
Pengolahan Pasir Cetak
Pasir cetak yang sudah digunakan untuk membuat cetakan,dapat dipakai kembali
dengan mencampur pasair baru dan pengikat baru setelah kotoran-kotoran dalam
pasir tersebut dibuang.Pasir cetak dapat digunakan berulang-ulang.
Setelah digunakan dalam proses pembuatan suatu cetakan,pasir cetak tersebut
dapat diolahembali tidak bergantung pada bahan logam cair.Prosesnya dengan cara
pembuangan debu haus dan kotoran,pencampuran,serta pendinginan pasir cetak.
Adapun mesin-mesin yang dipakai dalam pengolahan pasir sebagai berikut :
a. Penggiling pasir.
Penggiling pasir digunakan apabila pasir tersebut menggunakan lempung
sebagai pengikat,sedangkan untuk pengaduk pasir digunakan jika pasir
menggunakan bahan pengikat seperti minyak pengering atau natrium silikat.
b. Pencampur pasir
Pencampur pasir digunakan untuk memecah bongkah-bongka pasir setelah
pencampuran.Jadi,pasir dari penggiling pasir kadang-kadang diisikan kepencampur
pasir atau biasanya pasir bekas diisikan langsung kedalamnya.
c. Pengayaan
Untuk mendapatkan pasir cetak,ayakan dipakai untuk menyisihkan kotoran dan
butir-butir pasir yang sangat kasar.Jenis ayakan ada dua macam,yaitu ayakan
berputar dan ayakan bergetar.
d. Pemisahan magnetis.
Pemisahan magnetis digunakan untuk menyisihkan potongan-potongan besi yang
berada dalam pasir cetak tersebut
e. Pendingin Pasir.
Dalam mendnginkan pasir,udara pendingin perlu bersentuhan dengan butir-butir
pasir sebanyak mungkin.Pada pendingin pasir pengagitasi,udara lewat melalui pasir
yang diagitasi.
Adapun pada pendingin pasir tegak,pasir dijatuhkan kedalam tangki dan disebr
oleh sebuah sudu selama jatuh,yang kemudian didinginkan oleh udara dari
bawahPendingin bergetar menunjukkan alat dimana pasir diletakkan pada pelat dan
pengembangan pasir efektif.
36
batu.Dengan pencetakan gips,hasilnya akan lebih tahan lama(jika disimpan dtempat
tertutup) dibanding dengan tanah liat asli yang harus disimpan ditempt yang basah
agar tidak pecah.Dalam proses pengecoranini,gips yang sederhana dan tebal
dicetak,diperkuat dengan menggunakan serat kain goni,semua itu dibalut dengan
tanah liat asli.Pada proses pembuatannya gips ini dipindahdari tanah liat yang
lembab,proses ini akan secara tidak sengaja merusak keutuhn tanah liat tersebut
telah berada didalamcetakan.Cetakan kemudian dapat digunakan lagi dilain waktu
untuk melapisigips aslinya sehingga tampak benar-benar seperti tanah liat
asli.Permukaan gips in selanjutnya dapat dierbaharui,dan dihaluskan agar
menyerupai pencetak dari perunggu.
DIE CASTING
Die Casting adalah proses pencetakan logam dengan menggunakan peneknan
yang sangat tinggi pada suhu rendah.Cetakan tersebut disebut Die.Rentang
kompleksitas die untuk memproduksi bagian-bagian logam non belerang (yang tidak
perlu sekuat,sekeras,atau setahan panas seperti baja) dari keran cucian sampai
cetakan mesin ( termasuk hardware,bagin-bagian komponen mesin,mobil
mainan,dan sebagainya)
37
Logam biasa seperti seng dan aluminium digunakan dalam proses die
casting.Logam tersebut biasanya tidak murni melainkan logam-logam yang memiliki
karakter fisik yang lebih baik.Akhir-akhir ini suku cadang yang terbuat dari plastik
mulai menggantikan produk die casting banyak pilihan karena harganya lebih murah
(dan bobotnya lebih ringan yang sangat penting khususnya untuk suku cadang
otomotif berkaitan standard penghematan bahan bakar).Suku cadang dri plasti lebih
praktis (terutama sekarang penggunaan pemotongan dengan bahan plastik semakin
memungkinkan) jika mengesampingkan kekuatannya,dan dapat didesain ulang untuk
mendapatkan kekuatan yang dibutuhkan.
Terdapat empat langkah utaama dalam proses die casting.Pertama-tama cetakan
disemprot dengan pelicin dan ditutup.Pelicin tersebut membantu mengontrol
temperatur die dan membantu pada sat pelepasan dari pengecoran.Logam yang
telah dicetak kemudian disuntikkan pada die dibawah tekanan tinggi.Tekanan tinggi
membuat pengecoran setepat dan sehalus adonan.Normalnya 100 Mpa (1000
bar).Seteah rongganya terisi,temperatur dijaga sampai solid ( dalam proses ini
biasanya waktu diperpendek menggunakan air pendingin pada cetakan).Terakhir die
dibuka dan pengecoran mulai dilakukan.Yang tak kalah penting dari injeksi
bertekanan tinggi adalah injeksi berkecepatan tinggi,yang diperlukan agar seluruh
rongga terisi,sebelum ada baguian dari pengecoran yang mengeras.Dengan begitu
diskontinuitas (yang merusak hasil akhir dan bahkan melemahkan kualitas
pengecoran) dapat dihindari,meskipun desainnya sangat sulit untuk mampu mengisi
bagian yang sangat tebal.
Sebelumnya siklusnya dimulai,die harus diinsta pada mesin die
pengecoran,dandiatur pada suhu yang tepat.Pengesetan membutuhkan waktu 1 2
jam,dn baruah kemudian siklus dapat berjalan selama sekitar beberapa detik sampai
beberapa menit,tergantung ukuran pengecoran.Batas masa maksimal untuk
magnesium,seng,dan aluminium sekitar 4,5 kg,18 kg,dan 45kg.Sebuah die set dapat
bertahan sampai 500.000 shot selama masa pakainya,yang sangat diengaruhi oleh
suhu pelelehan dari logam yang digunakan.Aluminium biasanya memperpendek usia
die karena tingginya temperatur dari logam cair yang mengakibatkan kikisan cetakan
baja pada rongga.Cetakan untuk die casting seng bertahan sangat lama karena
rendahnya temperatur seng.Sedang untuk tembaga,cetakan memiliki usia paling
pendek dibanding yang lainnya.Hal ini terjadi karena tembaga adalah logam
terpanas.
Sering kali dilakukan operasi sekunder untuk memisahkan pengecoran dari sisa-
sisanya,yang dilakukandengan menggunakan trim die dengan power press atau
hidrolik press.Metode yang lama adalah memisahkan dengan menggunakantangan
atau gergaji.Dalam haini dibutuhkan pengikiran untuk menghaluskan bekas gergajian
38
saat logam dimasukkan atau dikeluarkan dari rongga.Pada akhirnya metode
intensif,yang membutuhkan banyak tenaga digunakan untuk menggolingkan shot jika
bentuknya tipis dan mudah rusak.Pemisahan juga harus dilakukan dengan hati-hati.
Kebanyakan die caster melakukan proses lain untuk memproduksi bahan yang
tidak siap digunakan.Yang biasa dilakukan adalah membuat lubang untuk
menempatkan sekrup.
Kecepatan Pendinginan
Kecepatan disaat pendinginan cor mempengaruhi properti,kualitas dan
mikrostrukturnya.Kecepatannya pendinginan sangat dikontrol oleh media
cetakan.Ketika logam yang dicetak dituangkan kedalam cetakan,pendinginan
dimulai.Hal ini terjadi,karena panas antara logamyang dicetakmengalir menuju
bagian pendingin cetakan.Materi-materi cetakan memindahkan panas dari
pengecoran menuju cetakan dalam kecepatan yang berbeda.Contohnya ,beberapa
cetakan yang terbuat dari plaster memungkinkan untuk memindahkan panas dengan
lambat sekali sedangkan cetakan yang keseluruhannya terbuat dari besi yang dapat
mentransfer panas dengan sangat cepat sekali.Pendinginan ini akan berakhir dengan
pengerasan dimaa logam cair berubah menjadi logam padat.
Pada tahap dasar ini,pengecoran logam menuangkan logam kedalam cetakan
tanpa mengontrol bagaimana pencetakan mendingin dan logam membeku dalam
cetakan.Ketika panas harus dipindahkan dengan cepat,para ahli akan merencanakan
cetakan yang digunakan untuk mencakup penyusutan panas pada cetakan,disebut
dengan chills.Fins bisa juga didesain pada pengecoran untuk panas inti,yang
kemudian dipindahkan pada proses cleaning (juga disebut fetting).Kedua metode
bisa digunakan pada titik-titik lokal pada cetakandimana panas akan disarikan secara
cepat.
Ketika panas harus dipindahkan secara pelan,pemicu atau beberapa alas bisa
ditambahkan pada pengecoran.Pemicu adalah sebuah cetakan tambahan yang lebih
luas dan akan mendingin lebih lamban dibanding tempat dimana pemicu
ditempelkan pada pengecoran.
Akhirnya ,area pengecoran yang didinginkan secara cepat akan memiliki struktur
serat yang bagus dan area yang mendingin dengan lamban akan memiliki struktur
serat yang kasar.
39
dibawah 1 atmosfir (vacum).Sehingga pneumatik merupakan ilmu yang
mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara kempa).Sistem
pneumatik memiliki aplikasi yang luas karena udara pneumatik bersih dan mudah
didapat.Banyak industri yang menggunakan sistem pneumatik dalam proses
produksi seperti industri makanan,obat-obatan,pengepakan barang maupun
industri yang lainnya.
2. Karakteristik Udara Kempa
Udara dipermukaan bumi ini terdiri atas campuran dari bermacam-macam
gas.Komposisi dari gas tersebut adalah: 78 % vol gas, 21 % vol. nitrogen, dan 1
% gas lainnya seperti carbon dioksida,argon,helium,krypton,neon dan
xenon.Dalam pneumatik udara difungsikan sebagai media transfer dan sebagai
penyimpan tenaga (daya) yaitu dengan cara dikempa atau dimampatkan.Udara
termasuk golongan zat fluida karena sifatnya yang selalu mengalir dan bersifat
compressible (dapat dikempa).Sifat-sifat udara senantisa mengikuti hukum-
hukum gas.Karakteristik udara dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
b. Volume udara tidak tetap
c. Udara dapat dikempa (dipadatkan)
d. Berat jenis udara 1,3 kg/m3.
e. Udara tidak berwarna
40
(selang)yang kecil,aman dari bahaya ledakan dan hubungan singkat,dapat
dibebani lebih,tidak peka terhadap perubahan suhu dan sebagainya.
Kerugian/kelemahan pneumatik
a. Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara.Udara kempa harus
dipersiapkan secara baik sehingga memenuhi syarat,memenuhi kriteria
tertentu,misalnya kering,bersih,serta mengandung pelumas yang dierlukan
untuk peralatan pneumatikOleh kaena itu sistem pneumatik memerlukan
41
instalasi peralatan yang relatif mahal,seperti kompresor,penyaring
udara,tabung pelumas,regulator dll.
b. Mudah terjadi kebocoran,salah satu sifat udara bertekanan adalah ingin selalu
menempati ruang yang kosong dan tekanan udara susah dpertahankan dalam
waktu bekerja.Oleh karena itu dierlukan seal agar udara tidak
bocor.Kebocoran seal dapat menimbulkan kerugian energi.Peralatan
pneumatik harus dilengkapi dengan peralatan kekedapan udara agar
kebocoran pada sistem udara bertekanan dapat ditekan seminimal mungkin.
c. Menimbulkan suara bising,Pneumatik menggunakan sistem terbuka,artinya
udara yang telah digunakan akan dibuang keluar sistem,udara yang keluar
cukup keras dan berisik sehingga akan menimbulkan suara bising terutama
pada saluran keluar/buang.Cara mengatasinya adalah dengan memasang
peredam suara pada setiap saluran buangnya.
d. Mudah mengembun,udara yang bertekanan mudah mengembun,sehingga
sebelum memasuki sistem harus diolah terebih dahulu agar memenuhi
persyaratan tertentu ,misal; kering,memiliki tekanan yang cukup,mengandung
sedikit pelumas agar mengurangi gesekan pada katup-katup dan aktuator.
KLASIFIKASI CONTOH
Pengendali sinyal =
Katup pengendali sinyal
Pemroses
Sinyal/Prossesor =
Katup kontrol AND,
OR, NOR, dll
42
Sinyal input = Katup
tekan,Tuas,Roll,Sensor
,dll.
43
b. Terjadi Oiled up pada valve.
c. Terjadi pencemran (kontaminasi) pada silencers.
Macam-macam kondutor;
a. Pipa yang terbuat dari tembaga,kuningan,baja,galvanis atau stenlees
steel.Pipa ini juga disebut konduktor kaku (rigid) cocok untuk instalasi yang
permanen.
b. Tabung (tube) yang terbuat dari tembaga ,kuningan atau aluminium.Ini
termasuk konduktor yang semi fleksible dan untuk instalasi yang sesekali
dibongkar pasang.
c. Selang fleksible yang biasanya terbuat dari plastik dan biasa digunakan untuk
instalasi yang frekuensi bongkar-pasangnya lebih tinggi.
Konektor,berfungsi untuk menyambungkan atau menjepit konduktor (selang
atau pipa) agar tersambung erat pada bodi komponen pneumatik.Bentuk atau
macamnya disesuaiakan dengan konduktor yang digunakan.
7. Katup-katup pneumatik.
Katup pneumatik memiliki banyak jenis dan fungsi,katup tersebut berperan
sebagai pengatur/pengendali didalam sistem pneumatik.
Menurut desain konstruksinya adalah;
a. Katup Poppet (Poppet Valves)
a.1. Katup Bola (Ball Seat Valves)
a.2. Katup Piringan (Disc Seat Valves)
44
Katup 3/2 Way valve (WV) penggerak plunyer,Pembalik pegas(3/2 DCV
plunyer actuated,spring centered),termasuk jenis katup piringan (disc valves)
dan normally closed (NC).
b. Katup Satu Arah (Non Return Valves)
Katup ini untuk mengatur arah aliran udara kempa hanya satu arah saja yaitu
bila udara telah melewati katup tersebut maka udara tidak dapat berbalik
arah.Sehingga katup ini juga digolongkan pada katup pengarah khusus.
b.1. Katup satu arah pembalik pegas,misalnya udara dari arah kiri
akan menekan pegas sehingga katup terbuka dan udara akan diteruskan
kekanan.Bila udara mengalir dari arah sebaliknya,maka katup akan menutup
dan udara tidak bisa mengalir kearah kiri.
b.2. Shuttle Valve, Katup ini akan mengalirkan udara bertekanan dari
salah satu sisi,baik sisi kiri atau sisi kanan saja,juga disebut katup OR (Logic
OR function) .
45
mencekik aliran udara hingga akan menghambat aliran udara.Hal ini
diasumsikan bahwa besarnya aliran yaitu jumlah volume udara yang mengalir
akan mempengaruhi besar daya dorong udara tersebut.Macamnya:
a. Fix flow control,yaitu besarnya lubang laluan tetap (tidak dapat disetel)
b. Adjustable flow control,yaitu lubang laluan dapat disetel dengan baut
penyetel.
c. Adjustable flow control dengan check valve by pass.
d. Shut of Valve.Katup ini berfungsi untuk membuka dan menutup aliran
udara.
46
Cushion ini berfungsi untukmenghindari kontak yang keras pada akhir
langkah.Jadi dengan sistem cushion ini kita memberikan bantalan pegas pada
akhir langkah.
47
sistem pneumatik dapat bekerja secara otomatis.Adanya sistem kontrol
pneumatik ini akan mengatur hasil kerja baik gerakan,kecepatan,urutan
gerak,arah gerakan maupun kekuatannya.Dengan sistem kontrol pneumatik ini
sistem pneumatik dapat didesain untuk beberapa tujuan otomasi dalam suatu
mesin industri.
Q V
Q1 V1 Q2 V2
A1 A2
Sistem hydrolik
1. Cairan Hydrolik
48
Cairan hydrolik yang digunakan pada sistem hydrolik harus memiliki
ciri-ciri atau watak (property) yang sesuai dengan kebutuhan.Property cairan
hydrolik merupakan hal-hal yang dimiliki oleh cairan hydrolik tersebut sehingga
cairan hydrolik tersebut dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik
.Adapun fungsi cairan tersebut:
a. Sebagai penerus tekanan atau penerus daya.
b. Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak.
c. Sebagai pendingin komponen yang bergesekan.
d. Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah.
e. Pencegah korosi.
f. Penghanyut bram/chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari
komponen.
g. Sebagai pengirim isyarat (signal)
49
suhu permulaan mesin dioperasikan (star-up).Hal ini untuk mengantisipasi
block (penyumbatan) oleh cairan hydrolik yang membeku.
6. Tahan Korosi dan Tahan Aus.
Harus mampu mencegah terjadinya korosi karena dengan tidak terjadi
korosi ,konstruksi akan tidak mudah aus ,mesin jadi awet.
7. Demulsibility (Water Separable)
Adalah kemampuan cairan hydrolik karena air akan mengakibatkan
terjadinya korosi bila berhubungan dengan logam.
8. Minimal Compressibility
Secara teoritis cairan adalah uncomprtessble (Tidak dapat
dikempa),kenyataanya dapat dikempa sampai dengan 0,5 % volume untuk
setiap penekanan 80 bar.
2. KOMPONEN HYDROLIK
50
Berfungsi untuk menghisap fluida oli hydrolik yang akan disirkulasikan
dalam siste hydrolik,merupakan sistem tertutup,setelah disirkulasi pada
rangkaian akan kembali pada tangki oli.
Torak
F2
A1 V2
V S1
S2 V1 A2
Pe
51
F1 F2 F1 A1
P1 = P 2 = P e = = atau =
A1 A2 F2 A2
A= d12/4 d12
= =
A2 d22/4 d22
S1 A2
Bila,V1 = V2, maka : A1 . S1 = A2 . S2, jadi ; =
S2 A1
52
i. Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan seorang
maintenanceman yang terlatih.
j. Bila akan mengganti cairan hydrolik (apa lagi bila cairan hydrolik yang
berbeda),pastikan bahwa komponen dan seal-sealnya cocok dengan
cairan yang baru,demikian pula seluruh sistem harus dibilas (flushed)
secara baik dan benar-benar bersih.
53
D.METODE
A. PENDEKATAN : Pengajaran Langsung atau Konstruktivisme.
B. METODE : Ceramah,Tanyajawab,simulasi dan Pengamatan.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. PENDAHULUAN
-Melakukan riviu pengetahuan.
-Menjelaskan gejala realitas yang ada
-Menunjukkan permasalahan yang akan dibahas
-Memotivasi dan menjelaskan tujuan pembahasan
2. INTI
-Melakukan pengamatan objek
-melakukan study pustaka
-Melakukan penyajian data
-Melakukan analisa data
-Membuat kesimpulan
3. TINDAK LANJUT
-Menerapkan Konsep
-Pengembangan konsep
-Penugasan (PR).
F. SUMBER/ALAT /BAHAN
SUMBER : Lingkungan,Buku referensi,Nara sumber.
ALAT : Peralatan Lab,Alat peraga,Alat sederhana
BAHAN : Alat Tulis (Alat habis pakai).
G. EVALUASI
SOAL.
1. a. Garis tipis kontinue digunakan untuk?
b. Toleransi adalah?
b
c. a
c d
Artikan penempatan perintah,kekasaran dan simbol pada tanda pengerjaan?
2. Mesin Bubut adalah?
54
3. Sebutkan bagian utama mesin bubut dan penggunaanya?
4. Mesin frais adalah?
5. Las oxy asetylen / OAW ( Oxy Acetylene Welding ) adalah?
6. Metal working adalah?
7. Pengecoran logam (Casting ) adalah?
8. Karakteristik udara untuk pneumatik dapat diidentifikasi,sebutkan!
9. Fungsi cairan hidrolik adalah?
10. Teknologi Otomasi dibedakan menjadi dua,jelaskan?
H. JAWAB.
1. a. - Garis berpotongan - Garis ukur
- Garis proyeksi - Garis penunjukan
- Garis arsir - Garis ulir
- Garis sumbu pendek
b. Batasan penyimpangan ukuran dari ukuran nominal,penyimpangan tersebut
dapat membesar atau mengecil dari ukuran nominal.
c.
b a. = harga kekasaran
a b = cara/proses pengerjaan
c d c = ukuran yang dilebihkan
d = arah alur/serat bekas pengerjaan
2. Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas yang dalam
proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong
pahat (tools) sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut.Mesin bubut
merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk
benda kerja silindris.
3. a. Sumbu Utama (Main Spindel)
Merupakan suatu sumbu utama mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan
chuck (cekam),plat pembawa,kolet,senter tetap,dan lain-lain.
b. Meja Mesin (Bed)
Berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas,eretan,penyangga diam
(steady rest),penyangga jalan (follow rest),dan merupakan tumpuan gaya
pemakanan waktu pembubutan.
c. Eretan (Carriage)
Terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang bergerak
sepanjang alas mesin,eretan melintang (cross cariage) yang bergerak
melintang alas mesin,dan eretan atas ( top cariage) yang bergerak sesuai
dengan posisi penyetelan diatas eretan melintang.
55
d. Kepala Lepas ( Tail Stock)
Digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada
saat pembubutan,dudukan bor tangkai tirus,dan cekam bor sebagai penjepit
bor.
e. Tuas Pengatur Transporter dan Sumbu Pembawa.
Digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter dan sumbu
pembawa.
f. Pelat Tabel
Adalah tabel besarnya kecepatan yang ditempel pada mesin bubut yang
menyatakan besarnya perubahan antara hubungan roda-roda gigi didalam
kotak roda gigi ataupun terhadap roda pulley didalam kepala tetap (head
stock).
g. Tuas Penguibah Pembalik Transporter dan Sumbu Pembawa.
Digunakan untuk membalikkan arah putaran sumbu utama,hal ini diperlukan
bilamana hendak melakukan pengerjaan penguliran,pengkartelan ataupun
membubut permukaan.
h. Pelat tabel Kecepatan Sumbu Utama.
Menunjukkan angka-angka besaran kecepatan sumbu utama yang dapat
dipilih sesuai dengan pekerjaan pembubutan.
i. Tuas-tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama.
Berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin sesuai hasil dari
perhitungan atau pembacaan dari tabel putaran.
j. Penjepit Pahat (Tools Post).
Digunakan untuk menjepit atau memegang pahat,dapat dipasang sekaligus
empat macam pahat yang masing masing sudah distel.
k. Tuas Penghubung.
Digunakan untuk menghubungkan roda gigi yang terdapat pada eretan
dengan poros transporter sehingga eretan akan dapat berjalan secara
otomatis sepanjang alas mesin.
4. Mesin frais Universal adalah salah satu mesin frais yang dapat digunakan pada
posisi tegak (vertikal) dan mendatar (horizontal) dan memiliki meja yang dapat
digeser /diputar pada kapasitas tertentu.
5. Las Asetilin (las karbit) adalah cara pengelasan dengan menggunakan nyala api
yang didapat dari pembakaran asetilin dan oksigen. Las Asetilen digunakan untuk
menyambung dua bagian logam secara permanen. Dalam penyambungan dua
logam ini dapat dilakukan tanpa bahan pengisi atau dengan tambahan bahan
pengisi.
56
6. Metal working adalah perdagangan,seni,hobi,dan industri yang berkaitan dengan
metallurgi (sebuah ilmu pembuatan perhiasan).Sebuah seni dan karya yang
diperdagangkan dan sebagai industri yang sudah mengakar sejak jaman
dahulu.Menyebar luas keseluruh kebudayaan peradapan.
7. Pengecoran (casting) adalah suatu proses penuanganmateri car seperti logam
atau plastik yang dimasukkan kedalam cetakan,kemudian dibiarkan membeku
didalam cetakan tersebut,dan kemudian dikeluarkan atau dipecah-pecah untuk
dijadikan kompenen mesin.Pengecoran digunakan membuat bagian mesin
dengan bentuk yang kompleks.
8. a. Udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
b. Volume udara tidak tetap
c. Udara dapat dikempa (dipadatkan)
d. Berat jenis udara 1,3 kg/m3.
e. Udara tidak berwarna
57
KRITERIA PENILAIAN
NO. SOAL
JAWABAN BENAR SKOR
1 15
2 5
3 25
4 5
5 10
6 5
7 5
8 10
9 10
10 10
JUMLAH = 100 JUMLAH =
58