TEMATIK
A. KOMPETENSI INTI
IPS
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk hidup ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yan dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
Bahasa Indonesia
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk hidup ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yan dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
B. KOMPETENSI DASAR
Ips
3.4 Memahami manusia, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu pada masa
praaksara, Hindu Budha, Islam dalam aspek pemerintah, sosial, ekonomi, dan
pendidikan.
Bahasa Indonesia
3.5 Menggali informasi dari teks ulasan buku tentang nilai peninggalan Hindu Budha
di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
C. INDIKATOR
Ips
1. Memahami kehidupan masa praaksara, Hindu Budha, dan Islam
2. Menjelaskan kehidupan masa praaksara, Hindu Budha, dan Islam
3. Menunjukkan dan membedakan dari peninggalan kerajaan Hindu Budha
Bahasa Indonesia
1. Membaca teks ulasan buku tentang nilai peninggalan Hindu Budha di Indonesia
1
2. Memilih kosakata baku yang terdapat pada teks ulasan buku tentang nilai peninggalan
Hindu Budha di Indonesia
D. TUJUAN
Setelah mempelajari matei ini, siswa diharapkan mampu:
1. Siswa dapat memahami kehidupan masa praaksara, Hindu Budha, dan Islam
2. Siswa dapat menjelaskan kehidupan masa praaksara, Hindu Budha, dan Islam
3. Siswa dapat menunjukkan dan membedakan dari peninggalan kerajaan Hindu Budha
4. Siswa dapat menemukan kalimat baku dan tidak baku
5. Siswa dapat mengetahui penggunaan kata baku
E. MATERI
Ips (terlampir)
1. Kehidupan pada masa praaksara
2. Kehidupan pada masa Hindhu Budha
3. Kehidupan pada masa Islam
Bahasa Indonesia (terlampir)
1. Kata baku dan tidak baku
2. Penggunaan kata baku
F. PENDEKATAN DAN METODE
PENDEKATAN : Student Center Learning
STRATEGI : Cooperative Learning tipe jigsaw
TEKNIK : whole group jigsaw
METODE : Penjelasan, tanya jawab, ceramah, diskusi
2
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Karakter Alokasi
Waktu
Pendahulua 1. Guru mengucapkan salam Religius 20 menit
2. Mengajak semua siswa berdoa sesuai Religius
n
dengan agama
3. Melakukan komunikasi tentang Disiplin
kehadiran siswa
4. Meminta informasi dari siswa mengenai
Rasa ingin
tempat-tempat bersejerah yang ada di
tahu
Indonesia
5. Menginformasikan tema yang akan
dibelajarkan yaitu tentang Indahnya
Perhatian
Negeriku
Inti Eksplorasi 169 menit
1. Memberikan penjelasan mengenai Pengetahuan
kehidupan pada masa praaksara, Hindu
Materi yang disampaikan meliputi
aspek pemerintah, sosial, ekonomi,
dan pendidikan
Masa praaksara meliputi:
Masa berburu dan meramu
Masa bermukim dan bercocok
tanam
Kerajaan yang bercorak Hindu
Kerajaan Kutai
Kerajaan Tarumanegara
Keberanian
Kerajaan mataram kuno
Kerajaan kediri dan perhatian
2. Bertanya jawab tentang kehidupan pada
Perhatian
masa praaksara dan Hindu
Mendengarkan jawaban siswa
tentang kehidupan pada masa Adil
praaksara dan Hindu
Memberikan kesempatan kepada
siswa lain untuk menjawab (tidak di Perhatian
dominasi oleh satu siswa)
Memberikan perhatian kepada siswa
3
yang tidak berani memberikan Berani
jawaban.
Mendorong siswa untuk Tanggung
Elaborasi
8. Dari gambar tersebut setiap kelompok
disuruh untuk mengidentifikasi Tekun dan
penggunakan kata yang digunakan (baku kerja sama
dan tidak baku) dan peninggalan dari
kerajaan mana
9. Semua kelompok mengamati dan
menganalisis gambar dan dikaitkan tema
Kerjasama
yang sedang digunakan
10. Guru memanggil salah satu kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Konfirmasi Tanggung
11. Guru dan siswa membuat kesimpulan jawab
4
tentang peninggalan dari kerajaan Hindu
Budha dan kalimat baku dan tidak baku
12. Setiap siswa mengerjakan lembar soal
Komunikatif
atau tes (untuk mengukur tingkat
kemampuan siswa)
13. Guru melakukan penilaian tehadap hasil
kerja setiap siswa
Cermat
Komunikatif
Religius
5
Pertemuan Kedua
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Karakter
Waktu
Pendahulua 1. Guru mengucapkan salam Religius 20 menit
2. Mengajak semua siswa berdoa sesuai Religius
n
dengan agama untuk memulai
pembelajaran
3. Melakukan komunikasi tentang
kehadiran siswa
4. Guru melakukan tanya jawab tentang Komunikatif
pelajaran kemarin dan perhatian
5. Guru memberikan reward kepada siswa Disiplin
yang bisa menjawab pertanyaan, dapat
Perhatian
berupa tepuk tangan, pujian dan
sebagainya untuk menambah motivasi
belajar siswa
6. Guru memberi tahu kepada siswa
mengenai materi yang akan dipelajari
Komunikatif
Inti Eksplorasi Tangggung 169 menit
1. Memberikan Penjelasan Mengenai
jawab dan
Kehidupan Pada masa Hindu Budha dan
perhatian
Islam
Materi Yang Disampaikan Meliputi
Aspek Pemerintah, Sosial, Ekonomi,
Dan Pendidikan
Dalam Materi Selanjutnya Kerajaan
Yang Bercorak Hindu Meliputi:
Kerajaan Singasari
Kerajaan Majapahit
Sedangkan kerajaan yang bercorak
Budha
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan yang bercorak Islam
Kerajaan Samudra Pasai
2. Guru menyuruh siswa untuk membuat
kelompok yang terdiri dari 5 siswa
(usahakan kelompoknya tetap seperti
6
kelompok pada pertemuan yang lalu)
3. Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk membaca buku teks mengenai
kerajaan Singasari, Majapahit, Sriwijaya,
dan Samudra Pasai.
4. Materi yang diberikan setiap kelompok
berbeda-beda
5. Siswa mencatat hal-hal yang penting Komunikatif
dalam buku teks tersebut dengan
menggunakan kata baku yang benar.
6. Guru menyuruh siswa untuk menukarkan
hasil diskusinya dengan kelompok lain
(berbeda materi)
Elaborasi Tekun
7. Siswa mencatat kembali hasil diskusi
kelompok lain dan memberi garis bawah
penulisan yang salah atau kurang tepat
dalam menggunakan kata-katanya
8. Guru mengawasi jalannya diskusi dalam
kelas dan memberikan pengarahan pada Jujur
kelompok yang kesulitan
9. Setiap perwakilan dari kelompok
Tekun
mempresentasikan hasil diskusi
materinya sendiri dan materi dari
kelompok lain yang telah ditukarkan Aktif
beserta dengan komentar mengenai
penulisan dan kata-kata yang
digunakannya
Konfirmasi
10. Guru memberikan kesempatan kepada
kelompok yang lainnya untuk bertanya
Kerja sama
dan menanggapi dari presentasi setiap
kelompok
11. Guru dan siswa membuat kesimpulan
tentang materi yang dipelajari.
12. Setiap siswa mengerjakan lembar soal Perhatian
7
atau tes (untuk mengukur tingkat
kemampuan siswa)
13. Guru melakukan penilaian terhadap hasil
kerja setiap siswa dan mengulas sedikit
Berani, aktif
mengenai materi yang dianggap sulit
dan tanggung
oleh siswa
jawab
Adil dan
perhatian
Komunikatif
Jujur
Komunikatif
8
dipelajari Komunikatif
3. Memberi tahu materi yang harus
dipelajari oleh siswa untuk pertemuan
yang selanjutnya
4. Mengajak semua siswa berdoa (untuk Perhatian
menutup kegiatan pembelajaran)
5. Guru mengucapkan salam
Religius
Religius
9
Pertemuan Ketiga
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Karakter
Waktu
Pendahulua 1. Guru mengucapkan salam Religius 20 menit
2. Mengajak semua siswa berdoa sesuai Religius
n
dengan agama
3. Melakukan komunikasi tentang Komunikatif
kehadiran siswa dan disiplin
4. Guru mengingatkan kembali tentang Aktif
pelajaran yang kemarin
5. Guru memberikan reward dapat berupa Perhatian
10
Memberikan kesempatan kepada
siswa lain untuk menjawab (tidak di
dominasi oleh satu siswa)
Memberikan perhatian kepada siswa
yang tidak berani memberikan
jawaban
Memberikan reward kepada siswa Komunikatif
yang berani mengemukakan
pendapatnya untuk menambah
motivasi bagi siswa
Perhatian
Mendorong siswa untuk
mengemukakan jawabannya
4. Guru mengelompokan siswa yang terdiri
dari 5 siswa di setiap kelompoknya
(usahakan kelompoknya tetap seperti
pada pertemuan yang lalu) Adil
5. Guru membagikan gambar yang ada
keterangannya kepada setiap kelompok
Gambar yang digunakan merupakan
beberapa peninggalan dari masa
Hindu Budha yang ada di Indonesia
Elaborasi
6. Dari gambar tersebut siswa disuruh untuk
mengidentifikasi penggunaan kata baku
yang digunakan (baku dan tidak baku) Perhatian
dan peninggalan dari kerajaan mana
7. Semua kelompok mengamati dan
menganalisis gambar yang telah
diberikan oleh guru
8. Guru memanggil salah satu perwakilan
dari kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi Berani
Konfirmasi
9. Setiap siswa mengerjakan lembar soal
atau tes Kerja sama
11
Soal terdiri dari materi awal sampai
materi terakhir
Komunikatif
Tekun
Kerja sama
Berani dan
tanggung
jawab
Tekun dan
12
rajin
Penutup 1. Bersama-sama dengan peserta didik Kerja sama 20 menit
membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
2. Mendengarkan pendapat dari siswa Perhatian
13
14
I. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan dalam kegiatan pembelajaran awal sampai
akhir.
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis, lisan, dan kerja
kelompok
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
1. Penilaian Kinerja
2. Penilaian Produk
b. Penilaian Hasil Belajar
Piihan ganda
Isian singkat
Esai atau uraian
NIP NIP
15
PENILAIAN NON TEST
A. Penilaian Kinerja
1. Kinerja Dalam Menyelesaikan Tugas Kelompok
Aspek
Nama Peserta Menghargai
No. Kerja Tanggung Jumlah Nilai
Didik Keaktifan Pendapat
Sama Jawab
Teman
Keterangan Skor:
1 = Kurang Skor maksimal = 16
2 = Cukup Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor maksimal
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Keterangan Skor:
Komunikasi:
1 = Tidak dapat berkomunikasi
2 = Komunikasi agak lancar, tetapi sulit dimengerti
3 = Komunikasi lancar tetapi kurang jelas dimengerti
4 = Komunikasi sangat lancar, benar dan jelas
Sistematika Penyampaian
16
1 = Tidak sistematis
2 = Sistematis, uraian kurang, tidak jelas
3 = Sistematis, uraian cukup
17
Antusias
1 = Tidak antusias
2 = Kurang antusias
3 = Antusias tetapi kurang kotrol
4 = Antusias dan terkontrol
Skor maksimal = 20
Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor maksimal
B. Penilaian Produk
1. PRODUK GAMBAR PENINGGALAN DARI KERAJAAN YANG BERCORAK
HINDU BUDHA
ASPEK
Nama
No Ketepatan Memberi Ketepatan Memberi Jumlah
Peserta Nilai
. Keterangan Keterangan Skor
Didik
Peninggalan Hindu Peninggalan Budha
Keterangan Skor:
Aspek ke-1 dan ke-2 aspek ke-3
1 = kurang 1 = jika mengidentifikasi 3-4
2 = cukup 2 = jika mengidentifikasi 5
3 = baik
4 = sangat baik
Skor maksimal = 10
Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor maksimal
LAMPIRAN SOAL
TUGAS
KELOMPOK
1. Sebutkan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara!
Jawab:
2. Apa saja peninggalan jaman praaksara pada masa berburu dan meramu dan masa
bermukim dan bercocok tanam?
Jawab:
3. Berikan 5 contoh baik lisan maupun tertulis yang memerlukan penggunaan gagasan
secara tepat.
Jawab:
4. Berikan penjelasan singkat mengenai keadaan ekonomi kerajaan Kutai dan
Tarumanegara?
Jawab:
5. Jelaskan mengapa kerajaan Sriwijaya dikenal sampai ke mancanegara?
Jawab:
TUGAS
INDIVIDU
1. Raja Sriwijaya yang terkenal adalah?
2. Kertanegara adalah raja yang menganut agama?
3. Pendiri kerajan Majapahit adalah?
4. Aceh dikenal dengan sebutan?
5. Kerajaan Demak di pindah ke Pajang pada saat pemerintahan?
6. Memangnya Kamu Tidak Datang ?
pada kalimat tersebut yang merupakan kata tidak baku adalah
7. Tanda baca yang digunakan dalam percakapan sesudah kata yang menunjukan pelaku
dalam percakapan adalah ?
8. Kata umum dari kata kambing, kucing, burung dan nyamuk adalah?
9. Dia ngontrak rumah di Kebayoran lama merupakan kalimat?
10. Kata tidak baku dari cantik sekali adalah?
1. Kerajaan Tarumanegara terletak di tepi sungai....
2. Raja kediri yang terkenal dengan ramalannya adalah....
3. Candi Borobudur terletak di Yogyakarta
Kalimat di atas merupakan kalimat...
4. Kapak genggam merupakan peninggalan jaman praaksara masa...
5. Kerajaan Islam pertama kali di Indonesia adalah...
TUGAS
PENGAYAAN
1. Sebutkan nama-nama wali sanga?
2. Mengapa kerajaan Samudra Pasai mengalami kemunduran?
3. Atas perhatiannya, saya sampaikan banyak terima kasih.
Kalimat di atas akan menjadi baku bila ditulis menjadi...
4. Berikan penjelasan singkat Candi Borobudur dengan menggunakan kata baku yang
benar....
5. Mengapa candi prambanan disebut Candi Hindu?
JAWABAN
Tugas kelompok
1. Samudera Pasai, Kesultanan Aceh Darussalam, Kerajaan Demak, Kerajaan Banten
2. Peningalan pada masa berburu dan meramu:
Kapak genggam.
Alat serpih.
Alat-alat yang terbuat dari tulang dan kayu
Anak panah/flake
Pebble.
Tugas Individu
1. Balaputradewa
2. Budha
3. Raden Wijaya
4. Serambi mekah
5. Pangeran Adiwijaya
6. Memangnya
6. Titik dua
7. Hewan
8. Tidak baku
9. Cantik banget
Tugas remidial
1. Citarum
2. Jayabaya
3. Kalimat baku
4. Masa berburu dan meramu
5. Samudera pasai
Tugas pengayaan
1. Nama-nama walisanga sebagai berikut:
Sunan Bonang (Raden Maulana Makdum Ibrahim)
Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Sunan Drajat (Raden Kasim)
Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Sunan Giri (Raden Paku/Raden Ainul Yakin)
Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Sunan Muria (Raden Said/Raden Prawoto)
Sunan Kudus (Raden Jafar Sodiq)
Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid)
2. Kerajaan Samudera Pasai pada masa pemerintahan sultan Zaenal Abidin mendapat
serangan dari Majapahit tahun 1361 M. Kekuasaanya semakin pudar pada awal abad
ke-15 bersamaan dengan berkembang pesat kesultanan malaka.
3. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
4. Candi Borobudur didirikan pada tahun 824 M oleh Dinasti Syailendra. Dinasti
Syailendra menganut agama Budha Mahayana. Candi Borobudur terdapat di dekat
Muntilan, Magelang (Jawa Tengah).
5. Karena didirikan oleh kerajaan Hindu Mataram.
LAMPIRAN MEDIA
MEDIA: gambar peninggalan kerajaan Hindu Budha disertai dengan keterangan yang
menggunakan kata baku.
Beberapa contoh peninggalan masa Hindu
Prasasti yupa
merupakan salah satu
dari peninggalan
kerajaan Kutai.
Bertempat tinggal sementara. Manusia purba mulai belajar dari alam. Yakni mereka
menyadari bahwa bahan makanan pada suatu tempat akan habis, maka dari itu mereka
akan berpindah dari satu tempat ke tempat
lain yang masih menyediakan banyak bahan
makanan. Biasanya mereka memilih gua-
gua, tepi danau, tepi sungai atau bahkan di
tepi pantai.
Alat untuk mencari dan meramu bahan gambar 2 keadaan sosial masa
berburu dan meramu
makanan. Manusia praaksara sudah bisa
menggunakan alat bantu sederhana dalam mengumpulkan makanan. Alat bantu itu
terbuat dari batu yang diasah sederhana, tulang, ataupun kayu. Pada masa berburu dan
meramu, manusia purba menggunakan peralatan sebagai berikut:
1. Kapak genggam. Merupakan sejenis kapak yang terbuat dari batu, namun tidak
bertangkai. Digunakan untuk memukul bahan makanan, atau melempar binatang
buruan serta mengorek tanah untuk mencari umbi-umbian. Kapak genggam ini
ditemukan di Pacitan, Jawa Timur. Kapak genggam ini biasa disebut kapak
penetak atau chopper.
gambar 3 kapak genggam
2. Alat
serpih. Merupakan alat-alat yang
terbuat dari batu pipih yang diasah dan
berukuran lebih kecil dari kapak
genggam, berfungsi sebagai alat untuk
penusuk ataupun sebagai pisau.
3. Alat-alat yang terbuat dari tulang
dan kayu. Alat yang terbuat dari tulang biasanya berupa mata tombak, yang
bertangkai kayu, digunakan untuk berburu ataupun menangkap ikan.
4. Pebble. Merupakan alat semacam kapak genggam yang terbuat dari batu kali, ada
juga yang berupa batu penggilingan/ pipisan yang digunakan untuk
menghaluskan makanan.
5. Anak panah/flake. Digunakan untuk berburu dan mencari ikan. Dan dalam
perkembangannya, manusia purba jenis pithecanthropus erectus ternyata sudah
mengenal api.
Bercocok Tanam.
Memasuki zaman Neolithikum, kehidupan
sosial ekonomi manusia purba sudah mencapai
tingkatan yang maju, yakni ditandai dengan
perkembangan Homo Sapiens Murni yaitu manusia
purba yang sudah menggunakan akal pikiran secara sempurna, yang mendorong adanya
perubahan besar dalam kehidupan manusia purba yakni manusia mulai bermukinm secara
menetap, dengan ciri:
Kehidupan bermukim dan berladang. Setelah tinggal secara menetap, manusia purba
mulai mengenal bercocok tanam, dengan menanam tumbuhan yang sekiranya
menghasilkan bahan makanan. Mereka membakar belukar dan menebang pohon untuk
ditanami padi-padian, sukun, pisang, dan bahan makanan lainnya. Disamping itu mereka
masih berburu dan menangkap ikan. Makin lama mereka mengenal beternak seperti
unggas, sapi, kerbau, kuda. Dengan demikian
manusia pada masa itu tidak bergantung pada
alam tetapi sudah memproduksi sendiri bahan
makanannya atau dikenal dengan istilah food
producing.
Kegiatan bercocok tanam di persawahan.
Hidup dengan cara menetap, telah mendorong
populasi manusia purba meningkat secara pesat,
yang mendorong juga pada peningkatan kegiatan food producing. Pertanian meningkat
dengan mulai beragamnya jenis tanaman yang ditanam. Manusia juga mengenal
pembuatan pematang untuk menahan air, yang dilengkapi dengan saluran air, ini
merupakan tehnik irigasi permulaan. Setelah itu manusia mulai mengenal padi-padian,
sayur-sayuran, dan juga mulai mengenal menanam padi di persawahan.
Alat yang digunakan adalah jenis kapak persegi dan kapak lonjong. Merupakan alat
yang terbuat dari batu juga namun sudah dibuat dengan lebih halus.
1. Kerajaan kutai
Kerajaan Kutai berdiri sekitar tahun 400-500 Masehi, dengan pusat kerajaan terletak
pada aliran sungai Mahakam Kalimantan Timur. Merupakan kerajaan tertua dan
masyarakatnya sudah lebih maju sebelum ada kerajaan. Kebudayaan dan pemerintahanya
berkembang seiring dengan perkembangan
kerajaan itu sendiri. Raja yang terkenal adalah
gambar 5 lokasi kerajaan kutai
Raja Mulawarman dan bukti yang mendukung
adanya Kerajaan Kutai adalah tujuh buah
Yupa (tugu batu bertulis untuk peringatan
uapacara korban) di daerah aliran sungai
Mahakam.
2. Kerajaan Tarumanegara
kerajaan Tarumanegara berdiri kurang lebih pada abad ke-5 Masehi, di Jawa Barat
dengan Rajanya bernama Purnawarman. Perkembangan masyarakatnya yang dulu hanya
berkelompok, sedangkan kebudayaannya saling mempengaruhi dengan kebudayaan lama.
Bukti yang mendukung adanya Kerajaan Tarumanegara, salah satunya Prasasti Tugu, isinya
yaitu letak ibukota Kerajaan Tarumanegara.
a) Kehidupan Ekonomi Kerajaan Tarumanagara
Hasil bumi kerajaan tarumanagara merupakan komoditi utama dalam dunia
perdagangan dengan daerah ataupun kerajaan di
sekitarnya. Kehidupan ekonomi Tarumanagara
gambar 8 lokasi kerajaan
Tarumanegara juga tampak dari catatan Fa Hien, seorang musafir
Cina. Ia sempat singgah di kerajaan itu. Ia terkesan
dengan ketrampilan para pedagang Tarumanagara.
Barang yang di tawarkan terutama beras dan kayu
jati. Dengan demikian, kehidupan ekonomi
Tarumanagara bertumpu pada pertanian, perkebunan, dan perdagangan.
b) Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan
Tarumanagara
Kehidupan gotong royong dalam kehidupan
masyarakat Tarumanagara berkembang dangan
gambar 9 kerajaan tarumanegara
baik. Hal ini terlihat dengan adanya penggalian
saluran Gomati secara gotong royong. Kehidupan
keagamaan dalam masyarakat juga sudah berjalan
dengan baik. Sebagian masyarakatnya beragama
Hindu dan Buddha, sedangkan sebagian masyarakat yang lainnya masih menganut
agama asli.
c) Kehidupan Budaya Kerajaan Tarumanagara
sangat dilandasi oleh kehidupan religius dan semangat gotong royong. Alasannya dengan
jumlah penduduk yang sedikit tetap dapat membangun candi dalam jumlah banyak.
Selain itu, toleransi beragama dalam kerajaan Mataram Kuno pun telah bekembang
dengan baik. Terbukti dari perkawinan antara Rakai Pikatan yang beragama Hindu
dengan Pramodawardhani yang beragama Buddha. Keduanya membangun tempat suci
menurut kepercayaannya masing-masing.
c) Kehidupan budaya Kerajaan Mataram Kuno sudah sangat maju.
Kemajuan itu ditunjukkan oleh prasasti-
prsasasti yang ditemukan. Selain prasasti,
kerajaan Mataram Kuno juga banyak
membangun candi-candi, baik candi
Hindu maupun candi Buddha. Candi-
candi tersebut antara lain sebagai berikut:
Candi Sewu
Candi Borobudur
Komplek Candi Roro Jonggrang gambar 13 candi borobudur
Candi Hindu lainnya: Sambisari, merupakan salah satu peninggalan
kerajaan mataram kuno
Gedong Songo, Dieng, dan Ratu Boko.
Candi Buddha lainnya: Kalasan, Mendut, dan Pawon.
4. Kerajaan Kediri di Jawa Timur
Airlangga memecah Kerajaan Kahuripan
menjadi dua, yaitu Jenggala dan Kediri untuk
dua orang putranya agar tidak menjadi
pertumpahan darah, namun usaha ini tidak
5. Kerajaan Singosari
Tumapel di daerah Malang yang masuk wilayah Kerajan Kediri, di kepalai oleh
seorang Akuwu yang bernama Tunggul Ametung, yang kemudian di bunuh oleh Ken Arok.
Ken Arok menjadi Raja, namun hanya memerintah selama lima tahun, perkembangan
masyarakat, kebudayaan dan pemerintahanya sudah maju.
Pada zaman Raja Kertanegara, wilayah kekuasaan Kerajaan
Singosari menjadi sangat luas.
a) Kehidupan Ekonomi Kerajaan Singosari
Kehidupan ekonomi Kerajaan Singosari bersumber gambar 16 kerajaan
singosari
dari pertanian dan perdagangan. Alasannya, wilayah
Singosari terletak di daerah pedalaman dan di lalui dua
sungai besar, yaitu Bengawan Solo dan Kali Brantas. Kedua sungai itu di manfaatkan
sebagai sarana lalu lintas pelayaran dan perdagangan.
b) Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan Singosari
Pemerintah Singosari selalu berusaha untuk meningkatkan kehidupan sosial
masyarakatnya. Semasa pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang
mendapatkan perhatian. Anusapati larut dengan kesenangannya menyabung ayam. Baru
masa pemerintahan Wisnuwardhana dan Kertanegara, kehidupan sosial masyarakat
Kerajaan Singhasari mulai diatur rapi. Hak-hak rakyat dipulihkan kembali, sehingga
rakyat dapat hidup tentram dan damai.
c) Kehidupan Budaya Kerajaan Singosari
Hasil budaya Kerajaan Singosari berupa bangunan candi dan arca. Peninggalan
budaya kerajaan antara lain sebagai berikut.
Candi Kidal, tempat perabu Anusapati
Candi Jago, tempat perabuan Wisnuwardhana
Candi Singhasari, tempat perabuan Kertanegara
Arca Dewi Prajnaparamita, yang merupakan perwujudan Ken Dedes
Arca Joko Dolok dan Amoghapasa yang merupakan perwujudan Kertanegara.
gambar 17 candi kendil
6. Kerajaan Majapahit peninggalan prabu
anusopati
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya
dengan bantuan Arya Wiraraja, setelah berhasil
mengalahkan jayakatwang dengan bantuan tentara
Mongolia.
Perkembangan
masyarakat dan
gambar 18 kerajaan budayanya sudah
majapahit
sangat maju,
bersamaan dengan
kebesaran Kerajaan Majapahit itu sendiri. Adapun Raja-
raja yang pernah memerintahnya yaitu, Raden Wijaya,
Jayanegara, Hayam Wuruk dll.
a) Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit
Dalam bidang pertanian, pemerintah kerajaan memberikan perhatian yang besar.
Perhatian itu tampak dari upaya-upaya berikut:
Perbaikan dan pemeliharaan tanggul sepanjang sungai untuk mencegah banjir yang
dapat merugikan para petani.
Pengaturan pemanfaatan lahan untuk sawah atau lading, agar lahan tetap subur.
Di samping pertanian, pemerintahan kerajaan sangat memperhatikan perdagangan.
Perhatian itu tampak dari upaya-upaya berikut:
Perbaikan jalan dan jembatan sehingga lalu lintas lancar dan perdagangan bertambah
ramai.
Pemeliharaan sarana
b) Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan Majapahit
Kehidupan sosial masyarakat Majapahit secara umum tidak jauh berbeda dengan
masyarakat Singosari. Sebagian besar masyarakatnya beragama Hindu. Raja dianggap
sebagai penjelmaan dewa dan memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan.
Kehidupan sosial masyarakat Majapahit secara umum cukup baik sebab pemerintah
sangat memperhatikan kepentingan rakyat. Keamanan terjamin dan hukum dijalankan dengan
tidak pandang bulu. Siapa yang salah harus dihukum.
c) Kehidupan Budaya Kerajaan Majapahit
Pada zaman Kerajaan Majapahit, kebudayaan berkembang dengan pesat baik di
bidang sastra maupun bangunan.
1) Peninggalan Bangunan
Candi Panataran di Blitar
Candi Sumber Jati di Blitar
Candi Srenggopara di Kapopongan
Candi Jabung di Krasakan
Candi Surawana di Kediri
Candi Pari dekat Porong
Candi Wringin Lawang di Trowulan
2) Peninggalan Kesastraan
Kitab Negarakertagama , karya
Mpu Prapanca
Kitab Sutasoma, karya Mpu
Tantular
Kitab Pararaton yang
menceritakan riwayat raja-raja
Singosari dan Majapahit.
Kitab Sundayana, yang berisi
tentang Peristiwa Bubat
Kitab Sorandaka, yang berisi tentang Pemberontakan Sora
Kitab Ranggalawe, yang berisi tentang pemberontakan Ranggalawe
Kitab Usana Jawa, yang berisi tentang penaklukan Pulau Bali oleh Gajah Maja dan
Aryadamar
Kitab Kunjarakarna, tidak diketahui pengarangnya.
7. Kerajaan Sriwijaya di Sumatera
Sumber pengetahuan tentang Kerajaan Sriwijaya ada dua, yaitu dari prasasti dan dari
berita China. Perkembangan masyarakatnya sudah jauh lebih maju, seiring dengan
perkembangan kebudayaannya maupun pemerintahan. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak
kejayaan pada abad ke-7 dan ke-8 M, terutama pada saat diperintah oleh Raja Balaputra
Dewa. Masa keruntuhan Sriwijaya pada akhir abad ke-12.
a) Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya. Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang
menguasai perdagangan di wilayah perairan Asia Tenggara. Kehidupan agraris di
Kerajaan Sriwijaya agaknya tidak begitu mendapat perhatian. Kesimpulan itu
berdasarkan perbandingan dengan kerajaan lain yang terletak di pesisir, seperti Samudera
Pasai, Banten, Demak, dan Ternate. Kerajaan-kerajaan itu lebih memusatkan perhatian
pada perdagangan.
b) Kehidupan Sosial Masyarakat
gambar 19 kerajaan sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Buddha, sehingga kehidupan sosial
masyarakatnya pun berdasarkan ajaran agama Buddha. Untuk meningkatkan kehidupan
sosial masyarakatnya, Kerajaan Sriwijaya mengadakan hubungan dengan kerajaan-
kerajaan di sekitarnya dan mengembangkan pendidikan. Upaya itu dapat dibuktikan
melalui prasasti Nalanda dan catatan yang dibuat oleh I-Tsing.
Dalam prasati Nalanda disebutkan bahwa di Nalanda banyak terdapat para pelajar dari
Kerajaan Sriwijaya yang sedang memperdalam bebagai ilmu pengetahuan. Lalu, menurut
I-Tsing, Sriwijaya merupakan pusat agama Buddha yang cocok sebagai tempat
menyiapkan diri belajar agama Buddha sebelum ke India.
c) Kehidupan Budaya Masyarakat Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya telah memiliki budaya yang tertinggi. Kemajuan itu terbukti dari
prasasti-prasasti yang telah ditemukan. Hasil
budaya Sriwijaya antara lain berupa prassti,
Arca Buddha di Bukit Siguntang, bangunan suci
di Jambi, dan Candi Muara Takus.
Kerajaan Malaka dapat mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Mansyur
Syah. pada masa pemerintahannya, Malaka berhasil menjadi pusat perdagangan
dan penyebaran agama Islam di Asia Tenggara. Sultan Mansyur Syah
melanjutkan politik ayahnya dengan memperluas wilayah kekuasaanya baik di
Semenanjung Malaka maupun di wilayah Sumatra Tengah.
Perkembangan politik Kerajaan Malaka mengalami kemunduran pada masa
pemerintahan Sultan Alauddin Syah. Banyak daerah taklukan Kerajaan Malaka
yang melepaskan diri. Perang dan pemberontakan banyak terjadi di Kerajaan
yang berada dibawah kekuasaan Malaka.
Kerajaan Malaka semakin melemah pada saat Sulta Mahmud Syah memerintah.
Daerah kekuasaanya hanya meliputi sebagian kecil Semenanjung Malaya. Hingga
pada akhirnya bangsa portugis berhasil menduduki Malaka pada tahun 1511 dan
mengakhiri kekuasaan di Malaka.
c. Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya Masyarakat Malaka
Kehidupan perekonomian masyarakat Malaka bertumpu pada perdagangan dan
pelayaran. Masyarakat Malaka dapat disebut sebagai masyarakat maritim.
Masyarakatnya banyak yang berprofesi sebagai pedagang dan nelayan. Sebagai
masyarakat yang hidup dalam dunia maritim, hubungan sosial masyarakatnya
sangat terbatas. Bahkan diantara mereka cenderung mengarah ke sifat-sifat
individualisme. Oleh karena itu, hubungan sosial masyarakat maritim sangat jauh
berbeda dengan masyarakat agraris.
Kehidupan sosial masyarakat Malaka juga sudah diatur dengan sistem undang-
undang yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Malaka
mengguanakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. Kebudayaan
masyarakat Malaka dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan agama Islam.
Agama yang dianut adalah agama Islam yang dijadikan agama negara.
3. Kerajaan Aceh
a. Letak Geografis
Secara Geografis letak dan kedudukan Kerajaan Aceh sangat strategis di sekitar
Selat Malaka. Kerajaan Aceh terletak di pulau Sumatra bagian utara dan dekat
dengan jalur pelayaran dan perdagangan internasional. Ramainya aktivitas
pelayaran dan perdagangan melalui bandar-bandar perdagangan, Kerajaan Aceh
mempunyai perkembangan kehidupan dalam segala bidang.
b. Kehidupan Politik
Sultan pertama yang memerintah sekaligus pendiri Kerajaan Aceh adalah Sultan
Ali Mughayat Syah. Kerajaan Aceh mencapai masa kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Bandar Aceh dibuka menjadi bandar
internasional dengan jaminan pengamanan gangguan laut dari kapal perang
Portugis. Wilayah Aceh terbentang dari daerah Deli sampai ke Semenanjung
Malaka. Namun belum dapat menguasai Malaka karena diduduki oleh Portugis.
2. Tidak adanya tokoh yang cakap yang memerintah Aceh sepeninggal Sultan Iskandar
Muda.
3. Daerah-daerah taklukan yang jauh dari pemerintahan pusat mulai melepaskan diri dari
pengaruh Aceh seperti Johor, Perlak, Pahang, Minangkabau, dan Siak.
c. Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Dilihat dari segi kehidupan sosial, kemakmuran rakyat semakin meningkat
sehingga menyebabkan berkembangnya sistem feodalisme. Kaum bangsawan
yang memegang kekuasaanya dalam pemerintahan sipil disebut golongan
teungku. Persaingan kedua golongan itu mengakibatkan lemahnya kedudukan
Aceh. Di samping itu, kehidupan sosial dalam masyarakat Aceh lebih banyak
didasarkan pada ajaran agama Islam.
Aceh juga mengalami kemajuan dalam bidang sosial-budaya. hal ini terlihat
dengan disusunnya suatu undang-undang
tentang tata pemerintahan yang disebut dengan
"Adat Makuta Alam". Sastra dan filsafat di Aceh
juga mengalami kemajuan. Pada masa itu
muncul nama Hamzah Fansuri, seorang ulama
besar yang mengajarkan ilmu tasawuf dan
mengarang buku tentang filsafat agama Islam
dan syiar keagamaan. Ajaranya diteruskan dan
disebarkan oleh muridnya yaitu Syamsuddin Pasai.
Di sisi lain ada seorang ulama besar yang bernama Nuruddin Ar Raniri.
pengarang buku sejarah Aceh yang sangta menentang ajaran Hamzah Fansuri.
Dalam buku sejarah Aceh yang diberi nama Bustanussalatin (Taman Segala Raja)
menguraikan tentang adat istiadat masyarakat Aceh dan ajaran agama Islam.
4. Kerajaan Demak
a. Letak Geografis
Secara geografis Kerajaan Demak terletak di Jawa Tengah, Kerajaan Demak
berkembang dari sebuah daerah yang bernama Bintoro yang merupakan daerah
bawahan dari Majapahit. Kekuasaan pemerintahanya diberikan kepada Raden
Patah, salah seorang keturunan Raja brawijaya V (raja Majapahit) dan ibunya
menganut Islam serta berasal dari Jeumpa.
gambar 21 letak kerajaan Pada awal munculnya, Kerajaan Demak mendapat bantuan dari
demak
bupati pesisir pantai utara Jawa bagian tengah dah timur yang telah menganut
Islam. Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.
b. Kehidupan Politik
Raja pertama dan pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah (1500-1518).
Pada masa pemerintahanya, wilayah kekuasaan Demak meliputi daerah Jepara,
Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi, dan beberapa daerah di Kalimantan. Pada
masa pemerintahanya dibangunu Masjid Agung Demak yang pembangunannya
dibantu para wali dan sunan.
Pengganti Raden Patah adalah Pati Unus yang memerintah dari 1518-1521. Masa
pemerintahan Pati Unus tidak begitu lama, namun namanya cukup dikenal
sebagai panglima perang yang memimpin pasukan Demak menyerang Portugis di
Malaka. Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaanya pada mas pemerintahan
Sultan Trenggono. Daerah-daerah yang berhasil dikuasai antara lain Banten,
Sunda Kelapa, dan Cirebon. Penguasaan terhadap daerah itu bertujuan untuk
menggagalkan terjalinya hubungan antara Kerajaan Pajajaran dengan Portugis.
Akhirnya armada Portugis dapat dihancurkan oleh armada Demak dan nama
Sunda Kelapa diganti menjadi jayakarta.
Pengganti Mas Jolang adalah Raden Mas Rangsang yang bergelar Sultan Agung
Hanyokrokusumo. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Mataram mencapai masa
kejayaan. Tujuan pemerintahan Sultan Agung adalah mempertahankan seluruh
tanah jawa dan mengusir orang-orang Belanda di Batavia, sehingga di bawah
pemerintahannya Belanda sulit menembus daerah Mataram.
Masuknya kata-kata yang digunakan adalah kata-kata umum yang sudah lazim digunakan
atau yang frekuensi penggunaannya cukup tinggi. Kata-kata yang belum lazim atau masih
bersifat kedaerahan sebaiknya tidak digunakan, kecuali dengan pertimbangan- pertimbangan
khusus. Misalnya:
uang duit
Bahasa Indonesia boleh dikatakan kaya akan kosakata. Kekayaan kosakata itu
diperoleh antara lain dari bahasa-bahasa daerah di Indonesia dan bahasa asing. Akan tetapi,
tidak semua kosakata itu dapat digolongkan dalam kosa kata baku bahasa Indonesia.
Sebuah kata dapat dinyatakan baku apabila kata tersebut digunakan sebagian besar
masyarakat dalam situasi pemakaian bahasa yang bersifat resmi dan menjadi rujukan norma
dalam penggunaannya. Sementara itu, sebuah kata dinyatakan tidak baku apabila kata itu
menyimpang dari norma kosakata baku (misalnya munculnya unsur kedaerahan atau
penyerapan kata asing yang tidak mengikuti kaidah yang berlaku).
Contoh kosakata:
No. Tidak Baku Baku
1. kwitansi kuitansi
2. telor telur
3. sistim sistem
4. tampal tambal
5. korsi kursi