Bernays
3.Usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan
dari masyarakat terhadap permasalahannya.[2]
Humas merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan
tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan
suatu program kegiatan untuk memperoleh pengertian, pemahaman, dan dukungan dari
publiknya.[3]
J.C.Seidel
Humas adalah proses yang berkelanjutan dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh itikad
baik dan pengertian dari langganannya, pegawai, dan publik umumnya; ke dalam dengan
mengadakan analisis dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-
pernyataan. (Public Relations is the continuing process by which management endeavors to
obtain goodwill and understanding of its customers, its employers, and the public at large;
inwardly through self analysis and corrections, inwardly through all means of expressions).[5]
W. Emerson Reck
Humas adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penetuan pelayanan dan sikap
yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu
memperoleh kepercayaan dan itikad baik dari mereka.[6] Kedua, pelaksanaan kebijaksanaaan,
pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-
baiknya.[6](Public relations is the continued process of keying policies, services and actions to be
the best of interest of those individual and groups whose confidence and goodwill an individual
or institutions covets and secondly, its the interpretation of these policies, services and actions
to assure complete understanding and appreciation).[6]
humas adalah segala bentuk hubungan dengan masyarakat melalui publisitas khususnya
fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini public
dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri.
2 Moore, 2004 : 6
3 Abdurrahman, 2004 : 6
4 John E Marston
Humas atau Public Relations (PR) adalah kegiatan komunikasi yang terencana dan
persuasive untuk mendesain publik-publik yang nyata.
PR adalah sebuah fungsi (bagian) dari manajemen yang bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan organisasi dan berkomunikasi dengan public internal dan eksternal
untuk mengembangkan sebuah hubungan yang positif.
Keahlian komunikasi harus nampak di dalam segala ide yang dihasilkan untuk public
yang beragam dengan obyek PR dalam mendapatkanhasil yang sesuai dengan yang
diinginkan.
8. Mc Elreath
9. J. E. Seidel
Humas adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh
goodwill dan pengertian dari para pelanggannya, pegawainya dan public pada umumnya.
Humas adalah sesuatu yang merngkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu
kedalam maupun keluar, antara organisasi dengan seluruh khalayak dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan yang spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Ekologi
- Catatan2 Hipocartus, Aristoteles, dan Filsuf lain merupakan naskah kuno yang
digunakan sebagai rujukan masalah Ekologi, yang pada abad ke16 s.d abad ke17
dikenal sebagai Natural History, disusun secara sistimatik, analitik, obyektif
- Abad-19 (1860), Ernst Haeckel (18341919), mengusulkan istilah Ekologi, yang
mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungan
- Ekologi, merupakan salah satu cabang biologi (seperti hubungan organisme dan
lingkungan), mempelajari pengaruh lingkungan terhadap jasad hidup (manusia,
hewan, tumbuhan), dimana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dsb
- Ekologi, secara harfiah berasal dari kata oikos, yang berarti rumah, tempat hidup
dan logos, yang berarti ilmu
Ekologi, adalah ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara
mahluk hidup dengan sesamanya dan mahluk hidup dengan komponen sekitarnya.
2.2.3.LingkunganHidup
Lingkungan hidup, adalah sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan
manusia terhadap tatanan ekosistem, sehingga Lingkungan Hidup dapat
diartikan sebagai ekosistem dimana terdapat keberadaan manusia atau
kepentingan manusia di dalamnya.
- Definisi Lingkungan Hidup menurut Undang-undang tentang Pengelolaan
Lingkungan, adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya
yang menentukan peikehidupan serta kesejahteraan manusia dan mahluk hidup
lainnya
Lingkungan hidup tidak dapat dielakkan dari azas ekologi yang membentuknya.
Berbagai asas yang dimaksud adalah :
1. Organisasi ekosistem
Suatu ekosistem pada umumnya dihuni oleh mahluk hidup yang mengelompok
sebagai suatu populasi. Berbagai populasi yang bersama-sama menghuni suatu
wilayah disebut komunitas. Dalam konsep ekosistem, komponen-komponen
lingkungan hidup secara terpadu saling terkait dan tergantung satu dengan lainnya
didalam suatu sistem. Pendekatan ini disebut sebagai pendekatan yang holistic
2. Sistem produksi, konsumsi dan dekomposisi
Sistem produksi dalam ekosistem erat hubungannya dengan daur materi dan daur
energi. Produksi primer dari suatu sistem berasal dari proses photosintesis yang
dilakukan oleh tumbuhan berhijau daun dengan pengikatan energi yang berasal
dari sinar matahari dalam bentuk karbohidrat
Tumbuhan berhijau daun disebut produsen primer. Dalam proses daur materi dan
energi seterusnya produsen primer ini merupakan makanan konsumen primer, atau
produsen sekunder atau herbivore yakni hewan pemakan tumbuhan. Selanjutnya
konsumsi primer ini dapat menjadi mangsa (prey) dari konsumen sekunder yang
dapat pula disebut produsen tersier, predator atau karnivore
Baik produsen primer, sekunder atau predator dapat pula mengalami peruraian
perombakan atau dekomposisi menjadi bentuk bahan organik yang lebih sederhana
oleh mahluk hidup yang umumnya terdiri atas jasadrenik seperti jamur, bakteri,
cacing, dsb
3. Rantai makanan
Rantai makanan menunjukkan hubungan makan memakan dalam sebuah
ekosistem. Satu organisme bergantung pada organisme lain yang lebih rendah
dalam rantai makanan. Semua organisme yang mengkonsumsi jenis makanan yang
sama di dalam rantai makanan berada dalam tahap tropis yang sama. Jadi,
tumbuhan (produsen utama) termasuk dalam tahap tropik yang pertama, herbivore
(konsumen utama) termasuk dalam tahap tropik kedua, karnivore (konsumen
sekunder) yang memakan herbivore termasuk dalam tahap tropik ketiga dan
karnivore sekunder (konsumen tersier ), yakni yang memakan karnivore lain,
termasuk dalam tingkat tropik keempat. Melalui rantai makanan, energi dalam
bentuk makanan berpindah dari organisme-organisme dalam tahap tropik yang
terakhir.
Konsep jaring makanan sangat diperlukan untuk memahami pentingnya
memelihara keanekaan
4. Materi dan energi
dalam ekosistem materi akan mengalami daur, yang disebut sebagai daur materi.
Sedangkan energi akan mengalami aliran, jadi ada aliran energi. Hukum yang
sangat penting dalam daur materi dan aliran energi adalah hukum termodinamika,
yaitu :
1. energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, hanya mengalami transformasi.
Hal ini yang dikenal dengan hukum kekekalan energi
2. Proses energi tidak pernah spontan, kecuali perombakan dari keadaan pekat
menjadi encer. Proses transformasi energi tidak ada yang terjadi dengan 100%
efisien
Hukum termodinamika erat hubungannya dengan hukum entropi, yakni semua
perubahan yang menghasilkan energi adalah perombakan menjadi bentuk yang
lebih sederhana, dan hal itu selalu berlangsung dengan efisiensi yang tidak pernah
mencapai seratus persen, oleh karena itu selalu terjadi suatu kelebihan
transformasi energi, Inilah yang berbentuk limbah.
Aliran energi merupakan proses ketika energi matahari beralih kedalam bentuk-
bentuk lain (seperti panas, kimia, mekanis) dan dialirkan kedalam lingkungan,
melalui bermacam-macam organisme di setiap tingkat tropik (dalam rantai
makanan, dan akhirnya kembali ke lingkungan). Aliran energi di dalam lingkungan
merupakan salah satu komponen fungsional utama yang melindungi ekosistem.
5. Keseimbangan
Ekosistem memiliki kemampuan untuk memelihara sendiri, mengatur sendiri serta
mengadakan keseimbangan kembali. Kemampuan seperti ini juga merupakan
kemampuan individual dari manusia atau mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu
dalam sistem kehidupan ada kecenderungan untuk melawan perubahan atau
setidaknya ada usaha untuk berada dalam suatu keseimbangan (homeostatis)
6. Kelentingan
Suatu sistem akan memberikan tanggapan terhadap suatu gangguan, baik disengaja
maupun tidak, sesuai dengan kelentingan (resilience) yang dimilikinya. Dalam
suatu sistem dengan kelentingan yang besar, penyerapan gangguan tidak akan
merubah stabilitas sistem itu, artinya sistem yang mengalami gangguan tersebut,
tetap merupakan sistem semula. Sebaliknya sistem yang memiliki kelentingan
kecil dengan gangguan yang sama besarnya, dapat berubah menjadi suatu sistem
baru. Jadi kelentingan sebenarnya merupakan sifat suatu sistem yang
memungkinkannya kembali pada stabilitas semula