2. Pemeriksaan fisik
Hemoroid Eksterna : Jika benjolan di atas linea dentata
15. Pengertian (Definisi) Suatu tindakan pembedahan dan cara pengangkatan pleksus hemoroidalis dan
mukosa atau tanpa mukosa yang hanya dilakukan pada jaringan yang benar-benar
berlebih.
16. Indikasi 1. Hemoroid Interna grade III-IV
2. Perdarahan yang profus
3. Nyeri
4. Hemoroid dengan komplikasi fissura ani
5. Hemoroid dengan komplikasi fistula ani
6. Hemoroid dengan fibrosis
7. Trombosis yang luas
8. Ulserasi
9. Kegagalan terapi konservatif
17. Kontra Indikasi 1. Hemoroid derajat I dan II
2. Penyakit Crohns
3. Karsinoma rektum yang inoperable
4. Kehamilan
5. Hipertensi portal
18. Persiapan 1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
4. Cek laboratorium
5. Informed consent pada keluarga pasien jika usia <21 tahun, kepada pasien
itu sendiri jika usia > 21 tahun.
6. Pemberian urus-urus pada jam 20.00 malam hari sebelum hari operasi dan
jam 05.00 pagi pada hari operasi.
7. Pemberian laksansia : per oral pada jam 16.00 sore hari sebelum hari
operasi.
8. Pasang iv line untuk rehidrasi pasien
9. Dilakukan tes alergi antibiotik
10. Pasien hanya boleh minum air putih mulai sore hari sebelum hari operasi,
dilanjutkan puasa 8 jam sebelum operasi.
19. Prosedur Tindakan 1. Antibiotik profilaktik diberikan 30 60 menit sebelum incisi
2. Anestesia dapat dilakukan dengan general, regional, atau lokal
3. Pasien dengan posisi litotomi
4. Antisepsis lapangan operasi dengan cairan antiseptik
5. Demarkasi lapangan operasi dengan doek steril
6. Dilakukan proktoskopi untuk identifikasi hemoroid
7. Dibuat insisi V terbalik di atas linea dentata pada pile hemoroid
8. Jaringan hemoroid dieksisi dengan gunting atau pisau
9. Pedikel hemoroid diligasi
10. Defek dilakukan penjahitan
11. Tindakan diulang pada jaringan hemoroid yang lain
12. Lubang anus ditampon dengan spongostan
20.Pasca Prosedur 1. Bila terjadi rasa nyeri yang hebat, bisa diberikan analgetik kuat seperti
petidin
Tindakan
2. Obat pencahar ringan diberikan selama 2-3 hari pertama pasca operasi
untuk melunakkan feses
3. Pengangkatan tampon dilakukan keesokan harinya
4. Rendam duduk hangat dapat dilakukan setelah hari kedua (2 kali sehari).
21. Tingkat Evidens I/II/III/IV
22. Tingkat Rekomendasi A/B/C
23. Indikator Prosedur 1. Nyeri berkurang
2. Tidak terjadi prolaps
Tindakan
3. Tidak terjadi perdarahan
24.Kepustakaan 1. Norton, Jeffrey A. Buku teks Ilmu bedah Surgery Basic Science
and Clinical Evidence, ed, Springer Verlag, pg. 731 734. 2000.
2. Zollinger, Robert M. Jr. Atlas of Surgical Operation ed.,
International Edition, pg. 444 445. 2003.
3. Sjamsuhidayat . Buku ajar Ilmu Bedah ed. De Jong W, 2nd ed.
EGC., pg. 672 673. 2005.
4. Buku teks Ilmu Bedah Schwartz, Principles of Surgery
5. Michael J. Zinner. Maingots Abdominal Operations, 11th ed, ed.,
Mc Graw Hill. 2007.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS
RSUD SOE
TIMOR TENGAH SELATAN
2016
Stapled Hemoroidektomi (ICD 9-cm 49.49)
25.Pengertian (Definisi) Suatu tindakan pengangkatan jaringan hemoroid yang abnormal dan diikuti dengan
reposisi sisa jaringan hemoroid kembali ke posisi anatomi normal.
26.Indikasi 1. Hemoroid Interna grade III-IV
2. Perdarahan yang profus
3. Nyeri
4. Trombosis yang luas
5. Kegagalan terapi konservatif
27.Kontra Indikasi 1. Hemoroid derajat I dan II
2. Penyakit Crohns
3. Karsinoma rektum yang inoperable
4. Kehamilan
5. Hipertensi portal
28.Persiapan 1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
4. Cek laboratorium
5. Informed consent pada keluarga pasien jika usia <21 tahun, kepada pasien
itu sendiri jika usia > 21 tahun.
6. Pemberian urus-urus pada jam 20.00 malam hari sebelum hari operasi dan
jam 05.00 pagi pada hari operasi.
7. Pemberian laksansia : per oral pada jam 16.00 sore hari sebelum hari
operasi.
8. Pasang iv line untuk rehidrasi pasien
9. Dilakukan tes alergi antibiotik
10. Pasien hanya boleh minum air putih mulai sore hari sebelum hari operasi,
dilanjutkan puasa 8 jam sebelum operasi.
29.Prosedur Tindakan 1. Antibiotik profilaktik diberikan 30-60 menit sebelum operasi.
2. Anestesia dapat dilakukan dengan general atau regional
3. Pasien posisi litotomi
4. Antisepsis lapangan operasi dengan cairan antiseptik
5. Demarkasi lapangan operasi dengan doek steril
6. Dilakukan proktoskopi untuk identifikasi hemoroid
7. Dilakukan dilatasi dengan menggunakan dilator
8. Dilakukan pemasangan dilator sirkuler dan fiksasi dengan benang sutra
9. Dilakukan penjahitan purse-string pada jarak 2 jari dari anal verge
10. Insersi stapler melingkari daerah yang dijahit, jahitan disimpul.
11. Alat stapler diulir hingga tertutup maksimal
12. Dilakukan tembakan alat stapler, ditahan beberapa saat
13. Alat stapler dikeluarkan
14. Evaluasi perdarahan
15. Lubang anus ditampon dengan spongostan
30.Pasca Prosedur 1. Bila terjadi rasa nyeri yang hebat, bisa diberikan analgetik kuat seperti
petidin
Tindakan
2. Pasien bisa langsung diet bebas tinggi serat.
3. Tampon anus dilepas keesokan harinya.
4. Rendam duduk hangat dapat dilakukan setelah hari kedua (2 kali sehari).