Lingkungan
Sanjaya Putra Perdana1a, Anton Priambodo2, Tryas Munarsyah3, Bagas Winangadi
Pustaka4 dan Tri Widayatno5b
1,2,3,4,5
Progam Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. Ahmad Yani, Tromol Pos
I, Pabelan Kartasura, Surakarta 57102, Jawa Tengah, Indonesia
a
sanjaya.putra.perdana@gmail.com
b
tri.widayatno@ums.ac.id
Abstrak
Elektroplating merupakan proses pelapisan logam dengan menggunakan arus listrik yang bertujuan untuk
memperlambat korosi dan memperindah penampilan. Logam pelapis yang digunakan adalah krom dengan jenis
dekoratif yang mempunyai lapisan tipis dan menitikberatkan pada tampak rupa namun tetap menambah daya tahan
terhadap korosi. Penelitian ini menggunakan spesimen berupa tembaga dengan panjang 2 cm dan lebar 1 cm. Variasi
dilakukan pada konsentrasi elektrolit yaitu 5 g/L, 10 g/L dan 15 g/L. Elektrolit yang digunakan adalah Kromium
Klorida yang lebih ramah lingkungan. Kondisi operasi elektroplating ditentukan dengan cara percobaan/eksperimen
polarisasi dengan mengatur voltase dari 0,1 sampai 3,5 dengan interval voltase 0,1. Arus yang dihasilkan dicatat lalu
dibuat kurva polarisasi. Arus yang dipakai untuk elektroplating adalah 80% arus tertinggi (80% limiting current) dan
arus tertinggi (limiting current) pada masing-masing konsentrasi. Hasil penelitian diuji menggunakan digital
microscope diperoleh hasil pada konsentrasi 5 g/L dan 10 g/L permukaan yang terlapisi krom lebih merata. Sedangkan
pada konsentrasi 15 g/L terdapat juga lapisan krom tetapi tidak merata. Dapat disimpulkan bahwa hasil terbaik
diperoleh pada konsentrasi 5 g/L dengan arus 18,2 mA yang memiliki lapisan krom lebih merata.
Kata-kata kunci: Elektroplating krom, konsentrasi elektrolit, ramah lingkungan, tampak rupa permukaan
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan penggunaan logam yang semakin banyak, baik untuk industri maupun kebutuhan pribadi, diperlukan
perlakuan tambahan terhadap logam untuk memperindah tampilan permukaan logam dan menghambat korosi. Salah
satu cara yang bisa digunakan adalah melapisi dengan logam lain menggunakan arus listrik yang lebih dikenal dengan
elektroplating. Dari sekian banyak jenis pelapisan logam, salah satunya adalah pelapisan krom yang banyak digunakan
untuk memperoleh permukaan yang menarik.
Dalam pemilihan elektrolit yang akan digunakan dalam pelapisan krom, perlu diperhatikan dampak lingkungan yang
ditimbulkan agar tidak merusak lingkungan. Elektroplating yang biasa dilakukan dengan Cr 6+ (krom heksavalen) yang
disinyalir tidak ramah lingkungan karena memiliki toksisitas lebih tinggi dibanding Cr 3+ (krom trivalen) [1]. Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian dengan elektrolit Cr 3+ yang lebih ramah lingkungan dan masih jarang digunakan.
Umumnya elektroplating dilakukan dengan konsentrasi tinggi, dalam penelitian ini dilakukan dengan konsentrasi
rendah namun diperkirakan sudah bisa melakukan pelapisan. Selain untuk memperindah permukaan logam, pelapisan
dengan konsentrasi rendah juga dapat meminimalisasi konsentrasi limbah yang terbuang.
2.TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Elektroplating
Proses penyepuhan atau juga dikenal dengan elektroplating/elektrodeposisi adalah proses yang melibatkan reaksi
reduksi dari logam terlarut di dalam larutan elektrolit yang berlangsung di permukaan elektroda (katoda). Elektroplating
biasanya dilakukan dalam sistem yang terdiri dari katoda, anoda, elektroda referensi, dan larutan elektrolit. Elektroda
dihubungkan ke catu daya (power supply) kemudian dimasukkan ke dalam elektrolit di dalam sel elektrokimia (Gambar
1 ). Untuk mengukur potensial elektroda diperlukan elektroda referensi.
3. METODE PENELITIAN
Setelah merangkai alat kemudian mengatur voltase pada power supply dari 0,1 sampai 3,5 dengan interval voltase
0,1 setiap menit pada masing-masing konsentrasi dan mencatat arus yang terbaca pada multimeter sehingga diperoleh
arus tertinggi (limiting current) dan 80% arus tertinggi (80% limiting current) yang akan digunakan pada proses
elektroplating. Kemudian merangkai alat elektroplating seperti pada gambar 2 tetapi tanpa menggunakan reference
electrode. Elektroplating dilakukan selama 30 detik lalu membilas hasil plating dengan aquades dan difoto
menggunakan digital microscope.
Gambar 4. Konsentrasi 5 g/L dengan arus 18,2 mA Gambar 5. Konsentrasi 5 g/L dengan arus 22,75 mA
Gambar 6. Konsentrasi 10 g/L dengan arus 34,84 mA Gambar 7. Konsentrasi 10 g/L dengan arus 43,10 mA
Gambar 8. Konsentrasi 15 g/L dengan arus 38,16 mA Gambar 9. Konsentrasi 15 g/L dengan arus 47,70 mA
Hasil foto digital microscope menunjukkan kondisi permukaan tembaga yang terlapisi krom. Pada konsentrasi 5 g/L
yang ditunjukkan pada gambar 4 dan 5 serta konsentrasi 10 g/L pada gambar 6 menunjukkan permukaan yang terlapisi
krom lebih merata. Sedangkan konsentrasi 10 g/L pada gambar 7 terdapat beberapa bagian yang lapisan kromnya
kurang merata. Sedangkan konsentrasi 15 g/L yang ditunjukkan pada gambar 8 dan 9 memiliki permukaan lapisan krom
yang tidak merata, hal itu disebabkan karena terjadi pembentukan deposit yang terlalu cepat sehingga menyebabkan
ukuran butiran lebih kasar dan tidak merata.
5. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan elektrolit kromium trivalen yang lebih ramah lingkungan
dan berkonsentrasi rendah serta penentuan arus dari eksperimen polarisasi berhasil melakukan pelapisan meskipun
terdapat permukaan yang tidak merata dan hasil terbaik diperoleh pada konsentrasi 5 g/L dengan arus 18,2 mA.
REFERENSI
[1] Syaputri, Deli. 2012. Kromium Pada Limbah Industri Tekstil. Universitas Sumatera Utara.
[2] Sutrisno. (2013). KAJIAN TINNING ( Sn PLATING ) DALAM DUNIA INDUSTRI. Jurnal Foundry, 3(1), 1924.
[3] Widayatno, Tri. 2015. KARAKTERISASI ELEKTROKIMIA LARUTAN ELEKTROLIT RENDAH SIANIDA
UNTUK ELEKTROPLATING PERAK DEKORATIF RAMAH LINGKUNGAN. Simposium Nasional RAPI XIV -
2015 FT UMS.
[4] Topayung, D. (2011). EFFECT OF ELECTRIC CURRENT AND PROCESS TIME THE THICKNESS AND MASS
LAYER FORMED ON ELECTROPLATING PROCESS. Jurnal Ilmiah Sains, 11(Dc).
[5] Suarsana, I. K. (2008). Pengaruh waktu pelapisan nikel pada tembaga dalam pelapisan khrom dekoratif terhadap
tingkat kecerahan dan ketebalan lapisan. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM, 2(1).
[6] Lawrence, J. 1984. Electroplating Engineering Handbook, 4th Edition. Van Nostrand Reinhold Company, New
York.