PEMBAHASAN
Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus
dilunasi dalamjangka waktu lebih dari satu periode akuntansi atau satu tahun
dihitung dari tanggal pembuatan laporan posisi keuangan. Pembayaran dilakukan
dengan kas namun dapat diganti dengan aset tertentu. Dalam operasional
perusahaan rekening liabilitas jangka panjang tidak pernah dikenai oleh transaksi
pengeluaran kas. Pada akhir periode akuntansi bagian tertentu dari liabiltas jangka
panjang berubah menjadi liabilitas jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan
penyesuaian untuk memindahkan bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo
menjadi liabilitas jangka pendek.
Dalam liabiltas jangka panjang terdapat beberapa sub kelompok ini, yaitu :
Pengungkapan
Hubungan antara entitas induk dan entitas anak harus diungkapkan terlepas
dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Jika entitas induk maupun pihak
pengendali paling akhir tidak melaporkan laporan keuangan konsolidasian yang
tersedia untuk keperluan umum, nama entitas induk berikutnya (next most senior
parent) yang paling pertama menghasilkan laporan keuangan diungkapkan.
Pengukuran
Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya diukur
sebesar jumlah yang diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas
perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (peraturan pajak) yang
telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada periode
pelaporan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan harus diukur dengan menggunakan tarif
pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan,
yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang
telah secara substantif berlaku pada periode pelaporan.
Penyajian
Saling hapus
Entitas melakuan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak
kini jika dan hanya jika, entitas:
Memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus
jumlah yang diakui; dan
Berniat untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan.
Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas
pajak tangguhan jika dan hanya jika:
entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset
pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait
dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak
atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak
berbeda yang akan merelaisasikan secara bersama
Pengungkapan
Komponen utama beban (penghasilan) pajak diungkapkan secara terpisah :
beban (penghasilan) pajak kini;
Penyesuaian atas pajak kini yang berasal dari periode sebelumnya;
jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan baik yang berasal dari
timbulnya perbedaan temporer maupun dari realisasinya;
jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan terkait dengan
perubahan tarif pajak atau penerapan peraturan perpajakan yang baru;
jumlah manfaat yang ditimbulkan dari rugi pajak yang tidak diakui
sebelumnya, kredit pajak atau perbedaan temporer periode
sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi beban pajak kini;
jumlah manfaat dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit
pajak, atau perbedaan temporer periode sebelumnya yang digunakan
untuk mengurangi beban pajak tangguhan;
Dll.
Finance Lease
4. Jumlah penanaman neto dan pendapatan sewa guna usaha dalam sewa
guna
usaha sindikasi dan leveraged leases harus dilaporkan oleh masing- masing
pihak
secara proporsional sesuai dengan penyertaannya.
Operating Lease
Capital Lease
1) Menentukan Internal Control atas hutang jangka panjang apakah sudah cukup
baik.
Ciri internal control yang baik antara lain :
Perolehan hutang jangka panjang harus mendapat persetujuan dari
pejabatperusahaan yang berwenang (Direksi, Dewan Komisaris, RUPS),
biasanyadalam bentuk notulen rapat.
Hutangjangka panjang yang harus dibayar kembali dalam mata uang asingdicover
dengan SWAP untuk mencegah kerugian yang timbul jika terjadidevaluasi.
Perusahaanyang menjual obligasi sebaiknya menggunakan Independent
Trustee (biro admenistrasi efek) agar dapat mengadministrasikan obligasiyang
beredar, mengurus pembayaran bunga obligasi, dan mengurus pelunasanobligasi
yang jatuh tempo
4) Menentukan hutang jangka panjang yang berasal dari legal claim atau aset yang
dijaminkan apakah sudah diidentifikasi.
Auditor harus yakin bahwa bila ada hutang yang berasal dari tuntutan hukum, hutang
tersebut sudah dicatat dan dilaporkan di neraca. Selain itu, jika ada aktiva perusahaan
yang dijadikan jaminan atas hutang jangka panjang tersebut sudah dicatat dan
dilaporkan di neraca oleh perusahaan.
5) Menentukan hutang jangka panjang dalam valuta asing per tanggal neraca
apakah sudah dikonversikan kedalam rupiah berdasarkan kurs tengah Bank
Indonesia per tanggal neraca dan selisih kurs yang terjadi sudah
dibebankan/dikreditkan pada rugi laba tahun berjalan.
6) Biaya bunga dan biaya yang terutang dari liabilitas jangka panjang serta
amortisasi dari premium/discount telah dicatat per tanggal laporan posisi
keuangan (neraca).
7) Menentukan apakah biaya bunga hutang jangka panjang yang tercatat pada
tanggal neraca betulbetul telah terjadi, dihitung secara akurat dan merupakan
beban perusahaan.
Auditor harus yakin bahwa biaya bunga yang tercantum di laporan rugi laba
merupakan beban perusahaan, bukan beban perusahaan lain yang dijadikan beban
perusahaan untuk tujuan tertentu.
8) Menentukan apakah semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh
perusahaan sehingga tidak terjadi Bank Default.
Bank default maksudnya adalah pelanggaran terhadap kriteriakriteria yang tercantum
dalam perjanjian kredit. Jika terjadi bank default, maka hal tersebut harus diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
9) Menentukan apakah bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam
satu tahun yang akan datang sudah direklasifikasi sebagai hutang lancar.
Auditor harus yakin bahwa tidak ada kesengajaan dari klien untuk tidak
mengreklasifikasi, dengan tujuan agar current ratio perusahaan menjadi lebih baik.
10) Menentukan apakah hutang jangka panjang berikut discount, premium dan
bunga yang timbul sudah dicatat dan diklasifikasikan dalam laporan keuangan
sesuai dengan SAK.
Auditor harus yakin bahwa halhal penting mengenai hutang jangka panjang sudah
dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES (ICQ) LIABILITAS JANGKA PANJANG
e. Persediaan
Y = Ya T= Tidak
Klien : PT Kalima TR = Tidak
Relevan
Y T TR
1. Apakah setiap pinjaman jangka panjang dari bank harus
disetujui terlebih dahulu secara tertulis oleh :
a. Direksi ?
b. Dewan Komisaris ?
c. RUPS ?
2. Apakah penjualan obligasi kas mendapat persetujuan terlebih
dahulu secara tertulis oleh :
a. Direksi ?
b. Dewan Komisaris ?
c. RUPS ?
d. Bapepam ?
3. Jika perusahaan mengeluarkan obligasi apakah digunakan jasa
independent trustee untuk:
a. Pengadministrasian obligasi?
b. Mengurus pembayaran bunga obligasi?
c. Mengurus pelunasan obligasi yang jatuh tempo ?
4. Jika pinjaman diperoleh dalam bentuk offshare loan, apakah
pinjaman tersebut dicover dengan SWAP, untuk menghindari
kerugian karena depresiasi nilai rupiah?
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan diatas
B. Catatan lain
C. Kesimpulan penilaian (Baik, Sedang, Buruk)?
D. Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan alasannya)
Klien: Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Indeks:
PT. Kalima
3. Kirim informasi kepada bank yang antara lain menanyakan mengenai : plafon
kredit, saldo per tanggal laporan posis keuangan, tingkat bunga, jangka waktu
pinjaman dan jaminan kredit.
Surat konfirmasi bisa dibuat khusus untuk konfirmasi liabilitas jangka panjang
atau tergantung dalam konfirmasi bank yang standar.
4. Minta salinan perjanjian kredit untuk permanent file, lalu perhatikan apakah
data yang terdapat dalam perjanjian kredit tersebut sesuai dengan data yang
tercantum dalam kertas kerja pemeriksaan liabilitas jangka panjang.
Untuk memudahkan, perlu dibuat excerpt (ringkasan) dari perjanjian kredit
untuk permanent file. Data yang perlu diperbandingkan antara lain; plafon kredit,
tingkat bunga, jangka waktu kredit, jaminan apakah berupa aset tetap, persediaan,
piutang, jaminan pribadi (personal guarantee) atau jaminan perusahaan (corporate
guarantee).
Perlu diperhatikan pembatasan yang terdapat dalam perjanjian kredit, yang
bila dilanggar oleh perusahaan akan mengakibatkan terjadinya bank default, yang
harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Perhatikan juga apakah pembayaran kembali pinjaman dan pembayaran
bunga harus dilakukan dalam mata uang asing atau rupiah.
5. Periksa apakah perolehan/penambahan liabilitas jangka panjang sudah
mendapat persetujuan tertulis dari direksi/dewan komisaris/pemegang saham,
yang biasanya di berikan melalui notulen rapat.
7. Periksa apakah ada liabilitas jangka panjang atau wesel bayar yang
diperpanjang (direnewed) setelah tanggal laporan posisi keuangan, untuk
mengetahui apakah utang tersebut harus tetap disajikan sebagai liabilitas
jangka panjang atau sebagai utang lancar.
8. Seandainya ada utang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari
perusahaan afiliasi, harus dikirim konfirmasi dan periksa apakah ada
pembebanan bunga atas pinjaman tersebut.
Selain itu PSAK No. 30 Revisi 2007 tentang Sewa, mengatur perlakuan akuntansi
oleh penyewa guna usaha (lessee) sebagai berikut.
a. Transaksi sewa guna usaha diperlakukan dan dicatat sebagai aset tetap dan
liabilitas pada awal masa sewa guna usaha sebesar nilai tunai dari seluruh
pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus
dibayar oleh penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha. Selama
masa sewa guna usaha setiap pembayaran sewa guna usaha dialokasikan dan
dicatat sebagai angsuran pokok liabilitas sewa guna usaha dan beban bunga
berdasarkan tingkat bunga yang diperhitungkan terhadap sisa liabiltas penyewa
guna usaha.
b. Aset yang disewa guna usaha harus diamortisasi dalam jumlah yang wajar
berdasarkan taksiran masa manfaatnya.
c. Liabilitas sewa guna usaha harus disajikan sebagai liabilitas lancar dan jangka
panjang sesuai dengan praktek yang lazim untuk jenis usaha penyewa guna
usaha.
d. Dalam hal dilakukan penjualan dan penyewaan kembali (sales and leaseback)
maka transaksi tersebut harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah
yaitu transaksi penjualan dan transaksi sewa guna usaha. Selisih antara harga
jual dan nilai buku aset yang dijual harus diakui dan dicatat sebagai keuntungan
atau kerugian yang ditangguhkan. Amortisasi atas keuntungan atau kerugian
yang ditangguhkan harus dilakukan secara proporsional dengan biaya amortisasi
aset yang disewa guna usaha apabila leaseback merupakan capital lease atau
secara proporsional dengan biaya sewa apabila leaseback merupakan operating
lease.
Selain itu PSAK No. 30 Revisi 2007 tentang Sewa juga mengatur mengenai pelaporan
dan pengungkapan transaksi sewa guna usaha dalam bentuk capital lease oleh
penyewa guna usaha, sebagai berikut.
a. Aset yang disewa guna usaha dilaporkan sebagai bagian aset tetap dalam
kelompok tersendiri. Liabilitas sewa guna usaha yang bersangkutan harus disajikan
terpisah dari liabilitas lainnya.
b. Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan atas laporan
keuangan mengenai hal-hal sebagai berikut.
Jumlah pembayaran sewa guna usaha yang harus dibayar palling tidak untuk
dua tahun berikutnya.
Penyusunan aset yang disewa guna usahakan yang dibebankan dalam tahun
berjalan.
Jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha.
Keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya
sehubungan dengan transaksi sales dan leaseback.
Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa guna usaha
(major covenants).
10. Periksa apakah ada bagian dari liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun akan datang, sehingga harus direklasifikasi sebagai
liabilitas jangka pendek
11. Seandainya ada liabilitas jangka panjang yang harus dibayar kembali dalam
mata uang asing, periksa apakah per tanggal laporan posisi keuangan sudah
dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan dan selisih kurs yang terjadi
sudah dibebankan/dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.
Contoh:
Liabilitas Jangka Panjang Rp1.500 juta Rp1.500 juta Rp1.000 juta 200%
Kalau dilihat sekilas, bunga tahun 2011 terlalu kecil, kemungkinan ada kesalahan.
13. Tarik kesimpulan apakah penyajian liabilitas jangka panjang di laporan posisi
keuangan dan catatan atas laporan keuangan dilakukan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS
Biasanya di top schedule auditor mencamtumkan kesimpulan pemeriksaanya,
berdasarkan semua audit prosedur yang telah dilakukannya, mengenai kewajaran
penyajian liabilitas jangka panjang.
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga, yang
jatuh tempo atau harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun.
================
=
to M
Conf dikirim konfirmasi dan jawaban cocok.
V/ Cocok dengan working paper tahun lalu
^ Checked footing
L Cocok dengan general ledger
// Periksa perjanjian kredit (copy di permanent file) dan bukti penerimaan bank
- bunga 15%/tahun
- jangka waktu 1-7-11 s.d. 30-6-14
- grace period satu tahun (belum ada kewajiban membayar pokok pinjaman
dan/ atau bunga pinjaman)
- jaminan berupa gedung pabrik dan mesin-mesin perusahaan
Vo Periksa bukti pembayaran dan otoritasnya
1
Saldo per book 1-1-2011 Rp - V/
1//4/11 Offshore Loan dari Chase Manhattan Bank Singapore sebesar Rp 9.200.000.000 Vo
US$1,000,000 dengan kurs 1 US$ = Rp9.200 Rp 9.200.000.000 L
^
AJE 7 Rp 300.000 000
Saldo per audit 31-12-2011 Rp9.500.000.000
^
to M
Ket: Untuk mencatat selisih kurs per tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
[(1.000.000 x (9.500-9.200)]
2
Utang kepada Bapak Ishak Ramli Rp200.000.000.000 Conf
Utang kepada Bapak Hendang Tanusjaja Rp200.000.000.000 Conf
Utang kepada Bapak Hasanudin Rp100.000.000.000 Conf
Jumlah Rp 500.000.000 L
^
to M
Utang kepada pemegang saham diterima di tahun 2009 dan direncanakan akan dibayar
kembali di tahun 2013
Atas utang tersebut tidak dibebankan bunga
3
Utang kepada Nn. Roro Rp 300.000.000Conf
Utang kepada Nn. Asmawati Rp 300.000.000Conf
Rp 1.500.000.000 L
^
to M
SCHEDULE:
TANGGAL: 27-01- TANGGAL; 20-01-
Utang 31/12/2011 M4
2012 2012
Subordinasi
4
=============
V/ Cocok dengan working paper tahun lalu
^ Check mathematical accurancy
L Cocok dengan general ledger
Periksa bukti pembayaran (nota debit dari
Vo bank)
U7-1 Kertas kerja biaya bunga
KLIEN: PT
DIBUAT OLEH DI-REVIEW: RENIKU PERIODE INDEKS:
TANGGAL: 27-01- TANGGAL; 20-01- SCHEDULE:
31/12/2011 N
2012 2012 Accrued Interest
5
Contoh Kasus Hutang Jangka Panjang
KASUS 1
Pada tanggal 1 Januari 2010 PT. Equinox mendapat pinjaman hipotik dari Bank Java
sebesar Rp 80.000.000 bunga 12% dibayar tiap tanggal 1/3 dan 1/9 dengan jaminan rumah
dan tanah sebesar Rp 10.000.000. Hipotik diangsur setiap tanggal 1/8 dan dimulai tanggal
1/8/2011 dengan besarnya tiap angsuran Rp 20.000.000.
Diminta:
Buatlah semua jurnal yang diperlukan termasuk pencatatan, penyesuaian,
penutupan dan pembalik untuk tahun 2010 dan 2011 saja.
Jawab:
6
Jurnal Pencatatan Pembayaran Bunga :
01/09/2011 Beban bunga Rp 4.600.000
Kas Rp 4.600.000
Perhitungan: 1/3 1/8 = 5/12 x 12/100 x Rp 80.000.000 = Rp 4.000.000
1/8 1/9 = 1/12 x 12/100 x Rp 80.000.000 = Rp 600.000
Jurnal Penyesuaian:
31/12/2011 Beban bunga Rp 2.400.000
Hutang bunga Rp 2.400.000
Perhitungan: 4/12 x 12/100 x 60.000.000 = Rp 2.400.000
Harga beli obligasi PT.Semen Tiga Roda = 5000 x 20.000 x 95% = 95.000.000
Provisi dan materai 1% x 95.000.000 = 9.500.000
7
Harga perolehan atau harga beli = 94.050.000
8
KASUS II
Contoh Supporting Schedule Kredit Investasi BBD
Saldo 01/01/2014 Rp. 300.000.000 V/
Penambahan tahun 2014:
Kredit Investai BBD
(PK#0013/02 tanggal 19-06-2014) Rp.1.000.000.000 //
Pengurangan tahun 2014:
Pelunasan sisa pinjaman (Rp. 300.000.000) Vo
Rp.1.000.000.000 L Conf
^
9
Contoh Supporting Schedule Offshore Loan
Saldo per book 1-1-2014 Rp. V/
Tambahan tahun 2014:
1/4/02 Offshore loan dari Chase Manhattan Bank Singapore Rp.9.300.000.000
Sebesar US$1,000,000 dengan kurs 1 US$ = Rp.9,300 Rp.9.300.000.000
^
AJE 7 Rp. 350.000.000
Saldo per audit 31-12-2014 Rp.9.650.000.000
^
10
Hutang kepada bapak lutfi Rp.200.000.000 Conf
Hutang kepada Ny. Susi Rp.100.000.000 Conf
Jumlah Rp.500.000.000 L
^
Hutang kepada pemegang saham diterima di tahun 2012 dan direncanakan seluruhnya
akan dibayar kembali di tahun 2016.
Atas hutang tersebut tidak dibebankan bunga
11
Hutang kepada Ny. Suci Rp. 300.000.000 Conf
Hutang kepada Ny. Sisil Rp. 300.000.000 Conf
Hutang kepada Ny. Lie Thing Rp. 300.000.000 Conf
Hutang kepada Ny. Asmawati Rp.300.000.000 Conf
Rp.1.500.000.000 L
^
AJE
WP Final Balance Balance
Per Book
Ref 31-12-2014 31-12-2013
DR CR
12
Hutang Kredit Rp.
M1 Rp 1.000.000.000 Rp.300.000.000
Investasi BBD 1.000.000.000
^
Rp.
Offshore loan M2
9.300.000.000
Rp.350.000.000 Rp 9.650.000.000
^
Hutang
Rp.
Pemegang M3
500.000.000
Rp 500.000.000 Rp.500.000.000
Saham
^
Hutang Rp.
M4 Rp 1.500.000.000 Rp.1.500.000.000
Subordinasi 1.500.000.000
^
Rp.12.300.000.00
- Rp. 350.000.000 Rp 12.650.000.000 Rp.2.300.000.000
0
^ ^ ^ ^
Kesimpulan: Berasarkan prosedur audit yang dijalanakan sesuai dengan audit program
kewajiban jangka panjang, kami menemukan satu kesalahan yang menyangkut laba rugi
selisih kurs, namun demikian usulan audit adjustment yang kami ajukan sudah disetujui
klien, sehingga menurut pendapat kami, saldo kewajaran jangka panjang per 31 Desember
2014 sudah disajikan secara wajar.
13
Beban bunga tahunan 2014
To U7-1
(Rp.47.750.000)^
14