TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa diharapkan memahami lembaga keuangan perbankan secara umum, jenis- jeins bank, fungsi dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Bank Pokok bahasan/sub pokok bahasan : Latar belakang dan pengertian bank Lembaga Keuangan bank (jenis2 Bank) Fungsi dan kegiatan bank Jasa jasa Perbankan Bank umum Syariah dan BPR Syariah Surat- surat Berharga
Haris Yusuf, SH., MH
Pengertian & Fungsi Bank
Apakah Bank itu?
Fungsi utama sbg Financial Intermediary
Funding BANK Lending
Haris Yusuf, SH., MH
LEMBAGA KEUANGAN
Lembaga Keuangan Lainnya
Lembaga Keuangan Pasar Modal Bank Sentral Pasar Uang Pasar Valas Pegadaian Bank Umum Leasing (Konvesional dan Asuransi Syariah) Anjak Piutang Modal Ventura Koperasi Simpan Pinjam BPR Dana Pensiun (Konvesional dan Syariah)
Gambar 1. Lembaga Keuangan
Haris Yusuf, SH., MH 3 Dasar Hukum UU No. 7 Th. 1992 tentang Perbankan UU No. 10 Th. 1998 tentang Perubahan UU No. 7 Th 1992 tentang Perbankan UU tentang Pasar Modal UU tentang Money Loundering UU tentang Perseroan Terbatas UU tentang Koperasi UU tentang BUMN UU tentang BUMD KUHPdt KUHD Dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait.
Haris Yusuf, SH., MH
PENGERTIAN BANK
Haris Yusuf, SH., MH
Menurut UU Perbankan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
Perbankan adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya Haris Yusuf, SH., MH Hukum Perbankan
Keseluruhan norma- norma tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur tentang Bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara & proses melaksanakan kegiatan usahanya
Haris Yusuf, SH., MH
Asas, Fungsi & Tujuan Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan masyarakat banyak. Haris Yusuf, SH., MH Jenis- Jenis Bank
Bank dilihat dari segi fungsinya
Bank dilihat dari segi kepemilikannya Bank dilihat dari segi status Bank dilihat dari segi cara menentukan harga
Haris Yusuf, SH., MH
Bank dilihat dari segi fungsinya 1). Bank Umum. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Wilayah operasionalnya dapat dilakukan di seluruh wilayah Indonesia bahkan keluar negeri (cabang). Bank umum ini biasanya dikenal dengan istilah bank komersil.
Haris Yusuf, SH., MH
Bank dilihat dari segi fungsinya 2). Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya jasa-jasa perbankan yang ditawarkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan yang dilaksanakan pada bank umum.
Haris Yusuf, SH., MH
Bank dari segi kepemilikannya 1). Bank milik Negara merupakan bank yang pendiriannya maupun modal banknya sepenuhnya dilakukan dan dimilki oleh pemerintah Indonesia, contoh bank-bank milik pemerintah antara lain : (a). Bank Negara Indonesia 46 (b). Bank Rakyat Indonesia (c). Bank Tabungan Negara (d). Bank Mandiri (e). BPD se Indonesia Haris Yusuf, SH., MH Bank dari segi kepemilikannya 2).Bank milik swasta nasional merupakan bank yang pendiriannya dimilki dan dilakukan oleh swasta nasional, serta seluruh sahamnya dimilki oleh swasta nasional. Contoh bank milik swasta nasional antara lain : (a). Bank Central Asia (b). Bank Danamon (c). Bank Internasional Indonesia Haris Yusuf, SH., MH Bank dari segi kepemilikannya
3). Bank milik koperasi merupakan bank
yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh bank ini adalah Bank Bukopin (Bank Umum Koperasi Indonesia)
Haris Yusuf, SH., MH
Bank dari segi kepemilikannya
4). Bank milik asing merupakan bank
cabang dari luar negeri, bank milik swasta asing maupun pemerintah asing. Contoh bank jenis ini antara lain : (a) ABN AMRO Bank (b) American Express Bank (c) Bank of Amerika Haris Yusuf, SH., MH Bank dilihat dari segi status Kedudukan atas status menunjukkan tentang sejauh mana kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas pelayanannya. Contoh jenis bank ini antara lain : (1).Bank Devisa Merupakan bank yang melakukan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, travelers cheque, dan transaksi lainnya.
Haris Yusuf, SH., MH
Bank dilihat dari segi status (2). Bank Non Devisa Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.
Haris Yusuf, SH., MH
Bank dilihat dari segi cara menentukan harga
1). Bank berdasarkan prinsip konvensional
Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga pada nasabahnya, berdasarkan prinsip konvensional ini menggunkan dua metode, yaitu : (a) menentukan bunga sebagai harga, untuk produk simpanan seperti simpanan giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula halnya dalam penentuan untuk produk pinjaman berdasarkan pada tingkat suku bunga tertentu itu. (b) untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan bank konvensional menggunkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu. Haris Yusuf, SH., MH Bank dilihat dari segi cara menentukan harga 2). Bank berdasarkan prinsip syariah. Berbeda halnya dengan bank konvensional, bank syariah dalam melakukan aturan perjanjian berdasarkan pada hukum Islam antara bank dengan pihak lainnya untuk menyimpan dana atau pembiayaan kegiatan perbankan lainnya.
Haris Yusuf, SH., MH
2).Bank berdasarkan prinsip syariah Dalam menentukan harga bank syariah menentukan harganya dengan cara : pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain. Sedangkan penentuan biaya-biaya lainnya bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dijalankan berdasarkan prinsip syariah Islam, dan khusus di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Haris Yusuf, SH., MH Bentuk Hukum lembaga Perbankan
Bank Umum 1. Perseroan Terbatas 2. Koperasi 3. Perusahaan Daerah 4. Persero
BPR 1. Perseroan Terbatas 2. Koperasi 3. Perusahaan Daerah Haris Yusuf, SH., MH Bank Sentral
Bank sentral adl lembaga negara yg
mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yg sah dari suatu negara, merumuskan dan mengeluarkan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur, dan mengawasi perbankan. Haris Yusuf, SH., MH Bank Indonesia
UU no. 3 Thn 2004 ttg perubahan atas UU No 23 thn
1999 ttg BI Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang- undang ini.
Haris Yusuf, SH., MH
BI bersifat independen
- Mempunyai wewenang dalam mengelola
kekayaan sendiri yg terlepas dari APBN - Berwenang u/ menetapkan peraturan & menetapkan sanksi dlm batas kewenangannya - Tugasnya berada diluar pemerintahan dan lembaga lain, kecuali yg diatur secara tegas dlm UU. Haris Yusuf, SH., MH Tugas Bank Indonesia
1. Menetapkan & melaksanakan kebijakan
moneter 2. Mengatur & menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi Bank 4. Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
Haris Yusuf, SH., MH
Modal BI
Modal Bank Indonesia ditetapkan berjumlah
sekurang-kurangnya Rp2.000.000.000.000,00 (dua triliun rupiah). Modal sebagaimana dimaksud, harus ditambah sehingga menjadi paling banyak 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh kewajiban moneter, dengan dana yang berasal dari Cadangan Umum atau dari hasil revaluasi aset. Haris Yusuf, SH., MH Susunan organisasi BI
BI dipimpin oleh dewan gubernur yg
terdiri atas : - Seorang Gubernur - Seorang deputi senior - Minimal 4 org dan Maksimal 7 org deputi gubernur
Haris Yusuf, SH., MH
PENDIRIAN BANK
Perijinan (ijin prinsip dan ijin usaha)
Lembaga yang diberi kewenangan dalam pemberian ijin (Bank Indonesia/BI dan Otoritas Jasa Keuangan/OJK)
Haris Yusuf, SH., MH
Rahasia Bank
UU No 23 prp 1960 ttg Rahasia Bank
Bank tdk boleh memberikan
keterangan2 ttg keadaan keuangan langganannya yg tercatat padanya dan hal-hal yg harus dirahasiakan oleh bank menurut kelaziman dalam dunia perbankan Haris Yusuf, SH., MH UU No 14 tahun 1967 ttg pokok-pokok Perbankan bank tidak boleh memberikan keterangan-keterangan tentang keadaan keuangan nasabahnya yg tercatat padanya dan hal-hal yg harus dirahasiakan oleh bank menurut kelaziman dalam dunia perbankan, kecuali dalam hal-hal yg ditentukan dlm UU ini Haris Yusuf, SH., MH Pasal 1 angka 16 UU No 10 Tahun 1998 ttg Perbankan Rahasia bank adl segala sesuatu yg berhubungan dgn keuangan dan hal-hal lain dari nasabah bank yg menurut kelaziman wajib dirahasiakan
Haris Yusuf, SH., MH
Teori Rahasia Bank
1. Teori rahasia bank yg bersifat mutlak
(absolutely theory) 2. Teori rahasia bank yg bersifat relatif
Haris Yusuf, SH., MH
Teori rahasia bank yg bersifat mutlak (absolutely theory)
Menurut teori ini bank mempunyai
kewajiban untuk menyimpan rahasia a/ keterangan-keterangan mengenai nasabahnya yg diketahui bank karena kegiatan usahanya dalam keadaan apapun juga, dalam keadaan biasa ataupun keadaan luar biasa
Haris Yusuf, SH., MH
Teori Rahasia Bank yg bersifat relatif Menurut teori ini bank diperbolehkan membuka rahasia atau memberi keterangan mengenai nasabahnya, apabila untuk kepentingan yg mendesak, mis untuk kepentingan negara atau kepentingan hukum
Haris Yusuf, SH., MH
Pengecualian Rahasia Bank 1. Untuk kepentingan Perpajakan 2. Untuk kepentingan penyelesaian piutang Bank yg telah diserahkan ke BUPLN/PUPN 3. Untuk kepentingan peradilan, baik perdata maupun pidana 4. Tukar menukar informasi antar bank 5. Atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari nasabah penyimpan atau ahli warisnya
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya