Anda di halaman 1dari 2

Standard Penetration Test (Spt)

Standart Penetration Test (SPT) dilakukan untuk mengetahui nilai kerapatan relatif
dari lapisan tanah yang diuji.Untuk melakukan pengujian SPT dibutuhkan sebuah alat utama
yang disebut Standard Split Barrel Sampler atau tabung belah standar.Alat ini dimasukkan ke
dalam Bore Hole setelah dibor terlebih dahulu dengan alat bor.Alat ini diturunkan bersama-
sama pipa bor dan diturunkan hingga ujungnya menumpu ke tanah dasar.Setelah menumpu
alat ini kemudian dipukul dari atas.

Pada pemukulan pertama alat ini dipukul hingga sedalam 15 cm.Kemudian


dilanjutkan dengan pemukulan tahap kedua sedalam 30 cm. Nah,pada pukulan kedua inilah
muncul nilai "N" yang merupakan manifestasi jumlah pukulan yang dibutuhkan untuk
membuat tabung belah standar mencapai kedalaman 30 cm. Hasil pengukuran pertama tidak
di catat karena dia nggap tidak mewakili tanah disekitarnya karena sifatnya yang loose akibat
pemboran.

Cone Penetration Test (Cpt) / Sondir

Cone Penetration Test (CPT) atau lebih sering disebut sondir adalah salah satu survey
lapangan yang berguna untuk memperkirakan letak lapisan tanah keras. Tes ini baik
dilakukan pada lapisan tanah lempung. Dari tes ini didapatkan nilai perlawanan penetrasi
konus. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang
dinyatakan dalam gaya per satuan luas. Sedangkan hambatan lekat adalah perlawanan geser
tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya per satuan panjang. Nilai perlawanan penetrasi
konus dan hambatan lekat dapat diketahui dari bacaan pada manometer.
Tujuan Percobaan menggunakan sondir adalah
1. Mengetahui perlawanan penetrasi konus.
2. Mengetahui hambatan lekat tanah.

Vane Shear Test (VST)

Vane Shear Test (VST) merupakan alat in-situ yang digunakan untuk menentukan nilai
kuat geser tak terdrainase dari suatu tanah. Kapasitas VST dapat mencapai pada kuat geser
hingga 200 kPa pada tanah lunak jenuh air. Dari penelitian sebelumnya, pengujian VST pada
tanah dengan konsistensi medium hingga lempung lunak diperoleh nilai su 50 kPa. VST
juga dapat digunakan pada tanah lanau, gembur dan material tanah lainnya yang dapat
diprediksi kekuatan geser tak terdrainase-nya.

Metode penggunaan VST ini tidak dapat diaplikasikan pada 10 tanah pasir, gravel,
dan jenis tanah lainnya yang memiliki permeabilitas tinggi. Pada penelitian sebelumnya
diperoleh bahwa alat VST memang dibutuhkan untuk tes pada tanah yang memiliki
permeabilitias rendah untuk respon dari suatu pengujian untuk menggambarkan kuat geser
tak terdrainase. Tes ini dilakukan pada tahun 1919 di Swedia kemudian dikembangkan oleh
John Olsson (di Flodin dan Broms, 1981). VST terdiri dari empat baling-baling (blade)
berbentuk persegi panjang dengan sudutnya 90, baling-baling tersebut kemudian akan
didorong masuk ke dalam tanah kemudian diikuti dengan pengukuran torsi yang dibutuhkan
pada prosedur uji ketika baling-baling menggeser tanah. Torsi yang didapat dapat mengukur
seberapa besar perlawanan tanah yang muncul akibat pergeseran yang diterima dari baling-
baling.

Anda mungkin juga menyukai