Anda di halaman 1dari 24

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengangguran dan kemiskinan


hingga saat ini merupakan masalah
besar bangsa Indonesia yang belum
bisa terpecahkan. Menurut data BPS
Februari 2008, jumlah penganggur
terbuka tercatat sebanyak 9,42 juta
orang (8,48%) dari total angkatan
kerja sekitar 111,4 juta orang. Dari
jumlah 9,42 juta orang penganggur
tersebut, terdiri dari 7,4 juta orang
(78,38%) adalah pemuda usia
produktif.

Faktor-faktor yang menyebabkan


terjadinya pengangguran di
Indonesia, diantaranya: Pertama, jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


peluang kerja yang tersedia (kesenjangan antara supply and demand).
Kedua, kesenjangan antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi
yang dibutuhkan oleh pasar kerja (mis-match), Ketiga, masih adanya anak
putus sekolah maupun lulusan yang tidak melanjutkan namun tidak terserap
dunia kerja/ berusaha mandiri karena tidak memiliki keterampilan yang
memadai (unskill labour), Keempat, terjadinya pemutusan hubungan kerja
(PHK) karena krisis global, dan Kelima, melimpahnya sumber daya alam di
pedesaan, tetapi tidak di manfaatkan secara optimal. Penduduk usia kerja di
pedesaan cenderung pergi ke kota (urbanisasi) untuk bekerja sebagai buruh
pabrik, bangunan, pembantu rumah tangga, sektor informal di kota dan
meninggalkan sumber daya alam di desanya yang berlimpah di daerahnya.
Dari gambaran banyaknya pengangguran usia pemuda (produktif) dan
banyaknya potensi di desa yang melimpah tetapi kurang produktif,
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga mengembangkan program
Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP).
Peningkatan mutu sumberdaya manusia merupakan salah satu titik berat
pembangunan jangka panjang bidang sumber daya manusia untuk memiliki
jiwa kepeloporan, kepemimpinan, dan kemandirian. Sejalan dengan hal
tersebut, dalam rangka peningkatan kewirausahaan pemuda, Departemen
Pendidikan Nasional bekerjasama dengan Kementerian Negara Pemuda dan
Olahraga meluncurkan program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) untuk
Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP). Program ini dimaksudkan untuk
memberdayakan kelompok-kelompok usaha pemuda dalam mengembangan
usaha-usaha kecil agar mampu mandiri. Program kewirausahaan pemuda

1
untuk KUPP ini diberikan dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis
dan managerial kewirausahaan serta meningkatkan kemampuan
profesionalisme tenaga kerja muda agar lebih mampu mandiri,
memanfaatkan peluang usaha, bahkan menciptakan lapangan kerja bagi
kelompoknya. Berkaitan dengan hal tersebut pedoman penyelenggaraan
kewirausahaan pemuda untuk KUPP ini disusun dalam upaya memberikan
panduan/acuan pada pengelola pusat dan daerah, pelaksana program
kewirausahaan pemuda untuk KUPP dan stakeholders agar dapat
mengakses dan melaksanakan program sesuai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Pengertian
Program Kewirausahaan Pemuda untuk KUPP adalah program sinergi
antara Departemen Pendidikan Nasional dengan Kementerian Negara
Pemuda dan Olahraga dalam rangka meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilan berwirausaha bagi pemuda dalam
mengembangkan usaha mandiri yang berbasis pada keunggulan lokal.

C. Tujuan Pedoman
Tujuan penyusunan pedoman ini adalah:
1. Sebagai acuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan
pelaksanaan program kewirausahaan pemuda untuk KUPP;
2. Sebagai sarana komunikasi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pencapaian sasaran program kewirausahaan pemuda untuk

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


KUPP;
3. Sebagai alat kontrol bagi seluruh elemen yang terkait/stakeholder dalam
proses perencanaan, pengusulan program, seleksi dan penetapan
penyelenggara program, penyaluran dana, pengawasan, monitoring,
evaluasi dan pelaporan.

D. Tujuan Program
Tujuan program kewirausahaan untuk KUPP adalah:
1. Meningkatkan kemampuan berwirausaha bagi peserta program KUPP
dalam mengembangkan usaha mandiri yang berbasis pada keunggulan
lokal.
2. Meningkatkan semangat KUPP terkait dengan mutu SDM, tata kelola dan
proses produksi usaha. Dari itu juga dikembangkan daya saing dalam hal
mutu, harga dan ketepatan waktu. Sehingga dapat memperluas jaringan
usaha dan sebaran penjualan atau pasar. Sebagai dampak dari
pengelolaan tersebut kapasitas produksi dapat di tingkatkan.
3. Mendorong berkembangnya usaha masyarakat yang terfokus dan
terintegrasi antara potensi wilayah dan pasar secara berkelanjutan agar
mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

E. Sasaran Program
Sasaran peserta program ini berjumlah 1000 orang. Dana untuk setiap orang
peserta rata-rata Rp. 1.000.000,-

2
BAB II RUANG LINGKUP

A. Penyelenggara
1. Penyelenggara program kewirausahaan pemuda untuk KUPP yang
dananya berada di DIPA BP-PNFI Regional I adalah:
a. KUPP
b. Lembaga yang memiliki kelompok kewirausahaan sejenis KUPP

2. Persyaratan penyelenggara
a. Persyaratan untuk KUPP:
1) Memiliki SK dari Dinas Provinsi yang menangani program KUPP
2) Memiliki keterangan domisili dari Kepala Desa/Lurah setempat
3) Memiliki rekening bank yang masih aktif atas nama KUPP (bukan
rekening pribadi).
4) Memiliki NPWP atas nama KUPP (bukan NPWP pribadi).

b. Lembaga yang memiliki kelompok kewirausahaan sejenis KUPP:


1) Berbadan hukum (memiliki akte notaris bagi lembaga non
pemerintah)
2) Memiliki rekening bank yang masih aktif atas nama lembaga

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


(bukan rekening pribadi).
3) Memiliki NPWP atas nama lembaga (bukan NPWP pribadi).
4) Mendapat rekomendasi dari Dinas yang menangani Kepemudaan
minimal tingkat Kabupaten/Kota.

B. Peserta Program
1. Kriteria
Kriteria Peserta Program program KUPP adalah:
a. Pemuda usia 18-35 tahun
b. Menganggur
c. Memiliki kemampuan membaca, menulis, dan berhitung
d. Diprioritaskan dari kalangan keluarga kurang mampu

2. Rekruitmen dan Seleksi Peserta Program


a. Rekrutmen peserta program dilakukan oleh lembaga penyelenggara
program kewirausahaan pemuda untuk KUPP.

3
b. Rekrutmen dilakukan kepada peserta program pemuda-pemuda yang
telah memenuhi persyaratan, baik yang telah menjadi kelompok KUPP,

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


maupun bagi kelompok baru yang dilaksanakan oleh lembaga yang
memiliki kelompok kewirausahaan sejenis KUPP
c. Rekrutmen dilakukan dengan cara seleksi administrasi, seleksi isi
proposal, dan seleksi data lapangan melalui kegiatan visitasi.

3. Prasarana dan Sarana


Prasarana dan sarana pembelajaran menjadi tanggungjawab
penyelenggara, diantaranya: tempat, meja-kursi, alat-alat praktek, dan
sebagainya.

4. Program pembelajaran
a. Kurikulum sebagai acuan dalam proses pembelajaran disediakan oleh
penyelenggara berdasarkan kebutuhan pelatihan dan pengembangan
usaha.
b. Kurikulum pelatihan KUPP mencakup empat kecakapan, yaitu;
1). Kecakapan personal; ketaqwaan, kejujuran, kemandirian, disiplin,
kerja keras, semangat untuk maju untuk menunjang kewirausahaan
pemuda;
2). Kecakapan sosial; toleransi, kerjasama, gotong royong, komunikasi
sosial untuk menunjang kewirausahaan;
3). Kecakapan fungsional dalam kewirausahaan dideskripsikan
sebagai kecakapan:
a) Mengenal alat-alat produksi

4
b) Menggunakan alat-alat secara benar
c) Mengenal karakter bahan sesuai dengan kriteria yang benar
d) Dapat melaksanakan pekerjaan dengan tata kerja yang tepat
dan cermat, sehingga kecil kemungkinan kesalahannya.
4). Kecakapan manajerial menggambarkan kemampuan:
a) Mengidentifikasi dan mengenal potensi usaha
b) Mengenal karakter pembeli
c) Mengenal masalah yang mungkin timbul secara antisipatif
d) Mengenal tata kelola usaha sesuai dengan format yang baku
e) Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah secara baik
f) Memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengatur tiga
kelompok secara profesional dan proporsional

Deskripsi materi dan metode pembelajaran menjadi tanggung


jawab oleh penyelenggara.

c. Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan pemuda untuk KUPP


menekankan pada penguasaan keterampilan berwirausaha yang
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia, dan dilatih
oleh narasumber yang memiliki kapasitas, pengalaman dan
kemampuan sebagai pelaku usaha, yang telah terbukti sebagai
pengusaha yang sukses.

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


C. Jenis Keterampilan Berusaha
Keterampilan dalam program kewirausahaan pemuda untuk KUPP adalah
jenis keterampilan yang disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan
kewirausahaan Peserta Program berbasis pada potensi lokal.

D. Penggunaan Dana
Penggunaan dana penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan bagi
peserta program KUPP disesuaikan dengan jumlah Peserta Program, dengan
perincian sebagai berikut:
1. Biaya Operasional (maksimal 40%), dipergunakan untuk rekrutmen
Peserta Program, honorarium pengelola dan pendidik, bahan dan
peralatan praktek, biaya sertifikasi lulusan, laporan dan success story,
bahan habis pakai termasuk ATK, dan biaya operasional tidak langsung
seperti biaya daya dan jasa, pemeliharaan peralatan serta biaya
operasional lainnya yang menunjang proses pembelajaran.
2. Biaya Personal (minimal 50%), dipergunakan untuk kepentingan Peserta
Program yaitu untuk kepentingan peningkatan usaha kelompoknya
(tambahan modal usaha).
3. Biaya manajemen (maksimal 10%), dipergunakan untuk keperluan
manajemen penyelenggaraan program, misalnya: penyusunan proposal,
biaya rapatrapat, dan biaya-biaya lain yang menunjang kelancaran
penyelenggaraan program.

5
BAB III PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN
PROPOSAL
A. Penyusunan Proposal
1. KUPP, dan Lembaga yang memiliki kelompok kewirausahaan sejenis
KUPP yang berminat sebagai penyelenggara program kewirausahaan
pemuda untuk KUPP menyusun proposal. Penyusunan proposal
dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang program
yang akan dilaksanakan, antara lain meliputi; a) What; apa jenis
keterampilan usaha yang akan diusulkan dan apa tujuannya, b) Why:
mengapa program itu diusulkan, c) Who: siapa/lembaga
penyelenggaranya, siapa calon instruktur, dan siapa calon warga
belajarnya, d) When: kapan program itu akan dilaksanakan, e) Where:
dimana program akan dilaksanakan, dan f) How: bagaimana rencana
penyelenggaraannya. (sistematika proposal terlampir)
2. Proposal dibuat dan ditandatangani oleh pimpinan KUPP, dan lembaga
calon penyelenggara program kewirausahaan pemuda untuk KUPP,
dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung.
3. Setiap KUPP mengajukan proposal dengan melibatkan anggotanya
sebagai peserta program antara 3 10 orang
4. Setiap Lembaga yang memiliki kelompok kewirausahaan sejenis KUPP

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


mengajukan proposal dengan melibatkan binaannya sebagai peserta
program sebanyak 20 orang

B. Mekanisme Pengajuan Proposal


1. Proposal dari KUPP disampaikan kepada BP-PNFI setelah mendapat
rekomendasi dari Kepala Desa/Lurah
2. Proposal dari lembaga yang memiliki kelompok kewirausahaan sejenis
KUPP ditujukan ke BPPNFI dengan tembusan ke Dinas yang menangani
program KUPP setelah mendapat rekomendasi dari Dinas yang
menangani program kepemudaan minimal tingkat kabupaten/kota.

C. Waktu Pengajuan Proposal


Waktu pengajuan proposal dilakukan mulai bulan April sampai dengan bulan
Mei 2009.

6
BAB IV PENETAPAN PROPOSAL DAN
PENETAPAN PENYELENGGARA
PROGRAM

A. Tim Penilai

Ketentuan tentang Tim Penilai Proposal adalah:


a. Tim Penilai dibentuk oleh Kepala Kepala BPPNFI Regional I.
b. Tim Penilai bertanggungjawab kepada Kepala BPPNFI Regional I
c. Tim Penilai terdiri dari unsur BPPNFI Regional I dan Dinas yang
mengelola Program KUPP setempat.
d. Tim Penilai terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris, dan 3 orang
anggota.
e. Tim Penilai didukung oleh sekretariat Tim Penilai.

Tim Penilai bertugas :


a. Meneliti dan menilai kelengkapan dokumen proposal yang diusulkan
b. Menilai kelayakan program yang diajukan oleh Lembaga Penyelenggara
Program KUPP
c. Melakukan verifikasi (visitasi) ke lapangan

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


d. Melaporkan hasil penilaian kepada penanggungjawab program.

B. Mekanisme Penilaian Proposal


1. Penilaian proposal dilaksanakan melalui dua tahap yaitu:
a) Penilaian kelengkapan administrasi, dan
b) Penilaian substansi/proposal,
2. Penilaian kelengkapan administrasi dilakukan dengan cara melakukan
pengecekan terhadap kelengkapan yang disyaratkan,
3. Penilaian substansi/teknis dilakukan terhadap proposal yang telah lolos
pada penilaian kelengkapan administrasi melalui penilaian proposal dan
verifikasi (visitasi) ke lapangan,
4. Setiap tahapan penilaian, dibuatkan Berita Acara Penilaian, yang
ditandatangani oleh seluruh anggota Tim Penilai,
5. Tim Penilai menyampaikan Lembaga Penyelenggara Program KUPP yang
telah lolos penilaian kepada Kepala BPPNFI Regional I untuk ditetapkan
sebagai penyelenggara program.

7
C. Penetapan Penyelenggara Program
1. Kepala BPPNFI Regional I; berdasarkan hasil Tim Penilai, menetapkan
Lembaga pengusul sebagai penyelenggara program,
2. Surat Keputusan (SK) Hasil Penetapan Lembaga Penyelenggara Program
KUPP sebagai penyelenggara program disampaikan kepada Direktur
Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Depdiknas dan Asdep Kepeloporan
Pemuda Kemenpora.
3. Penetapan KUPP atau Lembaga yang memiliki kelompok kewirausahaan
sejenis KUPP akan diakhiri pada saat kuota telah terpenuhi tanpa
menunggu akhir periode.

D. Penyaluran Dana
Mekanisme penyaluran dana program PKH Kepemudaan dilakukan sebagai
berikut :
1. Ketua Lembaga Penyelenggara Program KUPP atau Pimpinan Lembaga
yang memiliki kelompok kewirausahaan sejenis KUPP dengan Kepala
BPPNFI Regional I.
4. Setelah penandatanganan SK penetapan dan akad kerjasama yang
ditembuskan ke Asdep Kelembagaan Kewirausahaan Pemuda
Kemenpora atau Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi yang menangani
program KUPP, Kepala BPPNFI Regional I mengajukan usulan kepada

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Medan I untuk
membayarkan/ mengirimkan dana penyelenggaraan PKH Kepemudaan
ke rekening Lembaga sebagai penyelenggara program.
5. Setelah menerima dana, KUPP, dan Lembaga yang memiliki kelompok
kewirausahaan sejenis KUPP sebagai penyelenggara program,
menyampaikan surat pemberitahuan bahwa dana telah diterima dan akan
segera melaksanakan program/kegiatan pembelajaran sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan kepada Kepala BPPNFI Regional I,
dengan tembusan kepada Kepala Dinas yang mengelola Program KUPP
setempat;

8
BAB V INDIKATOR KEBERHASILAN,
PENGENDALIAN MUTU & PELAPORAN

A. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan program Kewirausahaan untuk program KUPP dapat
dilihat dari:
1. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, dan keahlian bagi pemuda
binaan untuk membentuk usaha mandiri atau bekerja,
2. Terbentuknya kelompok usaha mandiri.

B. Pengendalian Mutu dan Pengawasan


Pengendalian mutu dan pengawasan terhadap pelaksanaan program
dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi melalui monitoring,
evaluasi, dan pelaporan, oleh unsur Internal dan Eksternal, antara lain:
1. Departemen Pendidikan Nasional,
2. Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga,
3. BPPNFI Regional I,
4. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota
5. Dinas Pemuda dan Olahraga/Instansi yang menangani program
kepemudaan Provinsi,
6. Instansi/Lembaga yang memiliki wewenang melakukan fungsi

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


pengawasan.

Pengendalian mutu dan pengawasan meliputi aspek-aspek administrasi,


manajemen pelaksanaan, tingkat pencapaian, dan penggunaan anggaran
Program PKH Kepemudaan.

C. Pelaporan Kegiatan
Lembaga kepemudaan atau BPKB penyelenggara program diwajibkan
membuat dan menyampaikan laporan secara tertulis :
1. Laporan Keuangan sesuai format terlampir disampaikan setiap bulan
sejak dana diterima sampai berakhir program
2. Laporan Perkembangan sesuai format terlampir yang disampaikan dalam
pertengahan program.
3. Laporan Akhir disampaikan paling lambat 2 minggu setelah akhir masa
program pembelajaran kepada Kepala BPPNFI dengan tembusan kepada
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga setempat;

9
BAB VI PENUTUP

Program kewirausahaan pemuda untuk KUPP yang dirancang sebagai program


sinergis antara Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan Kementerian
Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora), memerlukan pemantapan dalam
hal proses persiapan dan pelaksanaannya.

Sehubungan dengan ini, dipandang perlu untuk menerbitkan pedoman ini agar
dapat menjadi acuan, rujukan, dan petunjuk bagi semua pihak yang
berkepentingan dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan
mengendalikan penyelenggaraan program tersebut

Program kewirausahaan pemuda untuk KUPP yang dirancang oleh Depdiknas


dan Kemenegpora ini, diharapkan dapat mengakselerasi penyelesaian masalah-
masalah sosial khususnya untuk mengurangi angka pengangguran dan
mengentaskan kemiskinan, dalam rangka mencapai masyarakat Indonesia yang
lebih sejahtera, adil, dan bermartabat.

Apabila ada hal yang belum jelas, dapat menghubungi Sekretariat Pokja

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


Program PKH Kepemudaan pada:
BPPNFI Regional I, Jl Kenanga Raya No. 64
Tanjungsari, Medan

10
LAMPIRAN 1

SISTEMATIKA PROPOSAL PROGRAM


KELOMPOK USAHA PEMUDA PRODUKTIF
(KUPP)

A. JUDUL
1. Judul program Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP),
Berisi informasi tentang :
a. Jenis Usaha/keterampilan yang akan diselenggarakan
b. Karakteristik umum warga belajar/Peserta Program
c. Nama, alamat, identitas dan perijinan lembaga

Contoh :

PROPOSAL
KEOMPOK USAHA PEMUDA PRODUKTIF (KUPP)

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


Diajukan oleh :
LEMBAGA PELATIHAN DAN KETERAMPILAN
Pondok Bambu
Jl.....................................
Kec. ................., Kab......................, Prov. ............................
Telp.
2009

B. KATA PENGANTAR

C. HALAMAN REKOMENDASI
Berupa surat rekomendasi yang menjelaskan bahwa proposal yang diajukan
layak dipertimbangkan mendapatkan kesempatan untuk menjadi
penyelenggara program KUPP, surat rekomendasi dari:
Subdin PLS Kab/Kota atau UPTD SKB untuk proposal yang diajukan ke
BPPNFI Regional I.

11
D. DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang: Jelaskan cara memperoleh MoU atau peluang wirausaha
dan prospek ke depannya oleh lembaga pengusul.
b. Pengertian: jelaskan pengertian bidang keterampilan yang akan
dilatihkan.
c. Tujuan: jelaskan tujuan penyelenggaraan program KUPP dengan
rumusan yang singkat, padat dan terukur serta relevan dengan
Pendidikan Kecakapan Hidup yang akan diselenggarakan

BAB II RUANG LINGKUP PROGRAM


Berisi uraian tentang :
a. Organisasi penyelenggara: lembaga penyelenggara dan struktur
organisasinya, penanggungjawab program dilengkapi dengan kualifikasi
dan kompetensi yang dimiliki.
b. Sasaran : siapa sasarannya (criteria sasaran: usia, pendidikan, dan latar
belakang social ekonomi)
c. Narasumber/Pendidik/Instruktur: (kualifikasi, kompetensi dan pengalaman
dilengkapi dengan sertifikat yang dimiliki)
d. Fasilitas yang dimiliki: jelaskan jenis dan jumlah serta kepemilikan gedung
dan sarana prasarana pembelajaran teori dan praktek.
e. Tempat pelaksanaan: jelaskan lokasi pembelajaran teori dan praktek.

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


f. Kurikulum: jelaskan kurikulum yang dipakai dalam proses pembelajaran
(harus berbasis kompetensi).
g. Bahan ajar yang digunakan: jelaskan judul dan jenisnya.
h. Evaluasi : jelaskan bentuk evaluasi dan sertifikasi kompetensi yang akan
dilakukan.
i. Networking: rencana organisasi, lembaga yang akan diajak kerjasama.

BAB III LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN


a. Tahap persiapan
Jelaskan tahap-tahap mulai dari Peningkatan Kualitas KUPP dalam
berwirausaha, penyusunan proposal, rekruitmen calon Peserta Program,
penyusunan kurikulum dan bahan ajar.
b. Proses Pembelajaran
Jelaskan secara rinci tahap-tahap pembelajaran teori dan praktek
termasuk waktu dan jadual.

BAB IV RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN


Jelaskan secara rinci penggunaan anggaran dengan mengacu pada
pedoman.

12
BAB V TOLOK UKUR KEBERHASILAN
a. Jelaskan berapa jumlah Peserta Program yang berhasil menyelesaikan
kegiatan pembelajaran sampai tuntas (bersertifikat).

b. Jelaskan kesanggupan untuk melaporkan pelaksanaan program (success


story).
c. Jelaskan kesanggupan mengadministrasikan kegiatan dengan tertib.

LAMPIRAN
a. Legalitas lembaga:
1) Akta notaris/badan hukum lembaga.
2) Surat rekomendasi sesuai dengan persyaratan.
3) Rekening dan NPWP atas nama lembaga
4) Surat izin operasional menyelenggarakan kursus dan pelatihan atau
surat izin operasional bidang pendidikan lainnya yang relevan.
5) Penghargaan/bukti sukses yang pernah dicapai lembaga

b. Dokumen pendukung:
1) Struktur organisasi
2) Daftar nama pendidik (identitas dilengkapi dengan ijazah, sertifikat dan

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


penghargaan yang relevan)
3) Daftar fasilitas pembelajaran teori dan praktek yang dimiliki lembaga.

Catatan : daftar nama Peserta Program dan jadual


pembelajaran wajib dilampirkan pada saat penandatanganan
AKAD kerjasama.

13
LAMPIRAN 2
KOP LEMBAGA YANG MEMBERIKAN REKOMENDASI

REKOMENDASI
Nomor: .......................

Berdasarkan hasil verifikasi lembaga dan dokumen proposal yang diajukan,


dengan ini kami memberikan rekomendasi kepada:
Nama lembaga : ...................................................................
Penanggung jawab : ...................................................................
Alamat lembaga : ...................................................................
Telp........................... Fax. .........................

Untuk ikut berkompetisi sebagai calon penyelenggara program ....................,


dengan jenis keterampilan ......................................... Apabila proposal disetujui,
kami bersedia ikut membina dan memantau pelaksanaan program oleh lembaga
tersebut di atas. Demikian, rekomendasi ini diberikan untuk digunakan
sebagaimana mestinya.

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


.................., ...........2009
Tanda tangan dan cap stempel
lembaga pemberi rekomendasi

Nama lengkap
NIP.

14
LAMPIRAN 3
SISTEMATIKA LAPORAN

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang: Jelaskan cara memperoleh MoU peluang peningkatan
kewirausahaan bagi peserta program KUPP oleh lembaga pengusul
dan pengalaman dalam melaksanakan program pendidikan dan
pelatihan keterampilan praktis.
Pengertian: jelaskan pengertian bidang keterampilan yang akan
dilatihkan.
Tujuan: jelaskan tujuan penyelenggaraan program KUPP dengan
rumusan yang singkat, padat dan terukur serta relevan dengan
Pendidikan Kecakapan Hidup yang akan diselenggarakan

BAB II RUANG LINGKUP PROGRAM


Berisi uraian tentang :
Organisasi penyelenggara: lembaga penyelenggara dan struktur
organisasinya, penanggungjawab program dilengkapi dengan

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki.
Sasaran : jumlah sasaran/garapan yang dilatih sesuai akad
kerjasama (criteria sasaran: usia, pendidikan, dan latar belakang
social ekonomi)
Narasumber/Pendidik/Instruktur: jelaskan narasumber selama
proses pelaksanaan (kualifikasi, kompetensi dan pengalaman
dilengkapi dengan sertifikat yang dimiliki)
Fasilitas yang dimiliki: jelaskan fasilitas yang digunakan selama
proses pembelajaran (jenis dan jumlah serta kepemilikan gedung
dan sarana prasarana
pembelajaran teori dan praktek).
Tempat pelaksanaan: jelaskan lokasi pembelajaran teori dan
praktek selama proses pembelajaran.
Kurikulum: jelaskan kurikulum yang dipakai dalam proses
pembelajaran (harus berbasis kompetensi) yang telah
dilaksanakan.
Bahan ajar yang digunakan: jelaskan judul dan jenis bahan ajar
yang telah digunakan dalam proses pembelajaran.
Evaluasi : jelaskan bentuk evaluasi yang dilakukan.
Jaringan kerja : jelaskan dinas/instansi/organisasi/dudi yang diajak
bekerjasama dalam proses pelaksanaan kegiatan.

15
BAB III LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
Tahap persiapan
Jelaskan tahap-tahap mulai dari memperoleh MoU/rencana
wirausaha, penyusunan proposal, rekruitmen calon Peserta
Program, penyusunan kurikulum dan bahan ajar.

Proses Pembelajaran
Jelaskan secara rinci tahap-tahap pembelajaran teori dan praktek
termasuk waktu dan jadual yang telah dilaksanakan.

BAB IV PENGGUNAAN ANGGARAN


Jelaskan secara rinci penggunaan anggaran selama pelaksanaan
kegiatan.

BAB V HASIL KEGIATAN


Jumlah Peserta Program yang memperoleh sertifikat.
Jumlah Peserta Program yang berusaha mandiri.

BAB VI PENUTUP
Masalah dan Kendala

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


Solusi untuk memecahkan masalah dan kendala
Usulan kebijakan

LAMPIRAN
-- Fotocopy sertifikat Peserta Program
Dokumen penempatan kerja/berwirausaha
Matrik sukses story
Kuitansi-kuitansi penggunaan anggaran
Foto-foto atau VCD pelaksanaan kegiatan.

16
LAMPIRAN 4
MATRIK SUCCESS STORY
No Foto Nama Alamat Jenis Tempat Penghasilan Kontak Ket
Ket/Vokasi Kerja/Usaha Person

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


,2008

(..)

Ketua/Pimpinan Lembaga.

17
LAMPIRAN 5
Contoh :
MATRIK PENGGUNAAN DANA
PENYELENGGARAAN PROGRAM KUPP

No Uraian Jumlah No Uraian Banyak Jumlah


Penerimaan (Rp) Pengeluaran nya (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Penarikan pertama 12.000.000 1. Pembelian ATK:


tanggal 21 Februari a. Kertas 2 rim 20.000
b. dll
2. Penarikan ke dua ............. 2 Honorarium 3 org ...............
tanggal ......... Instruktur

Saldo 3.000.000
40.000.000 Jumlah 40.000.000

.....................,.......................2009
Ketua/Pimpinan Lembaga..........

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


(...........................................)

Keterangan:
(1) Diisi dengan nomor urut penerimaan dana blockgrant
(2) Diisi dengan uraian penerimaan disertai tanggal penerimaan/penarikan dana
blockgrant dari bank. Penarikan dana dari bank bisa sekaligus atau secara
bertahap sesuai kebutuhan. Lebih dianjurkan agar penarikan dilakukan
secara bertahap.
(3) Diisi dengan jumlah dana yang diterima/ditarik dari bank
(4) Diisi dengan nomor urut pengeluaran/penggunaan dana, sekaligus sebagai
nomor bukti pengeluaran yang harus dilampirkan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan.
(5) Diisi dengan uraian pengeluaran/penggunaan dana disertai tanggal
pengeluaran.
(6) Diisi dengan banyak/jumlah pembelian/pembayaran, seperti: 2 rim, 3 orang, 5
buah, dst.
(7) Diisi dengan jumlah dana yang dikeluarkan.
(8) Saldo diisi dengan selisih antara jumlah kolom (3) dengan jumlah kolom

18
KATA SAMBUTAN
Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan


pendidikan berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat
baik lokal, nasional maupun global, sehingga mampu membangun insan
Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional bertumpu pada tiga tema, yaitu: 1)
Pemerataan dan perluasan akses, 2) Peningkatan mutu, relevansi dan daya
saing, dan 3) Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.

Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, sebagai salah satu unit
utama Departemen Pendidikan Nasional, dalam menindaklanjuti ketiga tema
tersebut di bidang pembinaan kursus dan kelembagaan, mengembangkan
program sebagai berikut: Tema Pertama: Pemerataan dan Perluasan Akses,
dilaksanakan melalui penyelenggaraan berbagai program yang mengarah pada
pembekalan kepada warga belajar tentang pengetahuan, keterampilan sikap,
dan kepribadian profesional yang berbasis pada pendidikan kecakapan hidup,

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


Tema Pertama: Pemerataan dan Perluasan Akses, dilaksanakan melalui
penyelenggaraan berbagai program yang mengarah pada pembekalan kepada
warga belajar tentang pengetahuan, keterampilan sikap, dan kepribadian
profesional yang berbasis pada pendidikan kecakapan hidup, untuk memenuhi
kebutuhan warga masyarakat baik pada spektrum pedesaan, perkotaan,
nasional, dan internasional, yaitu: 1) Kursus Wirausaha Kota (KWK), 2) Kursus
Wirausaha Desa (KWD), 3) Kursus Para Profesi (KPP), dan 4) Pendidikan
Kecakapan Hidup (PKH) kerjasama SMK/Politeknik/BLK. Selain itu pada tahun
2009 ini, Departemen Pendidikan Nasional bekerjasama dengan Kementrian
Negara Pemuda dan Olahraga mengembangkan program kewirausahaan
pemuda, antara lain: 1) Program Kewirausahaan Pemuda Melalui Lembaga
Kepemudaan, 2) Program Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP), dan 3)
Program Kewirausahaan Pemuda melalui Sarjana Penggerak Pembangunan di
Perdesaan (SP3).

Tema Kedua: Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing, dilaksanakan


melalui pengembangan berbagai standar kursus dan kelembagaan, seperti:
Standar Kompetensi Lulusan melalui Uji Kompetensi, Peningkatan Mutu Penguji,
Pembentukan Lembaga Sertifikasi, Tempat Uji Kompetensi (TUK), memfasilitasi
embaga Sertifikasi dan Tempat Uji Kompetensi, serta kelembagaan kursus dan
lembaga PNFI lainnya.

19
Tema Ketiga: Peningkatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik,
dilaksanakan melalui program subsidi dukungan operasional kursus dan
kelembagaan serta pelatihan, Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lembaga
Kursus dan Pelatihan, Kursus Kreatif, pembinaan organisasi profesi/mitra kursus,
Pemberian Anugerah Widya Bakti Kursus, Penyelenggaraan Lomba Lembaga
Kursus Berprestasi Tingkat Nasional, Pengembangan dan Pengelolaan Sistem i
Informasi Kursus dan Kelembagaan, serta program lain yang bertujuan
meningkatkan akuntabilitas dan citra publik lembaga PNFI di masyarakat.

Misi dan tujuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal
melalui program dan kegiatan tersebut di atas adalah memberikan bekal
kecakapan hidup yang bermutu dan relevan dengan dunia usaha/dunia industri,
yang dapat dijadikan bekal bagi peserta didik untuk bekerja mencari nafkah demi
peningkatan kualitas kehidupannya.

Akhirnya dengan terbitnya pedoman ini diharapkan dapat dijadikan pegangan


bagi para pengelola PLS/PNFI, utamanya yang membidangi pembinaan kursus
dan kelembagaan PNFI, sehingga Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan
dalam pedoman ini dapat terlaksana dengan baik.

Jakarta, 10 Februari 2009


Direktur Jenderal,

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


dto
Hamid Muhammad, P.hD
NIP. 19590512 198311 1 001

20
KATA SAMBUTAN
Sekretaris Menteri Negara Pemuda dan Olahraga ii

Assalamualaikum Wr. Wb.


Salam Sejahtera untuk Kita Semua.
Mengawali sambutan ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada
Allah SWT, Tuhan YME, karena kita masih diberi rahmat dan hidayah oleh-Nya
dalam menjalankan tugas-tugas untuk kemaslahatan bangsa dan negara,
khususnya untuk kemajuan pemuda Indonesia.
Saya menaruh respek atas inisiatif Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas), dalam hal ini Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan,
yang membuat kebijakan penyelenggaraan Program Kemitraan Pendidikan
Kewirausahaan Pemuda, atau Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) bagi
pemuda, melalui kerjasama sinergis dengan Kementerian Negara Pemuda dan
Olahraga (Kemennegpora). Kebijakan sinergis ini diharapkan mampu
mengakselerasi upaya pemberdayaan, pengembangan, dan perlindungan bagi
pemuda. Program PKH ini pada prinsipnya selaras dengan paradigma pemuda
sebagai kategori sosial (social category), seperti yang diintrodusir oleh Menpora
Dr. Adhyaksa Dault, M.Si sejak awal memimpin Kemennegpora.

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


Dari perspektif kekinian, di tengah tantangan dan kendala yang dihadapi
pemuda, pemerintah sebagai penyelenggara negara sudah sepatutnya
melakukan pemberdayaan, pengembangan, dan perlindungan bagi pemuda,
sebagai upaya mempercepat pencapaian kesejahteraan rakyat. Program ini
diharapkan mampu memacu pemuda untuk menghadapi tantangan kekinian
dalam rangka meniti masa depan yang lebih bermartabat.
Program PKH bagi pemuda yang didanai oleh Anggaran Tahun 2009
Depdiknas ini, memang kontekstual dengan kebutuhan para pemuda di berbagai
daerah khususnya yang tersebar di pedesaan. Sebagaimana diketahui, Program
PKH bagi pemuda akan menyentuh tiga program pokok yakni Program SP-3,
Program KUPP, dan Program Kewirausahaan Pemuda melalui Lembaga
Kepemudaan.
Ketiga program di atas memiliki karakteristik masing-masing sehingga
memerlukan pedoman/panduan/acuan demi pemahaman lebih lanjut. Untuk
itulah, diterbitkan buku Pedoman Kemitraan Pendidikan Kewirausahaan
Pemuda. Semoga buku pedoman ini dapat memberikan gambaran komprehensif
mengenai substansi dan teknis penyelenggaraan program kemitraan ini, untuk
akhirnya mampu membawa kemaslahatan bagi pemuda Indonesia.
Bilahitaufik Wal Hidayah.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Jakarta, 11 Februari 2009
Sekretaris Menteri Negara
Pemuda dan Olahraga,

21
dto
Drs. Wafid Muharram, MM
KATA PENGANTAR iii
Kepala BP-PNFI Regional I

Penganggguran dan kemiskinan hingga saat ini merupakan masalah besar


bangsa Indonesia terlebih setelah negara kita juga kena imbas krisis keuangan
global.

Sehubungan dengan hal di atas, sangat diperlukan upaya-upaya untuk


mengurangi pengangguran dan kemiskinan baik di perkotaan maupun di
pedesaan. Upaya yang ditempuh Direktorat Pembinaan Kursus dan
Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal,
Departemen Pendidikan Nasional yaitu dengan menyelenggarakan program
Kursus dan Pelatihan yang berbasis pendidikan kecakapan hidup (Lifeskills).
Program tersebut antara lain Kursus Wirausaha Desa (KWD), Kursus Wirausaha
Kota (KWK), PKH kerjasama SMK/Poltek/BLK, Kursus Wirausaha Pemuda
melalui Lembaga Kepemudaan, Kelompok Usaha Pemuda Produktif, Kursus
Wirausaha melalui Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP3) yang

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


mempunyai tujuan agar peserta didik dapat bekerja dan/atau usaha
mandiri/berwirausaha, serta program Kursus Para-Profesi (KPP) yang
diharapkan menghasilkan peserta didik yang dapat bekerja di dalam maupun di
luar negeri.

Berkaitan dengan hal tersebut, dipandang perlu menerbitkan pedoman untuk


memberikan panduan kepada lembaga-lembaga yang berkeinginan khususnya
kelompok SP3 untuk mengakses program-program di atas.

Semoga upaya mulia kita ini, mendapat Ridho dari Allah SWT, amin.

Medan, Maret 2009


Kepala BP-PNFI Regional I,

Drs. Kastum, M.Pd


NIP. 132056909

22
iv
DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ...................................................................... i


KATA PENGANTAR .......................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang .....................................................................
B. Pengertian ........................................................................
C. Tujuan Pedoman ............................................................. 3
D. Tujuan Program ................................................................

BAB II : RUANG LINGKUP


A. Penyelenggara .................................................. 5
B. Peserta Program ......................................................... 5
C. Jenis Keterampilan Berusaha ............................................. 7
D. Penggunaan Dana ............................................................

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF


BAB III : PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL
A. Penyusunan Proposal ...................................................... 9
B. Mekanisme Pengajuan Proposal ....................................... 9
C. Waktu Pengajuan proposal ...................................................

BAB IV : PENILAIAN PROPOSAL DAN PENETAPAN LEMBAGA


A. Tim Penilai . 11
B. Mekanisme Penilaian Proposal . 12
C.Penetapan Penyelenggara Program 13
D. Penyaluran Dana 13

BAB V : INDIKATOR KEBERHASILAN, PENGENDALIAN


MUTU DAN PELPORAN
A. Indikator Keberhasilan 15
B. Pengendalian Mutu dan Pengawasan .. 15
C. Pelaporan Kegiatan 16

BAB VI : PENUTUP .......................................................................... 17

LAMPIRAN-LAMPIRAN

23
v

KELOMPOIK USAHA PEMUDA PRODUKTIF

24

Anda mungkin juga menyukai