Anda di halaman 1dari 2

Contoh Kultum: Waktu: Atur Aku, Kau Bahagia

Bisri Mustofa
Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Alhamdulillahirabbil aalamin... segala puji bagi Allah SWT, satu-satunya Tuhan yang
patut kita sembah. Tuhan yang tak berbilang dan tidak pernah membutuhkan
makhlukNya. Shalawat dan salam semoga selalu mengalir ke pangkuan kekasih kita
Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabat beliau.
Saudara saudariku yang dirahmati Allah!
Allah berfirman dalam surat Al-Ashr (103): 1-3 sebagai berikut:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-
orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Waktu, bukan harta bukan tahta atau apapun yang bisa didefinisikan secara materi tetapi
harganya jauh lebih mahal dari apapun di dunia ini. Orang terkaya pun itu karena
mereka pandai dalam memanfaatkan waktu dalam mencapai tujuan hidup mereka. Kata
yang sering terucap dari mulut kita adalah aku tidak punya waktu untuk itu, benarkah
demikian? Bukankah Allah telah memberikan porsi waktu yang sama untuk semua
makhluk di bumi ini? Lalu kenapa ada sebagian orang yang sukses sedangkan sebagian
lagi tidak bernasib demikian? Terlepas dari takdir Allah, kebanyakan dari mereka yang
sukses adalah karena kepandaian mereka dalam me-manage waktu. 24 jam harus di bagi
sedemikian rupa agar apapun tujuan kita bisa tercapai. Dalam pengaturan waktu akan
lebih baik jika kita menyusun skala prioritas kegiatan terlebih dahulu. Tentukan mana
yang harus lebih dulu selesai dan harus segera mencapai target, maka dengan demikian
tidak akan ada istilah dikejar-kejar waktu.
Sering kita mendengar waktu adalah uang, waktu adalah berlian, waktu adalah pedang
dan waktu adalah adalah yang lain. Terserah kita menganalogikan waktu dengan apa,
yang terpenting tugas kita adalah mengisi setiap detik, menit dan jam yang Allah
berikan dengan baik. Ah, nanti saja kukerjakan itu. Masih ada waktu. Anda yakin
masih ada waktu? Bagaimana jika sedetik kemudian Allah memanggil malaikat Izrail
untuk bertamu ke rumah Anda?. Tidak ada istilah menunda pekerjaan, lakukan apa yang
bisa kita lakukan sekarang karena detik, menit dan jam yang kita nikmati sekarang tidak
akan pernah kembali lagi.
Saudara saudariku yang dirahmati Allah!
Jika kita ingin mengetahui betapa berharganya waktu muda itu, tanyakan ke kakek atau
nenek kita. Jika kita ingin mengetahui betapa berharganya waktu sehat itu, tanyakan
kepada orang terbaring lemah di atas ranjangnya. Jika kita ingin mengetahui betapa
berharganya waktu kaya itu, tanyakan kepada saudara atau tetangga kita yang terkena
musibah bangkrut. Maka masihkah kita membiarkan waktu meninggalkan kita begitu
saja tanpa ada karya dan presatasi yang mampu kita ciptakan? Demi masa, kita akan
termasuk golongan orang-orang yang merugi.
Semoga sedikit tulisan ini bisa memberi manfaat kepada kaum muslim semua. Mohon
maaf atas segala kesalahan. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Anda mungkin juga menyukai