SUPERVISI AKADEMIK
SD INPRES KUIPONS
SEPTEMBER - OKTOBER 2012
Di Susun
Oleh
I. Pendahuluan
Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran menuju standar proses perlu dilakukan
upaya yang sistematis dan berkelanjutan, diantaranya melalui program supervisi akademik
terhadap guru mata pelajaran dan guru pembimbing. Supervisi akademik mencakup kurikulum,
kegiatan belajar mengajar, dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. Tujuan utama supervisi
akademik adalah perbaikan proses belajar mengajar untuk meningkatkan mutu proses dan
mutu hasil pembelajaran..
Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan
pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan
mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat. Supervisi
akademik didukung oleh instrumen-instrumen yang sesuai.
Waktu pelaksanaan supervisi pada semester ganjil dilakukan pada bulan September sampai
Oktober, sedangkan pada semester genap dilakukan pada bulan Maret sampai April. Petugas
supervisi (supervisor) dilakukan oleh kepala sekolah bekerjasama dengan pengawas pembina
dan guru senior yang sesuai dengan mata pelajaran yang di supervisi.
VII. Lampiran-Lampiran
a. Jadwal Supervisi
b. Instrumen Hasil Penilaian supervisi
c. Form Rekapitulasi hasil supervise
d. Foto Kegiatan Supervisi Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran
LAMPIRAN 1
Kepala Sekolah,
IDENTITAS GURU
1. Nama guru :
2. Mata pelajaran :
3. Topik / Tema :
4. Kelas/Semester :
5. Hari/tanggal :
6. Waktu :
N
ASPEK KEGIATAN / KONDISI SKOR KETERANGA
O
N
I. PERSIAPAN 0 1 2 3 4
1 Standar kompetensi / Kompetensi Dasar / Silabus
2 Program Tahunan / Program Semester
3 Pemetaan Standar Kompetensi, Topic / Tema
4 Desain Pembelajaran / Rencana Pelajaran , SKM /
SKH
5 LKS
6 Daftar Nilai
7 Daftar Hadir Siswa / Absensi
8 Jurnal Kelas / Guru
II. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
A. PENDAHULUAN
1 Apersepsi / Prasarat pengetahuan
2 Menuliskan / menyampaikan tujuan / Indikator
3 Motivasi
4 Pra eksperimen *
5 Membahas tugas ( PR ) sebelumnya
B. KEGIATAN POKOK / KEGIATAN INTI
1 Penggunaan metode / pendekatan sesuai dengan
materi
2 Penggunaan alat peraga / alat bantu
3 Penggunaan LKS
4 Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar
5 Bimbingan guru kepada siswa
6 Pengembangan ketrampilan siswa : Menggunakan
alat, pemecahan masalah, pemanfaatan
lingkungan, pengungkapan, presentasi
7 Menghubungkan materi dengan budi pekerti,
kehidupan sehari-hari, tehnologi dan lingkungan
8 Pencapaian tujuan / indikator
9 Penilaian
C. PENUTUP
1 Membuat kesimpulan / Rangkuman /
Pengembangan
2 Memberikan tugas rumah ( PR )
III. PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
1 Penyajian sesuai dengan urutan materi
2 Pengelolaan waktu
3 Tehnik bertanya
4 Pengelolaan kelas
5 Penguasaan Materi
6 Penggunaan Papan Tulis
7 Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
8 Penampilan / Performance Guru
Jumlah skor
Keterangan Penilaian :
4 = ada, sesuai, lengkap, teratur 4,00
3 ada, sesuai, lengkap, kurang teratur 3,00
2 = ada, sesuai, tidak lengkap, tidak 2,00
teratur
1 = ada, tidak sesuai, tidak 1,00
lengkap,tidak teratur
0 = tidak ada 0
* Tidak dinilai
Skor Maksimal : 4 x 31 = 124
Jumlah SkorPerolehan
Nilai = x 100
Jumlah skor maksimal
Klasifikasi nilai :
3,10 - 4,00 = Amat Baik A
2,10 - 3,00 = Baik B
1,10 - 2,00 = Cukup C
0,10 - 1,00 = Kurang D
Kesimpulan : ...............................................................................................................................................................
..................
.................................................................................................................................................................................
Saran
Saran : .............................................................................................................................................................................
......
...................................................................................................................................................................................
..
..
Nimbokrang, .. 2013
... .
Nip. - NIP. -
LAMPIRAN: 2
REKAPITULASI HASIL SUPERVISI AKADEMIK
SD INPRES KUIPONS
SEMESTER 1 (SATU)
TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
Hasil skor
N Catatan Tindak Realisasi
Nama Guru Mapel Kelas Kualit Kuant
o Khusus lanjut Tindak lanjut
a i
Dipertahanka Perlu Amat baik
Amat
1. L. DODOP SBK III 96% n agar lebih tingkatkan
baik
sempurna
Dipertahanka Perlu Amat baik
Amat
2 M. DAKA PKn II 98% n agar lebih tingkatkan Perlu di
baik
sempurna pertahankan
Ditingkatkn Akan di Setelah di
KBM nya dan supervise supervisi
3 A.HAWASE PGAK IV Baik 90% dilengkapi kembali kembali
kekurangnnya hasilnya lbh
sempurna
4 M. GIAY IPS I Amat 93% Ditingkatkan Perlu Amat baik
lagi tingkatkan Perlu di
Baik
prestasinya pertahankan
Dipertahanka Perlu Ditingkatkan
Amat
5 TOIJAH B. Indo V 98% n agar lebih tingkatkan lagi agar lbh
Baik
sempurna sempurna
Dipertahanka Perlu Ditingkatkan
MUGIYANT Amat
6 IPS III 98% n agar lebih tingkatkan lagi agar lbh
O Baik
sempurna sempurna
Dipertahanka Perlu Ditingkatkan
Amat
7 SUJONO MTK IV 98% n agar lebih tingkatkan lagi agar lbh
Baik
sempurna sempurna
Coba Perlu Ditingkatkan
Amat gunakan tingkatkan lagi agar lbh
8 SAMSUDIN IPA III 97%
Baik percobaan sempurna
eksperimen
Perlu Akan di Setelah di
Amat ditingkatkan supervise supervisi
9 SURIANTI IPA II Baik 95% lagi dan kembali kembali
dilengkapi yg hasilnya lbh
lainnya sempurna
Pend Perlu Perlu Agar lebih
Sgt
10 D.Y. ASTUTI Ag. V 95% tingkatkan tingkatkan sempurna
Baik
Islam lagi lagi
Pertahankan Akan di Setelah di
prestasinya supervise supervisi
Baik dan kembali kembali
11 HUSNI OHE Penjas IV 96%
kekurangan hasilnya
nya sempurna
dilengkapi
Kepala Seolah,
LAMPIRAN:4
Page 26
LAPORAN PELAKSANAAN
PROGRAM KEPENGAWASAN
SMP/SMA/SMK
SEMESTER 1
PERIODE OKTOBER-DESEMBER
KABUPATEN SELUMA
TAHUN 2010/2011
Disusun oleh:
M.MULTAZAM, M.Pd.
NIP. 196912021992031005
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah merupakan pedoman pelaksanaan kinerja pengawas sekolah. Hal ini mengindikasikan bahwasanya seorang
Pengawas Sekolah se nantiasa dinilai, dipantau, dan dikendalikan dengan rambu-rambu kompetensi yang pada
gilirannya menjadi prasyarat mutlak profesionalitas pengawas itu sendiri. Secara substantif, Standar Kompetensi
Pengawas Sekolah mengisyaratkan bahwa seorang Pengawas Sek olah wajib memiliki enam dimensi kompetensi,
yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi manajerial, kompetensi supervisi akademik, kompetensi
evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian dan pengembangan, dan kompetensi sosial.
Agar dapat memeranka n tugasnya secara lebih profesional, Pengawas Sekolah dituntut memiliki kepekaan terhadap
berbagai inovasi pendidikan yang akselerasinya begitu kencang dari masa ke masa. Kepekaan yang dimaksud antara
lain dapat ditunjukkan dengan sikap antisipatif dan re sponsif terhadap berbagai perubahan kebijakan pendidikan
serta senantiasa merancang tugas kepengawasannya secara lebih terarah.
Untuk lebih mengarahkan tugasnya, Pengawas Sekolah harus memiliki Program Kerja Pengawas sebagai acuan
pelaksanaan tugasnya. Prog ram kerja tesebut harus berorientasi pada peningkatan kualitas pendidikan sebagai
muara dari segenap aktivitas pendidikan yang dilaksanakan di setiap jenjang sekolah.
Bukti pelaksanaan tugas Pengawas harus terekam dalam bentuk laporan yang disusun secara sistematis dan realistis
sejalan dengan tugas pokok Pengawas, yaitu menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah
sekolah tertentu,baik negeri maupun swasta (Keputusan Menpan Nomor 118/1996 Bab II Pasal 3 ayat 1). Dengan
dasar itulah, maka laporan Pengawas ini disusun sebagai wujud akuntabilitas Pengawas kepada pihak-pihak yang
relevan dengan bidang kepengawasan. Laporan ini berisi rekaman pelaksanaan tugas Pengawas selama satu tahun
pelajaran 2010/2011.
B. Fokus Masalah
Sejalan dengan dimensi kompetensi kepengawasan yang telah diisyaratkan, maka fokus masalah pada pelaksanaan
kepengawasan pada semester 1 periode Oktober-Desember tahun 2010/2011 lebih diarahkan pada kinerja kepala
sekolah dan kinerja guru pada persiapan k egiatan awal tahun pelajaran di masing-masing sekolah binaan. Fokus
masalah ini tidak sebatas pengawasan akademik saja tetapi juga yang pelaksanaan pengawasan manajerial, yang
mana tugas pokok pengawas tersebut dilakukan melalui pemantauan, penilaian, dan pembinaan.
Dengan fokus masalah di atas, maka ada beberapa masalah yang dirumuskan, diantaranya:
1. Bagaimanakah kinerja kepala sekolah dalam melakukan tupoksinya dalam tiga bulan kedua semster 1 telah
terpenuhi sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan?
2. Bagaimanakah kinerja guru sekolah dalam melakukan tupoksinya dalam tiga bulan kedua semester 1 telah
terpenuhi sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan?
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
1. Tujuan Pengawasan
Sesuai dengan fokus masalah yang telah dirumuskan di atas, maka pengawasan yang dilakukan bertujuan untuk:
a. memantau, menilai, dan membina kinerja kepala sekolah dalam tiga bulan pertama semester 1 telah terpenuhi
sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan?
b. memantau, menilai, dan membina kinerja guru dalam tiga bulan pertama semester 1 telah terpenuhi sesuai dengan
standar kompetensi yang diharapkan?
2. Sasaran Pengawasan
Sasaran pengawasan meliputi sasaran personal dan sasaran mutu. Sasaran personal diarahkan kepada siswa, guru,
kepala sekolah, dan segenap stakeholders sekolah lainnya. Sasaran mutu diarahkan pada input, proses, dan output
pendidikan sejalan dengan dinamika yang terjadi di sekolah binaan.
Dalam melaksanakan tugas, ruang lingkup kepengawasan meliputi tiga aspek, yaitu memantau, menilai, dan
membina. Ketiga aspek kepengawasan tersebut mencakup supervisi manajerial dan supervisi akademik.
1. Supervisi manajerial
a. Aspek pemantauan
b. Aspek penilaian
c. Asp ek pembinaan
3)membina kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin, tanggung jawab, dan motivasi kerja.
4)Membina pembuatan tugas pokok fungsi kepala sekolah, TU dan para PKS.
2. Supervisi akademik
a. Aspek pemantauan
2)memantau kegiatan guru dalam menilai proses dan hasil belajar siswa;
b. Aspek penilaian
c. Aspek pembinaan
***
BAB II
Secara terminologis, kompetensi diartikan sebagai seperangkat kemampuan yang meliputi pengetahuan, sikap,
nilai, dan keterampilan yang harus dikuasai dan dimiliki seseorang dalam rangka melaksanakan tugas pokok, fungsi,
dan tanggung jawab pekerjaan dan/atau jabatan yang disandangnya. S udjana (2008:1) mengemukakan,
Kompetensi pengawas sekolah adalah seperangkat kemampuan yang meliputi pengetahuan, sikap, nilai, dan
keterampilan yang harus dikuasai dan ditampilkan pengawas sekolah dalam melaksanakan pengawasan akademik
dan pengawasan mana jerial pada sekolah binaannya.
Dalam pengertian kompetensi pengawas tersebut tersirat tiga ciri utama kompetensi, yaitu: (a) adanya substansi atau
materi yang harus dikuasai pengawas sekolah yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokoknya; (b) adanya
performance atau tampilan perilaku nyata dari pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai
pencerminan dari materi yang telah dikuasainya; serta (c) adanya hasil dari performance pengawas sekolah dalam
bentuk hasil-hasil pengawasan yang tampak dari kinerja sekolah yang dibinanya.
Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang diangkat dan diberi tugas, tangung jawab, dan
wewenang oleh pemerintah untuk melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manaje rial melalui
kegiatan pemantauan, penilaian, pembinaan, pelaporan, dan tindak lanjut pada sekolah-sekolah yang ditunjuk.
Pengawasan akademik adalah memantau, menilai, dan membina guru agar dapat mempertinggi kualitas proses
pembelajaran yang dilaksanakann ya. Oleh sebab itu, sasaran dari pengawasan akademik adalah guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Tujuan pengawasan akademik adalah mempertinggi kualitas hasil belajar yang
dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.
Pengawas an manajerial adalah memantau, menilai, dan membina kepala sekolah dan seluruh tenaga administrasi
sekolah agar dapatmempertinggi kualitas administrasi dan pengelolaan sekolah. Oleh sebab itu, sasaran dari
pengawasan manajerial adalah kepala sekolah dan t enaga administrasi sekolah dalam melaksanakan administrasi
dan pengelolaan sekolah. Tujuan pengawasan manajerial adalah mempertinggi kualitas kinerja sekolah.
Kedua jenis pengawasan di atas dilaksanakan oleh pengawas sekolah melalui tiga kegiatan, yakni kegiatan
pemantauan, kegiatan penilaian, dan kegiatan pembinaan.
Pemantauan adalah kegiatan mencermati, mengamati, memotret, merekam, atau mencatat berbagai fen omena, baik
fenomena akademik (guru dalam proses pembelajaran) maupun fenomena manajerial (kepala sekolah dan tenag
alain dalam kegiatan administrasi dan pengelolaan sekolah).
Penilaian adalah proses kegiatan mengumpulkan dan mengolah informasi untuk men entukan pencapaian hasil
dalam rangka pengambilan keputusan. Penilaian dapat juga dipandang sebagai proses memberikan pertimbangan
terhadap suatu objek atau fenomena berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria ada yang bersifat mutlak dan ada yang
bersifat rel atif. Penilaian dilakukan pengawas sekolah kepada guru, kepala sekolah, dan tenaga lainnya dalam
melaksanakan tugas pokok dantanggungjawabnya masing-masing, yang sering disebut penilaian kinerja.
Pembinaan adalah kegiatan memberikan bimbingan, bantuan kepada seseorang agar yang bersangkutan dapat
memecahkan masalah atau mengatasi masalah yang dihadapinya.
C. Kegiatan Pengawasan
Apabila ketiga kegiatan pengawasan sekolah dilaksanakan pengawas sekolah pada pengawasan akademik dan
pengawasan manajerial, ma ka substansi yang menjadi objek pengawasannya dapat dipetakan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1
dan Manajerial
2.memantau kegiatan guru dalam menilai proses dan hasil belajar siswa;
3.membina kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin, tanggung jawab, dan motivasi kerja.
4.Membina pembuatan tugas pokok fungsi kepala sekolah, TU dan para PKS.
Untuk memudahkan pencapaian tujuan program kepengawasan, khususnya dalam menilai kinerja guru dan kepala
sekolah maka perlu mengtahui dan memahami standar kompetensi yang disyaratkan untuk guru dan kepala sekolah.
1. Kompetensi Guru
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 teta ntang standar kulifikasi
akademik dan standar kompetensi guru menyatakan bahwa guru mesti menguasai dan mengaplikasikan empat
dimensi kompetensi, yaitu: 1) kompetensi kepribadian; 2) kompetensi pedagogik; 3) kompetesi profesional; dan 4)
kompetensi sosial. Adapun rincian pokok adalah:
1. Kompetensi Kepribadian
a.Bertindak sesuai dengan norma agama,hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
b.Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
c.Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa
d.Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
2. Kompetensi Pedagogik
a.Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,kultural, emosional,dan intelektual.
e.Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan
yang mendidik.
f.Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagaipotensi yang dimiliki.
g.Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengak-tualisasikan berbagaipotensi yang dimiliki.
3. Kompetesi Profesional
a.Menguasai materi,struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
b.Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar matapelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
4. Kompetensi Sosial
a.Bersikap inklusif,bertindak objektif,serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama,
ras,kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi
b.Berkomunikasi secara efektif, empatik,dan santun dengansesama pendidik,tenaga kependidikan, orang tua,
danmasyarakat.
c.Berkomunikasi secara efektif, empatik,dan santun dengansesama pendidik,tenaga kependidikan, orang tua,
danmasyarakat.
d.Berkomunikasi dengan komunitasprofesi sendiri danprofesi lain secaralisan dan tulisanatau bentuk lain.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007 telah dinyatakan secara eksplisit
bahwa kepala sekolah mesti menguasai dan mengaplikasikan lima dimensi kompetensi, yaitu: 1) kompetensi
kepribadian; 2) kompetensi manajerial; 3) kompetesi kewirausahaan; 4) kompetensi supervisi; dan 5) kompetensi
sosial.
1. Kompetensi Kepribadian:
sekolah;
2. Kompetensi Manajerial
d. mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif;
f. mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia
secara optimal;
i. mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan
tujuan sekolah/madrasah;
lanjutnya;
3. Kompetensi Kewirausahaan
c. memiliki inovasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan
d. pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala
profesionalisme guru;
5. Kompetensi Sosial
Seluruh dimensi atau indikator kompetensi kepala guru dan sekolah tersebut di atas mesti terefleksikan dalam
delapan standar nasional pendidikan (SNP) yang sejalan dengan butir-butir akreditasi sekolah pada semester 1
periode bulan Juli-September tahun 2010/2011. Kedelapan SNP tersebut adalah: (1) Standar Isi, (2) Standar Proses,
(3) Standar Kompetensi Lulusan, (4) Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, (5) Standar Sarana Dan
Prasarana, (6) Standar Pengelolaan, (7) Standar Pembiayaan, dan (8) Standar Penilaian.
BAB III
A. Pendakatan
Dalam melaksanakan supervisi ke sekolah binaan, digunakan beberapa pendekatan, yaitu pendekatan pribadi
(personal approach), pendekatan administratif (administrative approach), dan pendekatan masukan dari bawah
(bottom up approach).
Pendektan pribadi dila kukan dengan cara memperlakukan kepala sekolah dan guru bukan sebagai bawahan, akan
tetapi sebagai responden dan mitra kerja. Dengan pendekatan ini diharapkan agar iklim supervisi tercipta dalam
suasana yang lebih nyaman tanpa ada perasaan tertekan. Pende k atan administratif dilakukan dengan cara merekam
kegiatan sekolah melalui pembinaan administrasi secara berkala. Pendekatan masukan dari bawah dilakukan dengan
cara menampung masukan atau saran dari guru dan kepala sekolah sebagai responden untuk tindakan supervisi
klinis selanjutnya.
Guna memperoleh informasi akurat tentang kualitas pelaksanaan tugas kepala sekolah (dan guru), pelaksanaan
supervisi menggunakan beragam teknik.
1. Teknik observasi
Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati dan merekam kegiatan sekolah, baik secara langsung maupun tidak
langsung, baik melalui dokumen maupun action guru dan kepala sekolah.
Teknik ini dilakukan dengan cara menganalisis akurasi pengerjaan dokumen sekolah dikaitkan dengan norma-norma
administratif yang berlaku.
3. Teknik wawancara
Teknik ini dilakukan dengan cara mewawancarai responden (guru, kepala sekolah, komite sekolah) berkaitan dengan
pelaksanaan tugasnya.
5. Teknik Tes
Teknik ini digunakan sesekali pada saat supervisor memerlukan informasi tentang kemampuan responden dalam
menguasai teori-teori akademik atau manajerial sekaligus implementasinya. Tes bisa berupa tes lisan, tes tulis,
maupun tes tindakan.
Untuk memperoleh gambaran hasil su pervisi tentang pelaksanaan tugas kepala sekolah, khususnya dalam
mengembangkan sembilan dimensi strategis di atas, ditetapkan kriteria keberhasilan sebagai berikut.
Nilai A jika indikator-indikator pada setiap dimensi tersedia dan dilaksanakan lebih dari 80%;
Nilai B jika indikator-indikator pada setiap dimensi tersedia dan dilaksanakan antara 71-80%
Nilai C jika indikator-indikator pada setiap dimensi tersedia dan dilaksanakan antara 61-70%
Nilai D jika indikator-indikator pada setiap dimensi ters edia dan dilaksanakan antara 51-60%
Nilai E jika indikator-indikator pada setiap dimensi tersedia dan dilaksanakan kurang dari 50%
***
BAB IV
A. Hasil Pengawasan
Sesuai dengan surat tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Seluma adalah:
Tugas pengawas dalam penjaminan mutu pendidikkan adalah melaksanakan penilain dan pembinaan satuan
pendidikan terhadap aspek akademik dan manajerial. Penilaian dan Pembinaan aspek akademik merupakan
penilaian dan pembinaan langsung terhadap tenaga pendidik bai k yang berkaitan dengan kualifikasi, kompetensi
maupun sertifikasi. Melalui penilain dan pembinaan akademik ini, tentunya diharapkan selain kompetensi standar
tenaga pendidik dapat diidentifikasi, tenaga pendidik pun diharapkan memiliki motivasi untuk meng e mbangkan
karirnya sehingga sikap profesional melekat dalam dirinya. Sedangkan penilaian dan pembinaan aspek manajerial
bertujuan untuk mengetahui dan sekaligus mendorong kepala sekolah agar ma mpu mengidentifikasi potensi,
mengelola dan memberdayakan selu r uh potensi yang dimilikinya baik yang berbentuk material maupun non
material, seperti: modal intelektual modal sosial dan modal spritual Sehingga diharapkan terwujud sekolah yang
efektip dan efesien dalam pemanfaatan seluruh potensinya terutama dalam meni ngkatkan mutu layanan dan mutu
pendidikannya.
Tahapan pelaksanaan tugas menilai dan membina satuan pendidikan yang berorientasi pada penjaminan mutu ini,
diawali dengan identifikasi profil sekolah, pendataan guru, penilaian guru dan pengelolaan sekolah dila njutkan
dengan pembinaan terutama berkaitan dengan kompetensi kepala sekolah dan guru. Proses identifikasi profil
sekolah dan pendataan guru didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) ayang tertuang dalam PP 19 tahun
2005 dan komponen yang menjadi d asar penilaian dalam Akreditasi sekolah sehingga tingkat kelayakan dan kinerja
sekolah dapat tergambar dengan jelas. Harapanya adalah agar sekolah betul-betul dapat meningkatkan pelayanan
terhadap pelanggan (costumer) pendidikan secara efektif dan efesien sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal
( SPM ) bahkan dapat melampauinya.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 35 ayat 1. diungkapkan bahwa dalam memberikan
pelayanan pendidikan sekolah harus berpijak pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang terdiri atas: Standar Isi,
Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Tenaga Pendidikan dan Kependidikan, Standar Sarana
Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan standar Penilaian Pendidikan.
6)kalender pendidikan
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
33422.Standar Proses
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
4)pemanfaatan lingkungan
5)mengekspresikan diri
12)menghargai keberagaman
17)Iptek
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
4)memiliki integritas kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan
yang berlaku.
5)berkomunikasi secara efektif dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orangtua, dan masyarakat.
6)guru menguasai materi pelajaran yang diajarkan serta mengembangkan nya dengan metode ilmiah.
11)kuallifikasi dan masa kerja tenaga kependidikan daan petugas layanan khusus.
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
1)ruang kelas
2)ruang guru
4)tempat beribadah
5)ruang konseling
6)jamban
7)tempat bermain/berolahraga
8)ruang perpustakaan
9) ruang laboratorium
11)ruang UKS
13)gudang
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
96876.Standar Pengelolaan
4)pelibatan masyarakat
8)program pengawasan
12)SIM
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
84757.Standar Pembiayaan
3)membayar gaji, insentif, transpor, dan tunjangan lain ditendik untuk menunjang pembelajaran.
6) biaya pengadaan bahan dan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran.
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
176118.Standar Penilaian
9) mengkoordinasikan UAS
10) menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran
11) melaporkan hasil penilaian akhir semester kepada semua orangtua/wali siswa.
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
'76
93237
Berdasarkan hasil analisis data dalam table diatas dapat dikatakan bahwa semua sekolah memiliki semua dimensi
pembinaan yang meliputi delapan SNP meskipun kualitasnya berbeda terutama sekolah binaan yang ada di lokasi
terpencil yaitu Pdang Capau dan Talang Alai. Nilai setiap standar cukup variatif, bergantung pada kemampuan,
kondisi, dan situasi sekolah masing-masing, dengan perincian:
1.Standar isi mencapai katagori B sebesar 67% sedangkan kategori C sebesar 33%.
2.Standar proses mencapai katagori B sebesar 75% sedangkan kategori C sebesar 25%.
3.Standar kompetensi lulusan mencapai katagori B sebesar 65% sedangkan kategori C sebesar 35%.
4.Standar tenaga pendidikan dan kependidikan, mencapai katagori B sebesar 73% sedangkan kategori C sebesar 17
% dan D sebesar 10%.
5.Standar sarana prasarana, mencapai katagori B sebesar 63% sedangkan kategori C sebesar 27%. Dan kategori D
sebesar10 %
7.Standar pembiayaan mencapai katagori A sebesar 35% sedangkan kategori B sebesar 75%.
8.Penilaian Pendidikan mencapai katagori A sebesar 17%, B sebesar 25% sedangkan kategori C sebesar 58%.
Data tersebut cukup memberikan jawaban atas rumusan masalah yang telah dikemukakan pada bab pertama bahwa
(1) kepala sekolah telah dapat dikategorikan baik dalam kinerjanya sesuai dengan kompetensi yang diisyaratkan, (2)
Kinerja guru, secara implikatif, telah dianggap baik meskipun masih harus meningkatkan kualitasnya pada beberapa
segi.
***
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan deskripsi hasil pemantauan, penilaian, dan pembinaan sebagaimana telah penulis laporkan pada bab
empat, dapat dikemukakan simpulan-simpulan berikut ini.
1.Semua sekolah binaan telah memiliki dan berusaha memenuhi aspek-aspek yang berkaitan den gan delapan SNP
yang menjadi prioritas utama di semester 1 periode bulan Oktober-Desember.
2.Perolehan delapan SNP pembinaan kualitasnya bervariasi, bergantung pada kemampuan, kondisi, dan situasi
sekolah masing-masing.
3.Secara umum semua sekolah binaan memiliki persentase nilai baik dalam delapan SNP.
4.Kepala sekolah dan guru dapat dikategorikan baik dalam kinerjanya sesuai dengan kompetensi yang disyaratkan.
B. Rekomendasi
Mengacu pada temuan hasil pengawasan dan pembinaan yang terurai dalam simpulan di atas, ada beberapa
rekomendasi yang penulis ajukan.
1.Pembinaan dan pengawasan kepada kepala sekolah dan guru hendaknya dilakukan secara terprogram, terpadu, dan
terarah (terfokus) khususnya pada pemenuhan standar nasional pendidikan.
2.Dimensi-dimensi pembinaan yang masih kurang efektif, baik dalam administrasi maupun dalam implementasi
hendaknya menjadi agenda utama dalam pembinaan selanjutnya.
3.Berbagai kinerja dan sika p kepala sekolah yang masih kurang relevan dengan ketentuan hendaknya sedikit demi
sedikit diubah sehingga sampai pada kadar pemimpiin ideal.
4.Para guru hendaknya terus mengoptimalkan peran dan fungsi MGMP di tiap gugus sekolah atau tingkat kabupaten
sehingga melahirkan beragam inovasi yang lebih berguna bagi proses belajar mengajar.
5.Pengawas, Kepala Sekolah, dan guru hendaknya tetap menjalin kemitraan secara sinergis dengan tetap menghargai
tugas pokok dan fungsi masing-masing.
***
BAB VI
PENUTUP
Uraian sebelumnya menunjukkan betapa besarnya peranan pengawas dalam mewujudkan keberasilan sekolah.
Pengawas hendaknya menjadi konsultan pendidikan yang senantiasa menjadi pendamping bagi guru dan kepala
sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Bahkan pengawas harus menjadi agen dan pelopor dalam inovasi
pendidikan di sekolah. Dalam konteks ini, maka mutu pendidikan di sekolah banyak bergantung kepada kemampuan
profesional pengawas sekolah.
Oleh karena itu kinerja pengawas salah satunya dapat dilihat d ari kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh sekolah
binaannya. Misalnya adanya peningkatan kinerja kepala sekolah, kebanggaan para kepala sekolah dan guru-guru
terhadap proses, hasil pengawasan dan performance pengawas; manfaat langsung yang diperoleh sekolah dalam
meningkatkan mutu sekolah; peningkatan kinerja guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran, dan peningkatan
rata-rata prestasi belajar siswa.
Untuk meningkatkan kinerja pengawas inilah, maka dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya perlu disiapkan
pro gram pengawas sekolah. Dengan berpedoman kepada program, pengawas diharapkan mampu melaksanakan
tugas dan fungsinya lebih terarah dan efektif. Namun demikian sebaik apapun program pengawas disusun,
keberhasilan kegiatan kepengawasan tetap akan sangat berg antung kepada itikad baik, keuletan dan kerjasama dari
berbagai pihak.
Semoga kegiatan kepengawasan pada semester 1 periode Oktober-Desember tahun pelajaran 2010/2011 ini dapat
digunakan untuk merangcang dan memperbaiki program dan pelaksanaan pengawasan pada periode selanjutnya.
Amien.
NIP. 1
Pengawas Sekolah
M.MULTAZAM,M.Pd.
NIP. 196912021992031005
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Nama:
NIP:
Pangkat/golongan :
Jabatan:
Pada Hari/Tanggal :
Bertempat di :
Tujuan :
Sasaran : .
Tindak Lanjut :.
..
......................