Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN UJIAN PRAKTIK TEKNIK MODULASI II

ASK, FSK, DAN, PSK MODULATOR

Oleh :
IDEA MAFTAZUL ASLAM
G.III.09.15.010

DIPLOMA III TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN NAVIGASI


UDARA ANGKATAN VIII A
AKADEMI TEKNIK DAN KESELAMATAN PENERBANGAN
SURABAYA
2017
I. Tujuan
Untuk mengetahui dan menunjukkan cara kerja dari modulator ASK ,FSK, dan PSK.

II. Alat dan Bahan


Software simulator elektronika Proteus 8.0

III. Langkah Kerja


ASK Modulator
a. Buka software Proteus 8.0 dan buat proyek kosong baru
b. Buat rangkaian modulator ASK seperti gambar rangkaian dibawah.

c. Atur tegangan pada Vcc sebesar +10V, juga tegangan pada carrier
osilator sebesar 3V dan frekuensinya sebesar 1KHz

d. Tambahkan komponen osiloskop virtual dan hubungkan sinyal input,


carrier osilator dan sinyal output berturut-turut pada channel A, B, dan
C pada osiloskop virtual seperti gambar di bawah.
e. Jalankan simulasi rangkaian dan amati hasil yang terdapat pada
osiloskop virtual.

FSK Modulator
a. Buat proyek kosong baru.
b. Buat rangkaian modulator FSK seperti gambar rangkaian dibawah.
c. Atur
tegangan pada Vcc sebesar +10V, juga tegangan pada kedua osilator
sebesar 3V. untuk carrier osilator 1 atur frekuensinya sebesar 1 KHz, dan
untuk carrier osilator 2 atur frekuensinya sebesar 3KHz
d. Tambahkan komponen osiloskop virtual dan hubungkan sinyal input,
carrier osilator1, sinyal carrier osilator 2, dan sinyal output berturut-turut
pada channel A, B, C, dan D pada osiloskop virtual seperti gambar di
bawah.

e. Jalankan simulasi rangkaian dan amati hasil yang terdapat pada osiloskop
virtual.

PSK Modulator
a. Buat proyek kosong baru.
b. Buat rangkaian modulator PSK seperti gambar rangkaian dibawah.

c. Atu
r
tegangan pada Vcc sebesar +10V dan pada Vee sebesar -10V. pada
kedua carrier osilator atur tegangan sebesar 1V dengan frekuensi 100
Hz.
d. Tambahkan komponen osiloskop virtual dan hubungkan sinyal input,
carrier osilator1, sinyal carrier osilator 2, dan sinyal output berturut-
turut pada channel A, B, C, dan D pada osiloskop virtual seperti
gambar di bawah.
e. Jalankan simulasi rangkaian dan amati hasil yang terdapat pada
osiloskop virtual.

IV. Hasil Pengamatan


ASK Modulator
Hasil yang ter lihat pada tampilan osiloskop virtual yang terdapat
pada aplikasi Proteus 8.0 adalah sebagai berikut.
Pada tampilan tersebut channel A(garis kuning) menjadi indikator
sinyal input digital, sedangkan untuk channel B(garis biru) menjadi
indikator untuk sinyal carrier osilator dan channel C(garis ungu)
adalah indikator untuk sinyal output modulasi ASK. Diperlihatkan
bahwa sinyal output yang berasal dari sinyal carrier hanya muncul
saat input digital berada pada kondisi high(1), dan apabila input
berada pada kondisi low(0) maka sinyal carrier tidak akan muncul.

Data di atas sesuai dengan dasar teori yang bersumber dari e-book
dari perusahaan elektronik Labtech pada buku Digital
Communication Trainer halaman 20 dengan kutipan gambar
berikut.

Pada rangkaian ASK Modulator yang disajikan, input carrier osilator


yang bernilai 3V dimasukkan pada IC LM741 pada pin 3(non-
inverting input) dan input digital dimasukkan pada inverting input.
Saat input dalam kondisi low maka akan akan di-invert oleh
gerbang NOT menjadi high. Input digital high memiliki nilai 5V. Nilai
inverting input menjadi lebih besar dari non-inverting input
sehingga output akan dikeluarkan sebesar Vee yang dihubungkan
ke ground dan membuat output menjadi 0V.

Saat input digital masuk kondisi high, maka akan di-invert oleh
gerbang NOT dan input yang masuk ke inverting input menjadi 0V.
kondisi ini membuat nilai non-inverting input menjadi lebih besar
dari inverting input sehingga frekuensi carrier osilator akan keluar
sebagai sinyal outputnya.

FSK Modulator
Hasil yang ter lihat pada tampilan osiloskop virtual yang terdapat
pada aplikasi Proteus 8.0 adalah sebagai berikut.

Pada tampilan tersebut channel A(garis kuning) menjadi indikator


sinyal input digital, sedangkan untuk channel B(garis biru) menjadi
indikator untuk sinyal carier osilator 1, channel C(garis ungu)
adalah indikator sinyal carrier osilator 2, dan channel D(garis hijau)
adalah indikator untuk sinyal output modulasi FSK. Diperlihatkan
bahwa saat input digital berada pada kondisi low maka output
yang keluar adalah sinyal dari osilator 1 yang berfrekuensi rendah,
dan apabila input berada pada kondisi high maka output yang
keluar adalah sinyal dari osilator 2 yang berfrekuensi tinggi.
Data di atas sesuai dengan dasar teori yang bersumber dari e-
book dari perusahaan elektronik Labtech pada buku Digital
Communication Trainer halaman 23 dengan kutipan gambar
berikut.

Pada rangkaian FSK modulator yang disajikan. Digunakan 2 IC


LM741 yang digunakan sebagai komparator. Pada IC 1 dipasang
osilator 1 yang menghasilkan sinyal frekuensi rendah yang
masuk ke non-inverting input dan pada pin inverting input
dihubungkan langsung dengan input digital. Pada IC 2 dipasang
osilator 2 yang menghasilkan frekuensi tinggi pada pin non-
inverting input dan pada pin inverting input dipasang gerbang
NOT dulu sebelum dihubungkan ke input digital.
Saat input dalam kondisi low, maka input yang bernilai 0V yang
masuk pada inverting input di IC 1. Input akan bernilai lebih kecil
dari sinyal carrier osilator yang bernilai 3V output yang keluar
adalah yang berasal dari osilator yang bernilai lebih besar. Untuk
IC 2, input digital akan melewati gerbang NOT sehingga akan di-
invert menjadi high yang bernilai 5V dan masuk ke inverting
input pada IC 2. Input digital yang sudah di-invert akan bernilai
lebih besar sehingga output akan senilai dengan ground(0V).
Saat input dalam kondisi high maka input yang bernilai 5V akan
masuk pada inverting input di IC 1. Input akan bernilai lebih
besar dari sinyal carrier osilator sehingga output pada IC 1 akan
senilai ground(0V). Untuk IC 2, input akan di-invert oleh gerbang
NOT menjadi low dan masuk ke inverting input. Input digital
yang sudah di-invert akan bernilai lebih kecil dari carrier osilator
yang masuk ke pin non-inverting input sehingga output yang
keluar adalah input dari carrier osilator
PSK Modulator
Hasil yang ter lihat pada tampilan osiloskop virtual yang terdapat
pada aplikasi Proteus 8.0 adalah sebagai berikut.

Pada tampilan tersebut channel A(garis kuning) menjadi indikator


sinyal input digital, sedangkan untuk channel B(garis biru) menjadi
indikator untuk sinyal carier osilator 1, channel C(garis ungu) adalah
indikator sinyal carrier osilator 2, dan channel D(garis hijau) adalah
indikator untuk sinyal output modulasi PSK. Diperlihatkan bahwa
pada saat input digital berubah dari kondisi low ke high maupun
sebaliknya fase dari sinyal carrier output akan bergeser sebesar
180o.
Data di atas sesuai dengan dasar teori yang bersumber dari e-book
dari perusahaan elektronik Labtech pada buku Digital
Communication Trainer halaman 30 dengan kutipan gambar
berikut.
Pada rangkaian PSK Modulator yang disajikan, digunakan 2 carrier
osilator yang pada salah satu osilatornya sudah dilakukan
pembalikan fase melalui inverting amplifier . 2 osilator tersebut
dihubungkan ke output melalui relay 4V yang nantinya akan di-
trigger oleh input digital yang mempunyai nilai 5V.
Saat input digital dalam kondisi low maka output akan terhubung ke
carrier osilator 1 dan saat input berubah ke high maka mengaktifkan
relay sehingga terminal output akan terhubung ke carrier osilator 2
yang sudah dibalik fasenya yang akhirnya fase pada sinyal output
akan bergeser sebesar 180o

V. Kesimpulan

i. Pada modulasi ASK output hanya akan keluar saat input digital
berada pada kondisi high dan apabila input berada pada kondisi low
maka outputnya akan 0
ii. Pada modulasi FSK digunakan 2 osilator. Salah satu osilator
menghasilkan frekuensi tinggi dan yang lainnya menghasilkan
frekuensi rendah. Saat input berada pada kondisi high maka
outputnya akan berfrekuensi tinggi dan apabila inputnya low, maka
outputnya akan berfrekuensi rendah.
iii. Pada modulasi PSK terjadi pergeseran fase sebesar 180 o pada sinyal
carrier pada setiap perubahan sinyal input

Anda mungkin juga menyukai