Anda di halaman 1dari 17

RELATED TITLES

3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

4 I/O dalam Intrumentasi

Bagi orang yang baru dalam bidang instrumentasi, dapat memahami Instrumentasi dengan
mengelompokkan Sinyal-sinyal dalam instrumentasi. Kita dapat mengelompokkan menjadi 4
sinyal (4 I/O = 4 Input atau output) yaitu :
- AI (Analog Input),
- AO (Analog Output),
- DI (Digital Input) dan
- DO (Digital Output)

Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang mempunyai nilai kontinyu
(tidak terputus) dimana besarannya berubah terhadap waktu atau ruang, dan mempunyai sem
nilai untuk setiap nilai waktu (dan atau setiap ruang), yang membawa informasi dengan
mengubah karakteristik gelombang. Dalam instrumentasi biasanya besarnya sinyal analog ad
4 – 20 mA, 0 – 20 mA.

Sinyal digital adalah sinyal data dalam bentuk pulsa yang mengalami perubahan yang tiba-ti
dan mempunyai besaan 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan yaitu 0 dan 1,
sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh derau/noise. Dalam instrumentasi biasanya besarnya
dan 24 V, 0 dan 5 V.

Input adalah sinyal yang masuk ke kontroler (DCS),

Output adalah sinyal yang diberikan/ dikirim oleh kontroler (DCS).

Jadi :
 Analog input
input adalah sinyal 4 – 20 mA yang masuk ke kontroler (DCS) yang biasanya berasa
dari Transmiter atau analizer, misalnya dari Transmiter temperatur, flow, level, tekanan atau
analizer Oksigen, CO, silika dsbnya.
 Analog Output
Output adalah sinyal 4 – 20 mA yang diberikan/ dikirim oleh kontroler (DCS) yang
biasanya dikirim ke Kontrol Valve.
 Digital Input
Input adalah sinyal 0 atau 24 V yang masuk ke kontroler (DCS) yang biasanya beras
dari limit switch, speed switch, temperatur swith, presure switch, flow switch, level switch
dsnya.
 Digital Output
Output adalah sinyal 0 atau 24 V yang diberikan/ dikirim oleh kontroler (DCS) yang
biasanya dikirim ke solenoid valve untuk on/off valve.
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

Anda dapat mendalami Instrumentasi dengan menjabarkan dan memahami alat-alat instrume
yang termasuk dalam 4 I/O tersebut, karena itulah dunianya Instrumentasi.

Analog Input (AI) dalam Dunia Instrumentasi

Seperti yang di bahas pada posting sebelumnya mengenai 4 I/O; Analog Input adalah Sinyal
20 mA yang masuk ke kontroler (DCS) yang biasanya berasal dari Transmitter atau Analizer
misalnya dari Transmitter Temperature, Flow, Level, Tekanan atau dari Analizer Oksigen, C
Silika dsbnya.
Dalam dunia instrumentasi analog input ini berasal berbagai macam transmitter ataupun ana
yang mengeluarkan sinyal 4–20 mA. Transmitter ataupun Analizer mengeluarkan sinyal 4–2
mA (Outputnya) adalah merupakan input bagi kontroler (DCS) yang nantinya dapat dipakai
sebagai indikasi ataupun set poin untuk alarm maupun interlock dalam suatu sistem.
Sebagai contoh : Temperatur Transmitter, temperatur transmitter akan mengirimkan sinyal 4–
mA ke kontroler (DCS), mengirim sinyal analog 4 mA saat zero indikasi sampai sinyal analo
mA saat full range.

Range temperatur tersebut di Kontroler (DCS) harus sama dengan di transmitter agar indikas
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

Karena pada range transmitter dan kontroler (DCS) 0 - 200°C; pada suhu 50 °C ini, transmit
akan mengirim sinyal 8 mA dan kontroler (DCS) akan menerima dan menampilkan 8 mA ini
sebagai suhu 50 °C, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan.

Jadi tidak ada masalah berapa pun range temperature tersebut asalkan range di transmitter da
Kontroler (DCS) sama. Cuma perlu saya ingatkan bahwa pemilihan range tersebut disesuaika
dengan range temperatur prosses yang diukur, misalnya air 0–100 °C, LP steam 0–300 °C, M
steam 0–400 °C, Bed temperatur boiler 0–1200 °C.

Arus 4 - 20 mA

Anda pasti sering mendengar tentang arus 4-20 mA , terutama dalam bidang instrumentasi.
Angka 4-20 mA tersebut bukan muncul begitu saja, tetapi ada sejarah yang membentuk angk
tersebut.

Dahulu industri pemanas, ventilasi dan pengkondisian udara (Heating, ventilating dan air
conditioning; HVAC) telah menggunakan control pneumatic (control udara). Dalam system
rasio controller, PID controller, sensor suhu dan actuator digerakkan oleh udara yang di
kompressi. Pada sistem itu 3-15 pound/inche2 adalah standar modulasinya, 3 psi untuk “zero
dan 15 psi untuk “100%”. Setiap tekanan di bawah 3 psi adalah “dead zero” dan kondisi alara
Pada tahun 1950-an, kontrol listrik dan elektronika berkembang. Bentuk sinyal yang baru 4-2
mA berusaha menyamai sinyal pneumatic 3-15 psi. Bentuk arus sinyal ini cepat menjadi met
pilihan karena kabel lebih mudah di pasang dan dipelihara dibandingkan dengan jalur tekana
pneumatic. Selain itu dapat mengirimkan arus sinyal pada jarak yang jauh dan membutuhkan
energi yang jauh lebih rendah. Anda tidak lagi membutuhkan compressor 20-50 tenaga kuda
dengan elektronik kita dapat menambah algoritma control yang rumit.

Dasar-dasar Loop Arus 4-20 mA


Loop arus 4-20 mA ini sangat berpeluang menjadi sinyal standar sensor, yang ideal untuk 
menjadi transmisi data, karena ketidak pekaannya terhadap noise (gangguan) listrik. Dalam l
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

Gambar 1 menunjukkan skema dari loop sederhana 4-20 mA.


Ada 4 komponen di sana yaitu :
1. Sebuah catu daya DC;
2. sebuah transmitter 2-Wire;
3. Sebuah resistor penerima (Rpenerima) yang mengubah sinyal arus menjadi tegangan;
4. Kabel yang menghubungkan semuanya.

Dua “R kabel” merupakan simbol yang menggambarkan perlawanan kabel dari transmitter ke
catu daya dan Rpenerima (kontroler).

Gambar 1:
Skema Dasar Loop Arus

Pada Gambar 1, arus disuplay dari catu daya melalui kabel ke transmitter dan transmitter
mengatur aliran arus dalam loop. Arus yang diizinkan oleh transmitter disebut arus loop yang
sebanding dengan parameter yang sedang diukur. Arus loop mengalir kembali ke controller
melalui kabel, dan kemudian mengalir melalui resistor Rpenerima ke tanah dan kembali ke c
daya. Arus yang mengalir melalui Rpenerima ini menghasilkan tegangan yang mudah diukur
dengan input kontrol analog. Untuk resistor 250Ω ,tegangan akan terukur 1 VDC pada 4 mA
5 VDC pada 20 mA.

Komponen-komponen pada Loop Arus 4-20 mA


1. Catu Daya
Catu daya untuk transmitter 2-wire harus selalu DC, karena perubahan arus merupakan
parameter yang sedang diukur. Jika daya AC yang digunakan, arus dalam loop (lingkaran) ak
berubah sepanjang waktu. Oleh karena itu, perubahan arus dari transmitter akan mustahil unt
dibedakan dari perubahan arus yang disebabkan oleh catu daya AC.
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

 2. Transmitter
Transmitter adalah jantung dari sistem sinyal 4-20 mA. Merubah besaran fisik seperti suhu,
kelembaban atau tekanan menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik yang proporsional terhadap suh
kelembaban atau tekanan yang diukur. Dalam loop 4-20 mA, 4 mA merupakan titik penguku
terendah dan 20 mA merupakan titik tertinggi.
Beberapa transmitter saat ini menggunakan range catu daya, misalnya 15-24 VDC untuk 
transmitter kelembaban atau 7-40 VDC untuk transmitter suhu .Tegangan rendah adalah
tegangan minimum yang dibutuhkan untuk menjamin operasi yang tepat dari transmitter.
Tegangan tinggi adalah tegangan maksimum transmitter untuk dapat bertahan dan beroperasi
dengan spesifikasi yang ditetapkan.
 3. Resistor Penerima
Adalah jauh lebih mudah untuk mengukur tegangan daripada untuk mengukur arus. Oleh kar
itu, banyak sirkuit loop saat ini (seperti rangkaian pada gambar 1) menggunakan Rpenerima
untuk mengubah arus menjadi tegangan. Dalam Gambar 1, Rpenerima adalah sebuah resisto
 presisi 250Ω. Arus yang mengalir melaluinya akan menghasilkan tegangan yang mudah diu
oleh input k ontrol analog. Untuk resistor 250Ω, tegangan akan terukur 1 VDC pada arus loo
mA dan 5 VDC pada arus loop 20 mA. Rpenerima yang paling umum dalam sebuah loop 4-2
mA adalah 250Ω, namun tergantung pada aplikasinya, resistor 100Ω sampai 750Ω dapat
digunakan juga.
 4. Kabel 
Mengirim arus melalui kabel menghasilkan drop tegangan yang proporsional dengan panjan
dan tebal (ukuran) darikabel tersebut. Semua kawat memiliki tahanan, biasanya dinyatakan
dalam ohm per 1.000 feet.

Tabel 1 Tahanan Kabel Tembaga @ 20 ° C (68 ° F) Amerika

Drop tegangan dapat dihitung dengan menggunakan hukum Ohm :


E=IxR
E = tegangan resistor dalam volt;
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

Keuntungan terbesar menggunakan loop arus untuk transmisi data adalah ketidakpekaan suat
loop arus terhadap gangguan (noise) listrik. Setiap transmitter saat ini memiliki beberapa
resistansi output yang terkait dengannya. Idealnya, resistansi output transmitter adalah tak 
terbatas. Namun, transmitter saat ini sudah sangat besar, tetapi tidak terbatas pada resistensi
output. Misalnya, transmitter suhu memiliki resi stansi output 3.640.000 Ohm atau 3,64 Meg
Resistansi keluaran ini dapat direpresentasikan sebagai resistor dalam skema rangkaian gamb
2.
Skema rangkaian pada gambar 2 menunjukkan komponen tahanan dari sebuah loop arus 4-20
mA dengan sumber ganguan (noise) yang ditambahkan ke loop. Karena resistansi keluaran ti
dari pemancar (3,64 MegΩ), sebagian besar dari tegangan noise drop (jatuh) di transmitter,
hanya sebagian kecil drop di Rpenerima. Sejak kontroller dibuat hanya melihat tegangan di
Rpenerima, tegangan noise hampir tidak berpengaruh pada kontroler.
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

Gambar 2, Model Arus loop noise

Contoh Reduksi gangguan (noise):


Jika sumber noise pada gambar 2 memiliki amplitudo 20 Volt, maka tegangan gangguan yan
terlihat pada Rpenerima hanya 0,0014 Volt.
Hal ini karena tegangan gangguan yang diukur pada setiap resistor adalah sama dengan Ohm
resistor dibagi dengan total ohm pada rangkaian dikalikan dengan tegangan gangguan.

Tegangan noise pada Rpenerima = Vnoise x Rpenerima / (Rkabel + Rtransmitter + Rpenerim

Vnoise = 20 x 250 / 3.640.260 = 0,0014 Volt

Tegangan Rpenerima pada loop 20 mA saat ini adalah lima volt. Menambahkan 0,0014 volt
noise hanya 0,028% dari lima volt, merupakan suatu kesalahan yang tidakberarti.
Prinsip yang sama berlaku juga untuk tegangan fruktuasi dalam power supply. Impedansi ou
tinggi transmitter suhu menolak kesalahan karena fruktuasi catu daya. Jika catu daya dari gam
1 adalah bervariasi sehingga tegangan jatuh di transmitter bervariasi 7-24 VDC, output hanya
merubah arus sebesar 0,000005 amper, atau 5 mikro-amper. Ini sama hanya 0,00125 volt di
resistor Rpenerima 250Ω, yang merupakan fruktuasi yang t idak berarti.
Tergantung pada sumber saat ini untuk loop, perangkat dapat diklasifikasikan sebagai aktif 
(penyediaan daya atau supplying Power) atau pasif (mengandalkan kekuatan loop). Misalnya
perekam grafik dapat menyediakan tenaga loop untuk transmitter tekanan. Transmitter tekana
memodulasi arus pada loop untuk mengirim sinyal ke strip chart recorder, tetapi tidak dengan
sendirinya menyuplai power ke loop dan begitu juga pasif. (Sebuah instrumen 4-wire memili
masukan power supply terpisah dari loop arus) loop lain mungkin berisi dua perekam pasif 
grafik, transmitter tekanan pasif, dan baterai 24 V.. (Baterai adalah perangkat aktif).

 Dipilihnya 4-20 mA menjadi sinyal standar instrumentasi antara lain karena :


- Sinyal analog dari 4 sampai 20 mA dapat merepresentasikan dengan baik 0 sampai 100% d
variabel
proses.
- 4 mA cukup untuk menyuplai arus yang di butuhkan oleh power loop dan tidak cukup untu
menyebabkan kehilangan daya.
- Dipilih karena resistansi 250 Ohm, 4 mA x 250 = 1 Volt, dan 20 mA x 250 = 5 Volt,
merupakan range kerja dari sinyal digital. Standar Analog ke Digital adalah 1 ke 5 V dengan
resistan 250 Ohm yang sesuai dengan Zero dan Full digital.
- Memberikan suatu sinyal minimum yang bukan nol untuk memungkinkan pendeteksian
kehilangan sinyal, dan batas tegangan sinyal minimum menyediakan batas antara sinyal
minimum dan setiap gangguan yang mungkin ada.
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

- Loop arus yang sama (disebut transmitter 2-wire) dapat digunakan untuk mengukur tekanan
temperatur, aliran (flow), pH atau variabel proses lainnya. Sebuah loop arus juga dapat
digunakan untuk mengontrol positioner aktuator valve atau output lainnya.
- Komunikasi digital untuk perangkat tambahan dapat ditambahkan ke loop arus dengan
menggunakan HART Protocol.
- Ini adalah standar untuk memastikan keselamatan pada area kerja. Sinyal 20 mA tidak cuku
untuk memicu percikan api dan kita dapat membatasi daerah bahaya api di area kerja.

Contoh Mencari Besar mA (arus) dan Indikasi (display) pada Transmitter (Analog Inp
4 – 20 mA).

Untuk Range yang berawal nol :

Misalnya Range Temperature Transmitter 0 – 100 °C


a. Kalau di transmitter terukur 8 mA, maka indikasinya (Display) adalah :

mA terbaca - 4
 Display = --------------------- X Range
16 
= (8-4/16) x 100
= 25 °C

b. Kalau sekarang terbaca 75 °C, mA yang seharusnya adalah :

 Display terbaca
mA = ( ------------------------ X 16 ) + 4
 Range

= (75/100 x 16) + 4
= 16 mA

c. Begitu pula dalam %, 0 – 100 °C diatas diganti menjadi 0 – 100%

Untuk Range yang bukan berawal nol :

Misalnya : Range temperatur 250° - 550°


Artinya Zeronya = 250
Spannya 550° - 250° = 300°
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

16 

a. Misalnya terbaca 12 mA, maka display =


Display = 250 + (12-4/16 x 300)
= 250 + 150 = 400°

b. Misalnya terbaca 4 mA maka display =


Display = 250 + (4-4/16 x 300)
= 250 +0 = 250°

c. Misalnya terbaca 20 mA maka display =


Display = 250 + (20-4/16 x 300)
= 250 +300 = 550°

Kebalikannya, mencari mA dengan rumus :

 Display - Zero
 mA = { [ ( --------------------) x 16 ] + 4 }
Span

a. Misalnya Display 400°, maka mA =


mA = {(400-250/ 300) x 16} + 4
= 8 + 4 = 12 mA

b. Misalnya Display 250°, maka mA =


mA = ({250-250/ 300) x 16} + 4
= 0 + 4 = 4 mA

c. Misalnya Display 550°, maka mA =


mA = ({500-250/ 300) x 16} + 4
= 16 + 4 = 20 mA

Ada teman yang menanyakan,


contoh menghitung Flow transmitter (DP)
pada range 0 - 2500 mmH2O.
Perhitungan di atas memang hanya untuk 
yang Linier, sementara untuk Flow
Transmitter (DP) menggunakan square root
(akar kuadrat).
Untuk itu saya akan jelaskan dengan tabel di bawah ini :
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

Istilah-istilah dalam Instrumentasi

Dalam dunia instrumentasi ada beberapa istilah yang sering muncul. Beberapa istilah-istilah
antara lain :
Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan
pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Secara umum
instrumentasi mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai alat pengukur, alat analisa dan alat kendali.
Sistem adalah gabungan komponen-komponen yang bekerja sama dalam melakukan tujuan
tertentu. Sistem tidak terbatas pada benda-benda phisik saja, konsep sistem dapat digunakan
benda-benda abstrak, fenomena dinamik dsbnya.
Plant adalah merupakan objek phisik yang dikendalikan,yang dapat berupa peralatan-peralat
yang mempunyai tugas masing-masing dan mempunyai tujuan yang sama.
Proses adalah sistem fisika yang kita usahakan untuk diukur atau dikontrol. 
Proses Variabel adalah kuantitas spesifik yang kita ukur dalam proses. Kuantitas tersebut da
berupa besaran phisik atau besaran kimia.Tekanan, temperatur, flow dan level adalah variabe
phisik; sedangkan kandungan oksigen dan nilai pH adalah variabel-variabel kimia.
Primary Sensing Element (PSE) adalah sebuah perangkat yang secara langsung merasakan
variabel proses dan menterjemahkan besaran yang dirasakan menjadi representasi analog
(tegangan listrik, arus, resistansi, kekuatan mekanik, gerakan dll). Contoh termokopel, termis
bourdon tube, sel electrokimia, microfon, accelerometer.
Sensor merupakan primary sensing element yaitu suatu alat yang mengambil energi dari sist
yang diukur untuk memberikan sinyal keluaran yang dapat diubah menjadi sinyal listrik yang
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

Transmitter adalah sebuah perangkat yang menterjemahkan sinyal yang dihasilkan oleh ele
pengindera primer menjadi sinyal instrumentasi standart seperti arus listrik DC 4-20mA yang
mungkin kemudian disampaikan ke perangkat indikator , sebuah perangkat pengendali atau
keduanya.
Kalibrasi merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangka
pengukuran agar sesuai dengan standar yang digunakan dalam akurasi tertentu. Kalibrasi
dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional
maupun internasional dengan bahan acuan yang tersertifikasi. Dengan kata lain, kalibrasi
merupakan proses verifikasi bahan suatu akurasi alat-ukur sesuai dengan rancangannya.
Kontroler adalah sebuah perangkat yang menerima sinyal proses variabel (PV) dari Primer
Sensing Element (PSE) atau transmitter, membandingkan sinyal dengan nilai yang di kehend
untuk proses variabel (setpoint), dan menghitung sinyal output yang sesuai yang akan dikirim
Final Control Element (FCE) seperti kontrol valve atau motor istrik.
Final Control Element (FCE) atau aktuator adalah perangkat yang menerima sinyal dari
kontroler untuk secara langsung mempengaruhi proses. Contoh : Kontrol valve, speed variab
motor listrik, dsbnya.
Range adalah menggambarkan batasan sinyal yang berhubungan dengan instrumen input
ataupun instrumen output. Batasan sinyal terendah dari suatu sinyal input adalah kuantitas
instrumen terendah yang diukur, sedangkan batasan maksimumnya adalah nilai tertinggi. Co
: Suatu proses mempunyai batas atau range tekanan dari 100 kPa sampai 500 kPa, maka alat
instrumen ini tidak dapat digunakan untuk mengukur nilai dibawah 100kPa ataupun diatas 50
kPa.
Zero adalah nilai terendah suatu sinyal input atau output, meskipun nilainya tidak nol. 
Span adalah selisih aljabar antara nilai range teratas dengan range terendah. Span input dan
output dari suatu instrumen berhubungan langsung dengan range inputataupun rang outputny
Akurasi (ketepatan) adalah harga (nilai) seberapa dekat angka terbaca pada alat ukur denga
nilai sebenarnya besaran yang diukur tersebut. Akurasi biasanya dinyatakan dengan persenta
span.
Presisi (ketelitian) adalah harga atau nilai yang menyatakan berapa dekat nilai bacaan alat u
tersebut ketika dilakukan pengukuran secara berulang-ulang.
Sensitivitas (kepekaan) adalah perbandingan keluaran terhadap perubahan besaran yang diu
Suatu alat yang peka akan memberikan tanggapan (respon) yang besar jika besaran yang diuk
mengalami perubahan kecil.
Resolusi (daya pisah) adalah perubahan terkecil dari besaran yang diukur, dimana alat ukur
masih memberikan tanggapan.
Error (Kesalahan) adalah simpangan terhadap nilai sebenarnya, atau selisih antara nilai yan
diukur dengan nilai sebenarnya besaran yang diukur. Misalnya presure gauge menunjukkan 9
Bar ketika presure nyatanya 100 Bar, maka kesalahannya -3 Bar.
Gangguan merupakan sinyal yang cenderung mempengaruhi nilai output sistem. Jika gangg
bangkit dari dalam sistem maka disebut gangguan internal, sedangkan gangguan eksternal
dihasilkan dari luar sistem.
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

Set point (SP) adalah nilai dimana kita menginginkan proses variabel harus dipertahankan.
Dengan kata lain adalah target nilai dari variabel proses.
Tag Number adalah 8 karakter huruf atau angka yang berfungsi sebagai tanda atau identifik
suatu transmitter, sensor ataupun peralatan instrumen yang lain.

Teknik Sederhana untuk membaca P&ID

Piping and Instrumentation Diagram atau biasa disingkat P&ID adalah ilustrasi skematik se
mendetail (Overview) mengenai hubungan fungsional perpipaan, instrumentasi dan kompone
sistem peralatan didalam suatu pabrik. P&ID adalah salah satu informasi penting mengenai
semua komponen pabrik, baik ketika pabrik didalam fase desain, fase konstruksi maupun fase
operasional. Dari P&ID kita dapat mengetahui bagaimana suatu pabrik proses bekerja, pipa
ukuran apa saja yang digunakan, instrumentasi apa saja yang digunakan dan lain sebagainya.
Intinya, P&ID adalah jantung komunikasi antara para insinyur fasilitas produksi dari berbaga
disiplin ilmu mengenai pabrik.
Memulai dari PFD
Awal membaca gambar P&ID – bagi insinyur pemula – memang cukup sulit untuk pabrik ya
sedikit rumit karena mungkin belum terbiasa dengan proses yang tergambar dalam P&ID.
Supaya lebih mudah membaca P&ID, sangat disarankan membaca gambaran pabrik secara
keseluruhan, yaitu dengan membaca Process Flow Diagram (PFD) terlebih dahulu. Dari PFD
kita bisa melihat gambaran besar cara kerja pabrik. PFD menjelaskan hal-hal sbb:

• Perpipaan proses
• Simbol peralatan utama
• Katup kendali atau kontrol utama
• Interkoneksi dengan sistem lain
• Jalur bypass dan jalur resirkulasi
• Neraca massa dan neraca energi

Setelah cukup jelas, kita bisa beralih ke P&ID – yang merupakan penjabaran detil dari PFD –
untuk mengikuti alur proses disitu, serta mencoba memahami segala fungsi peralatan dan
instrumentasi yang ada di gambar P&ID.

Anatomi Gambar P&ID


Gambar P&ID secara umum dapat dikelompokkan menjadi 5 area utama.
1. Title block 
2. Grid system
3. Revision block 
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

Title block atau blok judul dari P&ID biasanya terletak dibawah atau dipojok kanan bawah su
gambar, berisikan informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi gambar dan memverifik
validitas gambar tersebut. Berikut adalah gambar contoh blok judul.

Blok judul terdiri dari beberapa area sebagai berikut


 A. Area pertama dari blok judul
Area pertama dari blok judul berisikan judul gambar, nomor gambar dan daftar
lokasi/lapangan/vendor. Judul gambar dan nomor gambar digunakan untuk identifikasi dan
tujuan pendokumentasian.

Biasanya nomor gambar adalah unik untuk setiap gambar dan terdiri atas kode yang berisikan
informasi gambar mengenai lapangan, sistem maupun tipe gambar. Nomor gambar bisa juga
berisikan informasi seperti nomor lembar ( sheet number ), jika gambar tersebut terdiri dari
beberapa halaman, atau bisa juga berisikan tingkatan revisi. Gambar-gambar biasanya
didokumentasikan berdasarkan nomor gambar karena judul gambar bisa menjadi terlalu umu
atau tidak unik.
 B. Area kedua dari blok judul
Area kedua dari blok judul berisikan tanda tangan dan tanggal-tanggal persetujuan ( approva
dari pihak-pihak yang terkait. Area ini menyediakan informasi kapan dan oleh siapa
komponen/sistem ini didesain dan kapan serta oleh siapa gambar ini dibuat serta diverifikasi
dalam tahap akhir persetujuan. Informasi ini dapat sangat berharga ketika kita hendak menca
data lebih jauh mengenai sistem/komponen desain atau operasi. Nama-nama yang tercantum
disitu besar kemungkinan dapat membantu mencari solusi antara perbedaan gambar dengan
sumber informasi lainnya.
C. Area ketiga dari blok judul
Area ketiga dari blok judul adalah blok referensi. Blok referensi berisikan daftar gambar-gam
lain yang berhubungan dengan sistem/komponen, atau dapat juga berisikan daftar gambar lai
yang saling mereferensikan, bergantung pada konvensi di lapangan atau vendor. Blok referen
ini dapat sangat bermanfaat dalam mencari informasi tambahan pada sistem atau komponen d
P&ID.
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

tertentu saja bisa sulit. Ini menjadi semakin nyata ketika satu kabel atau pipa disambungkan
dengan gambar dilembar kedua. Untuk membantu mencari titik tertentu pada gambar yang te
dicetak, kebanyakan gambar – khususnya P&ID dan gambar skematik elektrik – mempunyai
sistem kisi atau grid system. Kisi dapat terdiri dari huruf, angka atau keduanya yang melintan
secara horizontal dan vertikal disekitar gambar seperti pada gambar dibawah.

Seperti halnya peta kota, gambar dibagi menjadi blok-blok yang lebih kecil, yang mana setiap
bloknya mempunyai pengidentifikasi dua huruf atau angka. Sebagai contoh, suatu pipa
dilanjutkan dari satu gambar ke gambar yang lain, tidak hanya gambar kedua mereferensikan
gambar pertama, tetapi koordinat kisi juga ikut membantu peletakan pipa sambungan tersebu
Sehingga pencarian pipa yang terdapat dalam suatu blok akan lebih mudah dilakukan daripad
mencari diseluruh gambar.
3. Revision block
Ketika perubahan-perubahan terhadap komponen atau sistem dilakukan, gambar-gambar yan
merefleksikan komponen atau sistem yang bersangkutan harus digambar ulang atau diterbitk
kembali (reissued). Ketika gambar pertama kali diterbitkan, disebut sebagai revisi 0 dan blok
revisi menjadi kosong. Setiap kali revisi gambar dibuat, sebuah entri akan diletakkan pada bl
revisi. Entri ini dilengkapi dengan nomor revisi, judul atau ringkasan dari revisi, dan tanggal
revisi. Nomor revisi bisa saja ditampilkan pada nomor gambar atau pada blok yang terpisah
seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah.
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

Ketika komponen atau sistem dimodifikasi, gambar tersebut dimutakhirkan untuk merefleksi
perubahan, nomor revisi akan dinaikkan satu angka, dan kemudian nomor revisi di blok revis
akan diubah untuk mengindikasikan nomor revisi baru. Sebagai contoh, jika gambar dengan
Revisi 2 dimodifikasi, maka gambar baru yang menunjukkan modifikasi terakhir akan
mempunyai nomor gambar yang sama, tetapi dengan level revisinya menjadi 3. Gambar Rev
akan didokumentasikan serta dipertahankan didalam sistem pengarsipan untuk kepentingan
historikal.
Terdapat dua metode yang umum dipakai untuk menunjukkan bahwa revisi telah mengubah
gambar yang berisikan diagram sistem. Metode pertama adalah metode awan (cloud method)
dimana setiap perubahan diletakkan didalam bentuk awan, seperti yang ditunjukkan pada gam
dibawah.

Metode kedua menggunakan segitiga (atau lingkaran atau bentuk lainnya) dengan nomor rev
didalamnya yang kemudian diletakkan porsi gambar yang terkena revisi. Metode pertama de
awan hanya menunjukkan perubahan dari revisi yang terakhir, sedangkan metode kedua
menunjukkan semua perubahan dari proses revisi-revisi sebelumnya karena semua segitiga
masih diletakkan didalam gambar.
 4. Notes and legend 
Gambar terdiri dari simbol dan garis yang merepresentasikan komponen atau sistem. Meskip
kebanyakan dari simbol dan garis terjelaskan dengan sendirinya atau standar, beberapa simbo
yang unik dan konvensi harus diterangkan untuk setiap gambar seperti terlihat pada gambar
dibawah. Catatan dan legenda gambar (notes and drawing legend) biasanya memberikan
penjelasan simbol dan konvensi pada gambar tersebut. Biasanya dicantumkan juga catatan da
desainer atau draftsman yang dirasa perlu untuk menggunakan dan memahami gambar secara
benar. Karena pentingnya pemahaman dari semua simbol dan konvensi yang digunakan dida
gambar, maka catatan dan legenda gambar harus dipelajari terlebih dahulu sebelum membaca
sebuah gambar. Dibawah ini adalah contoh Notes dan Legend dari sebuah P&ID. Anda bisa
membaca Notes & Legend dari P&ID pabrik anda.
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

Ini adalah jantung dari P&ID secara keseluruhan. Gambar mengenai aliran proses, perpipaan
instrumentasi dideskripsikan dibagian ini. Semua simbol-simbol dan kode-kode yang dipakai
didalam P&ID merupakan kesepakatan dan dapat dilihat artinya dari legenda gambar. Simbo
yang digunakan sebenarnya bersifat sederhana dan terjelaskan dengan sendirinya (self-
explanatory), sehingga tidak terlampau sulit untuk sekedar membaca P&ID yang terpampang
dimeja kita.

Meskipun demikian, mengenal dan mengetahui arti dari simbol-simbol dan kode-kode di P&
akan sangat membantu dalam pembacaan P&ID.

Pengenalan Simbol P&ID


Simbol-simbol P&ID yang perlu diketahui adalah simbol-simbol dasar yang mewakili
perpipaan/koneksi (line), unit operasi (operating unit), katup (valve) dan peralatan instrumen
(instrumentation). Diharapkan dengan mengetahui simbol-simbol diatas, pemahaman pemba
P&ID pabrik mulai sedikit jelas.

1. Perpipaan Proses
Umumnya, simbol perpipaan diwakili oleh simbol garis lurus biasa dengan warna hitam, bisa
 juga ketebalan garisnya dibedakan untuk membedakan pipa utama dan pipa cadangan. Beber
perusahaan tertentu kadangkala membuat pewarnaan pada simbol perpipaan untuk 
mendeskripsikan jenis dari fluida proses yang dialirkan melalui pipa tersebut. Misalnya warn
merah untuk gas, hijau untuk minyak, biru untuk air dan ungu untuk kondensat. Deskripsi sim
perpipaan digambarkan sebagai berikut:
RELATED TITLES
3.7K views 1 0

Analog Dan Digital Input


Uploaded by Eko Hardiyanto Hardiyanto 
Full description

   
Save Embed Share Print Foundation Field 82286380- Materi Kuliah 2_Kontro
Bus Project Kontrol- DCS Instrumen

Gambar perpipaan proses di P&ID

 2. Unit operasi


Bejana bertekanan, kompresor, pompa, alat penukar kalor, unit dehidrator, ekspander, dll.
 3. Katup dan katup kendali
Globe, ball, butterfly, gate, katup kendali dll.
 4. Instrumentasi, kontrol dan Safety Instrumented System
gauge, transmitter, kontroler, switch, flowmeter, PSV, SDV, BDV,dll.

Anda mungkin juga menyukai