Anda di halaman 1dari 9

Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :149-157 ISSN: 2338-0950

Agustus 2016

Isolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri dari Daun, Batang
dan Bunga Tumbuhan Salembangu (Melissa sp.)

(Isolation and identification of chemical components of essential oils from


leaves, stems, and flowers of Salembangu plants (Melissa sp.))

Nurhaen1*) DessyWinarsii2) Ahmad Ridhay1)

1)
Lab. Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Tadulako
2)
Lab. Penelitian Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Tadulako

ABSTRACT
This study aims to determine the rendementand the chemical components of volatil
oil from Salembangu plant (Melisa sp.) . variety of leaves, stems, and flowers were used as
the sample. The volatil oil was isolated by doing stems-destilation. Process while the
chemical component of volatile oil was analyzed with GC-MS. The result showed that the
average volatil oil rendement of the leave, the steam and the flower were 0,51 %, 0,29 % and
0,90 % respectively. The largest chemical component of volatil oil from the leave, the steam
and the flower were curcumene,, 4-Terpineol and Syringol accondigly. The chemical
component which characterized the Salembangu aroma was Zingeron.

Keywords: Salembangu Plant, Isolation, Rendement, Atsiri Oil.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen dan komponen kimia minyak
atsiri tumbuhan Salembangu (Melissa sp.). Sampel yang digunakan adalah bagian daun,
batang, dan bunga. Minyak atsiri tumbuhan Salembangu diperoleh dengan metode destilasi
uap-air, kemudian destilatnya dipisahkan dengan corong pisah, sehingga diperoleh rata-rata
rendemen minyak atsiri pada daun, batang, dan bunga berturut-turut sebesar 0,51%, 0,29%,
0,90%. Analisis komponen kimia minyak atsiri tumbuhan Salembangu dilakukan dengan
menggunakan Kromatografi Gas Spektrometri Massa (GC-MS). Komponen terbesar minyak
atsiri tumbuhan Salembangu pada daun adalah kurkumin pada batang adalah 4-Terpineol dan
pada bunga adalah Syringol. Senyawa yang mencirikan aroma khaspadatumbuhan
Salembangu adalah Zingeron.
Kata Kunci: Tumbuhan Salembangu, Isolasi, Rendemen, Minyak Atsiri.

Coresponding Author: eni_kimia64@yahoo.co.id


149
Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :149-157 ISSN: 2338-0950
Agustus 2016

LATAR BELAKANG manusia semakin meningkat. Minyak atsiri


Minyak atsiri dikenal dengan minyak banyak digunakan sebagai obat-obatan.
terbang, minyak eteris (essential oil atau Untuk memenuhi kebutuhan itu, sebagian
volatil) atau minyak mudah menguap. besar minyak atsiri diambil dari berbagai
Minyak atsiri dapat dihasilkan dari berbagai jenis tanaman penghasil minyak atsiri
bagian tanaman, seperti akar, batang, ranting, (Rumondang, 2004).
daun, bunga, atau buah dan merupakan Wulan (2011), mengisolasi minyak
campuran dari senyawasenyawa volatil atsiri dari tumbuhan Selasih pada batang,
yang dapat diperoleh dengan distilasi, daun dan bunga dengan menggunakan
pengepresan atau pun ekstraksi. Penghasil metode destilasi uap. Prinsip kerja metode
minyak atsiri berasal dari berbagai spesies ini adalah air diisikan kedalam ketel uap dan
tanaman yang sangat luas dan digunakan bahan pada ketel suling. Rendemen minyak
karena bernilai sebagai cita rasa dalam atsiri yang diperoleh pada batang sebesar
makanan dan minuman serta parfum dalam 0,23 %, pada daun sebesar 0,48 %,
produk industri, obat-obatan dan kosmetik. sedangkan pada bunga sebesar 0,94 %.
Minyak atsiri tanaman diperoleh dari Rendemen tertinggi terdapat pada bunga
tanaman beraroma yang tersebar diseluruh tumbuhan Selasih. Komponen terbanyak
dunia (Kardinan, 2005). yang terkandung dalam minyak Selasih
Minyak atsiri merupakan salah satu hutan pada daun adalah eugenol sedangkan
metabolit sekunder yang dihasilkan oleh pada batang dan bunga adalah
tanaman tingkat tinggi dan mempunyai caryophyllene.
peranan penting bagi tanaman itu sendiri Tumbuhan Salembangu (Melissa sp.)
maupun bagi kehidupan manusia. Peranan adalah tumbuhan liar yang tumbuh di
minyak atsiri untuk kehidupan telah dikenal perkebunan. Tumbuhaninimemilikibau yang
sejak lama. Seiring dengan kemajuan wangi pada daun, batang dan bunga yang
teknologi dalam bidang bahan alam maka dapatdigunakansebagaibahanbakubarudalam
usaha penggalian dan pemanfaatan minyak produksi minyak atsiri ,namun ketidaktahuan
atsiri semakin meningkat (Guenther, 1947). masyarakat sehingga tumbuhan ini tidak
Minyak atsiri banyak diperlukan dalam termanfaatkan dengan baik.
kehidupan sehari-hari. Dengan kemajuan
teknologi di bidang minyak atsiri, maka
usaha penggalian sumber-sumber minyak
atsiri dan kegunaannya dalam kehidupan

Isolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri dari Daun, Batang dan Bunga
Tumbuhan Salembangu (Melissa sp.)
(Nurhaen dkk)
150
Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :149-157 ISSN: 2338-0950
Agustus 2016

BAHAN DAN METODE


Waktu dan Tempat Isolasi minyak atsiri
Penelitian ini dilaksanakan di Ketel penyulingan diisi dengan air
Laboratorium Penelitian Kimia Fakultas sampai permukaan air berada tidak jauh di
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam bawah saringan. Sampel daun, batang, dan
Universitas Tadulako, Palu. Penelitian bunga dimasukkan ke dalam ketel dengan
dimulai pada bulan Oktober sampai berat tertentu. Ketel ditutup rapat dan
November 2013. dihubungkan dengan kondensor, adaptor dan

Bahan dan Alat penampungan. Ketel penyulingan

Bahan dasar yang digunakan dalam dipanaskan hingga semua minyak atsiri telah

penelitian ini adalah daun, batang dan bunga terdestilasi. Minyak atsiri dalam destilat

tumbuhan Salembangu yang diperoleh dari dipisahkan dari air dalam corong pemisah.

Desa Lemusa Kecamatan Parigi Selatan Minyak atsiri yang dihasilkanditimbang

Kabupaten Parigi Moutong. Bahan lain kemudian diukur beratnya, ditentukan

sebagai bahan pembantu mencakup air. rendemen, dan dianalisis komposisi

Peralatan yang digunakan terdiri atas : kimianya.

seperangkat alat destilasi uap - air, GC-MS, Analisis Komponen Minyak Atsiri
Pirolisis Shimadzu QP2010 dan alat-alat
Rendemen minyak atsiri
gelas yang umum digunakan dalam
Laboratorium Kimia. Rendemen minyak atsiri yang
dihasilkan dari daun, batang, dan bunga
Prosedur Kerja
ditentukan menggunakan persamaan sebagai
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga
berikut :
tahap, yaitu persiapan sampel, isolasi
Rendemen(%)
minyak atsiri dan penentuan komposisikimia
volume sampel minyak (g)
minyak yang dihasilkan. = 100 %
berat sampel (g)

Persiapan sampel Komposisi kimia minyak atsiri


Tumbuhan Salembangu (Melissa sp.) Komposisi kimia minyak atsiri
yang diambil daun, batang, dan bunga, ditentukan menggunakan metode GC-MS
diperoleh Masing-masing bagian dikemas (Gas Chromatography - Mass Spectrometry).
dan disimpan untuk disuling atau diisolasi Cara pelaksanaannya sebagai berikut,
minyak atsirinya. peralatan GC-MS yang akan digunakan
untuk GC dioperasikan pada suhu 60 oC

Isolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri dari Daun, Batang dan Bunga
Tumbuhan Salembangu (Melissa sp.)
(Nurhaen dkk)
151
Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :149-157 ISSN: 2338-0950
Agustus 2016

selama 4 menit, kemudian dinaikkan 2. Batang 600 600 1,632 1,948


o
suhunya menjadi 120 C dengan kenaikan
3. Bunga 600 600 5,712 5,113
suhu 2 oC per menit. Pada suhu 120 oC
Setiap perlakuan pada daun, batang,
dipertahankan selama 5 menit, kemudian
dan bunga disuling selama 8 jam karena
dinaikkan lagi suhunya dengan kenaikan
diasumsikan bahwa dalam waktu tersebut
suhu 50 oC per menit sampai suhu akhir 290
minyak atsiri telah tersuling semuanya.
o
C dan dipertahankan selama 10 menit. Laju
Minyak atsiri yang diperoleh dari destilasi
aliran gas total yang digunakan adalah 50 ml
masih mengandung air sehingga harus
per menit dengan slit ratio 1 : 30, suhu
dipisahkan. Menurut Guenther (1987), dalam
o
injektor 300 C dan jumlah sampel
setiap metode penyulingan bahan tumbuhan
disuntikkan ke injektor sebanyak 0,1 l.
minyak atsiri hanya dapat diuapkan jika
Untuk MS yang digunakan energi elektron
kontak langsung dengan panas. Minyak
sebesar 70 eV dengan accelerating voltage
dalam jaringan mula-mula terekstraksi dari
sebesar 1,30 kV. Mass range yang dideteksi
kelenjar tanaman dan selanjutnya terserap
berkisar antara 40-400 g/mol dengan
pada permukaan bahan melalui peristiwa
interval scanning 1 detik.
osmosis.
Untuk memudahkan pemisahan
HASIL DAN PEMBAHASAN
antara minyak atsiri yang diperoleh dari air
Minyak atsiri pada daun, batang, dan
maka digunakan corong pisah. Dimana
bunga tumbuhan Salembangu diperoleh
minyak akan berada di bagian atas
dengan metode destilasi uap-air karena
sedangkan air berada di bagian bawah karena
metode ini paling sederhana yang hanya
berat jenis air lebih besar dari pada berat
membutuhkan uap dengan jumlah tertentu
jenis minyak. Setelah dilakukan pemisahan
untuk memisahkan minyak atsiri dari
maka diperoleh rata-rata rendemen minyak
tanaman. Pada setiap bagian (daun, batang,
atsiri sebagai berikut:
dan bunga) perlakuan diulang sebanyak 2
Tabel 2. Rendemen hasil proses destilasi uap-air pada
kali sehingga diperoleh data sebagai berikut :
daun, batang dan bunga tumbuhan Salembangu

Tabe 1. Data hasil destilasi uap-air tumbuhan Rendemen Rendemen Rata-rata


Salembangu pada daun, batang, dan bunga No Sampel I II Rendemen
BeratSampel (%) (%) (%)
Berat Minyak (g)
No Sampel (g) 1. Daun 0,49 0,54 0,51

I II I II
2. Batang 0,27 0,32 0,29

1. Daun 600 600 2,986 3,251


3. Bunga 0,95 0,85 0,90

Isolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri dari Daun, Batang dan Bunga
Tumbuhan Salembangu (Melissa sp.)
(Nurhaen dkk)
152
Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :149-157 ISSN: 2338-0950
Agustus 2016

Hasil tersebut menunjukan bahwa minyak Gambar 1 Menunjukan bahwa hasil


atsiri paling banyak terdapat pada bunga analisis GC-MS minyak daun tumbuhan
tumbuhan salembangu selanjutnya pada daun salembangu yang diperoleh melalui
dan batang tumbuhan salembangu. penyulingan dengan cara uap-air terlihat 13
Komponen Kimia Minyak tumbuhan puncak yang menunjukkan bahwa terdapat
Salembangu 13 senyawa yang ada pada minyak daun
Untuk mengetahui komponen kimia tumbuhan Salembangu yang dihasilkan. Luas
minyak pada daun, batang, dan bunga area puncak yang ada relative berbeda
tumbuhan salembangu dilakukan analisis dengan demikian komponen kimia tersebut
menggunakan metode Gas Chromatography- relative berbeda konsentrasinya. Dari ke 13
Mass Spectrometry (GC-MS). Prinsip dari puncak yang terlihat hanya 6 puncak yang
GC-MS adalah pemisahan komponen- menunjukan senyawa minyak atsiri seperti
komponen dalam campuran dengan yang ditunjukan pada tabel 3.
kromatografi gas dan tiap komponen dapat Tabel 3. Hasil analisis GC-MS minyak daun

dibuat spektrum massa dengan ketelitian tumbuhan Salembangu

yang lebih tinggi. Hasil pemisahan dengan No NamaSenyawa Waktu % Area


Retensi
kromatografi gas dihasilkan kromatogram 1. 1,8-Cineol 12,278 5,44

sedangkan hasil pemeriksaan spektrometri 2. Curcumene 15,756 10,11


3. beta-Bisabolene 15,908 1,52
massa masing- masing senyawa disebut
4. Sesquiphellandr 16,025 4,02
spektrum. Hasil yang diperoleh untuk daun
ene
salembangu ditunjukan pada gambar 1. 5. Zingerone 16,911 2,32
6. Quinolin 17,275 2,37

Berdasarkan gambar 2, Hasil analisis


kromatogram minyak atsiri pada daun
tumbuhan Salembangu, menunjukan bahwa
komponen kimia yang paling banyak
terdapat pada minyak daun tumbuhan
salembangu yaitu kurkumin (10,11%),
kemudian diikuti oleh 1,8-cineole (5,44%),
Gambar 1. Kromatogram Minyak Daun Tumbuhan beta-sesquiphellandrene (4,02%), Zingerone
Salembangu
(2,32%), quinolin (2,37%), dan beta-
Bisabolene (1,52 %).

Isolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri dari Daun, Batang dan Bunga
Tumbuhan Salembangu (Melissa sp.)
(Nurhaen dkk)
153
Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :149-157 ISSN: 2338-0950
Agustus 2016

komponen kimia yang paling banyak


terdapat pada minyak batang tumbuhan
Salembangu yaitu 4-Terpineol (3,99%),
kemudian diikuti oleh Zingerone (2,92%),
trans-6-shogaol (2,48%), trans-caryophyllene
(2,17%), nortrachelogenin (2,05%), dan
Eugenol (1,52 %). (Handayani, 2011)
Gambar 2. Kromatogram minyak batang tumbuhan menganalisis komponen terbesar minyak
Salembangu
batang tumbuhan selasih hutan adalah
Pada gambar 2 Menunjukan bahwa
senyawa caryophyllene. Senyawa
hasil analisis GC-MS minyak batang
caryophyllene juga merupakan salah satu
tumbuhan salembangu yang diperoleh
senyawa yang terkandung pada minyak
melalui penyulingan dengan cara uap-air
batang tumbuhan salembangu, dimana
terlihat 13 puncak yang menunjukkan bahwa
tumbuhan salembangu dan tumbuhan Selasih
terdapat 13 senyawa yang ada pada minyak
merupakan tumbuhan yang sejenis.
batang tumbuhan Salembangu yang
dihasilkan. Luas area puncak yang ada relatif
berbeda dengan demikian komponen kimia
tersebut relatif berbeda konsentrasinya. Dari
13 puncak yang terlihat hanya 6 puncak yang
menunjukan senyawa minyak atsiri seperti
yang ditunjukan pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Analisis GC-MS minyak batang
tumbuhan Salembangu
Waktu
No. NamaSenyawa % Area Gambar 3 Kromatogram minyak bunga tumbuhan
Retensi
salembangu
1. 4-Terpineol 13,780 3,99
2. Eugenol 15,092 1,52
Gambar 3 Menunjukan bahwa hasil
3. Trans-Caryophyllene 15,530 2,17 analisis GC-MS minyak batang tumbuhan
4. Zingerone 16,911 2,92
salembangu yang diperoleh melalui
5. Nortrachelogenin 20,236 2,05
6. Trans-6-Shogaol 20,769 2,48 penyulingan dengan cara uap-air terlihat 13
puncak yang menunjukkan bahwa terdapat
Kromatogram hasil analisis minyak atsiri 13 senyawa yang ada pada minyak batang
pada batang tumbuhan salembangu yang tumbuhan Salembangu yang dihasilkan. Luas
terlihat pada tabel 4, menunjukan bahwa area puncak yang ada berbeda dengan

Isolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri dari Daun, Batang dan Bunga
Tumbuhan Salembangu (Melissa sp.)
(Nurhaen dkk)
154
Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :149-157 ISSN: 2338-0950
Agustus 2016

demikian komponen kimia tersebut berbeda bunga tumbuhan salembangu tidak semua
konsentrasinya. Dari 13 puncak yang terlihat komponen utamanya sama hanya ada satu
hanya 4 puncak yang menunjukan senyawa komponen yang sama terkandung pada daun,
minyak atsiri. Seperti yang ditunjukan pada batang dan bunga yaitu zingerone dan
tabel 6 senyawa ini dapat disimpulkan sebagai
Tabel 6 : Hasil Analisis GC-MS minyak bunga senyawa yang memberi aroma yang khas
tumbuhan Salembangu
pada tumbuhan salembangu. Menurut Sthal
No. NamaSenyawa WaktuRetensi % Area
dalam Kusumawati (2008), komposisi dari
1. Syringol 15,059 3,27 minyak atsiri sangat bervariasi tergantung
2. Zingerone 16,899 1,44
dari tanaman penghasil, iklim, tanah tempat
Pada tabel 6 Hasil analisis
tumbuh, umur panen, metode ekstraksi, dan
kromatogram minyak atsiri pada batang
cara penyimpanan minyak.
tumbuhan salembangu, menunjukan bahwa
Dari hasil analisis GC-MS diketahui
komponen kimia yang paling banyak
bahwa komponen terbanyak yang
terdapat pada minyak batang tumbuhan
terkandung dalam minyak tumbuhan
salembangu yaitu syringol (3,27%),
salembangu pada bagian batang adalah 4-
kemudian diikuti oleh Zingeron (1,44 %).
Terpineol, pada daun adalah kurkumin dan
Tabel 5. Persentase dan Komponen Kimia Minyak
Daun, batang, dan bunga Tumbuhan Salembangu.
pada bunga adalah syringol.
No Jenis Senyawa Konsentrasi (%) Berdasarkan hasil penelitian dan
Daun Batang Bunga
1. 1,8-Cineol 5,44 - - pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai
2. Curcumene 10,11 - - berikut :
3. beta-Bisabolene 1,52 - - 1. Rerata rendemen kandungan minyak
4. Sesquiphellandrene 4,02 - -
atsiri pada daun sebesar 0,51 %, pada
5. Zingerone 2,32 2,92 1,44 batang sebesar 0,29 %, dan pada bunga
6. Quinolin 2,37 - -
sebesar 0,90 %. Rerata rendemen
7. 4-Terpineol - -
3,99 terbesar terdapat pada bunga tumbuhan
8. Eugenol - 1,52 -
salembangu.
9. Trans- - -
2,17
Caryophyllene
10. Nortrachelogenin - -
2. Berdasarkan hasil analisis GC-MS
2,05
11. Trans-6-Shogaol - - kandungan tertinggi minyak tumbuhan
2,48
12. Syringol - - 3,27 salembangu pada daun adalah
curcumene, batang adalah 4-Terpineol,
Berdasarkan Hasil analisis komponen dan bunga adalah syringol.Senyawa
kimia minyak atsiri pada daun, batang, dan yang mencirikan aroma pada tumbuhan

Isolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri dari Daun, Batang dan Bunga
Tumbuhan Salembangu (Melissa sp.)
(Nurhaen dkk)
155
Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :149-157 ISSN: 2338-0950
Agustus 2016

salembangu adalah senyawa zingeron


karena senyawa ini terdapat pada daun,
batang, dan bunga.

DAFTAR PUSTAKA

Guenther, T. 1987. Minyak Atsiri.


Terjemahan oleh Ketaren, S. 1990.
Jakarta : UI.
Handayani, T.W., 2011. Isolasi dan
Karakteristik Minyak Atsiri dari
Tumbuhan Selasih Hutan. Skripsi
Jurusan Kimia. FMIPA. Universitas
Tadulako. Palu.

Kardinan, A., 2005. Budidaya dan Pasca


Panen Tanaman penghasil minyak
Atsiri. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Kusumawati, F. A. 2008. Pencirian dan
Aktifitas Penolak Serangga (insect
repelent) Minyak atsiri Kulit Buah
Jeruk Purut (Citrus hystrix) Kerin
Terhadap Kutu Beras (Calandra
oryzae L.). Skripsi Fakultas Farmasi.
Universitas Surabaya. Surabaya.
Rumondang, B., 2004, Esterifikasi Patchouli
Alkohol Hasil Isolasi Dari Minyak
Daun Nilam (Patchouli Oil),
Universitas Sumatera Utara.

Isolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri dari Daun, Batang dan Bunga
Tumbuhan Salembangu (Melissa sp.)
(Nurhaen dkk)
156
Online Journal of Natural Science Vol 5(2) :149-157 ISSN: 2338-0950
Agustus 2016

Lampiran Contoh Perhitungan Rendemen Pada Bunga Tumbuhan Salembangu

Diketahui : Berat Minyak 1 = 5,712 gr


Berat Bahan 1 = 600 gr
Ditanyakan : % Rendemen ......?
Penyelesaian :
volume sampel minyak (g)
Rendemen(%) = 100 %
berat sampel (g)

5,712 gr
= 100 %
600 gr

= 0,95 %

Diketahui : Berat Minyak 2 = 5,113 gr


Berat Bahan 2 = 600 gr
Ditanyakan : % Rendemen ......?
Penyelesaian :
volume sampel minyak (g)
Rendemen(%) = 100 %
berat sampel (g)

5,113 gr
= 100 %
600 gr

= 0,85 %

Rendemen 1+Rendemen 2
Rerata Rendemen =
2
0,95 %+0,85%
=
2
= 0,90 %

Isolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri dari Daun, Batang dan Bunga
Tumbuhan Salembangu (Melissa sp.)
(Nurhaen dkk)
157

Anda mungkin juga menyukai