DASAR TEORI
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan
pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada
temperatur ruangan (kamar). Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan
prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan (Sidik dan
Mudahar, 2000).Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang
mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak
mengandung zat yang mudah mengembang dalam cairan penyari, tidak
mengandung benzoin, sitrak, dan lain-lain. Maserasi dilakukan dengan
merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari yang
digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol, ataupelarut lain.
Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel
yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif didalam sel dan diluar sel,
maka larutan terpekat akan terdesak keluar. Peristiwa ini berulang sehingga
terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan diluar sel dan didalam sel.
Pada umumnya maserasi dilakukan dengan cara 10 bagian simplisia dengan
derajat kehalusan yang cocok, dimasukkan kedalam bejana kemudian
Alat :
2 buah botol sedang
Penyaring teh
Gelas kimia
Pipet tetes
Corong
Pisau cutter
Bahan :
Bunga (segar)berbau wangi segenggaman
Minyak sayur 100 ml
Mawar ,melati , kantil , pandan ,dan kenanga
Methanol atau alcohol
Langkah kerja :
Potong tipis-tipis bunga segar yang telah disiapkan
Siapkan dua buah botol dan tuangkan minyak atau methanol pada masing
masing botol
Masukan irisan bunga segar dan tutup rapat
Letakan di tempat teduh dan biarkan selama satu minggu
Setelah satu minggu amati hasilnya dan lakukan penyaringan
Ukur hasil maserasi
Hasil pengamatan
No
Jenis yang
Perbandingan
Tingkat
diamati
Bunga mawar
keharuman
Seperti agar-agar
Daun pandan
jernih
Setelah minyak disaring lebih
Seperti bubur
keruh
Pembahasan
Minyak atsiri atau minyak eteris atau minyak terbang adalah minyak yang
mudah menguap dan diperoleh dari tanaman penghasilnya. Minyak atsiri
banyak digunakan dalam industri sebagai bahan pewangi atau penyedap.
Beberapa jenis minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan antiseptic
(Guenther, 1987).Minyak atsiri dari suatu tanaman tertentu secara umum
mempunyai komposisi kimia tertentu yang pada prinsipnya memberikan
aktivitas anti mikroba yang spesifik khususnya untuk bakteri S. aureus dan E.
coli. Komposisi dari minyak atsiri sangat bervariasi, dan terdiri dari beberapa
komponen yang sangat kompleks. Tetapi sebagian besar minyak atsiri
terdapat dalam bentuk terpena.Terpena hidrokarbon dibedakan menjadi:
1. Hemiterpena, (C5H8), dan turunannya
2. Monoterpena, (C10H16), dan turunannya
3. Seskuiterpena, (C15H16), dan turunannya
4. Diterpena, (C20H32), dan turunannya
5. Tritepena, (C36H48), dan turunannya
6. Politerpena, (C10H16)x, dan turunannya
Hemiterpena, monoterpena, dan seskuiterpena merupakan komponen
utamaminyak atsiri dan mudah menguap bersama air (Stahl, 1985).
Parfum (minyak wangi) dibuat dari minyak mawar yang merupakan salah
satu jenis minyak atsiri yang diperoleh dari proses penyulingan dan
kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 7 hari ternyata
hasil minyak mawar lebih jernih dibanding dengan daun pandan dan bau
minyak mawar seperti agar-agar sedangkan bau minyak daun pandan
seperti bubur.
Minyak atsiri yang diambil dari bagian-bagian tanaman itu akan memiliki
komposisi kimia yang berbeda-beda dan tentunya pemanfaatannya untuk
aromatherapy juga akan berbeda. Ada suatu hasil riset yang menyimpulkan,
bahwa pemanfaatan minyat atsiri sebagai aroomatherapy dibagi sesuai
anatomi tumbuhan. Untuk minyak atsiri yang diambil dari bagian atas
tanaman (bunga dan biji) : misalnya minyak bunga cengkeh, minyak melati,
minyak bunga mawar, minyak bunga lavender, minyak biji pala, lebih banyak
dimanfaatkan untuk aromatheraphy bagian kepala, rangsangan otak, dan
untuk minyak bunga melati sering dimanfaatkan untuk penderita insomnia
dan tidak boleh dipakai untuk wanita yang sedang hamil karena akan
menyebabkan kandungannya keguguran.
Untuk minyak atsiri yang diperoleh dari bagian tengah tanaman (batang,
ranting, daun, kulit kayu) misalnya minyak kayu manis, minyak kayu putih,
minyak gaharu, minyak massoi lebih banyak dipakai untuk pengobatan
didaerah bagian mulut dan tenggorokan dan sebagai aroma makanan diindra
oleh indra pengecap. Adapun minyak atsiri yang diekstrak dari bagian bawah
(akar) misalnya minyak jahe, minyak akar lawang, minyak akar wangi, lebih
banyak dipakai untuk pengobatan saluran pencernaan ke bawah, dan juga
untuk kulit luar.
Parfum sangat berbeda dengan minyak atsiri, karena didalam parfum sudah
mengandung senyawa kimia sintetis. Didalam parfum, ada istilah top note,
middle note, dan bottom note. Golongan top note : kelompok minyak atsiri
yg paling mudah menguap ini yang merupakan kesan awal yg muncul ketika
parfum itu dipakai. Golongan middle note : kelompok minyak atsiri/bahan
kimia sintetis yg daya menguapnya lebih rendah, dan yang terakhir adalah
bottom note : kelompok minyak atsiri/kimia sintetis yg paling sulit menguap
(walaupun masih dalam kelompok minyak yang mudah menguap). Peran dari
middle note dan bottom note adalah sebagai fixative (pengikat bau) dari
yang top note shg bau akan tahan lama.