Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM MASERASI

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA (MASERASI )

DASAR TEORI
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan
pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada
temperatur ruangan (kamar). Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan
prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan (Sidik dan
Mudahar, 2000).Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang
mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak
mengandung zat yang mudah mengembang dalam cairan penyari, tidak
mengandung benzoin, sitrak, dan lain-lain. Maserasi dilakukan dengan
merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari yang
digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol, ataupelarut lain.
Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel
yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif didalam sel dan diluar sel,
maka larutan terpekat akan terdesak keluar. Peristiwa ini berulang sehingga
terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan diluar sel dan didalam sel.
Pada umumnya maserasi dilakukan dengan cara 10 bagian simplisia dengan
derajat kehalusan yang cocok, dimasukkan kedalam bejana kemudian

dituangi dengan 75 bagian cairan penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5


hari terlindung dari cahaya, sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 5 hari
diserkai, ampas diperas. Pada ampas ditambahkan cairan penyari
secukupnya, diaduk dan diserkai sehingga diperoleh seluruh sari sebanyak
100 bagian. Bejana ditutup, dibiarkan ditempat sejuk, terlindung dari cahaya,
selama 2 hari kemudian endapan dipisahkan.
Pengadukan pada proses maserasi dapat menjamin keseimbangan
konsentrasi bahan yang diekstraksi lebih cepat didalam cairan
penyari. Hasil penyarian dengan cara maserasi perlu dibiarkan selama
waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengendapkan zat-zat yang tidak
diperlukan tetapi ikut terlarut dalam
cairan penyari, seperti: malam dan lain-lain.
Modifikasi maserasi antara lain:
1. Remaserasi.
2. Maserasi kinetik.
3. Digesti.

Alat :
2 buah botol sedang
Penyaring teh
Gelas kimia
Pipet tetes

Corong
Pisau cutter
Bahan :
Bunga (segar)berbau wangi segenggaman
Minyak sayur 100 ml
Mawar ,melati , kantil , pandan ,dan kenanga
Methanol atau alcohol
Langkah kerja :
Potong tipis-tipis bunga segar yang telah disiapkan
Siapkan dua buah botol dan tuangkan minyak atau methanol pada masing
masing botol
Masukan irisan bunga segar dan tutup rapat
Letakan di tempat teduh dan biarkan selama satu minggu
Setelah satu minggu amati hasilnya dan lakukan penyaringan
Ukur hasil maserasi
Hasil pengamatan
No

Jenis yang

Perbandingan

Tingkat

diamati
Bunga mawar

Setelah minyak disaring lebih

keharuman
Seperti agar-agar

Daun pandan

jernih
Setelah minyak disaring lebih

Seperti bubur

keruh

Pembahasan
Minyak atsiri atau minyak eteris atau minyak terbang adalah minyak yang
mudah menguap dan diperoleh dari tanaman penghasilnya. Minyak atsiri
banyak digunakan dalam industri sebagai bahan pewangi atau penyedap.
Beberapa jenis minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan antiseptic
(Guenther, 1987).Minyak atsiri dari suatu tanaman tertentu secara umum
mempunyai komposisi kimia tertentu yang pada prinsipnya memberikan
aktivitas anti mikroba yang spesifik khususnya untuk bakteri S. aureus dan E.
coli. Komposisi dari minyak atsiri sangat bervariasi, dan terdiri dari beberapa
komponen yang sangat kompleks. Tetapi sebagian besar minyak atsiri
terdapat dalam bentuk terpena.Terpena hidrokarbon dibedakan menjadi:
1. Hemiterpena, (C5H8), dan turunannya
2. Monoterpena, (C10H16), dan turunannya
3. Seskuiterpena, (C15H16), dan turunannya
4. Diterpena, (C20H32), dan turunannya
5. Tritepena, (C36H48), dan turunannya
6. Politerpena, (C10H16)x, dan turunannya
Hemiterpena, monoterpena, dan seskuiterpena merupakan komponen
utamaminyak atsiri dan mudah menguap bersama air (Stahl, 1985).
Parfum (minyak wangi) dibuat dari minyak mawar yang merupakan salah
satu jenis minyak atsiri yang diperoleh dari proses penyulingan dan

penguapan lumatan daun-daun mahkota. Teknik penyulingan mawar berasal


dari Persia yang menyebar ke Arab dan India.
Pada saat ini, kebutuhan minyak mawar dunia sebanyak 70%-80% dipenuhi
oleh pusat penyulingan mawar di Bulgaria sedangkan sisanya dipenuhi oleh
Iran dan Jerman. Penyulingan minyak mawar di Bulgaria, Iran, dan Jerman
menggunakan mawar damaskus Rosa damascena 'Trigintipetala,' sedangkan
penyulingan di Perancis menggunakan jenis Rosa centifolia. Minyak mawar
berwarna kuning pucat atau kuning keabu-abuan juga disebut minyak 'Rose
Absolute' untuk membedakannya dengan minyak mawar yang sudah
diencerkan. Penyulingan menghasilkan minyak mawar dengan perbandingan
1/3.000 sampai 1/6.000 dari berat bunga, sehingga dibutuhkan 2.000 bunga
mawar untuk menghasilkan minyak mawar sebanyak:1gram.
Minyak mawar terdiri dari geraniol beraroma wangi yang mempunyai rumus
kimia C10H18O dengan rumus bangun
CH3.C[CH3]:CH.CH2.CH2.C[CH3]:CH.CH2OH dan l-sitronelol; serta rose
camphor (parafin tanpa bau).

kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 7 hari ternyata
hasil minyak mawar lebih jernih dibanding dengan daun pandan dan bau
minyak mawar seperti agar-agar sedangkan bau minyak daun pandan
seperti bubur.

Pemanfaatan minyak atsiri sangat bervariatif, tergantung dari bagian


tanaman mana dia diambil. Sebagai contoh adalah minyak cengkeh dapat
diambil dari bunganya (clove bud oil) aromanya fruity, bisa juga dari
tangkainya (clove stem oil) ataupun dari daunnya yg telah berguguran (clove
leaf oil) keduanya memiliki aroma spicy, walaupun berbeda kandungan
eugenolnya. Minyak pala bisa juga diambil dari biji (buah) pala ataupun daun
pala.

Minyak atsiri yang diambil dari bagian-bagian tanaman itu akan memiliki
komposisi kimia yang berbeda-beda dan tentunya pemanfaatannya untuk
aromatherapy juga akan berbeda. Ada suatu hasil riset yang menyimpulkan,
bahwa pemanfaatan minyat atsiri sebagai aroomatherapy dibagi sesuai
anatomi tumbuhan. Untuk minyak atsiri yang diambil dari bagian atas
tanaman (bunga dan biji) : misalnya minyak bunga cengkeh, minyak melati,
minyak bunga mawar, minyak bunga lavender, minyak biji pala, lebih banyak
dimanfaatkan untuk aromatheraphy bagian kepala, rangsangan otak, dan
untuk minyak bunga melati sering dimanfaatkan untuk penderita insomnia
dan tidak boleh dipakai untuk wanita yang sedang hamil karena akan
menyebabkan kandungannya keguguran.

Untuk minyak atsiri yang diperoleh dari bagian tengah tanaman (batang,
ranting, daun, kulit kayu) misalnya minyak kayu manis, minyak kayu putih,
minyak gaharu, minyak massoi lebih banyak dipakai untuk pengobatan

didaerah bagian mulut dan tenggorokan dan sebagai aroma makanan diindra
oleh indra pengecap. Adapun minyak atsiri yang diekstrak dari bagian bawah
(akar) misalnya minyak jahe, minyak akar lawang, minyak akar wangi, lebih
banyak dipakai untuk pengobatan saluran pencernaan ke bawah, dan juga
untuk kulit luar.

Parfum sangat berbeda dengan minyak atsiri, karena didalam parfum sudah
mengandung senyawa kimia sintetis. Didalam parfum, ada istilah top note,
middle note, dan bottom note. Golongan top note : kelompok minyak atsiri
yg paling mudah menguap ini yang merupakan kesan awal yg muncul ketika
parfum itu dipakai. Golongan middle note : kelompok minyak atsiri/bahan
kimia sintetis yg daya menguapnya lebih rendah, dan yang terakhir adalah
bottom note : kelompok minyak atsiri/kimia sintetis yg paling sulit menguap
(walaupun masih dalam kelompok minyak yang mudah menguap). Peran dari
middle note dan bottom note adalah sebagai fixative (pengikat bau) dari
yang top note shg bau akan tahan lama.

Anda mungkin juga menyukai