Anda di halaman 1dari 5

ANGKET SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

Petunjuk:

1. Skala sikap ini bertujuan untuk mengetahui sikap Anda terhadap matematika.

2. Tidak ada jawaban benar atau salah untuk tiap butir soal berikut. Oleh karena itu,
jawaban apa pun yang Anda berikan tidak berpengaruh pada nilai mata pelajaran.

3. Jawablah seluruh butir soal berikut secara spontan dan jujur, sesuai dengan
perasaan yang Anda miliki ketika pertama kali Anda membaca butir soalnya.

4. Berilah tanda cek () untuk setiap pernyataan pada kolom pilihan sikap yang paling
sesuai untuk diri Anda sendiri.

5. Keteranagan sikap: SS = sangat setuju, S = setuju, R = ragu-ragu, TS = tidak setuju,


dan STS = sangat tidak setuju.

No Pernyataan SS S R TS STS
1 Matematika adalah pelajaran yang penting.
2 Matematika adalah pelajaran yang sulit.
3 Tanpa matematika saya sulit memahami mata pelajaran lain.
4 Dengan belajar matematika saya dapat menjadi orang yang sukses.
5 Saya merasa kurang mampu mempelajari matematika.
6 Mempelajari matematika bermanfaat bagi kehidupan saya.
7 Matematika perlu dipelajari.
8 Banyaknya hitung-hitungan membuat matematika sulit.
9 Menyelesaikan soal-soal matematika adalah hal yang kurang penting bagi
saya.
10 Pelajaran matematika membosankan.
11 Guru matematika adalah orang yang kejam.
12 Pelajaran matematika hanya berkaitan dengan angka-angka.
13 Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika hanya
menghabiskan waktu dan tenaga.
14 Agar dapat mengikuti pelajaran matematika dengan baik butuh persiapan
yang baik pula.
15 Jam pelajaran matematika perlu dikurangi.
16 Agar pembelajaran matematika lebih menarik, perlu ada alat peraga.
17 Matematika berkaitan dengan kehidupan saya setiap hari.
18 Keberhasilan dalam belajar matematika tergantung pada usaha saya
sendiri.
19 Mempelajari matematika sangat menyenangkan.
20 Saya senang mengerjakan tugas pekerjaan rumah matematika.
21 Saya senang bila dalam pembelajaran matematika ada permainan-
permainan.
22 Saya senang mendengarkan penjelasan guru matematika.
23 Saya tidak suka bila ada perlombaan matematika.
24 Saya tidak suka bila diajak berdiskusi tentang matematika.
25 Saya merasa benci terhadap guru matematika.
26 Mengerjakan tugas matematika seringkali membosankan.
27 Saya merasa kesal bila guru matematika menambah waktu belajar
matematika di sore hari.
28 Saya senang mendengar berita tentang matematika.
29 Saya bangga bila dapat membuat alat peraga matematika.
30 Saya bangga bila dapat menyelesaikan soal matematika di papan.
31 Saya tidak kecewa bila nilai ulangan matematika saya rendah.
32 Saya kecewa bila guru matematika berhalangan masuk.
33 Saya merasa takut ketika akan mengikuti ujian matematika.
34 Saya merasa takut terhadap guru matematika.
35 Saya merasa perlu mengulang kembali materi matematika yang diajarkan
di sekolah.
36 Saya tidak suka menyelesaikan soal-soal matematika yang sulit.
37 Saya merasa perlu membaca buku-buku matematika di perpustakaan.
38 Saya berusaha tidak terlambat mengikuti pelajaran matematika.
39 Saya ingin menjadi guru matematika.
40 Saya ingin menjadi orang yang pintar matematika.

Konsep tentang soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini
dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai
kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan pada kemampuan
intrapersonal dan interpersonal. Kedua kemampuan tersebut dapat dimiliki oleh seseorang melalui proses
pembelajaran maupun proses pembiaasan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara garis besar, kemampuan intrapersonal mencakup beberapa aspek, yaitu:
1. Kesadaran diri (self awareness), yang didalamnya meliputi: kepercayaan diri, kemampuan untuk
melakukan penilaian dirinya, pembawaan, serta kemampuan mengendalikan emosional.
2. Kemampuan diri (self skill), yang didalamnya meliputi: upaya peningkatan diri, kontrol diri, dapat
dipercaya, dapat mengelola waktu dan kekuatan, proaktif, dan konsisten.
Sedangkan kemampuan interpersonal juga mencakup beberapa aspek yaitu:
1. Aspek kesadaran sosial (social awareness), yang meliputi kemampuan kesadaran politik, pengembangan
aspek-aspek yang lain, berorientasi untuk melayani, dan empati.
2. Aspek kemampuan sosial (social skill), yang meliputi kemampuan memimpin, mempunyai pengaruh,
dapat berkomunikasi, mampu mengelola konflik, kooperatif dengan siapapun, dapat bekerja sama
dengan tim, dan bersinergi.

Indikator Soft skill


January 19th, 2009 by catur
Soft Skill didefinisikan sebagai personal and interpersonal behaviors that develop
and maximize human performance (e.g. coaching, team building, decision making,
initiative). Soft skills do not include technical skills, such as financial, computer or
assembly skills (Berthal, 2003). Berikut adalah beberapa indicator soft skill yang
di olah diolah dari Personal Soft Skill Indicator, Jhon Doe, Performance DNA
International, Ltd., (2001)
NO SOFT SKILL KETERANGAN
01 Personal Effectiveness Kemampuan mendemontrasikan inisiatif, kepercayaan-diri, ketangguhan,
tanggung jawab personal dan gairah untuk berprestasi
02 Flexibility Ketangkasan dalam beradaptasi dengan perubahan baru.
03 Management Kemampuan mendapatkan hasil dengan menggunakan
sumberdaya yang ada, sistem dan proses.
04 Creativity/ Innovation Kemampuan memperbaiki hal-hal yang sudah lama,
kemampuan menciptakan dan menggunakan hal-hal baru
(sistem, pendekatan, konsep, metode, desain, tehnologi, dan
lain-lain)
05 Futuristic thinking Kemampuan memproyeksikan hal-hal yang perlu dicapai atau
hal-hal yang berlum tercapai
06 Leadership Kemampuan mencapai hasil dengan memberdayakan orang
lain.
07 Persuasion Kemampuan dalam meyakinkan orang lain agar berubah ke
arah yang lebih baik
08 Goal orientation Kemampuan dalam memfokuskan usaha untuk mencapai
tujuan, misi, atau target
09 Continuous learning Kesediaan untuk menjalani proses learning, memperbaiki diri
dari praktek, menjalankan konsep baru, tehnologi baru atau
metode baru.
10 Decision-making Kemampuan menempuh proses yang efektif dalam mengambil
keputusan
11 Negotiation Kemampuan memfasilitasi kesepakatan antara dua pihak atau
lebih
12 Written communication Kemampuan mengekspresikan pendapat atau perasaan dengan
bahasa tulis yang jelas dan mudah dipahami orang lain
13 Employee development / Kemampuan memfasilitasi dan mendukung kemajuan orang
Coaching lain
14 Problem-solving Kemampuan mengantisipasi, menganalisis, dan menyelesaikan
masalah
15 Teamwork Kemampuan dalam bekerjasama dengan orang lain secara
efektif dan produktif
16 Presenting Kemampuan mengkomunikasikan pesan di depan orang banyak
secara efektif
17 Diplomacy Kemampuan menangani kesulitan atau isu sensitif secara
diplomatif, bijak, efektif, dengan pemahaman yang mendalam
terhadap kultur, iklim dan politik yang berkembang di tempat
kerja.
18 Conflict management Kemampuan menyelesaikan konflik secara konstruktif
19 Empathy Kemampuan untuk bisa peduli pada orang lain
20 Customer service Kemampuan mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan,
keinginan dan harapan orang lain atau pelanggan
21 Planning / Organizing Kemampuan menggunakan logika, prosedur atau sistem untuk
mencapai sasaran
22 Interpersonal skills Kemampuan berkomunikasi secara efektif, dan bisa menjalin
hubungan secara harmonis dengan orang lain.
23 Self-management Kemampuan mengontrol-diri atau mengelola potensi dan
waktu untuk mencapai hasil yang lebih bagus

Anda mungkin juga menyukai