INFLUENZA
A. Pengertian
Influenza merupakan infeksi saluran pernafasan atas yang
disebabkan oleh virus yang menjangkiti pasien pada semua tingkat
usia. (Behrman Klirgman Arvin.2000)
1
B. Etiologi
Penyakit influenza disebabkan oleh Myxovirus influenza. Virus ini
menyerang saluran pernapasan dan bisa mengakibatkan peradangan.
Terdapat tiga jenis virus utama yang dinamai virus influenza A, B, dan
C. Virus influenza jenis A ini yang paling banyak ditemui dan
dinyatakan "bertanggungjawab" terhadap kejadian epidemik. Virus tipe
ini juga sering mengalami perubahan.
Influenza tipe A menginfeksi manusia dan hewan, influenza tipe B
menginfeksi manusia, sedangkan influenza tipe C menginfeksi manusia
dan babi (Harimoto & Kawaoka 2001 : 130-131)
C. Manifestasi Klinis
Batuk
Hidung tersumbat
Kelelahan
Nyeri kepala
2
'S-
Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut,
tenggorok, dan hidung
Ruam petechiae
m
Pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri abdomen, >
i
(dapat menjadi parah pada anak dengan influenza B)
/
D. Patofisiologi 7
Gejala influenza mulai timbul setelah 2448 jam penderita Z
terserang virus. Gejala ini biasanya akan hilang setelah 35
hari,sedangkan batuk dan kelelahan masih tetap. Pada anak- anak, >
E. Patway
Virus
Endotoksin
Proses peradangan
4
kapiler
Pembengkakan sel
Intoleransi aktivitas
F. Penatalaksanaan Medik
a. Pengobatan
Hingga kini, influenza masih belum ada obatnya. Obat
influenza yang sekarang beredar bukan untuk menyembuhkan
penyakit influenza atau membunuh virus penyebabnya. Obat
tersebut hanya ditujukan untuk meringankan gejala influenza
sehingga dapat mengurangi penderitaan yang dialami.
Mengurangi keluhan akibat influenza dapat dilakukan dengan
cara mengonsumsi obat influenza yang mengandung penurun
panas, analgesik, dekongestan, dan antihistamin. Obat analgesik
akan mengurangi rasa sakit di otot dan kepala. Dekongestan untuk
membantu melegakan hidung tersumbat, sedangkan antihistamin
dapat membantu mengatasi hidung yang terus-menerus berair dan
mata gatal. Jika penderita mengalami batuk boleh mengonsumsi
obat penekan batuk. Mengingat efek samping obat tersebut,
dianjurkan untuk tidak mengonsumsi semua obat tersebut. Namun,
cukup disesuaikan dengan gejala yang tampak. Contohnya, influ-
enza yang tidak disertai batuk tidak perlu mengonsumsi obat
influenza yang mengandung penekan batuk.
Pengobatan influenza yang tidak mengalami komplikasi sangat
sederhana. Penderita harus istirahat yang cukup dan menghentikan
semua aktivitas olahraga. Selain itu, penderita harus lebih banyak
5
minum cairan dan makan makanan bergizi. Cairan akan membantu
menghilangkan cairan hidung yang keluar dan menghindari
dehidrasi. Istirahat yang cukup bertujuan untuk menyimpan tenaga
guna mengurangi kelelahan dan lemas. Dengan demikian,
diharapkan pertahanan tubuh cepat pulih dan influenza akan segera
sembuh dengan sendirinya. Penderita juga disarankan untuk mandi
air panas atau memanaskan badan untuk mengurangi rasa sakit di
otot. Mandi uap atau air hangat juga berguna untuk merangsang
keluarnya keringat sehingga demam turun.
b. Antibiotik
Penggunaan antibiotik tidak berguna karena tidak
mempengaruhi virus. Antibiotik diperlukan hanya jika ada
komplikasi. Penggunaan ini hanya terjadi 5% dari semua kasus
influenza. Pemakaian antibiotik yang berlebihan dan tidak pada
tempatnya dapat menyebabkan kekebalan kuman dan membuat
kuman tubuh yang jinak menjadi ganas. Mengonsumsi obat yang
mubazir karena tidak efektif dan dapat menimbulkan reaksi yang
berbahaya sangat bertentangan dengan pertimbangan "manfaat
risiko" dalam prinsip pengobatan. Jika seluruh masyarakat terus
rnelakukan kekeliruan ini, risiko menjadi sangat besar. Kekebalan
terhadap kuman menyebabkan hilangnya keampuhan antibiotik
ketika benar-benar dibutuhkan.
C. Vitamin C
Peranan vitamin C dosis tinggi untuk menanggulangi influenza
masih kontroversi. Pertahanan tubuh alamiah akan mengembalikan
tubuh ke keadaan normal setelah 35 hari.
G. Pemeriksaan diagnostik.
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
Test Diagnostik Penemuan
6
Kultur jaringan nasal atau Positif untuk virus infuenza
sekret pharyngeal.
Kultur sputum. Positif untuk bakteri pada
infeksi sekunder
Fluorescent antibody yang Positif untuk virus infuen
mengotori sekret.
Meningkat 4 x pada
Hemagglutination inhibition
antibody antara tahap akut
or complement fixation test
dan pemulihan.
Urinalysis Albuminuria
Kecepatan sedimentasi Erythrosit
meninggi
Jumlah WBC Leukopenia (< 5000 mm3)
atau leukositosis (11.000-
15.000 mm3).
Hemoglobin Meningkat
Hematocrit Meningkat
H. Komplikasi
Komplikasi yang paling sering ditemukan adalah pneumonia atau
penyakit radang paru. Bahaya komplikasi akan lebih parah jika terjadi
pada anak-anak atau pasien yang menderita penyakit kronis. Sebagai
gambaran, setiap tahun 10-20% penduduk Amerika terserang
influenza. Sebanyak 114.000 orang harus menjalani perawatan di
rumah sakit karena penyakitnya berkembang menjadi komplikasi.
Sebanyak 36.000 orang yang mengalami komplikasi berakhir dengan
kematian. Selain bersifat epidemik (menyebar di suatu daerah),
influenza juga dapat bersifat pandemik (menyebar ke seluruh negara
atau dunia). Influenza bersifat epidemis terutama pada musim dingin.
Bahaya kematian disebabkan adanya komplikasi penyakit yang
berhubungan dengan influenza.
I. Pencegahan
Virus influenza mudah menyebar ke udara ketika penderita bersin
atau batuk. Karena itu, penderita sebaiknya memakai masker agar
tidak menulari orang sehat. Jika malu menggunakan masker, ketika
7
batuk atau bersin penderita bisa menggunakan sapu tangan sekali
pakai (tisu). Jangan lupa membuang tisu bekas ke tempat sampah.
Agar terhindar dari serangan influenza, orang yang sehat sebaiknya
mencuci tangan sesering mungkin. Usahakan untuk menghindari
tempat yang sedang terjadi wabah influenza. Selain itu, sangat
dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh dengan cara rnelakukan
olahraga dan diet seimbang.
Cara mencegah terjadinya influenza adalah dengan rnelakukan
vaksinasi influenza. Orang yang sudah rnelakukan vaksinasi influenza
tidak berarti terbebas dari influenza. Sesekali dia bisa terserang
influenza, tetapi gejala yang dialaminya lebih ringan dibandingkan
dengan orang yang tidak mendapatkan vaksinasi.
J. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Kepala dan leher
b. Pernapasan
c. Abdominal
Anorexia dan malaise (rasa tidak enal badan).
d. Neurologi
Myalgia khususnya pada punggung dan kaki.
e. Suhu tubuh
Tiba-tiba serangan demam (380 hingga 390C) yang secara
bertahap turun dan naik lagi pada hari ketiga.
8
2. Diagnosa Keperawata
Diagnosis yang perlu dilakukan oleh perawat terhadap pasien
dengan influenza adalah :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Hipertermi
3. Intoleransi aktifitas
9
3. Rencana Tindakan Keperawatan
Menurut Doenges, M. G (2000) dalam buku Rencana Asuhan Keperawatan intervensi yang diambil adalah
:
N Diagnosa Tujuan/Kriteria Intervensi Rasional
o. Keperawatan Hasil
1 Bersihan jalan nafas Setalah dilakukan Kaji pola pernafasan Obstruksi dapat disebabkan oleh
tidak efektif tindakan keperawatn akumulasi sekret, perlengketan
berhubungan selama 3 x 24 jam, mukosa
dengan penumpukan jalan nafas klien Tingkatkan masukan
sekret ditandai bersih dengan cairan sampai 3000 Hidrasi membantu menurunkan
dengan : kriteria hasil : klien ml/hari sesuai toleransi kekentalan sekret,
DS : klien dapat bernafas jantung. Memberikan air mempermudah pengeluaran.
mengatakan: dengan normal, RR hangat. Penggunaan cairan hangat dapt
sulit bernafas, dalam rentang menurunkan spasme bronkus.
batuk dan normal dan tidak Ajarkan dan anjurkan
pusing. tampak gejala klien batuk efektif Meningkatkan keefektifan upaya
DO : Klien tampak : influenza. batuk dan pengeluaran sekret
- Sianosis Berikan fisiotrapi dada
- Hidung klien
sesuai indikasi : Meningkatkan ventilasi pada
10
tampak drainase postural semua segmen dan alat drainase
merah sekret.
- Gelisah
Kolaborasi dengan
- RR : 13
dokter dalam pemberian Membersihkan dari sekret
x/menit
- Bunyi nafas mukolitik
tidak normal
11
disentuh Berikan antipiretik, membantu menghilangkan cairan
- Suhu : 38,5C
misalnya : ASA (aspirin), hidung yang keluar dan
asetaminofen (tylenol) menghindari dehidrasi
12
- Ketidakseimb melakukan atifitas, klien melakukan sesuatu secara
Anjurkan klien
angan antara dan seimbangnya mandiri
menghentikan aktivitas
suplai dan suplai O2
jika nyeri dada, nafas Regangan/stress kardiopulmonal
kebutuhan
pendek,kelemahan atau berlebihan dapat menimbulkan
oksigen.
pusing terjadi dekompensasi/kegagalan.
Implementasikan
program rehabilitasi Peningkatan bertahap pada
jantung/aktivitas aktivitas menghindari kerja
jantung/konsumsi O2 berlebihan
13
DAFTAR PUSTAKA
14