Anda di halaman 1dari 11

PENANGANAN PRODUKSI DI ATAS PERMUKAAN

SEPARATOR

DISUSUN OLEH :

Nama : Gabriella Herawati

NIM : 1201013

Kelas : Teknik Perminyakan Reg A

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

BALIKPAPAN

2015/2016
INTRODUCTION

Di dunia perminyakan, pada lapangan eksploitasi-produksi memiliki tugas


yang sangat penting. Salah satu dari tugas lapangan eksploitasi-produksi, yaitu
melakukan produksi (lifting) minyak dari reservoir. Secara garis besar dalam proses
lifting, pengaliran fluida hidrokarbon dari kepala sumur ke tangki pengumpul
dengan menggunakan peralatan produksi diatas permukaan.
Fluida hidrokarbon yang terproduksi, tidak murni minyak seperti yang kita
harapkan. Minyak dari sumur biasanya berupa campuran dan campuran tersebut
tidak seluruhnya minyak, apa yang ada dalam sumur dan reservoir sangatlah
heterogen dan pada umumnya terdapat air, minyak, gas serta partikel padatan. Hasil
produksi dari dalam sumur ketika telah mencapai permukaan tidak bisa langsung
masuk storage tank, tetapi harus segera dilakukan treatment jika tidak akan
berakibat korosi dan plugging dalam flowline/transmission line yang apabila
diacuhkan dapat berakibat shut-in.
Sesuai dengan permintaan dari refinery ataupun persyaratan yang harus
dipenuhi sebelum dilakukannya proses shipping, maka antara minyak, air dan gas
harus dipisahkan. Proses pemisahan tersebut dapat berupa pemisahan minyak, air
dan gas. Sehingga pada lapangan eksploitasi-produksi harus memiliki fasilitas
pemisahan.
Dimana fasilitas pemisahan merupakan semua peralatan untuk memisahkan
fluida produksi antara minyak dengan gas atau air sebelum dikirim ke pengilangan.
Salah satu bagian dari fasilitas pemisahan, yaitu separator. Didalam separator akan
terjadi proses-proses pemisahan, meliputi berbagai cara pemisahan berdasarkan
densitas fluida, padatan-padatan dari minyak, pemisahan air dan gas dari minyak
serta pemecahan emulsi. Sehingga minyak yang telah dipisahkan akan dikirim ke
refinery atau ke terminal pengapalan dengan jalan mengalirkannya melalui pipa-
pipa.
TECHNICAL

Definisi
Separator dipasang di gathering station atau block station pada setiap
lapangan eksploitasi-produksi berbentuk tabung yang bertekanan, bertujuan untuk
memisahkan dan mengumpulkan liquida dari gas (terbatas untuk minyak dan air
saja) atau antara satu liquid (dalam hal ini air) dengan liquid yang lain (dalam hal
ini minyak mentah).

Gambar 1. Bagian di separator


Penurunan tekanan yang dialami oleh fluida sejak keluar dari sumur telah
menyebabkan terpisahnya fasa gas dan fasa cair tapi belum secara sempurna. Ketika
produksi memasuki separator, kondisi separator ini memungkinkan terjadinya suatu
pemisahan fas gas dan cair secara sempurna dan cukup baik.
Proses pemisahan dalam separator berjalan pada tekanan dan temperatur
tertentu yang kondisi optimumnya diperhitungkan berdasarkan komposisi dari
hidrokarbon yang terproduksi. Tekanan kerja separator dapat diatur dengan suatu
pressure control valve yang dipasang pada saluran gas outlet sesudah separator.
Sebagian besar proses pemisahan minyak dan gas dikarenakan adanya satu atau
lebih dari tiga karakteristik hidrokarbon alami yang ada, yaitu :
a. Specific Gravity
Semakin berat suatu benda, semakin besar kemungkinan benda tersebut
bergerak ke dasar, hal ini diakibatkan pengaruh gravitasi. Gas lebih ringan dari
minyak, minyak lebih ringan dari air; oleh karena itu air akan berada di tempat
yang paling bawah, minyak berada diantara air dan gas, sedangkan gas
berada ditempat yang paling atas. Sifat-sifat inilah yang dimanfaatkan dalam
proses pemisahan fluida.
b. Pressure
Tekanan yang datang dari sumur minyak dan gas dimanfaatkan untuk proses
pemisahan. Setiap vessel seperti separator beroperasi pada tekanan tertentu
yang menggerakkan cairan di dalamnya. Adanya gerakan ini mengakibatkan
cairan saling beradu dan selanjutnya membantu proses pemisahan.
c. Temperature
Perubahan suhu mempengaruhi spesifik grafity dan tekanan dari wellstream.
Perubahan ini mempengaruhi proses pemisahan.

Cara Kerja
Separator dibuat berdasarkan besarnya ruangan yang akan ditempati oleh
gas ditambah dengan besarnya ruangan yang akan ditempati oleh liquida. Apabila
permukaan liquida dalam separator melebihi tempat yang semestinya, maka ia akan
mengambil sebagian dari tempat gas, dan begitu juga sebaliknya. Apabila ini
terjadi, maka pemisahan yang dihasilkan oleh separator tidak akan menurut yang
dikehendaki. Oleh karena itu, maka separator memiliki dua alat pengontrol yaitu :
1. Pengontrol tekanan (pressure controller)
Tekanan di dalam separator di set pada tekanan tertentu agar pemisahan gas dan
liquida dapat berhasil dengan baik. Untuk menjaga tekanan dalam separator bisa
bertahan sesuai dengan tekanan yang sudah ditentukan, pada gas outlet dari
separator dipasang alat pengontrol tekanan. Alat ini pada dasarnya mengontrol
atau mengatur jumlah gas yang keluar dari separator.

2. Pengontrol permukaan liquid (liquid level controller)


Tinggi permukaan liquid di dalam separator diatur sedemikian rupa agar
separator dapat bekerja menurut semestinya. Untuk itu separator dilengkapi
dengan alat pengatur permukaan liquid yang dipasang pada liquid outlet dan
dihubungkan dengan floater/displacer dan control valve.
Gambar 2. Cara Kerja Separator
Jenis Separator
Berdasarkan bentuk dan posisi separator dibagi menjadi, yaitu:
a. Separator Horizontal
Separator ini sangat sesuai digunakan apabila sumur produksi memiliki Gas
Oil Ratio (GOR) yang tinggi dan membutuhkan waktu penyimpanan yang
lama untuk pemisahan gas dan liquid.
b. Separator Vertikal
Biasanya digunakan untuk memisahkan fluida produksi yang mempunyai
GLR (Gas Liquid Ratio) rendah dan/atau kadar padatan tinggi, separator ini
sudah dibersihkan serta mempunyal kapasitas cairan dan gas yang besar.
c. Separator Spherical
Separator jenis ini mempunyai kapasitas gas dan surge terbatas sehingga
umumnya digunakan untuk memisahkan fluida produksi dengan GLR kecil
sampai sedang namun separator ini dapat bekerja pada tekanan tinggi.
Terdapat dua tipe separator bulat yaitu tipe untuk pemisahan dua fasa dan
tipe untuk pemisahan tiga fasa.

Berdasarkan fungsi separator dibedakan menjadi, yaitu:


a. Separator dua fase ( Minyak dan Gas atau Air dan Gas)
Separator dua fase berfungsi memisahkan gas dari cairan. Gas mengalir
keluar dari gas outlet, cairan (minyak dan air) keluar melalui liquid outlet
yang sama.
b. Separator tiga fase (Minyak, Air dan Gas)
Separator tiga fase berfungsi memisahkan gas, minyak dan air. Gas keluar
melalui gas outlet, air dan minyak keluar melalui outlet yang lain.

Berdasarkan tekanan kerja separator dibedakan menjadi, yaitu :


a. Separator bertekanan tinggi (750 1500 psi)
b. Separator bertekanan sedang (230 700 psi)
c. Separator bertekanan rendah (10 225 psi)

Kelebihan dan Kekurangan


Separator Horizontal, terdiri dari 2 tipe yaitu Single barrel separator dan
Double bareel separator.
Kelebihan, yaitu :
1. Lebih murah dari separator vertikal.
2. Dapat menampung crude dalam bentuk foam.
3. Mudah diangkut.
4. Lebih ekonomis dan efisien untuk memproses gas dalam jumlah besar.
5. Diperlukan diameter yang lebih kecil untuk suatu kapasitas gas tertentu.

Gambar 3. Separator Horizontal

Kekurangan, yaitu :
1. Liquid level controller lebih kritis dari pada separator vertikal.
2. Apabila fluida mengandung pasir, lebih sulit membersihkan dan kurang
menguntungkan.
3. Pemasangannya memerlukan ruangan yang lebih luas, kecuali kalau disusun
bertingkat.

Separator Vertikal
Kelebihan, yaitu :
1. Pengontrolan level cairan tidak terlampau rumit.
2. Dapat menanggulangi pasir dalam jumlah besar.
3. Mudah dibersihkan karena bagian bawah mempunyai design yang
berkerucut.
4. Mempunyai kapasitas surge cairan yang besar.
5. Kecendrungan cairan untuk menguap kembali kecil.

Gambar 4. Separator Vertikal

Kekurangan, yaitu :
1. Lebih sulit merawat peralatan-peralatan keselamatan yang terpasang diatas.
2. Pemasangan outlet gas lebih sulit.
3. Harga lebih mahal.
4. Membutuhkan diameter yang lebih besar untuk suatu kapasitas gas tertentu.
Separator Spherical
Kelebihan, yaitu :
1. Compactness (simple).
2. Skid mounted mudah dipasang.
3. Mudah memisahkan gas.
4. Mudah dibersihkan dan aliran pengeluaran lebih bagus.
5. Lebih murah.

Gambar 5. Separator Spherical

Kekurangan, yaitu :
1. Tidak menguntungkan untuk volume gas yang besar.
2. Kapasitas yang terbatas.
3. Kesulitan fabrikasi.
4. Pengontrolan level cairan rumit.

Problem di Separator
1. High liquid level /liquid over flow
Suatu keadaan dimana cairan keluar dari separator melalui gas outlet.
Kemungkinan penyebabnya, antara lain :
a. Cairan yang masuk lebih besar dari pada cairan yang keluar.
b. Control valve di liquid outlet tidak bekerja (close).
c. Block valve didekat control valve tertutup.
d. Terjadi penyumbatan di pipa liquid outlet

2. Low liquid level/gas blowby


Suatu keadaan dimana gas keluar dari separator melalui liquid outlet.
Kemungkinan penyebabnya, antara lain :
a. Berkurang atau tidak ada fluida yang masuk.
b. Control valve di liquid outlet tidak bekerja (open).
c. Bypass valve pada liquid outlet terbuka.
d. Drain valve terbuka.
e. Control valve di gas outlet tidak bekerja (close)

3. Low/High pressure
Suatu keadaan dimana tekanan di separator kurang/melebihi dari setting yang
telah ditentukan.

Perawatan
Inspeksi secara periodik, baik bejana maupun pipa-pipanya terhadap korosi,
scale dan parafin Pemasangan alat-alat keselamatan, semua dihubungkan secara
langsung dengan bejana (tanpa perantara). Dalam pemasangan safety valve harus
diarahkan ketempat penjaga (yang mudah didengar) Pemasangan safety head
langsung pada bejana. Lubang harus terbuka penuh dan tidak boleh ada hambatan.
Untuk separator horizontal arahnya tegak lurus badan, sedang untuk
separator vertical arahnya sejajar dengan badan Benda-benda yang biasa
mengendap pada mist extractor misalnya scale dan parafin, akibatnya mengurangi
efisiensi mist extractor Kalau fluida dari sumur mengandung cairan korosif, maka
harus diadakan inspeksi visual secara periodik Inspeksi visual ialah meneliti
bagian-bagian dari luar pada sambungan yang memungkinkan terdapat kebocoran.
Setiap 6 (enam) bulan sekali man hole dibuka untuk mengecek dan
membersihkannya dari scale dan parafin. Endapan parafin bisa terdapat pada inlet,
outlet atau dinding lubang. Endapan pasir atau lumpur atau partikel-partikel padatan
biasanya mengendap dibagian bawah dan akan mengurangi kapasitas dari
separator. Untuk itu harus sering di drain.

APLICATION
Pada pengaplikasian separator yang pernah saya jumpai, yaitu di PT.
PERTAMINA EP Asset 5 Tanjung Field. Lapangan Tanjung memiliki 6 Block
Station, adalah tempat penampung sementara hasil minyak dari sumur yang dimana
akan di pisahkan antara minyak, air, dan gas yang terkandung di dalam fluida
tersebut yang nantinya akan di kirim ke tempat penampungan terakhir.
Didalam block station, memakai separator horizontal. Terdapat separator
gabungan (group) yang berfungsi untuk memisahkan antara liquid dan gas secara
gabungan dari semua sumur dan terdapat juga separator uji (test) yang berfungsi
untuk melakukan pengujian produksi suatu sumur. Test yang dilakukan pada setiap
hari di BS. Terdapat 2 test yang di lakukan pada tiap BS antara lain test group dan
test individual sumur produksi.
Pengujian produksi pada test group yaitu melalui separator group dimana
semua aliran fluida dari sumur melalui manifold kemudian dimasukkan kedalam
separator tersebut ditunggu dalam beberapa waktu (3-4 jam/hari) yang di lakukan
satu kali seminggu kemudian hasil produksi dari sumur gabungan akan terbaca pada
Flow Analyzer.
Pengujian pada test individual dilakukan hanya untuk beberapa sumur ,
misalnya 3-4 sumur dalam sehari dengan waktu 2-3 jam/sumur secara bergilir setiap
hari dengan sumur yang berbeda, hanya saja test individual menggunakan separator
test yang kemudian langsung di alirkan ke tank sementara dan hasilnya dibaca pada
Flow Analyzer. Dalam melakukan pengujian kita juga perlu memperhatikan
tekanan kerja pada separator.
Gambar 6. Separator Group dan Separator Test

CONCLUSION
Penggunaan separator atau alat separasi sangat diperlukan dengan tujuan
kita bisa mendapatkan minyak yang disimpan didalam storage tank, menghasilkan
gas untuk proses lebih lanjut untuk digunakan kembali sebagai sumber energy pada
power plant dan bisa dijual, dan memisahkan ait yang terproduksi untuk di proses
lebih lanjut dan bisa diinjeksikan kembali ke dalam formasi. Selain itu, peralatan
pada surface atau diatas permukaan tidak terganggu kinerjanya karena sistem
pemisaha yang tidak baik akan menyebabkan korosi atau plugging pada peralatan
lain yang berakibat pada kerugian akibat masalah pemisahan yang tidak sempurna
dan ditangani dengan serius.

Daftar Pustaka

Surface Production Operations, Volume 1, Third Edition: Design of Oil Handling

Systems and Facilities. Maurice Stewart and Ken E. Arnold

Workshop Operasi Produksi, Buku. Pertamina EP.

Anda mungkin juga menyukai