Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA HEPATITIS A

A. Cara Pencegahan
Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A, antara lain:
Hampir semua infeksi HAV menyebar dengan rute fekal-oral, maka pencegahan dapat
dilakukan dengan hygiene perorangan yang baik, standar kualitas tinggi untuk persediaan air
publik dan pembuangan limbah saniter, serta sanitasi lingkungan yang baik.
Dalam rumah tangga, kebersihan pribadi yang baik, termasuk tangan sering dan mencuci
setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan, merupakan tindakan penting
untuk mengurangi risiko penularan dari individu yang terinfeksi sebelum dan sesudah
penyakit klinis mereka menjadi apparent.
Dalam bukunya, Wilson menambahkan pencegahan untuk hepatitis A, yaitu dengan cara
pemberian vaksin atau imunisasi. Ada dua jenis vaksin, yaitu :
Imunisasi pasif
Pasif (yaitu, antibodi) profilaksis untuk hepatitis A telah tersedia selama bertahun-tahun.
Serum imun globulin (ISG), dibuat dari plasma populasi umum, memberi 80-90% perlindungan
jika diberikan sebelum atau selama periode inkubasi penyakit. Dalam beberapa kasus, infeksi
terjadi, namun tidak muncul gejala klinis dari hepatitis A.
Saat ini, ISG harus diberikan pada orang yang intensif kontak pasien hepatitis A dan orang
yang diketahui telah makan makanan mentah yang diolah atau ditangani oleh individu yang
terinfeksi. Begitu muncul gejala klinis, tuan rumah sudah memproduksi antibodi. Orang dari
daerah endemisitas rendah yang melakukan perjalanan ke daerah-daerah dengan tingkat infeksi
yang tinggi dapat menerima ISG sebelum keberangkatan dan pada interval 3-4 bulan asalkan
potensial paparan berat terus berlanjut, tetapi imunisasi aktif adalah lebih baik.
Imunisasi aktif
Untuk hepatitis A, vaksin dilemahkan hidup telah dievaluasi tetapi telah menunjukkan
imunogenisitas dan belum efektif bila diberikan secara oral. Penggunaan vaksin ini lebih baik
daripada pasif profilaksis bagi mereka yang berkepanjangan atau berulang terpapar hepatitis A.

B. Cara Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit hepatitis A, terapi yang dilakukan hanya untuk
mengatasi gejala yang ditimbulkan. Contohnya, pemberian parasetamol untuk penurun panas.
Terapi harus mendukung dan bertujuan untuk menjaga keseimbangan gizi yang cukup. Tidak ada
bukti yang baik bahwa pembatasan lemak memiliki efek menguntungkan pada program penyakit.
Telur, susu dan mentega benar-benar dapat membantu memberikan asupan kalori yang baik.
Minuman mengandung alkohol tidak boleh dikonsumsi selama hepatitis akut karena efek
hepatotoksik langsung dari alkohol (WHO, 2010).

WHO. 2010. Hepatitis A, B, and C. http://www.who.org. Diakses pada tanggal 28 April 2017.
Wilson, Walter R. And Merle A. Sande. 2001. Current Diagnosis & Tratment in Infectious
Disease. The mcGraw-hill Companies, United States of America.

Anda mungkin juga menyukai