Anda di halaman 1dari 2

Veneer Indirek terdiri dari

1. Conventional powder slurry ceramic (Feldspathic porcelain)


2. Heat pressed ceramic
3. Machineable (CAD/CAM) ceramic

1. Conventional powder slurry ceramic (Feldspathic porcelain)


Feldspathic veneer adalah veneer berlapis porselen yang dibuat dari lapisan kaca
berbahan bubuk dan cairan (silikon dioksida). Silikon dioksida dapat disebut juga sebagai silika
atau kuarsa, terdiri dari berbagai alumina. Alumunium silika yang ditemukan secara alamiah
mengandung potassium dan sodium dinamakan feldspar. Feldspar utamanya terdiri dari 60-64 %
silikon oksida dan 20-23% alumunium oksida yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan dalam bahan restorasi di kedokteran gigi.
Veneer berbahan porselen terdiri dari Kristal fluoroapatit di dalam alumunium silika yang
dilapisi bagian intinya sehingga menciptakan morfologi dan shade dari sebuah restorasi. Kristal
fluoroapatit berperan sebagai bahan optik dari veneer porselen. Veneer berbahan porselen
memiliki hasil estetik yang baik dan translusensi yang tinggi, seperti gigi alami pada umumnya.
Dengan menggunakan proses pelapisan dan pemanasan, teknisi membuat veneer yang mirip
dengan gigi alami manusia.
Sifat mekanik dari feldspathic porcelain rendah, dengan kekuatan fleksibilitas 60-70
MPa. Karena veneer porselen terbuat dari bahan alami glass matrix dan dengan tidak adanya
bahan inti membuat veneer ini lebih rentan fraktur di bawah tekanan mekanik. Sehingga
ikatan/penyatuan yang baik antara enamel (struktur gigi) dengan bahan dari porselen dibutuhkan
untuk mengendalikan kekuatan restorasi. Estetik yang dihasilkan dari restorasi ini bergantung
dari teknik dan kemampuan teknisi untuk membuat restorasi veneer yang sesuai dengan anatomi,
warna, dan translusensi gigi asli.

2. Heat pressed ceramic/Glass based Ceramics


Glass Ceramic idealnya digunakan untuk bahan restorasi gigi anterior. Sifat fisik dan
mekanik dari bahan ini telah mengalami peningkatan, termasuk didalamnya peningkatan
ketahanan terhadap fraktur, ketahanan terhadap thermal shock, dan tahan terhadap erosi.
Peningkatan dari sifat ini bergantung pada interaksi dari ukuran dan jumlah Kristal dan glassy
matrix. Kenampakan opaque atau translusensi bergantung pada komposisi kimia dan prosentase
Kristal.
Penambahan kekuatan glassy ceramic didapatkan dengan penambahan filler yang sesuai
seperti alumunium, magnesium, zirconia, leucite, dan lithium disilicate. Untuk estetik veneer,
kekuatan ceramic berasal dari leucite dan lithium disilicate yang umumnya diindikasikan untuk
sifat optik dan sensitivitas asamnya. Partikel filler ditambahkan ke dalam komposisi basis glass
untuk meningkatkan sifat mekanik dan optik seperti warna dan opasitas.
Glass matrix disaring menggunakan Kristal leucite dan lithium disilicate berukuran
mikro, menciptakan glass matrix yang terisi padat. Kekuatan fleksibilitas bergantung pada
bentuk dan volume dari Kristal. Bahan ini dapat translusen meskipun dengan jumlah Kristal yang
tinggi di dalamnya karena indeks refraktif dari Kristal yang rendah. Antara leucite dan lithium
disilicate dibuat dari kombinasi dari teknik lost-wax dan heat pressed.

3. Machineable (CAD/CAM) ceramic


Perkembangan terbaru dari teknologi CAD/CAM memanfaatkan zirconia, glass bonded
ceramic (vitablock) / glass ceramic (lithium disilicate) yang dibentuk ke dalam machinable
blocks, bahan di atas di lakukan pemanasan kembali setelah proses machining. Restorasi
CAD/CAM dibuat dengan teknologi glass ceramic CEREC yang hasilnya paling bagus saat ini.

PUSTAKA
Shetty N, Dandakeri S, 2013. Review article : porcelain veneers, a smile make over : A Short
Review. J Orofac Res 3(3): 186-190

Anda mungkin juga menyukai