Anda di halaman 1dari 5

RUMUS RUMUS YANG DI GUNAKAN DI DALAM PERHITUNGAN

1. PERHITUNGAN LUAS AREA ANGKUT KONVEYOR


Material yang di bawa oleh konveyor meiliki luasan , luasana
tersebut dipengaruhi oleh lebar belt itu sendiri, sudut tumpukan
material dan sudut kemiringan dari carrier idler. Material yang di bawa
memiliki luasan bawah dan luasan atas. Berikut adalah tampak depan dari pada
beban yang di angkut oleh belt konveyor :

Gambar 2.29 Luas penampang total

lebar sabuk ( B ) diambil sedikitnya 25% dari dasar segitiga ( b ).


Jadi b = 0.8B. Pada ketentuan tertentu b = 0.9B - 0,05 meter
untuk B = 2 meter. Oleh karena itu, asumsi b = 0.8B lebih
konservatif untuk B > 500 mm. Dimana B adalah lebar belt pada
kondisi terpasang. ( KP Nanang jatmiko, 2012 )

Gambar 2.30 Luas penampang atas


A1 = = = ( 0,8B x 0,5 ( 0,8B ) tg ) = 0,16 B 2 tgo

Luas bagian bawah :

A2 = ( 0,4B + 0,8B ) x 0,2B tg = 0,12B2 tg

Jadi luas total :

A total = A1 + A2 ( m2 )

2. PERHITUNGAN KECEPATAN BELT KONVEYOR

1000 x Q
V=
3600 x A x

Dimana :

Q = Kapasitas konveyor ( tph )


A = Luas
penampang ( m2 ) V =
Kecepatan konveyor
(m/s )

Massa jenis material ( kg/m3 )

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alur


Garis besar metodologi penelitian analisa kerusakan bearing di
jelaskan di dalam diagram alur berikut :

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Perhitungan

Pembuatan Rancangan

Simulasi

Analisa

Kesimpulan

Gambar 3.1 Diagram alir perancangan

3.1 Studi Literatur

Untuk mendapatkan data yang mendukung penyusunan makalah ini,


maka dilakukan studi literatur dengan cara mencari buku-buku serta jurnal ilmiah
dab katalog yang mendukung, untuk digunakan sebagai rancangan carrier idler
yang didapatkan melalui media internet.

4.1 Data Analisa Teoritis


Pada analisa teoritik ini data diperoleh dari literartur katalog carrier idler
desain CEMA C jenis troughing idler sebagai parameter perhitung. adapun data -
data tersebut diantaranya:
Jenis bantalan : SKF 6304 Single Deep Groove Ball Bearing

Diameter luar : 52 mm

Diameter dalam : 20 mm

Tebal : 12 mm

Basic Load Rating Dynamic ( C ) : 16,8 KN

Static ( Co ) : 7,8 KN

Fatique Load Limit ( Pu ) : 0,335 KN

Mass : 0,14 kg

Lebar belt : 1200 mm

Berat belt : 26 kg / mm

Kapasitas konveyor : 300 ton / jam

Putaran motor : 1483 rpm

Jenis material angkut : Clay 1009 kg/m3

4.2 Proses Perhitungan Luas Area Angkut Conveyor


Untuk mencari luas area angkut pada belt conveyor data analisa teoristis
1
menggunakan rumus: A1 = (0,8B x 0,5(0,8)tg)

= 0,16 B2 tg

= 0,16 x (1200 mm)2 x tg 20

= 0,16 x (1200 mm)2 x 0,363

= 83635,2 mm2

= 0,083 m2
1
A2 = (0,4B x 0,8) x 0,2B tg)
2

= 0,12 B2 tg

= 0,12 x (1200 mm)2 x tg 35

= 0,12 x (1200 mm)2 x 0,7

= 120.960 mm2

= 0,12 m2

A = A1 + A2 = 0,083 m2 + 0,12 m2 = 0,20 m2

Jadi luas total area adalah 0,20 m2.

Anda mungkin juga menyukai