Anda di halaman 1dari 33

TUGAS BESAR

DESAIN KUDA-KUDA STRUKTUR KAYU

Laporan ini Disusun Sebagai Persyaratan Untuk Mengikuti Ujian Akhir Mata
kuliah Struktur Kayu

Disusun Oleh :
Dea Reztiani Nasikin
21311023

Dosen Mata Kuliah :


Titis Lukita Sari, S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
2023
SOAL dan DATA

Diketahui :
Konstruksi rangka atap suatu bangunan seperti tergambar,
memiliki data- data sebagai berikut:
Jarak kuda-kuda : 3,4 m
Tekanan angin : 37 kg/m2
Kelas kayu / mutu : E20/B
Jenis atap : GENTENG
Sudut kuda-kuda : 35
Panjang kayu maksimum :4
Gambar rangka kuda-kuda :4

(Ketentuan lain mengikuti peraturan SNI 7973-2013)


Tugas :
1. Buat gambar kerja secara manual di kertas A3 dan Aplikasi
Autocad.
2. Rencanakan dimensi gording.
3. Hitunglah Pembebanan kuda-kuda menggunakan program SAP
2000
4. Rencanakan dimensi kuda-kuda.
5. Rencanakan sambungan yang dibutuhkan dan gambar
sambungan menggunakan aplikasi Autocad.
6. Buatlah laporan Tugas Besar Struktur Kayu
JENIS RANGKA ATAP

1.

2.

3.

4.
5.

6.

7.
8.

5
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan praktikum
Desain Kuda Kuda Perencanaan Kayu ini dengan baik. Laporan ini berisi tentang
uraian hasil Tugas mengenai "Perencanaan Rangka Atap Struktur Kayu"'.

Laporan ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak
diantaranya; Titis Lukita Sari, S.T.,M.T.selaku dosen mata kuliah Struktur Kayu, Dan
Asisten dosen Saya Nimah Naimah selaku kakak pembimbing Tugas. Oleh karena itu
kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah diberikan.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan praktikum ini
masih jauh dari kata sempurna.

Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan praktikum ini dapat
memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan masyarakat Indonesia
umumnya.

6
DAFTAR ISI

IDEALISASI STRUKTUR RANGKA ATAP (TRUSS) ......................................... 8


PERENCANAAN GORDING ............................................................................... 9
1. Data – data: ..................................................................................................... 9
2. Pembebanan .................................................................................................. 10
3. Perhitungan momen ...................................................................................... 11
4. Kontrol tegangan: ......................................................................................... 14
PERHITUNGAN BEBAN – BEBAN PADA KUDA – KUDA ............................. 15
2. Perhitungan beban akibat gording .................................................................... 17
3. Perhitungan beban terhadap atap .................................................................. 18
B. KONTROL DIMENSI BATANG TEKAN ................................................. 19
1. Sifat penampang balok ................................................................................. 19
2. Menghitung kuat tekan ................................................................................. 20
4. Menghitung tahanan tekan terkoreksi .......................................................... 21
5. Kontrol tekanan tekan berfaktor ................................................................... 21
13169,6 𝑁 ≤ 57933,76 N .................................................................................. OK!
21
C. KONTROL DIMENSI BATANG TARIK .................................................. 21
1. Menghitung kuat tarik sejajar ....................................................................... 21
2. Menghitung tahanan tarik terkoreksi ............................................................ 22
3. Menghitung kebutuhan luas ......................................................................... 22
Kontrol tahanan tarik........................................................................................... 23
SAMBUNGAN MEKANIS MENGGUNAKAN BAUT .................................... 23

7
IDEALISASI STRUKTUR RANGKA ATAP (TRUSS)
Perencanaan kuda – kuda dalam bangunan sederhana dengan panjang bentang 20 m,
jarak antara kuda – kuda adalah 3,4 m dan sudut kemiringan atap adalah 35˚ terhadap
batang horizontal. Kayu yang digunakan memiliki Kode Mutu E20 dengan klasifikasi
Kelas B. Rencana kuda – kuda dan atap dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Tabel 1 Panjang Bentang Per Elemen

8
Lokasi Batang Lokasi Batang Dimensi
Batang A1 4,05
Batang A2 3,40
Atas
Batang A3 3,40
Batang A4 4,05
Batang B1 3,40
Batang B2 3,40
Bawah
Batang B3 3,40
Batang B4 3,40
Batang D1 4,05
Diagonal
Batang D2 4,05
Batang V1 2,21
Vertikal Batang V2 2,21
Batang V3 2,21
Sumber : Perhitungan Berdasarkan Gambar Rencana

PERENCANAAN GORDING
1. Data – data:
• Beban pada gording
Ukuran gording = 80/120 mm
Luas gording = 0,08 × 0,12 = 0,0096 m²
Berat per satuan volume = 600 Kg/m³ = 6000 N/m³
Berat sendiri gording = Luas gording x Bj
= (0,08 × 0,12 × 6000) = 48 N/m

0,12 m

0,08 m

• Beban Vertikal (Penutup Atap)


Berat atap Genteng)= 50 Kg/m² = 500 N/m²
Berat sendiri atap genteng = Jarak gording x Bj

9
= 2 x 500 = 1000 N/m
• Beban Hidup (L)
Beban hidup (L) = 100 Kg = 1000 N
• Beban Angin
Beban angin = 37 Kg/m2 = 370 N/m2

2. Pembebanan
• Beban Mati (D)
Berat penutup atap = 1000 N/m
Berat gording = 43,20 N/m +
Total = 1043,2 N/m
Dx = D sin α
= 1043,2 sin 33˚
= 568,1 N/m
Dy = D cos α
= 1043,2 cos 33˚
= 874,9 N/m
• Beban hidup (L)
L = 1000 N
Lx = L sin α
= 1000 sin 33˚
= 544,63 N
Ly = L cos α
= 1000 cos 33˚
= 838,67 N
• Beban angin (W)
Beban angin = 37 Kg/m2 = 370 N/m2
Koefisien angin tekan (C1) = 0,02 ∝ −0,4
= 0,02(33°) − 0,4
= 0,26

10
Koefisien angin isap (C2) = −0,4
(PMI Pasal 4.3 Ayat 1.b, Hal 20)
✓ Wtekan = 𝐶1 × 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 × 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑔𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑔
Wtekan = 0,2 × 360 × 2
= 187,2 N/m
✓ Wisap = 𝐶2 × 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 × 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑔𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑔
Wisap = −0,4 × 360 × 2
= - 288 N/m
Perhitungan momen untuk beban angin
1
✓ Mx tekan = × 𝑊𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 × 𝐿2
8
1
Mx tekan = × 187,2 × 32
8

= 210,6 Nm
1
✓ My tekan = × 𝑊𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 × 𝐿2
8
1
My tekan = × 0 × 32
8

= 0 Nm
1
✓ Mx isap = × 𝑊𝑖𝑠𝑎𝑝 × 𝐿2
8
1
Mx isap = × −288 × 32
8

= - 324 Nm
1
✓ My isap = × 𝑊𝑖𝑠𝑎𝑝 × 𝐿2
8
1
My isap = × 0 × 32
8

= 0 Nm

3. Perhitungan momen
Beban pada sumbu kuat:
1
• Mx (D) = × 𝐷 × 𝐿2
8
1
Mx (D) = × 568,16 × 32
8

= 639,18 Nm

11
1
• Mx (W) = × 𝑊 × 𝐿2
8

✓ L = 3m
1
Mx tekan = × 187,2 × 32
8

= 210,6 Nm
1
Mx isap = × −288 × 32
8

= - 324 Nm
1
• Mx (L) = ×𝐻×𝐿
4

✓ L = 3m
1
Mx (L) = × 544,63 × 3
4

= 408,47 Nm

Beban pada sumbu lemah:


1
• My (D) = × 𝐷 × 𝐿2
8

✓L = 3m
1
My (D) = × 874,9 × 32
8

= 984,26 Nm
1
• My (W) = × 𝑊 × 𝐿2
8

✓ L = 3m
1
My tekan = × 0 × 32
8

= 0 Nm
1
My isap = × 0 × 32
8

= 0 Nm
1
• My (L) = ×𝐻×𝐿
4

✓ L = 3m
1
My (L) = × 838,67 × 3
4

= 629 Nm

12
Momen terfaktor:
• Kombinasi pembebanan sementara (DL + LL + Wtekan)
➢ 𝑀𝑢𝑥 = 1,2𝑀𝑥 (𝐷) + 1,6𝑀𝑥 (𝐿) + 0,8𝑀𝑥 (𝑊𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 )
𝑀𝑢𝑥 = 1,2(639,18) + 1,6(408,47) + 0,8(210,6)
𝑀𝑢𝑥 = 1589,07

➢ 𝑀𝑢𝑦 = 1,2𝑀𝑦 (𝐷) + 1,6𝑀𝑦 (𝐿) + 0,8𝑀𝑦 (𝑊𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 )


𝑀𝑢𝑦 = 1,2(984,26) + 1,6(629) + 0,8(210,6)
𝑀𝑢𝑦 = 2356 Nm

• Kombinasi pembebanan sementara (DL + LL + Wisap)


➢ 𝑀𝑢𝑥 = 1,2𝑀𝑥 (𝐷) + 1,6𝑀𝑥 (𝐿) + 0,8𝑀𝑥 (𝑊𝑖𝑠𝑎𝑝 )
𝑀𝑢𝑥 = 1,2(639,18) + 1,6(408,47) + 0,8(−324)
𝑀𝑢𝑥 = 1161,32Nm

➢ 𝑀𝑢𝑦 = 1,2𝑀𝑦 (𝐷) + 1,6𝑀𝑦 (𝐿) + 0,8𝑀𝑦 (𝑊𝑖𝑠𝑎𝑝 )


𝑀𝑢𝑦 = 1,2(984,26) + 1,6(629) + 0,8(−324)
𝑀𝑢𝑦 = 1928,39 Nm

Tegangan acuan kayu:


Ew = 23000 MPa dan Fb = 23,2 MPa

Dimensi gording:
Momen inersia penampang:
1
𝐼𝑥 = 12 × 𝑏 × ℎ3
1
𝐼𝑥 = 12 × 60 × 1203 = 8640000 mm4
1
𝐼𝑦 = 12 × 𝑏 3 × ℎ

13
1
𝐼𝑦 = 12 × 603 × 120 = 2160000 mm4

Momen statis penampang:


1
𝑆𝑥 = × 𝑏 × ℎ2
6
1
𝑆𝑥 = 6 × 60 × 1202 = 144000 mm3
1
𝑆𝑦 = × 𝑏 × ℎ2
6
1
𝑆𝑦 = × 602 × 120 = 72000 mm3
6

Karena nilai banding penampang d/b (120/60) = 2,00. Maka pada balok tidak
diperlukan pengekang lateral, Cl = 1,00 Nilai Ct diambil dalam kadar air kering
dengan suhu T < 38° < °C maka nilai Ct = 1,00. Untuk kayu dengan mutunya
ditetapkan secara maksimal, CF = 1, faktor koreksi pengawetan kayu, nilai Cpt
= 1,00. Faktor koreksi layan basah, untuk memperhitungkan kadar air masa
layan pada balok kayu balok kayu besar 125 mm x 125 mm, Fb = 1,00 nilai CM
= (Fb/CF) = (1,00/1,00 = 1,00) < 8 Mpa maka CM = 1,00. Faktor reduksi
tegangan untuk batang lentur, φb = 0,85 dan faktor waktu (λ) pada kombinasi
pembebanan 1,2(𝐷) + 1,6(𝐿) + 0,8(𝑊) maka λ = 0,80.

𝐹𝑏𝑥 ′ = 𝐶𝑚 × 𝐶𝑡 × 𝐶𝑝𝑡 × 𝐶𝐹 × 𝐹𝑏𝑥 = 54 MPa


𝑀𝑥 ′ = 𝑆𝑥 × 𝐹𝑏𝑥 = 144000 × 54 = 7776000MPa
𝐹𝑏𝑦 ′ = 𝐶𝑚 × 𝐶𝑡 × 𝐶𝑝𝑡 × 𝐶𝐹 × 𝐹𝑏𝑦 = 54 MPa
𝑀𝑦 ′ = 𝑆𝑦 × 𝐹𝑏𝑦 = 72000 × 54 = 3888000Mpa

4. Kontrol tegangan:
• Kontrol tegangan lentur (DL + LL + Wtekan)
𝑀𝑢𝑥 𝑀𝑢𝑦
+ ≤ 1,00
𝜆𝜑𝑏 𝑀𝑥 𝜆𝜑𝑏 𝑀𝑦
1589,07 × 103 2356 × 103
+ ≤ 1,00
0,8 × 0,85 × 7776000 0,8 × 0,85 × 3888000

14
0,59 ≤ 1,00 OK!
• Kontrol tegangan lentur (DL + LL + Wisap)
𝑀𝑢𝑥 𝑀𝑢𝑦
+ ≤ 1,00
𝜆𝜑𝑏 𝑀𝑥 𝜆𝜑𝑏 𝑀𝑦
1050,52 × 103 845,91 × 103
+ ≤ 1,00
0,8 × 0,85 × 7776000 0,8 × 0,85 × 3888000
0,94 ≤ 1,00 OK!

5. Kontrol lendutan balok:


• Lendutkan ijin:
𝐿 3000
∆maks = 300 ; ∆maks = = 10 mm
300

• Lendutkan akibat beban tetap:


𝐸′ = 𝐸𝑤 × 𝐶𝑚 × 𝐶𝑟 × 𝐶𝑝𝑡 = 23000MPa
• Lendutkan sumbu kuat:
5 𝑤𝑥 ×𝐿4 5 568,16 ×30004 ×10−3
× = 384 × = 0,6 mm
384 𝐸′×𝐼𝑥 23000×8640000

Lendutkan sumbu lemah:


5 𝑤𝑦 ×𝐿4 5 874,9 ×30004 ×10−3
× = 384 × = 3,67 mm
384 𝐸′×𝐼𝑦 23000×2160000

Lendutkan total:
∆total = ((∆x)2 + (∆y)2)0,5
= ((0,6)2 + (3,67)2)0,5
= 3,72 mm < ∆maks OK!
Jadi, dimensi balok dapat digunakan.

PERHITUNGAN BEBAN – BEBAN PADA KUDA – KUDA


1. Perhitungan beban akibat berat kuda – kuda sendiri pada titik buhul
Kayu 80/120 mm2 adalah batang atas dan batang bawah, Kayu 80/120 mm2
adalah batang diagonal. Berat sendiri kuda - kuda yang bekerja pada satu titik

15
buhul dengan rumus ; 0,5 x berat sendiri seluruh batang kuda - kuda yang
terletak pada satu titik buhul.
>> TITIk BUHUL 1
Batang A1 = 7,776
Batang B2 = 6,528
TOTAL = 14,30

>> TITIk BUHUL 2


Batang A1 = 7,776
Batang A2 = 6,528
Batang D1 = 7,776
Batang V1 4,2432
TOTAL = 26,32

>> TITIk BUHUL 3


Batang A2 = 6,528
Batang A3 = 6,528
Batang V3 = 4,2432

TOTAL = 17,30

>> TITIk BUHUL 4


Batang A3 = 6,528
Batang A4 = 7,776
Batang D2 = 7,776
Batang V3 4,2432
TOTAL = 22,08

16
>> TITIk BUHUL 5
Batang A4 = 7,776
Batang B4 = 6,528

TOTAL = 14,30

>> TITIk BUHUL 6


Batang B3 = 6,528
Batang B4 = 6,528
Batang V3 = 4,2432

TOTAL = 17,30

>> TITIk BUHUL 7


Batang B2 = 6,528
Batang B3 = 6,528
Batang D1 7,776
Batang D2 7,776
Batang V2 4,2432
Batang D1 = 13,06

>> TITIk BUHUL 8


Batang B1 = 6,528
Batang B2 = 6,528
Batang V1 = 4,2432
TOTAL = 17,30

TOTALTITIK BUHUL = 141,96

2. Perhitungan beban akibat gording


Ukuran gording = 80/120 mm
Luas gording = 0,08 × 0,12 = 0,0092 m²
Berat per satuan volume = 600 Kg/m³ = 6000 N/m³
Berat 1 gording = Luas gording x Bj x jarak kuda – kuda
= (3,00 × 0,08 × 0,12 × 6000) = 172,8 N

17
0,12 m

0,06 m

3. Perhitungan beban terhadap atap


Berat atap genteng = 50 Kg/m² = 500 N/m²
Berat atap genteng = Jarak gording x Jarak kuda – kuda x Bj
= 2 × 3,00 × 500 = 3000 N

4. Perhitungan beban hidup (L)


Beban hidup (L) = 10 Kg = 1000 N

5. Perhitungan beban akibat angin


Beban angin tekan = 187,2 N/m
Beban angin isap = -288 N/m
Jarak kuda – kuda = 3,00 m
Beban angin untuk setiap titik buhul = beban angin x jarak daerah beban untuk
titik buhul, dimana panjang daerah beban = 0,5 x panjang batang

Sumber : Perhitungan Berdasarkan Gambar Rencana

18
panjang daerah beban Beban angin tekan
Batang yang Berseberangan =
(m) (N)
1 A1 4,05 324
TOTAL 324
2 A1 4,05 324
A2 3,40 272
panjang daerah beban Beban angin Isap
Batang yang Berseberangan =
(m) (N)
5 A4 4,05 648
TOTAL 648
4 A4 4,05 648
A3 3,40 544
TOTAL 1192

Besar Gaya Gaya Yang Bekerja Pada Truss (N)


Nomor Batang =
TARIK (+) TEKAN(-)
A1 = 0,00 -1789,76
A2 = 0,00 -1955,26
A3 = 0,00 -1955,26
A4 = 0,00 -1789,76
B1 = 4906,51 0,00
B2 = 5051,82 0,00
B3 = 5051,82 0,00
B4 = 4906,51 0,00
D1 = 1778,1 0,00
D2 = 1778,1 0,00
V1 = 0,00 -13,83
V2 = 0,00 -633,23
V3 = 0,00 -13,83
Sumber : perhitungan dengan SAP2000

B. KONTROL DIMENSI BATANG TEKAN


Dimensi batang tarik dari struktur truss seperti Gambar 1, elemen batang terbuat
dari kayu ukuran balok 80/120 dan panjang 3 m dengan kayu kelas B kode mutu
E-20
1. Sifat penampang balok
b = 0,06 m ; h = 0,12 m

0,12 m

0,06 m

19
Jari – jari girasi (r)
𝐼
𝑟𝑚𝑖𝑛 = √ 𝑚𝑖𝑛
𝐴

1 60×1203
𝑟𝑥 = √12 × = 34,64 mm4
60×120

1 120×603
𝑟𝑦 = √12 × = 17,32 mm4
60×120

ry < rx, maka rmin = 17,32 mm4


Ke = 1,0 (sendi – sendi)
1×3000
Angka kelangsingan (KeL)/r = = 173,20
17,32

2. Menghitung kuat tekan


Kayu dengan kode mutu E-20 memiliki kuat tekan sejajar serat Fc = 17,4 MPa
dan modulus elastisitas lentur Ew = 20000 MPa, faktor reduksi φ = 0,90. Nilai
Ct diambil dalam kadar air kering dengan suhu T < 38° < °C maka nilai C t =
1,00. Untuk kayu dengan mutunya ditetapkan secara maksimal, CF = 1,00,
faktor koreksi pengawetan kayu, nilai Cpt = 1. Faktor koreksi layan basah,
untuk memperhitungkan kadar air masa layan pada balok kayu balok kayu
besar 125 mm x 125 mm, Fb = 1,00 nilai CM = (Fb/CF) = (1,00/1,00 = 1,00) <
8 Mpa maka CM = 1,00, faktor tahan stabilitas φs = 0,85 dan faktor tahanan
tekan φc = 0,90 dan faktor waktu λ = 0,80 untuk kombinasi pembebanan
1,2(𝐷) + 1,6(𝐿) + 0,8(𝑊), c = 0,80 untuk batang massif.
• Kuat sejajar serat:
𝐹𝑐 = 17,4 × 0,90 = 15,6 MPa
𝐸𝑤 = 20000 × 0,90 = 18000 MPa

3. Menghitung faktor beban


• 𝐹𝑐 ∗ = 𝐹𝑐 × 𝐶𝑚 × 𝐶𝑡 × 𝐶𝑝𝑡 × 𝐶𝐹
𝐹𝑐 ∗ = 15,6 × 1,00 × 1,00 × 1,00 × 1,00 = 15,6 MPa

20
• 𝑃𝑐 ′ = 𝐴 × 𝐹𝑐 ∗
𝑃𝑐 ′ = 60 × 120 × 18,5 = 147600 MPa
• 𝐸05 ′ = 0,69 × 𝐸𝑤
𝐸05 ′ = 0,69 × 20700 = 15870 MPa
𝜋 2 ×𝐸05 ′ ×𝐴
• 𝑃𝑒 = 𝐾 ×𝐿 2
( 𝑒 )
𝑟

3,142 ×15870×(60×120)
𝑃𝑒 = 1,00×3000 2
= 84494,8 N
( )
14,32

𝜑 ×𝑃𝑒
• ∝𝑐 = ⋌×𝜑𝑠 ′
𝑐 ×𝑃𝑐

0,85 × 84494,8
∝𝑐 = = 0,68
0,80 × 0,90 × 147600
1+𝛼𝑐 1+𝛼𝑐 2 𝛼𝑐
• 𝐶𝑝 = − √( ) −
2𝑐 2𝑐 𝑐

1 + 0,68 1 + 0,68 2 0,68


𝐶𝑝 = √
− ( ) − = 0,55
2 × 0,80 2 × 0,80 0,80

4. Menghitung tahanan tekan terkoreksi


• 𝑃′ = 𝐶𝑝 × 𝑃𝑐 ′
𝑃′ = 0,55 × 147600 = 80463,56 N

5. Kontrol tekanan tekan berfaktor


• 𝑃𝑢 ≤⋌× 𝜑𝑐 × 𝑃′
22215,60 ≤ (0,80 × 0,90 × 80463,56)
13169,6 𝑁 ≤ 57933,76 N OK!
C. KONTROL DIMENSI BATANG TARIK
Dimensi batang tarik dari struktur truss seperti Gambar 1, elemen batang terbuat
dari kayu ukuran balok 80/120 mm dan panjang 3 m dengan kayu kelas B kode
mutu E-20.
1. Menghitung kuat tarik sejajar

21
Faktor tahanan kayu kelas mutu A = 0,80 dan faktor kuat tarik sejajar serat Ft//
= 20,50 MPa.
• 𝐹𝑡 = 0,80 × 𝐹𝑡/
𝐹𝑡 = 0,80 × 20,50 = 13,92 MPa

2. Menghitung tahanan tarik terkoreksi


Nilai Ct diambil dalam kadar air kering dengan suhu T < 38° < °C maka nilai
Ct = 1,00. Untuk kayu dengan mutunya ditetapkan secara maksimal, CF =
1,faktor koreksi pengawetan kayu, nilai Cpt = 1. Faktor koreksi layan basah,
untuk memperhitungkan kadar air masa layan pada balok kayu balok kayu
besar 125 mm x 125 mm, Fb = 1,00 nilai CM = (Fb/CF) = (1,00/1,00 = 1,00) <
8 Mpa maka CM = 1,00, faktor koreksi tahan api Crt = 1 dan faktor waktu λ =
0,80 untuk kombinasi pembebanan 1,2(𝐷) + 1,6(𝐿) + 0,8(𝑊), faktor
tahanan serat φt = 0,80.

• 𝑇 ′ = 𝐹 ′ 𝑡 × 𝐴𝑛
𝑇 ′ = 𝐶𝑚 × 𝐶𝑡 × 𝐶𝑝𝑡 × 𝐶𝐹 × 𝐶𝑟𝑡 × 𝐹𝑡 × 𝐴𝑛
𝑇 ′ = 1 × 1 × 1 × 1 × 1 × 20,50 × 𝐴𝑛

3. Menghitung kebutuhan luas


• 𝑇𝑢 =⋌× 𝜑𝑡 × 𝑇 ′
45875,2 = 0,80 × 0,80 × 1 × 1 × 1 × 1 × 1 × 20,50 × 𝐴𝑛
45875,2 = 13,12 × 𝐴𝑛
45875,2
𝐴𝑛 = = 7200 mm2
13,12

Penampang pada daerah sambungan menentukan tegangan yang timbul


karena terjadi pengurangan luas tampang akibat terdapat lubang alat
sambung. Untuk itu kegiatan perencanaan diperkirakan terjadi

22
pengurangan luas penampang sebesar 25% sehingga luas penampang
bruto yang diperlukan adalah

• 𝐴𝑔 = 1,25 × 𝐴𝑛
𝐴𝑔 = 1,25 × 7200 = 9000 mm2

Pilih dimensi batang 60/120 mm yang memiliki luas 7200 mm2 (boros
pemakaian sehingga dianjurkan pakai dimensi batang 60/80)

Kontrol tahanan tarik


Luas penampang yang ditetapkan kemudian dikontrol untuk melihat besar
tahanan bahan
• 𝑇𝑢 =⋌ × 𝜑𝑡 × 𝐹 ′ 𝑡 × 𝐴𝑛
𝑇𝑢 = 0,80 × 0,80 × 20,50 × (75% × 7200)
𝑇𝑢 = 45875,2 𝑁 ≥ 75571,2 𝑁 OK!

SAMBUNGAN MEKANIS MENGGUNAKAN BAUT


4. Sambungan pada batang A1 & B1

23
a menghitung tahanan perlu sambungan gigi tunggal
ᴓ = 20,00
tebal kayu A1 & B1 (b) = 80,00
sudut yang dibentukBC1 (ᴓ) = 34,00
Tinggi balok ( h) = 120,00
λ = 0,80
faktor tahanan tekanan (ϕ) = 0,90
panjang kayu mula mula (Lm) = 200,00
kuat geser kayu (FV) 2,23
KODE MUTU E20
Ct = 1,00
Cf = 1,00
Fb = 1,00
Cm = 1,00
Cd = 1,60
P = 600,00
m = 23,00
b Menghitung tumpuan kayu
>> Berat jenis kayu pada kadar air m% (m<30%)

Gm = P
(1000*(1+m/100))
0,49

berat jenis (Gb)


a = 30-23
0,304347826
23,00
Gb = Gm
(1 + 0.265 * a * Gm)
= 0,47

berat jenis kayu pada kadar 15% (G) = Gb


(1 - 0.133 * 0.47)
= 0,50

c menghitung tahanan geser kayu bagian muka


>> tm < 1/3*h
tm < 40,00 mm

>> em = 60,00 mm

>> FV' = FV * CM * CD * CT
2
= 3,57 N/mm

>> Nu cos ꭃ <= λ * фV * I m * b * FV


1 + 0.25 * Im/em
215,7628227 <= 22420,01 OKE!!!

24
2 Sambungan pada batang A1, A2,&V1,D1
a Menghitung tahanan perlu sambungan
ϕz = 0,65
p = 600,00 kg/m3
Fyb = 320,00 mpa
Diameter = 15,00 mm
sudut sambungan (ᴓ) = 90,00 1,570796327
tebal kayu = 80,00 mm
banyak baut (n) = 3,00

b menghitung kuat tumpu kayu

Bj kayu pada kadar air m% (m<30%)


>> Gm = P
(1000*(1+m/100))
0,49

>> berat jenis (Gb)


a = 30-23
0,304347826
23,00
Gb = Gm
(1 + 0.265 * a * Gm)
= 0,47

>> berat jenis kayu pada kadar 15% (G) = Gb


(1 - 0.133 * 0.47)
= 0,50

>> nilai kuat tumpu kayu sudut sejajar serat (F es//)


Fes// = 77.25 * G
= 38,67 N/mm2

>> nilai kuat tumpu kayu sudut tegak lurus serat (F em)
Fem = 212 * G1.45 * D-0.5
= 20,06949371 N/mm2

25
c menghitung nilai Re , Rt, Kᴓ, K4

>> Re = Fem / Fes


= 0,518988579

>> Rt = Tm 60
Ts 60
= 1

>> Kᴓ = 1+(ᴓ/360 °)
= 1,25

>> K4 = (-1) + Fyb (2+Re) D2 2(1+Re) 0,5


+
3Fem * ts2 Re
0,5
= (-1) + 0,836755398 + 5,8536493
= (-1) + 2,586581672
= 1,59

d menghitung tahanan lateral (Z) pada sambungan dua irisan

>> moda kelelehan (I m)


Z = 0.83*D*tm*Fem
Kᴓ
= 11993,53 N

>> moda kelelehan (I s)


Z = 1.66 * D * tm * Fes
Kᴓ
= 46218,86 N

>> moda kelelehan (III S)


Z = 2.08*K4*D*ts*Fem
(2+Re)*Kᴓ
= 18930,77888 N

>> moda kelelehan (IVS)


Z = 2.08*D2 2*Fem*Fyb 0,5
*
Kᴓ 3*(1+Re)
= 374,4 * 53,09092764
= 19877,24331 N

e menghitung nilai koreksi : Faktor aksi kelompok (Cg)


As / A m = 0,5
As = 14,88002976 Inchi2

interpolasi niali Cg
As ~>> 5 Inchi2 Cg 0,98
As ~>> 12 Inchi2 Cg 0,99
As ~>> 14,8800 Inchi2

Cg = 0,99

f menghitung nilai koreksi : Geometrik (CΔ)


>> jarak tepi
jarak tepi yang tidak dibebani = 1,5 D = 19,05 mm < 30 mm
karena a > aopt maka CΔ = 1

>> jarak antar baris


karena = Im
lm=60
D
= 4
maka jarak antar baris pengencang adalah = 60 mm
jadi CΔ = 1

g menghitung tahanan lateral acuan izin sambungan


Zu = фz * λ * Cg * CΔ * nf * Z
5051,82 < 18599,78556 OKE!!!

26
3 sambungan pada batang A1, A2, V2 & D1

a menghitung tahanan perlu sambungan


ϕz = 0,65
3
p = 600,00 kg/m
Fyb = 320,00 mpa
Diameter = 15,00 mm
sudut sambungan (ᴓ) = 56,00 0,977384381
tebal kayu = 80,00 mm
banyak baut (n) = 3,00
b menghitung kuat tumpu kayu

Bj kayu pada kadar air m% (m<30%)


>> Gm = P
(1000*(1+m/100))
0,49

>> berat jenis (Gb)


a = 30-23
0,304347826
23,00
Gb = Gm
(1 + 0.265 * a * Gm)
= 0,47

b menghitung kuat tumpu kayu

Bj kayu pada kadar air m% (m<15%)


>> Gm = P
(1000*(1+m/100))
0,49

>> berat jenis (Gb)


a = 30-23
0,304347826
23,00
Gb = Gm
(1 + 0.265 * a * Gm)
= 0,47

>> berat jenis kayu pada kadar 15% (G) = Gb


(1 - 0.133 *Gb)
= 0,50

>> nilai kuat tumpu kayu sudut sejajar serat (F es//)


Fes// = 77.25 * G
= 38,67 N/mm2

>> nilai kuat tumpu kayu sudut tegak lurus serat (F em)
Fem = 212 * G1.45 * D-0.5
= 20,06949371 N/mm2

c menghitung nilai Re , Rt, Kᴓ, K4

>> Re = Fem / Fes


= 0,518988579

>> Rt = Tm 60
Ts 60
= 1

>> Kᴓ = 1+(ᴓ/360 °)
= 1,16

>> K4 = (-1) + Fyb (2+Re) D2 2(1+Re) 0,5


+
3Fem * ts2 Re
= (-1) + 0,836755398 + 5,8536493 0,5
= (-1) + 2,586581672
= 1,59

27
d menghitung tahanan lateral (Z) pada sambungan dua irisan

>> moda kelelehan (I m)


Z = 0.83*D*tm*Fem
Kᴓ
= 12973,77 N

>> moda kelelehan (I s)


Z = 1.66 * D * tm * Fes
Kᴓ
= 49996,36 N

>> moda kelelehan (III S)


Z = 2.08*K4*D*ts*Fem
(2+Re)*Kᴓ
= 20478,006 N

>> moda kelelehan (IVS)


2 0,5
Z = 2.08*D 2*Fem*Fyb
*
Kᴓ 3*(1+Re)
= 405 * 53,09092764
= 21501,8257 N

0 Sambungan 2 irisan antara batang A2, A3, V3

a menghitung tahanan perlu sambungan


ϕz = 0,65
3
p = 600,00 kg/m
Fyb = 320,00 mpa
Diameter = 15,00 mm
sudut sambungan (ᴓ) = 90,00 1,570796327
tebal kayu BC5, 6, 7, & 8 = 80,00 mm
banyak baut (n) = 4,00

b menghitung kuat tumpu kayu

Bj kayu pada kadar air m% (m<30%)


>> Gm = P
(1000*(1+m/100))
0,49

>> berat jenis (Gb)


a = 30-23
0,304347826
23,00
Gb = Gm
(1 + 0.265 * a * Gm)
= 0,47

28
b menghitung kuat tumpu kayu

Bj kayu pada kadar air m% (m<30%)


>> Gm = P
(1000*(1+m/100))
0,49

>> berat jenis (Gb)


a = 30-23
0,304347826
23,00
Gb = Gm
(1 + 0.265 * a * Gm)
= 0,47

>> berat jenis kayu pada kadar 15% (G) = Gb


(1 - 0.133 * Gb)
= 0,50

>> nilai kuat tumpu kayu sudut sejajar serat (F es//)


Fes// = 77.25 * G
= 38,67 N/mm2

>> nilai kuat tumpu kayu sudut tegak lurus serat (F em)
Fem 53° = 212 * G1.45 * D-0.5
= 20,069 N/mm2
c menghitung nilai Re , Rt, Kᴓ, K4

>> Re = Fem / Fes


= 0,518988579

>> Rt = Tm 60
Ts 60
= 1

>> Kᴓ = 1+(ᴓ/360 °)
= 1,25

>> K4 = (-1) + Fyb (2+Re) D2 2(1+Re) 0,5


+
3Fem * ts2 Re
0,5
= (-1) + 0,836755398 + 5,8536493
= (-1) + 2,586581672
= 1,59

29
d menghitung tahanan lateral (Z) pada sambungan dua irisan

>> moda kelelehan (I m)


Z = 0.83*D*tm*Fem
Kᴓ
= 11993,53 N

>> moda kelelehan (I s)


Z = 1.66 * D * tm * Fes
Kᴓ
= 46218,86 N

>> moda kelelehan (III S)


Z = 2.08*K4*D*ts*Fem
(2+Re)*Kᴓ
= 18930,77888 N

>> moda kelelehan (IVS)


2 0,5
Z = 2.08*D 2*Fem*Fyb
*
Kᴓ 3*(1+Re)
= 374,4 * 53,09092764
= 19877,24331 N

Sambungan 2 irisan antara batang B2,B3,D1,D2,V2

a menghitung tahanan perlu sambungan


ϕz = 0,65
3
p = 600,00 kg/m
Fyb = 320,00 mpa
Diameter = 15,00 mm
sudut sambungan (ᴓ) = 53,00 0,925024504
tebal kayu BC5, 6, 7, & 8 = 80,00 mm
banyak baut (n) = 4,00

b menghitung kuat tumpu kayu

Bj kayu pada kadar air m% (m<30%)


>> Gm = P
(1000*(1+m/100))
0,49

>> berat jenis (Gb)


a = 30-23
0,304347826
23,00
Gb = Gm
(1 + 0.265 * a * Gm)
= 0,47

30
b menghitung kuat tumpu kayu

Bj kayu pada kadar air m% (m<30%)


>> Gm = P
(1000*(1+m/100))
0,49

>> berat jenis (Gb)


a = 30-23
0,304347826
23,00
Gb = Gm
(1 + 0.265 * a * Gm)
= 0,47

>> berat jenis kayu pada kadar 15% (G) = Gb


(1 - 0.133 * Gb)
= 0,50

>> nilai kuat tumpu kayu sudut sejajar serat (F es//)


Fes 53°// = 77.25 * G
= 38,67 N/mm2

>> nilai kuat tumpu kayu sudut tegak lurus serat (F em)
Fem = 212 * G1.45 * D-0.5
= 20,069 N/mm2

c menghitung nilai Re , Rt, Kᴓ, K4

>> Re = Fem / Fes


= 0,518988579

>> Rt = Tm 60
Ts 60
= 1

>> Kᴓ = 1+(ᴓ/360 °)
= 1,15

>> K4 = (-1) + Fyb (2+Re) D2 2(1+Re) 0,5


+
3Fem * ts2 Re
0,5
= (-1) + 0,836755398 + 5,8536493
= (-1) + 2,586581672
= 1,59

31
d menghitung tahanan lateral (Z) pada sambungan dua irisan

>> moda kelelehan (I m)


Z = 0.83*D*tm*Fem
Kᴓ
= 13068,01 N

>> moda kelelehan (I s)


Z = 1.66 * D * tm * Fes
Kᴓ
= 50359,53 N

>> moda kelelehan (III S)


Z = 2.08*K4*D*ts*Fem
(2+Re)*Kᴓ
= 20626,75665 N

>> moda kelelehan (IVS)


Z = 2.08*D2 2*Fem*Fyb 0,5
*
Kᴓ 3*(1+Re)
= 407,9418886 * 53,09092764
= 21658,01329 N

e menghitung nilai koreksi : Faktor aksi kelompok (Cg)


As / Am = 0,5
2
As = 14,88002976 Inchi

interpolasi niali Cg
As ~>> 5 Inchi2 Cg 0,98
As ~>> 12 Inchi2 Cg 0,99
2
As ~>> 14,8800 Inchi

Cg = 0,99

f menghitung nilai koreksi : Geometrik (CΔ)


>> jarak tepi
jarak tepi yang dibebani = 4 D = 50,8 mm < 55 mm
jarak tepi yang tidak dibebani = 1,5 D = 19,05 mm < 20 mm
karena a > aopt maka CΔ = 1

>> jarak antar baris


karena = Im
lm=60
D
= 4
maka jarak antar baris pengencang adalah = 5*D
75 mm
jadi CΔ = 1

32
g menghitung tahanan lateral acuan izin sambungan
Zu = фz * λ * Cg * CΔ * nf * Z
229,61 < 27021,48023 OKE!!!

g menghitung tahanan lateral acuan izin sambungan


Zu = фz * λ * nf * Z PELAT BAGIAN KIRI
0,00 < 35,1 OKE!!!

Zu = фz * λ * nf * Z PELAT BAGIAN KANAN


0,00 < 35,1 OKE!!!

33

Anda mungkin juga menyukai