Anda di halaman 1dari 3

http://madaniaachmad.blogspot.co.id/2013/11/kata-pengantar-pujisyukur-kita.

html

http://yolandabee.blogspot.co.id/2013/10/laporan-praktikum-kimia-reaksi-
endoterm.html

Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

Perubahan entalpi (H) positif menunjukkan bahwa dalam perubahan terdapat


penyerapan kalor atau pelepasan kalor. Reaksi kimia yang melepaskan atau
mengeluarkan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia yang
menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Aliran kalor pada kedua jenis reaksi diatas
dapat dilihat pada gambar berikut:

A. REAKSI EKSOTERM

Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor. Reaksi eksoterm merupakan
reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan ( kalor
dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya ) ditandai dengan adanya kenaikan suhu
lingkungan di sekitar sistem.

Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor, CaO(s) dimasukkan ke
dalam air.

CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq)

Selain itu, contoh reaksi eksoterm dikehidupan sehari-hari adalah membakar


minyak tanah di kompor minyak dan nyala api unggun.

Pada reaksi eksoterm , sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan
berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena
itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai
berikut:

H = Hp Hr < 0 (negatif)

Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat
energi seperti berikut ini:

B. REAKSI ENDOTERM

Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Reaksi endoterm merupakan
reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem ( kalor
diserap oleh sistem dari lingkungannya )dan ditandai dengan adanya penurunan
suhu lingkungan di sekitar sistem.

Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl.

NH4Cl(s) + Air NH4Cl(aq)

Selain itu, contoh lain dari reaksi endoterm yakni proses fotosintesis pada
tumbuhan dan asimilasi.

Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan
bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr).
Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan
entalpi pereaksi (Hp -Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi
endoterm dapat dinyatakan:

H = Hp- Hr > 0 (Positif)

Perubahan entalpi pada reaksi endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat
energi seperti berikut ini:

Berdasarkan penyerapan kalor (H Positif) dan pelepasan kalor (H Negatif).


Reaksikimiadibedakanmenjadi :

Reaksi Endoterm, yaitu reaksi kimia yang melibatkan penyerapan kalor.

Nilai H reaksiadalahpositif (+)

Reaksi eksoterm, yaitu reaksi kimia yang melibatkan pelepasan kalor.

Nilai H reaksi adalah Negatif (-)

Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energy. Oleh karena itu, entalpi system
akan bertambah. Artinya H akhir (H dari zat-zat produk reaksi) lebih besar dari pada
entalpi H awal (H dari zat-zat pereaksi). Akibatnya, perubahan entalpi (H) yaitu
selisih antara entalpi (H) akhir dengan entalpi (H) awal. Sehingga nilainya bertanda
positif. Hal ini ditandai dengan menurunnya suhu lingkungan dan bertambahnya
suhu pada system.

Sebaliknya pada reaksi eksoterm, system membebaskan energy, sehingga entalpi


system akan berkurang, artinya entalpi akhir lebih kecil dari entalpi awal. Oleh
karena itu perubahan entalpinya bertanda negative. Pada reaksi eksoterm ini suhu
system akan menurun dan suhu lingkungan bertambah

Dapat disimpulakn bahwa :


Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia dengan dengan sistem pelepasan kalor.
Pada reaksi eksoterm, suhu campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat
zat kimia yang bersangkutan akan turun sehingga sistem melepaskan kalor ke
lingkungannya.

Reaksi endoterm adalah reaksi kimia denggan sistem menyerap kalor dari
lingkungannya. Pada reksi ini, terjadi kenaikan energi potensial zat zat yang
berinteraksi atau terjadi penurunan energi kinetik hingga suhu sistem turun.

Anda mungkin juga menyukai