Anda di halaman 1dari 45

RANGKUMAN

MATERI SIAP UJIAN IPS 2011

1.Gerak epirogenetic positif adalah gerakan permukaan bumi


turun dan seolah olah permukaan air laut naik. Contoh, turunya
pulau-pulau di kawasan Indonesia timur (Kepulauan Maluku dan
kepulauan Banda.Bukti Epirogenesa positif : endapan merine

2. Beberapa ciri INTERAKSI SOSIAL yang dapat dikenali adalah


sebagai berikut
Jumlah pelaku lebih dari satu orang
Terjadinya komunikasi antara pelaku melalui kontak sosial
Mempunyai maksud dan tujuan tertentu
Dilaksanakan melalui suatu pola sistem tertentu

3. Angin Musim (muson) Timur, terjadi antara bulan April - Oktober. Bertiupnya
angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi
selatan dan utara. Pada saat itu selatan musim dingin, sehingga menyebabkan
tekanan di selatan lebih tinggi dari pada utara, maka angin bertiup dari selatan
(Australia) menuju Asia melewati Indonesia.

4. Zona laut menurut kedalaman :

a. Zona Litoral, yaitu wilayah antara garis pasang dan garis


surut air laut. Wilayah ini kadang-kadang kering pada saat air laut
surut dan tergenang pada saat air laut mengalami pasang. Zona
litoral biasanya terdapat di daerah yang pantainya landai
b. Zona Neritik, adalah daerah dasar laut yang mempunyai
kedalaman rata-rata kurang dari 200 meter. Contohnya wilayah
perairan laut dangkal di Paparan Sunda dan Paparan Sahul di
wilayah perairan Indonesia. Seperti Laut Jawa, Selat Sunda dan
Laut Arafuru.

c. Zona Batial, adalah wilayah perairan laut yang memiliki


kedalaman antara 200 meter 1.800 meter.

d. Zona Abisal, adalah wilayah perairan laut yang memiliki


kedalaman lebih dari 1.800 meter. Contohnya Palung Laut Banda
(7.440meter) dan Palung Laut Mindanao (10.830 meter).

5. Gerak semu tahunan matahari

Matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode


tertentu dalam setahun. Padahal, Matahari sebenarnya tidak
mengalami perubahan posisi. Kenampakan ini terjadi akibat
revolusi Bumi. Matahari seolah-olah bergerak atau berpindah
tempat. Nah, gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan
Matahari.
Perhatikan gambar di bawah ini :
Tanggal 21 Maret Dilihat dari Bumi, Matahari tepat berada pada garis
khatulistiwa (0). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah
timur. Demikian pula, Matahari seolah-olah tenggelam tepat di sebelah
barat.

Tangal 21 Juni, dilihat dari Bumi, Matahari tampak berada pada 23


lintang utara (LU). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit agak sedikit
bergeser ke utara.

Tanggal 23 September, diamati dari Bumi, Matahari tampak kembali


berada pada garis khatulistiwa. Akibatnya, Matahari seolah-olah terbit
tepat di sebelah timur.

Tanggal 22 Desember

Matahari tampak berada pada 23 lintang selatan (LS) jika dilihat dari
Bumi. Hal ini menyebabkan Matahari seolah-olah terbit agak sedikit
bergeser ke selatan.

6. Angka kelahiran kasar ( CBR ) =

7. Bentuk upaya pelestarian lingkungan


hidup pada wilayah daratan, antara lain
sebagai berikut.
1. Reboisasi, yaitu berupa penanaman kembali tanaman terutama pada daerah-
daerah perbukitan yang telah gundul.

2. Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat kesuburan tanah-tanah yang


kritis dan tidak produktif.

3. Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai dengan
karakteristik dan peruntukan lahan.
4. Menjaga daerah resapan air (catchment area) diupayakan senantiasa hijau
dengan cara ditanami oleh berbagai jenis tanaman keras sehingga dapat
menyerap air dengan kuantitas yang banyak yang pada akhirnya dapat
mencegah banjir, serta menjadi persediaan air tanah.

5. Pembuatan sengkedan (terasering) atau lorak mati bagi daerahdaerah


pertanian yang memiliki kemiringan lahan curam yang rentan terhadap erosi.

6. Rotasi tanaman baik secara tumpangsari maupun tumpang gilir, agar unsur-
unsur hara dan kandungan organik tanah tidak selamanya dikonsumsi oleh
satu jenis tanaman.

7. Penanaman dan pemeliharaan hutan kota. Hal ini dimaksudkan supaya kota
tidak terlalu panas dan terkesan lebih indah. Mengingat pentingnya hutan di
daerah perkotaan, hutan kota sering dinamakan paru-paru kota.

Adapun upaya pelestarian lingkungan perairan antara lain melalui upaya-upaya


sebagai berikut.

1. Larangan pembuangan limbah rumah tangga agar tidak langsung ke sungai.

2. Penyediaan tempat sampah, terutama di daerah pantai yang dijadikan lokasi


wisata.

3. Menghindari terjadinya kebocoran tangki-tangki pengangkut bahan bakar


minyak pada wilayah laut.

4. Memberlakukan Surat Izin Pengambilan Air ( SIPA ) terutama untuk


kegiatan industri yang memerlukan air.

5. Netralisasi limbah industri sebelum dibuang ke sungai. Dengan demikian,


setiap pabrik atau industri wajib memiliki unit pengolah limbah yang dikenal
dengan istilah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

6. Mengontrol kadar polusi udara dan memberi informasi jika kadar polusi
melebihi ambang batas, yang dikenal dengan emisi gas buang.

7. Penegakan hukum bagi pelaku tindakan pengelolaan sumber daya perikanan


yang menggunakan alat tangkap ikan pukat harimau atau sejenisnya yang
bersifat merugikan.

8. Pencagaran habitat-habitat laut yang memiliki nilai sumber daya yang tinggi,
seperti yang telah diberlakukan pada Taman Laut Bunaken dan Taman Laut
Kepulauan Seribu.

8. Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial Asosiatif


Hubungan sosial asosiatif adalah proses interaksi yang cenderung
menjalin kesatuan dan meningkatkan solidaritas anggota
kelompok.
Hubungan sosial asosiatif memiliki bentuk-bentuk berikut ini:
a. Kerja sama; kerja sama dapat dilakukan paling sedikit oleh dua
individu untuk mencapai suatu tujuan bersama. Di dalam
mencapai tujuan bersama tersebut, pihak-pihak yang terlibat
dalam kerja sama saling memahami kemampuan masingmasing
dan saling membantu sehingga terjalin sinergi. Kerja sama dapat
terjalin semakin kuat jika dalam melakukan kerja sama tersebut
terdapat kekuatan dari luar yang mengancam. Ancaman dari
pihak luar ini akan menumbuhkan semangat yang lebih besar
karena selain para pelaku kerja sama akan berusaha
mempertahankan eksistensinya, mereka juga sekaligus berupaya
mencapai tujuan bersama.
Kerja sama dapat dibedakan atas beberapa bentuk, berikut ini:
1) Kerukunan; merupakan bentuk kerja sama yang paling
sederhana dan mudah diwujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat. Bentuk kerukunan, misalnya kegiatan gotong
royong, musyawarah, dan tolong menolong.
Contohnya gotongroyong membangun rumah, menolong
korban becana, musyawarah dalam memilih kepanitiaan suatu
acara di lingkungan RT.
2) Bargaining; merupakan bentuk kerja sama yang dihasilkan
melalui proses tawar menawar atau kompromi antara dua pihak
atau lebih untuk mencapai suatu kesepakatan. Bentuk kerja sama
ini pada umumnya dilakukan di bidang perdagangan atau jasa.
Contohnya kegiatan tawar menawar antara penjual dan pembeli
dalam kegiatan perdagangan.
3) Kooptasi (cooptation); proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik suatu organisasi
agar tidak terjadi keguncangan atau perpecahan di tubuh
organisasi tersebut. Contohnya pemerintah akhirnya menyetujui
penerapan hukum Islam di Nanggroe Aceh Darussalam yang
semula masih pro kontra, untuk mencegah disintegrasi bangsa
4) Koalisi (coalition); yaitu kombinasi antara dua pihak atau lebih
yang bertujuan sama. Contohnya koalisi antara dua partai politik
dalam mengusung tokoh yang dicalonkan dalam pilkada.
5) Joint venture; yaitu kerja sama antara pihak asing dengan
pihak setempat dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.
Contohnya kerjasama antara PT Exxon mobil Co.LTD dengan PT
Pertamina dalam mengelola proyek penambangan minyak di Blok
Cepu.

b. Akomodasi; adalah suatu bentuk keseimbangan dalam interaksi


antarindividu atau kelompok manusia dalam kaitannya dengan
norma sosial dan nilai sosial yang berlaku. Sebagai proses,
akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk
mencapai kestabilan. Sebagai suatu proses, akomodasi
mempunyai beberapa bentuk.
Berikut ini bentuk-bentuk akomodasi:
1) Koersi (coercion); suatu bentuk akomodasi yang dilaksanakan
karena adanya paksaan, baik secara fisik (langsung) ataupun
secara psikologis (tidak langsung). Di dalam hal ini, salah satu
pihak berada pada kondisi yang lebih lemah.
Contoh: Koersi secara fisik adalah perbudakan dan penjajahan,
sedangkan koersi secara psikologis contohnya tekanan negara-
negara donor (pemberi pinjaman) kepada negara-negara kreditor
dalam pelaksanaan syarat-syarat pinjaman.
2) Kompromi (compromize); suatu bentuk akomodasi di antara
pihak-pihak yang terlibat untuk dapat saling mengurangi
tuntutannya agar penyelesaian masalah yang terjadi dapat
dilakukan. Contohnya perjanjian antara pemerintah Indonesia
dengan gerakan separatis Aceh dalam hal menjaga stabilitas
keamanan stabilitas keamanan di Aceh.

3) Arbitrasi (arbitration); suatu cara mencapai kesepakatan yang


dilakukan antara dua pihak yang bertikai dengan bantuan pihak
ketiga. Pihak ketiga tersebut memiliki wewenang dalam
penyelesaian sengketa dan biasanya merupakan suatu badan
yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak yang
bertikai. Contohnya penyelesaian pertikaian antara buruh dengan
pemilik perusahaan oleh Dinas Tenaga Kerja.

4) Mediasi (mediation); mediasi hampir sama dengan arbitrasi. Akan tetapi, dalam
hal ini fungsi pihak ketiga hanya sebagai penengah dan tidak memiliki wewenang
dalam penyelesaian sengketa. Contohnya mediasi yang dilakukan oleh pemerintah
Finlandia dalam penyelesaian konflik antara pemerintah Indonesia dengan GAM.

5) Konsiliasi (conciliation); yaitu usaha mempertemukan keinginan dari beberapa


pihak yang sedang berselisih demi tercapainya tujuan bersama. Contohnya
konsultasi antara pengusaha angkutan dengan Dinas Lalu Lintas dalam penetapan
tarif angkutan.

6) Toleransi (tolerance); suatu bentuk akomodasi yang dilandasi sikap saling


menghormati kepentingan sesama sehingga perselisihan dapat dicegah atau tidak
terjadi. Dalam hal ini, toleransi timbul karena adanya kesadaran masingmasing
individu yang tidak direncanakan.
Contohnya : toleransi antarumat beragama di Indonesia.
7) Stalemate; suatu keadaan perselisihan yang berhenti pada tingkatan tertentu.
Keadaan ini terjadi karena masing-masing pihak tidak dapat lagi maju ataupun
mundur (seimbang). Hal ini menyebabkan masalah yang terjadi akan berlarut-larut
tanpa ada penyelesaiannya. Contohnya perselisihan antara negara Amerika Serikat
dengan negara Iran terkait dengan isu nuklir.

8) Pengadilan (adjudication); merupakan bentuk penyelesaian perkara atau


perselisihan di pengadilan oleh lembaga negara melalui peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Contohnya penyelesaian kasus sengketa tanah di
pengadilan.

c. Asimilasi; adalah proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat
dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara interaktif
dalam jangka waktu lama. Dengan demikian, lambat laun kebudayaan asli akan
berubah sifat dan wujudnya menjadi kebudayaan baru yang merupakan perpaduan
kebudayaan dan masyarakat dengan tidak lagi membeda-bedakan antara unsur
budaya lama dengan kebudayaan baru. Proses ini ditandai dengan adanya usaha
mengurangi perbedaan yang ada.
Proses asimilasi bisa timbul jika ada:
1) kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya;
2) orang perorangan sebagai anggota kelompok saling bergaul secara intensif,
langsung, dan dalam jangka waktu yang lama;

3) kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah


dan saling menyesuaikan. Contohnya perkawinan antarsuku sehingga terjadi
pembauran dari kebudayaan masing-masing individu sehingga muncul kebudayaan
baru.

d. Akulturasi; adalah suatu keadaan diterimanya unsur-unsur budaya asing ke


dalam kebudayaan sendiri. Diterimanya unsur-unsur budaya asing tersebut berjalan
secara lambat dan disesuaikan dengan kebudayaan sendiri, sehingga kepribadian
budaya sendiri tidak hilang. Contohnya akulturasi antara budaya Hindu dan Islam
yang tampak pada seni arsitektur masjid Kudus

9. PENGENDALIAN SOSIAL PREVENTIF


Merupakan usaha pencegahan terhadap terjadinya penyimpangan terhadap norma
dan nilai. Jadi, usaha pengendalian sosial yang bersifat preventif dilakukan
sebelum terjadi penyimpangan. Untuk menghindari kemungkinan agar tidak
sampai terjadi tindakan menyimpang, perlu dilakukan
pencegahan sedini mungkin. Usaha-usaha pengendalian preventif dapat dilakukan
melalui pendidikan dalam keluarga dan masyarakat (informal) dan pendidikan di
sekolah (formal).
Contoh-contoh pengendalian yang bersifat preventif ialah menanamkan sopan
santun, tata krama, ketertiban dan disiplin melalui bimbingan, pengarahan, dan
ajakan.

10. Ciri Negara berkembang

11. Persebaran Negara maju ( Peta Negara Maju )

12. Perubahan Lambat (Evolusi)


Perubahan secara lambat atau evolusi memerlukan waktu yang lama. Perubahan ini
biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan
lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau
kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan,
keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.

13. Type masyarakat


14. Peta kontur

15. Singapura
Singapura merupakan negara yang penduduknya berpenghasilan tinggi
yaitu US$ 24.740 (tahun 2004). Ekspor hasil industri, jasa keuangan, dan
perdagangan merupakan sumber pendapatan yang utama Singapura.
Singapura bukan negara agraris dan tidak memiliki hasil tambang yang
berarti.Hasil Pertanian : Buah-buahan, anggrek. Hasil Tambang : Singapura
tidak memiliki hasil tambang yang berarti.Hasil Industri : Elektronik, kimia,
keuangan, dan perbankan, perumahan, pariwisata, perdagangan.
Ekspor Utama : Minyak, mesin industri, radio & televisi dan komponennya,
komponen elektronik, pakaian, minuman ringan & rokok.
Impor Utama : Minyak mentah, baja dan alumunium, mesin industri,
generator listrik, dan komponen elektronik.
Pendapatan Perkapita : US$ 24.740 (2004) .

16. Proses pembentukan benua


1.Awal Jaman Trias 237 Mya 2.Awal Jaman Yura (195 Mya)

3.Pertengahan Jaman Jura 152 Mya 4.Akhir Cretaceous 94 Mya

5.Batas Kapur - Trias 66 Mya 6.Pertengahan Eocene 50 Mya

7.Jaman Miosen Tengah 14 Mya 8.Bumi masa kini

17. FUNGSI SAMUDRA

Samudra (dari bahasa Sansekerta) adalah laut yang luas dan merupakan massa air
asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh
benua ataupun kepulauan yang besar.
Samudra meliputi 71% permukaan bumi, dengan area sekitar 361 juta kilometer
persegi, isi samudra sekitar 1.370 juta km, dengan kedalaman rata-rata 3.790
meter.
Samudera berfungsi sebagai buangan air dari daratan dan sebagai bagian dari
siklus hidrologi. bayangkan bila tidak ada air di samudra maka tidak akan pernah
terjadi hujan. dan air adalah salah satu sumber kehidupan manusia, selain itu ada
beberapa fungsi dari samudera:

Habitat dari berbagai makhluk hidup

Sebagai sumber makanan

Berperan dalam mempertahankan siklus air

Menghasilkan minyak bumi dan batu bara (pada dasar samudra).

Menghasilkan garam ==> melaui proses kristalisasi

Berperan besar dalam mempengaruhi terjadinya hujan, karena evaporasi


paling besar terjadi di samudra

Jalur transportasi dan komunikasi

18. JENIS MANUSIA PURBA


Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pada zaman atau kala Pleistosin
hidup beberapa jenis manusia purba. Secara ringkas kehidupan manusia purba
disajikan dalam tabel di bawah ini :
Homo Sapiens merupakan perkembangan dari jenis manusia sebelumnya dan telah
menunjukkan bentuk seperti manusia pada masa sekarang. Fosil jenis manusia ini
ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.

19. Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindu Budha di Indonesia

Proses masuknya pengaruh agama Hindu dan Budha ke Indonesia terjadi sekitar
abad ke 4 masehi melalui hubungan perdagangan dengan para pedagang dari
India. Hal ini diperkuat dengan diketemukannya prasasti peninggalan kerajaan
Kutai di Kalimantan Timur dan kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Masyarakat
Indonesia yang paling awal menerima pengaruh dan menganut agama Hindu
adalah para raja beserta keluarganya, bangsawan dan prajurit, karena merupakan
kasta yang terhormat, baru kemudian rakyat jelata.
Agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia berbeda dengan yang
berkembang di India. Agama dan kebudayaan Hindu Budha disesuaikan dengan
kebudayaan dan kepercayaan asli bangsa Indonesia yang berintikan pada ajaran
pemujaan roh leluhur (animisme dan dinamisme). Dalam bidang sastra pun terjadi
penyesuaian misalnya huruf Pallawa berubah menjadi huruf Kawi dan huruf Jawa
Kuno. Demikian pula dalam bentuk dan seni bangunan, candi di Indonesia berbeda
dengan di India.

Perkembangan Masyarakat, Kebudayaan dan Pemerintahan pada Masa


Hindu Budha di Indonesia

1. Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur


Kerajaan Kutai berdiri sekitar tahun 400-500 masehi, dengan pusat
pemerintahan terletak di aliran sungai Mahakam Kalimantan Timur. Kerajaan
Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia dan kerajaan bercorak Hindu.
Raja pertamanya adalah Kudungga, sedangkan raja yang terkenal adalah
Raja Mulawarman, anak dari Aswawarman, cucu dari Kudungga.
Raja Mulawarman adalah penganut Hindu Syiwa. Hal ini dibuktikan dengan
adanya bukti dari salah satu prasastinya yang menyebutkan tempat suci
Waprakeswara, yaitu tempat suci yang selalu berhubungan dengan Trimurti
(Brahmana, Wisnu dan Syiwa).
Sumber sejarah kerajaan Kutai berupa tujuh buah Yupa (tugu batu bertulis
untuk peringatan upacara korban) yang diketemukan di Muarakaman daerah aliran
sungai Mahakam. Yupa ditulis dengan menggunakan huruf Pallawa dan berbahasa
Sansakerta.
Kerajaan Kutai mengalami perkembangan yang pesat karena letaknya yang
strategis, yaitu sebagai persinggahan kapal-kapal yang menempuh perjalanan
melalui selat Makasar.

2. Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat


Kerajaan Tarumanegara berdiri sekitar abad ke 5 masehi, dengan pusat
kerajaan di Lembah Sungai Citarum Bogor, Jawa Barat. Kerajaan tarumanegara
merupakan kerajaan Hindu tertua di Jawa Barat. Raja yang terkenal bernama
Purnawarman.
Sumber sejarah kerajaan Tarumanegara berupa :
a. Prasasti Ciaruteun, diketemukan di Bogor. Pada prasasti ini terdapat bekas
telapak kaki Raja Purnawarman yang beragama Hindu.
b. Prasasti Kebon Kopi, diketemukan di Bogor
c. Prasasti Jambu, diketemukan di Bogor. Berisi tentang nama raja kerajaan
Tarumanegara yang bernama Purnawarman.
d. Prasasti Pasir Awi, diketemukan di Bogor
e. Prasasti Muara Cianten, diketemukan di Bogor
f. Prasasti Tugu, diketemukan di Cilincing, Jakarta. Berisi tentang letak ibukota
kerajaan Tarumanegara.
g. Prasasti Cidanghiang (Munjul), diketemukan di Lebak, Banten.

Kerajaan Tarumanegara sudah mengenal sistem irigasi dan pencegahan


banjir yang baik, hal ini terungkap melalui prasasti Tugu, yang menerangkan
penggalian sungai Cabdraraga oleh Rajadirajaguru dan penggalian sungai Gomati
oleh Purnawarman yang dimaksudkan uintuk menghindari bencana banjir dan
kekeringan yang terjadi di musim kemarau.

3. Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah dan Jawa Timur


Kerajaan Mataram Kuno berdiri sekitar abad ke 8 masehi atau sekitar tahun
732 masehi, dengan pusat kerajaan di Medang Kamulan sedangkan wilayah
kekuasaannya meliputi Magelang, Muntilan, Sleman dan Yogyakarta. Raja
pertamanya adalah Raja Sanjaya, seorang penganut Hindu.
Sumber sejarah utama kerajaan Mataram Kuno :
a. Prasasti Canggal
Prasasti Canggal diketemukan di Gunung Wukir, berangka 732 masehi, yang
ditulis dengan huruf Pallawa dan menggunakan bahasa Sansakerta. Prasasti ini
menceritakan tentang pendirian sebuah Lingga di desa Kunjarakunja yang
bertujuan untuk memuja dewa Syiwa. Dalam prasasti ini juga dijelaskan bahwa
sebelum Sanjaya naik takhta, pulau Jawa diperintah oleh Raja Sanna.

b. Prasasti Kedu atau Prasasti Balitung atau Prasasti Mantyasih


Prasasti ini terbuat dari perunggu dan berangka tahun 907 masehi. Prasasti ini
berisi tentang pengganri Raja sanjaya, yaitu Rakai Panangkaran, selai itu dalam
prasasti ini juga disebutkan tentang nama-nama raja Mataram kuno.

Agama Budha masuk ke Jawa Tengah pada masa pemerintahan Raja


Panangkaran, dan dari keturunan Syailendra sudah ada yang memeluk agama
Budha. Setelah kekuasaan Panangkaran berakhir, keluarga Syailendra terpecah
menjadi dua :
a. Kerajaan Mataram Kunmo yang Bercorak Hindu
Daerah kekuasaannya berada di Jawa Tengah bagian utara. Raja-rajanya yaitu
Panunggalan, Warak Garung, dan Rakai Pikatan. Raja-rajanya termasuk kedalam
Dinasti Sanjaya. Peninggalan yang berupa candi, yaitu komplek Candi Dieng
(Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Puntadewa, Candi Nakula dan Candi Sadewa)
yang dibangun oleh Dinasti Sanjaya.
b. Kerajaan Mataram Kuno yang Bercorak Budha
Deerah kekuasaannya berada di Jawa Tengah bagian selatan. Raja-rajanya yaitu,
Dharanendra, Samaratungga, Pramodhawardhani dan Balaputradewa. Raja-rajanya
termasuk Dinasti Syailendra. Peninggalannya berupa candi, yaitu Candi Sewu,
Candi Sari, Candi Pawon, Candi Mendhut, Candi Kalasan dan Candi Borobudur
yang dibangun oleh Dinasti Syailendra.

Kerajaan Mataram Kuno disatukan kembali pada masa rakai Pikatan,


karena Rakai Pikatan dari kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Hindu menikah
dengan Pramodhawardhani putri dari Dinasti Syailendra dari kerajaan Mataram
Kuno yang bercorak Budha. Saat itu kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Budha
dipimpin oleh Balaputradewa, maka terjadi pertempuran atau perang saudara
antara Pramodhawardhani dengan suaminya (Rakai Pikatan) di satu pihak,
melawan Balaputradewa di pihak yang lain. Pada tahun 856 masehi Rakai Pikatan
berhasil mengalahkan Balaputradewa, yang kemudian melarikan diri ke Sumatera
dan menjadi Raja Sriwijaya.
Setelah Rakai Pikatan wafat digantikan oleh Rakai Kayuwangi, Rakai
Watuhumalang, Raja Daksa, Raja Tulodong dan Raja Wawa (merupakan Dinasti
Sanjaya yang terakhir).
Pada tahun 929 masehi, ibukota kerajaan Mataram Kuno dipindahkan dari
Jawa Tengah ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok, dan berganti nama menjadi
Kerajaan Medang dengan pusat pemerintahannya di antara Gunung Semeru dan
Gunung Wilis. Mpu Sindok merupakan raja pertama dari Dinasti Isyana.

4. Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan


Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang berdiri pada abad ke 7 masehi.
Sumber sejarah kerajaan Sriwijaya :
a. Dari dalam negeri
1) Prasasti Kedukan Bukit (683 m)
Ditemukan di Palembang, menceritakan tentang Dapunta Hyang Sri Jayanaga yang
melakukan perjalanan suci dengan perahu dari Minanga Tamwan dengan diiringi
oleh 20.000 tentara, dan kemudian membangun kota yang diberi nama Sriwijaya.
2) Prasasti Talang Tuo (684 m)
Ditemukan di sebelah barat Palembang, menceritakan tentang pembuatan Taman
Srikseta oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga untuk kemakmuran rakyat.
3) Prasasti Telaga Batu
Ditemukan di Palembang, menceritakan tentang kutukan-kutukan yang sangat
menyeramkan terhadap siapa saja yang melakukan tindak kejahatan dan tidak taat
terhadap perintah raja.
4) Prasasti Karang Berahi (686 M)
Ditemukan di Karang Berahi, Jambi Hulu, menceritakan tentang permintaan
kepada dewa untuk menghukum setiap orang yang bermaksud jahat terhadap
kerajaan Sriwijaya.
5) Prasasti Kota Kapur (686 M)
Ditemukan di kota Kapur pulau Bangka, menceritakan tentang usaha kerajaan
Sriwijaya untuk menaklukan kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat.
6) Prasasti Palas Pasemah
Ditemukan di Palas Pasemah, Lampung Selatan dan menceritakan tentang
didudukinya daerah Lampung selatan oleh Sriwijaya pada akhir abad ke 7 masehi.

b. Dari luar negeri


1) Prasasti Ligor (Malaysia) tahun775 M
Berisi tentang pembangunan Trisamaya Catya dan Raja yang memerintah bernama
Wisnu dari Dinasti Syailendra.
2) Prasasti Kanton (Cina)
Berisi tentang bantuan kerajaan Sriwijaya dalam memperbaiki sebuah kuil agama
Thoo di Kanton, Cina.

3) Berita dari Cina


Ditulis oleh seorang Pendeta Budha bernama I-Tsing.

5. Kerajaan Kediri di Jawa Timur


Kerajaan Kediri berpusat di Daha.
Raja-raja yang memerintah :
a. Jayawarsa
b. Bameswara
c. Jayabaya (1135 1157 M)
Empu Sedah menulis kitab Kakawin Bharatayudha yang kemudian dilanjutkan
oleh Empu Panuluh. Selain itu Empu Panuluh juga menulis kitab Gatotkaca Sraya
dan Hariwangsa.
d. Sarmeswara (1159 1161 M)
e. Aryeswara (1169 1171 M)
Membuat lencana kerajaan yang diberi nama Ganesha.
f. Kameswara (1182 1185 M)
Empu Tanakung mengarang kitab Wirta Sancaya dan Empu darmaja mengubah
Kakawin Smaradhana.
g. Kertajaya (1190 1222 M)
Lencana kerajaannya bernama Sangka (siput terbang) dan Garudhamuka.

6. Kerajaan Singasari di Jawa Timur


Didirikan oleh Ken Arok, dan membangun Dinasti baru yang bernama Dinasti
Rajasa.
Raja-raja yang memerintah :
a. Ken Arok (1222 1227 M)
Merupakan pendiri kerajaan Singosari setelah mengalahkan kerajaan Kediri pada
masa pemerintahan Kertajaya pada tahun 1222 M. Sumber sejarah mengenai Ken
Arok dapat ditemui pada kitab Phararaton dan Negarakertagama.
b. Anusapati (1227 1248 M)
Membunuh Ken Arok karena Ken Arok telah membunuh ayahnya (Raja Tunggul
Ametung).
c. Tohjoyo (1248 M)
Anak dari Ken Arok, karena dendam maka Tohjoyo membunuh Anusapati.
d. Ranggawuni ( 1248 1268 M)
Memerintah setelah membunuh Tohjoyo.

7. Kerajaan Majapahit di Jawa Timur


Beberapa faktor yang munculnya kerajaan Majapahit :
a. Munculnya tokoh-tokoh negarawan seperti Raden Wijaya dan Gajah Mada.
b. Tidak ada saingan kerajaan lain di Indonesia.
c. Di luar Indonesia tidak ada lagi kerajaan besar.
d. Letaknya yang strategis.

Sumber sejarah tentang Kerajaan Majapahit :


a. Kitab Sutasoma karya Empu Tantular yang didalamnya terdapat kalimat
Bhineka Tunggal Ika.
b. Kitab Negarakertagama karya Empu Prapanca yang berisi tentang silsilah
kerajaan Singosari dan Majapahit.
c. Kitab Pararaton
d. Kitab Ying Yai Shing-Lan karya dari Ma-Huan dari Cina.

Raja-raja yang memerintah :


a. Raden Wijaya (1293 1309 M)
b. Jayanegara atau Kala gemet (1309 1328 M)
Pada masa pemerintahannya banyak terjadi pemberontakan, diantaranya :
1) Pemberontakan Ranggalawe di Tuban (1309 M)
2) Pemberontakan Sora (1311 M)
3) Pemberontakan Nambi ( 1316 M)
4) Pemberontakan Semi (1318 M)
5) Pemberontakan Kuti (1319 M)

c. Tribhuana Tunggadewi (1328 1350 M)


Pada masa pemerintahannya Terjadi pemberontakan Sadeng yang dapat ditumpas
oleh Gajah Mada. Atas jasanya ini Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih di
kerajaan Majapahit.
d. Hayam Wuruk (1350 1389 M)
Menjadi raja saat berusia 16 tahun, dan kerajaan Majapahit mencapai puncak
kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Sistem pemerintahannya
sudah teratur dengan sangat baik seperti adanya Sapta Prabu, Dewan Menteri
Besar dan Dewan Menteri di tingkat pusat, kemudian Bupati di tingkat tengah dan
kepala desa di tingkat bawah.
e. Wikramawardhana (1389 1429 M)
Terjadi perang saudara yang lebih dikenal dengan Perang Paregreg.

Faktor-faktor yang menyebabkan hancurnya Kerajaan Majapahit :


a. Perang saudara
b. Masuknya agama Islam
c. Tidak adanya tokoh yang mampu memimpin dengan baik.

Peninggalan-peninggalan kerajaan Majapahit :


a. Candi Jabung (Kraksaan, Probolinggo)
b. Candi Tigawangi dan Candi Surawana (Pare, Kediri)
c. Candi Tikus (Trowulan, Mojokerto)
d. Candi Panataran, Candi Sawentar dan Candi Sumberjati (Blitar)
20. Saluran Penyebaran Islam

Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia atau proses
Islamisasi di Indonesia melalui beberapa cara atau saluran, yaitu:
a.Perdagangan
Sejak abad ke-7 M, para pedagang Islam dari Arab, Persia, dan India telah ikut
ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini menimbulkan
jalinan hubungan perdagangan antara masyarakat dan para pedagang Islam. Di
samping berdagang, para pedagang Islam dapat menyampaikan dan mengajarkan
agama dan budaya Islam kepada orang lain termasuk masyarakat Indonesia.

b.Politik
Setelah tersosialisasinya agama Islam, maka kepentingan politik dilaksanakan
melalui perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti pula dengan penyebaran agama
Islam. Contohnya, Sultan Demak mengirimkan pasukannya untuk menduduki
wilayah Jawa Barat dan memerintahkan untuk menyebarkan agama Islam. Pasukan
itu dipimpin oleh Fatahillah.

c. Tasawwuf

Para ahli tasawwuf hidup dalam kesederhanaan, mereka selalu berusaha untuk
menghayati kehidupan masyarakatnya dan hidup bersama-sama di tengah-tengah
masyarakatnya. Para ahli tasawwuf ini biasanya memiliki keahlian yang dapat
membantu kehidupan masyarakat, di antaranya ahli menyembuhkan penyakit dan
lain-lain. Mereka juga aktif menyebarkan dan mengajarkan agama Islam.
Penyebaran agama Islam yang mereka lakukan disesuaikan dengan kondisi, alam
pikiran, dan budaya masyarakat pada saat itu, sehingga ajaran-ajaran Islam dengan
mudah dapat diterima oleh masyarakat. Ahli tasawwuf yang memberikan ajaran
agama Islam yang disesuaikan dengan alam pikiran masyarakat setempat antara
lain Hamzah Fansuri di Aceh dan Sunan Panggung di Jawa.
21. Proses masuknya bangsa eropa ke Indonesia
22. BENTUK PERLAWANAN RAKYAT MENENTANG KOLONIALISME
BARAT

Diantara kerajaan yang ada di Sulawesi Selatan adalah Gowa dan Talo. Kerajaan
Gowa bergabung dengan keajaan tallo dan menjadi kerajaan Gowa-Tallo atau
Makasar. Kerajaan Makasar anti dengan Belanda karena politik monopolinya, serta
selalu ikut campur urusan politik kerajaan dan membatasi pelayaran orang-orang
Makassar. Sultan Hasanudin merupakan raja Makasar berusaha membela
kepentingan rakyat dan kedaulatan kerajaan dari Belanda. Beliau harus
menghadapi Aru Palaka raja Bone yang dibantu Belanda. Dengan tipu daya
akhirnya Sultan Hasanudin dapat dikalahkan oleh Belanda dan harus
menandatangani perjanjian Bongaya tahun 1667, ini berarti berakhirnya kedaulatan
kerajaan Makasar.

Perlawanan Pattimura (1817)


Perlawanan Pattimura terjadi di Saparua, yaitu sebuah kota kecil di dekat pulau
Ambon. Sebab-sebab terjadinya perlawanan terhadap Belanda adalah :
1. Rakyat Maluku menolak kehadiran Belanda karena pengalaman mereka yang
menderita dibawah VOC
2. Pemerintah Belanda menindas rakyat Maluku dengan diberlakukannya
kembali penyerahan wajib dan kerja wajib
3. Dikuasainya benteng Duursteide oleh pasukan Belanda
Akibat penderitaan yang panjang rakyat menetang Belanda dibawah pimpinan
Thomas Matulesi atau Pattimura. Tanggal 15 Mei 1817 rakyat Maluku mulai
bergerak dengan membakar perahu-perahu milik Belanda di pelabuhan Porto.
Selanjutnya rakyat menyerang penjara Duurstede. Residen Van den Berg tewas
tertembak dan benteng berhasil dikuasai oleh rakyat Maluku. Pada bulan Oktober
1817 pasukan Belanda dikerahkan secara besar-besaran, Belanda berhasil
menangkap Pattimura dan kawan-kawan dan pada tanggal 16 Nopember 1817
Pattimura dijatuhi hukuman mati ditiang gantungan, dan berakhir perlawanan
rakyat Maluku.

Perang Padri (1821 1837)


Semula perang Padri merupakan perang saudara antara kaum adat dengan kaum
Padri yang terjadi di Sumatra Barat. Namun pada perkembangan selanjutnya
perang ini meluas menjadi perang antara rakyat Sumatra Barat melawan Belanda
Latar belakang Perang Padri :
1. Pertentangan antara Kaum adat dengan kaum Paderi
Kaum adat adalah penganut agama Islam namun mereka juga menjalankan adat
kebiasaan yang bertentangan dengan ajaran Islam seperti berjudi, minum
minuman keras, dan menyabung ayam.
Kaum Padri adalah mereka yang pulang dari ibadah haji dan ingin memberantas
adat kebiasaan yang bertengangan dengan ajaran agama Islam.
2. Campur tangan Belanda untuk membantu kaum adat melawan kaum Padri

Kaum Padri dipimpin oleh Datuk Malin Basa (Imam Bonjol), Tuanku Nan Renceh
dan lain-lain. Mereka menggunakan siasat perang gerilya sementara Belanda
menggunakan siasat benteng, yaitu mendirikan benteng untuk pertahanan, seperti
benteng Fort van der Capellen di Batu Sangkar dan benteng Fort de Kock di
Bukit Tinggi. Perang sempat dihentikan sementara, karena Belanda butuh pasokan
tentara yang ada di Sumatra untuk menumpas pemberontakan yang dilakukan
Pangeran Diponegoro (di Jawa).
Setelah perang Diponegoro dapat dipadamkan maka tentara ditarik kembali ke
Sumatra untuk melanjutkan peperangan melawan kaum Padri. Dalam
perkembangan berikutnya kaum Adat akhirnya bergabung dengan kaum Padri.
Pada tahun 1837 pasukan Belanda berhasil menerobos benteng Bonjol dan dapat
menangkap Tuanku Imam Bonjol. Selanjutnya Ia diasingkan ke Cianjur lalu
dipindahkan ke Minahasa sampai akhirnya wafat. Maka berakhirlah perlawanan
Kaum Padri dan Belanda berkuasa di Minangkabau.

Perang Diponegoro (1825 1830)


Sebab-sebab terjadinya perang Diponegoro
A. Sebab Umumceh(1) Wilayah raja-raja di Jogyakarta semakin kecil akibat
campur tangan Belanda
(2) Kesengsaraan golongan bangsawan karena dilarang menyewakan tanahnya
(3) Para Ulama gelisah dengan berkembangnya kebudayaan yang bertentangan
dengan agama islam
(4) Rakyat menderita akibat tindakan pemerasan oleh Belanda
B. Sebab Khusus
Belanda merencanakan pembuatan jalan raya yang melintasi tanah leluhur
Pangeran Diponegoro di Tegalrejo (Yogyakarta) tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu. Pasukan Diponegoro menghindari perang terbuka dan melakukan perang
gerilya. Untuk menghadapinya Belanda melakukan siasat benteng stelsel yaitu
mendirikan banteng pada setiap daerah yang dikuasainya dan mempersempit
ruang gerak Pangeran diponegoro
Pada tahun 1830 Pangeran Diponegoro dipancing untuk mau diajak berunding
oleh Gubernur Jenderal de Kock . Namun setelah sampai di tempat perundingan
Pangeran Diponegoro ditangkap. Akhirnya beliau wafat di benteng Roterdam dan
dimakamkan di Makasar Sulawesi Selatan.

Perlawanan Rakyat Aceh


Penyebab terjadinya perang Aceh sebagai berikut :
Pemerintah kolonial ingin menguasai Aceh sebagai kerajaan yang kuat
Traktat London 1824 dan Traktat Sumatra 1871 memberi kedaulatan penuh
pada Aceh dan itu menjadi ancaman Belanda yang ingin menguasai seluruh
Nusantara. Belanda menuntut Aceh untuk mengakui kedaulatan Belanda di
Nusantara namun ditolak oleh rakyat Aceh.
Akhirnya Belanda menyerang tanggal 26 Maret 1873 dibawah pimpinan Jenderal
Kohler. Belanda berusaha menguasai Masjid Raya Aceh yang diduga merupakan
pusat pertahanan pasukan Aceh. Serangan ini dapat digagalkan dan jenderal
Kohler gugur. Belanda mengirimkan pasukan kembali yang dipimpin Jenderal Van
Swieten dan berhasil menduduki Kutaraja ibu kota kerajaan Aceh. ntuk
menghadapi perang itu Belanda menggunakan siasat Konsentrasi Stelsel, yaitu
memusatkan kekuatan pada daerah yang sudah dikuasainya. Salah seorang
pemimpin Aceh yaitu Teuku Umar berpura-pura bergabung dengan tentara
Belanda, tujuannya untuk mendapatkan senjata. Setelah senjata didapat Ia kembali
Bergabung dengan pejuang lainnya seperti Cut Nyak Dien, Cut Mutia, Teuku Cik
Dik Tiro, Panglima Polim, dll.
Setelah Belanda melaksanakan saran-saran Dr.Snouch Hurgronje akhirnya Aceh
dapat dikuasai Belanda tahun 1904.

Perlawanan Rakyat Bali


Di Bali berdiri banyak kerajaan diantaranya kerajaan Buleleng, Karang Asem,
Klungkung, Gianyar, Badung, Tabanan, Mengwi, dan Jembrana. Mereka memiliki
tradisi Hak Tawan Karang yaitu hak penguasa setempat untuk menawan dan
menguasai kapal beserta isinya. Pada tahun 1844 kapal dagang Belanda sengaja di
damparkan di Prancak, wilayah kerajaan Buleleng agar terkena Hak Tawan
Karang.
Penawanan kapal tersebut dijadikan alasan Belanda menyerang Buleleng tahun
1848. Pertempuran mempertahankan Buleleng dikenal sebagai Puputan Jagaraga,
selain itu Puputan Badung 1906, Puputan Kusamba 1908 dan Puputan
Klungkung.Pangeran Antarasi melakukan perlawanan sampai tahun 1862, dan
berakhir tahun 1863.

Perang Tapanuli (1878 1907)


Perlawanan mengusir Belanda terus terjadi di berbagai daerah. Perlawanan
dilakukan oleh raja, sultan, pangeran maupun oleh rakyat. Perlawanan rakyat
Tapanuli yang dilakukan dilingkungan kerajaan Batak dipimpin oleh raja
Sisingamangaraja XII.

23. KONGGRES PEMUDA 1928

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari


Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda
yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres
dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen


Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, ketua PPI Soegondo
(lihat Sugondo Djojopuspito) berharap kongres ini dapat memperkuat
semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan
uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan
pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan
Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop,


membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan
Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat
pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di
sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan


demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan,
gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan
kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang
dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage


Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola (dimainkan dengan biola
saja atas saran Sugondo kepada Supratman, lihat juga Sugondo
Djojopuspito). Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta
kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres.
Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

Peserta

Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi
pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong
Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, PPI, dll.
Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai
pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie
serta Kwee Thiam Hong sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond.
Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia
mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah pemuda
keturunan arab.

24. Proses terbentuknya Negara dan pemerintahan Indonesia


beserta kelengakapan PPKI

Pada tanggal 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)


menyelenggarakan sidang untuk pertama kali yang dipimpin oleh Ir. Soekarno.
Dalam sidang PPKI itu dibahas berbagai persoalan untuk melengkapi keberadaan
negara Republik Indonesia yang baru diproklamasikan. Bahkan materi yang
dibahas dalam sidang PPKI itu merupakan kelanjutan dari sidang BPUPKI tanggal
10 16 Juli 1945. Dalam sidang PPKI itu berhasil diambil suatu keputusan yang
sangat penting bagi pemerintahan negara Republik Indonesia yang baru berdiri.
Keputusan yang berhasil dicapai dalam sidang PPKI adalah sebagai berikut.

a. Mengesahkan rancangan undang-undang dasar negara yang dibahas dalam sidang


BPUPKI menjadi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Selanjutnya
Undang-Undang Dasar itu lebih dikenal dengan istilah Undang-Undang Dasar
1945 (UUD 1945).
b. Memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden sebagai pelaksana
pemerintahan yang sah dari Negara Republik Indonesia yang baru berdiri.
Selanjutnya PPKI memilih dan mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden serta
Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden.
c. Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai lembaga yang membantu
Presiden dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebelum terbentuknya Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) melalui pemilihan umum (pemilu).
Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 berjalan dengan lancar dan berhasil
membentuk serta mengesahkan UUD 1945, memilih dan mengangkat Presiden dan
Wakil Presiden serta membentuk Komite Nasional Indonesia (KNI). Dengan
demikian, sejak tanggal 18 Agustus 1945, yaitu sehari setelah Indonesia merdeka,
negara Republik Indonesia telah memiliki system pemerintahan yang sah dan
diakui oleh seluruh rakyat Indonesia.
25. Kronologis proses penyusunan dasar dan konstitusi untuk Negara Indonesia

Pancasila secara resmi menjadi dasar Negara Indonesia pada tanggal 18 Agustus
1945 ketika ditetapkannya Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara
Indonesia oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). secara rinci,
rumusan Pancasila tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1. Proses Penyusunan dan Penetapan.

a. Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia


(BPUPKI).

Pada tanggal 29 April 1945 dibentuk bPUPKI dan dilantik pada tanggal 28 Mei
1945. dengan terbentuknya badan ini, bangsa Indonesia mendapat kesempatan
secara legal untuk membicarakan dan mempersiapkan keperluan kemerdekaan
Indonesia, anta lain mempersiapkan Undang-Undang Dasar yang berisi antara lain
dasar negara, tujuan negara, bentuk negara, dan sistem pemerintahan.

b. Penyusunan Konsep Rancangan Dasar Negara dan Rancangan Undang-Undang


Dasar sebagai konstitusi negara Indonesia merdeka.

Pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945 diselenggarakan sidang BPUPKI yang
pertama. Dalam sidang ini, Ketua BPUPKI dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat
menyatakan kepada peserta sidang mengenai dasar falsafah apa yang akan
dibentuk bagi negara Indonesia merdeka.

a.) Mr.Muhammad Yamin. 29 Mei 1945

~Usulan rumusan dasar negara secara lisan:


1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
~Usulan rumusan dasar negara secara tertulis :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b.) Prof.Dr.Mr.R.Soepomo. 31 Mei 1945
Usulan konsep dasar negara Indonesia :
1. Paham negara persatuan
2. Hubungan negara dan agama
3. Sistem badan permusyawaratan
4. Sosialisme negara
5. Hubungan antarbangsa
c.) Ir. Soekarno. 1 Juni 1945
Ir. Soekarno mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka adalah Pancasila.
Rumusan dasar negara Indonesia :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Rumusan Dasar Negara menurut Jakarta Charter (22 Juni 1945) :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
c. Sidang BPUPKI yang kedua tanggal 10 s/d 16 Juli 1945.
Pada sidang pleno kedua BPUPKI membicarakan tentang rancangan undang-
undang dasar Negara Indonesia merdeka dan berhasil membentuk panitia kecil.
Panitia Kecil yang dipimpin oleh Ir. Soekarno, bertugas merumuskan rancangan
Pembukaan undang-undang dasar yang berisi tujuan dan asas Negara Indonesia
merdeka. Panitia Kecil yang dipimpin oleh Prof.Dr.Mr.R.Soepomo, bertugas
merumuskan rancangan batang tubuh undang-undang dasar dan rancangan naskah
proklamasi.
Pada hari kelima sidang ini, yakni tanggal 14 Juli 1945 telah diterima rancangan
dasar Negara sebagaimana tersebut dalam Piagam Jakarta yang dicantumkan dalam
Pembukaan dari rencana UUD yang sedang disiapkan.
d. Penetapan UUD 1945.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, anggota PPKI bersidang menetapkan:

1. Mengesahkan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.


2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RI dan Drs.Moh.Hatta
sebagai Wakil Presiden RI yang pertama.
3. Untuk sementara waktu, pekerjaan presiden sehari-hari dibantu
oleh Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat ( BP-KNIP ).
Rumusan dasar Negara yang disahkan dan tercantum dalam Pembukaan UUD
1945, berbunyi sebagai berikut.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

26 Kronologis PD II
Meletusnya Perang Dunia II pada dasarnya berkaitan erat dengan Perang Dunia I,
yakni merupakan kelanjutan dari Perang Dunia I. Perang Dunia I telah
mengakibatkan dampak besar bagi dunia, yaitu seperti kehancuran dan kerugian
yang sangat besar, krisis perekonomian dunia, serta kematian jutaan jiwa. Oleh
karena itu, salah satu upaya untuk mengakhiri Perang Dunia ke I adalah dengan
melakukan genjatan senjata dan merancang suatu perjanjian (perjanjian Versailles)
untuk mengakhiri Perang Dunia I.
Perjanjian Versailles itu berisi tentang tuntutan sekutu (Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, dan Jepang) kepada Jerman untuk:
(1). Menyerahkan daerah kekuasaannya kepada Inggris, Perancis, dan
Jepang.
(2). Menanggung ganti rugi perang.
(3). Memperkecil angkatan militer atau perangnya.
(4). Menyerahkan kapal-kapal dagang kepada Inggris, dan
(5). Memberikan wilayah Jerman bagian barat sungai Rhein sebagai jaminan
(Selama 15 tahun).

Akan tetapi, Jerman mengingkari semua kesepakatan dalam perjanjian Versailles


tersebut sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya Perang Dunia ke II pada
tahun 1939.
Selain salah satu penyebab Perang Dunia ke II diatas, terjadinya Perang Dunia II
yang melibatkan beberapa negara besar dilatarbelakangi oleh beberapa sebab,
yakni sebab umum dan khusus.

A. Penyebab Umum
1). Adanya unjuk kekuatan senjata yang diciptakan oleh beberapa negara dan
perlombaan senjata antar negara-negara Eropa, seperti Inggris menciptakan
Royal Air Force (Armada Udara) dan Jerman membuat kapal tempur Bismarck
dengan peluru kendali Vergeltung (pembalasan).
2). Adanya politik balas dendam (Revanche Idea) yang dilakukan oleh negara
Jerman.
3). Adanya politik mencari sekutu dengan munculnya blok Sekutu dan blok Fasis.
4). Gagalnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam upaya menciptakan perdamaian
dunia.
5). Adanya politik ekspansi beberapa negara fasis (militer) seperti:
(a). Jerman, dengan semboyan Jerman Raya (Lebensraum).
(b). Italia, dengan semboyan Italia Raya (Italia Iradenta) atau (Italia la
Prima).
(c). Jepang dengan semangat Hakko Ichi-u.

B. Penyebab Khusus
1). Penyerbuan Jerman terhadap Polandia pada tanggal 11 September 1939.
2). Terjadi penyerbuan yang dilakukan jepang terhadap pangkalan armada
Angkatan Laut Amerika Serikat
di Pearl Harbour, Hawaii pada hari Minggu tanggal 7 Desember 1941.

Kronologi Perang Dunia II


Pada saat terjadi Perang Dunia II, sikap Amerika Serikat memihak sekutu blok
demokrasi yang meliputi negara Inggris, Perancis, Belanda, dan Belgia. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa bentuk bantuan yang diberikan sebagai berikut:
a. Menerima Lend Lease Act oleh kongres. Perundangan ini memberi kekuasaan
kepada presiden untuk menjual, meminjamkan, menyewakan dan juga menukarkan
peralatan perang beserta amunisinya yang dibutuhkan oleh sekutu blok demokrasi.
Selain itu, Amerika Serikat juga siap mengawal kapal-kapal yang mengangkut
keperluan perang ke negara-negara sekutu dan bersedia melemahkan Angkatan
Laut Jerman dengan menyita kapal-kapal Jerman yang ada di pelabuhannya.
b. Membantu rakyat untuk menciptakan demokrasi dengan cara melawan para
pemimpinnya di beberapa negara yang mempertahankan diri sebagai negara
diktator.

A. Perang Dunia II di Eropa


Perang Dunia II di Eropa dimulai tanggal 1 September 1939 saat Jerman menyerbu
atau menguasai (aneksasi) pelabuhan Danzig (Polandia) yang dianggap sebagai
miliknya sebelum Perang Dunia I, Austria, dan daerah Sudeten (Cekoslovakia).
Agresi militer Jerman ini dipandang oleh semua pihak sebagai tanda awal mula
meletusnya Perang Dunia II di Eropa.

Kronologis Kejadian Perang Dunia II Yang Terjadi Di Eropa:

a. 3 September 1939: Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman.


b. 10 Juni 1940: Italia menyatakan perang terhadap Inggris dan Perancis.
c. 22 Juni 1940: PasukanJerman dan Italia bergabung mampu menaklukkan
Perancis.
d. 6 April 1941: Pasukan Jerman berhasil menduduki Yunani, Yugoslavia, dan
Mesir.
e. 8 September 1941: Pasukan Jerman berhasil menduduki Ukraina dan Rusia.
f. 23 Oktober 1942: Pasukan gabungan Sekutu-Amerika Serikat dipimpin oleh
Montgomery
(Inggris) dan Eisenhower (Amerika Serikat) berhasil mengalahkan pasukan
gabungan Jerman dan Italia.
g. 1 Mei 1944: Italia menyerah kepada Sekutu-Amerika Serikat.
h. 6 Juni 1944: Pasukan gabungan Sekutu-Amerika Serikat secara besar-besaran
menyerang
Jerman.
i. 30 April 1945: Hitler meninggal dunia dengan cara bunuh diri di bunkernya.
j. 7 Mei 1945: Jerman menyerah kepada Sekutu-Amerika Serikat dan Perang
Dunia II dikawa-
san Eropa berakhir.

B. Perang Dunia II di Asia Pasifik.


Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik dimulai tanggal 7 Desember 1941 waktu
setempat, ditandai dengan Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut milik
Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii yang dianggap sebagai saingan yang
kuat. Agresi militer yang dilakukan Jepang inilah sebagai tanda meletusnya Perang
Dunia ke II di Asia Pasifik.

Kronologis Kejadian Perang Dunia ke II di Asia Pasifik:

a. 7 Desember 1941: Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut milik Amerika


Serikat di Pearl
Harbour, Hawaii.

b. Tahun 1941-1944: Jepang berhasil menguasai wilayah yang sangat luas meliputi
seluruhwilayah Asia tenggara dan wilayah Cina Timur. Ketika itu, Amerika-
Serikat dan bangsa Eropa yang berhasil menyelamatkan diri membangun
pertahanan di Australia.
c. Juli 1944: Pasukan Amerika Serikat dipimpin jenderal Mac Arthur dengan siasat
perang "Loncat Katak" menyerang pertahanan Jepang di pulau Saipan
(Kepulauan Mariana) Pasifik dan bertempur di Laut Karang. Pada saat
itu, Jepang menderita kekalahan dan pulau Saipan berhasil diduduki
Amerika Serikat.
d. 6 Agustus 1945: Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat dan
menyusul
tanggal 9 Agustus 1945 giliran kota Nagasaki dibom atom. Kedua kota
tersebut hancur total dan instalasi militer Jepang lumpuh.
e. 14 Agustus 1945: Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
f. 2 September 1945: Jepang menandatangani perjanjian perdamaian di atas kapal
Missourimilik Amerika Serikat, dan Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik
berakhir.
27. PERANAN DUNIA INTERNASIONAL DALAM KONFLIK INDONESIA
BELANDA

Pada tanggal 25 Maret 1947 Indonesia dan Belanda endatanganipersetujuan


Linggajati. Namun hubungan antara Indonesia dengan Belanda semakin memburuk
karena Belanda melakukan pelanggaran terhadap persetujuan Linggajati dan
perjanjian gencatan dengan melancarkan agresi militer terhadap terhadap
pemerintahan Indonesia pada tanggal 21 Juli 1947. Tanggal 29 Juli 1947 pesawat
Dakota VT-CLA yang membawa obat-obatan dari Singapura sumbangan Palang
merah Malaya kepada Indonesia ditembak oleh pesawat Belanda di Yogyakarta.
Gugur dalam peristiwa ini diantaranya komodor Muda Udara A. Adjsutjipto dan
komodor Muda Udara Dr. Abdurrahman Saleh
.
Tanggal 31 Juli 1947 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia-
Belanda kepada dewan keamanan PBB. Dalam sidangnya tanggal Agustus 1947
dikeluarkan resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan
tembak menembak, menyelesaikan pertikaian melalui perwasitan (arbitase) atau
dengan cara damai yang lain.
Untuk menindaklanjuti ajakan PBB Republik Indonesia menugaskan Sutan
Syahrir & H. Agus Salim sebagai duata yang berbicara dalam sidang Dewan
Keamanan PBB. Sutan Syahrir menyatakan untuk mengakhiri konflik tersebut
adalah dengan cara membentuk komisi Pengawas dalam pelaksanaan resolusi
dewan Keamanan, Penarikan pasukan Belanda ke tempat kedudukan sebelum
agresi militer, dan pembentukan komisi pengawas gencatan senajata.
Berikut peran dunia Internasional dalam ikut menyelesaikan konflik
Indonesia Belanda :

1. PERSERIKATAN BANGSA BANGSA (PBB)


a) Melalui KTN ( KOMISI TIGA NEGARA )
Tanggal 21 Juli 1947 tentara Belanda secara resmi melakukan Agresi
Militer I terhadap Indonesia. Aksi militer Belanda tersebut menimbulkan reaksi
dunia luar. Di antara negara yang tampil mendukung Indonesia adalah Australia &
India. Australia mendukung Indonesia karena Ingin menegakkan perdamiaan &
keamanan dunia sesuai dengan piagam PBB.
Sedangkan India mendukung Indonesia karena solidaritas sama-sam Bangsa
Asi juga senasib karena sebagai bangsa yang menentang penjajahan. Pada tahun
1946 Indonesia menawarkan bantuan padi sebanyak 500.000 ton untuk
disumbangkan kepada India yang sedang dilanda bahaya kelaparan, sebaliknya
India juga menawarkan Benang tenun, alat-alat pertanian, dan mobil.
Tanggal 25 Agustus 1947 PBB menerima usul Amerika serikta tentang
komisi jasa jasa Baik ( Comitte Of Goods Offices ). Komisi ini dikenal dengan
komisi Tiga Negara (KTN), yang terdiri atas :
a) Australia ( diwakili oleh Richard C. Kirby ), atas pilihan Indonesia
b) Belgia ( diwakili oleh Paul Van Zeeland ), Atas Pilihan Belanda
c) Amerika Serikat ( diwakili oleh Dr. Frank Porter graham ), atas pilihan Australia
dan Belgia.
Tanggal 27 Oktober 1947 KTN tiba di jakarta. KTN mengalami kesulitan karena
Indonesia maupun Belanda tidak mau bertemu diwilayah yang dikuasai pihak lain.
KTN berhasil mempertemukan keduanya dalam suatu perundingan pada tanggal 8
Desember 1947 diatas Kapal perang Amerika Serikat Renville . Perundingan ini
dikenal dengan Perundingan Renville , dan ditandatangani pada tanggal 17
Januari 1948.

b) Melalui UNCI ( United Nations Comission For Indonesia )


Tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan serangan besar-besaran
terhadap ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta. Untuk penghentian Agresi
Militer II Belanda, PBB membentuk UNCI ( United Nations Comission For
Indonesia ) atau komisi PBB untuk Indonesia.
Melalui UNCI yang dipimpin oleh Merle Cochran berhasil
menyelenggarakan perundingan Roem-Royen yang ditandatangani pada tanggal 7
mei 1949. Perundingan Roem Royen kemudian ditindaklanjuti dengan
Konferensi meja Bundar ( KMB ) di Den Haag Belanda. KMB ditandatangani pada
tanggal 2 November 1949.

2. DUKUNGAN BANGSA BANGSA ASIA AFRIKA


Agresi Militer II yang dilancarkan Belnada Menimbulkan reaksi yang sangat
keras dari negara-negara di Asia Afrika. Amaka atas prakarsa perdana mentri
India Pandit Jawaharlal Nehru dan perdana mentri Burma u Nu, pada tanggal 20-
25 Januari 1949 diselenggarakan konferensi Asi di New Delhi yang dihadiri oleh
utusan dari negara-negara Afganistan, Australia, Burma ( Myanmar ), Sri Langka,
Eithiopia, India, Iran, Iraq, Libanon, Pakistan, Phlipina, Saudi Arabia, Suriah, dan
Yaman. Wakil-wakil dari Indonesia yang Hadir anatar lain : Mr. A.A. Maramios,
Mr. Utojo, Dr. Sudarsono, H. Rasjidi, dan Dr, Soemitro Djojohadikusumo. Tujuan
dari konferensi tersebut adalah untuk memberikan dukungan terhadap Indonesia
dalam forum PBB.
Isi resolusi Konferensi Asia :
a) Pengembalian pemerintah Republik Indonesia Ke yogyakarta.
b) Pembentukan perintah ad intern yang memunyai kemerdekaan dalam politik luar
negeri, sebelum tanggal 15 maret 1949
c) Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia
d) Penyerahan kedaulatan kepada pemerintahan Indonesia serikat paling lambat
tanggal 1 Januari 1950.
28. Dekret Presiden 5 Juli 1959 adalah dekrit yang dikeluarkan oleh Presiden Indonesia
yang pertama, Soekarno pada 5 Juli 1959. Isi dekrit ini adalah pembubaran Badan
Konstituante hasil Pemilu 1955 dan penggantian undang-undang dasar dari UUD
Sementara 1950 ke UUD '45.

Latar Belakang
Dekrit Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk
menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante
mulai bersidang pada 10 November 1956. Namun pada kenyataannya sampai tahun
1958 belum berhasil merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara, di kalangan
masyarakat pendapat-pendapat untuk kembali kepada UUD '45 semakin kuat.
Dalam menanggapi hal itu, Presiden Soekarno lantas menyampaikan amanat di
depan sidang Konstituante pada 22 April 1959 yang isinya menganjurkan untuk
kembali ke UUD '45. Pada 30 Mei 1959 Konstituante melaksanakan pemungutan
suara. Hasilnya 269 suara menyetujui UUD 1945 dan 199 suara tidak setuju.
Meskipun yang menyatakan setuju lebih banyak tetapi pemungutan suara ini harus
diulang, karena jumlah suara tidak memenuhi kuorum. Kuorum adalah jumlah
minimum anggota yg harus hadir di rapat, majelis, dan sebagainya (biasanya lebih
dari separuh jumlah anggota) agar dapat mengesahkan suatu putusan. Pemungutan
suara kembali dilakukan pada tanggal 1 dan 2 Juni 1959. Dari pemungutan suara
ini Konstituante juga gagal mencapai kuorum. Untuk meredam kemacetan,
Konstituante memutuskan reses (masa perhentian sidang parlemen; masa istirahat
dari kegiatan bersidang) yang ternyata merupakan akhir dari upaya penyusunan
UUD

Pengeluaran Dekrit Presiden 1959


Pada 5 Juli 1959 pukul 17.00, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang
diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka.

Isi dari Dekrit tersebut antara lain:

1. Pembubaran Konstituante

2. Pemberlakuan kembali UUD '45 dan tidak berlakunya UUDS 1950

3. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

29. Perjuangan diplomasi

a. Perundingan Bilateral Indonesia Belanda

Pada tanggal 24 Maret 1950 diselenggarakan Konferensi Tingkat


Menteri Uni Belanda - Indonesia. Konferensi memutuskan untuk
membentuk suatu komisi yang anggotanya wakil-wakil Indonesia dan
Belanda untuk menyelidiki masalah Irian Barat. Hasil kerja Komisi ini
harus dilaporkan dalam Konferensi Tingkat Menteri II di Den Haag pada
bulan Desember 1950. Ternyata pembicaraan dalam tingkat ini tidak
menghasilkan penyelesaian masalah Irian Barat.

Pertemuan Bilateral Indonesia Belanda berturut-turut diadakan pada


tahun 1952 dan 1954, namun hasilnya tetap sama, yaitu Belanda enggan
mengembalikan Irian Barat kepada Indonesia sesuai hasil KMB.

b. Melalui Forum PBB

Setelah perundingan bilateral yang dilaksanakan pada tahun 1950,


1952 dan 1954 mengalami kegagalan, Indonesia berupaya mengajukan
masalah Irian Barat dalam forum PBB. Sidang Umum PBB yang pertama
kali membahas masalah Irian Barat dilaksanakan tanggal 10 Desember
1954. Sidang ini gagal untuk mendapatkan 2/3 suara dukungan yang
diperlukan untuk mendesak Belanda.

Indonesia secara bertrurut turut mengajukan lagi sengketa Irian Barat


dalam Majelis Umum X tahun 1955, Majelis Umum XI tahun 1956, dan
Majelis Umum XII tahun 1957. Tetapi hasil pemungutan suara yang
diperoleh tidak dapat memperoleh 2/3 suara yang diperlukan.

c. Dukungan Negara Negara Asia Afrika (KAA)

Gagal melalui cara bilateral, Indonesia juga menempuh jalur


diplomasi secara regional dengan mencari dukungan dari negara-negara
Asia Afrika. Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Indonesia tahun
1955 dan dihadiri oleh 29 negara-negara di kawasan Asia Afrika, secara
bulat mendukung upaya bangsa Indonesia untuk memperoleh kembali
Irian sebagai wilayah yang sah dari RI.

Namun suara bangsa-bangsa Asia Afrika di dalam forum PBB tetap tidak
dapat menarik dukungan internasional dalam sidang Majelis Umum PBB.

30. Peristiwa DI/TII

31. Berakhirnya Orde Baru dan Lahirnya Reformasi

Di balik kesuksesan pembangunan di depan, Orde Baru menyimpan beberapa


kelemahan. Selama masa pemerintahan Soeharto, praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN) tumbuh subur. Korupsi besar yang pertama terjadi tahun 1970-
an ketika Pertamina dipegang Ibnu Sutowo. Praktik korupsi menggurita hingga
kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada tahun 1998. Rasa
ketidakadilan mencuat ketika kroni-kroni Soeharto yang diduga bermasalah
menduduki jabatan menteri Kabinet Pembangunan VII. Kasus-kasus korupsi tidak
pernah mendapat penyelesaian hukum secara adil.
Pembangunan Indonesia berorientasi pada pertumbuhan ekonomi sehingga
menyebabkan ketidakadilan dan kesenjangan sosial. Bahkan, antara pusat dan
daerah terjadi kesenjangan pembangunan karena sebagian besar kekayaan daerah
disedot ke pusat. Akhirnya, muncul rasa tidak puas di berbagai daerah, seperti di
Aceh dan Papua. Di luar Jawa terjadi kecemburuan sosial antara penduduk lokal
dengan pendatang (transmigran) yang memperoleh tunjangan pemerintah.
Penghasilan yang tidak merata semakin memperparah kesenjangan sosial.
Pemerintah mengedepankan pendekatan keamanan dalam bidang sosial dan politik.
Pemerintah melarang kritik dan demonstrasi. Oposisi diharamkan rezim Orde
Baru . Kebebasan pers dibatasi dan diwarnai pemberedelan koran maupun
majalah. Untuk menjaga keamanan atau mengatasi kelompok separatis, pemerintah
memakai kekerasan bersenjata. Misalnya, program Penembakan Misterius
(Petrus) atau Daerah Operasi Militer (DOM). Kelemahan tersebut mencapai
puncak pada tahun 19971998.
a. Dari Krisis Ekonomi ke Krisis Multidimensi (Segala Bidang)
Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997. Krisis moneter dan
keuangan yang semula terjadi di Thailand pada bulan Juli 1997 merembet ke
Indonesia. Hal ini diperburuk dengan kemarau terburuk dalam lima puluh tahun
terakhir. Dari beberapa negara Asia, Indonesia mengalami krisis paling parah.
Solusi yang disarankan IMF justru memperparah krisis. IMF memerintahkan
penutupan enam belas bank swasta nasional pada 1 November 1997. Hal ini
memicu kebangkrutan bank dan negara. BPK menemukan penyimpangan dana
sebesar Rp138 triliun atas penggunaan dana BLBI oleh ke-48 bank tersebut. Saat
itu pemerintah menyalurkan BLBI sekitar Rp700 triliun. Ini dilakukan berdasarkan
perjanjian Indonesia dengan IMF dalam mengatasi krisis. Sampai bulan Desember
1998, BI menyalurkan BLBI sebesar Rp147,7 triliun kepada 48 bank.
Krisis ekonomi mengakibatkan rakyat menderita. Pengangguran melimpah dan
harga kebutuhan pokok melambung. Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di
berbagai daerah. Daya beli masyarakat menurun. Bahkan, hingga bulan Januari
1998 rupiah menembus angka Rp17.000,00 per dolar AS. Masyarakat menukarkan
rupiah dengan dolar. Pemerintah mengeluarkan Gerakan Cinta Rupiah, tetapi
tidak mampu memperbaiki keadaan. Krisis moneter tersebut telah berkembang
menjadi krisis multidimensi. Krisis ini ditandai adanya keterpurukan di segala
bidang kehidupan bangsa. Kepercayaan masyarakat kepada pemerintah semakin
menurun. Pemerintah kurang peka dalam menyelesaikan krisis dan kesulitan hidup
rakyat. Kabinet Pembangunan VII yang disusun Soeharto ternyata sebagian besar
diisi oleh kroni dan tidak berdasarkan keahliannya. Kondisi itulah yang
melatarbelakangi munculnya gerakan reformasi.

b. Gerakan Reformasi
Munculnya gerakan reformasi dilatarbelakangi oleh terjadinya krisis multidimensi
yang dihadapi bangsa Indonesia. Semula gerakan ini hanya berupa demonstrasi di
kampus-kampus di berbagai daerah. Akan tetapi, para mahasiswa harus turun ke
jalan karena aspirasi mereka tidak mendapatkan jalan keluar. Gerakan reformasi
tahun 1998 mempunyai enam agenda antara lain suksesi kepemimpinan nasional,
amendemen UUD 1945, pemberantasan KKN, penghapusan dwifungsi ABRI,
penegakan supremasi hukum, dan pelaksanaan otonomi daerah. Agenda utama
gerakan reformasi adalah turunnya Soeharto dari jabatan presiden. Berikut ini
kronologi beberapa peristiwa penting selama gerakan reformasi yang memuncak
pada tahun 1998.

1) Demonstrasi Mahasiswa
Desakan atas pelaksanaan reformasi dalam kehidupan nasional dilakukan
mahasiswa dan kelompok proreformasi. Pada tanggal 7 Mei 1998 terjadi
demonstrasi mahasiswa di Universitas Jayabaya, Jakarta. Demonstrasi ini berakhir
bentrok dengan aparat dan mengakibatkan 52 mahasiswa terluka. Sehari kemudian
pada tanggal 8 Mei 1998 demonstrasi mahasiswa terjadi di Yogyakarta (UGM dan
sekitarnya). Demonstrasi ini juga berakhir bentrok dengan aparat dan menewaskan
seorang mahasiswa bernama Mozes Gatotkaca. Dalam kondisi ini, Presiden
Soeharto berangkat ke Mesir tanggal 9 Mei 1998 untuk menghadiri sidang G 15.

2) Peristiwa Trisakti
Tuntutan agar Presiden Soeharto mundur semakin kencang disuarakan mahasiswa
di berbagai tempat. Tidak jarang hal ini mengakibatkan bentrokan dengan aparat
keamanan. Pada tanggal 12 Mei 1998 empat mahasiswa Universitas Trisakti,
Jakarta tewas tertembak peluru aparat keamanan saat demonstrasi menuntut
Soeharto mundur. Mereka adalah Elang Mulya, Hery Hertanto, Hendriawan
Lesmana, dan Hafidhin Royan. Peristiwa Trisakti mengundang simpati tokoh
reformasi dan mahasiswa Indonesia.

3) Kerusuhan Mei 1998


Penembakan aparat di Universitas Trisakti itu menyulut demonstrasi yang lebih
besar. Pada tanggal 13 Mei 1998 terjadi kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan di
Jakarta dan Solo. Kondisi ini memaksa Presiden Soeharto mempercepat
kepulangannya dari Mesir. Sementara itu, mulai tanggal 14 Mei 1998 demonstrasi
mahasiswa semakin meluas. Bahkan, para demonstran mulai menduduki gedung-
gedung pemerintah di pusat dan daerah.

4) Pendudukan Gedung MPR/DPR


Mahasiswa Jakarta menjadikan gedung DPR/MPR sebagai pusat gerakan yang
relatif aman. Ratusan ribu mahasiswa menduduki gedung rakyat. Bahkan, mereka
menduduki atap gedung tersebut. Mereka berupaya menemui pimpinan MPR/DPR
agar mengambil sikap yang tegas. Akhirnya, tanggal 18 Mei 1998 Ketua
MPR/DPR Harmoko meminta Soeharto turun dari jabatannya sebagai presiden.
Pernyataan Harmoko itu kemudian dibantah oleh Pangab Jenderal TNI Wiranto
dan mengatakannya sebagai pendapat pribadi.
Untuk mengatasi keadaan, Presiden Soeharto menjanjikan akan mempercepat
pemilu. Hal ini dinyatakan setelah Presiden Soeharto mengundang beberapa tokoh
masyarakat seperti Nurcholish Madjid dan Abdurrahman Wahid ke Istana Negara
pada tanggal 19 Mei 1998. Akan tetapi, upaya ini tidak mendapat sambutan rakyat.

5) Pembatalan Apel Kebangkitan Nasional


Momentum hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 1998 rencananya digunakan tokoh
reformasi Amien Rais untuk mengadakan doa bersama di sekitar Tugu Monas.
Akan tetapi, beliau membatalkan rencana apel dan doa bersama karena 80.000
tentara bersiaga di kawasan tersebut. Di Yogyakarta, Surakarta, Medan, dan
Bandung ribuan mahasiswa dan rakyat berdemonstrasi. Ketua MPR/DPR Harmoko
kembali meminta Soeharto mengundurkan diri pada
hari Jumat tanggal 22 Mei 1998 atau DPR/MPR akan terpaksa memilih presiden
baru. Bersamaan dengan itu, sebelas menteri Kabinet Pembangunan VII
mengundurkan diri.

6) Pengunduran Diri Presiden Soeharto


Pada dini hari tanggal 21 Mei 1998 Amien Rais selaku Ketua Pengurus Pusat
Muhammadiyah menyatakan, Selamat tinggal pemerintahan lama dan selamat
datang pemerintahan baru. Ini beliau lakukan setelah mendengar kepastian dari
Yuzril Ihza Mahendra. Akhirnya, pada pukul 09.00 WIB Presiden Soeharto
membacakan pernyataan pengunduran dirinya.
Itulah beberapa peristiwa penting menyangkut gerakan reformasi tahun 1998.
Soeharto mengundurkan diri dari jabatan presiden yang telah dipegang selama 32
tahun. Beliau mengucapkan terima kasih dan mohon maaf kepada seluruh rakyat
Indonesia. Beliau kemudian digantikan B.J. Habibie. Sejak saat itu Indonesia
memasuki era reformasi.
32. Kronologis KAA dan Peran Indonesia

Latar Belakang Konferensi Asia Afrika (KAA)

KAA diawali dengan Konferensi Kolombo di Sri Lanka yang diprakarsai oleh Sir
John Kotelawala. Berikut ini beberapa latar belakang dan dasar pertimbangan
terselenggaranya KAA.
a. Perubahan politik pada tahun 1950-an yaitu berakhirnya Perang Korea (1953).
Akibat Perang Korea, semenanjung terbagi menjadi dua negara yaitu Korea Utara
dan Korea Selatan. Peristiwa ini semakin menambah ketegangan dunia.
b. PBB sudah ada forum konsultasi dan dialog antarnegara yang baru merdeka,
tetapi di luar PBB belum ada forum yang menjembatani dialog antarnegara
tersebut.
c. Persamaan nasib bangsa-bangsa di Asia dan Afrika, terutama pernah mengalami
penjajahan.
d. Persamaan masalah sebagai negara yang masih terbelakang dan berkembang.
e. Ingin menggalang kekuatan negara-negara Asia Afrika agar mendukung
perjuangan merebut Irian Barat.
f. Memiliki kedekatan yang kuat karena dihubungkan oleh faktor keturunan,
agama, dan latar belakang sejarah.
g. Berdasarkan letak geografisnya, letak negara-negara Asia dan Afrika saling
berdekatan.

2. Pelaksanaan KAA

Sebelum dilaksanakan KAA di Bandung tahun 1955, terlebih dahulu dilaksanakan


Konferensi Kolombo yang kemudian dilanjutkan dengan Konferensi Bogor. Untuk
lebih jelasnya lihat tabel 14.2 berikut!

Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955.


Pelaksanaan KAA dibuka oleh Presiden Soekarno. Penyelenggaraan KAA
mempunyai tujuan berikut.

a. Mengembangkan saling pengertian dan kerja sama antarbangsa Asia Afrika


meningkatkan persahabatan.
b. Membicarakan dan mengatasi masalah-masalah sosial, ekonomi, dan
kebudayaan.
c. Memerhatikan masalah khusus terkait dengan kedaulatan, kolonialisme, dan
imperialisme.
d. Memerhatikan posisi dan partisipasi Asia Afrika dan bangsa-bangsa dalam dunia
internasional.

Konferensi Asia Afrika dihadiri oleh 29 negara termasuk 5 negara pengundang.


Ke-24 negara yang diundang adalah 18 negara Asia dan 6 negara Afrika. Negara-
negara Asia yang hadir yaitu Filipina, Thailand, Vietnam Utara, Vietnam Selatan,
Laos, Turki, Jepang, Yordania, Kamboja, Nepal, Lebanon, RRC, Afghanistan, Iran,
Irak, Syria, Saudi Arabia, dan Yaman. Sedang 6 negara Afrika yang hadir adalah
Mesir, Sudan, Ethiopia, Libya, Liberia, dan Ghana. Rhodesia (Afrika Tengah) pada
awalnya diundang, namun karena sedang ada kemelut politik dalam negeri maka
tidak bisa hadir. Dari negara-negara yang diundang tersebut muncul tiga golongan
berikut.
a. Golongan prokomunis, yaitu RRC dan Vietnam Utara.
b. Golongan pro-Barat, yaitu Filipina, Thailand, Pakistan, Irak, dan Turki.
c. Golongan netral, yaitu India, Birma, Sri Lanka, dan Indonesia.

Hasil dan keputusan yang dicapai dalam KAA, antara lain kerja sama bidang
ekonomi, kebudayaan, hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri, serta
memajukan perdamaian dunia. Hasil KAA yang paling mendasar adalah Dasasila
Bandung. Berikut ini isi dari Dasasila Bandung. Lihat tabel 14.3.

Melalui
Dasasila Bandung juga diperjuangkan perdamaian dunia dengan meredakan
ketegangan internasional akibat Perang Dingin. Hasil dari KAA ini akan
mengilhami lahirnya Gerakan Nonblok, Indonesia merupakan salah satu
pelopornya.

3. Peran Indonesia dalam KAA

Terlaksananya KAA tidak bisa lepas dari peran Indonesia. Di samping sebagai
salah satu pelopor dan pemrakarsa KAA, Indonesia menyediakan diri sebagai
tempat penyelenggaraan KAA. Hal ini membuktikan prestasi Kabinet Ali
Sastroamijoyo yang berhasil menyelenggarakan suatu kegiatan yang bersifat
internasional.

4. Arti Penting KAA

KAA berpengaruh sangat besar dalam upaya menciptakan perdamaian dunia dan
mengakhiri penjajahan di seluruh dunia secara damai, khususnya di Asia dan
Afrika. Semangat KAA untuk tidak berpihak pada blok Barat maupun blok Timur
telah mendorong lahirnya Gerakan Nonblok. Dengan demikian ketegangan dunia
dapat diredam. Bagi Indonesia, KAA memberikan dua keuntungan. Pertama
pemerintah Indonesia berhasil mencapai kesepakatan mengenai masalah RRC
dwikewarganegaraan. Usai konferensi, mereka yang memiliki
dwikewarganegaraan diharuskan memilih menjadi warga negara Indonesia atau
warga negara RRC. Kedua, RI mendapat dukungan dalam perjuangan
pengembalian Irian Barat. Berikut ini makna dan arti penting terselenggaranya
KAA.

a. Merupakan pendorong kemerdekaan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk lepas


dari cengkeraman imperialisme dan kolonialisme Barat.
b. Menjadi pendorong lahirnya Gerakan Nonblok.
c. Merupakan pencetus semangat solidaritas dan kebangkitan negara Asia Afrika
dalam menggalang persatuan.
d. Memberikan harapan baru bagi bangsa-bangsa yang sudah maupun belum
merdeka.
e. Mulai diikutinya politik luar negeri bebas dan aktif yang dijalankan oleh
Indonesia, India, Myanmar, dan Sri Lanka.
f. Kembali bangkit dan sadarnya bangsa-bangsa Asia dan Afrika akan potensi yang
dimiliki.
g. Diakuinya nilai-nilai Dasasila Bandung oleh negara-negara maju karena terbukti
memiliki kemampuan dalam meredakan ketegangan dunia.
h. Mulai dihapuskannya praktik-praktik politik diskriminasi ras oleh negara-negara
maju.

33. Perkemabang ASEAN dan Peran Indonesia


Latar Belakang Berdirinya ASEAN

ASEAN merupakan organisasi negara-negara di Asia Tenggara yang tidak


membedakan sistem politik dan ideologi. Ide dasar pembentukan ASEAN adalah
kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya. Namun, dalam perkembangannya
organisasi ini bertekad menjamin stabilitas dan keamanan tanpa campur tangan
bangsa asing. Berdirinya ASEAN dilatarbelakangi adanya persamaan di antara
negara-negara Asia Tenggara. Berikut ini persamaan-persamaan tersebut.

a.Persamaan letak geografis di kawasan Asia Tenggara.


b.Persamaan budaya yakni budaya Melayu Austronesia.
c. Persamaan nasib dalam sejarahnya yaitu sama-sama sebagai negara bekas
dijajah oleh bangsa asing.

d. Persamaan kepentingan untuk menjalin hubungan dan kerja sama di bidang


ekonomi, sosial, dan budaya.

Pendirian ASEAN juga dilatarbelakangi oleh kesamaan sikap yang nonkomunis,


mengingat komunis telah menimbulkan ketidakstabilan dalam negeri masing-
masing negara.

2. Sejarah Berdirinya ASEAN

Sebelum berdiri ASEAN, ada dua organisasi yang mengantarkan pembentukan


ASEAN. Kedua organisasi tersebut adalah ASA dan Maphilindo.
a. ASA (Association of Southest Asia), dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok
tahun 1961 antara Malaysia, Thailand, dan Filipina.
b. Maphilindo yang beranggotakan Malaysia, Filipina, dan Indonesia pada tahun
1963. Berdiri di tengah dekolonisasi Inggris yang kurang memuaskan Indonesia
dan Filipina mengenai penggabungan Kalimantan Utara ke dalam Malaysia.
Akhirnya kedua organisasi diganti dengan ASEAN tahun 1967 setelah terjadi
perubahan yang dramatis di Indonesia akibat peristiwa G 30 S /PKI tahun 1965.
Berdirinya ASEAN ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok oleh
lima menteri luar negeri negara-negara di Asia Tenggara. Berikut ini kelima
menteri luar negeri tersebut.
a. Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia.

b. Tun Abdul Razak, Wakil Perdana Menteri/Menteri Pembangunan Nasional


Malaysia.
c. S. Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Singapura.

d. Narsisco Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.


e. Thanat Koman, Menteri Luar Negeri Thailand.

ASEAN sebagai organisasi memiliki tujuan berikut.

a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya.


b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
c. Meningkatkan kerja sama dengan saling membantu di bidang ekonomi, sosial
budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi.

d. Bekerja sama dalam meningkatkan pertanian dan industri, perluasan


perdagangan, penyempurnaan fasilitas komunikasi dan mempertinggi taraf hidup
rakyat masing-masing negara.

e. Meningkatkan pengkajian wilayah Asia Tenggara

f. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi internasional
dan regional lainnya.

3. Struktur Organisasi ASEAN

Terdapat perbedaan tentang struktur organisasi ASEAN antara sebelum dan


sesudah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Bali tahun 1976. Perbedaan
tersebut dapat dijelaskan pada uraian di bawah ini. Lihat tabel 14.6.

5. Peran Indonesia dalam ASEAN

Peran Indonesia sangat menonjol dalam organisasi ASEAN. Berikut ini


beberapa contoh menunjukkan peran penting yang dilakukan oleh Indonesia dalam
ASEAN.
a. Indonesia sebagai salah satu negara pelopor dan ikut menandatangani Deklarasi
Bangkok yang menandai berdirinya ASEAN.
\
b. Indonesia beberapa kali dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan KTT
ASEAN.
c. Indonesia secara aktif ikut menyempurnakan struktur organisasi ASEAN ketika
KTT di Bali tahun 1976.
d. Memainkan peran yang aktif dalam penyelesaian masalah di Kamboja.
Indonesia menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting (JIM) tahun 1988.
Pertemuan ini dilanjutkan dengan Konferensi Internasional di Paris tahun 1989
yang diketuai bersama antara Prancis dan Indonesia (diwakili Ali Alatas).

e. Sekretariat tetap ASEAN ditetapkan di Jakarta, dan Letnan Jenderal Hartono


Dharsono menjadi Sekretaris Jenderal ASEAN yang pertama.
f. Ikut aktif membantu menyelesaikan masalah Moro di Filipina. Sampai tahun
2007, ASEAN telah menyelenggarakan KTT sebanyak 13 kali.

Pada tanggal 26 Agustus 2007 ASEAN telah mencanangkan Perjanjian


Perdagangan Bebas dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia
Baru yang akan dilaksanakan pada tahun 2013, dengan pengukuhan Masyarakat
Ekonomi ASEAN tahun 2015.

.34. Tindakan ekonomi

Setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang baik dan yang paling
menguntungkan disebut tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi dilakukan
karena adanya keterbatasan sarana pemenuhan kebutuhan. Karena keterbatasan
ini, manusia harus memilih kebutuhan mana yang pemenuhannya harus
didahulukan serta kebutuhan mana yang sesuai dengan kemampuan. Tindakan
ekonomi yang dilakukan oleh perseorang, masyarakat, dan pemerintah.
Tindakan ekonomi yang dilakukan perseorang, yaitu dengan membeli barang
kebutuhan sesuai dengan kemampuan dan daya belinya, dapat dikategorikan
sebagai tindakan ekonomi yang rasional. Namun jika membeli barang tidak
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya, dan hanya bertujuan ingin dipuji
atau disanjung saja, maka dapat dikategorikan sebagai tindakan ekonomi yang
tidak rasional atau emosional.tindakan ekonomi ini selain dilakukan oleh
perseorang, juga dilakukan oleh pemerintah.

2. Motif ekonomi

Setiap tindakan ekonomi yang dilakukan pasti memiliki tujuan. Tujuan itulah
yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi. Dorongan yang
menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi.
Motif manusia untuk memenuhi kebutuhannya dapat berupa motif intrinsik dan
motif ekstrinsik. Motif intrinsik adalah keinginan memperoleh barang atau jasa
karena didorong oleh kesadarannya sendiri. Misalnya, orang makan karena
lapar dan orang membutuhkan minum karena haus. Sedang motif ekstrinsik
adalah keinginan memperoleh barang dan jasa karena adanya pengaruh dari
pihak luar. Misalnya, Fatir membeli sepeda karena teman-temannya banyak
yang naik sepeda ke sekolah.
Ada beberapa motif ekonomi yang mendorong manusia melakukan
tindakan ekonomi.

Motif mencari keuntungan

Motif mendapatkan kekuasaan ekonomi

Motif untuk memperoleh pengharagaan

Motif ingin berbuat sosial

. Motif untuk mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkan


kemakmuran

35. Manfaat prinsip ekonomi

36. Menyusun Skala prioritas kebutuhan

Skala prioritas adalah urutan pemenuhan kebutuhan manusia berdasarkan


tingkat kepentingannya. Agar kegiatan konsumsi rumah tangga keluarga
berjalan lancar, sebaiknya setiap keluarga membuat perencanaan
pengeluaran konsumsi berdasarkan pendapatan yang diterimanya sebagai
prioritas kebutuhan hidup. Dengan cara menyusun anggaran pendapatan
dan belanja rumah tangga.

Contoh anggaran pendapatan dan belanja rumah tangga.

No Penerimaan Jumlah (Rp) No Pengeluaran Jumlah (Rp)


1. Pendapatan gaji 1.250.000 1. Makanan 600.000
2. Penghasilan tambahan 750.000 2. Biaya pendidikan 150.000
3. Transportasi 250.000
4. Biaya listrik dan telepon 150.000
5. Biaya kesehatan 150.000
6. Kebutuhan lainnya 300.000
7. Tabungan 400.000
Total penerimaan 2.000.000 Total pengeluaran 2.000.000
37. Faktor Penyebab kebutuhan manusia beragam

a.Selera

b. tingkat pendidikan

c. tingkat pendapatan

d. lingkungan tempat tinggal

e. Umur

f. status sosial

38. Prinsip Koperasi

39 Ciri Utama perekonomian Indonesia

Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah sistem ekonomi


Pancasila atau sistem demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi berarti
bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh dan untuk rakyat dibawah
pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat.
Menurut Tap MPR No. II/MPR/1993 tentang GBHN, walaupun demokrasi
ekonomi di Indonesia memiliki banyak :
Adapun ciri-ciri positif demokrasi ekonomi adalah sebagai berikut.
1.Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
2.Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hiduporang banyak dikuasai oleh negara.
3.Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, sebagai
pokok-pokok kemakmuran rakyat dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
4.Sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan
lembaga perwakilan rakyat dan pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada
pada lembaga perwakilan rakyat.
5.Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki
serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
6.Hak milik perseorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
7.Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
8.Fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara.
Dalam demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus dihindari ciri-
ciri negatif sebagai berikut:
1.Sistem free fight liberalism (sistem persaingan bebas yang saling
menghancur-
kan).
2.Sistem terpusat, yang dapat mematikan potensi, kreasi, dan inisiatif warga
masyarakat.
3.Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli
yang merugikan masyarakat.

Koperasi

Kebaikannya:
- Dalam Koperasi tidak ada majikan dan buruh yang memiliki kepentingan yang
berlawanan
- Diantara anggota dan pengurus bekerja dan bertanggung jawab bersama- sama
- Kekuatannya mengakar dan menyebar sehingga dapat menjadi organisasi yang
kuat
- Mengutamakan pemenuhan kebutuhan hidup bersama disamping mencari
keuntungan
Keburukannya:
- Bimbingan pemerintah membuat Koperasi kehilangan jati diri
- Kualitas sumber daya manusia sangat rendah
- Permodalannya yang terbatas
BUMS
Kebaikannya:
- Meningkatkan pendapatan dan devisa Negara
- Menambah Lapangan Kerja
- Mempermudah kegiatan ekspor dan impor
- Meningkatkan standar keahlian dan ahli teknologi
- Merangsang system pendidikan dan latihan kerja
Keburukannya:
- Berkurangnya pendapatan Negara karena keringanan pajak
- Berkurangnya devisa Negara karena keringanan bea masuk
- Mengalirnya devisa ke luar negri
- Menimbulkan ketegangan karena persaingan yang tidak sehat
- Adanya kemungkinan penyalahgunaan potensi sumber daya dan wewenang

40 Menghitung PPh

41. Kurva harga keseimbangan

42. FUNGSI UANG

Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan
sebagai penyimpan nilai.

Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat
mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu
menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar.

Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat
digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya
pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk
harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.

Uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan
untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika
seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang
dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan
membeli barang dan jasa di masa mendatang.

Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai
fungsi turunan.Fungsi turunan itu antara lain uang sebagai alat pembayaran,
sebagai alat pembayaran utang, sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan
(modal), dan alat untuk meningkatkan status sosial.
43. Produk Bank

45. Faktor-Faktor Penyebab Kerja Sama Antarnegara

Faktor-faktor yang memengaruhi dapat didasarkan pada perbedaan dan persamaan


yang dimiliki antarnegara.

a. Kerja Sama Antarnegara Akibat Adanya Perbedaan

Berikut ini perbedaan-perbedaan yang mendorong kerja sama antarnegara.


1).Perbedaan sumber daya alam

Sumber daya alam yang dimiliki oleh setiap negara berbeda-beda baik dari segi
jenis dan jumlahnya. Ada negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah,
namun ada juga negara yang memiliki sedikit sumber daya alam. Contohnya
Indonesia kaya akan sumber daya alam berupa bahan baku, namun negara Arab
Saudi sedikit menghasilkan bahan baku untuk industri, padahal kebutuhan mereka
akan bahan baku sangat besar. Dengan demikian negara-negara yang sedikit
menghasilkan bahan baku akan melakukan kerja sama dengan negara yang kaya
akan bahan baku industri, dengan tujuan agar kebutuhan bahan baku dapat
terpenuhi.

2 ) Perbedaan iklim dan kesuburan tanah

Perbedaan iklim dan kesuburan tanah antara satu negara dengan negara lain akan
menyebabkan perbedaan jenis tanaman. Misalnya Indonesia dan beberapa negara
lainnya yang beriklim tropis, curah hujan yang tinggi, dan lahan yang subur akan
menghasilkan padi, kopi, teh, karet, dan sebagainya. Sedangkan negara-negara
seperti di Eropa yang beriklim sedang tidak cocok untuk jenis tanaman tersebut,
sehingga mereka harus memperolehnya dari negara-negara tropis.

3 ) Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi

Kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan


antara satu negara dengan negara lain tidak sama. Negara maju seperti Amerika
Serikat, Jepang, Eropa Barat, dan Jerman memiliki kemampuan dalam menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi dibandingkan negara-negara berkembang seperti
di Afrika dan sebagian Asia. Adanya perbedaan tersebut, negara-negara
berkembang dapat melakukan kerja sama dengan negara-negara maju. Dengan
demikian negara-negara berkembang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologinya.

4 ) Perbedaan ideology

Perbedaan ideologi antarsuatu wilayah negara dengan negara lain dapat memicu
konflik antarnegara bahkan menjadi konflik internasional. Untuk meredakan
konflik atau ketegangan perlu adanya kerja sama, sehingga tidak memperbesar
konflik yang telah ada. Misalnya negara seperti Hongkong yang memisahkan diri
dengan RRC yang berideologi komunis, memerlukan kerja sama dalam bidang
politik dengan negara yang berideologi liberal seperti Amerika Serikat. Hal ini
perlu dilakukan agar masalah-masalah yang timbul dapat diselesaikan di meja
perundingan.

b . Kerja Sama Antarnegara Akibat Adanya Kesamaan

Berikut ini beberapa kesamaan yang mendorong kerja sama antarnegara.


1 ) Kesamaan sumber daya alam

Kesamaan sumber daya alam antara beberapa negara dapat mendorong


terbentuknya kerja sama antarnegara. Misalnya beberapa negara penghasil minyak
bumi membentuk suatu kerja sama yang diberi nama OPEC (Organization of
Petroleum Exporting Countries).

2 ) Kesamaan keadaan wilayah (kondisi geografis)

Negara-negara yang terletak di suatu wilayah yang memiliki kondisi geografis


yang sama sering mengadakan kerja sama untuk kepentingan wilayah dari masing-
masing negara anggotanya. Misalnya negara-negara yang terletak di wilayah Asia
Tenggara membentuk kerja sama melalui organisasi ASEAN, dan sebagainya.

3 ) Kesamaan ideology

Negara-negara yang mempunyai kesamaan ideologi dapat mendorong suatu negara


melakukan kerja sama. Sebagai contoh NATO (North Atlantic Treaty Organization)
adalah kerja sama negara-negara di Atlantik Utara yang berideologi liberal. Selain
itu, negara-negara yang tidak memihak pada blok Barat ataupun blok Timur
membentuk kerja sama dalam organisasi Nonblok.

4 ) Kesamaan agama

Adanya persamaan agama juga dapat mendorong beberapa negara untuk


bergabung dalam suatu organisasi. Misalnya OKI (Organisasi Konferensi Islam),
yaitu kelompok organisasi negara-negara Islam. Mereka bergabung dalam OKI
sebagai respon atas peristiwa pembakaran Masjid Al Aqsa di Yerusalem yang
dilakukan oleh Israel.
46. Hambatan kerjasama dalam kerjsama ekonomi antar negara

47. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi Antarnegara

a. Kerja Sama Ekonomi Bilateral

Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi antara satu
negara dengan negara tertentu. Kerja sama tersebut hanya melibatkan dua
negara. Contoh: Penanaman modal antara Indonesia dengan Jepang,
penyederhanaan tenaga kerja antara Indonesia dengan Malaysia.

b . Kerja Sama Ekonomi Multilateral

Kerja sama multilateral adalah kerja sama yang dilakukan oleh banyak
negara. Kerja sama multilateral dibedakan menjadi dua macam, yaitu kerja
sama regional dan kerja sama internasional.

1) Kerja sama regional

Kerja sama regional adalah kerja sama antara beberapa negara


dalam satu kawasan. Contoh: ASEAN, MEE, dan lain-lain.

2) Kerja sama internasional

Kerja sama internasional adalah kerja sama antara negara-


negara di dunia dan tidak terbatas dalam satu kawasan. Contoh: IMF,
ILO, OPEC, dan lain-lain.

48. Contoh bentuk kerjasama ekonomi antar negara


49. Contoh bentuk kerjsama ekonomi bilateral

Contoh: a. Penanaman modal antara Indonesia dengan Jepang,

b. Pengiriman tenaga kerja antara Indonesia dengan Malaysia.

50. Dampak Kerja Sama Ekonomi Antarnegara dalam Perekonomian


Indonesia

Kerja sama ekonomi yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik yang
sifatnya regional maupun internasional, tentunya akan memberikan dampak bagi
perekonomian Indonesia. Berikut ini dampak dari kerja sama ekonomi antarnegara.

1. Dampak Positif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian


Negara

a. Meningkatkan Keuangan Negara

Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi


Indonesia, salah satunya di bidang keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia
memperoleh bantuan berupa pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang
digunakan untuk pembangunan. Dengan demikian, adanya pinjaman keuangan
otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.

b . Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi

Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-
negara anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang
mampu bersaing dengan negara-negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara
ditingkat regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan
perekonomian negara yang bersangkutan.

c . Meningkatkan Investasi

Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para investor
untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang mau
menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia
untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu,
banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah
pengangguran dapat berkurang.
d . Menambah Devisa Negara

Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat


meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang.
Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga
dapat memperlancar pembangunan negara.

e . Memperkuat Posisi Perdagangan

Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan adanya
berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk itu perlu
adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut perlu dibuat
aturan per-dagangan yang menguntungkan negara-negara anggotanya. Dengan
demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar kegiatan ekspor dan impor
dan
menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan. Akibatnya posisi
perdagangan dalam negeri semakin kuat.

50. Dampak Negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian


Negara

a. Ketergantungan dengan Negara Lain

Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri dapat membuat Indonesia selalu
tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan Indonesia tidak
dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.

b . Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi

Indonesia

Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkan
negara lain berpeluang melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan
ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang
diambil pemerintah mendapat campur tangan negara lain, hal ini dapat merugikan
rakyat.

c . Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia

Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi peluang
masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga kerja
Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi banyaknya pengangguran.

d . Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif

Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat untuk


mencoba dan memakai produk-produk impor. Hal ini akan mendorong munculnya
pola hidup konsumtif.

Anda mungkin juga menyukai