Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Hakamuddin

Kelas :A

Npm : 17071010168

Mata Kuliah : Hukum Ketahanan Negara

1A) Ketahanan nasional Indonesia merupakan ketangguhan bangsa dengan kemampuan


mengembangkan kekuatan nasional agar dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
Negara dalam mencapai cita-cita dan tujuan nasional.

Masalah ketahanan nasional antara lain :

-       Penyalahgunaan narkoba

-       Tindak pidana kriminal

-       KKN (korupsi kolusi nepotisme)

-       Kenakalan remaja

Masalah itu dapat didelesaikan dengan  berfikir dengan model komprehensif integral. karena
dapat menyelesaian masalah secara menyeluruh dan menjangkau berbagai aspek yang terkait
dan tidak hanya sebagian

Komprehensif adalah menyeluruh,

integral adalah menyatu.

Model berfikir komprehensif integral adalah model berfikir dngan memandang, menyikapi,
dan berusaha menyelesaikan setiap masalah yang timbul dengan memperhatikan hubungan
berbagai aspek secara menyeluruh dan menyatu agar setiap masalah dapat terselesaikan.

Pemikiran yang ini mendasari kehidupan masyarakat atau negara yang merupakan suatu
sistem. Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang saling
berhubungan untuk mencapai tujuan.

 
Cara penyelesaian masalah ketahanan nasional dengan mencari akar/penyebab dari
permasalahan karena mberdasarkan model berfikir komprehensif integral, permasalahan yang
terjadi saling berkaitan dengan penyebabnya yang tidak berbeda yaitu karena penerapan
pendidikan di Indonesia bukan hanya di sekolah tetapi juga di keluarga dan masyarakat yang
kurang
B) Kondisi geografi suatu negara sangat berpengaruh terhadap bangsa yang mendiaminya.
Pengaruh tersebut dapat berupa pola kehidupan, sikap hidup, dan cara berpikir atau cara pandang
terhadap dirinya sebagai bangsa (inward looking) dan cara pandang ke luar (outward looking) melihat
bangsa lain di sekitarnya atau yang melintasi wilayahnya (baca Modul 2 Wawasan Nusantara). Dalam
gatra kondisi geografi ini mencakup unsur letak, luas, dan bentuk wilayahnya.
 

a. Letak geografi nusantara

Letak geografi atau lokasi geografi Nusantara, dapat Anda kaji dari berbagai segi, misalnya dari
segi ekonomi dan politik. Dari segi ekonomi dikaitkan dengan sumber-sumber perekonomian dan
aksesibilitasnya dengan pusat-pusat perekonomian di sekitar negara maupun di dalam negara. Coba
Anda diskusikan apa pengaruh pusat perdagangan Singapura terhadap perekonomian Indonesia. Hal
ini menunjukkan pengaruh lokasi geografi dilihat dari sudut perekonomian. Pengaruh letak geografi
terhadap politik alam ditinjau dari segi politik melahirkan geopolitik suatu bangsa atau negara. Oleh
karena Kepulauan Nusantara berada pada posisi silang dunia maka geopolitik bangsa dan negara
Indonesia yang mendiami kepulauan Nusantara adalah Wasantara yang memandang Kepulauan
Nusantara sebagai satu kesatuan yang utuh baik secara fisik geografi maupun secara sosial
(Ipoleksosbud-hankam). Letak geografi ini juga berpengaruh terhadap iklim. Kepulauan Nusantara
yang berada di antara dua benua dan dua lautan, berada di katulistiwa secara alami mendapat
hembusan angin musim. Angin musim ini membuat variasi musim hujan, kemarau dan pancaroba di
kepulauan Nusantara (iklim musim). Variasi musim ini membentuk pola kehidupan masyarakat yang
tinggal di kepulauan nusantara ini. Anda dapat melihat implikasi dari letak geografi dari sudut
lainnya, diskusikanlah dengan teman-teman Anda dalam kelompok belajar.
 

b. Luas negara

Luas negara secara yuridiksional menggambarkan wilayah kedaulatannya. Negara Indonesia (9,2
Juta km2) termasuk negara yang luas di dunia dikategorikan negara raksasa (Giant States). Klasifikasi
negara berdasarkan luasnya dapat Anda lihat sebagai berikut.
 
Kategori Luas (km2)
1)  Giant States > 6.000.000
2)  Outsize States 2.500.000- 6.000.000
3)  Very Large States 1.250.000-2.500.000
4)  Large States 650.000-1.250.000
5)  Medium States 250.000-650.000
6)   Small States 125.000- 250.000
7)   Verry Small States 25.000-125.000
8)  Micro States < 25.000
 
Anda dapat menyetarakan panjang Indonesia dengan jarak dari Moskow ke London atau jarak
pantai Timur Amerika Serikat ke Pantai Barat Amerika Serikat. Luas Indonesia berdasarkan
pengumuman pemerintah tentang ZEE dan UU No. 5 Tahun 1983 seluas ± 9,2 juta km 2. Luas wilayah
ini mencerminkan potensi alam yang dikuasainya selain besarnya suatu negara. Akan tetapi, wilayah
yang luas tersebut apabila tidak dapat dikendalikan (kontrol) oleh pemerintahan yang kuat dapat
terpecah-belah atau mengurangi luas negara asalnya. Selain itu, dapat pula negara lain (khususnya
negara tetangga) mengklaim bagian dari wilayah yang luas tersebut (daerah feri-feri) sebagai bagian
dari wilayah. Ingat sengketa kasus Pulau Sepadan - Ligitan dengan Malaysia yang dimenangkan oleh
Malaysia, dan Pulau Miangas dengan Filipina yang merupakan daerah feri-feri Indonesia. Inti dari
unsur luas ini adalah adanya pemerintahan dan rakyat yang kuat yang dapat “mengamankan” seluruh
wilayah kedaulatan negara baik daerah intinya maupun daerah feri-ferinya (Pinggiran) yang jauh dari
pemerintah Pusat. Tanpa pemerintahan dan rakyat yang kuat negara luas akan hancur (lihat Soviet;
Pakistan, Yugoslavia).
 

c. Bentuk fisik negara

Bentuk fisik negara dapat dikategorikan menjadi tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.
Negara yang dikelilingi oleh daratan.
Negara yang dikelilingi oleh lautan.
Negara di daratan dan lautan.
 
Negara yang dikelilingi daratan, seperti Tibet, Laos, Swiss secara fisik geografik menunjukkan
serba daratan. Negara daratan dan lautan, secara fisik geografi didominasi oleh daratan dan sebagian
wilayahnya berada di laut berupa pulau, sedangkan negara di lautan adalah negara yang dikelilingi
oleh laut. Negara yang dikelilingi oleh laut dapat dibedakan sebagai negara pulau dan negara
kepulauan. Negara pulau (Island State) memiliki unsur daratan yang lebih dominan daripada unsur
laut. Negara pulau mungkin mempunyai bagian berupa kepulauan, tetapi negara itu tetap sebagai
negara daratan dengan bagian yang bersifat kepulauan. Unsur utamanya tetap adalah daratan dan tidak
bisa disamakan dengan negara kepulauan. Negara Kepulauan adalah negara yang unsur utamanya
berupa lautan yang disebari oleh kumpulan pulau-pulau sehingga secara fisik geografik antara
perairan dan pulau-pulau yang ada di dalamnya merupakan satu kesatuan yang utuh. Ini berarti unsur
air lebih menonjol daripada unsur daratan.
Negara Indonesia merupakan contoh perairan yang tepat untuk negara kepulauan ini (lihat
Wasantara). Negara kepulauan Nusantara mempunyai sejarah geologi yang panjang, yang membentuk
topografi yang sangat bervariasi. Kita mempunyai tanah yang subur di pulau Jawa dan Sumatra
sampai yang kurang subur di Kalimantan dan Irian. Demikian pula fisiografis yang sangat kompleks.
Ada gunung, lembah, ngarai, danau, sungai yang hampir-hampir tidak dimiliki oleh negara-negara
yang ada di dunia ini secara lengkap. Fisiografis (bentuk permukaan bumi) berpengaruh terhadap
kondisi iklim secara regional maupun iklim mikro (lokal), yang banyak menentukan penyebaran
vegetasi dan hewani. Ada hutan tropis, padang savana, sampai wilayah yang berkondisi gurun.
Topografi dan fisiografis wilayah Nusantara yang demikian berimplikasi luas terhadap pola
kehidupan masyarakat yang mendiaminya. Dalam gatra geografi ini, yang penting di sini bagaimana
kita memanfaatkan kondisi geografi yang demikian itu untuk kemakmuran bangsa Indonesia di satu
sisi dan di sisi lainnya bagaimana kita mengamankan kedaulatan wilayah nasional dari berbagai
kepentingan negara lain yang melintas di wilayah Nusantara. Untuk itu, tidak hanya dibutuhkan
pemerintah dan rakyat yang kuat, tetapi juga program pembinaan kekuatan laut (Angkatan laut,
nelayan, perdagangan antarpulau) harus ditumbuh-kembangkan, dan program transmigrasi
diupayakan mengisi pulau-pulau yang kosong serta menjangkau daerah feri-feri (Perbatasan).
 
2. Demografi. Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata, sempitnya lahan
pertanian, kualitas SDM yang rendah berkurangnya lapangan pekerjaan, telah mengakibatkan
semakin tingginya tingkat kemiskinankarena rendahnya tingkat pendapatan, ditambah lagi mutu
pendidikan yang masih rendah yang menyebabkan sulitnya kemampuan bersaing dan mudah
dipengaruhi oleh tokoh elit politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau golongan.
C)a. menjaga keseimbangan antara sumber kekayaan alam dan kebutuhan rakyat;
b. menjaga kelestarian sumber kekayaan alam yang dapat diperbarui dan mencarikan alternatif bagi
yang tidak dapat diperbarui;
c. memperbaiki strategi pengolahan agar lebih mempunyai nilai tambah, misalnya dari strategi
petik ke jual menunya petik - olah - jual. Untuk ini sangat penting bangsa Indonesia menguasai
teknologi dalam pengolahan sumber daya alam untuk meningkatkan produktivitas dan daya
saing;
d. meningkatkan kesadaran nasional guna lebih menghargai karya bangsa.

Anda mungkin juga menyukai